Anda di halaman 1dari 33

Institut Teknologi Telkom

Purwokerto

FISIKA 1 – TI21103

VEKTOR

Dosen Pengampu : Dina Rahmawati, S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
PURWOKERTO
2021
❑ Peta Pembelajaran Matakuliah

Fisika 1

Materi Ujian Tengah Semester Materi Ujian Akhir Semester

1. Vektor
1. Vektor
2. Gerak
Vektor 1.
2.
Kinematika dan Dinamika Rotasi 1
Kinematika dan Dinamika Rotasi 2
3. Hukum Newton 3. Kesetimbangan benda elastis
4. Gaya 4. Fluida
5. Energi dan Usaha 5. Sifat Benda Termal 1
6. Energi dan Daya 6. Sifat Benda Termal 2
7. Momentum dan Impuls 7. Termodinamika

4
Fisika I
Vektor

Besaran Vektor dan


Besaran Skalar

Sifat-Sifat Vektor

Operasi Penjumlahan
dan Pengurangan Vektor

Operasi Perkalian

Dot Cross Latihan

1
Fisika I
Besaran Fisika

a) Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (bilangan dan satuan) tidak
mempunyai arah.
Contoh : waktu, massa, volume, jarak, suhu, dll
Penulisan : tanpa notasi khusus

b) Besaran Vektor Gambar 1


Besaran yang tidak cukup hanya dinyatakan oleh besar saja, tetapi harus dinyatakan
dengan arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dll
Penulisan : menggunakan notasi khusus

B T

Gambar 2
2
Fisika I
Representasi Vektor

Ujung y
Vektor

Pangkal 𝜃
Vektor
x
➢ Notasi Vektor

Simbol atau Notasi Vektor dituliskan dengan huruf yang dibubuhi sebuah huruf dicetak
miring dan tebal atau notasi vektor diatasnya ( ).
Biasanya untuk tulisan tangan sebuah
Contoh :Notasi Vektor A ditulis → A atau A atau a vektor dilambangkan dengan sebuah
huruf kecil atau huruf besar bertanda
Notasi Vektor B ditulis → B atau B atau b vektor diatasnya

Besar vektor dapat dinyatakan dengan huruf cetak miring tanpa di tebalkan atau memberi
tanda mutlak (| |)
Contoh :Besar vektor A ditulis → A atau |A| atau | A |
Besar vektor B ditulis → B atau |B| atau | B |
3
Fisika I
Sifat-sifat Vektor

a. Kesamaan vektor : Besar dan arah

• Vektor –vektor disebut sama jika • Duah buah vektor dikatakan tidak sama
besar dan arahnya sama. jika:

1. Besar sama, arah berbeda


B

2. Besar tidak sama, arah sama


B
A

3. Besar dan arahnya berbeda


B
A

4
Fisika I
Sifat-sifat Vektor
b. Vektor negatif
Vektor negatif didefinisikan sebagai vektor yang memiliki besar yang sama, akan tetapi
arahnya berlawanan, Sehingga jika ditambahkan akan memberikan hasil 0.

A + (- A ) = 0 A −A

Vektor A dan - A memiliki besar yang sama, akan tetapi arahnya berlawanan.

c. Pengurangan vektor
Operasi pengurangan vektor menggunakan definisi vektor negatif. Sehingga definisi operasi
A – B adalah penjumlahan – B terhadap A :

A − B = A + (−B)
B
A A
A

−B A−B −B
B
5
Fisika I
Sifat-sifat Vektor

d. Hukum Komutatif → A + B = B + A
B
B

A A
A
A =

B
B
e. Hukum Assosiatif → A +(B + C) =(A + B)+ C

A C
C
B =
B
C B A
A
6
Fisika I
Geometri / Grafis
Sebuah metode untuk menganalisis vektor dengan cara
menampilkannya dalam bentuk gambar

Operasi Penjumlahan
dan Pengurangan Vektor

Analitis
Sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis
vektor dengan cara menguraikan vektor dalam
komponen-komponen penyusunnya

7
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

a) Geometri / Grafis
Terdapat beberapa metode penjumlahan dan pengurangan (selisih) pada vektor secara grafis
yaitu: Segitiga, Jajaran Genjang dan Poligon.

1. Metode Segitiga
Ujung Vektor

B
A B
+ =
Pangkal
Vektor A

2. Metode Jajaran Genjang


Ujung Vektor
B′

A A′
A
B
Pangkal
Vektor B
8
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

3. Metode Poligon (Segi banyak)

Ujung Vektor
D
B C C
A D
+ + + = A+B+C+D

B
Pangkal
A
Vektor

R=A+B+C+D

D
C

R 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = R 1 + R 2 + R 3 R
B
A

9
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Besar Resultan Vektor


B′

A
B A A′

𝜶𝜽 𝜶 = sudut apit antara A dan B


B
Besar (panjang) 𝑅 atau resultan R dirumuskan sebagai berikut :

Penjumlahan

𝑅 = 𝐴Ԧ + 𝐵 𝑅 = 𝐴2 + 𝐵2 + 2𝐴𝐵 cos 𝛼

Pengurangan

𝑅 = 𝐴Ԧ − 𝐵 𝑅 = 𝐴2 + 𝐵2 − 2𝐴𝐵 cos 𝛼
10
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Arah Resultan Vektor

B′
𝜸

A
A A′ α = Sudut apit 𝐴Ԧ 𝑑𝑎𝑛 𝐵
𝜷 𝜶 𝛽 = 180° − 𝛼°
𝜶 𝜽 𝜽
B
B

arah resultan vektor 𝑅 dapat dicari dengan menggunakan aturan sinus sebagai berikut :

𝑅 𝐴Ԧ 𝐵
= =
sin 𝛽 sin 𝜃 sin 𝛾
𝐴Ԧ
𝑅 𝐴Ԧ sin 𝜃 = sin 𝛽
= 𝑅
sin 𝛽 sin 𝜃 𝐴Ԧ
𝜃 = sin−1 sin 𝛽
𝑅 sin 𝜃 = 𝐴 sin 𝛽 𝑅
11
Fisika I
Contoh soal 1

Manakah diagram yang tepat untuk penjumlahan vektor 𝐴Ԧ + 𝐵 = 𝑅


Solusi :
𝐴Ԧ 𝐵 𝑅
1 𝐵 2 1. 𝑅+ 𝐵 = 𝐴Ԧ

𝑅 𝐴Ԧ 2. 𝐵+ 𝐴Ԧ = 𝑅

Ԧ 𝐵=𝑅
3. 𝐴+
𝐴Ԧ 𝐵
𝐴Ԧ 𝑅
3 4 Ԧ 𝑅=𝐵
4. 𝐴+
𝑅 𝐵
Contoh soal 2
Jabarkan resultan pada masing-masing diagram dibawah ini:

Ԧ + (−𝑐)
𝑅 +(- 𝑑) Ԧ = 𝑎Ԧ
atau
𝑎Ԧ +(- 𝑐)
Ԧ + (−𝑑)Ԧ =𝑅
𝑎Ԧ − 𝑐Ԧ − 𝑑Ԧ = 𝑅
Ԧ =𝑅
𝑎Ԧ + 𝑐Ԧ + (−𝑑) 𝑎Ԧ + 𝑐Ԧ + 𝑑Ԧ = 𝑅
12
Fisika I
Contoh Soal 3

Sebuah perahu yang mampu bergerak dengan kecepatan 6 m/s diarahkan membentuk sudut 60o
terhadap arus sungai. Kecepatan air sungai 4 m/s. Tentukan besar dan arah resultan kecepatan
yang dirasakan perahu!
Solusi :
𝑣𝑎 ′
𝑣𝑝
𝑣𝑅 𝑣𝑅
𝑣𝑝 ′
𝑣𝑝
𝛼 𝜃 𝛽
𝜃 𝛼
𝑣𝑎
𝛽 = 180° − 60° = 120°

a. Besar resultan 𝑹 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐡𝐮 ∶ b. Arah resultan 𝑹 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐡𝐮 :


𝑣𝑅 𝑣𝑝
𝑣𝑅 = 𝑣𝑎 2 + 𝑣𝑝 2 + 2𝑣𝑎 𝑣𝑝 cos 𝛼 = sin 𝜃 = 0,596
sin 𝛽 sin 𝜃
= (4)2 +(6)2 +2 4 6 cos 𝛼 𝑣𝑝 sin 𝛽 𝜃 = sin−1 0,596
= 16 + 36 + 48 cos 60° sin 𝜃 =
𝑣𝑅
1 𝜃 = 36.6°
= 16 + 36 + 48 (2 ) 6 sin 120°
sin 𝜃 =
= 76 = 4𝑥19 = 2 19 m/s 2 19
13
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

b) Metode Analitis / Uraian


• Sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis vektor dengan cara menguraikan
vektor dalam komponen-komponen penyusunnya

• Komponen-komponen vektor misalnya : y


Koordinat 2D y Koordinat 3D 𝑗Ƹ
𝐴Ԧ = A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ 𝑗Ƹ 𝐴Ԧ = A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘෠ 𝑖Ƹ
𝑖Ƹ x
𝐵 = A 𝑥 𝑖 Ƹ + A 𝑦 𝑗Ƹ 𝐵 = B𝑥 𝑖Ƹ + B𝑦 𝑗Ƹ +B𝑧 𝑘෠
𝑘෠
x
z
• Penjumlahan dua vektor A dan B dapat di tulis dalam bentuk vektor satuan :

• Vektor satuan : Vektor yang besarnya satu satuan.

෠ + 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + B𝑦 𝑗Ƹ + B𝑧 𝑘෠
𝐴Ԧ + 𝐵 = (A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘)

= A𝑥 + 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 + B𝑦 𝑗Ƹ + (A𝑧 +B𝑧 )𝑘෠

14
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Contoh 1. penggunaan metode analitis atau uraian


𝑦 𝑦 Komponen Vektor arah x :
𝐴Ԧ = 𝐴𝑥 𝑥ො + 𝐴𝑦 𝑦ො
𝐴𝑥 = 𝐴Ԧ cos 𝜃
𝐴Ԧ = 𝐴𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 𝑗Ƹ
𝐴𝑦 Komponen Vektor arah y :
𝐴Ԧ 𝐴Ԧ 𝐴𝑦 = 𝐴Ԧ sin 𝜃

𝜃 Besar Vektor Arah Vektor 𝐴Ԧ


𝜃
0 𝑥 0 𝐴𝑥 𝑥 𝐴𝑦
𝐴Ԧ = 𝐴𝑥 2 + 𝐴𝑦 2 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝐴𝑥

Ingat kembali konsep trigonometri:


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑥
cos 𝜃 = cos 𝜃 = 𝑥 = 𝐴 cos 𝜃
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴
𝐴 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑦
𝑦 sin 𝜃 = sin 𝜃 = 𝑦 = 𝐴 sin 𝜃
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑦
𝜃 tan 𝜃 = tan 𝜃 = 𝑦 = 𝑥 tan 𝜃
𝑥
𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
15
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Contoh 2. penggunaan metode analitis atau uraian


𝑦 𝑦 Komponen Vektor arah x :
𝐴Ԧ = 𝐴𝑥 𝑥ො + 𝐴𝑦 𝑦ො
𝐴𝑥 = 𝐴Ԧ sin 𝜃
𝐴Ԧ = 𝐴𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 𝑗Ƹ
𝐴𝑦 Komponen Vektor arah y :
𝐴Ԧ 𝐴Ԧ 𝐴𝑦 = 𝐴Ԧ cos 𝜃
𝜃 𝜃
Besar Vektor Arah Vektor 𝐴Ԧ
0 𝑥 0 𝐴𝑥 𝑥 𝐴𝑥
𝐴Ԧ = 𝐴𝑥 2 + 𝐴𝑦 2 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝐴𝑦

Ingat kembali konsep trigonometri:


𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑦
cos 𝜃 = cos 𝜃 = 𝑦 = 𝐴 cos 𝜃
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴
𝜃
𝐴 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥
𝑦 sin 𝜃 = sin 𝜃 = 𝑥 = 𝐴 sin 𝜃
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥
tan 𝜃 = 𝑥 = 𝑦 tan 𝜃
tan 𝜃 = 𝑦
𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
16
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Contoh 3. penggunaan metode analitis atau uraian


+y Tentukan besar dan arah resultan dari kedua vektor berikut
𝐴Ԧ
𝐴𝑦
Vektor Komponen sumbu-x Komponen sumbu-y
𝐴Ԧ 𝐴𝑥 = 𝐴Ԧ cos θ 𝐴𝑦 = 𝐴Ԧ sin θ
𝐵𝑥
𝜃 𝐵 𝐵𝑥 = −𝐵 cos 𝛽 𝐵𝑦 = −𝐵 sin 𝛽
-x 𝛽 𝐴𝑥 +x
𝑅𝑥 = 𝐴𝑥 + 𝐵𝑥 𝑅𝑦 = 𝐴𝑦 + 𝐵𝑦
𝐵𝑦 𝑅 𝑅𝑥 = 𝐴Ԧ cos θ + −𝐵 cos 𝛽 𝑅𝑦 = 𝐴Ԧ sin θ + −𝐵 sin 𝛽
𝐵

-y

Penjumlahan Resultan Vektor Besar Resultan Vektor Arah Resultan Vektor

𝑅𝑦
𝑅 = 𝑅𝑥 𝑖Ƹ + 𝑅𝑦 𝑗Ƹ 𝑅 = 𝑅𝑥 2 + 𝑅𝑦 2 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝑅𝑥

17
Fisika I
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Contoh 4. penggunaan metode analitis atau uraian


+y Diketahui : 𝜃 = 37°, 𝐴Ԧ = 80, 𝐵 = 100, 𝐶Ԧ = 60
Vektor Komponen sumbu-x Komponen sumbu-y
𝐵 𝐵𝑦
𝐴𝑦 𝐴Ԧ 𝐴𝑥 = 𝐴Ԧ cos θ 𝐴𝑦 = 𝐴Ԧ sin θ
𝐴Ԧ = 80 cos 37° = 80 sin 37°
𝜃 = 64 = 48
𝜃
-x +x 𝐵 𝐵𝑥 = −𝐵 sin θ 𝐵𝑦 = 𝐵 cos θ
𝐵𝑥 𝐴𝑥
= −100 sin 37° = 100 cos 37°
𝐶Ԧ = −60 = 80
𝐶Ԧ 𝐶𝑥 = −𝐶Ԧ cos θ 𝐶𝑦 = −𝐶Ԧ sin θ
= −60 cos 90° = −60 sin 90°
-y =0 = −60
Penjumlahan Resultan Vektor 𝑅 𝑅𝑥 = 𝐴𝑥 +𝐵𝑥 +𝐶𝑥 𝑖Ƹ 𝑅𝑌 = 𝐴𝑦 +𝐵𝑦 +𝐶𝑦 𝑗Ƹ
= (64 − 60 + 0)𝑖Ƹ = (48 + 80 − 60)𝑗Ƹ
𝑅 = 𝑅𝑥 𝑖Ƹ + 𝑅𝑦 𝑗Ƹ = (4)𝑖Ƹ = (68)𝑗Ƹ
𝑅 = 4𝑖Ƹ + 68𝑗Ƹ
𝑅 = 42 + 682 Arah Resultan Vektor
Besar Resultan Vektor 68
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝑅 = 16 + 4624 𝑅𝑦 4
𝑅 = 𝑅𝑥 2 + 𝑅𝑦 2 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝑅𝑥 𝜃 = 86,63°
𝑅 = 4640
18
Fisika I
Vektor x Skalar = Vektor

Operasi Perkalian
Vektor Vektor x Vektor = Skalar

Vektor . Vektor

Vektor x Vektor Perkalian Titik


Dot Product
Scalar Product

Vektor x Vektor = Vektor


Vektor x Vektor

Perkalian Silang
Cross product
Vektor product
19
Fisika I
Operasi Perkalian vektor
1. Perkalian vektor dengan Skalar

𝐴Ԧ 𝐴Ԧ = 𝑐. 𝐴Ԧ
𝐴Ԧ dioperasikan dengan bilangan skalar c maka :

Contoh 1 : jika 𝐴Ԧ = 3 m dioperasikan dengan bilangan skalar c = 2 maka :

𝐴Ԧ 2𝐴Ԧ 𝐴Ԧ = 𝑐. 𝐴Ԧ
2 2𝐴Ԧ
𝐴Ԧ = 2. 𝐴Ԧ

1
Contoh 2 : jika 𝐴Ԧ = (A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘෠ dikalikan dengan bilangan skalar 𝑐 = 4 maka
Besar vektor 𝐴Ԧ dapat ditulis sebagai berikut:


c.𝐴Ԧ = c (A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘)

Ƹ c A𝑧 𝑘෠
= c A𝑥 𝑖Ƹ + c A𝑦 𝑗+
20
Fisika I
Operasi Perkalian vektor
2. Perkalian titik/ ‘dot’ Pruduct / Skalar Product
Perkalian titik / dot product dari dua vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵 dituliskan sebagai 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 , secara geometris
sama dengan perkalian antara (panjang proyeksi 𝐴Ԧ ke 𝐵) dengan (panjang 𝐵) atau sebaliknya.
Digambarkan sebagai berikut :

Besar hasil perkalian titik vektor :


𝐴Ԧ 𝐴Ԧ
𝐴Ԧ ∙ 𝐵 = 𝐴 cos θ (𝐵) Dengan:
𝜃 𝜃 A = besar vektor 𝐴Ԧ
𝐴 cos θ 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 = 𝐴𝐵 cos θ 𝐵 = besar vektor 𝐵
𝐵 𝐵
θ = sudut antara kedua vektor
Macam bentuk perkalian titik diantara vektor satuan :
• Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan
y
𝑖Ԧ ∙ 𝑖Ԧ = 𝑖𝑖 cos 0° = 1 𝑗Ԧ ∙ 𝑖Ԧ = 𝑗𝑖 cos 90° = 0 𝑘 ∙ 𝑖Ԧ = 𝑘𝑖 cos 90° = 0
𝑗Ƹ
𝑖Ƹ 𝑗Ƹ ∙ 𝑖 Ƹ = 0 𝑘෠ ∙ 𝑖Ƹ = 0
𝑖Ƹ ∙ 𝑖Ƹ = 1
𝑗Ƹ ∙ 𝑗Ƹ = 1 𝑘෠ ∙ 𝑗Ƹ = 0
x 𝑖 Ƹ ∙ 𝑗Ƹ = 0
𝑗Ƹ ∙ 𝑘෠ = 0 𝑘෠ ∙ 𝑘෠ = 1
𝑘෠ 𝑖Ƹ ∙ 𝑘෠ = 0
z

21
Fisika I
Operasi Perkalian vektor
Contoh Perkalian titik/ ‘dot’ Pruduct / Skalar Product

෠ Tentukan Vektor 𝐴.
jika 𝐴Ԧ = A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘෠ dan 𝐵 = 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + B𝑦 𝑗Ƹ + B𝑧 𝑘. Ԧ𝐵

෠ 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + B𝑦 𝑗Ƹ + B𝑧 𝑘෠
𝐴Ԧ . 𝐵 = (A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘).

= A𝑥 𝐵𝑥 (𝑖.Ƹ 𝑖)Ƹ + A𝑥 𝐵𝑦 (𝑖.Ƹ 𝑗)+ ෠ A𝑦 𝐵𝑥 (𝑗.Ƹ 𝑖)Ƹ + A𝑦 𝐵𝑦 (𝑗.Ƹ 𝑗)+


Ƹ A𝑥 𝐵𝑧 (𝑖.Ƹ 𝑘)+ ෠ + A𝑧 𝐵𝑥 (𝑘.
Ƹ A𝑦 𝐵𝑧 (𝑗.Ƹ 𝑘) ෠ 𝑖)Ƹ +
A𝑧 𝐵𝑦 (𝑘. ෠ 𝑗)+
Ƹ A𝑧 𝐵𝑧 (𝑘. ෠ 𝑘)

= A𝑥 𝐵𝑥 . 1 + A𝑦 B𝑦 . 1 + (A𝑧 B𝑧 ). 1 Skalar

Ingat perkalian vektor satuan :

𝑖Ƹ ∙ 𝑖Ƹ = 1 𝑗Ƹ ∙ 𝑖 Ƹ = 0 𝑘෠ ∙ 𝑖Ƹ = 0
𝑖 Ƹ ∙ 𝑗Ƹ = 0 𝑗Ƹ ∙ 𝑗Ƹ = 1 𝑘෠ ∙ 𝑗Ƹ = 0
𝑖Ƹ ∙ 𝑘෠ = 0 𝑗Ƹ ∙ 𝑘෠ = 0 𝑘෠ ∙ 𝑘෠ = 1

22
Fisika I
Operasi Perkalian dengan vektor
3. Perkalian silang / ‘Cross’ product / vektor product
Perkalian silang / cross product dari dua vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵 dituliskan sebagai 𝐴Ԧ 𝐗 𝐵 , dapat
menghasilkan suatu besaran vektor yang lain (memiliki besar dan arah). Digambarkan sebagai
berikut :
Besar hasil perkalian silang vektor :
𝐴Ԧ 𝐴Ԧ
Dengan:
𝐴Ԧ 𝐗 𝐵 = 𝐴𝐵 sin θ
𝜃 𝜃 A = besar vektor 𝐴Ԧ
𝐵 𝐵 𝐵 = besar vektor 𝐵
θ = sudut antara kedua vektor
𝐴Ԧ 𝑋𝐵
Macam bentuk perkalian silang diantara vektor satuan :
• Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan
y 𝑖Ԧ 𝐱 𝑖Ԧ = 𝑖𝑖 sin 0° = 0 𝑗Ԧ 𝐱 𝑖Ԧ = 𝑗𝑖 sin 90° = 1 𝑘 𝑥 𝑖Ԧ = 𝑘𝑖 cos 90° = 1

𝑗Ƹ
𝑖Ƹ × 𝑖Ƹ = 0 𝑗Ƹ × 𝑖Ƹ = −𝑘෠ 𝑘෠ × 𝑖Ƹ = 𝑗Ƹ
𝑖Ƹ 𝑖Ƹ × 𝑗Ƹ = 𝑘෠ 𝑗Ƹ × 𝑗Ƹ = 0 𝑘෠ × 𝑗Ƹ = −𝑖Ƹ
x 𝑖Ƹ × 𝑘෠ = −𝑗Ƹ 𝑗Ƹ × 𝑘෠ = 𝐢 𝑘෠ × 𝑘෠ = 0
𝑘෠
z 23
Fisika I
Operasi Perkalian vektor
Contoh. Perkalian silang / ‘Cross’ product / vektor product

෠ Tentukan Vektor 𝐴Ԧ 𝑋 𝐵
jika 𝐴Ԧ = A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘෠ dan 𝐵 = 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + B𝑦 𝑗Ƹ + B𝑧 𝑘.

෠ 𝑋 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + B𝑦 𝑗Ƹ + B𝑧 𝑘෠
𝐴Ԧ X 𝐵 = (A𝑥 𝑖Ƹ + A𝑦 𝑗Ƹ +A𝑧 𝑘)

= A𝑥 𝐵𝑥 (𝑖Ƹ X 𝑖)Ƹ + A𝑥 𝐵𝑦 (𝑖Ƹ X 𝑗)+ ෠ A𝑦 𝐵𝑥 (𝑗Ƹ X 𝑖)Ƹ + A𝑦 𝐵𝑦 (𝑗Ƹ X 𝑗)+


Ƹ A𝑥 𝐵𝑧 (𝑖Ƹ X 𝑘)+ Ƹ A𝑦 𝐵𝑧 (𝑗Ƹ X ෡𝑘) + A𝑧 𝐵𝑥
(𝑘෠ X 𝑖)Ƹ + A𝑧 𝐵𝑦 (𝑘෠ X 𝑗)+
Ƹ A𝑧 𝐵𝑧 (𝑘෠ X 𝑘)

෠ A𝑥 𝐵𝑧 (−𝑗)+
= A𝑥 𝐵𝑦 (𝑘)+ ෠ + A𝑦 𝐵𝑧 (𝑖Ƹ ) + A𝑧 𝐵𝑥 (𝑗)Ƹ +A𝑧 𝐵𝑦 (- 𝑖)Ƹ
Ƹ A𝑦 𝐵𝑥 (−𝑘)

= A𝑦 𝐵𝑧 − A𝑧 B𝑦 𝑖Ƹ + (A𝑧 B𝑥 − A𝑥 B𝑧 )𝑗Ƹ + (A𝑥 B𝑦 − A𝑦 B𝑥 )𝑘෠ Vektor

Ingat perkalian vektor satuan :

𝑖Ƹ × 𝑖Ƹ = 0 𝑗Ƹ × 𝑖Ƹ = −𝑘෠ 𝑘෠ × 𝑖Ƹ = 𝑗Ƹ
𝑖Ƹ × 𝑗Ƹ = 𝑘෠ 𝑗 Ƹ × 𝑗Ƹ = 0 𝑘෠ × 𝑗Ƹ = −𝑖Ƹ
𝑖Ƹ × 𝑘෠ = −𝑗Ƹ 𝑗Ƹ × 𝑘෠ = 𝐢 𝑘෠ × 𝑘෠ = 0

24
Fisika I
Contoh Soal 5

Dua buah vektor diberikan sebagai 𝐴 = 4𝑖Ƹ − 3𝑗Ƹ + 𝑘෠ dan 𝐵 = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ + 4𝑘෠


Tentukan 𝐴Ԧ . 𝐵 dan 𝐴 𝑋 𝐵!
Solusi :

𝐴Ԧ . 𝐵 = 4𝑖Ƹ − 3𝑗Ƹ + 𝑘෠ ∙ 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ + 4𝑘෠

= 4𝑖Ƹ ∙ 𝑖Ƹ + 4𝑖Ƹ ∙ 𝑗Ƹ + 4𝑖Ƹ ∙ 4𝑘෠ + −3𝑗Ƹ ∙ 𝑖Ƹ + −3𝑗Ƹ ∙ 𝑗Ƹ + (−3𝑗Ƹ ∙ 4𝑘)


෠ + k ∙ 𝑖Ƹ + k ∙ 𝑗Ƹ + (k ∙ 4𝑘)

= 4𝑖Ƹ ∙ 𝑖Ƹ + −3𝑗Ƹ ∙ 𝑗Ƹ + (𝑘෠ ∙ 4𝑘)

= 4 + −3 + (4)
=5 Skalar

𝐴Ԧ 𝑥 𝐵 = 4𝑖Ƹ − 3𝑗Ƹ + 𝑘෠ x 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ + 4𝑘෠

= 4𝑖Ƹ x 𝑖Ƹ + 4𝑖Ƹ x 𝑗Ƹ + 4𝑖Ƹ x 4𝑘෠ + −3𝑗Ƹ 𝑥 𝑖Ƹ + −3𝑗Ƹ 𝑥 𝑗Ƹ + (−3𝑗Ƹ 𝑥 4𝑘)


෠ + 𝑘𝑥
෠ 𝑖Ƹ + 𝑘𝑥
෠ 𝑗Ƹ + (𝑘x
෠ 4𝑘)

= 4𝑖Ƹ × 𝑗Ƹ + 4𝑖Ƹ × 4𝑘෠ + −3𝑗Ƹ × 𝑖Ƹ + −3𝑗Ƹ × 4𝑘෠ + 𝑘෠ × 𝑖Ƹ + 𝑘෠ × 𝑗Ƹ

= 4𝑘෠ + −16𝑗Ƹ + 3𝑘෠ + −12𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ + −𝑖Ƹ


= −13𝑖Ƹ − 15𝑗Ƹ + 7𝑘෠ Vektor
25
Fisika I
Sekian
Latihan 1

Diketahui suatu vektor A digambarkan sebagai berikut :


A
A
C
A= A
C = 3A
Maka sebutkan total
panjang vektor C dan D Gambar 1
B jika tiap vektornya memiliki
-A Panjang yang sama
-A dengan vektor A
D

B = -2A D = -3A

Gambar 2

26
Fisika I
Latihan 2

Tuliskan penjumlahan resultan vektor sesuai diagram berikut

A
A

B
R B
R

C
D C

Gambar 1 Gambar 2

Jawaban

Gambar 1 : R = A + B – C

Gambar 2 : R = A + B – C + D
27
Fisika I
Latihan 3

P
Sebuah benda O ditarik oleh dua buah
gaya P = 20 N dan Q = 10 N. Kedua gaya 𝑅
tersebut membentuk sudut 60o ,hitunglah
besar dan arah resultan vektor ! 𝛼
𝜃
𝑂
Q
Solusi

Diketahui: Jawaban Arah resultan

P = 20 N Besar resultan R sin 𝜃 = 𝑃 sin (180 − 𝛼)


Q= 10 N
10 7 sin 𝜃 = 20 sin 120°
α = 60O R = 𝑃2 + 𝑄2 + 2𝑃𝑄 cos 𝛼
= (20)2 +(10)2 +2 20 10 cos 60° 20 sin 120°
sin 𝜃 =
Ditanyakan: = 400 + 100 + 400
1
( ) 10 7
2

R=
= 700 𝜃 = sin−1 0,654
𝜃= = 100 𝑥 (7) = 10 7
𝜃 = 40,89°

28
Fisika I
Latihan 4

1
෠ Hitung
Diketahui sebuah vektor 𝐻 = 2𝑖Ƹ − 6𝑗Ƹ + 10𝑘. 𝐻 adalah :
2

Solusi

Ingat parkalian vektor dengan scalar c 𝐴Ԧ hasilnya adalah Vektor

1 1
𝐻= 2𝑖Ƹ − 6𝑗Ƹ + 10𝑘෠
2 2

1 1 1
= 2 𝑖Ƹ + −6𝑗Ƹ + 10𝑘෠
2 2 2

= 𝑖Ƹ − 3𝑗Ƹ + 5𝑘෠ Vektor

29
Fisika I
Latihan 5

෢ dan 𝐵 = 𝑗Ƹ + 𝑘෡ , Tentukan 𝐴Ԧ . 𝐵 dan 𝐴Ԧ 𝑥 𝐵


Diketahui dua vektor 𝐴 = 𝑖Ƹ − 𝑗Ƹ + 2𝑘
Jawaban

𝐴Ԧ . 𝐵 = 𝑖Ƹ − 𝑗Ƹ + 2𝑘෠ ∙ 𝑗Ƹ + 𝑘෠

= 𝑖Ƹ ∙ 𝑗Ƹ + 𝑖Ƹ ∙ 𝑘෠ + (−𝑗Ƹ ∙ 𝑗)Ƹ + −𝑗Ƹ ∙ 𝑘෠ + 2𝑘෠ ∙ 𝑗Ƹ + (2𝑘෠ ∙ 𝑘)


= 0 + 0 + −1 + 0 + 0 + 2
= −1 + 2 = 1 Skalar

𝐴Ԧ 𝑋 𝐵 = 𝑖Ƹ − 𝑗Ƹ + 2𝑘෠ 𝑋 𝑗Ƹ + 𝑘෠

= 𝑖Ƹ 𝑋 𝑗Ƹ + 𝑖Ƹ 𝑋 𝑘෠ + (−𝑗Ƹ 𝑋 𝑗)Ƹ + −𝑗෡𝑋 𝑘෠ + 2𝑘෠ 𝑋 𝑗Ƹ + (2𝑘෠ 𝑋 𝑘)


= 𝑘෠ + −𝑗Ƹ + (0) + −𝑖Ƹ + −2𝑖Ƹ + (0)

= −3𝑖Ƹ − 𝑗Ƹ + 𝑘෠ Vektor

30
Fisika I

Anda mungkin juga menyukai