Anda di halaman 1dari 2

Nama: Anandatya Ramdhan Achmad Al Manfaluty

NIM: 23030234143
Kelas: KE23

INDIA BERENCANA GANTI NAMA MENJADI “BHARAT”

NEW DELHI, KOMPAS.com - India dipenuhi dengan spekulasi pada hari Selasa (9/5/2023)
mengenai rumor rencana untuk mengubah nama resmi negaranya, yang dulunya merupakan
pemberian Inggris.

Rumor merebak setelah undangan dari pemerintah yang dikirimkan kepada para pemimpin dunia
menyebut nama baru India sebagai "Bharat".

Dilansir dari AFP, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah berupaya untuk
menghapus simbol-simbol yang tersisa dari pemerintahan penjajah Inggris dari lanskap
perkotaan, institusi-institusi politik dan buku-buku sejarah India, tetapi langkah selanjutnya
kemungkinan jadi yang paling besar.

Modi sendiri biasanya menyebut India sebagai "Bharat", sebuah kata yang berasal dari kitab suci
Hindu kuno yang ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan merupakan salah satu dari dua nama
resmi untuk negara ini di bawah konstitusinya.

Para anggota dari partai penguasa Hindu-nasionalis sebelumnya telah berkampanye untuk tidak
menggunakan nama yang lebih dikenal di negara ini, India, yang berakar dari zaman kuno Barat
dan dipaksakan selama penaklukan Inggris.

Akhir pekan ini, India menjadi tuan rumah dari pertemuan puncak G20 para pemimpin dunia,
yang ditutup dengan makan malam kenegaraan yang menurut kartu undangan akan dipandu oleh
"Presiden Bharat".

Pemerintah yang telah mengadakan sebuah sesi khusus parlemen untuk akhir bulan ini sementara
tetap bungkam mengenai agenda legislatifnya.
Namun penyiar News18 mengatakan bahwa sumber-sumber pemerintah yang tidak disebutkan
namanya telah mengatakan bahwa para anggota parlemen BJP akan mengajukan sebuah resolusi
khusus untuk mengutamakan nama "Bharat".

Rumor mengenai rencana ini bisa untuk memicu pertentangan antara anggota parlemen oposisi
dan dukungan antusias dari pihak-pihak lain.

"Saya harap pemerintah tidak akan sebodoh itu dengan membuang nama 'India'," Shashi Tharoor
dari partai oposisi Kongres mengatakan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Kita harus terus menggunakan kedua kata tersebut daripada melepaskan klaim kita atas nama
yang sarat dengan sejarah, nama yang diakui di seluruh dunia," ujarnya.

Mantan pemain kriket Uji Virender Sehwag mengatakan bahwa ia menyambut baik
kemungkinan perubahan nama dan mendesak dewan kriket India untuk mulai menggunakan
"Bharat" pada seragam tim.

"India adalah nama yang diberikan oleh Inggris (dan) sudah lama tertunda untuk mendapatkan
kembali nama asli kami, yakni 'Bharat'," tulisnya.

Permasalahan

Rumor rencana untuk mengubah nama resmi India, yang dulunya merupakan pemberian Inggris.

Bukti

Rumor merebak setelah undangan dari pemerintah yang dikirimkan kepada para pemimpin dunia
menyebut nama baru India sebagai "Bharat".

Dilansir dari AFP, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah berupaya untuk
menghapus simbol-simbol yang tersisa dari pemerintahan penjajah Inggris dari lanskap
perkotaan, institusi-institusi politik dan buku-buku sejarah India, tetapi langkah selanjutnya
kemungkinan jadi yang paling besar.

Modi sendiri biasanya menyebut India sebagai "Bharat", sebuah kata yang berasal dari kitab suci
Hindu kuno yang ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan merupakan salah satu dari dua nama
resmi untuk negara ini di bawah konstitusinya.

Kebenaran Informasi

https://www.kompas.com/global/read/2023/09/07/150125670/india-berencana-ganti-nama-
menjadi-bharat

Anda mungkin juga menyukai