Anda di halaman 1dari 3

TB Disahkan oleh Pimpinan

No.Dokumen :
KLINIK

ARISHA No. Revisi :


SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/
KLINIK PRATAMA
dr.Dani Adrian
ARISHA
Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru
dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek,
1. Pengertian
diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.

Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan


2. Tujuan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.
3. Kebijakan SK : ……/KP.A/SOP/……/2023 Tentang
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
H.K.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Tentang Panduan Praktik
4. Referensi
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Prosedur/ A. Alat dan bahan
Langkah - 1. Meja, kursi.
langkah 2. ATK dan buku register.
3. Buku penderita TB.05 dan TB.06
4. Pot dahak
B. Petugas yang melaksanakan
1. Pengelola Program TB
C. Langkah-langkah
1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif
dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk
mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan
pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus rentan atau resiko tinggi sakit TB
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan),
daerah kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama
mereka yang dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk
menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB /
pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka
yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk
berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
a. Berapa lama batuk ?
b. Berdahak/tidak ?
c. Dahak bercampur darah/tidak ?
d. Sesak nafas /tidak ?
e. Nyeri dada / tidak ?
f. Kurang nafsu makan/tidak ?
g. Berat badan menurun / tidak ?
h. Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan
i. Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari
1 bulan atau lebih dari 1 bulan ?
5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya
pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk
mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan
pengambilan dilakukan disamping Klinik.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang
baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-
hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5 ml. Bila
volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita
batuk lagi sampai volumenya mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah
terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor
identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk
diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi
membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil
dahak sewaktu kunjungan kedua.
11. Mengisi form. TB.05
12. Merujuk pasien ke RSUD untuk pemeriksaan laboratorium.
6. Hal - hal yang Kelengkapan data di form TB
perlu diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Pendaftar
2. IGD
8. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. From TB
9. Rekaman histori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai