Tugas Pengantar Arsitektur (Ringkasan)
Tugas Pengantar Arsitektur (Ringkasan)
DISUSUN OLEH:
ELISABETH GRACELA KOFI (22122110)
PENULIS
KATA PENGANTAR.........................................................1
DAFTAR ISI....................................................................2
1. UNSUR - UNSUR PERANCANGAN
1.1. TITIK.....................................................................3
1.2. GARIS....................................................................4
1.3. BIDANG..................................................................9
1.4. MASA/RUANG........................................................10
1.5. TEKSTUR..............................................................11
1.6. WARNA.................................................................12
1.7. CAHAYA................................................................16
2. PRINSIP - PRINSIP PERANCANGAN
2.1. KETERPADUAN (UNITY).........................................18
2.2. KESEIMBANGAN (BALANCE)...................................21
2.3. PROPORSI (PROPORTION).....................................24
2.4. SKALA (SCALE)......................................................25
2.5. IRAMA (RHYTHM)..................................................27
2.6. KOMPOSISI (KOMPOSITION).................................29
2.7. PENEKANAN ATAU AKSENTUASI (EMPHASIS)..........29
3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN.........................................................31
DAFTAR PUSTAKA...............................................................31
suatu ruangan, dan lain – lain) diperlukan kesatuan antara
garis, bidang, tekstur, dan warna agar gambar tersebut
tampak sama dengan objek aslinya. Namun, sesungguhnya
1. UNSUR – UNSUR PERANCANGAN objek dan ruangan itu hanya ilusi yang tergambar pada
Apabila kita menggambar suatu objak trimatra atau tiga sebuah bidang gambar yang datar. Konvensilah yang membuat
dimensi maupun objek perspektif (pemandangan alam, interior kita dapat menerima gambar tersebut. Ini disebabkan karena
di dalam bidang gambar tersebut, garis, bidang, tekstur, dan untuk memperlihatkan kekuatan pengaruhnya. Suatu tegangan
warna merupakan sesuatu yang komplit. visual tercipta di antara titik dan bidangnya.
Contoh penggunaan elemen titik dalam arsitektur
1.1. TITIK
misalnya adalah ketika kita ingin menunjukkan letak bangunan
Titik adalah sesuatu yang menunjukan entitas, kedudukan dan
dalam koordinat peta, digunakan elemen titik. Contoh lain
posisi. Titik juga menjadi awal dan akhir sebuah garis serta
yaitu untuk menunjukkan letak kolom dalam sebuah grid
unsur pembentuk sebuah garis. Titik tidak memiliki dimensi,
bangunan, maka akan digunakan titik, dimana dalam hal ini
tidak bisa diukur panjang, lebar dan tingginya. Titik dapat
kita dapat memperoleh informasi letak atau posisi kolom
menunjukan letak sesuatu, menyatakan keberadaan sesuatu
tersebut dalam grid struktur yang kita buat.
dll.
2. Garis Jadian-Geometris
Yaitu garis yang terbentuk melalui suatu proses dan alat.
Apabila kedua ujungnya ditautkan, akan tercipta raut yang
secara geometris membentuk sebuah bidang.
Bentuk garis terdiri dari tiga macam, yaitu garis organis, garis
jadian-geometris, dan garis batas.
1. Garis Organis
Disebut demikian karena bentuk garis tersebut mengadopsi
Semenjak zaman Yunani, hanya ada tiga bentuk dasar utama
bentuk – bentuk garis yang terdapat di alam. Garis – garis
geometri, yaitu bujur sangkar (1), segitiga sama sisi (2), dan
organis memiliki bentuk yang lebih bebas.
lingkaran (3).
3. Garis Batas
Yaris yang terbentuk karena ada dua bidang atau permukaan
yang warna atau nada warnanya berbeda atau pertemuan dua
permukaan yang berbeda kedudukannya.
Pertemuan antara masing – masing bidang warna tampak
sebagai garis batas.
Ketiga bentuk garis tersebut dapat digolongkan lagi menjadi
3. Garis sebagai kaligrafi, yaitu keidahan garis yang
empat bentuk, yaitu garis outline, garis kontur, garis kaligrafi,
berbasis pada huruf Arab. Pengertian keindahan ini
dan garis ekspresif.
berkembang pada huruf – huruf latin, cina, dan lain – lain.
1. Garis sebagai outline, yaitu siluet atau garis pinggir
gambar bayangan dari sebuah benda atau manusia.
Horizontal berirama,
ketenangan yang menyenangkan.
Perspektif yang melenyap, memberi sugesti adanya jarak, Garis horizontal memberi sugesti ketenangan, serta respons
kejauhan, kerinduan. pada hal yang tak bergerak.
unit beton cetak yang mempunyai corak tersendiri. (gambar 1. Warna ditinjau dari aspek fisika
1). Hal itu dapat menghindarkan kesan monoton pada dinding
Cahaya matahari melalui sebuah prisma akan terurai sehingga
bangunan yang mempunyai bidang luas bila diihat dari jarak
menjadi sebuah spectrum cahaya yang masing – masing
jauh.
mempunyai kekuatan gelombang yang sampai pada mata kita
Perbedaan tekstur lantai dapat digunakan untuk menunjukkan
sehingga kita melihat warna.
arah sirkulasi dan dapat membedakan antara ruang gerak dan
ruang statis. (gambar 2). 2. Warna ditinjau dari aspek fisiologi atau fal
Didalam aspek ini yang diperhatikan adalah efek rangsangan
cahaya pada mekanisme mata.
TEORI WARNA :
Dalam teori warna antara lain kita mengenal adanya dua
macam system yang umunya digunakan dalam pelaksanaan
menyusun warna, yaitu :
1. Prang color system
2. Munsell color system
Menurut teori Prang secara psikologi warna dapat dibagi
menjadi tiga dimensi yaitu :
1. Hue, semacam temperament mengenal panas/dinginnya
warna.
5. Quanternary
Ialah warna campuran dari dua warna tertiary. Misalnya
semacam hijau violet dicampur dengan oranye hijau, oranye
violet dicampur dengan oranye hijau, hijau oranye dicampur
dengan violet oranye.
Yaitu hanya satu warna sebagai pokok komposisi yang
menghasilakn nada – nada warna, bayangan, dan variasi dari
warna tersebut.
2. Analogus (berurut)
Menggunakan dua warna yang letaknya di dalam lingkaran
HUBUNGAN ANTAR WARNA warna yang berurut dan sama sifatnya.
1.7. CAHAYA
Cahaya merupakan energi yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Baik untuk menerangi ruangan maupun
menjadi sumber keberlangsungan hidup, seperti tanaman yang
Split Complementary
membutuhkan cahaya matahari untuk membuat makanan.
cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat
merambat dalam ruang hampa. Ia berbentuk partikel halus
yang memancar ke semua arah dari sumbernya. Dalam dunia
arsitektur, pencahayaan merupakan hal yang sangat penting.
cahaya yang berasal dari sumber alami ataupun buatan
memerankan fungsi masing-masing dalam bangunan. Berikut
adalah Peran Cahaya Dalam Arsitektur
2. Polychromatic
1. Penerangan umum
Yaitu komposisi yang membutuhkan lebih banyak warna dari
apa yang telah disebut diatas. Biasanya kesan dari komposisi
ini adalah sangat ramai.
2. Penerangan obyek spesifik
Sesuai dengan namanya, fungsi penerangan objek spesifik
adalah untuk menerangi area-area tertentu, atau obyek yang
dianggap menarik.
3. Penerangan ambient
Fungsi penerangan ambient adalah untuk menciptakan
suasana danmood pada ruangan dan untuk mempercantik
ruangan. Fungsi penerangan ambient bisa sekaligus berfungsi
Peran umum cahaya adalah sebagai penerangan umum, yang sebagai penerangan umum.
berfungsi untuk menerangi ruangan sehingga manusia dapat 4. Pembentuk batas ruang
melakukan kegiatan. Cahaya juga dapat membentuk batas ruang yang imajiner.
Walaupun sama-sama berada di ruangan yang sama,
manusia lebih merasa terlindungi ketika berada di tempat
yang terkena cahaya.
Ruang yang terang dapat menjadi pertanda ruang memiliki seperti terpisah pisah tanpa hubungan yang berarti, bahkan
sifat lebih publik dan ramah. Sementara bagian ruang yang bertantangan, hamper tidak dapat disebut sebagai suatu karya
lebih gelap biasanya memiliki kesan lebih privat. seni.
Contohnya bisa dilihat pada restoran, dimana tempat
memesan makanan lebih terang dan tempat duduk/seating
biasanya cahayanya lebih redup.
5. Pemberi sensasi proporsi ruangan -
Dalam dunia arsitektur, cahaya juga mempengaruhi
sensasi seseorang terhadap proporsi ruangan. Dengan Subordinasi
Ruangan terasa lebih kecil jika pencahayaan dalam ruangan jarang sekali ada bangunan yang dapat diorganisir sehingga
minim, dan sebaliknya jika pencahayaannya mempunyai bentuk sederhana seperti bentuk geometris.
maksimal,ruangan bisa terasa lebih besar dari sebelumnya. Biasanya bentuk bangunan lebih rumit. Walaupun demikian,
6. Sumber energi keterpaduan harus tetap ada. Kalau bangunannya terdiri dari
Satu-satunya sumber cahaya yang bisa dimanfaatkan sebagai beberapa unsur, bagaimana cara memaukannya? Jawabannya
sumber energi adalah cahaya matahari. Salah satu adalah dengan subordinasi yaitu mengecilkan unsur – unsur
pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi adalah minor untuk menonjolkan unsur yang lebih penting (lihat
melalui panel surya. Panas yang diterima panel surya akan gambar 3.2.). Pada gambar 3.2. Kottwijk stasion radio di
diolah menjadi energi listrik, sehingga listrik tersebut dapat Negeri belanda, kita lihat bagaimana arsiteknya berusaha
digunakan untuk menghasilkan energi lain seperti lampu dan mengurangi kesan berat dan masif dari bangunan sayap
penghangat air. dengan menggunakan jendela sudut untuk memutuskan garis
2. PRINSIP – PRINSIP PERANCANGAN luarya. Perhatikan garis – garis jendela, dinding teras di bawah
2.1. KETERPADUAN (UNITY) dan atas, garis horizontal yang menuju ke pintu bawah,
Asas penting dalam semua karya seni menuntut adanya semuanya bertujuan untuk menonjolkan menara. Perhatikan
keterpaduan. Suatu karya seni yang sedemikian tidak dinding teras atas dan bawah yang dimiringkan menuju ke
sistematis dan rumit sehingga semua bagiannya kelihatan
garis berat di tengah. Terhadap menarah inilah semua unsur
disubordinasikan.
Dengan perbedaan ukuran besarnya, (lihat gambar 3.4.) Dominasi adalah kebalikan dari subordinasi. Jika subordinasi
subordinasi yang kurang nyata. berarti mengecilkan unsur - unsur yang kalah penting dari
unsur - unsur yang lebih penting, maka dominasi ialah
membersarkan
atau menonjolkan unsur – unsur yang lebih yang lebih besar
atau lebih penting.
Pembingkaian selain dapat menunjukkan benda yang dibawah kita lihat bahwa subordinasi dan dominasi dapat
dibingkai, juga dapat menguasai unsur – unsur di menghasilkan keterpaduan yang sama.
Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan penerapan daya Tarik adalah seimbang. Ada 2 bentuk keseimbangan yaitu
dibutuhkan pemberian elemen khusus dengan tema seragam. Keuntungannya, lebih mudah mengaturnya, pusat
Misalnya dengan memberi bantal kursi yang warnanya sama. keseimbangannya selalu di tengah. Kerugiannya, bentuknya
Dengan begitu, komposisi dari beberapa kursi tadi dapat statis dan sederhana, jumlah massa maksimum 3, kalau lebih
terlihat lebih harmonis. bisa kacau. Lebih baik membuat massa yang panjang dari
pada membuat banyak massa dalam keseimbangan simetris.
Bentuk simetris cocok untuk bangunan dengan fungsi yang
sama tetapi terbagi dua. Misalnya tempat permandian umum
untuk pria dan wanita yang harus dipisah. Pada satu bentuk
massa, pusat keseimbangan dari tampak muka biasanya ditonjolkan, karena mata lenih sukar mencari pusat
diutamakan. Tetapi tampak samping biasanya tidak simetris. keseimbangan dibandingkan dengan bentuk simetris.
Disini keseimbagannya lebih dinamis membuat orang terus
Jadi, penekanan yang kuat pada pusat keseimbangan
bergerak ke depan. Biasanya kalau tampak depan simetris
merupakan prinsip pertama dalam keseimbangan informal.
maka tampak belakang juga simetris.
Prinsip kedua ialah prinsip ungkitan. Keseimbangan
Tetapi selain pusat keseimbangan di tampak muka, diperlukan menunjukkan adanya sumbu yang jelas terasa. Keseimbangan
juga pusat keseimbangan bagi pandangan perspektif, terutama dari dua arah dari masa – masa yang berhadapan,
untuk bangunan yang terletak di lapangan luas dan terbuka. menimbulkan sumbu berupa garis.
Pusat keseimbangan perspektif ini dapat ditempatkan pada
titik berat massa bangunan.
SISTEM PROPORSI
Merupakan skala ruang yang kecil sehingga memberikan rasa atau kerasan pada lingkungan tersebut.
perlindungan bagi manusia yang berada di dalamnya. Plasa kota merupakan suatu contoh yang jelas. Ukuran Plasa
Pengertian kecil bukan berarti dikecilkan hingga menjadi kerdil. sebaiknya minimum sama dengan bangunan utama dari plasa
Sebagai contoh, sebuah taman pada bangunan rumah tinggal tersebut, sedangkan maksimum sebaiknya dua kali bangunan
cenderung untuk membentuk ruang intim. utama. Plasa yang besar dan dikelilingi oleh bangunan kecil
Pada ruang intim ini hampir seluruh detail elemen perkerasan menjadi tidak sesuai skalanya, demikian pula halnya bila
atau tanaman akan terlihat jelas. Bentuk, tekstur, warna, dan sebuah objek menara tinggi di antara rumah- rumah kecil.
Skala monumental
Merupakan skala ruang yang besar dengan suatu objek yang
mempunyai nilai tertentu sehingga manusia akan merasakan
keagungan dari ruang tersebut. Manusia akan terangkat
perasaan spiritualnya dan terkesan pada keagungan yang
dirasakannya. Tugu Monumen Nasional merupakan suatu
contoh yang jelas pada penggunaan skala monumental.
Skala angka
Dalam hal ini perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya dinyatakan dalam bentuk angka atau pecahan
yang sederhana.
Contoh : 1 : 50.000
1 cm di peta = 50.000 di medan
2.5. IRAMA (RHYTHM)
Irama dalam seni visual adalah “pengulangan ciri secara
sistematis dari unsur – unsur yang mempunyai hubungan yang
dikenal”. Dalam asrsitektur yang dimaksud dengan
pengulangan ialah pengulangan unsur – unsur dalam
perancangan bangunan, seperti bentuk garis - garis lurus,
lengkung, bentuk massif, perbedaan warna, kolom-kolom,
volume interior, masa, dan garis, jarak unsur – unsur yang
sama atau mirip, jenis – jenis pembukaan.
Jenis skala ini sering dipakai terutama dalam peta topografi 2. Gradasi/perubahan bertahap, yang dapat berupa dimensi,
dari Amerika atau negara – negara lain yang menggunakan warna, dan bentuk
satuan panjang yang bukan metric. 3. Oposisi, yang dapat berupa pertemuan garis pada sudut
1 Inch : 4 mile 1 Inch di peta = 4 mile di medan. siku-siku. Misalnya dalam daun pintu, lemari, dan dinding
Skala grafik 5. Radial, yaitu irama yang beradiasi pada sumbu sentral
Skala ini ditunjukan oleh garis lurus yang diagi dalam bagian –
bagian yang sama dimana tiap bagian menunjukkan kesatuan
panjang yang sama.
Contoh penerapan irama dalam desain arsitektur ini adalah 2. Irama Progresif
bangunan The Roman Colosseum. Bangunan yang cukup Ini lebih rumit. Tidak ada bentuk atau jarak yang sama yang
terkenal dan bersejarah di Roma, Italia ini memiliki irama yang diulang. Semuanya berubah, tetapi perubahan yang teratur,
cukup indah dan unik dalam arsitektur. Bangunan yang sedemikian sehingga bentuk yang satu mirip denan bentuk
dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton yang lain.
pertunjukan gladiator ini berbentuk lengkungan struktur arch
berulang. Meskipun terbilang desain yang klasik, desain arsitek
The Roman Colosseum tak lekang oleh waktu.
2.6. KOMPOSISI (KOMPOSITION) Contoh penerapan komposisi dalam desain arsitektur yang
Komposisi adalah susunan unsur – unsur rupa yang paling sederhana adalah saat Anda mendesain rumah tinggal.
memancarkan kesan – kesan kesatupaduan, irama dan Umumnya, setiap ruang pada rumah tinggal terbagi ke dalam
keseimbangan dalam suatu karya yang terasa utuh, jelas dan tiga fungsi, yaitu public, private, dan service.
memikat.
Zona public biasanya difungsikan untuk dapat digunakan oleh
pengunjung/orang luar, seperti ruang tamu dan teras.
Sementara zona private adalah area yang difungsikan untuk
keluarga ini, seperti kamar tidur. Dan terakhir zona service
adalah area yang difungsikan untuk kegiatan yang bersifat
perawatan rumah seperti dapur maupun gudang
DAFTAR PUSTAKA
3. PENUTUP
Arsitur Studio (2022) “Titik, Garis, Bidang, Ruang Dalam
Arsitektur”
Bahan Ajar oleh Ir. Pilipus Jeraman, MT (2022 – 2023)