& PT PLN (PERSERO)
KANTOR PUSAT
Jalan Trunojayo Blok M 1/195 Kebayoran Bary - Jakarta 12160
Tels (021) 7261875, 7281122, 7250234
(021) 7251234, 7250550
Kotak Pos: 4322/K8B Faximite : (02t) 7221300 Alamat Kawat: PLNPST
Nomor 0343/AGA.01.01/DIVAGA/2016 22 Agustus 2016
surat Sdr. No. s
Lampiran 1 (satu) berkas
sifat Biasa
Perihal : Penyampaian Peraturan Direksi Kepada Yth.
1. GM PT PLN (Persero) Wilayah
2. GM PT PLN (Persero) Distribusi
Bersama ini kami sampaikan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0283.P/DIR/2016 tan
al 26 Juli 2016 tentang Pemakaian Tenaga Listrik PT PLN
{Persero} oleh Penyedia Tenaga Listrik Non PLN PT PLN (Persero) untuk menjadi
pedoman pelaksanaan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
MODEL 1001
EKER ALA DIVISI NIAGA
Ps “BENNY MARBUN
PtMenimbang
Mengingat
PT PLN (PERSERO)
PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR: 0283.P/DIRI2016
TENTANG
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PT PLN (PERSERO)
OLEH PENYEDIA TENAGA LISTRIK NON PT PLN (PERSERO)
Pens
10.
DIREKSI PT PLN (PERSERO)
bahwa dalam rangka menjaga dan memestikan ketersediaan daya pada
Pembangkit Lisirik Non PT PLN (Persero), yang mengalircan daya ke sistem
kelisrikan PT PLN (Persero), khususnya pada saat terjadinya gangguan dan
pemeliharaan pada pembangkit tersebut atau akibat pola operasi sistem kelistrikan,
naka dibutuhkan aliran energi listrik dari sistem kelistrikan PT PLN (Persero) ke
Pembangkit Listrik Non PT PLN (Persero);
bahwa setiap pemekaian energi listrk yang disalurkan dari sistem kelistrikan PT
PLN (Persero) kepada Pembangkit Listrik Non PT PLN (Persero) sebagaimana
dimaksud dalam huruf a di atas, akan dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan
Tarif Tenaga Listrik yang berlaku;
bahwa sehubungan dengan belum seragamnya perlakuan terhadap Tarif kWh impor
yang dikenaken kepada Pembangkit Listrk Non PT PLN (Persero) dalam hal
Mengalirkan daya ke sistem kelstrikan PT PLN (Persero), maka dibutunkan
pengaturan atas pemakeian tenaga lisik PT PLN (Persero) oleh penyedia tenaga
listrik Non PT PLN (Persero).
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimaia dimaksud dalam huruf a, b dan ¢ di
ates, maka perlu menetapkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) tentang
Pemekaian Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Oleh Penyedia Tenaga Listrik Non PT
PLN (Persero}.
Undang-undang R! Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milk Negara;
Undang-undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2009 tentang Ketenagelistrikan;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero),
Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubeh dengan Peraturan
Pemerintan RI Nomor 23 Tahun 2014;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang
‘Tenaga Listik
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 31 Tahun 2014
tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Perse’o)
PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daye Mineral RI Nomor 09 Tahun 2016;
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 33 Tahun 2014
tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya Yang Terkait Dengan Penyaluran
‘Tenaga Listik Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral RI Nomor 08 Tahun 2016
‘Anggaran Dasar PT PLN (Persero)
Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Nomor Sk-179/MBU/2013 tentang
Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggots
‘Anggota Direksi Perusahean Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negare,
11, Keputusan.11, Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Nomor : SK-272/MBU/12/2014
Fanggal 23 Desember 2014 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-
‘Anggota Direksi Peruszhaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara,
Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
42, Keputusan Menteri Negara Badan Useha Milik Negara Nomor SK-211/MBU/10/2018
tentang Pengangkatan Anggote-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara;
48. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2009 tentang Batasan
Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero) yang telah
beberapa kali dlubsh, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0313.K/DIRI2014;,
44, Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0178.P/DIR/2016 tentang Organisesi
dan Tata Kerja PT PLN (Persero),
Memperhatikan : - Keputusan Direks! PT PLN (Persero) Di Luar Rapat (Sirkuler) Nomor 139/DIR/2015
‘Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Serta Tempat Kedudukan Anggota
Direksi PT PLN (Persero).
MEMUTUSKAN :
Menetepkan : PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK
PT PLN (PERSERO) OLEH PENYEDIA TENAGA LISTRIK NON PT PLN (PERSERO).
Pasal 4
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan
4. PLN adalah PT PLN (Persero) yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., Nomor 169 tanggal 30
‘Juli 1994 beserta perubshannya.
2. Sistem Kelistrikan PLN adalah sistem kelistrikan yang dimiliki oleh PLN yang meliputi pembangkit tenaga
rik, transmisi dan distribusi tenaga listrk, dan usaha penjuelan tenaga listrik kepada pelanggan.
3. Penyedia Tenaga Listrik Non PLN adalah pihak yang metakukan usaha penyediaan pembangkttlistrik dan
memproguks! tenaga listrik untuk disalurkan ke Sistem Kelistkan PLN melalui mekanisme Sewa
Pembangkit, IPP atau Excess Power.
4. Auxiliaries Equipment adalah peralatan bantu yang pengoperasiannya tidak bisa dipisahkan dengan
pengoperasian mesin pembangkitlisik, yang meliputi antara lain Lube O Pump, Jeket Water Pump,
‘Motor Radiator, Fue! Pump, Generator Heater, peralatan Fua! Treatment.
5. Office Facilities adalah fesiltas atau instalasi yang pengoperasiannya bisa terpisan dengan
pengoperasian mesin pembangkit lisiik tetapi secara tidak langsung mendukung proses bisnis
penyediaan tenaga listrk, yang meliputi antara iain peralatan administrasi dan Kebutuhan Kantor,
peralatan bengkel, gudang,
6. Pemakaian Sendiri adalah tenaga listrik yang dikonsumsi sen:
auxiliaries equipment dan office facilities.
Titik Transaksi adalah suatu tik serah terima tenaga listrk antara PLN dengan Penyedia Tenaga Listrk.
8. kWh Meter Trensaksi adalah suatu alat ukur energi listrik yang dipasang pada titk transaksi yang
mengukur besamnya tenaga listrk yang masuk atau yang keluar dari atau ke dalam Sistem Kelistrikan
PLN.
@ kWh Expor adalah tenaga listik yang mengaiir dari instalesi Penyedia Genset den diterima olen Sistem
Kelistrixan PLN yang besamya terukur pada kWh Meter Transaksl
oleh Penyedia Tenaga Listrik untuk
40. Wh Impor adalah tenaga listrik yang mengalir dari Sistem Kelistrixan PLN dan diterima oleh instalast
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN yang besarnya terukur pade kWh Meter Transeksi
44, Independent Power Producer (\PP) adalah pembelian tenaga listrk oleh PLN dari pembangkit tenaga
listik swasta/Non PLN.
42. Excess Power adalah pembetian Kelebihan daya listik oleh PLN dari pembangkit tenaga Istrik
swastaiNon PLN.
42, Mesin Sewa adaiah mesin pembangkt istik yang disewa oleh PLN untuk membangkitken energilistik
guna memasok sistem kelistkan pada wilayah kerja PLN.
Pasal 2...
bs(1)
2)
(1).
@.
(4).
(1).
(2).
(3).
(2)
a)
Pasal 2
Maksud Dan Tujuan
Meksud ditetapkannya Peraturan ini adalah sebagai pedoman dalam pemakaian tenaga listrik PLN oleh
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN.
Tujuan ditetapkannya Peraturan ini adalsh untuk membakukan dan menyeragamkan periakuan
pemakaian atas tenaga listrik PLN oleh Penyedia Tenaga Listrik Non PLN.
Pasal3
Pemakaian Sendiri Untuk Auxiliaries Equipment
Pemakaian Senditi tenaga listrik untuk Auxiliaries Equipment bersumber dari generator Penyedia Tenaga
Listrik Non PLN.
Apabila dalam kondisi tertentu terjadi gangguan atau pemeliharaan pada instalasi Penyedia Tenaga
Listrik Non PLN atau karena pengaturan pola operasi sistem kelistrkan PLN, yang mengakibatkan
Kelidakmampuan pembengkit Penyedia Tenaga Listrik Non PLN untuk menghasilkan tenaga listk yang
diperlukan untuk Auxiliaries Equipment, maka secara otomatis tenaga listik akan mengalir dari sistem
PLN ke Auxiliaries Equipment dimaksud.
Tenaga listrik Pemakaian Sendiri untuk Auxiliaries Equipment yang bersumber dari Sistem Kelistrikan
PLN dinyatakan sebagai kWh Impor yang besamya diukur oleh kWh Meter Transeksi pade Titik
Transaksi
Diagram Auxilaries Equipment adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 4
Pemakaian Sendiri Untuk Office Facilities
Kebutunan energi istrik Pemakaian Sendiri untuk Office Faolities pada Penyedia Tenaga Listik Non PLN
dapat disediakan sendiri atau dapat diperoleh dari Sistem Kelistrikan PLN.
Energi listik Pemakaian Sendiri Pembangkit untuk Offices Facilities yang bersumber dari generator
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN dalam kondisi tertentu dimana terjadi gangguan atau pemelinaraan
pada instalasi Penyedia Tenaga Listrk Non PLN atau Karena pengaluran Pola Operasi Sistem Kelistikan
PLN yang mengakibatkan ketidakmampuan pembangkit Penyedia Tenaga Listik Non PLN untuk
menghasikan tenaga listrik yang diperiukan Offices Facilities, maka secara otomatis tenega listik akan
mengalir dari Sistem Kelistrikan PLN ke Offices Facilities dimaksud dan terukur sebagai KWh Impor pada
kWh Meter Transaksi atau meter Pelanggan.
Diagram Office Facilities adalah sebagalmana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini
Pasal §
Blaya Tenaga Listrik Pemakaian Sendiri Untuk Auxiliaries Equipment
Pemakaian tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2) dan pasal 4 ayat (2)
diporiakukar/dlkenakan layanan Khusus expor impor dengan Tarif Layanan Khusus yang berlaku di Tarif
‘Tenaga Listrik (TTL) tanpa dikenakan batasan energi minimal (Eq) dengan fektor pengall N=1,6.
Pemakaian kelebihan daya reaktif (kVArh) untuk Auxiliaries Equipment dikenakan dalam hal faktor daya
rata-rata setiap bulan Kurang dari 0,86 dengan tarif sesual pemakaian kVArh yang beriaku pada Tarif
Industri dengan daya tersambung yang setera.
Pasalé
Biaya Tenaga Listrik Pemakaian Sendiri Untuk Office Facilities
Pomakeian tenaga listik untuk Office Faciities yang diperoleh dari Sistim Kelistrikan PLN diperlakukan
sebagai pemiskaian tenaga listrk oleh Pelanggan PLN dan dikenakan Tarif Reguler atau Premium sesusi
ketentuan Tarif Tenaga Listrik yang berlaku.
Pasal 7...
kiPasal7
Penutup
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka
(4) Perlekuan dan pengenaan tarif untuk Pemakaian Sendiri pada Penyedia Tenaga Listrik Non PLN yang
masih beriangsung harus menyesuaikan dengan ketentuan pada Peraturan ini.
(2) _ Ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan ini dinyataken tidak berlaku.
Peraturan ini mulai beriaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetaokan di Jakarta
pada tanggal 26 Juli 2016Lampiran
Peraturan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 0283.P/DIR/2016
Tanggal : 26 Juli 2016
DIAGRAM AUXILIARIES EQUIPMENT DAN OFFICE FACILITIES
s Diagram Garis Tunggal Perakaian Sendiri Pembangkit Sewa
2. Diagram Garis Tunggal Pemakaian Sendiri Pembangkit IPP / Excess Power
‘Areal Instalasi Areal instalasi
IPP EXCESS POWER.