Afiks Buanapane-Digabungkan
Afiks Buanapane-Digabungkan
NPM: 22110065
Mata Kuliah: 22110065
Grup: B
1. Makna Afiks
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata—entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu—untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
2. Fungsi Afiks
1. prefiks
A. Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini
memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai
berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :
Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.
Ibu menanam bunga di kebun agar terlihat asri.
Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.
Menjadi atau membuat jadi. Contoh :
Pohon-pohon di taman rumah meninggi hanya dalam waktu satu tahun saja.
Aku terharu melihat ayah dan ibu yang mulai menua.
Rumput-rumput di taman mulai menghijau saat musim hujan.
Mengerjakan dengan menggunakan alat. Contoh :
Ibu mengetik dengan menggunakan mesin ketik lama
Ayah mengunci pagar dengan rapat.
Kakak menyikat lantai kamar mandi hingga bersih.
Berbuat seperti ataupun dalam kondisi sebagai. Contoh :
Pemburu tersebut memburu binatang yang ada si hutan secara membabi buta.
Setiap hari ia meronta kesakitan karena penyakit yang di deritanya.
Saat ini wabah campak sedang merajarela, karena itu Pemerintah menggalakkan
imunisasi Measles Rubella (MR).
Mencari ataupun mengumpulkan. Contoh :
Pekerjaannya merotan di hutan sudah dilakukannya sejak ia masih kecil.
Pihak kepolisisan datang untuk menyelidiki tawuran antar warga tersebut.
Pengusaha itu ditangkap aparat karena menimbun BBM di gudangnya.
B. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata
benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal. Sebagai pelaku tindakan yang
tersebut dalam kata dasar. Contoh :
Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut. Kakak bekerja
sebagai penambang di perusahaan tersebut.
Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.
Menyatakan alat. Contoh :
Untuk mengetahui berapa panjang kayu itu, kakak menggunakan meteran sebagai
pengukur.
Ayah membuat lubang serapan dengan menggunakan cangkul sebagai penggali.
Pendingin di kamarku rusak, sehingga ibu memanggil tukang service untuk
memperbaikinya.
Menyatakan suatu pekerjaan/kegiatan. Contoh :
Banyak pemabuk yang berkeliaran di depan gang komplek kami.
Ia menjadi pesuruh di kantor itu sudah bertahun-tahun lamanya.
Ia terkenal sebagai pedagang kain tenun terlengkap di kampung ini.
Menyatakan sebuah sifat. Contoh
Kamu harus bertanggungjawab atas perbuatanmu, jangan menjadi penakut.
Kedua saudara kembar itu, satu sangat periang dan satunya lagi pemalu.
Berhati-hatilah berbicara dengannya, ia mudah tersinggung dan pemarah.
Menyatakan suatu penyebab. Contoh :
Ulat yang memakan habis dedaunan di sayuran itu menjadi perusak tanaman di
kebunku.
Lihatlah komposisi pemanis dalam tabel makanan itu, sebelum membelinya.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, celupkan kain itu ke dalam pewarna
tekstil.
C. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari
kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti,
antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai. Contoh :
Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
Kakek yang berjanggut panjang itu membawa banyak kardus.
Menyatakan menggunakan. Contohnya :
Ibu yang berbusana tradisional itu terkenal sebagai penjual jamu terbaik.
Orang yang berdasi kuning itu adalah makelar tanah.
Melakukan tindakan yang ditujukan untuk diri sendiri. Contoh :
Agar selalu rapi, ayah bercukur setiap harinya.
Demi menghadiri pesta ulangtahun temannya, kakak berhias
agar terlihat cantik.
Berada dalam sebuah keadaan. Contoh :
Ibu dan ayah bersenang-senang selama liburan di Pulau Bali.
Ami selalu bermalas-malasan saat hari Minggu tiba.
Menyatakan hubungan timbal balik. Contoh :
Murid-murid bersalaman dengan semua guru yang ada di sekolah ketika
perpisahan.
Sejak Imel melanjutkan pendidikannya di luar negeri, ia dan Ina sering berbalasan
surat untuk berbagi cerita.
D. Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah :
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan
makna pasif. Contoh :
Buku-buku di perpustakaan telah diubah susunan penempatannya oleh pihak
sekolah.
Taman kota dikelola dengan baik oleh pihak pemerintah setempat.
Surat ini ditulis langsung oleh kakak untuk ibu.
F.Prefiks Ter-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
Makna dari imbuhan ter- adalah :
1. Awalan dan akhiran diletakkan pada bentuk dasar secara serentak (tidak
bertahap). Contoh:
Para tamu sudah berdatangan.
Imbuhan ber- dan -an melekat secara serentak pada bentuk dasar datang menjadi berdatangan.
Jadi, tidak melekat secara bertahap, yaitu ber- + datang menjadi berdatang, kemudian
berakhiran -an menjadi berdatangan atau datang + -an menjadi datangan, kemudian
dilekatkan ber- menjadi berdatangan. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut.
ber- + datang + -an = berdatangan
bukan: ber- + datang kemudian berdatang + -an
2. Konfiks pe-an
Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an dan
penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.
3. Konfik per-an
Bentuk per-an ada tiga macam, yaitu per-an, pe-an, dan pel-an.
Konfiks per-an berfungsi membentuk kata benda.
Makna imbuhan per-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna cara'
Contoh: Jangan terperangkap dalam pergaulan bebas tanpa batas!
pergaulan = 'cara' bergaul
c) 'menyatakan tempat'
Contoh: Pengembang dari Jakarta itu membuat permukiman di seputar Godean.
permukiman = 'tempat' bermukim
4. Konfik ber-an
Bentuk konfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be-an.
5. Konfik se-nya
Konfik se-nya berfungsi membentuk kata keterangan dari kata sifat.
Makna imbuhan se-nya sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna tingkat atau paling'
Contoh: Tunjukkan hasil yang sebaik-
baiknya. sebaik-baiknya = 'paling' baik
Selain bentuk konfiks terdapat imbuhan yang digunakan secara bersamaan baik awalan
maupun akhiran. Bentuk ini disebut kombinasiimbuhan. Dalam konfiks proses pembentukan
kata terjadi secara serentak sedangkan proses pembentukan kata dengan kombinasi imbuhan
terjadi secara bertahap.
Contoh:
Proses pembentukan kata berpakaian melalui dua tahap,yaitu akhiran –an dilekatkan pada
kata dasar pakai menjadi pakaian. Kemudian, kata tersebut dilekatkan awalan ber- menjadi
berpakaian. Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut.
ber- + pakai + -an
pakaian (1)
berpakaian (2)
5. Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks
dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada
nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : Annastasya
Nainggolan NPM22110093
PREFIKS
1. Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini
memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh : Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.
2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata
benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal.Sebagai pelaku tindakan yang tersebut
dalam kata dasar.
Contoh : Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari
kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri.Menyatakan memiliki atau mempunyai.
Contoh : Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
4. Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah : Membuat jadi atau menjadikan.
Contoh : Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan
Sufiks
merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada dibelakang kata dasar.
Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada kata dasar dapat
mengubah fungsi menjadi kata sifat ,kata kerja maupun kata benda.
Konfiks,sirkumfiks,imbuhan terbelah,atau gabungan awalan dan akhiran adalah afiks yang
terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan diantara kata dasar.
Nama : Mely Kristiani Harefa
22110056
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-
an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contohnya: melaut
berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
Membentuk kata sifat, yakni –i, -wi, -iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamais.
Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-
indahnya, dll.
Awalan pen-
Sunting
Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif. Makna
yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:
pemutih.
Awalan ber-
Sunting
Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang
suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: be + amal = beramal, be +
kerja = bekerja.
Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.
Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan.
Contoh: ber + balik = berbalik.
berbau, berkata.
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan
ber-. Perhatikan kalimat berikut:
Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang
tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-
kalimat tersebut seharusnya diucapkan:
pimpinan.
Menyatakan akibat, hasil perbuatan, contoh: hukuman, balasan.
Menyatakan sesuatu yang di, contoh: catatan, suruhan.
Menyatakan seluruh, kumpulan, contoh: lautan, sayuran.
Fungsi
Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa
awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan
kata kerja bentuk imperatif. Contoh:
o Panas (kata sifat)
o Panaskan (kata kerja)
o Panasi (kata kerja)
Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif. Contoh:
o Didi duduk di kursi (taktransitif)
o Didi menduduki kursi (transitif)
o Didi mendudukkan adik di kursi (transitif)
Mengintensifkan arti. Contoh:
o Polisi menangkap penjahat.
Perbedaan-perbedaan
Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu merupakan
alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –i tetap tempatnya, tidak berpindah, dan objek
itu merupakan tempat berlakunya pekerjaan itu: Contoh:
sawahnya.
Kata kerja berakhiran –kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata kerja berakhiran –i diikuti
objek penyerta. Contoh:
Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama saja
dan dapat saling menggantikan. Contoh:
Konfiks ke-an
Sunting
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan,
keindahan, kesehatan. Konfiks ke-an- memiliki makna sebagai berikut:
Sunting
Konfiks pe(n) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an. Makna konfiks
pe(N)- an adalah sebagai berikut:
Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.
Menyatakan proses/perbuatan. Contoh: pemberontakan, pendaftaran.
Konfiks per-an
Sunting
perkebunan.
perhukuman.
Konfiks se-nya
Sunting
Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata
keterangan. Contoh: se-nya + putih -> seputih-putihnya ; se-nya + pintar -> sepintar-
pintarnya
Konfiks se-nya menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh:
seputih- putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin.
Nama : Marfina Kristin Natalia
Tugas 2
Prefiks
Ber
Berpakaian = Menggunakan
Berbauk = Mengeluarkan
Se
Secantik, Sepandai =
Setelah
Me
Tindakan Mengopi =
Melakukan sesuatu
Di
Ke
Per
Pe
Infiks
ER
EM
El
Sufiks
Kan
AN
benda
Nya
Antaranya = Kepemilikan
Fungsi Afiksasi
1. Prefiks
Ber
Jawaban : ber- adalah bersepeda dan bermotor.
Me
Jawaban : kata kerja yang memerlukan obyek.
Contoh: memukul, menendang,
Di
Jawaban : Buku-buku di perpustakaan telah diubah susunan penempatannya oleh
pihak sekolah.
Per
Jawaban : Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!
Pertajamkan semua pisau yang ada di dapur!
Pe
Jawaban : Kakak bekerja sebagai penambang di perusahaan
tersebut. Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.
Ter
Jawaban : Semua pekerjaan tertumpuk dikarenakan kendala di lapangan.
Infiks
Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- :
gemetar Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -
el- : selidik Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -
in- : sinambung
Sufiks
Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati,
kurungi
Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan,
bawakan, matikan, nyalakan, dengarkan.
Nama: Ido Parningotan Sitinjak
Npm : 22110084
Matkul: Morfologi
Tugas ke 2
1.jelaskan makna afiks
Suatu satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata
dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru.
1. infiks me -
Semua kata berafiks me termasuk golongan kata ferbal karena itu afiks meN- hanya memiliki
satu fungsi saja yaitu sebagai pembentuk kata verbal.
Infiksber-
Bentuk dasar kata berafiks ber- berupa pokok kata ,kata sifat,kata bilangan,kata
Bergembira<- gembira
Berdua<- dua
Bersepeda<- sepeda
infiks di-
Diresmikan – meresmikan
Infiks Ter-
Infiks peN-
Dengan demikian fungsi utama dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda. Akan
tetapi terdapat prefiks peN- yang termasuk ke dalam golongan kata sifat.
Kata-kata tersebut dapat menduduki fungsi sebagai kata benda, tetapi juga dapat berfungsi
sebagai kata sifat.
Infiks per-
Persatu –
satu Peristeri-
isteri
Perhitungkan- hitungkan
Infiks se-
Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan)
tergantung maknanya. Sebagai pembentuk numeralia, prefiks se- mengandung makna:
satu.
Infiks ke-
Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau
pembentuk numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk nomina, prefiks ke-
mengandung makna: yang mempunyai sifat atau ciri.
Cth : ketua.
2. prefiks
Variasi imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar hanya terdiri dari akhiran -an, -nya, -kan, dan
-i. Akhiran –nya pada sufiks adalah akhiran yang berguna untuk menyatakan kepemilikan atas
suatu benda atau objek. Akhiran -i dan akhiran -kan pada sebuah kata berguna untuk
menyatakan kalimat perintah
3. Sufiks
Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal.
Selain itu, sufiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi
tertentu.
Contoh kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya ‘kembalikan bukunya
sekarang juga
4. Konfiks
Me – kan
Membentuk kata kerja aktif transitif. Adapun makna konfiks me-kan di antaranya adalah
melakukan pekerjaan untuk orang lain, menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan,
mengarah ke, dan memasukkan
Ber – an
Membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an : Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan
secara timbal balik (resiprok). Contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman
Pe- an
Menyatakan tempat, menyatakan alat, hal yang menyebabkan jadi, menyatakan hal atau
proses
Per- an
Fungsi konfiks per- an bahasa Indonesia dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia yakni
membentuk kata benda. Konfiks per-an bahasa Indonesia walaupun dilekatkan pada kata dasar
lain seperti kata sifat, kata kerja, kata benda, dan kata bilangan tetap membentuk kata
benda.
Se- nya
Kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan secara terbatas pada beberapa kata
tertentu dari jenis kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), atau kata keterangan ( adverbia).
Simulfiks
Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah makna kata. Contohnya
adalah kata sate yang berubah menjadi nyate, dan tongkrong menjadi nongkrong.
Nama :Anggi Sirait
Npm:22110051
Tugas 2
1. jelaskan makna afiks:
Menurut Muslich (2009: 41), afiks adalah bentuk kebahasaan terikat yang
hanya mempunyai arti gramatikal, yang merupakan unsur langsung suatu kata tetapi
bukan merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk kata-
kata baru. Pendapat lain dikemukakan oleh Ramlan (2012: 57), yakni afiks adalah
satuan gramatik terikat yang di dalam satu kata merupakan unsur yang bukan kata dan
pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru. Pendapat tersebut diperkuat oleh Chaer (2012:
177), yaitu afiks merupakan sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang
diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Putrayasa (2010:
5),mengatakan bahwa afiks adalah bentuk linguistik yang pada suatu kata merupakan
unsur langsung dan bukan kata atau pokok kata, yang memiliki kemampuan melekat
pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa afiks adalah satuan gramatik terikat dalam
satu kata merupakan unsur bukan kata dan pokok kata yang memiliki kesanggupan
melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata-kata baru.
1) Prefiks meN-
a) Bentuk Prefiks meN-
Menurut Ramlan (2012: 33) bentuk prefiks meN- terdiri dari alomorf
mem-, men-,
meng-, meny-, menge-, dan me-.
1. Bentuk mem- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /b/, /p/,
/f/ dan /v/. Fonem /b/, /f/, dan /v/ tetap berwujud, sedangkan fonem /p/
mengalami
peluluhan (Putrayasa, 2010: 10).
Contoh: meN- + bantu membantu
meN- + pukul memukul
meN- + fitnah memfitnah
meN- + veto memveto
(2) Bentuk men- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /d/ dan
/t/. Fonem /t/ mengalami peluluhan.
Contoh : meN- + dengar mendengar
meN- + tendang menendang
(3) Bentuk meng- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /k/, /g/,
/h/, /kh/, /z/, /a/, /i/ /u/, /e/, dan /o/. Fonem /k/ mengalami peluluhan.
Contoh: meN- + kunyah mengunyah
meN- + harap mengharap
meN- + khususkan mengkhususkan
meN- + ambil mengambil
meN- + usap mengusap
meN- + ikat mengikat
meN- + ejek mengejek
meN- + olah mengolah
(4) Bentuk meny- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /c/, /j/,
/s/, dan /sy/. Dalam bahasa tulis bunyi /ny/ pada prefiks diganti atau
dituliskan dengan
huruf /n/ pada dasar dengan fonem /c/ dan /j/. Sedangkan fonem /s/
mengalami
peluluhan.
Konfiks
ke-an
peN-an
ber-an
per-an
se-nya
Simulfiks
Simulfiks
Simulfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang
tiap-
tiap unsurnya tetap memepertahankan arti dan fungsinya
masing-masing
(Keraf, 1984:115).
1. Simulfiks (meN-kan)
Simulfiks (meN-kan) mewngalami perubahan bentuk yang hampir
sama dengan (meN) menjadi (mem-kan), (men-kan), (meny-kan),
(meng-kan), dam (me-kan).
Contoh : meN + tiru + kan menirukan
meN + cerita + kan mencaeritakan
meN + terang + kan menerangkan
2. Simulfiks (meN-i)
Simulfiks (meN-i) mengalami perubahan bentuk sesuai dengan proses
morfofonemiknya sama halnya dengan preifiks (meN) yang
mengalami
perunahan benuk menjadi (mem-i), (men-i), (meny-i), dan (me-i).
Contoh : meN + sebrang +i menyebrangi
meN + nikah + i menikahi
FUNGSI AFIKS
1. mempunyai.
Contoh: beratap, bercita-cita, dan beristri.
2. menggunakan atau memakai.
Contoh: berlayar, bermobil, dan berbaju.
3. menghasilkan.
Contoh: bertelur dan berkokok.
4. dalam jumlah atau kelipatan.
Contoh: bertiga dan berjuta-juta.
5. mengakui dan/atau memanggil sebagai.
Contoh: beradik, berbapak, dan bertuan.
6. bertindak atau bekerja
sebagai. Contoh: bertani dan
bertinju.
7. berada dalam keadaan.
Contoh: bergembira dan bersedih.
8. menyatakan perbuatan timbal
balik. Contoh: bergulat dan
bertinju.
9. menyatakan perbuatan mengenai diri
sendiri. Contoh: berhias dan bercukur.
Prefiks ter- berfungsi sebagai pembentuk verba pasif intransitif atau pembentuk adjektiva (kata
sifat) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk adjektiva, prefiks ter- mengandung makna
"paling". Contohnya adalah tercantik, terpandai, dan teramai
Kemudian sebagai pembentuk verba pasif, prefiks ini mengandung makna.
Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau
pembentuk numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk nomina,
prefiks ke- mengandung makna
1. yang mempunyai sifat atau ciri.
Contoh: ketua.
2. yang dituju dengan.
Contoh: kekasih dan kehendak.
Sebagai pembentuk verba, prefiks ini mengandung makna
1. telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian (dengan tidak sengaja
atau dengan tiba-tiba).
Contoh: ketabrak, kepergok, dan ketemu.
2. dapat atau sanggup.
Contoh: kebaca dan keangkat.
Kemudian sebagai pembentuk numeralia, prefiks ini mengandung makna:
Prefiks per- berfungsi sebagai pembentuk verba aktif atau pembentuk nomina tergantung
maknanya. Sebagai pembentuk verba, prefiks per- mengandung makna:
1. yang memiliki.
Contoh: persegi dan pemalu.
2. yang menghasilkan.
Contoh: pedaging dan petelur.
3. yang biasa melakukan (sebagai profesi, kegemaran,
kebiasaan). Contoh: pertapa, petinju, dan pelajar.
4. yang melakukan pekerjaan mengenai
diri. Contoh: peubah.
5. yang dikenai tindakan.
Contoh: pesuruh dan petatar.
6. orang yang biasa bekerja di.
Contoh: pelaut dan peladang.
7. orang yang gemar.
Contoh: perokok dan pendaki gunung.
Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan)
tergantung maknanya. Sebagai pembentuk numeralia, prefiks se- mengandung makna:
1. satu.
Contoh: sekamar, sekelas, dan serumah.
2. sama.
Contoh: sepandai, setinggi, dan secerdas.
Kemudian sebagai pembentuk adverbia, prefiks ini mengandung makna:
1. dengan.
Contoh: seizinku.
2. setelah.
Contoh: sepergimu.
Prefik me- berfungsi untuk menyatakan kata kerja aktif, baik transitif maupun intransitif. Awalan
me- memiliki beberapa makna, yaitu:
1. Melakukan perbuatan atau gerakan.
Contoh: membaca, menulis, menari, melompat.
Awalan pe- berfungsi untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda. Jenis awalan ini memiliki
beberapa macam yang berbeda.
1. Digunakan untuk kata dasar konsonan,
Contoh : pemusik, pelaku, pelari, pejuang.
Awalan di- biasa digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata kerja.
2. FUNGSI INFIKS
Infiks berfungsi sebagai pengubah sifat dari kata. infiks merupakan imbuhan tidak produktif
karena hanya bisa digunakan pada beberapa kata dasar saja.
Contohnya : Gelembung, gerigi, temurun, temali.
3. FUNGSI SUFIKS
1. Sufiks jenis (-i) biasanya berfungsi untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat
imbuhan sufiks ( -i) akan mengubah makna menjadi makna perintah. Contohnya adalah cintai
(cinta) , hormati (hormat) , sayangi (sayang).
2. Kata dengan menggunakan imbuhan sufiks (-kan) berfungsi berubah kata benda menjadi
suatu kata kerja. Kata kerja yang terbentuk akibat mendapat sufiks -kan menyatakan makna
perintah. Contohnya adalah ambilkan (ambil), carikan (cari), roboh (robohkan).
3. Penggunaan imbuhan sufiks (-an) berfungsi mengubah kata menjadi bentuk benda. Berikut
ini adalah beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks (-an):
a. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian yang dapat diukur. Contohnya ukuran, harian, kiloan.
b. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian hal/ objek tertentu. Contohnya adalah
pijakan, tembakan, gambaran
c. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian alat. Contohnya adalah panahan, timbangan, ayunan.
d. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian keseluruhan/ himpunan. Contohnya adalah
lautan, daratan, dataran
e. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian tempat. Contohnya adalah pangkalan,
lapangan, jalanan.
f. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian menyerupai. Contohnya adalah orang orangan, mobil-
mobilan, anak-anakan.
4. Sufiks (-nya) pada bagian akhiran berfungsi mengungkapkan keterangan kata ganti
orang ketiga tunggal. Imbuhan sufiks -nya ini bisa memberikan makna lain sebagai berikut:
a. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan situasi saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah "
Maya harus bangga akan kerja kerasnya".
b. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan efek penekanan atau penegasan saat dipakai dalam
kalimat. Contohnya adalah "Makan nasinya sekarang".
c. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan kata tugas. Contohnya adalah sesungguhnya,
sepertinya, seenaknya
4.FUNGSI KONFIKS
Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok). Contoh :
berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-
kejaran, berebutan
Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap berlangsung,
atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan, berkeliaran, bercucuran,
berdatangan.
3.Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an
juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata sifat/keadaan
Makna Konfiks ke-an :
2. Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar. Contoh : kewajiban , kebersihan , kenyataan
, ketuhanan , kesatuan , keindahan
4. Perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja. Contoh : kelupaan , ketiduran , kemasukan ,
keguguran , kejatuhan
6. Mengandung sedikit sifat yang disebut dalam kata dasar, agak, atau menyerupai. Contoh :
kekanak-kanakan, kemerah-merahan, kekuning-kuningan,kebarat-baratan, kebelanda-
belandaan, kesunda-sundaan.
2. berfungsi untuk menyatakan keadaan yang dapat dipasangkan dengan menggunakan kata
benda. Contohnya : Terkasihi,teracuni, dan terberkati.
5.FUNGSI SIMULFIK
1. Simulfiks berfungsi membentuk kata kerja. Fungsi ini didukung oleh tiap unsur
pembentuknya. Contohnya : mempertanyakan, memperbantukan,
memperundingkan, memperhambakan, mempertanggungjawabkannya,
mempengaruhinya,dan mempermasalahkannya.
Nama :Winda Simbolon
Npm :22110069
Grup:B
FUNGSI AFIKSASI.
1.Prefiks (Awalan)
a.Awalan me-
b.Awalan ber-
1. berfungsi sebagai pembentuk kata kerja, seperti misalnya jalan menjadi berjalan dan identitas menjadi
beridentitas.
c..Awalan ter-
1. Awalan di berfungsi sebagai penunjuk posisi obyek, seperti dipukul dan dibeli.
2. Awalan per- dapat berfungsi sebagai pembentuk kata perintah atau menganggap sebagai, seperti
perlambat dan perbudak.
3. Awalan pe- biasanya digunakan untuk membentuk kata benda, seperti pengasuh, pengebom, penyapu,
pembela, pendatang, dan pemain.
4. Awalan se- digunakan untuk membandingkan dan sebagai penunjuk jumlah tunggal, seperti
setampan maupun sepotong.
2.Sufiks (Akhiran)
a.Akhiran –an
1. Akhiran ini bermanfaat sebagai pembentuk kata benda apabila ditambahkan ke kata dasar, seperti
minum sehingga menjadi minuman.
2. , sufiks –an juga dapat membentuk suatu kata keadaan, seperti misalnya tiduran. Ketika
ditambahkan pada kata bilangan dan kata sifat, maka contohnya adalah ribuan dan asinan.
3. Jika dipasangan dengan kata benda yang bermakna seperti, setiap, serta menunjukkan jumlah
banyak, maka contohnya adalah mobil-mobilan (seperti mobil betulan), harian/bulanan (tiap hari/tiap
bulan), dan kumpulan.
b.Akhiran –kan
2.Jika dikombinasikan dengan kata sifat, maka artinya membuat jadi; contohnya adalah cairkan.
3.Ketika dikombinasikan dengan kata kerja yang artinya melakukan perbuatan; contohnya adalah
potongkan.
4. Sementara bila dikombinasikan dengan kata benda, biasanya bermakna memasukkan ke;
contohnya adalah gudangkan
c.Akhiran –i
1. bermanfaat sebagai pembentuk kata kerja imperatif, seperti terangi dan duduki.
2.Namun kata kerja transitif juga bisa terbentuk dari imbuhan –i yang maknanya kemudian
membuat jadi seperti tulisi.
3.Jika dikombinasikan dengan kata kerja yang berupa kata dasar akan bermakna memberi (contoh:
garami atau memberi garam), menjadi (contoh: rajai atau menjadi raja),
5. Bila dikombinasikan dengan kata sifat maka akan bermakna membuat jadi, seperti awali dan yakini
Manfaat afiksasi, terutama jenis konfiks adalah untuk mendukung arti tertentu di mana sufiks dan prefiks
menjadi satu kesatuan, seperti se-nya (contoh: sebaiknya), me-kan (contoh: melakukan), me-i (contoh:
menerangi), per-an (contoh: perdamaian), ke-an (contoh: kesalahan, kejadian), ber-kan (contoh:
berdasarkan), per-kan (contoh: perkenalkan), per-i (contoh: perbaiki), dan ber-an (contoh: berguguran.
4. Simulfiks
mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia
adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi
sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama: Sartika Celsi Nikifia Situmorang
Npm :22110068
1. MAKNA AFIKS
Afiks atau imbuhan adalah satuan bentuk yang terikat dengan sebuah kata dan membentuk
kata baru dengan makna yang berhubungan dengan kata asal. Kata baru tersebut akan
mengalami perubahan makna. Afiks tidak mempunyai makna leksikal tetapi hanya mempunyai
makna gramatikal. Artinya, ia hanya mempunyai makna apabila ditambahkan pada suatu kata.
Misalnya ber- adalah afiks yang tidak mempunyai arti, sedangkan anak adalah kata dasar. Jika
ber– ditambahkan pada anak, maka terbentuk kata baru yaitu beranak yang memiliki arti
mempunyai anak. Kata usaha dan berusaha memiliki arti kata yang berbeda namun masih
berhubungan. Kata beranak adalah kata berimbuhan yang telah mengalami proses
pengimbuhan atau afiksasi.Penggunaan ber- pada kata dasar yang lain akan memberikan
makna kata yang berbeda-beda. Contohnya afiks ber- pada bersepeda memiliki arti
menggunakan dan afiks ber- pada berbau memiliki arti mengeluarkan.Afiks memiliki fungsi
dalam penggunaan kalimat aktif ke pasif, maupun pasif ke aktif. Fungsinya dalam kata ialah:
Menyatakan ketidaksengajaan
Menyatakan bilangan
Menyatakan penegasan/penentu
Menyatakan abstraksi
Menyatakan peristiwa
*Prefiks
Prefiks adalah afiks yang berada pada awal kata. Prefiks sering juga disebut sebagai awalan.
Ada delapan prefiks dalam bahasa Indonesia, yaitu:
* Infiks
Infiks diletakkan di tengah sebuah kata. Infiks juga disebut sebagai imbuhan sisipan. Ada
empat infiks dalam bahasa Indonesia adalah:
*Sufiks
Sufiks merupakan berkebalikan prefiks, yaitu diletakkan pada belakang atau akhir kata. Sufiks
dalam bahasa Indonesia ada 3, yaitu –an, -kan, dan -i.
*Konfiks
Konfiks sering juga disebut dengan ambifiks atau sirkumfiks. Nah, konfiks adalah imbuhan
yang terletak di awal dan belakang kata. Ada 4 konfiks dalam bahasa Indonesia, yaitu:
*Simulfiks
Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan imbuhan yang ditambahkan akan
melebur dengan kata dasar. Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah
makna kata.
Contohnya adalah kata sate yang berubah menjadi nyate. Contoh lainnya tongkrong menjadi
nongkrong
TUGAS MORFOLOGI 2B
NPM:22110057
Mata Kuliah:Morfologi
Grup:B
Jawab:
Prefiks
1. Bermakna memiliki/mempunyai.
2.Bermakna menggunakan/memakai.
3.Bermakna menghasilkan/mengeluarkan.
5.Bermakna menjadi,menyebut/memanggil.
2. Makna Imbuhan Se
1. Bermakna satu.
2.Bermakna waktu.
3.Bermakna seperti.
4.Bermakna seluruh.
5.Bermakna sesudah.
6.Bermakna bersama-sama.
7.Bermakna paling.
8.Bermakna dengan.
9.Bermakna sesuai/menurut.
10.Bermakna keterangan.
3. Makna Imbuhan Me
4. Makna Imbuhan Di
5. Makna Imbuhan Ke
1. Bermakna tingkat/kumpulan.
6. Makna Imbuhan Pe
6.Bermakna penyebab.
7.Bermakna alat.
2. Bermakna memanggil/menganggap
2.Bermakna menyatakan
tingkatan/superlative.
6.Bermakna subjek/pelaku.
Infiks
1. Makna Imbuhan El
2. Makna Imbuhan Em
3. Makna Imbuhan Er
Sufiks
1. Makna Imbuhan I
1. Bermakna berkali-kali.
2.Bermakna tempat.
4.Bermakna memberi/membubuhi.
6.Bermakna menjadi.
4.Bermakna lakukan.
7.Bermakna sungguh-sungguh.
3. Makna Imbuhan An
1. Bermakna tempat.
2.Bermakna alat.
3. Bermakna hal/cara.
4. Bermakna menyerupai/seperti/tiruan.
5. Bermakna akibat/hasil dari
perbuatan. 6.Bermakna
seluruh/himpunan.
7. Bermakna tiap-tiap.
2.Bermakna kepunyaan.
3.Bermakna sifat/keadaan.
7.Bermakna
Jawab:
1. Prefiks berfungsi untuk mengubah makna sebuah kata dasar yang diikuti.
2. Infiks berfungsi untuk mengubah sifat dari kata tersebut.
3. Sufiks berfungsi untuk mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata
benda.
4. Konfliks berfungsi untuk membentuk kata kerja.
5. Simulfiks berfungsi untuk pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : May Liza Putri Girsang
Npm. :22110083
Matkul: Morfologi
Tugas 2
Jawab:
1. Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata—entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu—untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Afiks atau imbuhan ini tidak memiliki makna leksikal tetapi hanya mempunyai makna gramatikal.
Artinya, sebuah afiks atau imbuhan hanya mempunyai makna apabila sudah diimbuhkan pada
suatu kata.
2. Fungsinya adalah
Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada
kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.
Prefiks disebut juga dengan awalan yang cukup sering digunakan pada banyak jenis kata.
Prefiks atau awalan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu me-, pe-, di-, ke-, ter-, dan ber-.
Sama seperti imbuhan lainnya, prefiks memiliki peran untuk mengubah makna sebuah kata
dasar yang diikuti.
Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada
kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.
Konfiks, sirkumfiks, imbuhan terbelah, atau gabungan awalan dan akhiran adalah afiks
yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan di antara kata dasar.
Nama :Meissy Adelina Simanjuntak
Npm :22110089
Matkul : Morfologi
Tugas ke : 2
Jawab :
Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum mempunyai
makna.Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu Afiks tersebut dapat
melekat pada awal kata,tengah kata,akhir kata dan lainnya.
Jawab :
1. a. Infiks me-
Semua kata berefiks me termasuk golongan kata ferbal karena itu afiks MeN-hanya memiliki satu fungsi
saja yaitu sebagai pembentuk kata Verbal.
Cth:mengambil <-ambil
b. infiks ber-
Bentuk dasar kata berefiks ber-berupa pokok kata,kata sifat, kata bilangan,kata nominal. Cth:
bertemu <-temu
Bergembira <-gembira
<-sepeda
c. infiks di-
Diresmikan – meresmikan
d. Infiks Ter-
e. Infiks peN-
Dengan demikian fungsi utama dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda.Akan tetapi terdapat
prefiks peN-yang termasuk ke dalam golongan kata sifat.
Kata-kata tersebut dapat menduduki fungsi sebagai kata benda, tetapi juga dapat berfungsi sebagai kata
sifat.
f. Infiks per-
perbesar – besar
Persatu – satu
Peristeri – isteri
Perhitungkan – hitungkan
g. Infiks se-
Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan) bergantung
maknanya.sebagai pembentuk numeralia,prefiks se- mengandung makna: satu.
Prefiks ke-berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau pembentuk
numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya.Sebagai pembentuk nomina,prefiks ke-mengandung
makna:yang mempunyai sifat atau ciri.
Cth :ketua.
2. Prefiks
Variasi imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar hanya terdiri dari akhiran -an,-nya,-kan,dan -i
Akhiran–nya pada sufiks adalah akhiran yang berguna untuk menyatakan kepemilikan atas suatu benda
atau objek.Akhiran -i dan akhiran -kan pada sebuah kata berguna untuk menyatakan kalimat perintah.
3. Seifiks
Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal selain
itu,seifiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan,dan menggambarkan situasi tertentu.
Contoh :kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya 'Kembalikan bukunya sekarang
juga.
4. Konfiks
a. Me – kan
Membentuk kata kerja aktif transitif.Adapun makna konfiks me-kan di antaranya adalah melakukan
pekerjaan untuk orang lain, menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan, mengarah ke,dan
memasukkan.
b. Ber - an
Membentuk kata kerja Makna konfiks ber -an : Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan
secara timbal balik (resiprok). contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam- salaman
c. Pe - an
Menyatakan tempat, menyatakan alat,hal yang menyebabkan jadi, menyatakan hal atau proses.
d. Per-an
Fungsi konfiks per- an bahasa Indonesia dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia yakni membentuk kata
benda.konfiks per-an bahasa Indonesia walaupun dilekatkan pada kata dasar lain seperti kata sifat, kata
kerja,kata benda,dan kata bilangan tetap membentuk kata benda.
e. Se-nya
Kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan secara terbatas pada beberapa kata tertentu dari
jenis kata kerja (Verba),kata sifat (adjektiva), atau kata keterangan (adverbia).
5. Simulfiks
Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah makna kata.Contohnya adalah kata sate
yang berubah menjadi nyate, dan tongkrong menjadi nongkrong.
NAMA : LASMINA BORU SINAGA
NPM : 22110052 (GRUP
B) MATA KULIAH : MORFOLOGI
2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan
kata benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal. Sebagai pelaku
tindakan yang tersebut dalam kata dasar. Contoh : Ibu bekerja sebagai
penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya
berasal dari kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini
memiliki beberapa arti, antara lain: Menyatakan memiliki atau
mempunyai. Contoh : Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40
tahunan.
4. Prefiks Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif
(perintah). Beberapa makna dari imbuhan ini adalah : Membuat jadi atau
menjadikan. Contoh : Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh
memperihatinkan
5. Prefiks di-
Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan
pasif, di mana tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam
kalimat itu, dan bukan pelaku. Fungsi afiks di- hanya mempunyai satu
fungsi yaitu membentuk kata pasif. Sedangkan maknanya adalah
menyatakan suatu tindakan pasif.
6. Prefiks ter-
Prefiks ter- mempunyai fungsi pembentuk kata pasif. Mislnya, terbawa.
Selain itu ada beberapa fungsi ter- yang mempunyai fungsi pembentuk
kata aktif. Misalnya tertidur. Pembentuk kata sifat, misalnya tertinggi.
Makna afiks ter- dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menyatakan makna aspek perfektif, misalnya terbagi
2. Menyatakan makna ketidaksengajaan, misalnya tercoret.
3. Menyatakan ketiba-tibaan, misalnya terbangun.
4. Menyatakan suatu kemungkinan. Pada umumnya didahului dengan
kata negatif, tidak atau tak. Misalnya, tidak ternilai.
5. Menytakan makna paling, misalnya tercantik.
7. Prefiks se-
Fungsi afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada
kata serumah.dapat emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah,
setelah. Afiks se- mempunyai makana sebagai berikut:
1. Menyatakan makna satu. Misalnya, sebuah.
2. Menyatakan makna seluruh. Misalnya seluruh.
3. Menyatakan makna sama seperti. Misalnya segunung.
4. Menyatakan makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah
8. Prefiks ke-
Pada umumnya afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk
golongan kata bilangan misalnya kelima, keempat dan seterusnya. Afiks
ke- memiliki fungsi membentuk pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua
makna ialah:
1. Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut
pada bentuk dasar. Mislanya kelima.
2. Menyatakan urutan.
d. konfiks
1. Konfiks per-an / peng-an
Fungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an:
Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan
, pemakaman
2. Konfiks ke-an
Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi
dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja
(pasif) dan kata sifat/keadaan
Makna Konfiks ke-an :
Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan , kecamatan ,
kedutaan , kelurahan , kementrian , kesultanan
3. Konfiks ber-an
Fungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an :
Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik
(resiprok). Contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman,
berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-kejaran, berebutan
Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau
perbuatan tetap berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh:
bertaburan, berkilauan, berhamburan, berkeliaran,
bercucuran, berdatangan
e. Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem.
Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi),
dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata
kerja dalam ragam cakapan.
NAMA : Nopri Juniarta Sitohang
NPM 22110086
GRUB :B
Imbuhan Se
1. Prefiks untuk meyatakan jumlah Tunggal
Contoh : Sebuah, sebotol, secangkir
2. Prefiks untuk menyatakan keseluruhan atau
kesamaan Contoh : Sedesa, sekota, sekampus
3. Prefiks menyatakan sifat
Contoh : Selaras, seutuh, setimpal
Imbuhan Me
1. Makna awalan me bermakna bekerja
Contoh : Memanah
2. Makna awalan me yaitu mencari
Contoh : Merotan, mengumpulkan
Imbuhan Di
1. Awalan di bermakna dilengkapi
Contoh : Dipagari
Rumah kami dipagari dengan pagar besi.
2. Awalan di bermakna tindakan
Contoh : Disambal, digergaji.
NAMA : LESTERIA SAGALA
NPM 22110073
GRUB :B
NAMA KELOMPOK 4
1. LESTERIA SAGALA : 22110073
2. JESLINA BATUBARA : 22110054
3. EKA MARIYANA LOSIYA PANJAITAN : 22110076
4. ANGGILINA SIRAIT : 22110051
5. NOVITA SARI HUTAURUK : 22110075
6. FERDIN HARAPAN JAYA GULO : 22110085
2. Klasifikasi Infiks
22110067
Fungsi Afiks
1. Prefiks
•Berpadu
•Berbahagia
•Bersedih
•diambil
•diresmikan
•dikemasi
•penulis
•pembaca
•pelukis
•setinggi
•seluas
•seindah
•kedua
•ketiga
Awalan me,fungsi membentuk kata kerja
•memukul
•membakar
•membunuh
2. Infiks
•Tertinggi
•Terluas
•Terpandai
•memberontak
•memukul
•mempercayai
•Terdorong
•Terbakar
•Tercium
3. Sufiks
•Mendudukan
•Melarikan
•Mendatangkan
Akhiran i, fungsi membentuk pokok kata
•Menduduki
•Meniduri
•Mengotori
•Makanan
•Minuman
•Masukan
•Setingginya
•Serajinnya
•Secepatnya
4. Konfiks
•Membawakan
•Memukulkan
•Berjualan
•Dibawakan
•Membakarkan
5. Simulfiks
•Sepenuhnya •Secepatnya
•Sekuatnya •Serajinnya
Edit dengan WPS Office
Nama: Efibora Siboro
Npm: 22110064
Tugas: 2
1.Makna afiks
Jawab:
Afiks ialah suatu gramatikal terkait yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan
kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain
untuk membentuk kata lain untuk membentuk kata baru. Misalnya kata meminum kata ini
terdiri dari dua unsur ialah meminum yang merupakan kata dan -an merupakan satuan terikat
maka morfem -an diduga merupakan afiks.
1. Awalan pen
Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif. Makna
yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:
1. Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, pembaca.
2. Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.
3. Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.
4. Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.
5. Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.
2. Awalan ber-
Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang
suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: be + amal = beramal,
be + kerja = bekerja.Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel +
ajar = belajar.Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa
perubahan. Contoh: ber + balik = berbalik.Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara
lain:
1. Mempunyai, contoh: beratap, beranak, berhasil.
2. Menggunakan, contoh: bersepeda, bersepatu.
3. Mengeluarkan, contoh: bertelur, berbau, berkata.
4. Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-hati.
5. Dalam jumlah, contoh: berdua, bertiga.
3. Awalan men-
Apabila awalan meN- dihubungkan dengan kata dasar (bahasa Inggris: word stem, root word)
dengan fonem awal tertentu, terjadi variasi bentuk, yakni me-, mem-, men, meng-, dan
meny-.
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/,
/r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi
me- meN- + lamar = melamar,
meN- + makan = memakan,
.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /c/, /d/, /j/, /sy/ atau /t/
bentuknya berubah menjadi men-
meN- + cari = mencari,
meN- + datang = mendatang,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah
menjadi mem-
meN- + babat = membabat,
meN- + fokuskan = memfokuskan,
meN- + pukul = memukul.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /s/ bentuknya berubah menjadi meny-
.
meN- + satu = menyatu,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah
menjadi menge-.
meN- + bom =
mengebom, meN- + cek =
mengecek,
4. Awalan di-
Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N))
yang bermakna aktif. Contoh: di- + baca -> dibaca ; di- + ambil = diambil ; di- + jual = dijual
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, waktu dan lain-lain maka penulisannya
dipisah. Contoh: di siang hari, di malam hari, di sekolah, di rumah
5. Awalan ter-
Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
1. udah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.
2. Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.
3. Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh.
4. Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus.
6. Awalan se-
Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:
1. Satu; contoh: seekor, sebutir.
2. Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
3. Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.
4. Sama dengan, seperti; contoh: seperti, selebar, seenaknya, semaumu.
5. Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi.
7. Awalan per-
Awalan per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang diawali huruf
/r/ per- + ringan = peringan
Awalan per- juga berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang tersusun
atas huruf-huruf berikut:
huruf ke-1 adalah konsonan,
huruf ke-2 dan ke-3 adalah /er/, dan
huruf ke-4 adalah konsonan
Contoh:
per- + kerja + -an = pekerjaan
per- + ternak + -an = peternakan
Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk dasar ajar
per- + ajar = pelajar
8. Akhiran –an
Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan,
ratusan. Makna akhiran –an adalah sebagi berikut:
1. enyatakan tempat, contoh: pangkalan, kubangan.
2. Menyatakan alat, contoh: timbangan, ayunan.
3. Menyatakan hal atau cara, contoh: didikan, pimpinan.
4. Menyatakan akibat, hasil perbuatan, contoh: hukuman, balasan.
5. Menyatakan sesuatu yang di, contoh: catatan, suruhan.
6. Menyatakan seluruh, kumpulan, contoh: lautan, sayuran
2. Fungsi infiks, prefiks, sufiks, konfliks, dan
simulfiks Jawab:
1. Fungsi infiks
Infiks merupakan imbuhan tidak produktif karena hanya bisa digunakan pada
beberapa kata dasar saja. Selain itu, penambahan infiks pada suatu kata bisa
mengubah sifat dari kata tersebut. Misalkan suatu kata benda bisa berubah menjadi
kata sifat, kata kerja, atau tetap kata benda.
2. Fungsi prefiks
1.Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba).
2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda.
Prefiksi ini memiliki makna gramatikal.
3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata
benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri.
4.Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
5.Prefisk Di-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan makna
pasif.
6. Prefiks Ter-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
7. Prefiks Ke-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat, kata bilangan baik tingkat
dan kumpulan dan kata benda.
3. Fungsi sufiks
Penambahan imbuhan sufiks pada kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata
sifat, kata kerja maupun kata benda.
4. Fungsi konfiks
1. Konfiks per-an / peng-an
Fungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an
2. Konfiks ke-an
Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi
dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif)
dan kata sifat/keadaan
3. Konfiks ber-an
Fungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an
5. Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata. Imbuhan yang ditambahkan
akan melebur dengan kata dasar.Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf
untuk
mengubah makna kata. Contohnya adalah kata sate yang berubah menjadi nyate, dan
tongkrong menjadi nongkrong.
Nama: Eka Maryana Losiya br Panjaitan
NPM: 22110076
Grup: B
c. Sufiks Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang
kata dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada
kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.
d. konfiks
1. Konfiks per-an / peng-anFungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an:•
Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan , pemakaman
2. Konfiks ke-anFungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi
dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata
sifat/keadaanMakna Konfiks ke-an :• Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan ,
kecamatan , kedutaan , kelurahan , kementrian , kesultanan.
3. Konfiks ber-anFungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an :• Menyatakan saling
atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok). Contoh : berkirim-kiriman,
berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-kejaran, berebutan•
Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap
berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan,
berkeliaran, bercucuran, berdatangane. Simulfiks Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem
untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada
ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk
kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : Enjelika Barus
Npm 22110088
Matakuliah : Morfologi
Grup :B
Jawab :
Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum
mempunyai makna. Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu
Afiks tersebut dapat melekat pada awal kata, tengah kata, akhir kata dan lainnya.
Jawab :
1. Infiks me-
Semua kata berefiks me termasuk golongan kata ferbal karena itu afiks MeN-hanya memiliki
satu fungsi saja yaitu sebagai pembentuk kata Verbal.
Infiks ber-
Bentuk dasar kata berefiks ber-berupa pokok kata,kata sifat, kata bilangan,kata nominal.
Bergembira <-gembira
Berdua <-dua
Bersepeda <-sepeda
Infiks di-
Infiks Ter-
Infiks peN-
Dengan demikian fungsi utama dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda.Akan tetapi
terdapat prefiks peN-yang termasuk ke dalam golongan kata sifat.
Kata-kata tersebut dapat menduduki fungsi sebagai kata benda, tetapi juga dapat berfungsi
sebagai kata sifat.
Infiks per-
Persatu – satu
Peristeri – isteri
Perhitungkan – hitungkan
Infiks se-
Prefiks se-
Berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan) bergantung
maknanya. Sebagai pembentuk numeralia, prefiks se- mengandung makna : satu.
Infiks ke-
Prefiks ke-berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau pembentuk
numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk nomina, prefiks ke-
mengandung makna : yang mempunyai sifat atau ciri.
Contoh : ketua.
2. Prefiks
Variasi imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar hanya terdiri dari akhiran -an,-nya,-kan,dan
-i Akhiran–nya pada sufiks adalah akhiran yang berguna untuk menyatakan kepemilikan atas
suatu benda atau objek. Akhiran -i dan akhiran -kan pada sebuah kata berguna untuk menyatakan
kalimat perintah.
3. Seifiks
Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal
selain itu, seifiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi
tertentu.
Contoh : kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya 'Kembalikan bukunya
sekarang juga.
4. Konfiks
Me – kan
Membentuk kata kerja aktif transitif.Adapun makna konfiks me-kan di antaranya adalah
melakukan pekerjaan untuk orang lain, menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan,
mengarah ke, dan memasukkan.
Ber - an
Membentuk kata kerja Makna konfiks ber -an : Menyatakan saling atau perbuatan yang
dilakukan secara timbal balik (resiprok). contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-
salaman
Pe - an
Menyatakan tempat, menyatakan alat, hal yang menyebabkan jadi, menyatakan hal atau proses.
Per-an
Fungsi konfiks per- an bahasa Indonesia dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia yakni
membentuk kata benda. Konfiks per-an bahasa Indonesia walaupun dilekatkan pada kata dasar
lain seperti kata sifat, kata kerja, kata benda, dan kata bilangan tetap membentuk kata benda.
Se-nya
Kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan secara terbatas pada beberapa kata
tertentu dari jenis kata kerja (Verba), kata sifat (adjektiva), atau kata keterangan (adverbia).
5. Simulfiks
Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah makna kata. Contohnya adalah
kata sate yang berubah menjadi nyate, dan tongkrong menjadi nongkrong.
NAmA : NovitA SAri HutAuruk
Nomor : 22110075
MAtkul : Morfologi
1.
Prefiks
A. Prefiks Me
ImbuhAn ini memiliki fungsi untuk membentuk kAtA kerjA (verbA). Prefiks ini memiliki
Arti strukturAl, prefiks ini jugA dApAt mengAndung beberApA Arti sebAgAi berikut.berikut
dASAr. Contoh :
* MencAri AtAupun
mengumpulkAn. Contoh :
2. Prefiks Pe-
Fungsi dAri imbuhAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA, sifAt, dAn kAtA bendA. Prefiksi
ini memiliki mAknA grAmAtikAl.
dASAr. Contoh :
* MenyAtAkAn AlAt.
Contoh :
Untuk mengetAhui berApA pAnjAng kAyu itu, kAkAk menggunAkAn meterAn sebAgAi
pengukur.
3. Prefiks Ber-
Fungsi dAri AwAlAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA, biASAnyA berASAl dAri kAtA
bendA, sifAt, dAn kAtA kerjA itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberApA Arti, AntArA lAin:
mempunyAi. Contoh :
* MenyAtAkAn menggunAkAn.
ContohnyA :
Ibu yAng berbusAnA trAdisionAl itu terkenAl sebAgAi penjuAl jAmu terbAik.
Contoh :
Demi menghAdiri pestA ulAngtAhun temAnnyA, kAkAk berhiAS AgAr terlihAt cAntik.
4. Prefisk Per-
Fungsi dAri prefiks ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA imperAtif (perintAh). BeberApA
mAknA dAri imbuhAn ini AdAlAh :
Contoh :
Contoh :
* MembAgi menjAdi.
Contoh :
5. Prefisk Di-
Fungsi dAri imbuhAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA SertA menyAtAkAn mAknA pASif.
Contoh :
6. Prefiks Ter-
Fungsi dAri AwAlAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA SifAt AtAu kAtA kerjA pASif.
MAknA dAri imbuhAn ter- AdAlAh :
SepertinyA rumAh ini kosong, pintunyA tertutup rApAt dAn kondisi rumAhnyA tidAk
terAwAt.
Contoh :
Contoh :
* MenyAtAkAn pAling.
Contoh :
7. Prefiks Ke-
Fungsi dAri AwAlAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA SifAt, kAtA bilAngAn bAik tingkAt dAn
kumpulAn dAn kAtA bendA. Prefiks ke- memiliki mAknA grAmAtikAl, yAitu :
KAkAkku membAwA kekASihnyA ke rumAh untuk berkenAlAn dengAn AyAh dAn ibu.
DengAn kAtA lAin, infiks merupAkAn imbuhAn tidAk produktif kArenA hAnyA bisA
digunAkAn pAdA beberApA kAtA dASAr sAjA. SelAin itu, penAmbAhAn infiks pAdA SuAtu kAtA bisA
mengubAh sifAt dAri kAtA tersebut. MisAlkAn suAtu kAtA bendA bisA berubAh menjAdi kAtA
SifAt, kAtA kerjA, AtAu tetAp kAtA bendA.
A. –el-
Infiks –el- berfungsi sebAgAi pembentukAn kAtA nominA, kAtA kerjA dAn kAtA
sifAt.contoohnyA infiks –el- sebAgAi fungsi pembentukAn kAtA nominA AdAlAh telunjuk,
telApAk, geligi dAn gelembung.
Contoh infiks –el- sebAgAi fungsi pembentukAn kAtA kerjA melAju. SedAngkAn infiks
pembentuk kAtA SifAt AdAlAh selidik.
B. –em-
contohnyA jemAri. DAn fungsi infiks -em- sebAgAi pembentukAn kAtA SifAt AdAlAh gemerlAp dAn
gemetAr.
C. –er-
contohnyA Seruling.
3. Sufiks
A. AkhirAn -An
PenAmbAhAn AkhirAn -An pAdA kAtA dASAr AkAn mengubAh fungsi kAtA dASAr menjAdi kAtA
bendA. Sufiks -An mempunyAi mAknA, sebAgAi berikut:
* MenyAtAkAn tempAt.
* MenyAtAkAn AlAt.
ContohnyA: timbAngAn, AyunAn, meterAn.
* MenyAtAkAn bAgiAn.
AkhirAn -kAn dAn -i mengubAh fungsi kAtA dASAr menjAdi kAtA kerjA. KAtA kerjA
yAng dihASilkAn dAri perubAhAn kAtA dASAr ini memiliki mAknA perintAh. ContohnyA: bukAkAn,
dengArkAn, tuliskAn, AmbilkAn, cAbuti, lengkApi, dAn lAin-lAin.
* AkhirAn -nyA
AkhirAn yAng diberikAn pAdA kAtA dASAr ini digunAkAn untuk kAtA gAnti orAng ketigA tunggAl.
SelAin itu, sufiks -nyA jugA bermAknA penegASAn AtAu penekAnAn, dAn menggAmbArkAn
situASi tertentu.
misAlnyA ‘kembAlikAn bukunyA SekArAng jugA!’ SedAngkAn contoh penggunAAn AkhirAn -nyA dAlAm
kAlimAt yAng menyAtAkAn sebuAh situASi, misAlnyA: RAni menyAmbut kedAtAngAn Ibu dengAn
girAngnyA.
4. Konfiks
1. Konfiks ke-An
Konfiks ke-An berfungsi membentuk kAtA bendA konkret, kAtA bendA AbstrAk, kAtA kerjA
pASif,dAn kAtA SifAt.
A) 'menyAtAkAn sifAt'
2. Konfiks pe-An
Konfiks pe-An memiliki Alomorf yAng berwujud pe-An, pem-An, pen-An, peng-An, peny-An dAn
penge-An.
3. Konfik per-An
Bentuk per-An AdA tigA mACAm, yAitu per-An, pe-An, dAn pel-An.
4. Konfik ber-An
Bentuk konfiks ber-An AdA duA mACAm, yAitu ber-An dAn be-An.
5. Simulfiks
Simulfiks AdAlAh Afiks yAng tidAk berbentuk suku kAtA dAn yAng ditAmbAhkAn
AtAu dileburkAn pAdA dASAr. Simulfiks menggAnti sAtu AtAu lebih fonem untuk mengubAh
mAknA morfem. menggAnti sAtu AtAu lebih fonem untuk mengubAh mAknA morfem.
Nama : Edi tuahman purba
Nomor : 22110072
Matkul : Morfologi
A. Prefiks Me
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti
struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.berikut
Contoh :
2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini
memiliki makna gramatikal.
* Menyatakan alat.
Contoh :
. Untuk mengetahui berapa panjang kayu itu, kakak menggunakan meteran sebagai
pengukur.
3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda, sifat,
dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Contoh :
* Menyatakan menggunakan.
Contohnya :
Ibu yang berbusana tradisional itu terkenal sebagai penjual jamu terbaik. Orang yang
Contoh :
4. Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah :
Contoh :
* Membuat menjadilebih.
Contoh :
* Membagi menjadi.
Contoh :
5. Prefisk Di-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan makna pasif.
Contoh :
6. Prefiks Ter-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
Makna dari imbuhan ter- adalah :
. Sepertinya rumah ini kosong, pintunya tertutup rapat dan kondisi rumahnya tidak terawat.
Contoh :
Contoh :
* Menyatakan paling.
Contoh :
7. Prefiks Ke-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat, kata bilangan baik tingkat dan kumpulan dan
kata benda. Prefiks ke- memiliki makna gramatikal, yaitu :
. Kakakku membawa kekasihnya ke rumah untuk berkenalan dengan ayah dan ibu.
A. –el-
Infiks –el- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, kata kerja dan kata sifat.contoohnya infiks –
el- sebagai fungsi pembentukan kata nomina adalah telunjuk, telapak, geligidan gelembung.
Contoh infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan infiks pembentuk
kata sifat adalah selidik.
B. –em-
Infiks –em- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina,
contohnya jemari. Dan fungsi infiks -em- sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan gemetar.
C. –er-
Infiks –er- hanya berfungsi sebagai pembentukan kata nomina saja, contohnya
seruling.
A. Akhiran -an
Penambahan akhiran -an pada kata dasar akan mengubah fungsi kata dasar menjadi kata benda. Sufiks
-an mempunyai makna, sebagai berikut:
* Menyatakan tempat.
* Menyatakan alat.
Contohnya: timbangan, ayunan, meteran.
Akhiran -kan dan -i mengubah fungsi kata dasar menjadi kata kerja. Kata kerja yang dihasilkan dari
perubahan kata dasar ini memiliki makna perintah. Contohnya: bukakan, dengarkan, tuliskan, ambilkan, cabuti,
lengkapi, dan lain-lain.
* Akhiran -nya
Akhiran yang diberikan pada kata dasar inidigunakan untukkata ganti orang ketiga tunggal. Selain itu,
sufiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi tertentu.
misalnya ‘kembalikan bukunya sekarang juga!’ Sedangkan contoh penggunaan akhiran -nya dalam kalimat yang
menyatakan sebuah situasi, misalnya: Rani menyambut kedatangan Ibu dengan girangnya.
1. Konfiks ke-an
Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata benda abstrak, kata kerja pasif,dan
kata sifat.
a) 'menyatakan sifat'
= 'bersifat' indah
2. Konfiks pe-an
Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an dan
penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.
= 'cara' mengirim
3. Konfik per-an
Bentuk per-an ada tiga macam, yaitu per-an, pe-an, dan pel-an.
'cara' bergaul
4. Konfik ber-an
'saling' memandang
Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang ditambahkan atau dileburkan pada
dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. mengganti satu atau lebih
fonem untuk mengubah makna morfem.
Nama : Putri
Sinaga Npm :
22110092
Makna Afiks
Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum mempunyai
makna. Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu. Afiks tersebut
dapat melekat pada awal kata, tengah kata, akhir kata, dan lainnya.
Fungsi Infiks
Infiks -um- berfungsi membentuk kata kerja aktif dari kelas kata kerja, dan menyatakan arti ber-
tindak atau melakukan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasarnya. Sufiks -an berfungsi
membentuk kata benda dari kelas kata benda, dan menyatakan arti setiap apa yang ter- sebut pada
bentuk dasarnya.
Fungsi Prefiks
Dalam kalimat, tentu saja tidak semua kata-kata didalamnya menggunakan kata dasar. Dalam
sebuah kalimat, tentu terdapat sebuah kata berimbuhan. Entah pada jenis kalimat aktif, pasif,
simple, hingga kompleks tentu saja terdapat kata-kata yang disisipi imbuhan. Banyak sekali jenis
imbuhan yang ada di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu awalan (prefiks). Imbuhan
prefiks atau awalan merupakan sebuah imbuhan yang disisipkan dan ditambahkan pada sebuah kata
dasar. Kata awalan ini memiliki beberapa jenis dan tentunya memiliki fungsinya masing-masing.
Dalam bahasa sematik, awalan yang bisa mengubah bentuk kata dasar yang disisipinya dinamakan
sebagai peformatif. Proses penambahan prefiks ini disebut sebagai prefiks aksi. Berikut ini beberapa
awalan atau prefiks yang ada di dalam bahasa Indonesia serta contohnya dalam kalimat.
Fungsi Sufiks
Sufiks merupakan akhiran yang merupakan penambahan imbuhan di bagian akhir kata dasar
sehingga biasa disebut sebagai akhiran. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori sufiks
Fungsi Konfiks
Konfiks adalah bentuk penambahan imbuhan pada bagian depan dan akhir kata dasar. Imbuhan
yang termasuk ke dalam kategori konfiks antara lain: ke-an, ber-an, pe-an, per-an, dan se-nya.
Fungsi Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari
cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : paskaria fransiska br tarigan
Npm : 22110070
Matkul : Morfologi
Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti
struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.
Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda,
sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai. Contoh :
Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah). Beberapa
makna dari imbuhan ini adalah :
Membuat jadi atau menjadikan. Contoh :
Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan
Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini
memiliki makna gramatikal.
Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :
Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada kata
dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.
Fungsi konfiks me-kan adalah untuk membentuk kata kerja aktif transitif. Adapun
makna konfiks me-kan di antaranya adalah melakukan pekerjaan untuk orang lain,
menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan, mengarah ke, dan memasukkan
ke dalam.
2. Sufiks (akhiran)
a. Jaringannya ~ kata untuk mengubah makan dari awal kata jaringan
b. Kembangkan~ makna kata untuk menyuruh atau perintah
Afiks se-
Fungsi afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada kata
serumah.dapat emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah, setelah. Afiks se- mempunyai
makana sebagai berikut:
1. Menyatakan makna satu. Misalnya, sebuah.
2. Menyatakan makna seluruh. Misalnya seluruh.
3. Menyatakan makna sama seperti. Misalnya segunung.
4. Menyatakan makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah
Afiks di-
Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan pasif, di mana
tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam kalimat itu, dan bukan pelaku.
Fungsi afiks di- hanya mempunyai satu fungsi yaitu membentuk kata pasif. Sedangkan
maknanya adalah menyatakan suatu tindakan pasif.
Afiks ke-
Pada umumnya afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk golongan kata
bilangan misalnya kelima, keempat dan seterusnya. Afiks ke- memiliki fungsi membentuk
pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua makna ialah:
1. Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut pada bentuk dasar.
Mislanya kelima.
2. Menyatakan urutan.
Konfiks per-an / peng-an
Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi dalam jumlah
terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata sifat/keadaan
Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok). Contoh :
berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-
kejaran, berebutan
Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap
berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan,
berkeliaran, bercucuran, berdatangan
NAMA: Jenni Arta Pakpahan
NPM :22110079
TUGAS 2
1.Makna afiks
JAWAB : Afiks atau imbuhan adalah satuan bentuk yang terikat dengan sebuah kata dan
membentuk kata baru dengan makna yang berhubungan dengan kata asal. Kata baru
tersebut akan mengalami perubahan makna.
JAWAB : 1.Fungsi infiks, Menurut Hasan Alwi dalam buku berjudul Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia (2003) infiks adalah bentuk afiks yang ditempatkan di tengah kata dasar.
Sehingga infiks sering disebut dengan sisipan. Jenis-jenis infiks adalah –em, -el, -in, dan er-.
2. Fungsi prefiks,Pengertian dari prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau di
depan suatu kata dasar. Sehingga prefiks sering juga disebut sebagai awalan. Jenis-jenis
prefiks adalah imbuhan ber-, me-, per- se- di-, ke-, dan ter-.
3. Fungsi sufiks,Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di akhir atau di belakang suatu
kata dasar. Sehinga sufiks sering disebut dengan akhiran. Jenis-jenis sufiks adalah –an, -I, -
nya, –kan, -kah, -wan, dan -wati. Misal kata dasar “ayun” dibubuhi sufiks –an, menjadi
ayunan.
4. Fungsi konfiks,Konfiks adalah awalan dan akhiran yang melekat pada kata secara
bersamaan , tidak secara bertahap / tidak satu demi satu.fungsi membentuk kata benda
Makna konfiks per-an / peng-an.
5. Fungsi simulfiks,Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang
ditambahkan atau dileburkan pada dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk
mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada
ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai
pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama:Putri Elisabet Sarina Simatupang
Npm:22110063
Mapel: Morfologi
Contoh Prefiks(awalan)
1.dikatakan:makna kata mengandung
3.perdata:makna kata
10. didakwa:makna kata metuntutan atau gugatan yang diajukan oleh seseorang
terhadap orang lain karena haknya telah dilanggar, dirugikan, dan sebagainya;
10. mendengar makna kata tindakan atau perilaku yang di lakukan untuk memperoleh suatu
hal atau impormasi
TUGAS 2
1.Makna afiks
JAWAB : Afiks atau imbuhan adalah satuan bentuk yang terikat dengan sebuah kata
dan
membentuk kata baru dengan makna yang berhubungan dengan kata asal. Kata
baru
tersebut akan mengalami perubahan makna.
JAWAB : 1.Fungsi infiks, Menurut Hasan Alwi dalam buku berjudul Tata Bahasa
Baku
Bahasa Indonesia (2003) infiks adalah bentuk afiks yang ditempatkan di tengah
kata
dasar. Sehingga infiks sering disebut dengan sisipan. Jenis-jenis infiks adalah –em, -el, -
in, dan er-.
2. Fungsi prefiks,Pengertian dari prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau
di depan suatu kata dasar. Sehingga prefiks sering juga disebut sebagai awalan. Jenis-
jenis prefiks adalah imbuhan ber-, me-, per- se- di-, ke-, dan ter-.
4. Fungsi konfiks,Konfiks adalah awalan dan akhiran yang melekat pada kata secara
bersamaan , tidak secara bertahap / tidak satu demi satu.fungsi membentuk kata
benda
Makna konfiks per-an / peng-an.
5. Fungsi simulfiks,Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan
yang
ditambahkan atau dileburkan pada dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih
fonem
untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-,
misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang
berfungsi
sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
NAMA : MARIA MARGARETTA SIREGAR
NPM : 22110061
MATAKULIAH : MORFOLOGI
Biasanya digunakan untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat imbuhan sufiks(i) akan
mengubah makna menjadi makna perintah
Hormati ( hormat ).
Fungsi frefiks
1. Prefiks me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti
struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh :
Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.
Ibu menanam bunga di kebun agar terlihat asri.
Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.
2. Prefiks pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini
memiliki makna gramatikal.Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh :
Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
Kakak bekerja sebagai penambang di perusahaan tersebut.
Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.
3. Prefiks ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda,
sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai.
Contoh :
Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
Kakek yang berjanggut panjang itu membawa banyak kardus.
4. Prefiks per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah). Beberapa
makna dari imbuhan ini adalah :
Membuat jadi atau menjadikan.
Contoh :
Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan.
Membuat menjadi lebih.
Contoh :
Pertajamkan semua pisau yang ada di dapur!
Perkecilkan suara radio itu!
Membagi menjadi.
Contoh :
Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!
Fungsi prefiks ter- dan di-
Prefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan pembentuk kata sifat.
Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca,
dicerca, dipuja.
Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi,
terpandang.
Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya
Contoh pembentukan kata bilangan kumpulan dengan menggunakan prefiks ke- : ketiga,
keempat, kelima dan seterusnya.
Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan,
matikan, nyalakan, dengarkan.
Fungsi konfiks
Imbuhan me-kan
Fungsi imbuhan me-kan membentuk kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan
objek.
Imbuhan di-kan
Contoh: Bulan ini gaji karyawan PT Dewa Perkasa dinaikkan sepuluh persen.
6. Imbuhan ber-kan
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari
(dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
TUGAS MORFOLOGI
Nama : Adam Saputra A
Nim : N1B121053
Prodi : Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Npm : 22110059
Matkul : Morfologi
NPM: 22110071
Group: B
simulfiks? Jawaban:
1. Afiks atau imbuhan adalah satuan yang terikat dengan sebuah kata dan membentuk
kata baru dengan kata asal atas baru tersebut akan mengalami perubahan makna. Afiks
Misalnya,ber- adalah afiks yang tidak mempunyai arti,sedangkan anak kata dasar. Kata baru
akan terbentuk jika ber- ditambahkan pada kata anak, sehingga maknanya pun menjadi anak.
2. Fungsi infiks
Mengubah makna atau bentuk dari kata dasar. Infiks ini memberikan kontribusi terhadap
pembentukan kata baru yang memiliki arti atau makna yang berbeda
Fungsi prefiks
Fungsi sufiks
Dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat,kata kerja maupun kata benda.
Fungsi konfliks
Awalan dan akhiranya yang melekat pada kata secara bersamaan, tidak bertahap/tidak satu
demi satu.
Fungsi simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem.
Nama : Iyana Moi Lingga
NPM: 22110053
-Hati-Hati ada banyak jenis ular Berbisa yang tingga di hutan ini (memiliki makna racun)
Berbuah
memanggil Contoh :,
-setiap libur sekolah aku membantu ibu berjualan buah,- buahan ( bertindak sebgai penjual)
Contoh
sendiri Contoh
balik Contoh
-aku dan sahabatku berpelukan setiap bertemu (saling peluk)
2. Fungsi frefiks
1. Prefiks meImbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks
ini memiliki arti Struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai
berikut.
dasar. Contoh :
2. Prefiks peFungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata
benda. Prefiksi ini
dasar. Contoh :
3. Prefiks berFungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal
dari kata benda,
Sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Contoh :
banyak kardus.
4. Prefiks perFungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif
(perintah). Beberapa
Contoh :
Membagi menjadi.
Contoh :
Makna Afiks
Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum
mempunyai makna. Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu.
Afiks tersebut dapat melekat pada awal kata, tengah kata, akhir kata, dan lainnya.
Fungsi Infiks
Infiks -um- berfungsi membentuk kata kerja aktif dari kelas kata kerja, dan menyatakan arti
ber- tindak atau melakukan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasarnya. Sufiks -an
berfungsi membentuk kata benda dari kelas kata benda, dan menyatakan arti setiap apa yang
ter- sebut pada bentuk dasarnya.
Fungsi Prefiks
Dalam kalimat, tentu saja tidak semua kata-kata didalamnya menggunakan kata dasar. Dalam
sebuah kalimat, tentu terdapat sebuah kata berimbuhan. Entah pada jenis kalimat aktif, pasif,
simple, hingga kompleks tentu saja terdapat kata-kata yang disisipi imbuhan. Banyak sekali
jenis imbuhan yang ada di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu awalan (prefiks).
Imbuhan prefiks atau awalan merupakan sebuah imbuhan yang disisipkan dan ditambahkan
pada sebuah kata dasar. Kata awalan ini memiliki beberapa jenis dan tentunya memiliki
fungsinya masing-masing. Dalam bahasa sematik, awalan yang bisa mengubah bentuk kata
dasar yang disisipinya dinamakan sebagai peformatif. Proses penambahan prefiks ini disebut
sebagai prefiks aksi. Berikut ini beberapa awalan atau prefiks yang ada di dalam bahasa
Indonesia serta contohnya dalam kalimat.
Fungsi Sufiks
Sufiks merupakan akhiran yang merupakan penambahan imbuhan di bagian akhir kata dasar
sehingga biasa disebut sebagai akhiran. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori sufiks
Fungsi Konfiks
Konfiks adalah bentuk penambahan imbuhan pada bagian depan dan akhir kata dasar.
Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori konfiks antara lain: ke-an, ber-an, pe-an, per-an,
dan se-nya.
Fungsi Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari
(dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.