Anda di halaman 1dari 17

HAKIKAT MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN DALAM

DINAMIKA SOSIAL DAN BUDAYA

Di susun o leh :

ZAHWA AMANDA

Prodi : Pendidikan Matematika

Mata Kuliah : ISBD

Dosen Pembimbing : Tutiliana, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ALMUSLIM

BIREUEN

2023
1. Unsur-Unsur Keragaman
Keragaman berasal dari kata “ragam” yang berarti tingkah laku, macam
atau jenis, warna, corak. Secara umum, keragaman adalah kondisi masyarakat di
mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan. Terdapat
beberapa unsur keragaman dalam masyarakat Indonesia, yakni:
 Suku bangsa dan ras,
 Agama dan keyakinan,
 Ideologi dan politik,
 Tata krama
 Kesenjangan ekonomi dan sosial.

A. Suku Bangsa dan Ras


Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia, mulai dari Sabang
sampai Merauke, sangat beragam. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
keragaman, di antaranya letak geografis, kondisi iklim dan alam yang berbeda,
serta pengaruh kebudayaan asing. Sementara itu, keragaman ras muncul karena
adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri biologis yang sama,
seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, warna mata, dan lain-lain.
Meski beragam, namun seluruh rakyat tetap bersatu sebagaimana sesuai
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meskipun berbeda-beda
tetap tetap satu. Di Indonesia ada empat jenis ras yang menempati berbagai
wilayah di Indonesia.
1) Ras Malayan-Mongoloid, yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi, dan Kalimatan.
2) Ras Melanesoid yang ada di wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, dan
Maluku.
3) Ras Asiatic-Mongoloid yang bisa ditemukan di berbagai wilayah di
Indonesia.
4) Ras Kaukasoid yang juga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

1
Keberaman ras itu muncul karena wilayah Indonesia yang strategis hingga
banyak didatangi kelompok ras lain yang kemudian menetap. Ada 34 suku yang
menepati wilayah Indonesia, diantaranya adalah :

1. Suku Aceh dari Aceh


2. Suku Batak dari Sumatera Utara
3. Suku Minangkabau dari Sumatra Barat
4. Suku Akit dari Riau
5. Suku Sakai dari Kepulauan Riau
6. Suku Kerinci dari Jambi
7. Suku Musi dari Sumatra Selatan
8. Suku Melayu dari Bangka Belitung
9. Suku Serawai dari Bengkulu
10. Suku Lampung dari Lampung
11. Suku Betawi dari DKI Jakarta
12. Suku Sunda dari Jawa Barat
13. Suku Baduy dari Banten
14. Suku Samin dari Jawa Tengah
15. Suku Jawa dari D.I Yogyakarta
16. Suku Madura dari Jawa timur
17. Suku Bali Aga dari Bali
18. Suku Sasak dari Nusa Tenggara Barat
19. Suku Bima dari Nusa Tenggara Timur
20. Suku Dayak dari Kalimantan Barat
21. Suku Ot Danum dari kalimantan Tengah
22. Suku Banjar dari Kalimantan Selatan
23. Suku Tidung dari Kalimantan Timur
24. Suku Bulungan dari Kalimantan Utara
25. Suku Minahasa dari Sulawesi Utara
26. Suku Toraja dari Sulawesi Barat
27. Suku Mori dari Sulawesi Tengah
28. Suku Buton dari Sulawesi Tenggara
29. Suku Bugis dari Sulawesi Selatan
30. Suku Gorontalo dari Gorontalo
31. Suku Buru dari Maluku
32. Suku Togutil dari Maluku Utara
33. Suku Dani dari Papua Barat
34. Suku Asmat dari Papua

B. Agama Dan Keyakinan


Keberagaman masyarakat di Indonesia juga muncul karena adanya unsur
agama dan kepercayaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama
ialah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau juga disebut nama
lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut. Pada dasarnya, agama dan keyakinan merupakan unsur
penting dalam keberagaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya
agama yang diakui di Indonesia.
Agama berarti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan
tersebut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia dan berupa
kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap panca indra.Adapun agama yang diakui
secara sah di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Konghucu. Sedangkan kepercayaan/keyakinan terdiri dari lebih banyak jenis dan
bahkan dalam satu agama bisa ada lebih dari satu kepercayaan. Keragaman agama
ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius.

C. Ideologi dan Politik


Ideologi merupakan gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku
dalam situasi situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan
kepercayaan yang fundamental.Ideologi berfungsi untuk memperkuat landasan
moral dalam suatu tindakan. Sedangkan, politik adalah usaha dalam menegakkan
ketertiban sosial. Politik juga memuat konflik kepentingan antar individu dan
kelompok untuk memperoleh kekuasaan. Keragaman dalam ideologi dan politik
dapat dilihat dari banyaknya partai politik di Indonesia.
Walaupun begitu, pada dasarnya, Indonesia hanya mengakui Pancasila
sebagai satu-satunya ideologi.Keragaman masyarakat Indonesia dalam ideologi
dan politik dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya masa orde
lama. Namun, pada dasarnya, Indonesia hanya mengakui satu Ideologi, yaitu
Pancasila, yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

D. Tata krama
Unsur lain yang membentuk keberagaman masyarakat adalah tata krama.
Tata krama merupakan segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, dan
ucapan yang sesuai kaidah atau norma tertentu, serta terbentuk dari kebiasaan-
kebiasaan dalam masyarakat yang fungsinya mengikat masyarakat tersebut.
Tata krama ini berkaitan dengan norma yang ditetapkan di suatu
daerah.Setiap daerah tentu memiliki kebudayaan yang berbeda karena adanya
perbedaan suku hingga tradisi.Karena itu, tiap daerah memiliki standar tata krama
yang berbeda-beda. Meski begitu tata krama di setiap daerah masih sejalan
dengan sopan santun yang diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

E. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial


1) Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi satu di
antara perhatian yang terus ditingkatkan. Namun, umumnya, masyarakat
Indonesia berada di golongan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Hal ini bisa
menjadi pemicu adanya kesenjangan.
2) Kesejangan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan bermacam
tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat terlihat dan
dirasakan dengan jelas adanya penggolongan orang berdasarkan kasta. Kondisi
tersebut dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat
menyakitkan, tetapi juga bisa membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Selain
itu, bisa juga menjadi sebuah pemicu perang antaretnis atau suku.

1. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia


A. Makna Hakikat Keragaman
Keragaman adalah sebuah ideologi dan sebuah alat untuk meningkatkan
derajat manusia dan kemanusiaannya. Untuk dapat memahami
multikulturalisme diperlukan landasan pengetahuan yang berupa bangunan
konsep-konsep yang relevan dan mendukung keberadaan serta berfungsinya
multikulturalisme dalam kehidupan manusia. Berbagai konsep yang relevan
dengan multikulturalisme antara lain adalah, demokrasi, keadilan dan hukum,
nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat,
suku bangsa, kesukubangsaan, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan
budaya, domain privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan
konsep-konsep lainnya yang relevan.
Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa
menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika
tidak dikelola dengan baik. Keragaman manusia bukan berarti manusia
itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan.
Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki
perbedaan. Perbedaan itu adakarena manusia adalah makhluk individu yang
setiap individu memiliki ciri-cirikhas tersendiri. Perbedaan itu terutama di
tinjau dari sifat-sifat pribadi,misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen,
dan hasrat. Contoh, sebagai mahasiswa baru kita akan menjumpai teman-teman
mahasiswa lain dengan sifat dan watak yang beragam. Dalam kehidupan
sehari–hari kita akan menemukan keragaman akan sifat dan ciri-ciri khas dari
setiap orang yang kita jumpai. Jadi manusia sebaga pribadi adalah unik
dan beragam. Perbedaan ini lah yang disebut sebagai keragaman.

Makna Kesetaraan Manusia


Kesetaraan berarti
kesederajatan yang berarti
menunjukkan tingkatan,
kedudukan yang sama;
tidak lebih tinggi/rendah
satu sama lain. Manusia
sebagai makhluk Tuhan
diciptakan dengan sama
derajat, kedudukan dan
tingkatannya. Sedangkan
kesederajatan adalah suatu
sikap mengakui
adanya persamaan derajat,
persamaan hak dan
persamaan kewajiban
sebagai sesama manusia.
Implikasinya adalah
perlunya jaminan hak
setiap manusia bisa
merealisasikannya serta
perlunya merumuskan
sejumlah kewajibannya agar
semua bisa melaksanakan
untuk tercipta tertib
kehidupan. Kesetaraan
manusia bermakna bahwa
manusia sebagai makhluk
tuhan memiliki tingkat
atau kedudukan yang
sama. Tingkatan atau
kedudukan yang sama itu
bersumber dari pandangan
bahwa semua manusia tanpa
dibedakan adalah
ciptaan dengan kedudukan
yang sama, yaitu sebagai
makhluk mulia dan
tinggi derajatnya di banding
makhluk lain.
di hadapan tuhan, semua
manusia adalah sama derajat,
kedudukan, atau
tingkatannya. Yang
membedakan nantinya
adalah tingkat ketaqwaan
manusia tersebut terhadap
tuhan Yang Maha Esa. Setiap
manusia dilahirkan
setara, meskipun dengan
keragaman identitas yang
disandang. Kesetaraan
merupakan hal yang inheren
yang dimiliki manusia sejak
lahir. Setiap individu
memiliki hak-hak dasar
yang sama yang melekat
pada dirinya sejak
dilahirkan atau yang disebut
dengan hak asasi manusia.
Kesetaraan dalam derajat
kemanusiaan dapat
terwujud dalam praktik
nyata dengan adanya pranata-
pranata sosial, terutama
pranata hukum, yang
merupakan mekanisme
kontrol yang secara ketat dan
adil mendukung dan
mendorong terwujudnya
prinsip-prinsip kesetaraan
dalam kehidupan nyata
B. Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan berarti kesederajatan yang berarti menunjukkan
tingkatan,kedudukan yang sama; tidak lebih tinggi/rendah satu sama
lain. Manusia sebagai makhluk Tuhan diciptakan dengan sama derajat,
kedudukan dan tingkatannya. Sedangkan kesederajatan adalah suatu sikap
mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban sebagai sesama manusia.
Implikasinya adalah perlunya jaminan hak setiap manusia bisa
merealisasikannya serta perlunya merumuskan sejumlah kewajibannya agar
semua bisa melaksanakan untuk tercipta tertib kehidupan. Kesetaraan
manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk tuhan memiliki tingkat atau
kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu
bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah ciptaan
dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dantinggi
derajatnya di banding makhluk lain.di hadapan tuhan, semua manusia adalah sama
derajat, kedudukan, atau tingkatannya. Yang membedakan nantinya adalah
tingkat ketaqwaan manusia tersebut terhadap tuhan Yang Maha Esa.
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas
yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia
sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang
melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi
manusia. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam
praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum,
yang merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan
mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.

2. Kemajuan Dalam Dinamika Sosial dan Budaya


Kemajuan dalam dinamika sosial dan budaya adalah suatu kemajuan dari
perubahan peristiwa atau fenomena yang terjadi pada unsur–unsur budaya atau
didalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
sebagai proses ysng sedang berjalan dan bergeser dari seluruh komponen
masyarakat dari waktu ke waktu. Dinamika Sosial Budaya Indonesia Indonesia
saat ini merupakan salah satu negara yang berkembang pesat di Asia Tenggara.

Masyarakat majemuk disuatu kota berdasarkan dua hal yaitu pembelahan


horizontal dan pembelahan vertikal. Secara Horizontal, masyarakat majemuk
dikelompokkan berdasarkan :
a. Etnik dan rasa tau asal usul keturunan.
b. Bahasa daerah
c. Adat istiadat atau perilaku
d. Agama
e. Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya.
Secara Vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan :
a. Penghasilan atau ekonomi
b. Pendidikan
c. Pemukiman
d. Pekerjaan
e. Kedudukan sosial politik
Pertumbuhannya yang besar telah difasilitasi oleh faktor-faktor eksternal
yang menguntungkan secara keseluruhan, terutama masyarakat Indonesia yang
stabil dan kuat, iklim yang moderat, lahan yang melimpah, dan di atas semua itu,
kondisi eksternal yang menguntungkan seperti populasi petani kecil yang besar
dan lahan yang terbatas. Faktor-faktor ini telah digabungkan untuk menjadikan
Indonesia tujuan yang menarik bagi investor asing yang tertarik untuk mendirikan
bisnis di negara ini.

Dinamisme masyarakat Indonesia tidak hanya dimanifestasikan dalam


ekonominya yang kuat, tetapi juga dalam struktur sosialnya yang mengesankan.
Terlepas dari kenyataan bahwa masyarakat dicirikan oleh tingkat kompleksitas
yang tinggi, masyarakat Indonesia dicirikan oleh hubungan interpersonal yang
terbuka dan moderasi yang nyata. Apalagi dibandingkan dengan masyarakat lain
di Asia Tenggara, masyarakat Indonesia tidak mengalami perubahan sosial yang
signifikan, bahkan selama 30 tahun terakhir.

Masyarakat Indonesia telah berkembang menjadi struktur sosial budaya


yang kompleks. Artinya masyarakat Indonesia memiliki banyak dimensi, seperti
nilai-nilai adat, hukum adat, organisasi sosial budaya, sistem kekeluargaan, dan
komponen-komponen lainnya. Sangat sulit bagi setiap masyarakat untuk
beradaptasi dengan perubahan faktor eksternal, dan masyarakat Indonesia telah
sangat dipengaruhi oleh pengaruh asing. Misalnya, banyak warga negara
Indonesia yang beragama Kristen atau Islam. Bahkan dalam spektrum agama, ada
banyak elemen yang beragam, seperti Suqah Indonesia, dan bentuk-bentuk Islam.
Lebih jauh lagi, Indonesia menghadapi masalah internal yang serius,
seperti, perjuangan melawan terorisme, perjuangan politik, dan berbagai konflik
komunal. Ciri utama masyarakat Indonesia ditandai dengan perubahan dan transisi
yang cepat. Transformasi ini telah membuka jalan bagi lingkungan yang lebih
fleksibel dan terbuka untuk interaksi sosial. Hasilnya, sebagai masyarakat,
masyarakat Indonesia menjadi lebih terbiasa dengan perubahan dan dengan
demikian masyarakat menjadi lebih cair.

Namun, karena dinamika masyarakat, proses transisi berjalan lambat tapi


mantap, dan Indonesia saat ini sedang dalam perjalanan menuju bangsa yang maju
dan maju. Keanekaragaman masyarakat Indonesia juga tercermin dari keragaman
bentuk budayanya. Ada ratusan jenis budaya Indonesia yang berbeda, termasuk,
bentuk seni Bali, Washi, Semak dan bentuk seni Cina, Ayun, seni Bali, seni Islam,
seni Freist, seni Rakyat, seni India Timur, Garo, seni Jawa, dan banyak lainnya .
Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak dalam keragamannya.
DAFTAR PUSTAKA

Saepuloh, A, 2016, Ilmu


Sosial Budaya Dasar,
http://digilib.uinsgd.ac.id/
39215/, 17 September 2022
(14:07)
Iqbal, M, 2011, Hakikat
Keragaman Dan
Kesetaraan Manusia,
http://
iqbalpersada.blogspot.com/
2011/02/hakikat-keragaman-
dan-
kesetaraan.html , 17
September 2022 (14:22)

14
Rusdiana, A, 2013, Ilmu
Sosial Dan Budaya Dasar,
Bandung:Tresna
Bhakti Press
Saepuloh, A, 2016, Ilmu
Sosial Budaya Dasar,
http://digilib.uinsgd.ac.id/
39215/, 17 September 2022
(14:07)
Iqbal, M, 2011, Hakikat
Keragaman Dan
Kesetaraan Manusia,
http://
iqbalpersada.blogspot.com/
2011/02/hakikat-keragaman-
dan-

15
kesetaraan.html , 17
September 2022 (14:22)
Rusdiana, A, 2013, Ilmu
Sosial Dan Budaya Dasar,
Bandung:Tresna
Bhakti Press
Iqbal, M, 2011, Hakikat Keragaman Dan Kesetaraa Manusia,
http://iqbalpersada.blogspot.com/2011/02/hakikat-keragaman-dan-
kesetaraan.html, 10 September 2023 (14:07)
Rusdiana, A, 2013, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Bandung: Tresna
Bhakti Press
Saepuloh, A, 2016, Ilmu Sosial Budaya Dasar,
http://digilib.uinsgd.ac.id/39215/, 10 September 2023 (14:07)

16

Anda mungkin juga menyukai