Anda di halaman 1dari 19

TP 4.1.

LEMBAR PERINTAH KERJA


(WORK INSTRUCTION SHEET)
TP 4.1.1 PERAWATAN BERKALA MESIN BENSIN
KONVENSIONAL KENDARAAN RINGAN

I. PETUNJUK UMUM
1. Awali pekerjaan dengan berdoa!
2. Bekerja samalah dengan teman saling gotong royong, jangan egois!
3. Jangan ceroboh, jangan bersenda gurau!
4. Jangan sungkan – sungkan /segan bertanya kepada guru/instructor untuk suatu perkerjaan yang
belum jelas!

II. PERSIAPAN
1. Siapkan manual book (Buku Petunjuk Servis)!
2. Siapkan alat!
3. Siapkan Bahan!

III. KESELAMATAN KERJA


1. Gunakan alat alat standar!
2. Gunakan alat tangan dan alat ukur sesuai dengan fungsinya!
3. Gunakan alat keselamatan kerja!
4. Hati – hati mengangkat kendaraan!

IV. INSTRUKSI/TUGAS KERJA


1. Lakukan pekerjaan perawatan berkala mesin bensin konvensional kendaraan ringan !
2. Lakukan pekerjaan dengan tenang dan teliti!
3. Gunakan manual book agar pekerjan sesuai dengan tata urutan kerjanya!
4. Catat semua hasil pemeriksaan dan pengukuran dan masukkan pada report sheet! Isilah lembar
laporan (Report Sheet)!
5. Ikuti petunjuk keselamatan kerja!
6. Bersihkan kembali tempat kerja, alat kerja, bahan dan rapikan!

2. JOB SHEET
17
TP 4.1.1

JOB SHEET TKRO


TP 4.1.1 PERAWATAN BERKALA MESIN BENSIN
KONVENSIONAL KENDARAAN RINGAN

ELEMEN
4. Perawatan Berkala Kendaraan Ringan

Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


Capaian
perawatan berkala kendaraan 1000 KM,10.000 KM, 20.000 KM dan kelipatannya. Setiap
Pembelajaran :
pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS). Penggunaan Alat
(CP)
Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja yang berlaku.
4.1. Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala kendaraan ringan.
Tujuan
: (1000 KM,10.000 KM, 20.000 KM dan kelipatannya sesuai Prosedur Operasional Standar
Pembelajaran
(POS).
4.1.1. Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala 10.000 km pada mesin bensin
Eviden
konvensional) kendaraan ringan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS).
Alokasi Waktu : 10 JP (10 x @ 45 menit)

I. TUJUAN:
Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala mesin bensin kendaraan ringan 10.000 km.

II. ALAT: BAHAN: WAKTU:


a. Caddy Tool (Alat a. Unit Mobil a. Persiapan : 30 menit.
Standar). (konvensional) b. Praktek : 420 menit.
b. Car Lift. b. Grease.
c. Trolly. c. Brake fluid.
d. Oli mesin.
e. Oli Transmisi.
f. Radiator Coolant.
g. Majun.

III. KESELAMATAN KERJA :


a. Gunakan alat - alat standar !
b. Gunakan alat tangan dan alat ukur sesuai dengan fungsinya!
c. Gunakan alat keselamatan kerja!
d. Hati – hati mengangkat kendaraan!

IV. LANGKAH KERJA :

Gb – 01 Kendaran ringan.

a. PERSIAPAN.

18
1. Menyiapkan Bahan, kendaraan!
2. Menggunakan APD ( Pakaian kerja, Topi, Safety shoes, sarung tangan, masker)!
3. Menyiapkan manual book (Buku Petunjuk Servis)!
4. Menyiapkan alat, caddy tool, trolly!

b. PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGIN

ENGINE COOLANT
1. MEMERIKSA TINGGI AIR (KUANTITAS) PENDINGIN!
Jika tinggi air kurang, isi hingga garis Full pada
reservoir tank.

Gb – 02 Reservoir

2. MEMERIKSA KUALITAS AIR PENDINGIN!


Periksa air pendingin kemungkinan terdapat oli,
karat atau kotoran.

Gb – 03 Radiator

3. MEMERIKSA PERIKSA SECARA VISUAL


kemungkinan terdapat :
 Kerusakan atau berubahnya bentuk dari
radiator atau slang.
 Klem slang ; longgar
 Kerusakan atau berkaratnya kisi-kisi radiator.
Memeriksa kebocoran sistem pendingin dengan
radiator tester.

Gb – 04 Radiator

4. MEMERIKSA KERJA TUTUP RADIATOR.


Dengan menggunakan radiator tester, periksa
tegangan pegas dan kedudukan katup vakum dari
tutup radiator. Tutup harus diganti, jika tutup
membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi
atau jika tutup rusak.

Tekanan pembuka katup :


Gb – 05 Tutup Radiator STD : 0.75 – 1.05 kg/cm2
limit : 0.6 kg/cm2

V – BELT / DRIVE BELT


1. MEMERIKSA TALI KIPAS
kemungkinan :
 Retak, berubah bentuk, terlalu kencang atau
aus.
 Terkena oli atau gemuk.
 Persinggungan yang tidak sempurna antara
tali dan puli.
Gb – 06 Tali Kipas

19
 Tali kipas yang masih layak dipakai adalah
yang masih ada celah.

Gb – 07 Tali Kipas

2. MEMERIKSA KEKENCANGAN TALI KIPAS.


Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada
tempat seperti pa da gambar. Tali harus menun
jukkan kekencangan spesifikasi.

Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg :


Selain 5 K:
Pompa Air – Alternator : 7 – 11mm
Engkol – Kompresor : 11 – 14 mm
Mesin 5 K:
Pompa air – alternator : 7 – 11 mm
Gb – 08 Tegangan Tali
Engkol – Kompresor : 12 – 16 mm

3. Dengan menggunakan alat penekan tali kipas


( lihat gambar ) sEtel harga berikut :
Tegangan Tali Kipas :
Baru : 125 +/- 25 lbs
Lama : 80 +/- 20 lbs

Gb – 09 Tegangan Tali

OLI MESIN
1. MEMERIKSA TINGGI OLI
Harus antara L dan F
jika kurang, tambahlah dengan oli API service SE
(Ganti oli setiap 10.000 km / 6 bulan)

Gb – 10 Tinggi oli

2. MEMERIKSA KUALITAS OLI


Bila kotor, tercampur air atau berubah warna ganti
dengan oli baru

Gb – 11 Kualitas oli

3. MENGGANTI FILTER OLI


Buka filter oli dengan SST ( lihat gambar )
Untuk memasang, kencangakan filter oli
menggunakan tangan

Gb – 12 Ganti filter oli

20
4. Setelah mesin dihidupkan, periksa kemungkinan
terjadinya kebocoran dan periksa kembali tinggi
oli

Gb – 13 Ganti filter oli

CELAH KATUP

1. MEMERIKSA CELAH KATUP


 Menepatkan tanda pada top silinder 1.

Gb – 14 Top Kompresi

 Menandai katup mana yang diperiksa.

Gb – 15 Top Silinder 1
 Memeriksa celah katup dengan feeler gauge.

Celah katup saat dingin :


Hisap 0,13 mm
Buang 0,23 mm

Gb – 16 Celah Klep

 Memutar puiey crankshaft 1 putaran untuk


menepatkan tanda pada top silinder 4.
 Melakuan pemeriksaan pada katup yang
telah ditandai

Gb – 17 Top Kompresi 4

21
 Menyetel katup-katup lain yang ditunjuk
oleh anak panah (lihat gambar)

Gb – 18 Top silinder 4

c. PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN


BATTERY

1. PERIKSA BATTERY SECARA VISUAL


Periksa Batery dari kemungkinan :
 Penyangga batery berkarat
 Hubungan terminal longgar
 Terminal berkarat atau rusak
 Batery rusak atau bocor

Gb – 19 Battery

2. PENGUKURAN BJ ELEKTROLIT
 Periksa BJ Elektrolit dengan menggunakan
Hydrometer
BJ : 1.25 – 1.28 pada 20o C

Gb – 20 BJ Battery
 Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Jika
kurang isi dengan air suling

BUSI SPARKPLUG
1. MEMERIKSA BUSI
Periksa busi dari kemungkinan
 Retak, atau kerusakan lain pada ulir dan
isolator
 Kerusakan elektroda
 Gasket rusak / berubah bentuk
 Elektroda terbakar atau terdapat kotoran
yang berlebihan

Gb – 21 Busi

2. MEMBERSIHKAN BUSI
 Bersihkan busi dengan alat pembersih
dengan waktu sechokeupnya saja
 Bersihkan juga ulir dan isolatornya

Gb – 22 Cleaner

3. STEL CELAH BUSI


22
 Ukur celah busi dengan menggunakan feeler
gauge dan stel
 ukuran celah busi 0.6 – 0.8 mm

Gb – 23 Celah Busi

4. MEMERIKSA TAHANAN KABEL BUSI


Periksa busi dari kemungkinan
 Jangan menarik kabel busi tetapi tariklah
bagian ujungnya (lihat gambar)

Gb – 24 Tahanan Kabel Busi

5. MEMERIKSA TAHANAN KABEL BUSI


 Tahanan kabel : kurang dari 25 kΩ

Gb – 25 Tahanan Kabel Busi

DISTRIBUTOR

1. MEMERIKSA TUTUP DISTRIBUTOR


Periksa tutup distributor dan rotor dari kemungkinan :
 Retak, cacat, berkarat, terbakar atao kotor
 Terminal elektroda terbakar
 Pegas bagian tengah lemah

Gb – 26 Tutup Distributor

2. MEMERIKSA CELAH DAN MENYETEL PLATINA


 Jika platina terbakar parah, tau berlubang-
lubang, gantilah dengan yang baru
 Stel celah platina dan pegas penahan 0.45
mm (lih. Gb)
 Stel celah udara antara rotor dan proyektil
koil 0.2 – 0.4 mm
Gb – 27 Tutup Distributor

3. MEMERIKSA SUDUT DWELL


Sudut Dwell : 52% ± 6 %Pegas bagian tengah
lemah

Gb – 28 Sudut Dwel

4. MEMERIKSA SAAT PENGAPIAN


23
Setel putaran mesin pada putaran idle, oktan selektor
pada posisi standard
Saat pengapian (pada max RPM 950)
Seri 2K,3K,4K :
8 ⁰ Sebelum TMA
Seri 5 K :
5 ⁰ Sebelum TMA

Gb – 29 Saat Pengapian
5. MENYETEL SAAT PENGAPIAN
Cocokkan tanda-tanda waktu dengan memutar
Distributor
Saat Pengapian :
Seri 2K, 3K, 4K :
8⁰ Sebelum TMA
Perhatian jangan distel dengan oktan selektor

Gb – 30 Saat Pengapian

6. MEMERIKSA KERJA VACUUM ADVANCER


 Hidupkan mesin dan lepaskan slang vakum
dari distributor. Tanda waktu berubah-ubah
sesuai dengan putaran mesin

Gb – 32 Vacuum Advancer

7. MEMERIKSA KERJA GOVERNOR


 Rotor harus kembali dengan cepat setelah
diputar searah jarum jam dan dilepas
 Rotor tidak boleh terlalu longgar

Gb – 31 Governor

TIMING/SAAT PENGAPIAN
MESIN 5 K
8. MEMERIKSA KERJA VACUUM ADVANCER
 Bila posisi oktan selektor tidak standar, stel
oktan selektor ( lihat gambar )

Gb – 33 Timing ignition/saat pengapian


 Lepaskan selang vakummya sdari sub
diafragma distributor dan sumbatlah ujung
selangnya

Gb – 34 Selang Vakum

24
 Dengan mesin berputar idle sesuai
spesifikasi, gunakan timing light untuk
memeriksa saat pengapian.
Saat pengapian dengan menggunakan timing light 5⁰ ±
2⁰ sebelum TMA
 Bila perlu kendorkan baut pengikat
distributor, stel distributor dan dapatkan saat
pengapian yang tepat.
Gb – 35 Saat Pengaian  Hubungkan kembali slang vakum
 Ulang periksa saat pengapian

CARA KERJA VACUUM ADVANCER


 Hubungkan slang vakum distributor.
 Oktan selektor harus berubah-ubah sesuai
dengan pembukaan dan penutupan katup
trotel

Gb – 36 Kerja Vakum Advancer

d. PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR


AIR FILTER

1. MEMBERSIHKAN ELEMEN
 Buka elemen saringan udara.
 Bersihkan dari bagian dalam elemen
menggunakan kompresor
 Jika elemen sudah tidak layak ganti dengan
yang baru

Gb – 37 Air Filter
2. MEMERIKSA FILTER BAHAN BAKAR
 Kuras dan bersihkan filter bahan bakar.

Gb – 38 FilterBahan Bakar
3. MEMERIKSA SALURAN BAHAN BAKAR
 Periksa kebocoran sistem bahan bakar.

Gb – 39 FilterBahan Bakar

25
e. PENYETELAN PUTRAN IDLE & CAMPURAN IDLE 2K,3K-H, & 4K

1. Penyetelan dan pengukuran idle


dilakukan sbb :
 Saringan udara dalam keadaan
terpasang
 Suhu air pendingin normal
 Choke terbuka penuh
 Semua perlengkapan tambahan
dimatikan
 Semua saluran vakum terpasang
Gb – 40 Katup HIC  Transmisi pada posisi N
 Saat pengapian tepat
 Tachometer dan alat pengukur
vakum terpasang
 Meteran CO yang distel pada nol
dalam keadaan panas
2. Lepaskan slang HC dan sumbatlah ujung
slangnya.

3. Buka kap pembatas idle pada sekrup


pengatur campuran idle jika dipasang

Gb – 41 pembatas idle

4. Stel putaran idle pada putaran


spesifikasi dengan jalan memutar
sekrup pengatur putaran idle :
2K,3K-H,5K : 750 rpm
4K (KF) : 600 rpm
5K (KF40,50): 750+/-50 rpm

Gb – 42 Sestel idle

5. Stel hingga vakum maksimum dengan


memutar sekrup pengatur campuran
idle
Catatan :
Bila perlu gunakan SST penyetel spesifikasi
mesin Eropa

Gb – 43 Setel vacuum max

6. Ulangi penyetelan 5 dan 6 di atas


sampai tercapai angka vakum maks.
Pada putaran idle

Gb – 44 Setel vacuum max

26
7. Naikkan putaran mesin sebentar
dengan menarik link gas untuk melihat
bahwa mesin kembali ke rpm spesifikasi
waktu dibebaskan

Gb – 45 Rpm

8. Ukur konsentrasi CO pada gas buang


menggunakan CO meter
1) Naikkan putaran mesin sekitar 200 rpm
selama 30 – 60 detik
2) Agar konsentrasi stabil, tunggu selama
satu menit sebelum melakukan
pengukuran dan pengukuran harus
dilakukan dalam waktu tiga menit
Gb – 46 Naikkan putaran idle

Gb – 49 gas analiser

3) Pasang slang kembali pada katup HC

Gb – 50 Selang vacuum

4) Pasang kap pembatas idle yang baru


pada sekrup pengatur campuran idle

Gb – 51 Pembatas Idel

f. PENYETELAN PUTARAN IDLE & CAMPURAN IDLE 5K & 5K – C


1. Penyetelan dan kondisi pengukuran
harus dengan cara sbb :
1) Saringan udara terpasang
2) Pada suhu kerja normal
3) Choke terbuka penuh
4) Semua perlengkapan tambahan
dimatikan
5) Semua saluran vakum dihubungkan
6) Transmisi pada posisi Netral
Gb – 52 Selang vacuum 7) Waktu pengapian tepat
8) Tachometer & pengukur vakum
27
terpasang
9) Meter Co di set 0 ( nol )

2. Hanya Eropa
Lepaskan hubungan slang HIC dan
sumbatlah ujungnya

3. Switzerland & Australia, NSW


Lepaskan hubungan slang hisap dari reed
valve dan sumbatlah reed valve

Gb – 53 Selang vacuum

4. Lepaskan tutup penyegel pada sekrup


penyetel campuran idle, bila
dipasangkan

Gb – 54 Pembatas Idle

METODE ALTERNATIF

5. Setel putaran dan campuran idle


1) Hidupkan mesin
2) Stel hingga putaran maks. Dengan
memutar sekrup penyetel putaran
idle
3) Stel putaran campuran idle dengan
memutar sekrup penyetel putaran
idle
Gb – 55 Campuran Idle putaran campuran idle : 800 rpm
4) Sebelum melangkah ke langkah
berikutnya teruskan penyetelan 2
& 3 sampai didapat putaran maks.
Yang paling optimal, tidak
tergantung berapa banyak
memutar sekrup penyetel
campuran idle
Gb – 56 Campuran Idle Put.Idle : 750 +/- 50 rpm

Catatan :
Ini adalah cara melakukan penyetelan putaran idle dan campuran idle untuk campuran kurus.

METODE DENGAN METER “CO”


6. Stel putaran idle dan campuran
idle
1) Hidupkan mesin
2) Gunakan meter “Co” untuk
mengukur konsentrasi “Co” pada
gas buang, putar sekrup penyetel
putaran idle dan campuran idle
untuk mendapatkan spesifikasi
katup konsentrasi pada putaran
idle
Gb – 57 Setel Idle
Catatan :

28
Bila perlu gunakan SST untuk penyetelan
mesin spesifikasi Eropa

7. Ukurlah konsentrasi “Co” diujung


knalpot dengan meter “Co”
1) Periksa bahwa meter Co dalam
keadaan sempurna
2) Naikkan putaran mesin hingga
putaran 2000 rpm selama 30 – 60
detik sebelum pengukuran
konsentrasi
3) Tunggu 1 – 3 menit, kemudian
Gb – 58 Naikkan rpm msukkan ujung pengindera
( testing probe ) “Co” ke dalam
ujung knalpot +/- 50 cm dan
ukurlah konsentrasi “Co” dalam
waktu yang singkat.

Konsentrasi “Co” : 1.0 – 2.0 %


8. Hubungkan kembali slang ke katup
HIC
9. Hubungkan kembali slang ke katup
reed hisap udara
10. Pasangkan tutup penyegel

Gb – 59 Gas analiser
Catatan :
1. Bila konsentrasi dalam harga spesifikasi berarti penyetelan telah sempurna.
2. Bila konsentrasi “Co” diluar harga spesifikasi, putarlah sekrup penyetelan putaran idle untuk mencapai
harga konsentrasi spesifikasi.
3. Bila harga konsentrasi tidak bisa diperbaiki dengan penyetelan campuran idle perhatikan tabel
dibawah ini untuk mengetahui kemungkinan sebabnya.

Tinggi Normal Idling kasar 1. Pengapian Salah:


 Waktu/saat pengapian salah.
 Busi kotor, atau celah tidak tepat
 Korsleting, kabel teg.tinggi tertukar
 Tutup Distributor retak
2. Katup buang bocor
3. Silinder bocor
Tinggi Rendah Idling kasar Vakum Bocor
( pem bacaan HC 1. Slang vakum
tidak tepat ) 2. Manifold hisap
3. Dasar Karburator
4. Saluran PVC
Tinggi Tinggi Idling kasar 1. Saringan udara terhambat
( Asap buang 2. Katup PVC tersumbat
hitam) 3. Kesalahan pada Karburator
> Gerakan choke salah
> Setelan pelampung salah
> Katup jarum atau dudukannya bocor
> Katup tenaga ( power valve ) bocor

g. PENYETELAN PUTRAN IDLE TINGGI


29
1. Buka saringan udara dan sumbat
ujung slang untuk sistim HIC untuk
mencegah putaran idling kasar
2. Panaskan mesin kemudian matikan

Gb – 60 Sumbat selang vacuum HIC

3. Lepaskan slang vakum dari katup


EGR dan sumbat ujung slang

Gb – 61 Sumbat selang vacuum EGR

4. Lepaskan Slang Vakum dari


Pembuka choke dan sumbat
ujungnya

Gb – 62 Sumbat selang choke

5. Tarik sepenuhnya tombol choke,


tekan pedal gas sekali dan
kembalikan tombol cu

Gb – 63 Tombol Choke

6. Pastikan bahwa nok idle tinggi


berada pada pemberhentian ke
dua.

Gb – 64 Nok Idle Tinggi

7. Hidupkan mesin dn buka


sepenuhnya katup choke.

30
Gb – 65 Katup Choke

8. Stel putaran idle tinggi dengan


memutar sekrup penyetel idle.
putaran idle tinggi : 3500 rpm
9. Pasang slang vakum pada
tempatnya

Gb – 66 Setel Idle Tinggi

10. Perhatikan bahwa mesin kembali


ke putaran idle menurut spesifikasi
setelah putaran dinaikkan.
putaran idle : 650 rpm

Gb – 67 Rpm

h. PEMERIKSAAN CHASIS & BODY


KOPLING (CLUTCH)
a. Periksa kerja pedal kopling! (Pedal Kopling &
Kerja kopling)!

b. TIPE KONTROL KABEL


Periksa tinggi pedal!
(Tinggi pedal dari lantai: 143,7 – 153,7 mm
(5,66- 6,05 in)
Periksa gerak bebas pedal!
(Gerak bebas pedal: 15 – 25 mm (0,59 – 0,98
in)
Periksa gerak bebas pedal pada ujung garpu!
(Gerak bebas pedal: 4,5 – 5,5 mm (0,177 – 0,217 in)

Gb – 68 Pedal Kopling
c. TIPE KONTROL KABEL
Periksa tinggi pedal!
(Tinggi pedal dari lantai: 143,7 – 153,7 mm
(5,66- 6,05 in)
Periksa gerak bebas pedal!
(Gerak bebas pedal: 15 – 25 mm (0,59 – 0,98
in)
Periksa gerak bebas pedal pada ujung garpu!
Gb – 69 Gerak Bebas Pedal Kopling (Gerak bebas pedal: 4,5 – 5,5 mm (0,177 –
0,217 in)

d. TIPE KONTROL HIDROLIK


Periksa tinggi pedal!
(Tinggi pedal dari lantai: 143,7 – 153,7 mm

31
(5,66- 6,05 in)
Periksa gerak bebas pedal!
(Gerak bebas pedal: 5 – 15 mm (0,197 – 0,591
in)
Periksa gerak bebas pedal pada ujung garpu!
(Gerak bebas pedal: 1,0 – 5,0 mm (0,039 –
0,197 in)

Gb – 70 Gerak Bebas Pedal Kopling

REM (BRAKE)
1. MEMERIKSA TINGGI PEDAL REM → (Lihat Buku
Manual)
 Memeriksa tinggi pedal Rem !
(Tinggi pedal dari lantai : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Memeriksa gerak bebas pedal Rem !
(Gerak bebas pedal : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Memeriksa jarak cadangan pedal Rem !
(Jarak cadangan pedal dari lantai pada
penekanan 50 Kg (110 lb, 490 N) :

Rem depan pakai tromol : Lebih dari 70 mm (2,76


in)
Gb – 71 Tinggi pedal rem Rem depan pakai kram : Lebih dari 65 mm (2,56 in)

2. MEMERIKSA GERAK BEBAS PEDAL REM →


(Lihat Buku Manual)
 Memeriksa tinggi pedal Rem !
(Tinggi pedal dari lantai : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Memeriksa gerak bebas pedal Rem !
(Gerak bebas pedal : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Memeriksa jarak cadangan pedal Rem !
(Jarak cadangan pedal dari lantai pada
penekanan 50 Kg (110 lb, 490 N) :
Gb – 72 Gerak Bebas Pedal rem
Rem depan pakai tromol : Lebih dari 70 mm (2,76
in)
Rem depan pakai cakram : Lebih dari 65 mm (2,56
in)

3. MEMERIKSA DAN MENYETEL PEDAL REM →


(Lihat Buku Manual)
 Periksa tinggi pedal Rem !
(Tinggi pedal dari lantai : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Periksa gerak bebas pedal Rem !

32
(Gerak bebas pedal : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Periksa jarak cadangan pedal Rem !
(Jarak cadangan pedal dari lantai pada
penekanan 50 Kg (110 lb, 490 N) :
Rem depan pakai tromol : Lebih dari 70 mm (2,76
in)
Rem depan pakai cakram : Lebih dari 65 mm (2,56
in)
Gb – 73 Jarak cadangan pedal rem

4. MEMERIKSA MINYAK REM → (Lihat Buku


Manual)
 Memeriksa tinggi pedal Rem !
(Tinggi pedal dari lantai : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Memeriksa gerak bebas pedal Rem !
(Gerak bebas pedal : 154,7 mm - 164,7
mm)
 Memeriksa jarak cadangan pedal Rem !
Gb – 74 Minyak rem (Jarak cadangan pedal dari lantai pada
penekanan 50 Kg (110 lb, 490 N) :
Rem depan pakai tromol : Lebih dari 70 mm (2,76
in)
Rem depan pakai cakram : Lebih dari 65 mm (2,56
in)

5. MEMERIKSA KERJA BOOSTER REM → (Lihat


Buku Manual)
 Menekan pedal rem beberapa kali saat
mesin mati dan periksa tidak terjadinya
perubahan jarak cadangan
 Menekan pedal rem dan start mesin. Bila
tinggi pedal sedikit menurun berarti
booster rem bekerja normal.

Gb – 75 Kerja booster

 Start mesin dan matikan setelah 1 atau 2


manit. Tekan pedal rem peerlahan lahan
beberap kali. Bila injakan pertama terasa
dalam dan sedikit demi sedikit naik pada
injakan ke dua dan ke tiga, berarti
kekedapan udara dari booster rem baik.
 Tekan pedal rem sambal mesin hidup dan
kemudian matikan mesin sambal pedal
tetap ditekan. Bila tidak ada perubahan
tinggi pedal dalam 30 detik, berarti
Gb – 76 Kerja booster kekedapan udara booster rem baik.

33
RODA
1. MEMERIKSA KEAUSAN DAN TEKANAN BAN
 Aus pada bahu ban (Wear on tire shoulders)
Jika tekanan pengembang ban terlalu rendah,
bahunya akan aus lebih cepat daripada
tengahnya.
Kelebihan beban juga akan menimbulkan
efek yang sama.

Gb – 77 Keausan Ban

 Tekanan ban terlalu tinggi, tengahnya akan


aus lebih dahulu daripada bahunya.

Tekanan Ban :
Depan 32 psi
Belakang 30 psi

Gb – 78 Keausan Ban

2. MEMERIKSA KEKOCAKAN BEARING RODA


 Goyangkan roda arah luar dalam untuk
mengetahui kekocakan bearing roda

Gb – 79 Kekocakan Bearing Roda

SISTEM SUSPENSI

1. MEMERIKSA PANTULAN KENDARAAN


 Kendaraan digoyangkan naik turun pada
bagian depan , samping kanan, belakang dan
samping kiri untuk memastikan pantulan
suspense kendaraan bekerja dengan baik.

Gb – 80 Memeriksa lenturan suspensi

2. MEMERIKSA KEKOCAKAN BALL JOINT BAWAH


 Dongkrak bagian depan kendaraan dan
topang dengan penyangga.
 Pastikan bahwa roda depan telah lurus
posisinya dan tekanlanh pedal rem.
 Gearakkan lengan suspensI bawah ke atas
dan ke bawah dan periksa tidak ada gerak
bebas ball joint bawah yang berlebihan.
Gb – 81 Kekocakan Ball Joint Bawah

3. MEMERIKSA KEKOCAKAN BALL JOINT ATAS


34
 Gearakkan roda ke atas dan ke bawah dan
periksa tidak ada gerak bebas ball joint atas
yang berlebihan.
Gerak Bebas aksial maksimal: 2,3 mm (0,091
in).

Gb – 82 Kekocakan Ball Joint atas

PROPELLER SHAFT

1. MEMERIKSA KEKOCAKAN CROSS JOINT


 Goyangkan kea rah aksial & lateral seperti
gambar untuk mengetahui kekocakan cross
joint

Gb – 83 Kekocakan spider

PINTU
1. MEMERIKSA PINTU.
 Memeriksa engsel pintu (Lumasi Kalau perlu).
 Memeriksa Karet.
 Kerja power window.
 Kerja central lock.

Gb – 84 Periksa pintu

V. PELAPORAN :
a. Serahkan lembar laporan kerja hasil praktek yang telah diisi kepada guru/instruktur!
b. Bersihkan alat dan simpan Kembali!
c. Bersiskan tempat kerja!
d. Kembalikan semua alat dan kendaraan ke tempat penyimpanan semula!
e. Siapkan kelas!
f. Akhiri dengan do’a!

35

Anda mungkin juga menyukai