Anda di halaman 1dari 134

Nama: Buana Pane

NPM: 22110065
Mata Kuliah: 22110065
Grup: B

1. Makna Afiks

Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata—entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu—untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
2. Fungsi Afiks

1. prefiks
A. Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini
memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai
berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :
Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.
Ibu menanam bunga di kebun agar terlihat asri.
Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.
Menjadi atau membuat jadi. Contoh :
Pohon-pohon di taman rumah meninggi hanya dalam waktu satu tahun saja.
Aku terharu melihat ayah dan ibu yang mulai menua.
Rumput-rumput di taman mulai menghijau saat musim hujan.
Mengerjakan dengan menggunakan alat. Contoh :
Ibu mengetik dengan menggunakan mesin ketik lama
Ayah mengunci pagar dengan rapat.
Kakak menyikat lantai kamar mandi hingga bersih.
Berbuat seperti ataupun dalam kondisi sebagai. Contoh :
Pemburu tersebut memburu binatang yang ada si hutan secara membabi buta.
Setiap hari ia meronta kesakitan karena penyakit yang di deritanya.
Saat ini wabah campak sedang merajarela, karena itu Pemerintah menggalakkan
imunisasi Measles Rubella (MR).
Mencari ataupun mengumpulkan. Contoh :
Pekerjaannya merotan di hutan sudah dilakukannya sejak ia masih kecil.
Pihak kepolisisan datang untuk menyelidiki tawuran antar warga tersebut.
Pengusaha itu ditangkap aparat karena menimbun BBM di gudangnya.
B. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata
benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal. Sebagai pelaku tindakan yang
tersebut dalam kata dasar. Contoh :
Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut. Kakak bekerja
sebagai penambang di perusahaan tersebut.
Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.
Menyatakan alat. Contoh :
Untuk mengetahui berapa panjang kayu itu, kakak menggunakan meteran sebagai
pengukur.
Ayah membuat lubang serapan dengan menggunakan cangkul sebagai penggali.
Pendingin di kamarku rusak, sehingga ibu memanggil tukang service untuk
memperbaikinya.
Menyatakan suatu pekerjaan/kegiatan. Contoh :
Banyak pemabuk yang berkeliaran di depan gang komplek kami.
Ia menjadi pesuruh di kantor itu sudah bertahun-tahun lamanya.
Ia terkenal sebagai pedagang kain tenun terlengkap di kampung ini.
Menyatakan sebuah sifat. Contoh
Kamu harus bertanggungjawab atas perbuatanmu, jangan menjadi penakut.
Kedua saudara kembar itu, satu sangat periang dan satunya lagi pemalu.
Berhati-hatilah berbicara dengannya, ia mudah tersinggung dan pemarah.
Menyatakan suatu penyebab. Contoh :
Ulat yang memakan habis dedaunan di sayuran itu menjadi perusak tanaman di
kebunku.
Lihatlah komposisi pemanis dalam tabel makanan itu, sebelum membelinya.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, celupkan kain itu ke dalam pewarna
tekstil.
C. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari
kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti,
antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai. Contoh :
Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
Kakek yang berjanggut panjang itu membawa banyak kardus.
Menyatakan menggunakan. Contohnya :
Ibu yang berbusana tradisional itu terkenal sebagai penjual jamu terbaik.
Orang yang berdasi kuning itu adalah makelar tanah.
Melakukan tindakan yang ditujukan untuk diri sendiri. Contoh :
Agar selalu rapi, ayah bercukur setiap harinya.
Demi menghadiri pesta ulangtahun temannya, kakak berhias
agar terlihat cantik.
Berada dalam sebuah keadaan. Contoh :
Ibu dan ayah bersenang-senang selama liburan di Pulau Bali.
Ami selalu bermalas-malasan saat hari Minggu tiba.
Menyatakan hubungan timbal balik. Contoh :
Murid-murid bersalaman dengan semua guru yang ada di sekolah ketika
perpisahan.
Sejak Imel melanjutkan pendidikannya di luar negeri, ia dan Ina sering berbalasan
surat untuk berbagi cerita.
D. Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah :

Membuat jadi atau menjadikan. Contoh :


Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan.
Membuat menjadi lebih. Contoh :
Pertajamkan semua pisau yang ada di dapur!
Perkecilkan suara radio itu!
Membagi menjadi. Contoh :
Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!
E.Prefisk Di-

Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan
makna pasif. Contoh :
Buku-buku di perpustakaan telah diubah susunan penempatannya oleh pihak
sekolah.
Taman kota dikelola dengan baik oleh pihak pemerintah setempat.
Surat ini ditulis langsung oleh kakak untuk ibu.
F.Prefiks Ter-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
Makna dari imbuhan ter- adalah :

Menyatakan dalam keadaan. Contoh :


Sepertinya rumah ini kosong, pintunya tertutup rapat dan kondisi rumahnya tidak
terawat.
Semua pekerjaan tertumpuk dikarenakan kendala di lapangan.
Dapat di. Contoh :
Makanan di dapur termakan oleh tikus.
Semua kritik dan saran telah tertampung di kotak saran.
Dikenai tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja. Contoh
: Arlojiku terbawa adik ketika berlibur.
Kakak terjatuh saat memanjat tembok belakang sekolah tadi pagi.
Menyatakan paling. Contoh :
Oni menjadi perenang terbaik di sekolah tahun ini.
Baju ini adalah baju termahal yang aku miliki.
7.Prefiks Ke-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat, kata bilangan baik
tingkat dan kumpulan dan kata benda. Prefiks ke- memiliki makna gramatikal,
yaitu :

Menyatakan suatu ciri. Contoh :


Ibu menjadi ketua PKK di lingkungan perumahan kami.
Menyatakan orang yang dituju. Contoh :
Kakakku membawa kekasihnya ke rumah untuk berkenalan dengan ayah dan ibu.
Menyatakan urutan. Contoh :
Aku merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Tahun ini aku mendapat rangking ketiga di kelas.
Menyatakan kumpulan. Contoh :
Indonesia merupakan negara kepulauan.
2. infiks
Fungsi utama infiks adalah mengubah makna atau bentuk dari kata dasar. Infiks ini
memberikan kontribusi terhadap pembentukan kata baru yang memiliki arti atau makna yang
berbeda. Dengan menggunakan imbuhan ini, kita dapat membentuk kata dengan variasi
makna yang lebih kaya dan nuansa yang berbeda.
3. sufiks
Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada kata
dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.
4. konfiks
Konfiks adalah imbuhan tunggal yang terjadi dari perpaduan awalan dan akhiran yang
membentuk satu kesatuan. Dalam bahasa Indonesia, terdapat lima macam konfiks antara lain
ke-an, pe-an, per-an, se-nya, dan ber-an.
Agar Anda lebih mengenal konfiks, perhatikan ciri-ciri konfiks berikut.

1. Awalan dan akhiran diletakkan pada bentuk dasar secara serentak (tidak
bertahap). Contoh:
Para tamu sudah berdatangan.
Imbuhan ber- dan -an melekat secara serentak pada bentuk dasar datang menjadi berdatangan.
Jadi, tidak melekat secara bertahap, yaitu ber- + datang menjadi berdatang, kemudian
berakhiran -an menjadi berdatangan atau datang + -an menjadi datangan, kemudian
dilekatkan ber- menjadi berdatangan. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut.
ber- + datang + -an = berdatangan
bukan: ber- + datang kemudian berdatang + -an

2. Konfiks menyatakan satu makna gramatikal.


Jika salah satu konfiks itu dipisah/dipenggal, penggalan itu bukan merupakan kata yang
bermakna.
Contoh:
Kata berdatangan memiliki makna 'perbuatan yang dilakukan banyak pelaku'. Jika kata
tersebut dipenggal menjadi berdatang dan datangan, kata tersebut tidak memiliki makna.
Konfiks terdiri atas lima macam sebagai berikut.
1. Konfiks ke-an
Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata benda abstrak, kata kerja pasif,
dan kata sifat.
Makna imbuhan ke-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan sifat'
Contoh: Aku kagum akan keindahan senja di Pantai Kuta.
keindahan = 'bersifat' indah

b) 'menyatakan makna dalam keadaan'


Contoh: Ia menggigil kedinginan.
kedinginan = 'dalam keadaan' dingin

c) 'menyatakan perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja'


Contoh: Ia ketiduran di kursi belajarnya.
ketiduran = 'tidak sengaja' tidur

d) 'menyatakan makna terlalu'


Contoh: Baju Anisa kebesaran.
kebesaran = 'terlalu' besar

e) 'menyatakan makna agak atau menyerupai'


Contoh: Ia memang masih kekanak-kanakan.
kekanak-kanakan = 'menyerupai' anak-anak

f) 'menyatakan tempat atau daerah'


Contoh: Kedutaan besar negara-negara sahabat ada di Jakarta.
kedutaan = 'tempat para duta besar'

g) 'menyatakan dapat di.......'


Contoh: Gunung Semeru kelihatan dari Lumajang.
kelihatan = 'dapat dilihat'

h) 'menyatakan yang di- . . . '


Contoh: Dito adalah cucu kesayangan kakeknya.
kesayangan = 'yang disayang'

2. Konfiks pe-an
Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an dan
penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.

Makna imbuhan pe-an sebagai berikut.


a) 'menyatakan makna cara'
Contoh: Pengiriman barang ini dilakukan dengan paket kilat.
pengiriman = 'cara' mengirim

b) 'menyatakan makna tempat'


Contoh: Kami sedang menuju pelabuhan Tanjung Perak.
pelabuhan = 'tempat' berlabuh

c) 'menyatakan makna perihal'


Contoh: Pembuatan tahu ini dilakukan secara manual.
pembuatan = 'perihal' membuat

d) 'menyatakan alat untuk me- . . .'


Contoh: Pendengaran nenek sudah lemah.
pendengaran = 'alat untuk mendengar'

3. Konfik per-an
Bentuk per-an ada tiga macam, yaitu per-an, pe-an, dan pel-an.
Konfiks per-an berfungsi membentuk kata benda.
Makna imbuhan per-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna cara'
Contoh: Jangan terperangkap dalam pergaulan bebas tanpa batas!
pergaulan = 'cara' bergaul

b) 'menyatakan makna hasil'


Contoh: Persetujuan itu telah ditandatangani kedua belah pihak.
persetujuan = 'hasil' setuju

c) 'menyatakan tempat'
Contoh: Pengembang dari Jakarta itu membuat permukiman di seputar Godean.
permukiman = 'tempat' bermukim

d) 'menyatakan makna kumpulan'


Contoh: Daerah pertokoan di Jalan Kenangan akan mengalami penggusuran lagi.
pertokoan = 'kumpulan' took

e) 'menyatakan makna hal'


Contoh: Setiap tahun pertambahan penduduk mencapai hampir sepuluh persen.
pertambahan = 'hal' bertambah

4. Konfik ber-an
Bentuk konfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be-an.

Konfik ber-an berfungsi membentuk kata kerja.


Makna imbuhan ber-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna saling'
Contoh: Mereka berpandangan ketika bertemu.
berpandangan = 'saling' memandang
b) 'menyatakan makna perbuatan yang dilakukan oleh banyak
pelaku' Contoh: Para peserta seminar berhamburan keluar ruangan.
berhamburan = 'bersama-sama'

c) 'menyatakan makna perbuatan yang dilakukan berulang-ulang'


Contoh: Air dari ember itu bertetesan di lantai.
bertetesan = 'berulang-ulang' menetes

5. Konfik se-nya
Konfik se-nya berfungsi membentuk kata keterangan dari kata sifat.
Makna imbuhan se-nya sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna tingkat atau paling'
Contoh: Tunjukkan hasil yang sebaik-
baiknya. sebaik-baiknya = 'paling' baik

b) 'menyatakan makna waktu atau setelah'


Contoh: Setibanya di rumah hari telah
malam.

Selain bentuk konfiks terdapat imbuhan yang digunakan secara bersamaan baik awalan
maupun akhiran. Bentuk ini disebut kombinasiimbuhan. Dalam konfiks proses pembentukan
kata terjadi secara serentak sedangkan proses pembentukan kata dengan kombinasi imbuhan
terjadi secara bertahap.
Contoh:
Proses pembentukan kata berpakaian melalui dua tahap,yaitu akhiran –an dilekatkan pada
kata dasar pakai menjadi pakaian. Kemudian, kata tersebut dilekatkan awalan ber- menjadi
berpakaian. Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut.
ber- + pakai + -an
pakaian (1)
berpakaian (2)
5. Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks
dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada
nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : Annastasya
Nainggolan NPM22110093
PREFIKS
1. Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini
memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh : Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.

2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata
benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal.Sebagai pelaku tindakan yang tersebut
dalam kata dasar.
Contoh : Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.

3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari
kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri.Menyatakan memiliki atau mempunyai.
Contoh : Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.

4. Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah : Membuat jadi atau menjadikan.
Contoh : Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan

Sufiks
merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada dibelakang kata dasar.
Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada kata dasar dapat
mengubah fungsi menjadi kata sifat ,kata kerja maupun kata benda.
Konfiks,sirkumfiks,imbuhan terbelah,atau gabungan awalan dan akhiran adalah afiks yang
terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan diantara kata dasar.
Nama : Mely Kristiani Harefa

22110056

Tugas fungsi Afiks

Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata yang pertama.

Fungsi imbuhan adalah:

Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-
an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.

Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contohnya: melaut
berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.

Membentuk kata sifat, yakni –i, -wi, -iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamais.

Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.

Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-
indahnya, dll.

Awalan pen-

Sunting

Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif. Makna
yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:

Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, pembaca.

Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.

Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.

Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum,

penggembira. Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis,

pemutih.

Awalan ber-

Sunting

Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:

Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang
suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: be + amal = beramal, be +
kerja = bekerja.

Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.
Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan.
Contoh: ber + balik = berbalik.

Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:

Mempunyai, contoh: beratap, beranak,

berhasil. Menggunakan, contoh: bersepeda,

bersepatu. Mengeluarkan, contoh: bertelur,

berbau, berkata.

Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-

hati. Dalam jumlah, contoh: berdua, bertiga.

Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan
ber-. Perhatikan kalimat berikut:

Usahanya belum hasil.

Pendapat kita memang beda.

Murid-murid sudah kumpul di muka kelas.

Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang
tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-
kalimat tersebut seharusnya diucapkan:

Usahanya belum berhasil.

Pendapat kita memang berbeda.

Murid-murid sudah berkumpul di muka kelas

 pimpinan.
 Menyatakan akibat, hasil perbuatan, contoh: hukuman, balasan.
 Menyatakan sesuatu yang di, contoh: catatan, suruhan.
 Menyatakan seluruh, kumpulan, contoh: lautan, sayuran.

Fungsi
 Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa
awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan
kata kerja bentuk imperatif. Contoh:
o Panas (kata sifat)
o Panaskan (kata kerja)
o Panasi (kata kerja)
 Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif. Contoh:
o Didi duduk di kursi (taktransitif)
o Didi menduduki kursi (transitif)
o Didi mendudukkan adik di kursi (transitif)
 Mengintensifkan arti. Contoh:
o Polisi menangkap penjahat.

o Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang


karena objeknya lebih dari satu).

Perbedaan-perbedaan
Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu merupakan
alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –i tetap tempatnya, tidak berpindah, dan objek
itu merupakan tempat berlakunya pekerjaan itu: Contoh:

Petani itu menanamkan benih di

sawahnya. Petani itu menanami

sawahnya.

Kata kerja berakhiran –kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata kerja berakhiran –i diikuti
objek penyerta. Contoh:

Dia menawarkan pekerjaan kepada saya.

Dia menawari saya pekerjaan.

Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama saja
dan dapat saling menggantikan. Contoh:

Dia menamai anaknya Alam. (menamai = memberi nama)

Dia menamakan anaknya Alam. (menamakan = menyebabkan bernama)

Konfiks ke-an

Sunting

Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan,
keindahan, kesehatan. Konfiks ke-an- memiliki makna sebagai berikut:

Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan.

Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran,

kemahalan. Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan,

kebarat-baratan. Konfiks pe(n)-an

Sunting

Konfiks pe(n) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an. Makna konfiks
pe(N)- an adalah sebagai berikut:

Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.
Menyatakan proses/perbuatan. Contoh: pemberontakan, pendaftaran.

Menyatakan hasil. Contoh: penyamaran, pengakuan.

Menyatakan alat. Contoh: penciuman.

Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.

Konfiks per-an

Sunting

Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:

Menyatakan tempat. Contoh: perhentian,

percetakan. Menyatakan daerah. Contoh:

perkebunan.

Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan,

pertahanan. Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan,

perhukuman.

Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh: peralatan, persyaratan.

Konfiks se-nya

Sunting

Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata
keterangan. Contoh: se-nya + putih -> seputih-putihnya ; se-nya + pintar -> sepintar-
pintarnya

Konfiks se-nya menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh:
seputih- putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin.
Nama : Marfina Kristin Natalia

Naibaho Npm : 22110055

Mata kuliah : Morfologi

Tugas 2

1. Jelaskan makna afiksasi

Prefiks

Ber

Jawaban : Bertopi = Memakai

Berpakaian = Menggunakan

Berbauk = Mengeluarkan

sesuatu Bermain = Tindakan

Se

Jawaban: Seekor, Sebutir = Bilangan

Secantik, Sepandai =

Sama Sepulang ,Setiba =

Setelah

Me

Jawaban : Memanah, Memakan =

Tindakan Mengopi =

Melakukan sesuatu

Di

Jawaban : Dicat = sesuatu yang

dilakukan Digunting = Sebuah alat

Dicor = Sesuatu yang diberi/ dilakukan

Ke

Jawaban : Kesatu , Kedua = Menyatakan Urutan

Per

Jawaban : Perampok = Melakukan Tindakan


Perawat = Menyatakan Profesi

Pe

Jawaban : Pemanis = Sesuatu yang menyebabkan manis

Penggaris = Alat ukur

Infiks

ER

Jawaban : gigi→gerigi, artinya terdapat bermacam gigi.

Sabut→serabut, artinya terdapat bermacam-macam sabut.

EM

Jawaban : kelut→kemelut, gunung→gemunung, artinya terdapat bermacam-macam gunung.

Gilang→gemilang, artinya sesuatu yang mempunyai sifat sama dengan cerah

El

Jawaban : tunjuk→telunjuk, artinya sesuatu yang mempunyai sifat seperti tunjuk.

Sufiks

Jawaban : Sayangi = Menyatakan kasih sayang

Kan

Jawaban : Bersihkan = Kata kerja

Ambilkan = Tindakan Sesuatu

AN

Jawaban : Lapangan = menyatakan

tempat Ayunan = menyatakan

benda

Nya

Jawaban : Sebisanya = Menyatakan pernyataan

Antaranya = Kepemilikan

Fungsi Afiksasi
1. Prefiks
Ber
Jawaban : ber- adalah bersepeda dan bermotor.

Se . Sebagai pembentuk numeralia,


Jawaban : Contoh : sekamar, sekelas, dan serumah.

Me
Jawaban : kata kerja yang memerlukan obyek.
Contoh: memukul, menendang,
Di
Jawaban : Buku-buku di perpustakaan telah diubah susunan penempatannya oleh
pihak sekolah.

Per
Jawaban : Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!
Pertajamkan semua pisau yang ada di dapur!
Pe
Jawaban : Kakak bekerja sebagai penambang di perusahaan
tersebut. Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.

Ter
Jawaban : Semua pekerjaan tertumpuk dikarenakan kendala di lapangan.

Infiks
Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- :
gemetar Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -
el- : selidik Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -
in- : sinambung

Sufiks
Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati,
kurungi
Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan,
bawakan, matikan, nyalakan, dengarkan.
Nama: Ido Parningotan Sitinjak
Npm : 22110084
Matkul: Morfologi
Tugas ke 2
1.jelaskan makna afiks

Suatu satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata
dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru.

2.Tentukan fungsi infiks,prefiks,sufiks, Konfiks dan simulfiks

1. infiks me -

Semua kata berafiks me termasuk golongan kata ferbal karena itu afiks meN- hanya memiliki
satu fungsi saja yaitu sebagai pembentuk kata verbal.

Cth : mengambil <- ambil

Infiksber-

Bentuk dasar kata berafiks ber- berupa pokok kata ,kata sifat,kata bilangan,kata

nominal Cth: bertemu <- temu

Bergembira<- gembira

Berdua<- dua

Bersepeda<- sepeda

infiks di-

Hanya memiliki satu fungsi ialah membentuk kata kerja

pasif. Cth: diambil – mengambil

Diresmikan – meresmikan

Infiks Ter-

Mempunyai fungsi membentuk kata kerja pasif.

Cth : Terbawa, terdengar, tersusun,tersaji,terbagi ,terbakar.

Infiks peN-

Dengan demikian fungsi utama dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda. Akan
tetapi terdapat prefiks peN- yang termasuk ke dalam golongan kata sifat.

Cth: penakut, pemalas, pemarah.

Kata-kata tersebut dapat menduduki fungsi sebagai kata benda, tetapi juga dapat berfungsi
sebagai kata sifat.
Infiks per-

Yang berfungsi membentuk kata nominal, pokok kata, sifat , bilangan

Cth: perbesar – besar

Persatu –

satu Peristeri-

isteri

Perhitungkan- hitungkan

Infiks se-

Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan)
tergantung maknanya. Sebagai pembentuk numeralia, prefiks se- mengandung makna:
satu.

Cth: sekamar, sekelas, dan serumah.

Infiks ke-

Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau
pembentuk numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk nomina, prefiks ke-
mengandung makna: yang mempunyai sifat atau ciri.

Cth : ketua.

2. prefiks

Variasi imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar hanya terdiri dari akhiran -an, -nya, -kan, dan
-i. Akhiran –nya pada sufiks adalah akhiran yang berguna untuk menyatakan kepemilikan atas
suatu benda atau objek. Akhiran -i dan akhiran -kan pada sebuah kata berguna untuk
menyatakan kalimat perintah

3. Sufiks

Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal.
Selain itu, sufiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi
tertentu.

Contoh kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya ‘kembalikan bukunya
sekarang juga

4. Konfiks

Me – kan

Membentuk kata kerja aktif transitif. Adapun makna konfiks me-kan di antaranya adalah
melakukan pekerjaan untuk orang lain, menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan,
mengarah ke, dan memasukkan

Ber – an

Membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an : Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan
secara timbal balik (resiprok). Contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman

Pe- an
Menyatakan tempat, menyatakan alat, hal yang menyebabkan jadi, menyatakan hal atau
proses

Per- an

Fungsi konfiks per- an bahasa Indonesia dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia yakni
membentuk kata benda. Konfiks per-an bahasa Indonesia walaupun dilekatkan pada kata dasar
lain seperti kata sifat, kata kerja, kata benda, dan kata bilangan tetap membentuk kata
benda.

Se- nya

Kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan secara terbatas pada beberapa kata
tertentu dari jenis kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), atau kata keterangan ( adverbia).

Simulfiks

Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah makna kata. Contohnya
adalah kata sate yang berubah menjadi nyate, dan tongkrong menjadi nongkrong.
Nama :Anggi Sirait
Npm:22110051

Tugas 2
1. jelaskan makna afiks:
Menurut Muslich (2009: 41), afiks adalah bentuk kebahasaan terikat yang
hanya mempunyai arti gramatikal, yang merupakan unsur langsung suatu kata tetapi
bukan merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk kata-
kata baru. Pendapat lain dikemukakan oleh Ramlan (2012: 57), yakni afiks adalah
satuan gramatik terikat yang di dalam satu kata merupakan unsur yang bukan kata dan
pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru. Pendapat tersebut diperkuat oleh Chaer (2012:
177), yaitu afiks merupakan sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang
diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Putrayasa (2010:
5),mengatakan bahwa afiks adalah bentuk linguistik yang pada suatu kata merupakan
unsur langsung dan bukan kata atau pokok kata, yang memiliki kemampuan melekat
pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa afiks adalah satuan gramatik terikat dalam
satu kata merupakan unsur bukan kata dan pokok kata yang memiliki kesanggupan
melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata-kata baru.

2. Tentukan fungsi, infiks, prefiks, sufiks, konfiks dan simulfiks:


Infiks
Infiks yaitu afiks yang diletakkan di dalam bentuk dasar. Infiksasi
dalam bahasa
Indonesia sudah tidak produktif lagi. Artinya, yaitu tidak digunakan
untuk membentuk
kata-kata baru (Chaer, 2008: 165). Infiks dalam bahasa Indonesia
meliputi –el-, -er-,
dan -em- ( Ramlan, 2012: 60).
1) Bentuk Infiks
Bentuk infiks menurut Putrayasa (2010: 26) yaitu terdiri dari –el-, -er-,
dan –em-.
a) Infiks –el-
Contoh: tunjuk + -el- telunjuk
patuk + -el- pelatuk
gigi + -el- geligi
getar + -el- geletar
b) Infiks –er-
Contoh: gigi + -er- gerigi
gendang + -er- genderang
suling + -er- seruling
c) Infiks –em-
Contoh: getar + -em- gemetar
gertak + -em- gemeretak
guruh + -em- gemuruh
2) Fungsi Infiks
Fungsi infiks yaitu untuk membentuk kata benda.
3) Makna Infiks
Makna infiks terbagi menjadi 3 yaitu:
(1) Menyatakan banyak dan bermacam-macam
Contoh:
-Semua anggota pramuka harus menguasai temali.
-Indonesia memiliki gemunung yang sangat indah.
(2) Menyatakan intensitas atau frekuensi
Contoh:
- Suara gemuruh tadi malam sangat kencang.
- Badan Ayah gemetar karena kehujanan.
(3) Mempunyai sifat atau memiliki hal yang disebut dalam kata dasar
dan dapat
berarti melakukan suatu perbuatan.
Contoh:
- Resep membuat makanan tradisional itu sudah temurun dari nenek
moyang.
-Yani sedang bermain gelembung sabun.
Prefiks
Prefiks (awalan) yaitu afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar.
Prefiks
dalam bahasa Indonesia meliputi meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-,
per-, dan ke-
(Ramlan, 2012: 60).

1) Prefiks meN-
a) Bentuk Prefiks meN-
Menurut Ramlan (2012: 33) bentuk prefiks meN- terdiri dari alomorf
mem-, men-,
meng-, meny-, menge-, dan me-.
1. Bentuk mem- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /b/, /p/,
/f/ dan /v/. Fonem /b/, /f/, dan /v/ tetap berwujud, sedangkan fonem /p/
mengalami
peluluhan (Putrayasa, 2010: 10).
Contoh: meN- + bantu membantu
meN- + pukul memukul
meN- + fitnah memfitnah
meN- + veto memveto
(2) Bentuk men- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /d/ dan
/t/. Fonem /t/ mengalami peluluhan.
Contoh : meN- + dengar mendengar
meN- + tendang menendang
(3) Bentuk meng- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /k/, /g/,
/h/, /kh/, /z/, /a/, /i/ /u/, /e/, dan /o/. Fonem /k/ mengalami peluluhan.
Contoh: meN- + kunyah mengunyah
meN- + harap mengharap
meN- + khususkan mengkhususkan
meN- + ambil mengambil
meN- + usap mengusap
meN- + ikat mengikat
meN- + ejek mengejek
meN- + olah mengolah
(4) Bentuk meny- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan
fonem /c/, /j/,
/s/, dan /sy/. Dalam bahasa tulis bunyi /ny/ pada prefiks diganti atau
dituliskan dengan
huruf /n/ pada dasar dengan fonem /c/ dan /j/. Sedangkan fonem /s/
mengalami
peluluhan.

Contoh: meN- + curi mencuri (lafalnya: menycuri)


meN- + jual menjual (lafalnya: menyjual)
meN- + sikat menyikat
(5) Bentuk menge- digunakan apabila bentuk dasarnya terdiri dari
sebuah suku
kata.
Contoh: meN- + bom mengebom
meN- + tik mengetik

(6) Bentuk me- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan


fonem /r/, /I/,
/m/, /n/, /ny/, /n/, /y/, dan /w/.
Contoh: meN- + lebar melebar
meN- + makan memakan
meN- + nasihat menasihati
meN- + yakinkan meyakinkan
meN- + warnai mewarna
Fungsi Prefiks meN-
Fungsi prefiks meN- yaitu untuk membentuk kata kerja, baik kata kerja
transitif
maupun kata kerja intransitif. Kata kerja transitif yaitu kata kerja yang
diikuti kata
atau kata-kata sebagai objeknya. Kata kerja intransitif yaitu kata kerja
yang tidak
dapat diikuti kata atau kata-kata sebagai objeknya (Ramlan, 2012:
106).
Contoh: Kata Kerja Transitif Kata Kerja Intransitif
memegang melebar
menanam meluas
menggali menepi
membaca menyempit
menyusun membesar
-Makna Prefiks meN-
Makna prefiks meN- dapat ditinjau dari dua segi, yaitu sebagai unsur
pembentuk kata
kerja transitif dan intransitif (Putrayasa, 2010: 13). Sebagai unsur
pembentuk kata
kerja intransitif, prefiks meN- memiliki arti sebagai berikut:
(1) Melakukan suatu perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- Ibu menyanyi keroncong dengan merdu.
-Penari latar di acara tadi malam menari dengan lihainya.
(2) Menghasilkan atau membuat suatu hal
Contoh:
- Bu Darso sangat mahir menggulai kambing.
-Timah akan melebur jika dipanaskan pada suhu tertentu.
(3) Jika kata dasarnya menyatakan tempat, prefiks meN-
mengandung makna menuju
ke arah.
Contoh:
-Setelah menabrak seorang polisi wanita, pengendara tersebut
diminta
menepi oleh warga.
-Meskipun hujan lebat, nelayan tetap melaut untuk memenuhi
kebutuhan
sehari-hari.
(4) Berbuat seperti, berlaku seperti, atau menjadi seperti.
Contoh:
-Polisi yang sedang bertugas ditembak dengan membabibuta oleh
orang
bertopeng.
-Pak Rusdi membatu setelah melihat rumahnya hangus terbakar.
(5) Jika kata dasarnya adalah kata sifat atau kata bilangan, kata yang
mengandung
prefiks meN- memiliki arti menjadi.
Contoh:
-Perutnya mulai mengecil setelah ia rutin berolahraga.
-Wajahnya menghitam setelah seharian berjemur di pantai.
Sebagai unsur pembentuk kata kerja transitif, prefiks meN-
mengandung makna
sebagai berikut:
(1) Melakukan suatu perbuatan.
Contoh:
-Kakak mengaduk sayur agar matang merata.
- Koki itu memasak ikan dengan lihainya.
(2) Mempergunakan atau bekerja dengan apa yang terkandung dalam
kata dasar.
Contoh:
-Ibu menyapu halaman rumah yang sangat kotor.
-Adik menggunting kertas untuk dijadikan kerajinan tangan.
(3) Membuat atau menghasilkan apa yang disebut dalam kata dasar.
Contoh
-Ibu sedang menggulai daging kambing.
-Bibi sangat pandai menyambal terasi.
2) Prefiks ber-
a) Bentuk Prefiks ber-
Menurut Ramlan (2012: 33) bentuk prefiks ber- terdiri dari tiga alomorf
yaitu ber-,
be-, dan bel-.
(1) Prefiks ber- berubah menjadi ber- (tidak mengalami perubahan)
jika
ditempatkan pada bentuk dasar yang suku pertamanya tidak bermula
dengan fonem /r/
atau suku pertamanya tidak mengandung /er/ Putrayasa (2010: 17).
Contoh: ber- + main bermain
ber- + dasi berdasi
ber- + kerudung berkerudung
(2) Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditempatkan pada bentuk
dasar yang
bermula pada fonem /r/ atau bentuk dasar yang suku pertamanya
berakhir dengan /er/.
Contoh: ber- + kerja bekerja
ber- + rantai berantai
ber- + serta beserta
(3) Prefiks ber- berubah menjadi bel- jka diletakkan pada bentuk dasar
ajar.
Contoh: ber- + ajar belajar
b) Fungsi Prefiks ber-
Prefiks ber- memiliki fungsi yaitu membentuk kata-kata yang termasuk
kedalam
golongan kata kerja (Putrayasa, 2010: 18). Misalnya: berlayar dengan
cepat: bergerak
dengan layar.
c) Makna Prefiks ber-
Makna prefiks ber- antara lain menyatakan:
(1) Arti mempunyai atau memiliki.
Contoh:
-Laki-laki itu beristri dua.
- Wanita cantik itu bernama Siti.
(2) Mempergunakan atau mengenakan sesuatu yang disebut dalam
kata dasar.
Contoh:
-Ayah sedang bersepeda di taman kota.
-Wanita berhijab itu sangat cantik
(3) Mengerjakan sesuatu atau mengadakan sesuatu.
Contoh:
-Petani itu bersawah setiap pagi.
- Perayaan malam tahun baru dirayakan dengan berpesta kembang
api.
(4) Memperoleh atau menghasilkan.
Contoh:
- Ayamnya bertelur delapan.
-Kambingnya beranak kembar.
(5) Berada dalam keadaan sebagai yang disebut dalam kata dasar.
Contoh:
- Warga desa beramai-ramai memburu pencuri motor.
-Para pedagang itu bergegas-gegas mengemasi barang dagangan
karena
ada satpol PP.
(6) Bila kata dasarnya adalah kata bilangan atau kata benda yang
menyatakan
ukuran, maka ber- mengandung arti himpunan.
Contoh:
- Pemuda dan pemudi Indonesia harus bersatu.
-Ayah sudah bertahun-tahun menjadi seorang relawan.
(7) Menyatakan perbuatan mengenai diri sendiri.
Contoh:
- Sony bercukur karena rambutnya sudah panjang.
-Terpaksa saya harus berlindung di gedung kosong karena hujan
lebat.
(8) Menyatakan perbuatan berbalas atau timbal balik.
Contoh:
-Siswa SMA Kasih berkelahi lagi meskipun sudah dilerai oleh polisi.
-Bertinju merupakan salah satu olahraga yang sedang digemari oleh
banyak kalangan.
3) Prefiks di-
a) Bentuk Prefiks di-
Menurut Ramlan (2012: 112), bentuk dasar kata berprefiks di-
sebagian besar berupa
pokok kata.
Contoh: dikata
disayang
dicintai
b) Fungsi Prefiks di-
Fungsi di- adalah membentuk kata kerja pasif. Kata kerja pasif adalah
kata kerja yang
subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran, atau hasil
(Kridalaksana, 1994: 53).
Contoh: dipukul
dibangun
c) Makna Prefiks di-
Makna prefiks di- ialah menyatakan makna suatu perbuatan yang
pasif. (Putrayasa,
2010: 20).
Contoh:
-Perampok rumah mewah itu sudah ditangkap polisi.
-Pelajar yang terlibat tawuran dipanggil oleh kepala sekolah.
4) Prefiks ter-
a) Bentuk Prefiks ter-
Menurut Putrayasa (2010: 19), prefiks ter- mengalami perubahan
morfofonemik
menjadi alomorf ter- dan tel-.
b) Fungsi Prefiks ter-
Fungsi prefiks ter- yaitu untuk membentuk kata sifat dan kata kerja
pasif (Ramlan,
2012: 113). Kata kerja pasif adalah kata kerja yang subjeknya
berperan sebagai
penderita, sasaran, atau hasil (Kridalaksana, 1994: 53).
c) Makna Prefiks ter-
Keraf (1984: 106) makna prefiks ter-, ada beberapa makna yaitu
sebagai berikut:
(1) Menyatakan aspek perspektif yaitu suatu perbuatan telah selesai
dikerjakan.
Contoh:
- Buku, sepatu, dan tas adalah peralatan sekolah yang terjual habis
ketika kenaikan kelas.
-Kerajaan Mataram yang sudah susut itu, kini terbagi menjadi empat
buah kerajaan.
(2) Menyatakan aspek kontinuatif yaitu suatu perbuatan tengah atau
terus
berlangsung.
Contoh:
-Lampu itu terpasang sampai pagi.
-Perahu itu terapung sepanjang malam.
(3) Menyatakan aspek spontanitas, yaitu suatu perbuatan terjadi
dengan tiba-tiba
atau tidak sengaja.
Contoh:
- Ibu tertusuk jarum ketika menjahit baju.
-Rumah disamping pabrikpun ikut terbakar.
(4) Menyatakan kesanggupan, dan dalam hal ini dapat diartikan
dengan dapat di-.
Contoh:
-Peti itu tidak terangkat oleh kami.
-Terkait olehku buah mangga itu.
(5) Bila kata dasarnya mengalami reduplikasi maka ter- mengandung
arti intensitas
(kesangatan) atau perulangan suatu peristiwa (aspek repetitif).
Contoh:
- Anak itu tertawa terbahak-bahak.
-Ia berjalan tergesa-gesa.
(6) Prefiks ter- menyatakan makna paling. Makna tersebut memiliki
bentuk dasar
berupa kata sifat.
Contoh:
-Toni adalah murid terpandai di kelas.
-Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia.
5) Prefiks peN-
a) Bentuk Prefiks peN-
Menurut Putrayasa (2010: 14), bentuk prefiks peN- mengalami
perubahan sesuai
dengan kondisi bentuk dasar yang mengikutinya.
Prefiks peN- dapat berubah menjadi pem-, pen-, peng-, dan peny-.
Keempat bentuk tersebut merupakan alomorf dari
prefiks peN-.
(1) Prefiks peN berubah menjadi pem- jika diikuti oleh bentuk dasar
yang berawal
dengan fonem /b/, /f/, dan /p/. Fonem /p/ mengalami peluluhan.
Contoh: peN- + bantu pembantu
peN- + fitnah pemfitnah
peN- + pukul pemukul
(2) Prefiks peN- berubah menjadi pen- jika diikuti oleh bentuk dasar
yang berawal
dengan fonem /d/ dan /t/. Fonem /t/ mengalami peluluhan.
Contoh: peN- + datang pendatang
peN- + tanam penanam
(3) Prefiks peN- berubah menjadi peng- jika diikuti oleh bentuk dasar
yang berawal
dengan fonem /k/, /g/, /h/ , /kh/, dan vokal (a, i, u, e, o).
Contoh: peN- + halus penghalus
peN- + kuat penguat
peN- + ambil pengambil
(4) Prefiks peN- berubah menjadi peny- jika diikuti oleh bentuk dasar
yang berawal
dengan fonem /c/, /j/, dan /s/. Fonem /s/ mengalami peluluhan.
Contoh: peN- + sayang penyayang
peN- + curi penycuri (ditulis pencuri)
peN- + jual penyjual (ditulis penjual)
B) Fungsi Prefiks peN-
Fungsi prefiks peN- adalah membentuk kata benda, tetapi terdapat
prefiks peN- yang
membentuk kata sifat.
Contoh: Kata Benda: Ia seorang pemalu Kata Sifat: Ia sangat pemalu
Ia seorang peramah Ia sangat peramah
c) Makna Prefiks peN-
Makna prefiks peN- dapat digolongkan sebagai berikut:
(1) Menyatakan orang yang biasa melakukan tindakan.
Contoh:
-Pencukur di salon itu adalah pamanku.
-Pengarang novel itu konsisten dalam menggunakan tema disetiap
hasil
karyanya.
(2) Menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan.
Contoh:
-Kayu itu digunakan sebagai pemukul korban.
- Truk itu seharusnya digunakan sebagai pengangkut barang, bukan
manusia.
(3) Menyatakan yang menyebabkan adanya sifat.
Contoh:
- Citra pendingin sudah melekat pada diri Tini.
-Semangat dari kedua orangtualah yang dijadikan sebagai penguat
hidupnya.
(4) Chaer (2008: 150) menambahkan dua makna prefiks peN- yaitu
menyatakan
makna yang me- (dasar) dan yang me-kan (dasar).
Contoh:
-Penulis novel itu bernama Asma Nadia.
- Salah satu pekerjaan densus 88 adalah penjinak bom.
6) Prefiks pe-
a) Bentuk Prefiks pe-
Bentuk prefiks pe- tidak mengalami perubahan morfofonemik (Keraf,
1984: 99).
b) Fungsi Prefiks pe-
Fungsi dari prefiks pe- adalah membentuk kata benda (Ramlan, 2012:
126).
c) Makna Prefiks pe-
Makna yang didukung oleh prefiks pe- adalah sebagai berikut:
(1) Menyatakan orang yang mengerjakan sesuatu.
Contoh:
-Pelempar bom di minimarket sudah diamankan oleh pihak berwajib
- Pedagang makanan tradisional kini sudah jarang ditemui.
(2) Menyatakan alat.
Contoh
-Lidah merupakan indra perasa.
-Lem kayu itu digunakan sebagai perekat.
(3) Menyatakan sesuatu yang di-.
Contoh
-Buku itu merupakan petunjuk.
- Pak Aman sudah menjadi pesuruh di sekolah selama lima tahun.
(4) Menyatakan orang yang biasa bekerja disuatu tempat.
Contoh
-Ayahnya bekerja sebagai seorang pelaut.
-Setiap harinya pak Toni menjadi peladang gandum.
(5) Menyatakan sesuatu atau seseorang yang mempunyai sifat itu.
Contoh
- Ia terkenal sebagai seorang pemarah.
-Dari kelima saudaranya, Soni sangat pemalas.
7) Prefiks se-
a) Bentuk Prefiks se-
Menurut (Putrayasa, 2010: 23), prefiks se- berasal dari morfem sa
yang berarti satu,
tetapi karena pengaruh tekanan struktur kata, vokal /a/ dilemahkan
menjadi /e/.
Bentuk awalan se- tidak mengalami perubahan.
b) Fungsi Prefiks se-
Fungsi prefiks se- yaitu membentuk kata benda dan kata sifat.
Membentuk kata benda
pada umumnya melekat pada bentuk dasar yang berupa kata benda
misalnya serumah,
sedunia, seminggu dan sehari, sedangkan fungsi membentuk kata
sifat melekat pada
bentuk dasar berupa kata sifat misalnya setinggi, seluas, sebaik,
seindah dan secerdas
(Putrayasa, 2010: 23).
c) Makna Prefiks se-
Putrayasa (2010: 23), makna prefis se- yaitu sebagai berikut:
(1) Menyatakan makna seluruh.
Contoh:
-Pamanku sekampung dengan pencuri motor itu.
- Ia selalu merepotkan orang serumah.
(2) Menyatakan makna sama.
Contoh:
-Ombak itu setinggi gunung.
-Anak itu sepandai abangnya
(3) Menyatakan makna setelah.
Contoh:
-Sesampainya di rumah, Ayah memberikan cenderamata.
-Ibu menangis setibamu di bandara
Keraf (1984: 107), menambahkan makna prefiks se- yaitu
menyatakan satu.
Pengertian satu dipakai sebagai penanda bilangan pertama lipatan
puluhan, ratusan
dan sebagainya, serta sebagai penanda di depan kata-kata bantu
bilangan.
Contoh:
- Ibu membeli beras sepuluh kilogram.
-Ayah memiliki sebuah novel baru.
8) Prefiks per-
a) Bentuk Prefiks per-
Menurut Keraf (1984: 101), bentuk prefiks per- mengalami perubahan
menjadi pe-,
terutama pada kata-kata yang mulai dengan fonem /r/.
Contoh: per- + rebut perebut
b) Fungsi Prefiks per-
Fungsi prefiks per- yaitu untuk membentuk kata kerja.
c) Makna Prefiks per-
Makna yang didukung prefiks per- dalam pembentukan kata kerja
pada umumnya
mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya atau adanya
sesuatu. Arti
kausatif dapat diperinci lagi dengan:
(1) Menjadikan, membuat sesuatu jadi.
Contoh:
- Pamannya perbudak seorang wanita tua.
- Laki-laki itu ingin sebagai pertuan semua orang.
(2) Memanggil atau menganggap sebagai.
Contoh:
- Sinta sudah seperti peradik dalam keluarga.
- Orang itu sudah dijadikan perengku adat.
(3) Bila kata dasarnya kata bilangan maka artinya adalah membagi
dan membuat
jadi.
Contoh:
-Perempat bagian hartanya disumbangkan ke panti asuhan.
-Tanah itu dibagi perlima sesuai dengan jumlah anaknya.
(4) Bila kata dasarnya keadaan maka berarti membuat lebih.
Contoh:
- Kemacetan yang terjadi setiap harinya semakin perbesar tingkat
polusi
udara.
-Rambut lurusmu akan percantik wajahmu.
9) Prefiks ke-
a) Bentuk Prefiks ke-
Menurut Putrayasa (2010: 22), prefiks ke- tidak mengalami perubahan
bentuk pada
saat digabungkan dengan bentuk dasar. Perbedaan antara ke-
sebagai prefiks dan ke-
sebagai kata depan, ke- sebagai kata depan penulisannya dipisahkan.
Ke- sebagai
awalan (prefiks) penulisannya disambung.
b) Fungsi Prefiks ke-
Fungsi prefiks ke- yaitu membentuk kata benda dan kata bilangan.
Sebagai pembentuk
kata benda, penggunaan prefiks ke- menjadi tidak produktif, misalnya
pada kata-kata
ketua, kehendak, dan kekasih. Sedangkan sebagai pembentuk kata
bilangan,
penggunaan prefiks ke- masih produktif. Misalnya keempat, kelima,
keenam, ketujuh
(Putrayasa, 2010: 22).
c) Makna Prefiks ke-
Menurut (Putrayasa, 2010: 22), makna prefiks ke- yaitu sebagai
berikut:
(1) Menyatakan kata bilangan kumpulan, yakni menyatakan himpunan
yang terdiri
atas jumlah yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
-Ketujuh pemuda itu merupakan anak pak Salim.
-Kedua anaknya telah wisuda dengan predikat cumlaude.
(2) Menyatakan urutan.
Contoh:
-Dia adalah pelanggan ketiga hari ini.
- Rumah pak sony kedua dari sini.
Sufiks
Sufiks merupakan afiks yang diletakkan di belakang bentuk dasar.
Jumlah sufiks
dalam bahasa Indonesia terbatas yaitu hanya pada –kan, -an, -i, dan
–nya (Ramlan,
2012: 60).
1) Sufiks –kan
a) Bentuk Sufiks –kan
Menurut Keraf (1984: 112), sufiks –kan tidak mengalami perubahan
morfofonemik.
b) Fungsi Sufiks –kan
Fungsi sufiks –kan yaitu membentuk kata kerja.
c) Makna Sufiks –kan
Chaer (2008: 117), sufiks –kan memiliki makna sebagai berikut:
(1) Makna jadikan.
Contoh:
- Mengikuti pengajian rutin akan tenangkan hati.
-Gemericik air damaikan suasana.
(2) Makna jadikan berada di.
Contoh:
-Pinggirkan cabai yang sudah busuk itu!
-Tengahkan gelas itu!
(3) Makna lakukan untuk orang lain.
Contoh:
- Tolong ambilkan obat!
-Tolong bukakan pintu itu!
(4) Makna lakukan akan.
Contoh:
-Hapuskan pesan masuk yang tidak penting!
-Semoga Ayah kabulkan permintaanku.
(5) Makna bawa masuk ke.
Contoh:
-Tolong, gudangkan kursi yang sudah rusak!
- Hujan semakin lebat, rumahkan kucingmu!
(Putrayasa, 2010: 29) menambahkan makna sufiks –kan yaitu
menyatakan benefaktif
atau membuat untuk orang lain.
Contoh:
-Kepala sekolah majukan penguasaan iptek guru.
- Orang itu sengaja hancurkan nama baik perusahaan.
2) Sufiks -an
a) Bentuk Sufiks –an
Menurut Chaer (2008: 54), morfofonemik yang terjadi dalam
pengimbuhan sufiks –an
dapat berupa pemunculan fonem dan pergeseran fonem. Fonem yang
dimunculkan
pada pengimbuhan sufiks –an yaitu fonem /w/, fonem /y/, fonem gotal
/?/. Fonem /w/
muncul apabila sufiks –an diimbuhkan pada bentuk dasar yang
berakhir dengan vokal
/u/. Fonem /y/ muncul apabila sufiks –an diimbuhkan pada bentuk
dasar yang berakhir
dengan vokal /i/. Fonem glotal/?/ muncul apabila sufiks –an
diimbuhkan pada bentuk
dasar yang berakhir dengan vokal /a/, namun pada ejaan tidak
dituliskan.
Contoh: tuju + -an tujuwan
isi + -an isiyan
(ber) dua + -an berdua?an
b) Fungsi Sufiks –an
Menurut Putrayasa (2010: 28), fungsi sufiks –an yaitu membentuk
kata benda atau
membedakan.
c) Makna Sufiks –an
Menurut (Putrayasa, 2010: 28), kata-kata yang mengandung sufiks
–an dapat memiliki
makna sebagai berikut:
(1) Menyatakan tempat.
Contoh:
- Pangkalan ojek dekat pasar sudah sepi sejak sore.
- Labuhan itu tidak jauh dari rumah kepala desa.
(2) Menyatakan kumpulan atau seluruh.
Contoh:
-Sayuran hijau itu didapat langsung dari kebun.
-Bau busuk itu berasal dari kotoran sapi.
(3) Menyatakan alat.
Contoh:
- Timbangan yang digunakan kurang akurat.
-Kurungan ayam yang dijual terbuat dari bambu.
(4) Menyatakan hal atau cara.
Contoh:
- Aturan yang berlaku sekarang pengendara harus menyalakan lampu
setiap saat.
- Didikan orang tua berpengaruh terhadap perilaku anak.
(5) Menyatakan akibat atau hasil perbuatan.
Contoh:
-Hukuman yang diterimanya sesuai dengan kesalahan yang
diperbuat.
-Karangan puisinya membuat pembaca terkesima.
(6) Suatu yang di….
Contoh:
- Pamannya sekarang berstatus sebagai tahanan.
-Larangan untuk tidak merokok masih banyak dilanggar.
(7) Menyerupai atau tiruan dari.
Contoh:
-Mobil-mobilan yang dijual adalah barang impor dari Cina.
- Kuda-kudaan yang dibeli dari pasar sangat murah.

(8) Menyatakan tiap-tiap.


Contoh:
-Biasanya ia diberi upah oleh Pak Amar mingguan.
-Jadwal piket dilaksanakan harian.
(9) Suatu yang mempunyai sifat sebagai yang disebutkan pada kata
dasar.
Contoh:
- Asaman mangga sangat cocok dimakan ketika cuaca panas.
-Manisan carica merupakan produk khas Wonosobo.
(10) Menyatakan intensitas.
Contoh:
-Besaran uang yang diterima setiap hari hanya cukup untuk makan.
-Baik buruknya manusia tidak dapat diukur dari tinggian kekuasaan.
3) Sufiks –i
a) Bentuk Sufiks –i
Menurut Putrayasa (2010: 29), sufiks –i tidak mengalami perubahan
bentuk.
b) Fungsi Sufiks –i
Fungsi sufiks -i yaitu untuk membentuk kata kerja transitif. Dalam hal
ini kata-kata
dalam sufiks –i objeknya bersifat diam (Putrayasa, 2010: 29).
c) Makna Sufiks –i
Chaer (2008: 119), makna yang terdapat dalam sufiks –i adalah
sebagai berikut:
(1) Makna berulang kali.
Contoh:
-Pemabuk itu lempari minimarket dengan batu.
-Warga pukuli penjambret yang gagal dalam aksinya.
(2) Makna tempat.
Contoh:
-Kementrian Kelautan dan Perikanan datangi milad ke-52 UMP.
- Seorang wisatawan terkena teguran karena duduki pagar
pembatas.
(3) Makna merasa sesuatu pada.
Contoh:
- Hormati orang tua adalah kewajiban bagi seorang anak.
-Senangi pekerjaan akan meringankan beban hati dan pikiran.
(4) Makna memberi atau membubuhi.
Contoh:
-Tolong, lengkapi berkas formulir pendaftaran!
- Cukupi adonan kue dengan 1 sendok pewarna makanan!
(5) Makna lakukan pada.
Contoh:
- Orang itu tanggapi pendapat Toni secara berlebihan.
- Tulisi kertas kosong itu dengan puisi karyamu.
4) Sufiks –nya
a) Bentuk Sufiks –nya
Menurut (Chaer, 2008: 163) ada dua macam –nya. Jenis –nya yang
pertama dalah kata
ganti orang ketiga tunggal. Bentuk –nya kedua adalah –nya sebagai
akhiran.
b) Fungsi Sufiks –nya
Fungsi sufiks –nya mengemban fungsi yaitu (a) sebagai alat
nominalisasi atau
substantivasi yaitu mengubah sebuah kata menjadi kata benda, (b)
menjelaskan atau
menekan kata yang di depannya, dan (c) menyatakan keterangan
situasi atau suasana
(Putrayasa, 2010: 31).
c) Makna Sufiks –nya
Makna sufiks –nya yaitu memiliki makna hal (dasar).
Contoh:
- Naiknya harga kebutuhan rumah tangga semakin menambah beban
masyarakat Jakarta.
- Datangnya kepala desa membuat semangat kerja bakti warga.
Konfiks
Konfiks adalah afiks yang terdiri dari dua unsur yaitu di depan dan di
belakang.
Dalam bahasa Indonesia konfiks terbagi menjadi ke-an, peN-an,
per-an, ber-an, dan
se-nya (Ramlan, 2012: 65).
1) Konfiks ke-an
a) Bentuk Konfiks ke-an
Menurut Keraf (1984: 116), konfiks ke-an tidak mengalami perubahan
bentuk.
b) Fungsi Konfiks ke-an
Fungsi konfiks ke-an yaitu membentuk kata benda dan membentuk
kata yang
termasuk golongan kata sifat (Ramlan, 2012: 150).
c) Makna Konfiks ke-an
Makna konfiks ke-an yaitu sebagai berikut:
(1) Menyatakan tempat atau daerah.
Contoh:
- Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat resmi menjadi bagian dari
Republik Indonesia sejak tahun 1950.
-Kerajaan itu sangat megah disertai penjagaan yang ketat.
(2) Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar atau peristiwa
yang telah terjadi.
Contoh:
-Perbedaan suku, ras maupun agama tidak menghancurkan kesatuan
Republik Indonesia.
-Kebersihan kelas berpengaruh pada kenyamanan proses belajar
mengajar.
(3) Menyatakan kena atau menderita sesuatu hal.
Contoh:
-Toni kehujanan saat pulang sekolah.
- Desa selalu itu kekurangan air saat musim kemarau.
(4) Menyatakan perbuatan yang dilakukan tidak dengan sengaja.
Contoh:
- Seharusnya Eti membantu Ibu membuat menu berbuka puasa tetapi
dia
ketiduran.
- Sania mengalami keguguran akibat jatuh di kamar mandi.
(5) Menyatakan terlalu.
Contoh:
- Seragam baru Adik kebesaran.
-Kopi itu kepahitan meskipun sudah ditambah beberapa sendok gula.
(6) Mengandung sedikit sifat seperti yang disebut dalam kata dasar,
atau
menyerupai.
Contoh:
-Sifatnya yang masih kekanak-kanakan membuat dia cepat marah.
-Pipinya kemerah-merahan ketika merasa malu.
2) Konfiks peN-an
a) Bentuk Konfiks peN-an
Menurut Chaer (2008: 153), bentuk konfiks peN-an yaitu pe-an,
pem-an, peny-an,
peng-an, dan penge-an.
(1) Konfiks pe-an
Bentuk atau alomorf pe-an digunakan apabila bentuk dasarnya
berawal dengan fonem
/r/. /i /w/, /y/, /m/, /n/, /ny/, dan /ng/.
Contoh: peN- + rawat + an perawatan
peN- + yakin + an peyakinan
peN- + mantap + an pemantapan
peN- + laris + an pelarisan
peN- + waris + an pewarisan
peN- + nanti + an penantian
(2) Konfiks pem-an
Bentuk atau alomorf pem-an digunakan apabila bentuk dasarnya
berawal dengan
fonem /b/, /p/, /f/, dan /v/. Fonem /p/ mengalami peluluhan.
Contoh: peN- + bakar + an pembakaran
peN- + pilih + an pemilihan
peN- + fitnah + an pemfitnahan
peN- + veto + an pemvetoan
(3) Konfiks pen-an
Bentuk atau alomorf pen-an digunakan apabila bentuk dasarnya
berawal dengan
fonem /d/ dan /t/. Fonem /t/ mengalami peluluhan.
Contoh: peN- + dengar + an pendengaran
peN- + tertib + an penertiban
(4) Konfiks peng-an
Bentuk atau alomorf peng-an digunakan apabila bentuk dasarnya
berawal dengan
fonem /k/, /g/, /h/, /kh/, /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/. Fonem /k/ mengalami
peluluhan.
Contoh: peN- + kirim + an pengiriman
peN- + gali + an penggalian
peN- + hukum + an penghukuman
peN- + khianat +an pengkhianatan
peN- + ambil + an pengambilan
peN- + intai + an pengintaian
peN- + urus + an pengurusan
peN- + edar + an pengedaran
peN- + operasi + an pengoperasian
(5) Konfiks penge-an
Bentuk atau alomorf penge-an digunakan apabila bentuk dasarnya
berupa suku kata.
Contoh: peN- + bom + an pengeboman
peN- + cat + an pengecatan
b) Fungsi Konfiks peN-an
Fungsi konfiks peN-an yaitu membentuk kata benda (Putrayasa,
2010: 39).
c) Makna Konfiks peN-an
Menurut Ramlan (2012: 154), konfiks peN-an jika digabungkan
dengan kelas kata
kerja menyatakan makna berupa :
(1) Menyatakan makna hal melakukan perbuatan yang tersebut pada
kata yang
sejalan.
Contoh:
-Santi mengikuti lomba penulisan sastra kreatif di kampusnya.
-Penampilan Sania berubah setelah melaksanakan ibadah umrah.
(2) Menyatakan cara melakukan perbuatan yang tersebut pada kata
yang sejalan.
Contoh:
-Pengajuan pinjaman di bank saat ini sangat mudah.
- Materi yang dibicarakan sangat menarik, tetapi dari sisi penampilan
kurang baik.
(3) Menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada kata yang
sejalan.
Contoh:
-Menurut pendengaran saya, ia termasuk mahasiswa yang sangat
rajin
dan cerdas.
- Dia memiliki pengetahuan yang luas karena dia sangat suka
membaca
buku.
(4) Menyatakan makna alat yang digunakan untuk melakukan
perbuatan yang
tersebut pada kata yang sejalan.
Contoh:
- Penglihatannya sudah kabur.
- Pendengaran Kakek itu sudah tidak terang lagi.
(5) Menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut
pada kata yang
sejalan.
Contoh:
- Terdakwa dibawa ke pengadilan.
-Pembuangan sampah itu sudah penuh.
3) Konfiks per-an
a) Bentuk Konfiks per-an
Menurut Chaer (2008:156), bentuk konfiks per-an yaitu per-an, pe-an,
dan pel-an.
(1) Konfiks per-an
Bentuk atau alomorf per-an digunakan apabila diturunkan dari dasar
melalui verba
berbentuk ber-.
Contoh: perdagangan (dari verba berdagang)
perladangan (dari verba berladang)
perdebatan (dari verba berdebat)
(2) Konfiks pe-an
Bentuk atau alomorf pe-an digunakan apabila diturunkan dari dasar
melalui verba
berbentuk be-.
Contoh: pekerjaan (dari verba bekerja)
peternakan (dari verba beternak)
(3) Konfiks pel-an
Bentuk atau alomorf pel-an hanya digunakan satu-satunya pada dasar
ajar melalui
verba belajar sehingga menjadi pelajaran.
b) Fungsi Konfiks per-an
Fungsi konfiks per-an yaitu membentuk kata benda.
c) Makna Konfiks per-an
Menurut Keraf (1984: 116) terdapat tiga makna konfiks per-an yaitu:
(1) Menyatakan tempat.
Contoh:
- Gang sempit itu terkenal sebagai tempat perjudian.
- Persembunyian pencuri sepeda motor akhirnya ditemukan.
(2) Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh:
-Berdasarkan perhitungan suara menyatakan bahwa Toni Dermawan
sebagai ketua kelas.
-Permainan itu semakin ramai karena banyak warga yang mengikuti.
(3) Menyatakan peristiwa itu sendiri atau hal perbuatan.
Contoh:
- Orang itu ditangkap polisi karena sedang melakukan perjudian.
-Perkenalan dengan tokoh agama itu berlangsung sangat singkat.
4) Konfiks ber-an
a) Bentuk Konfiks ber-an
Menurut Keraf (1984: 118), konfiks ber-an dapat mengalami
perubahan bentuk
menjadi be-an.
b) Fungsi Konfiks ber-an
Fungsi konfiks ber-an adalah membentuk kata kerja.
c) Makna Konfiks ber-an
Makna yang didukung konfiks ber-an adalah sebagai berikut:
(1) Mengandung arti saling atau perbuatan dilakukan secara
timbal-balik, terutama
bila kata dasar diulang.
Contoh:
-Berkenalan secara langsung dengan Ahmad Tohari adalah impian
sejak SMA.
-Pelajar bertangisan saat doa bersama menjelang ujian nasional.
(2) Menyatakan perbuatan terjadi berulang-ulang atau perbuatan tetap
berlangsung,
atau pelakunya banyak.
Contoh:
- Orang-orang berdatangan untuk melayat pendakwah itu.
-Warga berebutan tumpeng hasil bumi.
5) Konfiks se-nya
a) Bentuk Konfiks se-nya
Bentuk konfiks se-nya tidak mengalami perubahan bentuk dalam
penggabungannya
dengan bentuk dasar (Ramlan, 2012: 164).
b) Fungsi Konfiks se-nya
Menurut Ramlan (2012: 164), fungsi konfiks se-nya yaitu untuk
membentuk kata
keterangan dari kata sifat.
c) Makna Konfiks se-nya
Konfiks se-nya memilki makna tingkat yang paling tinggi yang dapat
dicapai atau
superlatif (Ramlan, 2012: 165).
Contoh:
-Nilai yang bagus akan didapat dari hasil belajar serajn-rajinnya.
- Secepatnya dokumen ini harus diselesaikan.
Tabel
1. Jenis Afiks Bahasa Indonesia
Afiks

Prefiks infiks sufiks


meN- -el- kan-
ber- -er- an-
di- -em- i-
ter- nya-
peN-
pe-
se-
per-
ke-
pra-
a-
maha-
para-

Konfiks
ke-an
peN-an
ber-an
per-an
se-nya

Simulfiks
Simulfiks
Simulfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang
tiap-
tiap unsurnya tetap memepertahankan arti dan fungsinya
masing-masing
(Keraf, 1984:115).
1. Simulfiks (meN-kan)
Simulfiks (meN-kan) mewngalami perubahan bentuk yang hampir
sama dengan (meN) menjadi (mem-kan), (men-kan), (meny-kan),
(meng-kan), dam (me-kan).
Contoh : meN + tiru + kan menirukan
meN + cerita + kan mencaeritakan
meN + terang + kan menerangkan
2. Simulfiks (meN-i)
Simulfiks (meN-i) mengalami perubahan bentuk sesuai dengan proses
morfofonemiknya sama halnya dengan preifiks (meN) yang
mengalami
perunahan benuk menjadi (mem-i), (men-i), (meny-i), dan (me-i).
Contoh : meN + sebrang +i menyebrangi
meN + nikah + i menikahi
FUNGSI AFIKS

Mata Kuliah : Morfologi


Dosen Pengampu : Juni Agus Simaremare, S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh : Lisma Br Ginting 22110078

PROGRAM STUDI PENDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
2023
1. FUNGSI PREFIKS
Prefiks ber- berfungsi sebagai pembentuk verba aktif intransitif. Prefiks ini mengandung makna:

1. mempunyai.
Contoh: beratap, bercita-cita, dan beristri.
2. menggunakan atau memakai.
Contoh: berlayar, bermobil, dan berbaju.
3. menghasilkan.
Contoh: bertelur dan berkokok.
4. dalam jumlah atau kelipatan.
Contoh: bertiga dan berjuta-juta.
5. mengakui dan/atau memanggil sebagai.
Contoh: beradik, berbapak, dan bertuan.
6. bertindak atau bekerja
sebagai. Contoh: bertani dan
bertinju.
7. berada dalam keadaan.
Contoh: bergembira dan bersedih.
8. menyatakan perbuatan timbal
balik. Contoh: bergulat dan
bertinju.
9. menyatakan perbuatan mengenai diri
sendiri. Contoh: berhias dan bercukur.

Prefiks ter- berfungsi sebagai pembentuk verba pasif intransitif atau pembentuk adjektiva (kata
sifat) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk adjektiva, prefiks ter- mengandung makna
"paling". Contohnya adalah tercantik, terpandai, dan teramai
Kemudian sebagai pembentuk verba pasif, prefiks ini mengandung makna.

1. telah dilakukan atau dalam keadaan.


Contoh: terbuka, terduduk, dan
termenung.
2. telah mengalami; menderita keadaan atau kejadian (dengan tidak sengaja
atau dengan tiba-tiba).
Contoh: terpesona dan terbangun.
3. sanggup atau dapat dilakukan. Prefiks ini biasanya didahului kata tidak atau
bersufiks -kan.
Contoh: tidak terkira, tidak terangkat, dan tersalurkan.
4. sampai ke.
Contoh: tertulang.

Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau
pembentuk numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk nomina,
prefiks ke- mengandung makna
1. yang mempunyai sifat atau ciri.
Contoh: ketua.
2. yang dituju dengan.
Contoh: kekasih dan kehendak.
Sebagai pembentuk verba, prefiks ini mengandung makna

1. telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian (dengan tidak sengaja
atau dengan tiba-tiba).
Contoh: ketabrak, kepergok, dan ketemu.
2. dapat atau sanggup.
Contoh: kebaca dan keangkat.
Kemudian sebagai pembentuk numeralia, prefiks ini mengandung makna:

1. tingkat atau urutan.


Contoh: ketiga, kelima, dan kesebelas.
2. kumpulan.
Contoh: kedua (buku) dan ketiga (orang).

Prefiks per- berfungsi sebagai pembentuk verba aktif atau pembentuk nomina tergantung
maknanya. Sebagai pembentuk verba, prefiks per- mengandung makna:

1. menjadikan atau membuat


menjadi. Contoh: perindah dan
perjelas.
2. membagi menjadi.
Contoh: perdua dan pertiga.
3. melakukan.
Contoh: perbuat.
4. memanggil atau menganggap.
Contoh: perbudak dan pertuan.
Kemudian sebagai pembentuk nomina, prefiks ini mengandung makna:

1. yang memiliki.
Contoh: persegi dan pemalu.
2. yang menghasilkan.
Contoh: pedaging dan petelur.
3. yang biasa melakukan (sebagai profesi, kegemaran,
kebiasaan). Contoh: pertapa, petinju, dan pelajar.
4. yang melakukan pekerjaan mengenai
diri. Contoh: peubah.
5. yang dikenai tindakan.
Contoh: pesuruh dan petatar.
6. orang yang biasa bekerja di.
Contoh: pelaut dan peladang.
7. orang yang gemar.
Contoh: perokok dan pendaki gunung.

Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan)
tergantung maknanya. Sebagai pembentuk numeralia, prefiks se- mengandung makna:

1. satu.
Contoh: sekamar, sekelas, dan serumah.
2. sama.
Contoh: sepandai, setinggi, dan secerdas.
Kemudian sebagai pembentuk adverbia, prefiks ini mengandung makna:

1. dengan.
Contoh: seizinku.
2. setelah.
Contoh: sepergimu.

Prefik me- berfungsi untuk menyatakan kata kerja aktif, baik transitif maupun intransitif. Awalan
me- memiliki beberapa makna, yaitu:
1. Melakukan perbuatan atau gerakan.
Contoh: membaca, menulis, menari, melompat.

Awalan pe- berfungsi untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda. Jenis awalan ini memiliki
beberapa macam yang berbeda.
1. Digunakan untuk kata dasar konsonan,
Contoh : pemusik, pelaku, pelari, pejuang.

Awalan di- biasa digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata kerja.

1. Bermakna sebuah tindakan yang dilakukan dengan

disengaja Contoh : diinjak, dimakan, dan dipukul.

2. FUNGSI INFIKS

Infiks berfungsi sebagai pengubah sifat dari kata. infiks merupakan imbuhan tidak produktif
karena hanya bisa digunakan pada beberapa kata dasar saja.
Contohnya : Gelembung, gerigi, temurun, temali.

3. FUNGSI SUFIKS

1. Sufiks jenis (-i) biasanya berfungsi untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat
imbuhan sufiks ( -i) akan mengubah makna menjadi makna perintah. Contohnya adalah cintai
(cinta) , hormati (hormat) , sayangi (sayang).

2. Kata dengan menggunakan imbuhan sufiks (-kan) berfungsi berubah kata benda menjadi
suatu kata kerja. Kata kerja yang terbentuk akibat mendapat sufiks -kan menyatakan makna
perintah. Contohnya adalah ambilkan (ambil), carikan (cari), roboh (robohkan).

3. Penggunaan imbuhan sufiks (-an) berfungsi mengubah kata menjadi bentuk benda. Berikut
ini adalah beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks (-an):
a. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian yang dapat diukur. Contohnya ukuran, harian, kiloan.
b. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian hal/ objek tertentu. Contohnya adalah
pijakan, tembakan, gambaran
c. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian alat. Contohnya adalah panahan, timbangan, ayunan.
d. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian keseluruhan/ himpunan. Contohnya adalah
lautan, daratan, dataran
e. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian tempat. Contohnya adalah pangkalan,
lapangan, jalanan.
f. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian menyerupai. Contohnya adalah orang orangan, mobil-
mobilan, anak-anakan.
4. Sufiks (-nya) pada bagian akhiran berfungsi mengungkapkan keterangan kata ganti
orang ketiga tunggal. Imbuhan sufiks -nya ini bisa memberikan makna lain sebagai berikut:
a. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan situasi saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah "
Maya harus bangga akan kerja kerasnya".
b. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan efek penekanan atau penegasan saat dipakai dalam
kalimat. Contohnya adalah "Makan nasinya sekarang".
c. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan kata tugas. Contohnya adalah sesungguhnya,
sepertinya, seenaknya

4.FUNGSI KONFIKS

1. Konfiks per-an berfungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an :


Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan , pemakaman

Menyatakan hasil perbuatan. Contoh : pemalsuan , permainan , pengaduan , penahanan,


penghitungan

Menyatakan peristiwa / hal perbuatan / proses. Contoh : pengajaran , pencarian , pengaturan ,


pendidikan
2.Konfiks ber-an berfungsi membentuk kata kerja. Makna konfiks ber-an :

Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok). Contoh :
berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-
kejaran, berebutan

Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap berlangsung,
atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan, berkeliaran, bercucuran,
berdatangan.
3.Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an
juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata sifat/keadaan
Makna Konfiks ke-an :

1. Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan , kecamatan , kedutaan , kelurahan


, kementrian , kesultanan

2. Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar. Contoh : kewajiban , kebersihan , kenyataan
, ketuhanan , kesatuan , keindahan

3. Terkena/menderita sesuatu hal. Contoh : kehujanan , kepanasan , kedinginan , kekurangan ,


kesakitan, kelaparan , kehausan

4. Perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja. Contoh : kelupaan , ketiduran , kemasukan ,
keguguran , kejatuhan

5. Menyatakan terlalu. Contoh : kebesaran, kekecilan, kegemukan, kekurusan,


kemahalan, kematangan

6. Mengandung sedikit sifat yang disebut dalam kata dasar, agak, atau menyerupai. Contoh :
kekanak-kanakan, kemerah-merahan, kekuning-kuningan,kebarat-baratan, kebelanda-
belandaan, kesunda-sundaan.

4. Konfik me-kan memiliki fungsi membentuk kata kerja aktif transitif.

Contoh: merasakan, mendatangkan, memberikan, menggilingkan, menggunakan, mengetikkan,


mengeborkan, dan menyatukan, dan menyimpankan.

5.Konfik se-nya memiliki dua fungsi yaitu:


1. Berfungsi menyatakan makna tingkatan atau paling. seperti kalimat setinggi-tingginya,
sebaik- baiknya
2. Berfungsi menyatakan makna waktu atau setelah. seperti kalimat selebihnya, sesampainya.

6.Konfiks ter-i memiliki dua fungsi yaitu:

1. Berfungsi membentuk kalimat pasif. Contohnya tercemari,ternodai, dan tersinari.

2. berfungsi untuk menyatakan keadaan yang dapat dipasangkan dengan menggunakan kata
benda. Contohnya : Terkasihi,teracuni, dan terberkati.

5.FUNGSI SIMULFIK

1. Simulfiks berfungsi membentuk kata kerja. Fungsi ini didukung oleh tiap unsur
pembentuknya. Contohnya : mempertanyakan, memperbantukan,
memperundingkan, memperhambakan, mempertanggungjawabkannya,
mempengaruhinya,dan mempermasalahkannya.
Nama :Winda Simbolon

Npm :22110069

Grup:B

FUNGSI AFIKSASI.

1.Prefiks (Awalan)

a.Awalan me-

untuk membentuk kata kerja transitif maupun kata kerja intransitif.

b.Awalan ber-

1. berfungsi sebagai pembentuk kata kerja, seperti misalnya jalan menjadi berjalan dan identitas menjadi
beridentitas.

c..Awalan ter-

imbuhan yang dilekatkan pada suatu kata, untuk mengubah maknanya. d .

Awalan di-, per-, pe-, dan se-

1. Awalan di berfungsi sebagai penunjuk posisi obyek, seperti dipukul dan dibeli.

2. Awalan per- dapat berfungsi sebagai pembentuk kata perintah atau menganggap sebagai, seperti
perlambat dan perbudak.

3. Awalan pe- biasanya digunakan untuk membentuk kata benda, seperti pengasuh, pengebom, penyapu,
pembela, pendatang, dan pemain.

4. Awalan se- digunakan untuk membandingkan dan sebagai penunjuk jumlah tunggal, seperti
setampan maupun sepotong.

2.Sufiks (Akhiran)

a.Akhiran –an

1. Akhiran ini bermanfaat sebagai pembentuk kata benda apabila ditambahkan ke kata dasar, seperti
minum sehingga menjadi minuman.

2. , sufiks –an juga dapat membentuk suatu kata keadaan, seperti misalnya tiduran. Ketika
ditambahkan pada kata bilangan dan kata sifat, maka contohnya adalah ribuan dan asinan.

3. Jika dipasangan dengan kata benda yang bermakna seperti, setiap, serta menunjukkan jumlah
banyak, maka contohnya adalah mobil-mobilan (seperti mobil betulan), harian/bulanan (tiap hari/tiap
bulan), dan kumpulan.
b.Akhiran –kan

1. sebagai pembentuk kata kerja transitif seperti acungkan serta bungkukkan.

2.Jika dikombinasikan dengan kata sifat, maka artinya membuat jadi; contohnya adalah cairkan.

3.Ketika dikombinasikan dengan kata kerja yang artinya melakukan perbuatan; contohnya adalah
potongkan.

4. Sementara bila dikombinasikan dengan kata benda, biasanya bermakna memasukkan ke;
contohnya adalah gudangkan

c.Akhiran –i

1. bermanfaat sebagai pembentuk kata kerja imperatif, seperti terangi dan duduki.

2.Namun kata kerja transitif juga bisa terbentuk dari imbuhan –i yang maknanya kemudian
membuat jadi seperti tulisi.

3.Jika dikombinasikan dengan kata kerja yang berupa kata dasar akan bermakna memberi (contoh:
garami atau memberi garam), menjadi (contoh: rajai atau menjadi raja),

4.serta menghilangkan (contoh: kuliti atau menghilangkan kulit).

5. Bila dikombinasikan dengan kata sifat maka akan bermakna membuat jadi, seperti awali dan yakini

3. Konfiks (Awalan dan Akhiran)

Manfaat afiksasi, terutama jenis konfiks adalah untuk mendukung arti tertentu di mana sufiks dan prefiks
menjadi satu kesatuan, seperti se-nya (contoh: sebaiknya), me-kan (contoh: melakukan), me-i (contoh:
menerangi), per-an (contoh: perdamaian), ke-an (contoh: kesalahan, kejadian), ber-kan (contoh:
berdasarkan), per-kan (contoh: perkenalkan), per-i (contoh: perbaiki), dan ber-an (contoh: berguguran.

4. Simulfiks

mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia
adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi
sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama: Sartika Celsi Nikifia Situmorang

Npm :22110068

1. MAKNA AFIKS

Afiks atau imbuhan adalah satuan bentuk yang terikat dengan sebuah kata dan membentuk
kata baru dengan makna yang berhubungan dengan kata asal. Kata baru tersebut akan
mengalami perubahan makna. Afiks tidak mempunyai makna leksikal tetapi hanya mempunyai
makna gramatikal. Artinya, ia hanya mempunyai makna apabila ditambahkan pada suatu kata.
Misalnya ber- adalah afiks yang tidak mempunyai arti, sedangkan anak adalah kata dasar. Jika
ber– ditambahkan pada anak, maka terbentuk kata baru yaitu beranak yang memiliki arti
mempunyai anak. Kata usaha dan berusaha memiliki arti kata yang berbeda namun masih
berhubungan. Kata beranak adalah kata berimbuhan yang telah mengalami proses
pengimbuhan atau afiksasi.Penggunaan ber- pada kata dasar yang lain akan memberikan
makna kata yang berbeda-beda. Contohnya afiks ber- pada bersepeda memiliki arti
menggunakan dan afiks ber- pada berbau memiliki arti mengeluarkan.Afiks memiliki fungsi
dalam penggunaan kalimat aktif ke pasif, maupun pasif ke aktif. Fungsinya dalam kata ialah:

Menyatakan suatu perbuatan, baik aktif maupun pasif;

Menyatakan ketidaksengajaan

Menyatakan memiliki sifat

Menyatakan pelaku pekerjaan

Membuat jadi lebih menambah

Menyatakan bilangan

Menyatakan makna kausatif

Menyatakan keadaan yang berhubungan dengan

ukuran Menyatakan objek pekerjaan

Menyatakan penegasan/penentu

Menyatakan abstraksi

Menyatakan peristiwa

Menyatakan makna sampai/ hingga.


2. Fungsi prefiks,infiks,sufiks,konfiks dan Simulfiks

*Prefiks

Prefiks adalah afiks yang berada pada awal kata. Prefiks sering juga disebut sebagai awalan.
Ada delapan prefiks dalam bahasa Indonesia, yaitu:

me-, di-, ber-, ke-, ter-, pe-, per-, dan se-.

* Infiks

Infiks diletakkan di tengah sebuah kata. Infiks juga disebut sebagai imbuhan sisipan. Ada
empat infiks dalam bahasa Indonesia adalah:

el + jajah (kata dasar) menjadi jelajah;

er + sabut menjadi serabut;

em + tali menjadi temali;

in + kerja menjadi kinerja.

*Sufiks

Sufiks merupakan berkebalikan prefiks, yaitu diletakkan pada belakang atau akhir kata. Sufiks
dalam bahasa Indonesia ada 3, yaitu –an, -kan, dan -i.

*Konfiks

Konfiks sering juga disebut dengan ambifiks atau sirkumfiks. Nah, konfiks adalah imbuhan
yang terletak di awal dan belakang kata. Ada 4 konfiks dalam bahasa Indonesia, yaitu:

ke-an (misalnya dalam keterlambatan)

pe-an (misalnya dalam pengajuan)

per-an (misalnya dalam pertemuan)

ber-an (misalnya dalam bersalaman)

*Simulfiks

Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan imbuhan yang ditambahkan akan
melebur dengan kata dasar. Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah
makna kata.

Contohnya adalah kata sate yang berubah menjadi nyate. Contoh lainnya tongkrong menjadi
nongkrong
TUGAS MORFOLOGI 2B

Nama:Jelita Christy Sianipar

NPM:22110057

Mata Kuliah:Morfologi

Grup:B

1.Jelaskan makna afiks!

Jawab:

Prefiks

1. Makna Imbuhan Ber

1. Bermakna memiliki/mempunyai.

2.Bermakna menggunakan/memakai.

3.Bermakna menghasilkan/mengeluarkan.

4.Bermakna menyatakan jumlah.

5.Bermakna menjadi,menyebut/memanggil.

6.Bermakna bertindak/berlaku sebagai.

7.Bermakna berada dalam keadaan.

8.Bermakna melakukan tindakan.

9. Bermakna melakukan sesuatu untuk diri sendiri.

10. Bermakna menyatakan sesuatu perbuatan yang berbalasan/timbal balik.

2. Makna Imbuhan Se

1. Bermakna satu.

2.Bermakna waktu.

3.Bermakna seperti.

4.Bermakna seluruh.

5.Bermakna sesudah.

6.Bermakna bersama-sama.

7.Bermakna paling.
8.Bermakna dengan.

9.Bermakna sesuai/menurut.

10.Bermakna keterangan.

11.Bermakna bentuk bilangan.

12.Bermakna bentuk tugas.

3. Makna Imbuhan Me

1. Bermakna suatu pekerjaan.

2. Bermakna membentuk/menjadikan sesuatu.

3.Bermakna mengerjakan sesuatu dengan alat.

4.Bermakna berbuat seperti/dalam keadaan sebagai.

5.Bermakna mencari/mengumpulkan sesuatu.

6.Bermakna menyatakan perasaan.

7.Bermakna menuju ke suatu tempat.

8.Bermakna memperingati/menyatakan sebuah peristiwa.

4. Makna Imbuhan Di

1. Bermakna sesuatu yang dikenal tindakan.

2. Bermakna sesuatu yang dikenal dengan sebuah alat/benda.

3.Bermakna sesuatu yang dibuat/dijadikan sesuatu yang

berbeda. 4.Bermakna sesuatu yang diberi/dilengkapi.

5. Makna Imbuhan Ke

1. Bermakna tingkat/kumpulan.

2. Bermakna menerangkan status,kemajuan,dan tanda tujuan seseorang.

6. Makna Imbuhan Pe

1. Bermakna menyatakan sifat.

2.Bermakna pembentuk kata kerja.

3.Bermakna menyatakan satuan

hitungan. 4.Bermakna pelaku perbuatan.


5.Bermakna menyatakan profesi.

6.Bermakna penyebab.

7.Bermakna alat.

7. Makna Imbuhan Per

1. Bermakna membuat jadi.

2. Bermakna memanggil/menganggap

sebagai. 3.Bermakna membagi.

4.Bermakna membuat lebih.

8. Makna Imbuhan Ter

1. Bermakna menyatakan suatu kejadian.

2.Bermakna menyatakan

tingkatan/superlative.

3.Bermakna sesuatu dalam kondisi dapat/tidak dapat di.

4.Bermakna perbuatan yang tidak disengaja.

5.Bermakna kejadian yang tiba-tiba terjadi.

6.Bermakna subjek/pelaku.

Infiks

1. Makna Imbuhan El

1. Bermakna menyatakan banyak dan bermacam-macam.

2.Bermakna menyatakan alat.

3.Bermakna pelaku pekerjaan.

4.Bermakna menyatakan berulang-ulang.

2. Makna Imbuhan Em

1. Bermakna menyatakan banyak dan bermacam-macam.

2.Bermakna intensitas frekuensi.

3.Bermakna sesuatu yang mempunyai sifat.

3. Makna Imbuhan Er

1. Bermakna menyatakan banyak dan bermacam-macam.


2. Bermakna menyatakan intensitas frekuensi.

Sufiks

1. Makna Imbuhan I

1. Bermakna berkali-kali.

2.Bermakna tempat.

3.Bermakna merasakan sesuatu pada.

4.Bermakna memberi/membubuhi.

5.Bermakna bersifat seperti.

6.Bermakna menjadi.

7.Bermakna mengubah kata kerja intransitif menjadi transitif.

8.Bermakna menuju ke suatu tempat.

9.Bermakna menyebabkan/memberikan sesuatu hingga menjadi.

10.Bermakna menyatakan intensitas/pekerjaan yang dilakukan berulang kali.

2. Makna Imbuhan Kan

1. Bermakna membentuk kata kerja.

2.Bermakna sebabkan jadi.

3.Bermakna sebabkan jadi berada.

4.Bermakna lakukan.

5.Bermakna lakukan buat orang lain.

6.Bermakna membawa masuk ke.

7.Bermakna sungguh-sungguh.

8.Bermakna menyatakan dengan.

3. Makna Imbuhan An

1. Bermakna tempat.

2.Bermakna alat.

3. Bermakna hal/cara.

4. Bermakna menyerupai/seperti/tiruan.
5. Bermakna akibat/hasil dari

perbuatan. 6.Bermakna

seluruh/himpunan.

7. Bermakna tiap-tiap.

8. Bermakna memiliki sebuah sifat.

9.Bermakna menyatakan kualitas.

10.Bermakna sesuatu yang di/yang telah

4. Makna Imbuhan Nya

1. Bermakna hal yang telah dilakukan.

2.Bermakna kepunyaan.

3.Bermakna sifat/keadaan.

4.Bermakna membentuk kata benda.

5.Bermakna objek penderita.

6.Bermakna pembentuk kata keterangan.

7.Bermakna

2. Tentukan fungsi prefiks,infiks,sufiks,konfliks,dan simulfiks!

Jawab:

1. Prefiks berfungsi untuk mengubah makna sebuah kata dasar yang diikuti.
2. Infiks berfungsi untuk mengubah sifat dari kata tersebut.
3. Sufiks berfungsi untuk mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata
benda.
4. Konfliks berfungsi untuk membentuk kata kerja.
5. Simulfiks berfungsi untuk pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : May Liza Putri Girsang

Npm. :22110083

Matkul: Morfologi

Tugas 2

1. jelaskan makna afiks?

2. Tentukan fungsi infiks,prefiks,sufiks, Konfiks dan simulfiks ?

Jawab:

1. Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata—entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu—untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata yang pertama.

Afiks atau imbuhan ini tidak memiliki makna leksikal tetapi hanya mempunyai makna gramatikal.
Artinya, sebuah afiks atau imbuhan hanya mempunyai makna apabila sudah diimbuhkan pada
suatu kata.

2. Fungsinya adalah

Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada
kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.

Prefiks disebut juga dengan awalan yang cukup sering digunakan pada banyak jenis kata.
Prefiks atau awalan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu me-, pe-, di-, ke-, ter-, dan ber-.
Sama seperti imbuhan lainnya, prefiks memiliki peran untuk mengubah makna sebuah kata
dasar yang diikuti.

Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada
kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.

Konfiks, sirkumfiks, imbuhan terbelah, atau gabungan awalan dan akhiran adalah afiks
yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan di antara kata dasar.
Nama :Meissy Adelina Simanjuntak

Npm :22110089

Matkul : Morfologi

Tugas ke : 2

1. Jelaskan makna afiks?

Jawab :

Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum mempunyai
makna.Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu Afiks tersebut dapat
melekat pada awal kata,tengah kata,akhir kata dan lainnya.

2. Tentukan fungsi infiks,prefiks,konfiks dan simulfiks.

Jawab :

1. a. Infiks me-

Semua kata berefiks me termasuk golongan kata ferbal karena itu afiks MeN-hanya memiliki satu fungsi
saja yaitu sebagai pembentuk kata Verbal.

Cth:mengambil <-ambil

b. infiks ber-

Bentuk dasar kata berefiks ber-berupa pokok kata,kata sifat, kata bilangan,kata nominal. Cth:

bertemu <-temu

Bergembira <-gembira

Berdua <-dua Bersepeda

<-sepeda

c. infiks di-

Hanya memiliki satu fungsi ialah membentuk kata kerja pasif.


Cth :diambil – mengambil

Diresmikan – meresmikan

d. Infiks Ter-

Mempunyai fungsi membentuk kata kerja pasif.

Cth :Terbawa, terdengar, tersusun,tersaji, terbagi, terbakar.

e. Infiks peN-

Dengan demikian fungsi utama dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda.Akan tetapi terdapat
prefiks peN-yang termasuk ke dalam golongan kata sifat.

Cth : penakut, pemalas,pemarah.

Kata-kata tersebut dapat menduduki fungsi sebagai kata benda, tetapi juga dapat berfungsi sebagai kata
sifat.

f. Infiks per-

Yang berfungsi membentuk kata nominal,pokok kata, sifat, bilangan Cth :

perbesar – besar

Persatu – satu

Peristeri – isteri

Perhitungkan – hitungkan

g. Infiks se-

Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan) bergantung
maknanya.sebagai pembentuk numeralia,prefiks se- mengandung makna: satu.

Cth : sekamar,sekelas, serumah.


h. Infiks ke-

Prefiks ke-berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau pembentuk
numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya.Sebagai pembentuk nomina,prefiks ke-mengandung
makna:yang mempunyai sifat atau ciri.

Cth :ketua.

2. Prefiks

Variasi imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar hanya terdiri dari akhiran -an,-nya,-kan,dan -i
Akhiran–nya pada sufiks adalah akhiran yang berguna untuk menyatakan kepemilikan atas suatu benda
atau objek.Akhiran -i dan akhiran -kan pada sebuah kata berguna untuk menyatakan kalimat perintah.

3. Seifiks

Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal selain
itu,seifiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan,dan menggambarkan situasi tertentu.

Contoh :kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya 'Kembalikan bukunya sekarang
juga.

4. Konfiks

a. Me – kan

Membentuk kata kerja aktif transitif.Adapun makna konfiks me-kan di antaranya adalah melakukan
pekerjaan untuk orang lain, menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan, mengarah ke,dan
memasukkan.

b. Ber - an

Membentuk kata kerja Makna konfiks ber -an : Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan
secara timbal balik (resiprok). contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam- salaman
c. Pe - an

Menyatakan tempat, menyatakan alat,hal yang menyebabkan jadi, menyatakan hal atau proses.

d. Per-an

Fungsi konfiks per- an bahasa Indonesia dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia yakni membentuk kata
benda.konfiks per-an bahasa Indonesia walaupun dilekatkan pada kata dasar lain seperti kata sifat, kata
kerja,kata benda,dan kata bilangan tetap membentuk kata benda.

e. Se-nya

Kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan secara terbatas pada beberapa kata tertentu dari
jenis kata kerja (Verba),kata sifat (adjektiva), atau kata keterangan (adverbia).

5. Simulfiks

Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah makna kata.Contohnya adalah kata sate
yang berubah menjadi nyate, dan tongkrong menjadi nongkrong.
NAMA : LASMINA BORU SINAGA
NPM : 22110052 (GRUP
B) MATA KULIAH : MORFOLOGI

Menentukan Fungsi afiks dari:


A. Prefiks
1. Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba).
Prefiks ini memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung
beberapa arti sebagai berikut. Melakukan tindakan seperti yang tersebut
dalam kata dasar. Contoh : Adi menari tradisional bersama teman-teman
sekelasnya.

2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan
kata benda. Prefiksi ini memiliki makna gramatikal. Sebagai pelaku
tindakan yang tersebut dalam kata dasar. Contoh : Ibu bekerja sebagai
penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.

3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya
berasal dari kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini
memiliki beberapa arti, antara lain: Menyatakan memiliki atau
mempunyai. Contoh : Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40
tahunan.

4. Prefiks Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif
(perintah). Beberapa makna dari imbuhan ini adalah : Membuat jadi atau
menjadikan. Contoh : Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh
memperihatinkan

5. Prefiks di-
Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan
pasif, di mana tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam
kalimat itu, dan bukan pelaku. Fungsi afiks di- hanya mempunyai satu
fungsi yaitu membentuk kata pasif. Sedangkan maknanya adalah
menyatakan suatu tindakan pasif.

6. Prefiks ter-
Prefiks ter- mempunyai fungsi pembentuk kata pasif. Mislnya, terbawa.
Selain itu ada beberapa fungsi ter- yang mempunyai fungsi pembentuk
kata aktif. Misalnya tertidur. Pembentuk kata sifat, misalnya tertinggi.
Makna afiks ter- dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menyatakan makna aspek perfektif, misalnya terbagi
2. Menyatakan makna ketidaksengajaan, misalnya tercoret.
3. Menyatakan ketiba-tibaan, misalnya terbangun.
4. Menyatakan suatu kemungkinan. Pada umumnya didahului dengan
kata negatif, tidak atau tak. Misalnya, tidak ternilai.
5. Menytakan makna paling, misalnya tercantik.

7. Prefiks se-
Fungsi afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada
kata serumah.dapat emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah,
setelah. Afiks se- mempunyai makana sebagai berikut:
1. Menyatakan makna satu. Misalnya, sebuah.
2. Menyatakan makna seluruh. Misalnya seluruh.
3. Menyatakan makna sama seperti. Misalnya segunung.
4. Menyatakan makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah

8. Prefiks ke-
Pada umumnya afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk
golongan kata bilangan misalnya kelima, keempat dan seterusnya. Afiks
ke- memiliki fungsi membentuk pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua
makna ialah:
1. Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut
pada bentuk dasar. Mislanya kelima.
2. Menyatakan urutan.

b. Infiks fungsi pembentukan kata


1. –el-
Infiks –el- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, kata kerja dan kata
sifat.contoohnya infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata nomina adalah
telunjuk, telapak, geligi dan gelembung. Contoh infiks –el- sebagai fungsi
pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan infiks pembentuk kata sifat adalah
selidik.
2. –em-
Infiks –em- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, contohnya jemari.
Dan fungsi infiks -em- sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan
gemetar.
3. –er-
Infiks –er- hanya berfungsi sebagai pembentukan kata nomina saja,
contohnya seruling.
c. Sufiks
Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di
belakang kata dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan
imbuhan sufiks pada kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata
kerja maupun kata benda.

d. konfiks
1. Konfiks per-an / peng-an
Fungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an:
 Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan
, pemakaman
2. Konfiks ke-an
Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi
dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja
(pasif) dan kata sifat/keadaan
Makna Konfiks ke-an :
 Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan , kecamatan ,
kedutaan , kelurahan , kementrian , kesultanan
3. Konfiks ber-an
Fungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an :
 Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik
(resiprok). Contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman,
berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-kejaran, berebutan
 Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau
perbuatan tetap berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh:
bertaburan, berkilauan, berhamburan, berkeliaran,
bercucuran, berdatangan

e. Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem.
Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi),
dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata
kerja dalam ragam cakapan.
NAMA : Nopri Juniarta Sitohang
NPM 22110086
GRUB :B

NAMA KELOMPOK SATU


1. SARTIKA CELSI NIKIFIA SITUMORANG 22110068
2. MELLY KRISTIANI HAREFA 22110056
3. ROBINHOT LUMBAN GAOL 22110067
4. ENJELIKA BARUS 22110088
5. NOPRI JUNIARTA SITOHANG 22110086
6. YOSEFIN NADEAK 22110059

2. Klasifikasi imbuhan prefiks persentasi


kelompok Imbuhan Ber
1. Menyatakan Kepemilikan
Contoh : Beranak, berortot
2. Menyatakan Kegiatan
Contoh : Bertelur, bekerja, bersekolah
3. Menyatakan Jumlah
Contoh : Berdua, bertiga,bersepuluh
4. Meyatakan suasana hati
Contoh : Bersedih, Bahagia

Imbuhan Se
1. Prefiks untuk meyatakan jumlah Tunggal
Contoh : Sebuah, sebotol, secangkir
2. Prefiks untuk menyatakan keseluruhan atau
kesamaan Contoh : Sedesa, sekota, sekampus
3. Prefiks menyatakan sifat
Contoh : Selaras, seutuh, setimpal

Imbuhan Me
1. Makna awalan me bermakna bekerja
Contoh : Memanah
2. Makna awalan me yaitu mencari
Contoh : Merotan, mengumpulkan

Imbuhan Di
1. Awalan di bermakna dilengkapi
Contoh : Dipagari
Rumah kami dipagari dengan pagar besi.
2. Awalan di bermakna tindakan
Contoh : Disambal, digergaji.
NAMA : LESTERIA SAGALA
NPM 22110073
GRUB :B

NAMA KELOMPOK 4
1. LESTERIA SAGALA : 22110073
2. JESLINA BATUBARA : 22110054
3. EKA MARIYANA LOSIYA PANJAITAN : 22110076
4. ANGGILINA SIRAIT : 22110051
5. NOVITA SARI HUTAURUK : 22110075
6. FERDIN HARAPAN JAYA GULO : 22110085

2. Klasifikasi Infiks

1. Gendering perang mulai ditabuh oleh para


raja. (gendang+er)
2. Suara seruling terdengar dari kejauhan
(suling+er)
3. Ibu membeli kerudung sebanyak satu lusin
(kudung+er)
4. Pada umumnya rumput memiliki akar
serabut (sabut+er)
5. Di rumah kosong itu sering terdengar suara
cericit (cicit+er)
6. Roda ini memiliki banyak gerigi
(gigi+er)
7. Kompleks makam para leluhur kakek terletak di atas bukit
itu (luhur+el)
8. Jari telunjuk mulai mengeluarkan
darah (tunjuk+el)
9. Telapak kakinya mengelupas karena tidak mengenakan sepatu
(tapak+el)
10. Gelombang air laut saat ini tengah tinggi
(gelombang+el)
11. Selidik punya selidik, ia tidak lagi tinggal di kampung
itu (sidik+el)
12. Satu di antara acara favoritnya adalah “Jelajah
Nusantara” (jajah+el)
13. Tubuhnya gemetar karena kedinginan
(getar+em)
14. Semua anggota pramuka harus menguasai tali-temali
(tali+em)
15. Sebelum hujan lebat, terdengar suara gemuruh dari
kejauhan (guruh+em)
16. Kemelut di organisasi itu tidak pernah
berakhir (kelut+em)
17. Ia berhasil menjuarai lomba itu dengan
gemilang (gilang+em)
18. Kemerlip Cahaya Bintang menambah suasana malam menjadi
indah (kerlip+em)
19. Burung pelatuk itu selalu membuat suara khas di pagi
hari (patuk+el)
20. Dupa yang ada di bawah pohon beringin ini selalu dinyalakan untuk
menghormati leluhur.
(luhur+el)
21. Kendaraan di jalan tol bisa melaju dengan kencang saat suasana
sepi (maju+el)
22. Bayi dan balita tidak disarankan tidur telungkup tanpa
pengawasan (tungkup+el)
23. Kulit mati pada bagian tangan Putri sudah mulai terlihat mengelupas
dan Kembali seperti semula.
(mengupas+el)
24. Telangkup memiliki makna yang sama persis dengan telungkup
(tangkup+el)
25. Gelumbung-gelumbung sabun ini sangat disukai oleh anak-
anak (gelembung+el)
Robinhot Lumban Gaol

22110067

Fungsi Afiks

1. Prefiks

Awalan ber, fungsi membentuk kata sifat

•Berpadu

•Berbahagia

•Bersedih

Awalan di, fungsi membentuk kata kerja

•diambil

•diresmikan

•dikemasi

Awalan pe, fungsi membentuk kata kerja

•penulis

•pembaca

•pelukis

Awalan se, fungsi membentuk kata sifat

•setinggi

•seluas

•seindah

Awalan ke, fungsi membentuk kata nominal

•kedua

•ketiga
Awalan me,fungsi membentuk kata kerja

•memukul

•membakar

•membunuh

2. Infiks

Awalan er,fungsi membentuk kata sifat

•Tertinggi

•Terluas

•Terpandai

Awalan em,fungsi membentuk kata kerja

•memberontak

•memukul

•mempercayai

Awalan er, fungsi menyatakan ketidak-sengajaan

•Terdorong

•Terbakar

•Tercium

3. Sufiks

Akhiran kan, fungsi membentuk pokok kata

•Mendudukan

•Melarikan

•Mendatangkan
Akhiran i, fungsi membentuk pokok kata

•Menduduki

•Meniduri

•Mengotori

Akhiran an, fungsi membentuk kata kerja

•Makanan

•Minuman

•Masukan

Akhiran nya, fungsi membentuk kata keterangan

•Setingginya

•Serajinnya

•Secepatnya

4. Konfiks

Fungsi membentuk kata kerja

•Membawakan

•Memukulkan

•Berjualan

•Dibawakan

•Membakarkan

5. Simulfiks

Fungsi membentuk kata keterangan

•Sepenuhnya •Secepatnya

•Sekuatnya •Serajinnya
Edit dengan WPS Office
Nama: Efibora Siboro
Npm: 22110064
Tugas: 2

1.Makna afiks
Jawab:
Afiks ialah suatu gramatikal terkait yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan
kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain
untuk membentuk kata lain untuk membentuk kata baru. Misalnya kata meminum kata ini
terdiri dari dua unsur ialah meminum yang merupakan kata dan -an merupakan satuan terikat
maka morfem -an diduga merupakan afiks.

1. Awalan pen
Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif. Makna
yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:
1. Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, pembaca.
2. Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.
3. Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.
4. Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.
5. Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.

2. Awalan ber-
Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang
suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: be + amal = beramal,
be + kerja = bekerja.Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel +
ajar = belajar.Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa
perubahan. Contoh: ber + balik = berbalik.Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara
lain:
1. Mempunyai, contoh: beratap, beranak, berhasil.
2. Menggunakan, contoh: bersepeda, bersepatu.
3. Mengeluarkan, contoh: bertelur, berbau, berkata.
4. Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-hati.
5. Dalam jumlah, contoh: berdua, bertiga.

3. Awalan men-
Apabila awalan meN- dihubungkan dengan kata dasar (bahasa Inggris: word stem, root word)
dengan fonem awal tertentu, terjadi variasi bentuk, yakni me-, mem-, men, meng-, dan
meny-.

Kaidah imbuhan men-


Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar berfonem awal vokal, /k/, /h/, /g/, /kh/
berubah menjadi meng- Contoh:
meN- + ambil = mengambil,
meN- + elak = mengelak,

Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/,
/r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi
me- meN- + lamar = melamar,
meN- + makan = memakan,
.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /c/, /d/, /j/, /sy/ atau /t/
bentuknya berubah menjadi men-
meN- + cari = mencari,
meN- + datang = mendatang,

Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah
menjadi mem-
meN- + babat = membabat,
meN- + fokuskan = memfokuskan,
meN- + pukul = memukul.

Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /s/ bentuknya berubah menjadi meny-
.
meN- + satu = menyatu,

Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah
menjadi menge-.
meN- + bom =
mengebom, meN- + cek =
mengecek,

Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:


1. Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: mengambil, menjual.
2. Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: mengambil, menyabit.
3. Menjadi atau dalam keadaan; contoh: menurun, meluap.
4. Membuat kesan; contoh: mengalah, membisu.
5. Menuju ke; contoh: mendarat, menepi.
6. Mencari; contoh: mendamar.

4. Awalan di-
Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N))
yang bermakna aktif. Contoh: di- + baca -> dibaca ; di- + ambil = diambil ; di- + jual = dijual
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, waktu dan lain-lain maka penulisannya
dipisah. Contoh: di siang hari, di malam hari, di sekolah, di rumah

5. Awalan ter-
Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
1. udah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.
2. Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.
3. Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh.
4. Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus.

6. Awalan se-
Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:
1. Satu; contoh: seekor, sebutir.
2. Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
3. Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.
4. Sama dengan, seperti; contoh: seperti, selebar, seenaknya, semaumu.
5. Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi.

7. Awalan per-
Awalan per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang diawali huruf
/r/ per- + ringan = peringan
Awalan per- juga berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang tersusun
atas huruf-huruf berikut:
huruf ke-1 adalah konsonan,
huruf ke-2 dan ke-3 adalah /er/, dan
huruf ke-4 adalah konsonan
Contoh:
per- + kerja + -an = pekerjaan
per- + ternak + -an = peternakan
Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk dasar ajar
per- + ajar = pelajar

8. Akhiran –an
Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan,
ratusan. Makna akhiran –an adalah sebagi berikut:
1. enyatakan tempat, contoh: pangkalan, kubangan.
2. Menyatakan alat, contoh: timbangan, ayunan.
3. Menyatakan hal atau cara, contoh: didikan, pimpinan.
4. Menyatakan akibat, hasil perbuatan, contoh: hukuman, balasan.
5. Menyatakan sesuatu yang di, contoh: catatan, suruhan.
6. Menyatakan seluruh, kumpulan, contoh: lautan, sayuran
2. Fungsi infiks, prefiks, sufiks, konfliks, dan
simulfiks Jawab:

1. Fungsi infiks
Infiks merupakan imbuhan tidak produktif karena hanya bisa digunakan pada
beberapa kata dasar saja. Selain itu, penambahan infiks pada suatu kata bisa
mengubah sifat dari kata tersebut. Misalkan suatu kata benda bisa berubah menjadi
kata sifat, kata kerja, atau tetap kata benda.
2. Fungsi prefiks
1.Prefiks Me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba).
2. Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda.
Prefiksi ini memiliki makna gramatikal.
3. Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata
benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri.
4.Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
5.Prefisk Di-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan makna
pasif.
6. Prefiks Ter-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
7. Prefiks Ke-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat, kata bilangan baik tingkat
dan kumpulan dan kata benda.

3. Fungsi sufiks
Penambahan imbuhan sufiks pada kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata
sifat, kata kerja maupun kata benda.

4. Fungsi konfiks
1. Konfiks per-an / peng-an
Fungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an
2. Konfiks ke-an
Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi
dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif)
dan kata sifat/keadaan
3. Konfiks ber-an
Fungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an

5. Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata. Imbuhan yang ditambahkan
akan melebur dengan kata dasar.Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf
untuk
mengubah makna kata. Contohnya adalah kata sate yang berubah menjadi nyate, dan
tongkrong menjadi nongkrong.
Nama: Eka Maryana Losiya br Panjaitan
NPM: 22110076
Grup: B

Menentukan Fungsi afiks dari:


A. Prefiks
1. Prefiks MeImbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini
memiliki arti struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Contoh : Adi menari tradisional
bersama teman-teman sekelasnya.
2. Prefiks PeFungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda.
Prefiksi ini memiliki makna gramatikal. Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata
dasar. Contoh : Ibu bekerja sebagaipenerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
3. Prefiks BerFungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari
kata benda, sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai. Contoh : Paman baru beristri setelah umurnya
memasuki 40 tahunan.
4. Prefiks PerFungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah : Membuat jadi atau menjadikan. Contoh :
Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan.
5.Prefiks diPrefiks di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan pasif, di mana
tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam kalimat itu, dan bukan pelaku. Fungsi
afiks di- hanya mempunyai satu fungsi yaitu membentuk kata pasif. Sedangkan maknanya
adalah menyatakan suatu tindakan pasif.
6. Prefiks terPrefiks ter- mempunyai fungsi pembentuk kata pasif. Mislnya, terbawa. Selain itu
ada beberapa fungsi ter- yang mempunyai fungsi pembentuk kata aktif. Misalnya tertidur.
Pembentuk kata sifat, misalnya tertinggi.Makna afiks ter- dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Menyatakan makna aspek perfektif, misalnya terbagi.


2.Menyatakan makna ketidaksengajaan, misalnya tercoret.
3. Menyatakan ketiba-tibaan, misalnya terbangun.
4. Menyatakan suatu kemungkinan. Pada umumnya didahului dengan kata negatif, tidak atau
tak. Misalnya, tidak ternilai.
5. Menytakan makna paling, misalnya tercantik.
6. Prefiks se Fungsi afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada kata
serumah.dapat emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah, setelah. Afiks se- mempunyai
makana sebagai berikut:
1. Menyatakan makna satu. Misalnya, sebuah.
2. Menyatakan makna seluruh. Misalnya seluruh.
3. Menyatakan makna sama seperti. Misalnya segunung.
4. Menyatakan makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah8. Prefiks kePada umumnya
afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk golongan kata bilangan misalnya kelima,
keempat dan seterusnya.
Afiks ke- memiliki fungsi membentuk pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua makna ialah:
1. Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut pada bentuk dasar. Mislanya
kelima.
2. Menyatakan urutan.b. Infiks fungsi pembentukan kata
1. –el-Infiks –
el- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, kata kerja dan kata sifat.contoohnya infiks –el-
sebagai fungsi pembentukan kata nomina adalah telunjuk, telapak, geligi dan gelembung.
Contoh infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan infiks pembentuk
kata sifat adalah selidik
.2. –emInfiks
–em- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, contohnya jemari. Dan fungsi infiks -em-
sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan gemetar.
3. –erInfiks
–er- hanya berfungsi sebagai pembentukan kata nomina saja, contohnya seruling.

c. Sufiks Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang
kata dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada
kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.

d. konfiks
1. Konfiks per-an / peng-anFungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an:•
Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan , pemakaman
2. Konfiks ke-anFungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi
dalam jumlah terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata
sifat/keadaanMakna Konfiks ke-an :• Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan ,
kecamatan , kedutaan , kelurahan , kementrian , kesultanan.
3. Konfiks ber-anFungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an :• Menyatakan saling
atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok). Contoh : berkirim-kiriman,
berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-kejaran, berebutan•
Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap
berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan,
berkeliaran, bercucuran, berdatangane. Simulfiks Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem
untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada
ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk
kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : Enjelika Barus

Npm 22110088

Matakuliah : Morfologi

Grup :B

1. Jelaskan makna afiks?

Jawab :

Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum
mempunyai makna. Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu
Afiks tersebut dapat melekat pada awal kata, tengah kata, akhir kata dan lainnya.

2. Tentukan fungsi infiks, prefiks, konfiks dan simulfiks.

Jawab :

1. Infiks me-

Semua kata berefiks me termasuk golongan kata ferbal karena itu afiks MeN-hanya memiliki
satu fungsi saja yaitu sebagai pembentuk kata Verbal.

Cotoh : mengambil <-ambil

Infiks ber-

Bentuk dasar kata berefiks ber-berupa pokok kata,kata sifat, kata bilangan,kata nominal.

Cotoh : bertemu <-temu

Bergembira <-gembira

Berdua <-dua

Bersepeda <-sepeda

Infiks di-

Hanya memiliki satu fungsi ialah membentuk kata kerja pasif.

Cotoh : diambil – mengambil


Diresmikan – meresmikan

Infiks Ter-

Mempunyai fungsi membentuk kata kerja pasif.

Contoh : Terbawa, terdengar, tersusun, tersaji, terbagi, terbakar.

Infiks peN-

Dengan demikian fungsi utama dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda.Akan tetapi
terdapat prefiks peN-yang termasuk ke dalam golongan kata sifat.

Contoh : penakut, pemalas,pemarah.

Kata-kata tersebut dapat menduduki fungsi sebagai kata benda, tetapi juga dapat berfungsi
sebagai kata sifat.

Infiks per-

Yang berfungsi membentuk kata nominal, pokok kata, sifat, bilangan.

Contoh : perbesar – besar

Persatu – satu

Peristeri – isteri

Perhitungkan – hitungkan

Infiks se-

Prefiks se-

Berfungsi sebagai pembentuk numeralia atau pembentuk adverbia (kata keterangan) bergantung
maknanya. Sebagai pembentuk numeralia, prefiks se- mengandung makna : satu.

Contoh : sekamar, sekelas, serumah.

Infiks ke-

Prefiks ke-berfungsi sebagai pembentuk nomina (kata benda), pembentuk verba, atau pembentuk
numeralia (kata bilangan) tergantung maknanya. Sebagai pembentuk nomina, prefiks ke-
mengandung makna : yang mempunyai sifat atau ciri.

Contoh : ketua.

2. Prefiks
Variasi imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar hanya terdiri dari akhiran -an,-nya,-kan,dan
-i Akhiran–nya pada sufiks adalah akhiran yang berguna untuk menyatakan kepemilikan atas
suatu benda atau objek. Akhiran -i dan akhiran -kan pada sebuah kata berguna untuk menyatakan
kalimat perintah.

3. Seifiks

Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal
selain itu, seifiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi
tertentu.

Contoh : kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya 'Kembalikan bukunya
sekarang juga.

4. Konfiks

Me – kan

Membentuk kata kerja aktif transitif.Adapun makna konfiks me-kan di antaranya adalah
melakukan pekerjaan untuk orang lain, menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan,
mengarah ke, dan memasukkan.

Ber - an

Membentuk kata kerja Makna konfiks ber -an : Menyatakan saling atau perbuatan yang
dilakukan secara timbal balik (resiprok). contoh : berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-
salaman

Pe - an

Menyatakan tempat, menyatakan alat, hal yang menyebabkan jadi, menyatakan hal atau proses.

Per-an

Fungsi konfiks per- an bahasa Indonesia dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia yakni
membentuk kata benda. Konfiks per-an bahasa Indonesia walaupun dilekatkan pada kata dasar
lain seperti kata sifat, kata kerja, kata benda, dan kata bilangan tetap membentuk kata benda.

Se-nya

Kata pembentuk kata penghubung (konjungsi) digunakan secara terbatas pada beberapa kata
tertentu dari jenis kata kerja (Verba), kata sifat (adjektiva), atau kata keterangan (adverbia).

5. Simulfiks
Jadi, simulfiks mengganti satu atau lebih huruf untuk mengubah makna kata. Contohnya adalah
kata sate yang berubah menjadi nyate, dan tongkrong menjadi nongkrong.
NAmA : NovitA SAri HutAuruk

Nomor : 22110075

MAtkul : Morfologi

1. Fungsi bAgiAn Afiks

1.
Prefiks
A. Prefiks Me

ImbuhAn ini memiliki fungsi untuk membentuk kAtA kerjA (verbA). Prefiks ini memiliki
Arti strukturAl, prefiks ini jugA dApAt mengAndung beberApA Arti sebAgAi berikut.berikut

* MelAkukAn tindAkAn seperti yAng tersebut dAlAm kAtA

dASAr. Contoh :

 Adi menAri trAdisionAl bersAmA temAn-temAn sekelASnyA.

 Ibu menAnAm bungA di kebun AgAr terlihAt ASri.

 AyAh melompAt dAri pAgAr kArenA lupA membAwA kunci.

* MencAri AtAupun

mengumpulkAn. Contoh :

 PekerjAAnnyA merotAn di hutAn sudAh dilAkukAnnyA SejAk iA mASih kecil.

 PihAk kepolisisAn dAtAng untuk menyelidiki tAwurAn AntAr wArgA tersebut.

 PengusAhA itu ditAngkAp ApArAt kArenA menimbun BBM di gudAngnyA.

2. Prefiks Pe-

Fungsi dAri imbuhAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA, sifAt, dAn kAtA bendA. Prefiksi
ini memiliki mAknA grAmAtikAl.

* SebAgAi pelAku tindAkAn yAng tersebut dAlAm kAtA

dASAr. Contoh :

 Ibu bekerjA SebAgAi penerjemAh 5 bAhASA di kAntor tersebut.

 KAkAk bekerjA SebAgAi penAmbAng di perusAhAAn tersebut.


 CitA-citAnyA kelAk ingin menjAdi penulis yAng sukses.

* MenyAtAkAn AlAt.

Contoh :

 Untuk mengetAhui berApA pAnjAng kAyu itu, kAkAk menggunAkAn meterAn sebAgAi
pengukur.

 AyAh membuAt lubAng serApAn dengAn menggunAkAn cAngkul sebAgAi penggAli.

 Pendingin di kAmArku rusAk, sehinggA ibu memAnggil tukAng service untuk


memperbAikinyA

3. Prefiks Ber-

Fungsi dAri AwAlAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA, biASAnyA berASAl dAri kAtA
bendA, sifAt, dAn kAtA kerjA itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberApA Arti, AntArA lAin:

* MenyAtAkAn memiliki AtAu

mempunyAi. Contoh :

PAmAn bAru beristri setelAh umurnyA memASuki 40 tAhunAn.

KAkek yAng berjAnggut pAnjAng itu membAwA bAnyAk kArdus.

* MenyAtAkAn menggunAkAn.

ContohnyA :

Ibu yAng berbusAnA trAdisionAl itu terkenAl sebAgAi penjuAl jAmu terbAik.

OrAng yAng berdASi kuning itu AdAlAh mAkelAr tAnAh.

* MelAkukAn tindAkAn yAng ditujukAn untuk diri sendiri.

Contoh :

AgAr selAlu rApi, AyAh bercukur setiAp hArinyA.

Demi menghAdiri pestA ulAngtAhun temAnnyA, kAkAk berhiAS AgAr terlihAt cAntik.

4. Prefisk Per-
Fungsi dAri prefiks ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA imperAtif (perintAh). BeberApA
mAknA dAri imbuhAn ini AdAlAh :

* MembuAt jAdi AtAu menjAdikAn.

Contoh :

PerbudAkAn yAng terjAdi di negerA itu sungguh memperihAtinkAn.

* MembuAt menjAdi lebih.

Contoh :

PertAjAmkAn semuA pisAu yAng AdA di dApur!

PerkecilkAn suArA rAdio itu!

* MembAgi menjAdi.

Contoh :

SisAkAn pertigA kue itu untuk Adikmu!

5. Prefisk Di-

Fungsi dAri imbuhAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA kerjA SertA menyAtAkAn mAknA pASif.
Contoh :

 Buku-buku di perpustAkAAn telAh diubAh susunAn penempAtAnnyA oleh pihAk sekolAh.

 TAmAn kotA dikelolA dengAn bAik oleh pihAk pemerintAh setempAt.

 SurAt ini ditulis lAngsung oleh kAkAk untuk ibu.

6. Prefiks Ter-

Fungsi dAri AwAlAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA SifAt AtAu kAtA kerjA pASif.
MAknA dAri imbuhAn ter- AdAlAh :

* MenyAtAkAn dAlAm keAdAAn. Contoh :

 SepertinyA rumAh ini kosong, pintunyA tertutup rApAt dAn kondisi rumAhnyA tidAk
terAwAt.

 SemuA pekerjAAn tertumpuk dikArenAkAn kendAlA di lApAngAn.


DApAt di.

Contoh :

 MAkAnAn di dApur termAkAn oleh tikus.

 SemuA kritik dAn sArAn telAh tertAmpung di kotAk sArAn.

* DikenAi tindAkAn yAng dilAkukAn secArA tidAk sengAjA.

Contoh :

 Arlojiku terbAwA Adik ketikA berlibur.

 KAkAk terjAtuh sAAt memAnjAt tembok belAkAng sekolAh tAdi pAgi.

* MenyAtAkAn pAling.

Contoh :

 Oni menjAdi perenAng terbAik di sekolAh tAhun ini.

 BAju ini AdAlAh bAju termAhAl yAng Aku miliki.

7. Prefiks Ke-

Fungsi dAri AwAlAn ini AdAlAh untuk membentuk kAtA SifAt, kAtA bilAngAn bAik tingkAt dAn
kumpulAn dAn kAtA bendA. Prefiks ke- memiliki mAknA grAmAtikAl, yAitu :

* MenyAtAkAn suAtu ciri. Contoh :

 Ibu menjAdi ketuA PKK di lingkungAn perumAhAn kAmi.

* MenyAtAkAn orAng yAng dituju. Contoh :

 KAkAkku membAwA kekASihnyA ke rumAh untuk berkenAlAn dengAn AyAh dAn ibu.

* MenyAtAkAn urutAn. Contoh :

 Aku merupAkAn AnAk keduA dAri empAt bersAudArA.

 TAhun ini Aku mendApAt rAngking ketigA di kelAS.

* MenyAtAkAn kumpulAn. Contoh :

 merupAkAn negArA kepulAuAn.


2 Afiks

DengAn kAtA lAin, infiks merupAkAn imbuhAn tidAk produktif kArenA hAnyA bisA
digunAkAn pAdA beberApA kAtA dASAr sAjA. SelAin itu, penAmbAhAn infiks pAdA SuAtu kAtA bisA
mengubAh sifAt dAri kAtA tersebut. MisAlkAn suAtu kAtA bendA bisA berubAh menjAdi kAtA
SifAt, kAtA kerjA, AtAu tetAp kAtA bendA.

A. –el-

Infiks –el- berfungsi sebAgAi pembentukAn kAtA nominA, kAtA kerjA dAn kAtA
sifAt.contoohnyA infiks –el- sebAgAi fungsi pembentukAn kAtA nominA AdAlAh telunjuk,
telApAk, geligi dAn gelembung.

Contoh infiks –el- sebAgAi fungsi pembentukAn kAtA kerjA melAju. SedAngkAn infiks
pembentuk kAtA SifAt AdAlAh selidik.

B. –em-

Infiks –em- berfungsi sebAgAi pembentukAn kAtA nominA,

contohnyA jemAri. DAn fungsi infiks -em- sebAgAi pembentukAn kAtA SifAt AdAlAh gemerlAp dAn
gemetAr.

C. –er-

Infiks –er- hAnyA berfungsi sebAgAi pembentukAn kAtA nominA SAjA,

contohnyA Seruling.

3. Sufiks

A. AkhirAn -An

PenAmbAhAn AkhirAn -An pAdA kAtA dASAr AkAn mengubAh fungsi kAtA dASAr menjAdi kAtA
bendA. Sufiks -An mempunyAi mAknA, sebAgAi berikut:

* MenyAtAkAn tempAt.

ContohnyA: lApAngAn, tumpuAn, jAlAnAn, pAngkAlAn.

* MenyAtAkAn menyerupAi sesuAtu.

ContohnyA: rumAh-rumAhAn, mobil-mobilAn.

* MenyAtAkAn AlAt.
ContohnyA: timbAngAn, AyunAn, meterAn.

* MenyAtAkAn bAgiAn.

ContohnyA: bulAnAn, hAriAn, kiloAn.

* MenyAtAkAn hAl AtAu bendA.

ContohnyA: lukisAn, rAmAlAn, gAmbArAn.

* AkhirAn -kAn dAn -i

AkhirAn -kAn dAn -i mengubAh fungsi kAtA dASAr menjAdi kAtA kerjA. KAtA kerjA
yAng dihASilkAn dAri perubAhAn kAtA dASAr ini memiliki mAknA perintAh. ContohnyA: bukAkAn,
dengArkAn, tuliskAn, AmbilkAn, cAbuti, lengkApi, dAn lAin-lAin.

* AkhirAn -nyA

AkhirAn yAng diberikAn pAdA kAtA dASAr ini digunAkAn untuk kAtA gAnti orAng ketigA tunggAl.
SelAin itu, sufiks -nyA jugA bermAknA penegASAn AtAu penekAnAn, dAn menggAmbArkAn
situASi tertentu.

Contoh kAlimAt penggunAAn AkhirAn -nyA bermAknA penegASAn,

misAlnyA ‘kembAlikAn bukunyA SekArAng jugA!’ SedAngkAn contoh penggunAAn AkhirAn -nyA dAlAm
kAlimAt yAng menyAtAkAn sebuAh situASi, misAlnyA: RAni menyAmbut kedAtAngAn Ibu dengAn
girAngnyA.

4. Konfiks
1. Konfiks ke-An

Konfiks ke-An berfungsi membentuk kAtA bendA konkret, kAtA bendA AbstrAk, kAtA kerjA
pASif,dAn kAtA SifAt.

* MAknA imbuhAn ke-An sebAgAi berikut.

A) 'menyAtAkAn sifAt'

Contoh: Aku kAgum AkAn keindAhAn senjA di PAntAi KutA.

keindAhAn = 'bersifAt' indAh

2. Konfiks pe-An

Konfiks pe-An memiliki Alomorf yAng berwujud pe-An, pem-An, pen-An, peng-An, peny-An dAn
penge-An.

Konfiks pe-An berfungsi membentuk kAtA bendA.

* MAknA imbuhAn pe-An sebAgAi berikut.

A) 'menyAtAkAn mAknA CArA'

Contoh: PengirimAn bArAng ini dilAkukAn dengAn pAket kilAt.

pengirimAn = 'cArA' mengirim

3. Konfik per-An

Bentuk per-An AdA tigA mACAm, yAitu per-An, pe-An, dAn pel-An.

Konfiks per-An berfungsi membentuk kAtA bendA.

* MAknA imbuhAn per-An sebAgAi berikut.

A) 'menyAtAkAn mAknA CArA'

Contoh: JAngAn terperAngkAp dAlAm pergAulAn bebAS tAnpA bAtAS!

pergAulAn = 'cArA' bergAul

4. Konfik ber-An

Bentuk konfiks ber-An AdA duA mACAm, yAitu ber-An dAn be-An.

Konfik ber-An berfungsi membentuk kAtA kerjA.

* MAknA imbuhAn ber-An sebAgAi berikut.

A) 'menyAtAkAn mAknA SAling'

Contoh: MerekA berpAndAngAn ketikA bertemu.

berpAndAngAn = 'sAling' memAndAng

5. Simulfiks

Simulfiks AdAlAh Afiks yAng tidAk berbentuk suku kAtA dAn yAng ditAmbAhkAn
AtAu dileburkAn pAdA dASAr. Simulfiks menggAnti sAtu AtAu lebih fonem untuk mengubAh
mAknA morfem. menggAnti sAtu AtAu lebih fonem untuk mengubAh mAknA morfem.
Nama : Edi tuahman purba

Nomor : 22110072
Matkul : Morfologi

1. Fungs ibagian afiks

A. Prefiks Me

Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti
struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.berikut

* Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :

. Adi menaritradisionalbersama teman-teman sekelasnya.

. Ibu menanam bunga dikebun agar terlihat asri.

. Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.

* Mencari ataupun mengumpulkan.

Contoh :

. Pekerjaannya merotan di hutan sudahdilakukannya sejak ia masihkecil. .

Pihak kepolisisan datang untuk menyelidikitawuran antar warga tersebut.

. Pengusaha itu ditangkap aparatkarena menimbun BBM di gudangnya.

2. Prefiks Pe-

Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini
memiliki makna gramatikal.

* Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata dasar. Contoh

. Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.

. Kakakbekerja sebagai penambang di perusahaan tersebut.


. Cita-citanya kelakingin menjadi penulis yang sukses.

* Menyatakan alat.

Contoh :

. Untuk mengetahui berapa panjang kayu itu, kakak menggunakan meteran sebagai
pengukur.

. Ayah membuat lubang serapan dengan menggunakan cangkul sebagai penggali.

. Pendingin di kamarku rusak, sehingga ibu memanggil tukang service untuk


memperbaikinya

3. Prefiks Ber-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda, sifat,
dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:

* Menyatakan memiliki atau mempunyai.

Contoh :

Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.

Kakek yang berjanggut panjang itu membawa banyakkardus.

* Menyatakan menggunakan.

Contohnya :

Ibu yang berbusana tradisional itu terkenal sebagai penjual jamu terbaik. Orang yang

berdasi kuning itu adalah makelar tanah.

* Melakukan tindakan yang ditujukan untuk diri sendiri.

Contoh :

Agar selalu rapi, ayah bercukur setiap harinya.

Demi menghadiri pesta ulangtahun temannya, kakakberhias agar terlihat cantik.

4. Prefisk Per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah).
Beberapa makna dari imbuhan ini adalah :

* Membuat jadi atau menjadikan.

Contoh :

Perbudakan yang terjadidi negera itu sungguh memperihatinkan.

* Membuat menjadilebih.

Contoh :

Pertajamkan semua pisau yang ada didapur!

Perkecilkan suara radio itu!

* Membagi menjadi.

Contoh :

Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!

5. Prefisk Di-

Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja serta menyatakan makna pasif.
Contoh :

. Buku-buku di perpustakaan telah diubah susunan penempatannya oleh pihak sekolah.

. Taman kota dikelola dengan baik oleh pihak pemerintah setempat.

. Surat iniditulis langsung oleh kakak untukibu.

6. Prefiks Ter-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
Makna dari imbuhan ter- adalah :

* Menyatakan dalam keadaan. Contoh :

. Sepertinya rumah ini kosong, pintunya tertutup rapat dan kondisi rumahnya tidak terawat.

. Semua pekerjaan tertumpuk dikarenakan kendala di lapangan.


Dapat di.

Contoh :

. Makanan didapur termakan oleh tikus.

. Semua kritik dan saran telah tertampung di kotak saran.

* Dikenaitindakan yang dilakukan secara tidak sengaja.

Contoh :

. Arlojiku terbawa adikketika berlibur.

. Kakak terjatuh saat memanjattembok belakang sekolah tadi pagi.

* Menyatakan paling.

Contoh :

. Oni menjadi perenang terbaik di sekolah tahun ini.

. Baju ini adalahbaju termahal yang aku miliki.

7. Prefiks Ke-

Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata sifat, kata bilangan baik tingkat dan kumpulan dan
kata benda. Prefiks ke- memiliki makna gramatikal, yaitu :

* Menyatakan suatu ciri. Contoh :

. Ibu menjadiketua PKK di lingkungan perumahan kami.

* Menyatakan orang yang dituju. Contoh :

. Kakakku membawa kekasihnya ke rumah untuk berkenalan dengan ayah dan ibu.

* Menyatakan urutan. Contoh :

. Aku merupakan anakkedua dari empat bersaudara.

. Tahun ini aku mendapat rangking ketiga dikelas.

* Menyatakan kumpulan. Contoh :

. merupakan negara kepulauan.


Dengan kata lain, infiks merupakan imbuhan tidak produktif karena hanya bisa digunakan pada
beberapa kata dasar saja. Selain itu, penambahan infiks pada suatu kata bisa mengubah sifat dari kata
tersebut. Misalkan suatu kata benda bisa berubah menjadi kata sifat, kata kerja, atau tetap kata
benda.

A. –el-

Infiks –el- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, kata kerja dan kata sifat.contoohnya infiks –
el- sebagai fungsi pembentukan kata nomina adalah telunjuk, telapak, geligidan gelembung.

Contoh infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan infiks pembentuk
kata sifat adalah selidik.

B. –em-
Infiks –em- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina,

contohnya jemari. Dan fungsi infiks -em- sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan gemetar.

C. –er-
Infiks –er- hanya berfungsi sebagai pembentukan kata nomina saja, contohnya

seruling.

A. Akhiran -an

Penambahan akhiran -an pada kata dasar akan mengubah fungsi kata dasar menjadi kata benda. Sufiks
-an mempunyai makna, sebagai berikut:

* Menyatakan tempat.

Contohnya: lapangan, tumpuan, jalanan, pangkalan.

* Menyatakan menyerupai sesuatu.

Contohnya: rumah-rumahan, mobil-mobilan.

* Menyatakan alat.
Contohnya: timbangan, ayunan, meteran.

* Menyatakan bagian. Contohnya:

bulanan, harian, kiloan.

* Menyatakan hal atau benda. Contohnya:

lukisan, ramalan, gambaran.

* Akhiran -kan dan -i

Akhiran -kan dan -i mengubah fungsi kata dasar menjadi kata kerja. Kata kerja yang dihasilkan dari
perubahan kata dasar ini memiliki makna perintah. Contohnya: bukakan, dengarkan, tuliskan, ambilkan, cabuti,
lengkapi, dan lain-lain.

* Akhiran -nya

Akhiran yang diberikan pada kata dasar inidigunakan untukkata ganti orang ketiga tunggal. Selain itu,
sufiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi tertentu.

Contohkalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan,

misalnya ‘kembalikan bukunya sekarang juga!’ Sedangkan contoh penggunaan akhiran -nya dalam kalimat yang
menyatakan sebuah situasi, misalnya: Rani menyambut kedatangan Ibu dengan girangnya.

1. Konfiks ke-an

Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata benda abstrak, kata kerja pasif,dan
kata sifat.

* Makna imbuhan ke-an sebagai berikut.

a) 'menyatakan sifat'

Contoh: Aku kagum akan keindahan senja di Pantai Kuta. keindahan

= 'bersifat' indah

2. Konfiks pe-an

Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an dan
penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.

* Makna imbuhan pe-an sebagai berikut.

a) 'menyatakan makna cara'

Contoh: Pengiriman barang inidilakukan dengan paket kilat. pengiriman

= 'cara' mengirim

3. Konfik per-an

Bentuk per-an ada tiga macam, yaitu per-an, pe-an, dan pel-an.

Konfiks per-an berfungsi membentuk kata benda.

* Makna imbuhan per-an sebagai berikut.

a) 'menyatakan makna cara'

Contoh: Jangan terperangkap dalam pergaulan bebas tanpa batas! pergaulan =

'cara' bergaul

4. Konfik ber-an

Bentukkonfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be-an.

Konfik ber-an berfungsi membentuk kata kerja.

* Makna imbuhan ber-an sebagai berikut.

a) 'menyatakan makna saling'

Contoh: Mereka berpandangan ketika bertemu. berpandangan =

'saling' memandang

Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang ditambahkan atau dileburkan pada
dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. mengganti satu atau lebih
fonem untuk mengubah makna morfem.
Nama : Putri
Sinaga Npm :
22110092

Makna Afiks
Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum mempunyai
makna. Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu. Afiks tersebut
dapat melekat pada awal kata, tengah kata, akhir kata, dan lainnya.

Fungsi Infiks
Infiks -um- berfungsi membentuk kata kerja aktif dari kelas kata kerja, dan menyatakan arti ber-
tindak atau melakukan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasarnya. Sufiks -an berfungsi
membentuk kata benda dari kelas kata benda, dan menyatakan arti setiap apa yang ter- sebut pada
bentuk dasarnya.

Fungsi Prefiks
Dalam kalimat, tentu saja tidak semua kata-kata didalamnya menggunakan kata dasar. Dalam
sebuah kalimat, tentu terdapat sebuah kata berimbuhan. Entah pada jenis kalimat aktif, pasif,
simple, hingga kompleks tentu saja terdapat kata-kata yang disisipi imbuhan. Banyak sekali jenis
imbuhan yang ada di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu awalan (prefiks). Imbuhan
prefiks atau awalan merupakan sebuah imbuhan yang disisipkan dan ditambahkan pada sebuah kata
dasar. Kata awalan ini memiliki beberapa jenis dan tentunya memiliki fungsinya masing-masing.
Dalam bahasa sematik, awalan yang bisa mengubah bentuk kata dasar yang disisipinya dinamakan
sebagai peformatif. Proses penambahan prefiks ini disebut sebagai prefiks aksi. Berikut ini beberapa
awalan atau prefiks yang ada di dalam bahasa Indonesia serta contohnya dalam kalimat.

Fungsi Sufiks
Sufiks merupakan akhiran yang merupakan penambahan imbuhan di bagian akhir kata dasar
sehingga biasa disebut sebagai akhiran. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori sufiks

Fungsi Konfiks
Konfiks adalah bentuk penambahan imbuhan pada bagian depan dan akhir kata dasar. Imbuhan
yang termasuk ke dalam kategori konfiks antara lain: ke-an, ber-an, pe-an, per-an, dan se-nya.

Fungsi Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari
cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama : paskaria fransiska br tarigan
Npm : 22110070
Matkul : Morfologi

Prefiks Me-

Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti
struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.

Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :


Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.

Prefiks Ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda,
sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai. Contoh :
Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.

Prefisk Per-

Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah). Beberapa
makna dari imbuhan ini adalah :
Membuat jadi atau menjadikan. Contoh :
Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan

Prefiks Pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini
memiliki makna gramatikal.
Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata dasar. Contoh :
Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.

Sufiks merupakan imbuhan dalam suatu kata yang mana posisinya berada di belakang kata
dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Penambahan imbuhan sufiks pada kata
dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda.

Fungsi konfiks me-kan adalah untuk membentuk kata kerja aktif transitif. Adapun
makna konfiks me-kan di antaranya adalah melakukan pekerjaan untuk orang lain,
menyebabkan atau membuat jadi, melakukan perbuatan, mengarah ke, dan memasukkan
ke dalam.

fungsi pembentukan kata


1. –el-
Infiks –el- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, kata kerja dan kata sifat.contoohnya
infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata nomina adalah telunjuk, telapak, geligi dan
gelembung. Contoh infiks –el- sebagai fungsi pembentukan kata kerja melaju. Sedangkan
infiks pembentuk kata sifat adalah selidik.
2. –em-
Infiks –em- berfungsi sebagai pembentukan kata nomina, contohnya jemari. Dan
fungsi infiks -em- sebagai pembentukan kata sifat adalah gemerlap dan gemetar.
3. –er-
Infiks –er- hanya berfungsi sebagai pembentukan kata nomina saja, contohnya seruling.

Menentukan jenis afiks dan maknanya


1. Prefiks (awalan)
a. Berlistrik ~ makna kata mengandung/ memiliki energi
b. Tersentuh ~ makna kata kejadian yang tidak disengaja
c. Terpencil ~makna kata tempat atau daerah kecil
d. Sebesar ~ makna kata yang menyatakan jumlah
e. Menjual~ makna kata kegiatan dan mendapatkan hasil
f. Mempercepat ~ makna kata yang melakukan hal dalam waktu yang singkat

2. Sufiks (akhiran)
a. Jaringannya ~ kata untuk mengubah makan dari awal kata jaringan
b. Kembangkan~ makna kata untuk menyuruh atau perintah

3. Konfiks (awalan dan akhiran)


a. Diterangi ~ makan kata tambahan yang awalnya kata siafar yaitu "terang"
b. Keenagakistrikan~ makna kata menyatakan volume atau energi
c. Membedakan ~ makna kata menyatakan berat atau kata kerja
d. Menjalankan~ makna kata yang menyatakan sebuah pekerjaan atau gerakkan
e. Diserahkan ~ makna kata suruh/ tambahan
f. Menikmati~ makan awal kata sifat menjadi kata kerja karena sedang melakukan kegiatan

5. Simulfiks (awalan dan akhiran sekaligus)


a. Mempersiapkan ~ makna kata sedang melakukan kegiatan, kata kerja
b. Berkeadilan ~ makna kata yaitu kata kerja dan memiliki keinginan
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari
(dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.

Afiks se-
Fungsi afiks e- pada dasarnya melekat pada kata benda, mislnya pada kata
serumah.dapat emmbentuk kata penghubung sebelum, sesudah, setelah. Afiks se- mempunyai
makana sebagai berikut:
1. Menyatakan makna satu. Misalnya, sebuah.
2. Menyatakan makna seluruh. Misalnya seluruh.
3. Menyatakan makna sama seperti. Misalnya segunung.
4. Menyatakan makna setelah sekembalinya. Misalnya setelah
Afiks di-
Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja dan menunjukan tindakan pasif, di mana
tindakan atau obyek tindakan adalah fokus utama dalam kalimat itu, dan bukan pelaku.
Fungsi afiks di- hanya mempunyai satu fungsi yaitu membentuk kata pasif. Sedangkan
maknanya adalah menyatakan suatu tindakan pasif.

1.4 Afiks ter-


Afiks ter- mempunyai fungsi pembentuk kata pasif. Mislnya, terbawa. Selain itu ada
beberapa fungsi ter- yang mempunyai fungsi pembentuk kata aktif. Misalnya tertidur.
Pembentuk kata sifat, misalnya tertinggi.
Makna afiks ter- dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menyatakan makna aspek perfektif, misalnya terbagi.
2. Menyatakan makna ketidaksengajaan, misalnya tercoret.
3. Menyatakan ketiba-tibaan, misalnya terbangun.
4. Menyatakan suatu kemungkinan. Pada umumnya didahului dengan kata negatif, tidak
atau tak. Misalnya, tidak ternilai.
5. Menytakan makna paling, misalnya tercantik.

Afiks ke-
Pada umumnya afiks ke- melekat pada bentuk dasar yang termasuk golongan kata
bilangan misalnya kelima, keempat dan seterusnya. Afiks ke- memiliki fungsi membentuk
pokok kata. Afiks ke- mempunyai dua makna ialah:
1. Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut pada bentuk dasar.
Mislanya kelima.
2. Menyatakan urutan.
Konfiks per-an / peng-an

Fungsi : membentuk kata benda Makna konfiks per-an / peng-an:

Menyatakan tempat. Contoh : perhentian , pelabuhan , pengadilan , pemakaman


Konfiks ke-an

Fungsi : secara umum , konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda , tetapi dalam jumlah
terbatas , konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja (pasif) dan kata sifat/keadaan

Makna Konfiks ke-an :

Menyatakn tempat /daerah/wilayah. Contoh : kerajaan , kecamatan , kedutaan , kelurahan ,


kementrian , kesultanan
Konfiks ber-an

Fungsi : membentuk kata kerja Makna konfiks ber-an :

Menyatakan saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok). Contoh :
berkirim-kiriman, berkenalan, bersalam-salaman, berpelukan, bertangis-tangisan, berkejar-
kejaran, berebutan
Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang (repetitif), atau perbuatan tetap
berlangsung, atau pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, berhamburan,
berkeliaran, bercucuran, berdatangan
NAMA: Jenni Arta Pakpahan

NPM :22110079

TUGAS 2

1.Makna afiks

JAWAB : Afiks atau imbuhan adalah satuan bentuk yang terikat dengan sebuah kata dan
membentuk kata baru dengan makna yang berhubungan dengan kata asal. Kata baru
tersebut akan mengalami perubahan makna.

2. ntukan fungsi infiks,prefiks,sufiks,konfiks dan simulfiks

JAWAB : 1.Fungsi infiks, Menurut Hasan Alwi dalam buku berjudul Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia (2003) infiks adalah bentuk afiks yang ditempatkan di tengah kata dasar.
Sehingga infiks sering disebut dengan sisipan. Jenis-jenis infiks adalah –em, -el, -in, dan er-.

2. Fungsi prefiks,Pengertian dari prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau di
depan suatu kata dasar. Sehingga prefiks sering juga disebut sebagai awalan. Jenis-jenis
prefiks adalah imbuhan ber-, me-, per- se- di-, ke-, dan ter-.

3. Fungsi sufiks,Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di akhir atau di belakang suatu
kata dasar. Sehinga sufiks sering disebut dengan akhiran. Jenis-jenis sufiks adalah –an, -I, -
nya, –kan, -kah, -wan, dan -wati. Misal kata dasar “ayun” dibubuhi sufiks –an, menjadi
ayunan.

4. Fungsi konfiks,Konfiks adalah awalan dan akhiran yang melekat pada kata secara
bersamaan , tidak secara bertahap / tidak satu demi satu.fungsi membentuk kata benda
Makna konfiks per-an / peng-an.

5. Fungsi simulfiks,Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang
ditambahkan atau dileburkan pada dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk
mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada
ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang berfungsi sebagai
pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
Nama:Putri Elisabet Sarina Simatupang
Npm:22110063
Mapel: Morfologi

Contoh Prefiks(awalan)
1.dikatakan:makna kata mengandung

2.terdakwa:makna kata tersangka yang berbuat satu kejahatan

3.perdata:makna kata

4. diterima:makna kata menerima sesuatu

5. perbuatan:makna kata melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas

6.meminta:makna kata menerima sesuatu dari orng lain

7.bersama:makna kata melakukan suatu pekerjaan dengan serentak

atau 8.berawal:Makana kata yang di lakukan Karena suatu kejadian

9. terhadap:makna kata melakukan suatu pekerjaan yang di tujukan pada seseorang

10. didakwa:makna kata metuntutan atau gugatan yang diajukan oleh seseorang
terhadap orang lain karena haknya telah dilanggar, dirugikan, dan sebagainya;

Contoh:konfiks(awalan dan akhiran)

1.dikatakan:makna kata mengucapkan suatu hal

2.menyebutkan:makna kata melakukan atau memanggil seseorang

3.beralasan:Makna kata tindakan

4.berpacaran:makna kata 2 orang yang terjalin suatu hubungan

5.meminjam:makna kata tindakan

6.perbuatan:makna kata mengandung kegiatan atau tindakan

7.penyerahan:makna kata memberikan satu hal kepada orng lain

8.disaksikan:makna kata tindakan. Melihat suatu kejadian


9. diputuskan:makna kata berupa tindakan

10. mendengar makna kata tindakan atau perilaku yang di lakukan untuk memperoleh suatu
hal atau impormasi

11. percintaan:makna kata yang mengandung perbuatan


NAMA: YESSI EVI YONA

SIGALINGGING NPM :22110087

TUGAS 2

1.Makna afiks

JAWAB : Afiks atau imbuhan adalah satuan bentuk yang terikat dengan sebuah kata
dan
membentuk kata baru dengan makna yang berhubungan dengan kata asal. Kata
baru
tersebut akan mengalami perubahan makna.

2. Tentukan fungsi infiks,prefiks,sufiks,konfiks dan simulfiks

JAWAB : 1.Fungsi infiks, Menurut Hasan Alwi dalam buku berjudul Tata Bahasa
Baku
Bahasa Indonesia (2003) infiks adalah bentuk afiks yang ditempatkan di tengah
kata
dasar. Sehingga infiks sering disebut dengan sisipan. Jenis-jenis infiks adalah –em, -el, -
in, dan er-.

2. Fungsi prefiks,Pengertian dari prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau
di depan suatu kata dasar. Sehingga prefiks sering juga disebut sebagai awalan. Jenis-
jenis prefiks adalah imbuhan ber-, me-, per- se- di-, ke-, dan ter-.

3. Fungsi sufiks,Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di akhir atau di belakang


suatu
kata dasar. Sehinga sufiks sering disebut dengan akhiran. Jenis-jenis sufiks adalah –an,
-
I, -nya, –kan, -kah, -wan, dan -wati. Misal kata dasar “ayun” dibubuhi sufiks –an,
menjadi
ayunan.

4. Fungsi konfiks,Konfiks adalah awalan dan akhiran yang melekat pada kata secara
bersamaan , tidak secara bertahap / tidak satu demi satu.fungsi membentuk kata
benda
Makna konfiks per-an / peng-an.

5. Fungsi simulfiks,Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan
yang
ditambahkan atau dileburkan pada dasar. Simulfiks mengganti satu atau lebih
fonem
untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah ng-,
misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari (dari cari), yang
berfungsi
sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
NAMA : MARIA MARGARETTA SIREGAR

NPM : 22110061

MATAKULIAH : MORFOLOGI

TUGAS KEDUA MENCARI MAKNA AFIKS

Makna ber pada prefiks


1. Menyatakan kepemilikan
Contohnya: ayam itu beranak
lima
2. Menyatakan penggunaan
Contohnya: kami sedang bersepeda
3. Menyatakan kegiatan
Contohnya : hari ini kami kuliah sampai sore
4. Menyatakan jumlah
Contohnya : kami bertiga sedang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
5. Menyatakan suasana hati
Contohnya : lisma bersedih karena kehilangan anjing kesayangan

Makna imbuhan se pada prefiks


1. Menyatakan makna satu
Imbuhan se- yang berarti satu umumnya dipadukan dengan kata benda untuk
menunjukkan suatu ukuran.
Contohnya : serombongan pelajar tersebut menuju ke hutan untuk melakukan observasi.
2. Menyatakan makn waktu
Imbuhan se- yang menunjukkan waktu, merupakan awalan se dipadukan dengan kata
kerja
Contohnya : ayah tidak pernah lupa mencuci mobilnya sebelum berangkat kerja.
3. Menyatakan makna seperti
Makna imbuhan se yang berarti seperti hampir mirip atau serupa merupakan imbuhan se-
digabungkan dengan kata sifat.
Contohnya : Lisma sangat pandai bermain musik, sepandai ayahnya yang merupakan
seorang pemusik.
4. Menyatakan makna seluruh
Imbuhan se- yang bermakna seluruh, biasanya diikuti oleh kata benda.
Contohnya : Indonesia menjadi negara penghasil rempah terbanyak sedunia( seluruh
dunia).
5. Menyatakan makna sesudah
Imbuhan se- yang bermakna sesudah/ setelah, digunakan pada kata kerja dan kata sifat
tertentu dan diikuti oleh kata ganti-nya dibelakang kata kerja atau kata sifat tersebut
Contohnya : Sesampainya ia diperantauan, ia langsung menelepon ibunya.

Makna imbuhan me pada prefiks


1. Melakukan suatu pekerjaan
Imbuhan me dapat dibubuhkan sebuah kata dasar yang menyatakan kata kerja.
Contohnya : menulis, menari, melompat, memukul dan membaca.
2. Membentuk atau menjadikan sesuatu
Makna ini terjadi jika imbuhan me- dibubuhkan pada kata dasar berbentuk kata benda
atau kata sifat seperti gulai,sate,keras dan sebagainya.
Contohnya : mengeras, melunak, menggulai.
3. Mengerjakan sesuatu dengan alat
Contohnya : mencangkul, memahat, mengasah, memalu.
4. Mencari atau mengumpulkan sesuatu
Makan ini terjadi jika imbuhan me- bertemu dengan kata dasar berupa kata benda.
Contohnya : mendamar, merotan.
5. Menyatakan perasaan
Makna ini terbentuk jika imbuhan me- dibubuhkan pada kata sifat serapan, seperti erang,
ringis, dan sebagaimnya.
Contohnya : mengiba, mengerang, mengaduh.

Makna di- pada prefiks


Imbuhan di- biasanya digunakan untuk mengubah kata dasar menjadi kata kerja. Jenis
imbuhan ini biasanya memiliki arti sebuah tindakan yang dilakukan dengan sengaja.
Contohnya : diinjak, dimakan, dipukul, dan lain sebagainya.

Makna per- pada prefiks


Menyatakan tempat, perbuatan, menyatakan peristiwa itu sendiri dan menyatakan
kumpulan.

Makna ter- pada prefiks:

1. Pembentuk verba aktif intrnsitif


2. Pembentuk verba pasif
3. Pembentuk adverbia contohnya karena dikerjakan dengan terburu-buru, kualitas
bangunan itu kurang bagus.
4. Pembentuk preposisi
5. Pembentuk verba adjektiva.

Makna el,em,er pada infiks

1. Makna yang banyak atau bermacam-macam


Contohnya : kata gigi menjadi gerigi
2. Makna banyaknya waktu
Contohnya : kata getar menjadi gemetar
3. Makna sama dengan kata dasarnya
Contohnya : kata turun menjadi temurun.
Makna akhiran i pada sufiks

Biasanya digunakan untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat imbuhan sufiks(i) akan
mengubah makna menjadi makna perintah

Contohnya : cintai ( cinta).

Hormati ( hormat ).

Fungsi frefiks
1. Prefiks me-
Imbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks ini memiliki arti
struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai berikut.
Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh :
Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.
Ibu menanam bunga di kebun agar terlihat asri.
Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.
2. Prefiks pe-
Fungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata benda. Prefiksi ini
memiliki makna gramatikal.Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh :
Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor tersebut.
Kakak bekerja sebagai penambang di perusahaan tersebut.
Cita-citanya kelak ingin menjadi penulis yang sukses.
3. Prefiks ber-
Fungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal dari kata benda,
sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:
Menyatakan memiliki atau mempunyai.
Contoh :
Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40 tahunan.
Kakek yang berjanggut panjang itu membawa banyak kardus.
4. Prefiks per-
Fungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif (perintah). Beberapa
makna dari imbuhan ini adalah :
Membuat jadi atau menjadikan.
Contoh :
Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh memperihatinkan.
Membuat menjadi lebih.
Contoh :
Pertajamkan semua pisau yang ada di dapur!
Perkecilkan suara radio itu!
Membagi menjadi.
Contoh :
Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!
Fungsi prefiks ter- dan di-
Prefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan pembentuk kata sifat.

Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca,
dicerca, dipuja.

Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi,
terpandang.

Fungsi prefiks ke-


Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan tingkat dan pembentuk kata bilangan
kumpulan.

Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya

Contoh pembentukan kata bilangan kumpulan dengan menggunakan prefiks ke- : ketiga,
keempat, kelima dan seterusnya.

Fungsi infiks er-

Infiks -er- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan infiks -er- : gerigi

Fungsi infiks em-

Infiks -em- berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- : gemetar

. Fungsi infiks -el-

Infiks -el- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -el- : selidik

Fungsi sufiks kan-

Sufiks –kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan,
matikan, nyalakan, dengarkan.
Fungsi konfiks

Imbuhan me-kan

Fungsi imbuhan me-kan membentuk kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan
objek.

Makna imbuhan me-kan sebagai berikut.

a) 'menyatakan makna kausatif'

Contoh: Niken menjatuhkan gelas.

menjatuhkan = 'membuat' jatuh

b) 'menyatakan makna melakukan tindakan untuk orang lain atau benefaktif'

Contoh: Rina membukakan pintu saat ayahnya datang.

membukakan = 'membuka untuk' orang lain.

Imbuhan di-kan

Fungsi imbuhan di-kan membentuk kata kerja bentuk pasif.

Makna imbuhan di-kan 'menyatakan makna kausatif'.

Contoh: Bulan ini gaji karyawan PT Dewa Perkasa dinaikkan sepuluh persen.

dinaikkan = 'dibuat menjadi' naik

6. Imbuhan ber-kan

Fungsi imbuhan ber-kan membentuk kata kerja.

Makna imbuhan ber-kan sebagai berikut.

a) 'menyatakan makna memakai'

Contoh: Keputusan itu diambil berdasarkan kesepatan semua anggota.

berdasarkan = 'memakai dasar'.


Fungsi simulfiks

Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari
(dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.
TUGAS MORFOLOGI
Nama : Adam Saputra A
Nim : N1B121053
Prodi : Pendidikan Bahasa Dan Sastra

1. Jelaskan makna afiks !


2. Tentukan fungsi infiks,prefiks,sufiks, Konfiks dan simulfiks!
JAWABAN:
1. Afiks adalah unsur linguistik yang digunakan untuk mengubah atau memodifikasi
makna dari sebuah kata dasar. Afiks terdiri dari dua jenis utama: awalan (prefix) dan akhiran
(suffix). Berikut penjelasan lebih lanjut tentang makna afiks:
a. Awalan (Prefix):
 Awalan adalah afiks yang ditempatkan di depan kata dasar.
 Contoh: "tidak" dalam "tidak makan."
 Makna: Awalan ini memberikan negasi atau perubahan makna menjadi kebalikan
dari kata dasar. Dalam contoh di atas, "tidak" memberikan makna bahwa tindakan
makan tidak terjadi.
b. Akhiran (Suffix):
 Akhiran adalah afiks yang ditempatkan di belakang kata dasar.
 Contoh: "an" dalam "makanan."
 Makna: Akhiran ini sering digunakan untuk membentuk kata benda atau kata
sifat baru dari kata dasar. Dalam contoh di atas, "makanan" adalah kata benda
yang
merujuk pada makanan.

2. Afiks dapat digunakan untuk mengubah makna kata, mengindikasikan kategori


gramatikal (seperti bentuk jamak atau bentuk kata kerja), atau memberikan informasi
tambahan tentang kata tersebut. Afiks sangat umum dalam bahasa-bahasa di seluruh dunia
dan merupakan salah satu cara penting untuk memperkaya kosakata dan memahami struktur
bahasa.
Infiks, prefiks, sufiks, konfiks, dan simulfiks adalah jenis-jenis afiks yang digunakan
dalam bahasa untuk mengubah makna atau struktur kata. Berikut adalah penjelasan tentang
fungsi masing-masing:
a. Infiks:
 Infiks adalah afiks yang dimasukkan ke dalam tengah kata dasar.
 Fungsi: Infiks digunakan untuk mengubah makna kata, seringkali berhubungan
dengan perubahan gramatikal atau struktural. Contoh dalam bahasa Indonesia adalah
"me-n- yanyi," di mana infiks "-ny-" dimasukkan ke dalam kata "nyanyi" untuk
membentuk kata kerja bentuk aktif.
b. Prefiks:
 Prefiks adalah afiks yang ditempatkan di depan kata dasar.
 Fungsi: Prefiks sering digunakan untuk mengubah makna kata atau menambahkan
makna tertentu. Contoh dalam bahasa Inggris adalah "un-" dalam "unhappy," yang
mengubah kata "happy" menjadi berarti "tidak bahagia."
c. Sufiks:
 Sufiks adalah afiks yang ditempatkan di belakang kata dasar.
 Fungsi: Sufiks digunakan untuk mengubah kelas kata (dari kata kerja menjadi kata
benda, misalnya) atau menambahkan makna atau nuansa tertentu. Contoh dalam
bahasa Inggris adalah "-er" dalam "teacher," yang mengubah kata "teach" menjadi
kata benda yang merujuk pada seseorang yang mengajar.
d. Konfiks:
 Konfiks adalah gabungan dari prefiks dan sufiks yang digunakan bersama-sama
dalam satu kata.
 Fungsi: Konfiks digunakan untuk mengubah makna atau struktur kata dengan cara
yang lebih kompleks. Contoh dalam bahasa Tagalog adalah "ka-in" yang membentuk
kata "kainan," yang berarti "tempat makan."
e. Simulfiks:
 Simulfiks adalah jenis afiks yang digunakan secara bersamaan di awalan dan akhiran
kata.
 Fungsi: Simulfiks digunakan untuk memberikan makna tertentu atau mengubah kata
dengan cara yang lebih kompleks. Contoh dalam bahasa Malay adalah "ber-," yang
ditempatkan di awalan dan akhiran kata untuk membentuk kata kerja beraturan,
seperti "berlari" (berlari).
Afiks, termasuk infiks, prefiks, sufiks, konfiks, dan simulfiks, adalah komponen penting
dalam bahasa untuk menghasilkan variasi kata dan membentuk struktur gramatikal yang
berbeda.
Nama : Yosevin Nadeak

Npm : 22110059

Matkul : Morfologi

Contoh prefiks (awalan)

1. Meninggalkan: makna kata Tindakan


2. Sejumlah : makna kata seberapa banyak ia memperoleh atau mendapat
3. Melayani : Makna kata membantu menyiapkan apa yang diperlukan seseorang
4. Kemewahan: makna kata seorang anak yang mendapatkan dari orang tua nya
5. Perjuangan : makna kata usaha yang dilakukan untuk mendapatkan kesuksesan
6. Terkemuka: makna kata terpandang atau disegani karena memiliki kedudukan tinggi
7. Pengkhotbah : makna kata orang yang menyampaikan suatu pesan berupa isi Alkitab
8. Kelompok : makna kata kumpulan yang terdiri atas dua orang atau lebih
9. Sebatas : Makna kata sampai batas
10. Pelaku : makna kata orang yang tersangka dalam tindak pidana.
11. Diterima : makna kata Menerima sesuatu

Contoh konfiks (awalan dan akhiran)

1. Perjuangan : Makna kata benda


Usaha yang menghasilkan nilai yang baik
2. Kenikmatan : makna kata benda
Seseorang yang merasakan kenikmatan
3. Meninggalkan : makna kata Tindakan
Seseorang ibu yang pergi meninggalkan anak anaknya
4. Kemewahan : makna kata benda
Seseorang yang mendapatkan kemewahan
5. Keyakinan : makna kata Tindakan
6. Perusahaan : makna kata benda
Seseorang yang memiliki kedudukan di perusahaan tersebut.
Nama: Neni Lasinta Lumban Siantar

NPM: 22110071

Group: B

1. Jelaskan makna afiks?

2. Tentukan fungsi infiks,prefiks,sufiks,konfliks,dan

simulfiks? Jawaban:

1. Afiks atau imbuhan adalah satuan yang terikat dengan sebuah kata dan membentuk

kata baru dengan kata asal atas baru tersebut akan mengalami perubahan makna. Afiks

tidak mempunyai makna gramatikal. Artinya,ia hanya mempunyai makna apabila

ditambahkan pada suatu kata.

Misalnya,ber- adalah afiks yang tidak mempunyai arti,sedangkan anak kata dasar. Kata baru

akan terbentuk jika ber- ditambahkan pada kata anak, sehingga maknanya pun menjadi anak.

2. Fungsi infiks

Mengubah makna atau bentuk dari kata dasar. Infiks ini memberikan kontribusi terhadap

pembentukan kata baru yang memiliki arti atau makna yang berbeda

Fungsi prefiks

Mengubah makna sebuah kata dasar yang diikuti.

Fungsi sufiks

Dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat,kata kerja maupun kata benda.

Fungsi konfliks

Awalan dan akhiranya yang melekat pada kata secara bersamaan, tidak bertahap/tidak satu

demi satu.

Fungsi simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem.
Nama : Iyana Moi Lingga

NPM: 22110053

Mata kuliah: Morfologi

 Makna imbuhan dari Prefiks :

Makna imbuhan Ber

1. Bermakna Memiliki atau mempunyai Contoh:

-Hati-Hati ada banyak jenis ular Berbisa yang tingga di hutan ini (memiliki makna racun)

2. Bermakna Menggunakan atau memakai Contoh :

-Setiap hari rabu kami berbaju batik

3. Bermakna menghasilkan atau mengeluarkan

Pohon rambutan dibelakang rumahku sudah

Berbuah

4. Bermakna menyatakan jumlah Contoh :

-Mereka bertiga membantu ibu merapikan Rumah

5. Bermakna Menjadi,menyebut atrau

memanggil Contoh :,

-Setelah menceritakan semuanya ke ibu , beban pikiran ku menjadi berkurang

6. Bermakna bertindak atau berlaku sebagai Contoh :

-setiap libur sekolah aku membantu ibu berjualan buah,- buahan ( bertindak sebgai penjual)

7. Bermakna berada dalam keadaan Contoh :

Ibu bersedih karena kehilangan kalung kesayangan nya

8. Bermakna melakukan Tindakan

Contoh

-adikku berjalan dengan santai (Tindakan berjalan)

9. Bermakna melakukan sesuatu untuk diri

sendiri Contoh

-ayahku bercukur setiap seminggu sekali (melakukan cukur )

10. Menyatakan suatu perbuatan yang berbalasan atau timbal

balik Contoh
-aku dan sahabatku berpelukan setiap bertemu (saling peluk)

2. Fungsi frefiks

1. Prefiks meImbuhan ini memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja (verba). Prefiks
ini memiliki arti Struktural, prefiks ini juga dapat mengandung beberapa arti sebagai
berikut.

1. Melakukan tindakan seperti yang tersebut dalam kata

dasar. Contoh :

Adi menari tradisional bersama teman-teman sekelasnya.

Ibu menanam bunga di kebun agar terlihat asri.

Ayah melompat dari pagar karena lupa membawa kunci.

2. Prefiks peFungsi dari imbuhan ini adalah untuk membentuk kata kerja, sifat, dan kata
benda. Prefiksi ini

Memiliki makna gramatikal.Sebagai pelaku tindakan yang tersebut dalam kata

dasar. Contoh :

Ibu bekerja sebagai penerjemah 5 bahasa di kantor

tersebut. Kakak bekerja sebagai penambang di

perusahaan tersebut. Cita-citanya kelak ingin menjadi

penulis yang sukses.

3. Prefiks berFungsi dari awalan ini adalah untuk membentuk kata kerja, biasanya berasal
dari kata benda,

Sifat, dan kata kerja itu sendiri. Prefiks ini memiliki beberapa arti, antara lain:

Menyatakan memiliki atau mempunyai.

Contoh :

Paman baru beristri setelah umurnya memasuki 40

tahunan. Kakek yang berjanggut panjang itu membawa

banyak kardus.

4. Prefiks perFungsi dari prefiks ini adalah untuk membentuk kata kerja imperatif
(perintah). Beberapa

Makna dari imbuhan ini adalah :

Membuat jadi atau menjadikan.

Contoh :

Perbudakan yang terjadi di negera itu sungguh

memperihatinkan. Membuat menjadi lebih.


Contoh :

Pertajamkan semua pisau yang ada di

dapur! Perkecilkan suara radio itu!

Membagi menjadi.

Contoh :

Sisakan pertiga kue itu untuk adikmu!


Nama : Citra Mutiara Pasaribu
Npm : 22110082

Makna Afiks
Afiks merupakan satuan gramatikal terikat yang tidak bisa berdiri sendiri dan belum
mempunyai makna. Afiks akan bermakna apabila sudah bergabung dengan kata dasar tertentu.
Afiks tersebut dapat melekat pada awal kata, tengah kata, akhir kata, dan lainnya.

Fungsi Infiks
Infiks -um- berfungsi membentuk kata kerja aktif dari kelas kata kerja, dan menyatakan arti
ber- tindak atau melakukan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasarnya. Sufiks -an
berfungsi membentuk kata benda dari kelas kata benda, dan menyatakan arti setiap apa yang
ter- sebut pada bentuk dasarnya.

Fungsi Prefiks
Dalam kalimat, tentu saja tidak semua kata-kata didalamnya menggunakan kata dasar. Dalam
sebuah kalimat, tentu terdapat sebuah kata berimbuhan. Entah pada jenis kalimat aktif, pasif,
simple, hingga kompleks tentu saja terdapat kata-kata yang disisipi imbuhan. Banyak sekali
jenis imbuhan yang ada di dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu awalan (prefiks).
Imbuhan prefiks atau awalan merupakan sebuah imbuhan yang disisipkan dan ditambahkan
pada sebuah kata dasar. Kata awalan ini memiliki beberapa jenis dan tentunya memiliki
fungsinya masing-masing. Dalam bahasa sematik, awalan yang bisa mengubah bentuk kata
dasar yang disisipinya dinamakan sebagai peformatif. Proses penambahan prefiks ini disebut
sebagai prefiks aksi. Berikut ini beberapa awalan atau prefiks yang ada di dalam bahasa
Indonesia serta contohnya dalam kalimat.

Fungsi Sufiks
Sufiks merupakan akhiran yang merupakan penambahan imbuhan di bagian akhir kata dasar
sehingga biasa disebut sebagai akhiran. Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori sufiks

Fungsi Konfiks
Konfiks adalah bentuk penambahan imbuhan pada bagian depan dan akhir kata dasar.
Imbuhan yang termasuk ke dalam kategori konfiks antara lain: ke-an, ber-an, pe-an, per-an,
dan se-nya.
Fungsi Simulfiks
Simulfiks mengganti satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem. Simulfiks dalam
bahasa Indonesia adalah ng-, misalnya pada ngopi (dari kopi), dan ny-, misalnya pada nyari
(dari cari), yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam ragam cakapan.

Anda mungkin juga menyukai