Makalah - MTK - Siti Maryanih - 57237918
Makalah - MTK - Siti Maryanih - 57237918
Pada kegiatan belajar 2 membahas tentang cara menanamkan pengertian dan adanya bilangan bulat,
operasi hitung bilangan bulat dengan beberapa pendekatan ( konkret sampai abstrak ) penggunaan
media yang tepat pada bilangan bulat, serta sifat – sifat operasi hitung pada bilangan bulat, serta
ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat.
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang materi bilangan bulat
– Bilangan Cacah : 0 1 2 3 4 . . .
– Bilangan Bulat : . . . – 4 – 3 -2 – 1 0 1 2 3 4 . . . .
Untuk menjelaskan ke peserta didik tentang macam bilangan di atas adalah kita mulai dengan
bilangan Asli mengapa demikian ? Karena dari sejak kecil secara tidak langsung kita sudah di ajarkan
oleh orang tua kita tentang bilangan asli yaitu pada saat belajar mengenal bilangan . kita dikenalkan
dengan bilangan 1 , 2 , 3 , 4 ,… menggunakan jari kita bilangan – bilangan yang dikenalkan tersebut
adalah merupakan anggota bilangan asli.
Kemudian setelah kita mengenal bilangan asli dikembangkan dengan bilangan bulat yang didapat dari
perluasan bilangan asli .
Kesimpulannya :
hasil dari penjumlahan 2 bilangan asli akan menghasilkan bilangan asli
Soal 2
5 + ...=2
Bagaimana cara penyelesaian pada soal di atas ? Menurut anda apakah kalimat di atas selalu dapat
dilengkapi dengan bilangan asli ?
Bandingkan 2 soal di bawah ini
“ a + . . . = b”1 + . . . = 3 “ a + . . . = b”5 + . . . = 2
Jika a = 1 dan b = 3 jika a = 5 dan b = 2
Maka kesimpulan dari dua soal diatas adalah hasil dari operasi penjumlahan atau pengurangan tidak
selalu hasil akhirnya bilangan asli terbukti pada
soal 1 soal 2
1 + 2 = 3 5 + ( -3 ) = 2
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada bilangan bulat dapat dilakukan dengan 3 tahap
Bilangan bulat mulai dikenalkan pada siswa sekolah dasar kelas 5, dalam kaitan mengenalkan
bilangan bulat pada siswa harus disesuaikan dengan perkembangan mental anak yaitu pada tahap
pengenalan awal siswa di berikan penjelasan dan penanaman konsep operasi hitung dalam hal ini
penjumlahan dan pengurangan secara konkret yang kemudian dikembangkan menuju pemahaman
yang abstrak.
Pada tahap pengenalan konsep secara konkret kita bisa menggunakan model peraga salah satunya
yang akan dijelaskan pada diskusi ini adalah Koin negatif, positif atau lebih dikenal dengan peraga
manik – manik. Yang dapat dibuat dari bahan sterofom atau bahan kayu triplek yang dibentuk
lingkaran kemudian di bagi menjadi bagian ,yaitu bagian sisi negatif dan bagian yang lain adalah
sisi positif tiap sisi dibedakan dengan warna berbeda missal positif diberi warna kuning negative
diberi warna putih apabila kedua bagian negative dan positif di satukan akan menjadi netral atau
bernilai 0.
Contoh :
Langkah
1. Ambil 5 bagian
koin sisi positif 2. 5 Koin positif
1. Kemudian
gabungkan sisi
positif dan
negative menjadi 3 koin netral / bernilai
sebuah lingkaran 0
1. Setelah
terbentuk
lingkaran penuh
ternyata ada sisa
bagian positif 2
buah 2 koin positif
Kesimpulan :
5 + ( -3 ) = 2 bernilai positif hal itu karena dari model peraga koin setelah setiap sisi positif dan
negative disatukan menjadi koin netral di dapatkan sisa 2 koin bernilai positif.
1. 2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak,
Pada pengenalan semi konkret model peraga yang dipakai untuk menanamkan konsep bisa digunakan
garis bilangan dengan menyepakati aturan permainan pada mistar bilangan untuk operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan.
5 + ( -3 ) = 2
5 ( positif ) dimulai dari nol maju ke kanan
, , , , , , , , , , ,
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
, , , , , , , , , ,
, ,
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Tahapan – tahapan :
1. Mengenalkan bahwa hasil dari
operasi hitung bilangan bulat
positif dengan positif akan
menghasilkan bilangan positif ( + ) + ( + ) = ( + ) 2 + 5 = 7
Contoh :
1 + ( -3 ) = -2
Contoh :
5 + 3 = 3 +5
8 = 8
Contoh :
(1 + 2 )+3 = 1 + ( 2 + 3)
3 + 3= 1 + 5
6 = 6
Contoh :
-3 + 0 = -3
0 +5 = 5
( -a ) + a = 0
Contoh :
2 – 4 = -2
Contoh :
-3 – 0 = -3
0 –5 =–5
7– 0 = 7
Kegiatan Belajar 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta Sistem Persamaan Linear
Pada Kegiatan belajar 2 akan dibahas tentang materi pengayaan tentang operasi hitung bilangan bulat
dengan tujuan pada saat mengajarkan ke siswa guru lebih mempunyai bekal wawasan yang cukup
dalam penyampaian konsep.
1. Operasi Hitung Perkalian Pada Bilangan Bulat Dalam Tahap Pengenalan Konsep
Secara Konkret
Sebelum membahas tentang operasi perkalian bilangan bulat mari terlebih dahulu memahami konsep
perkalian .
Contoh :
Maka dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa operasi perkalian pada suatu bilangan dapat
diartikan dengan penjumlahan berulang. a X b = b + b + b + …sebanyak a kali
Dengan konsep tersebut guru dapat menjelaskan konsep perkalian bilangan bulat kepada siswa
dengan peraga perkalian bilangan bulat berupa balok garis.
Contoh :
3 x2=
Cara :
3 x (-2 ) =
Cara :
-3 x 2 =
Cara :
-3 x -2 =
Cara :
1. Asosiatif
( a x b) c = a x ( b x c )
Ketentuan :
1. -6 : 2 =
b > 0 à posisi awal model menghadap ke bilangan positif di skala 0
Untuk sampai pada bilangan -6 , model bergerak mundur 2 loncatan ( bilangan pembaginya / b )
setiap 1 langkahnya
3 2 1
Hasil dari –6 : 2 = -3 , diperoleh dari menghitung jumlah langkah mundur model yaitu 3 langkah
mundur yang artinya bernilai negative.
1. -6 : -2 =
b < 0 à posisi awal model menghadap ke bilangan negative di skala 0
untuk sampai ke bilangan -6 , model bergerak maju sebanyak 3 langkah dengan 2 loncatan setiap
langkah
hasil dari -6 : -2 = 3, diperoleh dari menghitung jumlah langkah maju model yaitu 3 langkah maju
yang menandakan bernilai positif.
1. Persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah.
Untuk menyelesaikan persamaan linear dengan satu peubah dapat dilakukan dengan menjadikan
persamaan tersebut menjadi bentuk persamaan ekuivalen yang paling sederhana.
1. Melakukan penambahan atau pengurangan pada kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama.
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama dan bukan
nol.
Contoh :
X+3 =9
óx=6
HP : { 6 }