K3 - Tugas 1 - Agenda 3 - Kelompok
K3 - Tugas 1 - Agenda 3 - Kelompok
Angkatan 156
Kelompok 3
Topik 1. Diskusikan apakah UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017
diskusi juncto PP No. 17 Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi akan lebih
efisien dan efektif bila dikelola oleh ASN yang rekruitmennya dengan
Sistem Merit!
Kelompok 3a
2 Jarot Sri Wardana A.Md Menurut saya ya, karena adanya UU No.5 Tahun
2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No 17
tahun 2020 yang didalamnya berisi tentang
manajemen ASN, penerimaan ASN dengan
menerapkan sistem merit yaitu dimana calon yang
lulus seleksi benar-benar didasarkan prestasi,
kompetensi, keahlian maupun pengalaman calon
sehingga berorientasi pada talenta terbaik, seleksi
dan promosi berdasarkan kompetisi yang terbuka
adil dengan menyusun perencanaan SDM
aparatur yang berkelanjutan sehingga diharapkan
bisa menghasilkan birokrasi yang lebih efektif dan
efisien.
4 Siswanto Bayu Hartono, Untuk menjamin birokrasi yang lebih efektif dan
A.Md efisien berdasarkan UU no 5 Tahun 2014 dan PP
No. 17 Tahun 2020 sebagai perubahan atas PP
No. 11 Tahun 2017 adalah sudah jelas lebih efektif
dan efisien sebagai contoh penerapan sistem
merit pada saat rekruitmen asn. perlu diketahui
kembali sistem merit adalah kebijakan yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar, dengan
menggunakan sistem CAT (Computer Assisted
Test) adalah bagian keadilan dalam sistem merit
serta perubahan reformasi birokrsi yang lebih baik.
5 Lia Husnul Khotimah, UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
A.Md Gz Negara dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No.
17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil yang mana proses rekruitmennya
dengan sistem merit sudah menjamin birokrasi
menjadi lebih efisien dan efektif, karena mulai dari
proses rekruitmen sampai pemberhentian dan
penyelesaian sengketa telah diatur dalam UU dan
PP tersebut.
Sistem Merit merupakan kebijakan dan
Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan
wajar dengan tanpa membedakan latar belakang.
Penerapan sistem merit dalam manajemen ASN
dapat membangun ASN yang mempunyai
integritas, profesional, dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari KKN sehingga
mampu menyelenggarakan pelayanan publik
yang berkualitas bagi masyarakat.
Hubungan antara birokrasi dan sistem merit yaitu sistem merit melahirkan
pegawai birokrasi yang bekerja atas dasar kemampuan yang dimilikinya, sehingga
apabila sistem merit berjalan dengan baik diharapkan birokrasi juga menjadi efektif
dan efisien
Kelompok 3b
2 Iis Nur Ziadatul Fatonah Ya sudah menjamin birokrasi akan menjadi lebih
A.Md efisien dan efektif karena UU No. 5 Tahun 2014
dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No. 17
Tahun 2020 didalamnya mengatur manajeman
ASN yang diselenggarakan berdasarkan sistem
merit yaitu kebijakan manajeman ASN yang
berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja
secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang politik, ras warna kulit, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi
kecacatan.
6 point penting dari sistem merit :
1. Pengorganisasian perencanaan ASN
berdasarkan fungsi organisasi melalui analisis
jabatan, beban kerja, audit kepegawaian yang
sesuai dengan arahan kebijakan nasional.
2. Rekrutmen ASN secara obyektifitas dalam
keseluruhan prosesnya berorientasi pada
talenta terbaik berbasis jabatan dan sertifikasi.
Sistem perekrutan ASN dilakukan dengan
sistem CAT (computer-assisted testing)
berbasis komputer, secara online, terbuka,
transparan, efektif, efisien, aktual.
3. Pengembangan kapasitas dalam mengarungi
kesenjangan kompetensi dengan cara
pelatihan 20 jam/tahun bagi tiap PNS.
4. Penilaian kinerja dengan membentuk tim
penilai kinerja.
5. Promosi dan rotasi menuju PNS yang dinamis
dengan cara tallen mapping (melalui
assesement), career plainning (open
recrutment).
6. Mengapresiasi secara layak dengan
perubahan sistem pensiun dan sistem
kompensasi yang memadai.
Yang paling mendasar dari penerapan sistem
merit adalah konsep pengembangan PNS yang
berintegritas, beretika, berpikir srategis,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan
bekerja secara tuntas dan maksimal.
4 Defin Merlinesia A.Md UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017
juncto PP No.17 Tahun 2020 mengatur tentang
managemen ASN berdasarkan Sistem Merit.
Sistem Merit adalah managemen ASN
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan
kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau
kondisi kecacatan.
Sistem Merit ini misalnya proses seleksi dan
promosi pekerja dimana pertimbangan utamanya
adalah kompetensi dan kinerja. Yang namanya
faktor orang dalam yaitu koneksi atau hubungan
politik tidak dapat mempengaruhi karir ASN. Karir
ASN tergantung pada penilaian kinerjanya
sehingga menjunjung prinsip keadilan.
Dimulai dari perekrutan ASN saja saat ini
terkomputerisasi yaitu Sistem CAT (computer-
assisted testing) yaitu model assessment atau
penilaian dimana peserta rekrutmen menjawab
pertanyaan dengan menggunakan komputer dan
sifatnya transparan dan real time bisa langsung
mengetahui berapa score yang diperoleh selain itu
juga dapat dipantau secara online dari seluruh
wilayah Indonesia.
Maka menurut saya birokrasi yang dijalankan oleh
ASN dari sistem Merit ini akan cenderung
menjalankannya secara efektif dan efisien karena
perekrutan saja secara transparan, dan kualifikasi
pendidikan atau kemampuan sesuai tugas
pekerjaanya. ASN dengan Sistem Merit dapat
menjalankan tugas lebih baik daripada ASN yang
menggunakan orang dalam bahkan kualifikasi
pendidikannya saja bisa sangat jauh dari tuntutan.
Sistem merit dapat menjamin birokrasi lebih efiktif dan efisien karena menjunjung
prinsip transparansi dan keadilan sehingga dapat dipastikan jabatan di birokrasi
pemerintahan diduduki oleh orang-orang yang profesional, kompeten dan
melaksanakan tugas berdasarkan nilai-nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ASN.
KERTAS KERJA DISKUSI KELOMPOK
Angkatan 156
Kelompok 3
Kelompok 3a
5 Lia Husnul Khotimah, Salah satu hak yang dimiliki oleh PNS yaitu
A.Md Gz pengembangan kompetensi. Pengembangan
kompetensi ini merupakan upaya untuk
meningkatkan karakteristik dan kemampuan
kerja Aparatur Sipil Negara (PNS) melalui
pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan
bidangnya maupun kegiatan lain yang mampu
meningkatkan kemampuan PNS. Bentuk-bentuk
pengembangan kompetensi yang dapat
dilakukan oleh pemerintah yaitu:
a. Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan kompetensi dapat dilakukan
dengan melanjutkan pendidikan formal ke
jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, pelatihan
sesuai bidang juga dapat digunakan untuk
mengembangkan kompentensi PNS.
b. Seminar atau Webinar
Seminar atau webinar merupakan kegiatan
untuk bertujuan untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.
Kegiatan seminar dilakukan secara tatap
muka/klasikal, sedangkan webinar dilakukan
secara daring.
c. Inovasi
Melalui inovasi kemampuan PNS dalam
berfikir kritis, kreatif, dan inovatif akan
meningkat. Pengembangan kompetensi
melalui inovasi ini juga bermanfaat untuk
memunculkan ide-ide baru dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Kesimpulan hasil diskusi kelompok 3a
Kelompok 3b
Angkatan 156
Kelompok 3
Kelompok 3a
Perubahan global dalam pandemi Covid-19 menuntut kita untuk menyesuaikan diri
dengan kebiasaan baru, tambahan kompetensi agar dapat beradaptasi dengan
dunia digital adalah kemampuan dibidang IT dan pemanfaatan teknologi informasi
secara bijak
Kelompok 3b
4 Defin Merlinesia A.Md Pada era pandemi covid 19 ini, contohnya pada
ASN jabatan pelaksana/terampil perekam medis
memerlukan kompetensi tambahan terkait
Pelayanan Publik Digital yaitu :
1. Penguasaan media komunikasi seperti
whatsapp sebagai sarana untuk pendaftaran
pasien misalnya untuk mengirimkan foto
KTP dan persyaratan lainnya.
2. Penguasaan skill komunikasi digital
maksudnya bagaimana perekam medis
melayani pendaftaran melalui media
komunikasi dengan menjaga etika publik
misalnya menjunjung sopan santun dan
keramahan dalam menghubungi keluarga
pasien dan membalas chat keluarga pasien
yang bertanya mengenai informasi.