Anda di halaman 1dari 14

NASKAH DRAMA

Pemain :
Munaiyara Assyahruni sebagai Bu Dewi (Kepala Sekolah SD)
Syakirah sebagai Ustadzah Maryam
Fakhira Shakila sebagai Aqila (Tokoh Utama)
M. Greg Al ‘ain sebagai Papa Aqila
Zinnirah sebagai Mama Aqila
Hania Izzatunnisa sebagai Fatimah Azzuhra (Tokoh Utama kedua)
Abdullah sebagai Ayah Zuhra
Syibila Khansa Adila sebagai Bunda Zuhra
Mawaddah sebagai Elisa (Teman sekelas)
Callista Putri Tania sebagai Annisa (Teman sekelas)
Farisa Putri sebagai Riska (Teman sekelas)
Rayya Amalina Zayani sebagai Alya (Teman Sekelas)
Hilyan AlGhifari sebagai Al (teman sekelas)
Rizki Naori sebagai Iki (Teman sekelas)

Cerita ini berawal dari seorang anak perempuan yang lahir di kota metropolitan Jakarta, namun harus
pindah ke sebuah desa di kota Bireuen provinsi Aceh. dikarenakan orangtuanya dipindahkan tugas.
Aceh merupakan kampung halaman dari orangtuanya. Keluarga ini cukup terpandang di desanya.
Gadis ini bernama Adelia Aqila Putri yang lebih dikenal dengan Aqila, anak ini punya watak keras
kepala, pembangkang, malas belajar namun Aqila tergolong anak pintar dikelasnya walau dia tidak
pernah belajar. Dia selalu berseteru dengan ibunya. Dia juga memiliki sifat sombong namun
kesombongannya hanya untuk anak selevel dengannya, dibalik keras kepalanya Aqila, dia mempunyai
sifat penyayang untuk orang kurang beruntung dari dia.

SELAMAT MENYAKSIKAN....

Babak 1;*di rumah Aqila*.

Mama Aqila memilih sebuah sekolah dasar yang berbasis Tahfizh untuk pilihan sekolah pindahan
Aqila, alasan orangtuanya hanya agar Aqila tidak lagi menjadi anak Pembangkang. Namun
orangtuanya tidak menuntut hal lainnya dari anaknya. Akan tetapi aqila tidak suka dengan lingkungan
sekolah barunya yang terlihat lusuh dan dekil.
*Suara ringtone berbunyi*
Mama Aqila sedang asik mengbrol dengan teman2nya, sedangkan papa aqila sedang didepan
laptopnya.

Aqila : Papa, Mama, Aqila gk mau sekolah di SD Tahfizh itu, Aqila baca quran aja gk bsa.
Gmn mau hafal cba, aqila tu cita2nya jadi artis ma, pa, please.. aqila pindah ke
sekolah bintang aja yaaa… aqila udh cri tau kok, smp bintang ada nyanyi2 loh ma…
(rengek aqila ke mama nya)
Mama Aqila : Aqila, anak mama yang paling cantik, kamu tu ckup belajar Iqra aja, selesai di SD
nnti kamu ckup selesai 1 jilid iqra aja, udah, gk perlu hafal2 yang aneh2 ah, ya kan
pa?
Papa Aqila : Aqila dengarkan kata mama mu, udah, papa sibuk!
Aqila : Papa (Aqila Nangis dan masuk kamar)
(Mama dan Papa saling mandang)

Pada saat pengantaran Aqila kesekolah.. terjadi selisih debat antara Aqila dengan mama dan papanya,
namun Aqila tetap harus ikut kata orangtuanya.. tiba disekolah..

Mama Aqila : Assalamu’alaikum Ibu (Menyalami Kepala sekolah)


Ibu Dewi : Wa’alaikumussalam Bunda, (menyalami kembali), ini Aqila Bunda? Cantik sekali
(menjulur tangan ke Aqila)
Aqila : (menyalami bu naiya dan cemberut)
Mama Aqila ; Iya ibu, ini Aqila Anak saya. Namanya Adelia Aqila Putri. Anak ini sedikit keras
kepala bu ya, bandel juga.
Ibu Dewi : Aqila anak baik ya, (bu dewi membujuk aqila). Ayo ibu kenalkan dengan teman2
kakak.

Setibanya dikelas ..

Ibu Dewi : Assalamu’alaikum Ustazah Maryam, dan anak2 semuanya..


Murid : Wa’alaikumussalam ibu Dewi, How are you ibu?
Ustdzah Mar : Wa’alaikumussalam Bu,
Ibu Dewi : I’m good nak, (bu Dewi senyum)
Everybody, I want to introduce the new student to you are.
Kesini nak (Aqila berjalan kesamping bu Dewi)
Oke, silahkan perkenalkan diri kamu nak.
Aqila : Hi friends, I’m Adelia Aqila Putri, you can call me Aqila, I move from Jakarta,
Nice to meet you.
Murid2 : Hi Aqila, Nice to meet you.
Ustdzah Mar : Come here Aqila, you can sit beside Zuhra.
Aqila : Thank you Miss..

Aqila berjalan kearah tempat duduknya.


Zuhra : Hi Aqila, Aku zuhra.. salam kenal
Aqila : Ya.. (Aqila enggan bersalaman, dia agak jijik dengan lingkungan kelas dan
teman2nya)
Al : Hai, aku Al, Semangat ya belajarnya.
Iki : saya iki
Elisa : Hi, Aqila, Aku elisa, smoga kita jadi teman ya.. (Senyum)
Annisa : Annisa, Salam kenal (Agak acuh)
Alya : saya Alya, senaaang berkenalaan dengan kamu
Riska : Haaiii Aqilaaa, Aku riskaaaa (gaya Heboh)
Aku anak yang paling cntik dikelass

Proses Belajar mengajar pun berjalan dgn cepat hari itu, Aqila dijemput dengan mobil mewah.

*Fatimah Azzuhra, lebih dikenal dengan panggilan zuhra. zuhra adalah anak dari keluarga sangat
tidak mampu, namun keinginan Zuhra untuk belajar Alqur’an sangat kuat bersama ayahnya dan
dikarenakan usahanya, dia mendapatkan beasiswa full dari SD nya selama 6 tahun penuh, zuhra
termasuk anak yang ceria.*
*Dirumah Zuhra*
Zuhra : Assalamu’alaikum bunda, adek ka woe. (salam Hania)
Bunda Zuhra ; Wa’alaikumussalam, ka kawoe nyak eh, Ra gantoe bajeu jue, leuh nyan baro zuhra
pajoh bue beh. Kaleuh smbhyg luho kan?
Zuhra : ka bunda bak sikula, Jet bunda,

Disaat bunda zuhra sedang membersihkan tauge, zuhra datang membantu.

Bunda Zuhra : (bernyanyi) do da idi hai si do da ida


Zuhra : bunda,
Bunda Zuhra : uan nyak,
Zuhra : bunoe kan disikula na aneuk baroe pinah dri Jakarta, kob brat tari ngoen gleh dih
mak.
Bunda Zuhra : nyan beuget2 nyak beh. Tanyoe ureung hana, bek sampek reuleuh barang ngoen
nyak ra nyan. Ayah ngoen bunda hana peng keugantoe2 nyak beh.
Zuhra : Jet Bunda.

Akhirnya dengan penuh keterpaksaan Aqila menjalani hari harinya di sekolah di SD tahfizh, namun
dia sangat bandel dan pemberontak, selalu menjawab gurunya, bahkan dia sering bolos di kelas
Qur’an dengan alasan sakit sehingga ustdzh maryam kewalahan,

*di kantor guru, Ustdzah Maryam melaporkan kelakuan Aqila kepada kepala sekolah*
Ustdzah Mar : Assalamu’alaikum ibu, maaf apa saya bisa mengganggu sebentar?
Bu Dewi : Wa’alaikumussalam, tentu ustadzah, silahkan ustadzah, duduk dlu.
Ustdzah Mar : Terima kasih, Bu Dewi, saya angkat tangan dgn Aqila, dia sama skli blm pernah
masuk kelas saya, alasannya sll sakit, pdhl dia sehat! (Ucap ustdzah geram)
Bu Dewi : Baik ustdzah, nnti saya ajak ngbrol anandanya. Namun sebelumnya, apakah ustdzah
saya pernah ngbrol secara pribadi dgn aqila?
Ustdzah Mar : Sudah bu, dia ttp gk da perubahan.
Bu Dewi : Baik bu.
Ustdzah Mar : Terima kasih Bu.
Bu dewi : Sama2 ustadzah.

Pada saat jam istirahat, bu dewi mulai mencari Aqila, mereka bertemu tepat dikelas aqila,
Bu Dewi : dari mana Anak2 ibu yang cantik2 ini.
Riska : Ibu bisa aja, riska memang selalu cantik bu.. hehe
Aqila : mau kekelas bu.
Bu Dewi : semua anak2 ibu cantik2, hmm. Aqila sini nak, ibu mau bicra sebentar. Riska dluan
ya kekelas.
Riska : baik bu, Aqila aku dluan ya.
Aqila : Iya Ris, Ada apa bu? Aqila males ah.
Bu Dewi : Aqila…duduk dlu,
Aqila : Iya bu. (aqila duduk dengan rasa malasnya)
Ada apa bu?
Bu Dewi : Aqila sakit ya?
Aqila : gak bu, Aqila sehat.
Bu Dewi : Namun, Ibu dengar, kamu sering sakit di kelas Qur’an?
Aqila : Ooo. Itu, Aqila males bu,
Bu Dewi : hmm, Aqila punya cita2 gak?
Aqila : Punya bu, Aqila tu sebenarnya pengen jadi penyanyi, atau selebgram gtu bu, aqila
gk mau sekolah di sekolah agama seperti ini, aqila udh bilang ke papa mama aqila,
tapi mereka gk dgr! Ibu bntu Aqila boleh, kasih tau mama?
Ibu Dewi : Aqila sayang, ibu paham dengan cita2 aqila, namun aqila, belajar Alqur’an itu wajib
nak, ketika aqila shalat, aqila baca bacaan shalatnya menggunakan bahasa Indonesia?
Tidak kan? Ttp isi dari Alqur’an kan nak?
Aqila : Aqila gk pernah shalat bu, mama papa gk pernah nyuruh aqila shalat pun.
Ibu Dewi : Mulai hri ini, Aqila shalat ya.. Shalat itu tiang agama nak, shalat juga bisa
melancarkan kehidupan aqila, mama dan papa aqila juga, nanti ibu sendiri yg akan
bantu Aqila bljr bacaan sholat. Dan Aqila masuk ke kelas AlQur’an nak ya.
Aqila : Aqila cba bu. Aqila permisi bu ya. (Aqila salim Ibu Dewi)
Ibu Dewi : ya nak..

Tanpa terasa 3 bulan sudah berjalan, Aqila smkin kewalahan dgn baca qur’an, dia sudah mencba
walau dengan rasa malas yang luarbiasa, dan sampai hari ini, dia belum bisa menyelesaikan Iqra jilid
pertama. Dan bagi dia itu tdk masalah, asalkan dia tidak mnta pindah. Namun sifat kerasnya semakin
menjadi2, bahkan dia selalu menjahili teman2 kelasnya.

Aqila : Al, pinjam PR kamu, aku belum buat PR IPA, aku gk mau dihukum sama bu Anita.
Bu Anita tu garang
Al : Gak, aku capek belajar. Kamu belajar dong, jangan nyontek2 doang.
Aqila : Apaan sih Al, pelit amat kamu. Sinii nah pinjamin..
Al : enggak, Aqilaa..
(mereka saling tarek menarek bukunya hingga akhirnya robek)
Al : Aqilaaaaaa… Buku aku robeeeeek….
Aqila : salah kamu sendiri gk mau kasih ke aku (jawab Aqila santai)
Al : aku laporin ke ibu Anita yaaa…
Aqila : terserah…

*bu Anita masuk dan menyelesaikan dengan baik permasalahan anak2 dikelas dan juga bu Anita
menasehati anak2 tersebut*
Namun dikarenakan hal itu, Aqila mulai dijauhin kawan2nya, dikarenakan jahilnya keterlaluan. Aqila
mulai merasa sekolah ini semakin tidak cocok untuk dia. Namun suatu hari ..

Dihalaman kelas

Zuhra : Aqila..
Aqila : iya
Zuhra : Kamu kenapa, duduk termenung? Biasanya kamu selalu heboh dan arrogant?
Aqila : entah, kamu ngapain kesni?
Zuhra : Ada apa, ceritalah!
Aqila : kamu gk marah sama aku? Kan aku jahat selalu sama kamu, aku selalu merusak alat
tulis kamu.
Zuhra : Aku tau itu, tapi bukannya bsknya selalu kamu ganti dengan yang baru dan kamu
masukkan ke tas aku?
Aqila : oh, kamu sadar ya..
Zuhra : tentu, Aqila aku mau jadi temanmu kok, hanya saja selama ini, kamu gk mau
berteman dengan aku kan, kamu jijikkan sama aku, karena aku orang miskin?
Aqila : gak kok.
Zuhra : Kamu kenapa?
Aqila : eh zuhra, Aku mau Tanya, kita kan da tugas kelompok berdua, kita kerjakan dmn?
Zuhra : dmna aja boleh qil, klo kamu mau kermh aku jga boleh.
Aqila : Gak ah, pasti rumah kamu kotor dan jelek
Zuhra : Iya, tapi rumah aku istanaku lo
Aqila : Up to you..

*Sepulang sekolah, Aqila minta izin ke mama nya utk kermh zuhra krn perlu belajar kelompok, dan
mamanya menyetujuinya, akhirnya Aqila sampai kerumah zuhra. Dengan ragu dia ketuk pintu rumah
zuhra.

Aqila : (mengetuk pintu), Assalamu’alaikum.. Zuhra..


Bunda Zuhra : Wa’alaikumussalam (membuka pintu dan melihat anak cantik)
Aqila : (salim bunda zuhra) Aqila tante, temannya Zuhra, zuhra ada?
Bunda Zuhra : ada nak, masuk, Zuhra, na ngoen adek nyoe.
Zuhra : get bunda, (Zuhra keluar), Aqila (Tersenyum), yuk masuk, udah makan?
Aqila : Udah tdi di mobil.
Zuhra : ah, bohong kamu, yuk makan bareng kami, kebetulan kami mau makan.
Aqila : Gak pa2, aku tunggu diteras aja.
Zuhra : Udah Ayoook.. Bunda, Aqila dipajoh bu sigoe ngoen tanyoe beh…
Bunda Zuhra : jet ra, kesini aqila.. Sini duduk
Aqila : Iya tante, makasih banyak
Bunda Zuhra : Panggil bunda aja, sama dengan zuhra, kan temen zuhra anak bunda juga..
Aqila : iya bunda (sambil tersenyum)

*Ayah Zuhra juga datang duduk untuk makan*


Ayah Zuhra : Bunda, Kajeut ta pajoh bu, Ayah ka dheuk.
Bunda Zuhra : Ka Ayah, neuduek jue keunoe.
Ayah Zuhra : Oh, Na jameu lagoe, soe nyak? (melihat zuhra)
Zuhra : Aqila ayah, ngoen ra bak sikula
Ayah Zuhra : get, Ayah pimpin do’a beh. (Rabbana )
Bunda Zuhra : makan nak yang banyak, kami hnya ada ikan goreng aja sama sayur kangkung,
smoga Aqila suka.
Aqila : Enak bunda, (Sambil tersenyum) dan mulai makan dengan tangan.

*Zuhra menawarkan sendok, namun aqila menolak dengan senyuman. Aqila takjub melihat
keharmonisan keluarga zuhra, padahal makanannya sangat sederhana, namun kehangatan dalam
keluarga ini hidup* (Mereka makan sambil cerita dan bercanda)

Zuhra : Yuk ngerjain PR kita


Aqila : Yuk, (Sambilan mereka ngerjain PR nya), Ra, kamu beruntung ya, punya orgtua
yang sayang banget sama kamu.
Zuhra : kamu jauh lebih beruntung Aqila, karena kamu terlahir dari orgtua yang kaya dan
terpadang, sdgkan ayah bunda ku hanya orng biasa.
Aqila : Aku gk butuh kaya ra, aku butuh kasih sayang mereka, (Aqila mulai nangis)
Aku juga butuh papa mama yang peduli sama aku, (tangisannya makin besar)
Zuhra : Aqila, kamu harus bersyukur, dan ajak ngbrol papa mamamu setiap ada kesempatan,
dan tunjukkan prestasimu agar mereka melihatmu kali ini.
Aqila : prestasi apa ra? Akademik? Mereka sudah terbiasa dengan nilai akademikku.
Zuhra : kali ni, berikan kejutan Alquran untuk mereka!
Aqila : ra, kamu tau aku bodoh di iqra! Gmn bacar qur’an? Yang benar saja!
Zuhra : Aku bantu. (Sambil senyum)

Tak terasa hari mulai sore, dan aqila sudah dijmput oleh mamanya.
*Dirumah Zuhra, saat magrib*

Ayah Zuhra : Fatimah Azzuhra, Bagah nyak, wateu magrib karab beh, (Mereka terbiasa shalat
berjam’ah)
Zuhra : kamoe kaleuh ayah
Ayah Zuhra : Kajeut ta mulai?
Bunda : Ka Ayah.
Ayah Zuhra :, Allahuakbar. (lgsg 1 raka’at). Assalamu’alaikum warahmatullah..
*Mereka berdo’a*
Bunda Zuhra : Zuhra, bunda kalon, malam nyoe do’a zuhra leubeuh panyang, peu na nyak?
Zuhra : Hana sapue bunda, ra cuman tamah do’a ke aqila nak jeut dibaca Quran.
Bunda Zuhra : Aaamin, Aqila yang bunoe troh ra?
Zuhra : nyoe bunda, aqila hawa jet dih baca Qur’an bunda, ra harus peurnoe kan bunda?
Bunda Zuhra : nyoe ra, bunda bangga keu ra, sebab ra peduli ngoen rakan rakan ra. Bunda sayang
ra (memeluk ra)
Bunda jak u dapue beh,
Zuhra : jet bunda.
Bunda Zuhra : Ayah, bunda peubereuh bu malam dileu beh.
Ayah Zuhra : get bunda (tersenyum kearah bunda)

*Zuhra langsung berhadapan dengan ayahnya*


Ayah Zuhra : malam nyoe, na setoran ra?
Zuhra : na ayah, Surah Al Ma’arij 1- 3 ayah.
Ayah Zuhra : oke, ayah dingoe!
Zuhra : (langsung dibacakan dan lancar),
(kemudian lanjut di talaqqi oleh ayahnya 2 ayat kedepan)

Ayah Zuhra : (Shodaqallahul Adhim), Zuhra bantu rakan – rakan lam belajar alqur’an nyak beh.
Zuhra : jet ayah, makasih ayah yang paling ganteng.
Ayah Zuhra : (tersenyum)

Bunda Teriak dari dapur,


Bunda Zuhra : Ayah, Zuhra, makanan kaleuh.
Ayah Zuhra : ra, ka geu heui leu bunda, yak ta pajoh bu, meuhan enteuk bunda meupep pep.
(sambil tertawa)
Zuhra : yak ayah (Tertawa juga)

Sedangkan dirumah Aqila sangatlah berbeda.


Aqila : Ma, Pa, Aqila lapar, (teriak Aqila)
Mama Aqila : langsung makan aja dimeja makan nak, sudah disiapkan sama bibi kan.
Aqila : Ma, makan bareng yuk, Aqila mau cerita..
Mama Aqila : Mama diet nak, mama gk makan malam, kamu aja..
Aqila : Paa.. yuk makan (rengek aqila)
Papa : aqila, papa lagi ada berkas yang harus selesai sekarang, kamu makan duluan, nnti
papa nyusul! Selesai makan kamu belajar, papa gk mau naik nilai kamu rendah!
Aqila : (Sambil makan dia sedih), selalu mereka sibuk dengan dunia mereka sibuk.

*Aqila tidak menghabiskan makanannya, dan langsung masuk kedalam kamar*


Aqila mulai belajar Iqra dikamar nya sendiri!, Papanya nyusul kekamar aqila.

Papa Aqila : Aqila, Apa papa boleh masuk?


Aqila : ya.. (Jawab Aqila ketus)
Papa : aqila mau cerita apa?
Aqila : gak da pa, papa sibuk kan, gk pa2 kok, aqila udh biasa.
Papa : Nak, Ada apa?

Aqila akhirnya luluh dan dia mulai cerita tentang keinginannya belajar A Qur’an dengan baik.
Papa : papa bangga kamu mau belajar Qur’an sungguh2, namun papa mau kamu jadi
dokter, jdi kamu harus belajar pengetahuan umum. Kamu focus ke situ.
Aqila : Papa, aqila kan masih SD, Jdi dokter kan masih lama.
Papa : Aqila, papa dari SD dulu belajar pengetahuan Umum dgn sungguh2, makanya
sekarang papa bisa jadi Pemimpin Daerah seperti sekarang. Papa mau kamu focus ke
umum, Qur’an kamu belajar sedikit2 saja.
Aqila : Iya pa.
Pa, papa bisa baca Qur’an?
Papa : Hmm, papa bisa.. mamamu juga lebih jago

Mama aqila : Asyiknya anak dan papanya ngbrol, lagi bahas apa sih?
Aqila : Mama, Aqila sdg bhs cita2 aqila ma,
Papa : Ma, papa tinggal ya!
Mama : Sebentar pa, duduk dulu, jarang2 kan kita bertiga ngbrol sperti ini.
Aqila : Yeeee…. Ma, papa bilang mama lebih jago baca qur’an, boleh gk Aqila belajar
sama mama
Mama : (terlihat kebingungan) nanti mama cari guru ngaji ya.. dah da
Papa : Good night kesayangan papa..
Aqila : Good night mom, dad.. Love you!

(Mama dan papanya Aqila kemudian keluar dri kamar Aqila)

Ketika disekolah Aqila semakin giat belajar Iqra, walaupun dia sangat kesulitan dia tidak menyerah
sama sekali, dan Alhamdulillahnya dia dibantu oleh zuhra untuk lebih mendalami al qura’an.

Keesokan harinya..

Zuhra : pagi aqila


Aqila : pagi juga zuhra
Zuhra : yuk kita masuk kelas
Aqila : ayuk, oh iya zuhra makasi banyak loh udah mau ngajarin aku
Zuhra : iya aqila, gimana kalau sekarang kita belajar membaca al qur’an lagi yuk.
Aqila : ayuk, aku mau banget. Supaya aku bisa membaca al qur’an dengan baik seperti
kamu.
Zuhra : engga loh aqila, aku juga masih banyak belajar seperti kamu.

Di dalam kelas
Usth Maryam : assalamu’alaikum anak – anak
Murid : wa’alaikumsalam ustazah Maryam..
Usth Maryam : Sebelum belajar kita baca doa dulu ya.
Murid : rabbi zidni
Ustazah : apa kabarnya hari ini?
Murid ; Alhamdulillah luar biasa Allahu Akbar
Ustazah : Alhamdulillah, sudah siap belajarnya?
Murid : sudah bu
Ustazah : baiklah, sekarang kita akan muraja’ah surah al fiil.
Murid : (baca surah al mulk) 1 – 3, shadaqallahu alazim.
Ustzh Maryam : masya allah anak sholeh dan sholehanya ustazah, semoga hafalan surahnya semakin
bertambah dan jangan lupa muraja’ah terus ya.
Murid : aamiin, iya ustazah
Ustzh Maryam : baiklah sekarang buka halaman 37, dan kerjakan soal ulangan yang ada disana.
Murid : baik ustdzah.

Setelah beberapa saat bel berbunyi..


Ustzh Maryam : baiklah anak – anak sekian pelajarannya hari ini, sekarang kalian wudhu dan sholat
dhuha dulu baru makan dan jajan ya
Murid : baik ustdzah
Ustzh Maryam : aqila, nanti selesai makan tolong jumpain ustazah di kantor ya.
Aqila : baik ustdzah.

Kemudian Aqila pergi ke kantor untuk menjumpai ustazah Maryam, aqila menceritakan bahwa dia
ingin menjadi seorang penghafal Al- Qur’an. Karena bangga melihat perubahan aqila, ustazah
Maryam memberikan reward kepada aqila.

Di dalam kelas
Alya : aqila kamu kok lama banget sih? Aku tungguin kamu loh dari tadi. Nih kue untuk
kamu, oleh oleh dari paman ku yang baru pulang dari New York.
Aqila : makasi banyak alya ya.
Alya : iya aqila
Elisa : alya aku mau juga dong kuenya.
Al : aku juga mau dong.kapan lagi bisa makan kue dari new york, ya kan iki?
Iki : iya al, pasti enak banget tu kuenya.
Riska : ihhh alya, untuk aqila dikasi kuenya pas aku minta tadi gak kamu kasih.
Alya : apaan sih kalian, ini emang khusus untuk aqila.
Annisa : (memegang al quran) udah jangan ribut, aku lagi muraja’ah ni.
Aqila : kalau kamu mau kuenya ini ambil, kita makan sama sama aja ya alya bareng elisa,
zuhra,annisa,riska al dan iki.
Temannya : makasi aqila
Aqila : sama – sama ( sambil tersenyum)

Bel pun sudah berbunyi, waktunya pulang.

Sesampainya di rumah, aqila memberi salam kepada orangtuanya. Dam aqila ingin bererita dengan
mamanya tentang kegiatan di sekolah hari ini. Akan tetapi, mamanya tidak bisa mendengarkan cerita
aqila, karena mama aqila akan pergi arisan. Aqilapun ditinggalkan di rumah sendirian. Sebelum
berangkat mama aqila menelpon papa aqila untuk meminta izin pergi arisan, dan mamanya aqila
diizinkan pergi oleh papanya aqila. Waktupun terus berlalu, dan papa aqila pulang.

Papa aqila : papa pulang,


Aqila : yeee, papa sudah pulang.
Papa aqila : iya aqila, papa sudah pulang ni. Maaf ya karena kamu harus sendiri di rumah.
Aqila : iya pa, gapapa aqila udah mandiri kok. Oh iya papa sudah makan?
Papa aqila : Alhamdulillah sudah nak, loh kok tumben banget kamu tanyain papa makan?
(mukanya sambil agak kebingungan)
Aqila : gapapa pa, aqila hanya ingin lebih perhatian aja kepada kesehatan papa dan mama.
Papa aqila : wah anak papa sudah banyak perubahan, tidak sia – sia papa sekolahkan di tahfiz
Aqila : iya pa(sambil tersenyum malu), aqila sekararang mau berubah menjadi anak yang
lebih baik untuk papa dan mama.
Papa aqila : senang sekali hati papa mendengarnya, yaudah papa ganti baju dan istirahat dulu
nak ya. Aqila belajar nak ya selesaikan tugas yang diberikan bu guru di sekolah, dan
baca – baca pelajran IPA selanjutnya, mau jadi dokter kan?.
Aqila : baik pa.

Hari pun sudah sore, bunda dan ayah zuhra baru pulang dari sawah. Sesampainya di rumah

Bunda zuhra : assalamu’alaikum zuhra, bunda dan ayah sudah pulang ini
Zuhra : wa’alaikumsalam bunda
Ayah zuhra :bagaimana sekolah hari ini nak?
Zuhra : Alhamdulillah hari ini zuhra terharu banget yah, karena aqila hari ini sudah benar-
benar berubah yah. Dan zuhra juga senang sekali bisa banyu zuhra untuk baca Al- Qur’an.
Bunda zuhra : Masya Allah anak solehahnya bunda, bangga sekali bunda sama zuhra nak.
Ayah zuhra : iya ra, ayah juga sangat bangga. Karena zuhra sudah ikhkas membantu temannya,
Insya Allah bulan depan siap panen, ayah hadiahkan zuhra Al- Qur’an yang baru. Supaya zuhra
semakin semangat dalam menghafal dan muraja’ahnya.
Zuhra : terimakasih ayah yang paling baik dan ganteng.
Ayah zuhra : ya dong( sambil tertawa kecil)
Bunda zuhra : ayah doing ini yang dapat pujian, bunda engga?
Zuhra : ( zuhra memeluk ibunya) ga dong, bunda wanita tercantik di dunia ini, nenek mah
kalah.
(mereka tertawa bahagia)

Magrib sudah berlalu, dan waktunya makan malam. Papa, mama dan aqila sedang makan di meja
makan. Selesai makan

Aqila : pa, ma aqila ingin bicarakan sesuatu.


Mama aqila : mau bicara apa sayangnya mama?
Papa aqila : iya nak, bicara saja. Apa yang ingin aqila katakan?
Aqila : jadi, sebenarnya aqila itu mauuuuuuuuu
Mama aqila : mau apa nak? Katakana saja
Papa aqila : iya aqila, papa jadi penasaran ni apa yang ingin aqila katakan. Karena aqila belum
pernah seserius ini bicaranya.
Aqila : aqilaa mau jadi penghafal quran pa, ma.aqila mohon banget sama mama dan papa
izinkan dan doakan aqila untuk menjadi penghafal quran. Aqila pengen banget bisa
seperti teman aqila bisa menghafal qur’an dan membanggakan orang tuanya.
Papa aqila : tidak bisa aqila, kamu harus jadi dokter. Kalau kamu focus hafal nnti kamu gk bsa
focus ke kedokteran, papa gk mau, papa mau anak papa satu2nya harus jadi dokter
hebat. Nanti kamu SMA dan kuliah dijakarta aja!
Mama aqila : sudah sayang jangan menangis lagi, bener kata papamu nak. Kamu harus jadi dokter
nak ya.
Papa aqila : sudah papa mau lanjut selesaikan kerjaan di kantor dulu.
Mama aqila : udah sayang, kamu langsung lanjut belajar aja ya di kamar.
Aqila : (mukanya sedih) baik ma. Aqila bergumam (Aku akan buktikan ke papa mama aku
bisa dua2nya, Bismillah. Ya Allah Bantu Aqila yaa..
Tak terasa hampir 1 tahun proses belajar mengajar berjalan, Aqila dan teman2nya sedang berjuang
menghafal dan mengikuti ujian tahfizh. Namun semua tidak semudah membalik telapak tangan apalgi
untuk anak2 tingkat SD yang sehrusnya asik main diluar.
Didalam kelas

Ustdzah Mar : sudah siapkah utk ujian anak2 ustdzh smuanya?


Annisa : gak tau ustdzah, kami masih belum bisa. Pdahal dirumah ummi dah bantu
denegerin, tpi tetep aja nisa belum bisa!
Al : Ujiannya gk usah aja boleh ustdzah?
Elisa : bener tu ustdzah, gak usah aja tasmi’ tasminya..
Ustdzah Mar : Hmm, menjadi penghafal Qur’an itu sungguh tdk mudah nak, keringat kalian air
mata kalian itu akan jadi saksi di Yaumil Hisab nnti. Jadi ayok ustdzh izinkan hari ni kita coba dlu.
Siapa dluan?
Zuhra : Zuhra ustdzah,
Ustdzah mAr : Baik nak, kemarilah.
(Alhamdulillah zuhra berhasil menyelesaikan ujian tahfizh 1 juz nya)
Ustdzah Mar : Alya ya sekarang
Alya : Baik ustdzah, tapi gak tau deh alya bisa apa gak.
Ustdzah Mar : Bismillah nak, baik, ta’awudz dlu.
Alya : A’uzubillah.. ( walau tertatih2 namun selesai juga ujian alya)
Ustdzah Mar : besok kamu muraja;ah lagi, kita cba sekali lgi bsk ya..
(semua anak sudah diujiankan, namun disaat Aqila diujiankan, mereka kebingungana mencari Aqila,
ternyta Aqila sedang menangis karena gk bsa mengulang bacaannya dengn lancer, dia tkut gak lulus,
disaat itu juga bu dewi datang)

Bu dewi : Aqila, kenapa kamu nak? Ada apa? Mengapa menagis? Bukannya sedang ujian?
Aqila : Aqila sedang muraja’ah bu, tapi aqila gk lancar2 dari tadi, aqila takut gk lulus, aqila
juga takut ngecewain papa mama aqila bu (jawab Aqila terisak2)
Bu dewi : Ya Allah Aqila sayang, sini – sini, (bu dewi memeluk aqila) tenang dlu,
Aqila : Ibu, gmn nanti aqila malah gk bsa kasih mahkota dan jubbah syurga ke papa mama
Aqila (dia lebih tenang)
Bu dewi : Aqila sayang, dengarkan ibu, (mereka berbicara berhadapan). Semua hal didunia ini,
yang hadiahnya itu mahal harganya tentunya butuh perjuangan bukan? Nah saat ini
aqila akan mendapatkan mahkota syurga nak, wajar dong aqila hrus bersusah payah
untuk hal ini. Ibu percaya, Aqila bisa!
Aqila : Ibu dewii … bantu aqila ya.. do’akan aqila yaa…
Bu dewi : tentu nak, yuk masuk kelas, pasti teman2 aqila lagi kebingungan cari Aqila.
Aqila : Iya bu.

Akhirnya aqila masuk kelas, dan menyelesaikan semua jwabn dari soal2 yang ditujukan ustdxah
Maryam ke Aqila walau ada 2 soal yang harus dibantu.

1 minggu kemudian, Bu dewi mengumumkan perihal acara tahunan sekolah yaitu tasyakur yang
diadakan untuk anak- anak yang mencapai atau lebih target hafalannya, Dan untuk hafiz dan hafizah
yang terpilih. Dan Alhamdulillah, semua anak2 dikelas Aqila lulus target tahunan semua, termasuk
Aqila yang baru 8 bulan bersama namun sudah menyelesaikan 2 juz. Anak2 terlihat sangat bahagia.
Tentunya, Event ini tentunya event yang sangat dinantikan oleh anak2 smuanya, dikarenakan disini
mereka bisa menunjukkan hasil dari usaha mereka dalam menghafal, dan untuk acara ini diwajibkan
untuk memakai seragam putih. Dan setiap murid sudah dibagikan kartu undangan untuk kedua
orangtuanya agar dapat berhadir di acara tasyakur ini.

Di rumah zuhra
Setelah selesai makan zuhra menjumpai ayah dan bundanya. Di teras rumah yang tengah duduk
bersantai sambil ngopi menikmati indahnya pemandangan sawah di depan rumah sambil bercerita.

Zuhra : bundaaa, ayaaahhh lagi ngapain?


Bunda zuhra : lagi cerita cerita aja nak.
Ayah zuhra : kenapa nak?
Zuhra : jadi gini ayah bunda, Alhamdulillah pada saat Daurah Ramadhan kemarin zuhra
mencapai target hafalan al – qur’an ra (sambilan tersenyum bahagia) Dan zuhra juga
termasuk salah satu siswa yang akan ikut di event tasyakur di sekolah bunda. Untuk
bajunya diwajibkan warna putih, kan baju putih zuhra yang tahun lalu itu sudah
kuning bunda. Jadi boleh tidak, bunda dan ayah belikan zuhra baju putih yang baru?
Bunda zuhra : Alhamdulillah, bunda senang dengarnya, namun nak bunda minta maaf ya, untuk
saat ini bunda dan ayah belum punya uang.
Papa zuhra : iya nak, tapi zuhra juga jangan berkecil hati dulu. Ayah akan usaha untuk bisa beli
baju putih baru untuk zuhra. Tapi kalau uangnya belum cukup, gapapa kan zuhra
pakai baju tahun lalu dulu?
Zuhra : iya ayah. Gak pa2 (jawab zuhra sedih)

Tak lama setelah itu azan untuk waktu magrib pun berkumandang. Zuhra dan keluarga pun langsung
bersiap” untuk sholat.

Di rumah Aqila
Aqila : pa, ma aqila mau memberi undangan tasyakur untuk dihadiri sama papa dan mama.
datang ya.
Papa aqila : kapan acaranya nak?
Aqila : insya allah acaranya itu pada tanggal 24 juni 2023 pa, hari sabtu pa.
Papa aqila : aduh maaf nak, papa gabisa datang karna ada perjalanan dinas pada tanggal itu.
Mama aja yang datang nak ya.
Aqila : yah papa, semua murid datang loh pa kedua orangtuanya , please paaa…. Datang ya,
lagian undangannya itu utk 2 orang loh pa.
Papa aqila : ajak nenek aja, biar mama sama nenek yang pergi. Papa gak bisa nak.
Mama aqila : udah sayang, mama pasti datang kok, nanti mama bawa buket yang besaar utk
Aqila : ya udahlah ma, pa. Aqila tau kok, mama papa pasti malu kan, ? karena aqila cuman
lulus Iqra jilid 1
Mama Aqila : enggak dong sayang, mama bangga sama kamu Karena sudah menjadi anak baik
mama papa.
Aqila : Makasih ma (Meluk mamanya erat)
Oh iya ma, boleh ga aqila minta sesuatu sama mama?
Mama aqila : boleh dong cantik, aqila mau minta apa sama mama?
Aqila : boleh ga ma, kita hadiahkan zuhra baju gamis putih untuk dipakai di hari tasyakur
nanti. Karena zuhra berasal dari keluarga kurang mampu, dan dia juga teman dekat
aqila yang sudah bantu aqila belajar al qu’an.
Mama aqila : boleh banget dong, bentar lagi kita ke toko baju untuk beli baju buat zuhra. Aqila
siap” terus nak ya. Mama juga mau siap” dulu ni
Aqila : yeeeyyyyy, oke mama, makasi banyak ma ya ( sambil meluk mamanya )
Mama aqila dan aqila pun pergi ke toko baju untuk membelikan baju untuk zuhra.

Keesokan harinya di sekolah aqila tidak sabar untuk memberikan hadiah kepada zuhra. Aqila pun
datang menghampiri zuhra dengan senyuman.

Aqila ; zuhraaaaa
Zuhra : iya aqila, ada apa kok kamu terlihat senang sekali.
Aqila : iya zuhra, aku ingin memberikan kamu hadiah, tapi kamu tutup mata kamu dulu ya.
Zuhra : baiklah aqila

Aqila mengeluarkan hadiah dari dalam tasnya

Aqila : aku hitung sampai tiga ya, kamu buka matamu ya. Satuuuu duaaaa tigaaaaaa.
Taraaaaaa…..
Zuhra : wah apa ini aqila?
Aqila : coba kamu buka dan liat dulu deh hadiahnya.
Zuhra : (sambil membuka hadiah) masya allah aqila ini baju putih untuk aku?
Aqila : iya zuhra, ini untuk kamu. Terimakasi ya zuhra, kamu menjadi teman yang baik
untukku yang mau membantu aku sampai bisa membaca al – qur’an.
Zuhra : (menangis terharu) makasi banyak juga aqila ya atas hadiahnya.

Lalu mereka sambil berpelukan dan melanjutkan cerita – cerita sampai bel pulang pun berbunyi. Dan
mereka menunggu jemputan dari orang tua mereka.
zuhra pun sudah dijemput oleh ayahnya, sesampainya di rumah zuhra

ayah zuhra : zuhra, masuk terus nak ya. Ayah parkir motor dulu dibawah pohon manga biar
dingin.
Zuhra : baik ayah
Zuhra pun berjalan menuju pintu rumah dan mengetuknya…
Zuhra : assalamu’alaikum bunda ( sambil menangis terharu)
Bunda zuhra : wa’alaikumsalam nak, kenapa nak? Ada apa?
Zuhra : bundaaaa, zuhra dapat hadiah dari aqila baju putih untuk tasyakur nanti (tangisan
zuhra pun semakin kencang).
Bunda zuhra : Alhamdulillah Ya Allah, Alhamdulillah nak (sambil ikut menangis)

Lalu datanglah ayah zuhra yang melihat mereka menangis


Ayah zuhra : kenapa bunda dan zuhra menangis? Apa yang terjadi?
Bunda zuhra : ini yah. Zuhra dapat hadiah baju putih untuk tasyakuran nanti dari aqila.
Ayah zuhra : Alhamdulillah, ya Allah (ikut sedih dan bahagia)
Zuhra : iya yah, aqila baik banget yah
Ayah zuhra : lihatlah nak, Karena perbuatan tulus zuhra membantu aqila membaca al qur’an,
Allah berikan hadiah kepada zuhra melalui aqila. Bangga sekali ayah sama zuhra nak,
teruslah berbuat baik karena Allah, niscaya akan Allah lipat gandakan pahala kepada
kita yang ikhlas membantu sesama.
Zuhra : iya ayah, makasi juga untuk ayah dan bunda menjadi orang tua yang baik.

Tiba lah hari yang ditunggu – tunggu, yaitu hari tasyakur Bintang Qur’an SD TAHFIZAH
AISYIYAH. Semua orangtua dan ananda telah duduk di tempat yang telah disediakan.
Terlihat sangat ramai dan antusias dari Orangtua dan anak2, Anak2 terlihat sangat cantik dan ganteng
dengan balutan gamis dan jubah putih.
Acara diawali oleh MC dan Pembacaan Alquran, selanjutnya kata sambutan yang disampaikan oleh
ibu Dewi Selaku Kepala SD Tahfizh. Setelah serangkaian acara terlaksana, kemudian saatnya
ananda2 menunjukkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan target tahunan mereka, smua anak2
dari kelas 5, dipanggil ke atas panggung. Dan semunya mulai menjawab dengan lantang dan lancar
setiap pertanyaan dari ustdzah Maryam, tepat disaat terakhir bacaannya ditanyakan kepada Aqila

Ustazah Maryam : baik Aqila, (ustdzh menanyakan soal ‫ُك ُلْو ا َو َتَم َّتُعْو ا َقِلْياًل ِاَّنُك ْم ُّم ْج ِرُم ْو َن‬
Aqila : ‫َو ْيٌل َّيْو َم ِٕىٍذ ِّلْلُم َك ِّذ ِبْيَن‬
‫َو ِاَذ ا ِقْيَل َلُهُم اْر َك ُعْو ا اَل َيْر َك ُعْو َن‬
‫َو ْيٌل َّيْو َم ِٕىٍذ ِّلْلُم َك ِّذ ِبْيَن‬
‫َفِبَاِّي َح ِد ْيٍۢث َبْع َد ٗه ُيْؤ ِم ُنْو َن‬
Ustdzah Maryam : Shadaqallahul ‘azim. Alhamdulillah ananda Aqila sudah menyelesaikan 2
juz selama 8 bulan, luar biasa nak, (tepuk tangan dari penonton).
Aqila, ustdzah penasaran dengan semangat Aqila mengahfal padahal dlu
aqila punya cita menjdi penyanyi. Apa yang menguatkan Aqila nak?
Aqila : aqila tersanjung dari cerita ibu dewi, beliau memberitahukan aqila tentang
sebuah hadist ustdzah, dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya
dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua
orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang
tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia.
Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi
pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu
telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim).
Ustdzah, Aqila mau, kedua orangtua yang bertanya itu salah satunya papa
dan mama Aqila, (Aqila Menangis tersedu), Semua hadirin yg hadir disana
menangis jua, tak kalah dengan kedua orngtua aqila, mereka tersedu2
menangis dan mamaknya aqila langsung naik ke panggung dan memeluk
anaknya
Mama aqila : Aqila anak mama (mennagis)
Aqila tersenyum melihat papanya hadir.

Ustdzah Maryam : bArakallah ibu..

Kemudian acara pun berlangsung dgn khidmat dan lancar, semua anak2 dibagikan medali dan
mahkota serta piala2 lainnya.
Ibu dewi : (sambilan memberi hadiah) selamat nak ya, semoga istiqamah terus untuk
Zuhra, Aqila dan Al
Zuhra : iya bu, terimakasi banyak ( sambil menangis terharu )
Aqila : makasi banyak bu, aqila tidak menyangka bisa mendapatkan pengharagaan
ini ( sambil menangis)
Al : Syukran Ibu..

Proses pemberian hadiah pun selesai, semua anak2 pun dipersilahkan untuk menjumpai dan
mengambil foto bersama keluarganya. Papa aqila pun masih tidak percaya bahwa aqila telah berhasil
membuktikan dirinya kepada orangtuanya, papa dan mama aqila pun menangis bahagia, karena
bangga melihat anaknya menjadi penghafal qur’an. Dan pada akhirnya papa aqila dan mama aqila
luluh hatinya, dan akan mendukung apapun cita – cita menjadi penghafal Al- Qur’an.

Acara pun berjalan dengan lancar, seluruh murid dan ustazah maju ke depan untuk mengambil foto
bersama sebagai kenang – kenangan.

Pesan Moral dari drama ini adalah “Seorang anak tidak butuh materi yang berlimpah, uang jajan yang
banyak. Namun seorang anak butuh kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua. Dan juga
berbanggalah hai ayah bunda yang memiliki anak seorang penghafal Al- Qur’an, karena mereka akan
memanggil kita kelak di surganya Allah.”

Terima Kasih, Wassalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai