RPP Rencana Aksi 1 Lompat Jauh
RPP Rencana Aksi 1 Lompat Jauh
Oleh:
NAMA : FADLIN
NIM : 2012220363
NO UKG : 201900723167
KELAS :C
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menganalisis teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dengan benar.
2. Memperagakan teknik dasar lompat jauh dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh pendidik ditemukan bahwa Peserta didik kesulitan
dalam mempraktikkan teknik dasar awalan dan tolakan pada keterampilan dasar lompat jauh gaya
jongkok
2. Konsep
lompat jauh adalah suatu gerakan melompat sejauh-jauhnya yang didahului dengan lari, awalan,
kemudian diteruskan dengan menolak pada papan tumpuan, baru lepas tapak, melayang di udara,
dan akhirnya mendarat kembali pada bak pasir
3. Prosedur
Mempraktikan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik berbasis TPACK
Model : Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
Metode : Demonstrasi, penugasan, dan tanya Jawab
F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran
Video pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada permainan bola voli
Gambar rangkaian lompat jauh gaya jongkok
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
2. Alat Pembelajaran
Tempat lompat
Kons
Kardus
Peluit
G. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku PJOK SMK/SMA kelas X penerbit bumi aksara
Youtube https://www.youtube.com/watch?v=IgByi9Jyr_0
Google drive
https://docs.google.com/document/d/1eUkrM6w0KPjIjvj0o5inJd2eFtmMZ2ZhCktciz6I5LQ/edit
H. LANGKAH-LANGKAH PEMELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Peserta didik mengganti pakaian sebelum memulai pembelajaran 5 Menit
Pendidik menginstruksikan peserta didik untuk berbaris di 20 menit
lapangan dengan rapi dengan membuat 2 baris secara bersaf
dipimpin oleh ketua kelas.
Pendidik membuka pelajaran PJOK dengan mengajak peserta
didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing- masing
(religius), dipimpin oleh ketua kelas
Pendidik menanyakan keadaan peserta didik, bila ada peserta
didik yang kurang sehat (sakit), maka Pendidik meminta peserta
didik tersebut untuk beristirahat.
Pendidik mengecek kehadiran peserta didik dengan bertanya
siapa yang tidak hadir hari ini.
pendidik menjelaskan materi hari ini tentang teknik dasar
lompat jauh gaya jongkok
Pendidik memotivasi peserta didik untuk mengondisikan
suasana belajar yang menyenangkan dengan menjelaskan
manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
Pendidik mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
Pendidik mengatur jarak peserta didik untuk melakukan
pemanasan dipimpin ketua kelas
Melakukan pemanasan statis dan dinamis yang dipimpin oleh
peserta didik yg telah ditunjuk.
Juwaidin, S.Pd
NIP. 197506062005011017 Fadlin, S.Pd
NIP. 198902142019031002
MATERI AJAR
Olahraga atletik mempunyai beragam cabang yang kerap dijadikan ajang perlombaan, salah
satunya adalah cabang lompat jauh. Cabang atletik lompat jauh ternyata sudah menjadi bagian dari
pertandingan Olimpiade sejak tahun 1896 lho…
Selanjutnya, cabang olahraga lompat jauh ini semakin berkembang dan diajarkan di berbagai sekolah
untuk menghasilkan atlet muda.
Lompat jauh merupakan cabang atletik yang menggunakan gerakan melompat ke depan atas dalam
upaya membawa titik berat badan mereka selama mungkin di udara (melayang di udara), yang dilakukan
secara cepat dan melakukan tolakan untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya.
Sama halnya dengan cabang olahraga lain, lompat jauh juga memilih teknik tersendiri yang harus
dilakukan oleh peserta supaya dapat mencapai lompatan dengan jarak yang jauh
1. Teknik dalam Lompat Jauh
1. Teknik Awalan
Dalam teknik awalan, gerakan peserta lompat jauh harus dilakukan dengan lari secepat
mungkin supaya dapat memperoleh kecepatan maksimal sebelum akhirnya melakukan tolakan.
Selain itu, teknik awalan ini juga dapat dinilai sebagai suatu tindakan untuk mendapatkan kecepatan
horizontal secara maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan
tolakan.
Teknik awalan ini harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak kira-kira 40-45
meter pada sebuah lintasan lari, kemudian barulah peserta melakukan tolakan dengan menggunakan
kedua kakinya.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik awalan dalam cabang atletik lompat jauh,
yakni sebagai berikut:
Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan peserta. Bagi
peserta cabang atletik lompat jauh yang hendak melompat dengan awalan pendek, lakukan
dengan jarak kurang lebih 30-25 meter atau dapat kurang dari itu. Sementara itu, bagi peserta
cabang atletik lompat jauh yang hendak melompat dengan awalan jauh, dapat melakukannya
dengan jarak kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu.
Posisi ketika berdiri di titik awalan yaitu kaki harus sejajar atau bisa juga dengan salah satu kaki
berada di depan, bergantung bagaimana posisi yang menguntungkan bagi peserta.
Cara pengambilan awalan dalam cabang atletik lompat jauh ini dapat dimulai secara perlahan-
lahan kemudian cepat (sprint). Kecepatan tersebut harus dipertahankan hingga sesaat sebelum
melakukan tolakan.
Sesudah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off),
gerakan kaki dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang sebelumnya dicapai.
Pada langkah terakhir tersebut, peserta harus berkonsentrasi dan fokus untuk melakukan tolakan
di papan atau balok tumpu yang telah disediakan.
2. Teknik Menumpu/ Tolakan
Teknik ini diyakini menjadi gerakan paling penting dalam cabang atletik lompat jauh karena
sangat menentukan hasil lompatan yang sempurna. Dalam teknik ini, peserta akan melakukan
tolakan pada sebuah papan atau balok tumpu menggunakan kaki terkuat dengan mengubah
kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
Ketika melakukan tumpuan, posisi badan peserta tidak boleh terlalu condong. Tumpuan yang
dilakukan juga harus kuat, cepat, dan seimbang. Keseimbangan badan peserta dalam melakukan
tolakan juga dipertimbangkan supaya tidak goyah.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik menumpu/tolakan,
yakni:
Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang paling terkuat (setiap orang
berbeda-beda)
Bagian telapak kaki yang terkuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit, maka
gunakan tumitmu terlebih dahulu untuk melakukan tumpuan dan diakhiri di bagian ujung kaki.
Sesat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang
Sebaiknya bertumpu di papan tumpu dengan tepat
Kedua lengan harus ikut diayunkan ke depan dan atas ketika bertumpu
Ayunkan kaki dan tangan ke depan setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk
3. Teknik Melayang
Dalam teknik ini, gerakannya harus dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan.
Ketika melakukan teknik gerakan melayang ini, badan peserta harus tetap terjaga
keseimbangannya. Ayunan kedua tangan juga bisa membantu peserta untuk menjaga
keseimbangan tubuh mereka.
4. Teknik Mendarat
Teknik mendarat ini harus dilakukan peserta sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau
lengan mereka justru jatuh ke arah belakang, itu sama saja dengan cedera. Pendaratan pada bak
lompat dimulai dengan posisi kedua tumit dan kaki dalam posisi rapat. Gerakan-gerakan ketika
pendaratan juga harus dilakukan dengan kedua kaki. Hal yang harus diperhatikan dalam teknik
mendarat ini adalah kedua kaki yang digunakan untuk mendarat harus dilakukan secara
bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke arah depan. Mengapa ketika melakukan teknik
pendaratan, tubuh peserta harus condong ke arah depan? Apabila tubuh peserta cenderung jatuh ke
arah belakang, justru akan berakibat fatal bagi peserta cabang atletik lompat jauh ini.
Bentuk lapangan cabang atletik lompat jauh tentu saja berbeda dengan bentuk lapangan cabang
atletik basket atau voli. Yang harus ada dalam sebuah lapangan lompat jauh adalah lintasan lari, papan
tolakan, bak lompat, dan tempat pendaratan.
Dalam lapangan cabang atletik lompat jauh ini, jarak antara lintasan lari dengan papan tolakan
umumnya berukuran 40-45 meter, dengan lebar lintasan sekitar 1,22 meter.
Sementara itu, papan tolakannya memiliki panjang kira-kira 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan
ketebalan sekitar 10 cm.
Di antara papan lompatan dengan dengan bak lompat, terhadap jarak sepanjang 1 meter.
Lalu, bak lompat memiliki panjang sekitar 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk tempat pendaratan,
mempunyai jarak paling sedikit adalah 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
Tempat pendaratan biasanya diisi dengan pasir yang halus dan permukaan pasir harus sama tinggi atau
datar dengan sisi atas papan tolakan
5. Seorang atlet cabang atletik lompat jauh dapat dinyatakan gagal ketika melakukan suatu
lompatan, apabila mereka melakukan hal-hal berikut:
1. Ketika teknik bertumpu, peserta menyentuh tanah setelah garis batas tumpuan dengan menggunakan
bagian tubuh manapun, baik saat melompat atau berlari.
2. Bertumpu dari luar ujung balok tumpuan, baik di jarak sebelum atau pada perpanjangan garis batas
tumpuan.
3. Menyentuh tanah yang berada di antara garis tumpuan dan tempat pendaratan.
4. Melakukan gerakan lain semacam salto ketika melakukan teknik awalan dan teknik lompatan.
5. Ketika melakukan teknik mendarat, peserta malah menyentuh tanah di luar tempat pendaratan dan
lebih dekat ke garis tumpuan daripada bekas terdekat di pasir.
6. Peserta atau atlet cabang atletik lompat jauh tidak hadir ke dalam arena setelah 2 menit pemanggilan.
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Langkah-langkah Kegiatan :
1. Amatai video melalui youtube berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=IgByi9Jyr_0
2. Bacalah materi pada google drive
https://docs.google.com/document/d/1eUkrM6w0KPjIjvj0o5inJd2eFtmMZ2ZhCktciz6I5LQ/
edit
3. Setelah membaca bahan ajar, mengamati video youtube selanjutnya jawab
pertanyaan berikut ini:
1. Pertanyaan.
1. Jelaskan bagaimana langkah-langkah lompat jauh yang benar?
2. Apa saja kesalahan yang umum terjadi pada saat lompat jauh?
3. Apa tujuan dari lompat jauh?
Pertanyaan
Jelaskan jenis latihan apa dan manfaat masing–masing dari latihan pada gambar 1 dan 2
diatas?
INSTRUMEN PENILAIAN EVALUASI
KOMBINASI GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
1. Penilaian Afektif (sikap)
1. Teknik Penilaian
Observasi/pengamatan
2. Instrumen Penilaian
Pengamatan sikap
No Nama Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah Nilai Kode
nilai sikap nilai
Menghargai Disiplin Tanggun Sopan
dan menghayati g Jawab
ajaran agama
yang di anut
1
2
Catatan :
3. Indikator penilaian sikap:
1. Sikap spiritual
a. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anut
1). Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan pembelajaran penjaskes
2). Memberi salam pada awal dan akhir pembelajaran
3). Mengucap syukur ketika berhasil melakukan sesuatu
4). Berserah diri (tawakal) kepada tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha
2. Sikap sosial
a. Disiplin
a) Hadir tepat waktu saat pembelajaran dimulai.
b) Patuh pada tata tertib dan aturan.
c) Memakai baju olahraga pada saat pelajaran pjok
d) Mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Tanggung jawab
a) Mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir.
b) Melaksanakan praktik sesuai dengan arahan.
c) Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Meminta maaf jika melakukan kesalahan.
c. Sopan
1) Tidak berkata kotor atau kasar
2) Bersikap 3 S (Salam Senyum Sapa)
3) Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat.
4) Menghormati teman dan orang yang lebih tua
Isi kolom sikap yang diamati sesuai dengan indikator penilaian sikap:
Nilai 4 = Sangat Baik (jika 4 indikator terlihat)
Nilai 3 = Baik (jika 3 indikator terlihat)
Nilai 2 = Cukup (jika 2 indikator terlihat)
Nilai 1 = Kurang (jika 1 indikator terlihat)
2. Jumlah Nilai = jumlah nilai dari 4 aspek perilaku
3. Nilai Sikap =
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai= x 100 s
Skor maksimal (12)
4. Kode nilai / predikat :
90,01 – 100,00 = Sangat Baik (A)
80,01 – 90,00 = Baik (B)
75,01 – 80,00 = Cukup (C)
00,00 – 74,00 = Kurang (D)
2. Penilaian Aspek Psikomotor (Keterampilan)
- Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian yang dilakukan oleh Pendidik berdasarkan pada gerak yang ditunjukkan peserta didik
pada akhir pembelajaran.
Kompetensi dasar Teknik Penilaian Indikator Soal
4.3. Mempraktik- kan hasil analisis Observasi 4.3.1. Mampu Mempraktik- kan
keterampilan lompat untuk hasil analisis keterampilan
menghasilkan gerak yang lompat untuk menghasilkan
efektif *) gerak yang efektif
Kualitas Ket
Aspek yang
Indikator Penilaian Gerakan
dinilai
1 2 3 4
1. Mengambil ancang-ancang/awalan lari
2. Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi
sedikit sebelum bertolak.
Awalan
3. Kecepatan ancang-ancang dipertahankan tetap
maksimal sampai mencapai papan tumpu/bertolak.
4. Pinggang turun sedikit pada satu langkah akhir
ancangancang
1. Ayunkan paha kaki-bebas cepat ke posisi horizontal
dan dipertahankan.
Tumpuan
/Tolakan 2. Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada
waktu melakukan tolakan.
3. Bertolaklah ke depan dan ke atas (sudut tolakan
45°).
Kriteria Penilaian:
Poin 1: Awalan : jika hanya 1 kriteria yang dilakukan
Tolakan : jika tidak sesuai dengan kriteria sama sekali
Melayang diudara : jika tidak sesuai dengan kriteria sama sekali
Mendarat : jika hanya 1 kriteria yang dilakukan
Poin 2: Awalan : jika hanya 2 kriteria yang dilakukan
Tolakan : jika hanya 2 kriteria yang dilakukan
Melayang diudara : jika hanya 2 kriteria yang dilakukan
Mendarat : jika hanya 2 kriteria yang dilakukan
Pedoman Penskoran
1. Remidial
Pembelajaran remidial dilakukan apabila nilai peserta didik kurang dari KKM=75.
Remidial berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian atau analisis kesulitan belajar. Untuk itu, perlu dicari penyebab mengapa
peserta didik tersebut tidak mencapai kompetensi sebagaimana termuat dalam capaian
pembelajarannya. Adapun bentuk kegiatan pembelajaran remedial antara lain pembelajaran
ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, dan pemanfaatan tutor sebaya. Pendidik
membimbing peserta didik dengan menjelaskan materi yang belum dipahami peserta didik
kemudian peserta didik mengerjakan soal evaluasi kembali