Pasal 6
PEMBAYARAN
(1) Untuk Jasa Pembayaran Honorarium Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Rumah
Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru sebagaimana dimaksud pada pasal 3 (tiga) ayat
(4) huruf a dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam proses
pencairan Honorarium dengan melampirkan
a. Asli Rekap Daftar Hadir / Absensi;
b. Daftar tanda terima honorarium;
(2) Honorarium dibayarkan perbulan dan/atau berdasarkan kehadiran dan dilakukan
pemotongan secara proporsional untuk setiap ketidakhadiran;
(3) Pemotongan honorarium sebesar 3% (tiga persen) perhari Alfa atau tidak hadir tanpa
keterangan.
Pasal 7
SANKSI
(1) Bilamana PIHAK KEDUA tidak hadir pada jam kerja tanpa keterangan yang jelas
(Alfa) selama 3 hari berturut-turut dibuktikan dengan tidak ada hasil tapping absensi
PIHAK KEDUA pada jam kerjanya, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan
teguran tertulis (surat peringatan) kepada PIHAK KEDU.
(2) Bilamana PIHAK KEDUA tidak mematuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana
tersebut pada pasal 3 Kontrak Kerja ini, maka PIHAK PERTAMA berwenang
memberikan teguran atau peringatan baik lisan maupun tulisan kepada PIHAK
KEDUA;
(3) Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan teguran atau peringatan tersebut
sampai 3 (tiga) kali teguran atau peringatan tertulis, maka PIHAK KEDUA dapat
dikenakan pemutusan hubungan kerja dengan PIHAK PERTAMA sebelum masa
kontrak kerja berakhir;
(4) PHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak apabila
PIHAK KEDUA melakukan kesalahan berupa :
a. Apabila PIHAK KEDUA sudah mendapatkan teguran atau peringatan tertulis 2
(dua) kali dan masih melakukan pelanggaran terhadap peraturan berikutnya;
b, Melakukan tindakan pidana serta tindakan kriminal lainnya yang bertentangan
dengan undang-undang yang berlaku.
c. Melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian terhadap Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru baik secara material maupun immaterial yang tidak
dapat di toleransi oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan diantara Kedua Pihak didalam melaksanakan
perjanjian ini, maka Kedua Pihak bersepakat untuk menyelesaikan terlebih dahulu
dengan cara musyawarah dan kekeluargaan, namun apabila dengan cara tersebut
tetap tidak diperoleh kesepahaman pendapat dan penyelesaiannya, maka Kedua
Pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum yang berlaku;