Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN VAKSIN

/UKM-
No. Dokumen :
SOP/II/2023

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2
UPTD
TIARMAN LAIA, SKM., M.K.M.
PUSKESMAS
NIP. 19810910 201001 2 019
BAWOMATALUO
1. Pengertian Penyimpanan vaksin merupakan hal penting yang harus diperhatikan
sebelum melaksanakan vaksinasi dalam rangka menjamin kualitas vaksin
tetap terjaga sampai diterima oleh sasaran.
2. Tujuan Petugas mengetahui, memahami dan melakukan penyimpanan vaksin
dan pelarutnya sesuai prosedur sehingga kualitas vaksin terjaga saat
diberikan pada sasaran
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Bawomataluo Nomor /UKM-SK/I/2023
Tentang Penyimpanan Vaksin di UPTD Puskesmas Bawomataluo
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. Prosedur/ 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan
Langkah-
sebagai berikut :
langkah
a. Lemari es pada posisi datar
a. Terlindung dari sinar matahari langsung
b. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
c. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
d. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
e. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
f. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Vaksin Covid-19 diletakkan terpisah dalam rak atau keranjang
tersendiri, agar tidak tertukar dengan vaksin rutin, atau bila
memungkinkan disimpan dalam lemari es tersendiri.
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
a. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT, Td) jauh evaporator,
Covid-19
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari
langsung
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan di
bagian atas
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang
sensitif beku
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari
libur) kemudian catat pada grafik suhu
13. Membuat laporan pemakaian vaksin dalam 1 bulan, sisa stok vaksin
dan permintaan vaksin untuk bulan berikutnya.
14. Vaksin yang telah memasuki kadaluarsa (ED) harus dikembalikan ke
gudang obat Puskesmas Bawomataluo
15. Pelarut vaksin campak dan BCG disimpan pada suhu kamar
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait 1. Ruang Imunisasi


2. Farmasi
9. Dokumen
terkait
16. Rekaman
historis Tanggal mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai