Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dava Abizar Alifian

Prodi : Management Bisnis Syariah (Hybrid)

Pandangan saya terhadap orang yang memiliki perilaku yang memandang


kekayaanatau memandang uang sebagai suatu hal yang memiliki makna segala-
galanya dalam hidup adalah perilaku orang tersebut merupakanperilaku yang
salah karena harta atau kekayaan bukan satu-satunya hal yang dibutuhkan
olehumat manusia untuk hidup. Masih banyak hal-hal penting lainnya yang
dibutuhkan olehmanusia agar dapat hidup dengan bahagia seperti agama,
keluarga, kesehatan, pendidikandan juga makanan. Adapun kekayaan atau harta
merupakan salah bagian dari sekianbanyak hal yang dibutuhkan oleh umat
manusia untuk hidup. Selain itu, tidak semua hal dapat dibeli walaupun memiliki
harta atau kekayaan yang berlimpah seperti kesehatan tidak dapat dibeli dengan
harta atau kekayaan.
Bentuk penyedaran yang dapat kita berikankepada orang yang memiliki perilaku
yangmemandang kekayaan atau memandang uangsebagai suatu hal yang memiki
makna segala-galanya dalam hidup antara lain:
Memberi masukan kepadanya bahwamasih banyak hal yang dibutuhkan
olehmanusia selain kekayaan atau harta.Biasakan untuk tidak silau dengan uang
Kebiasaan silau/kagum/hormat dengan uang yang dimiliki orang lain, sepertinya
merupakan kebiasaan yang diturunkan dari orang tua dan orang terdekat kita.

Padahal, start hidup tiap orang berbeda-beda. Ada yang memang dari nenek
moyangnya sudah memiliki banyak harta. Ada juga yang lahir dengan keuangan
biasa-biasa, namun terlahir dengan muka dan fisik cantik luar biasa, sehingga
dapat menjadi pendamping hidup, bagian hidup dari orang kaya, ikutan banyak
harta. Dan lain sebagainya.

1. Jangan menganggap silau uang


Silau dengan harta orang lain dapat menyebabkan rendah diri, iri hati, dengki dan
tidak/kurang bersyukur dengan harta yang kita miliki. Ini semua adalah sumber
penderitaan hidup. Apalagi jika mengalami kondisi harta tidak mencukupi,
ditambah lagi dengan penderitaan batin iri dengan orang lain. Dobel-dobel
deritanya.
2. Pandanglah uang sebagai alat tukar
Perlakukan uang sebagai alat tukar untuk memperoleh keamanan dan
kenyamanan yang kita inginkan.Uang ini aneh, kebanyakan kita sangat sayang
padanya, melebihi kesehatan sendiri. Saya menyaksikan (sebatas menyaksikan,
entah betul atau tidak), ada orang yang tidak mau mengeluarkan uang untuk
kenyamanannya. Posisi sudah memiliki banyak uang, namun begitu sayangnya
dengan uang yang dimiliki, tidak mau mengeluarkan uang untuk kesehatannya,
memilih pengobatan yang tidak jelasdengan alasan murah.
Banyak kita dengar, orang bersengketa dengan sanak keluarga dan famili karena
memperebutkan harta. Lebih memilih bertengkar daripada merelakan uangnya.

3. Pandanglah uang sebagai tujuan antara, bukan tujuan utama atau tujuan akhir
dari hidup ini. Kita perlu menyendiri, meluangkan waktu sejenak untuk
merenungkan apa yang sebenarnya kita inginkan di dunia ini. Seringkali kita tidak
menginginkan harta, namun lebih membutuhkan pujian, sanjungan, pandangan
kagum dari orang-orang sekitar kita. Kita mengira orang-orang akan mengagumi
dan menyanjung kalau kita banyak harta. Kita ingin dianggap oleh orang lain.
Sesungguhnya pendapat orang, kekaguman orang, sanjungan orang lain, itu
semuanya berada di luar kendali kita. Dan bisa bersifat palsu. Carilah tujuan akhir
yang sejati, bukan kepalsuan.Carilah uang sebisanya, sebanyak-banyaknya, namun
jangan sampai mengorbankan tujuan akhir hidup kita. Bekerjalah sewajarnya,
jangan menyakiti jiwa dan raga. Hidup hanya sementara, hiduplah dengan
bahagia.

Anda mungkin juga menyukai