Jalan Raya II Ok

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 62

TEKNIK JALAN RAYA II

Universitas Muhammadiyah Mataram


Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil

RAYA
PERKERASAN
LENTUR JALAN
TEKNIK JALAN RAYA II
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
TEKNIK JALAN RAYA II
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN
1. Sejarah Perkerasan Jalan
– Perkembangan teknik jalan seiring dengan berkembangnya
teknologi yang ditemukan umat manusia
– Jalan yang diperkeras pertama kali ditemukan di
Universitas Muhammadiyah Mataram

Mesopotamia berkaitan dengan ditemukannya roda sekitar


3500 tahun S.M
– Konstruksi Perkerasan berkembang pesat pada jaman
keemasan Romawi, pada saat itu telah dimulai dibangun
jalan-jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan
sampai awal abad 18
– John Louden Mac Adam (1756-1836), orang Skotlandia
memperkenalkan konstruksi perkerasan yang terdiri dari
Jurusan Teknik Sipil

Batu kali/ batu pecah, pori diatasnya ditutup dengan batu


yang lebih kecil kemudian dikenal dengan nama
Fakultas Teknik

Perkerasan Macadam untuk memberikan lapisan yang


kedap air maka diatasnya diberi lapisan aus menggunakan
aspal diatasnya ditaburi pasir kasar
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN
– Pierre Marie Jerome Tresaguet (1716-1796) dari Prancis
mengembangkan sistim lapisan batu pecah yang dilengkapi
dengan drainase, kemiringan melintang serta mulai
menggunakan pondasi dari batu
Universitas Muhammadiyah Mataram

– Thomas Telford (1757-1834) dari Skotlandia membangun


jalan mirip dengan apa yang dilakukan Tresaguet.
Konstruksi perkerasannya terdiri dari batu pecah berukuran
15/20 sampai 25/30 yang disusun tegak . Batu pecah kecil
diletakkan diatasnya untuk menutup pori-pori yang ada
sehingga permukaannya rata kemudian dikenal dengan
Jurusan Teknik Sipil

nama Perkerasan Telford walaupun diatasnya telah


diberikan lapisan aus dengan pengikat aspal
Fakultas Teknik

– Perkerasan jalan dengan menggunakan aspal sebagai


bahan pengikat telah ditemukan pertama kali di Babylon
pada 625 tahun S.M. Dan mulai tahun 1920 sampai
sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan
menggunakan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN

– Awal tahun 1970 Indonesia mulai membangun jalan-jalan


dengan klasifikasi yang lebih baik, hal ini dengan ditandai
dengan diresmikannya jalan tol pertama tanggal 9 Maret
1978 sepanjang 53,0 km yang menghubungkan kota Jakarta
Universitas Muhammadiyah Mataram

– Bogor – Ciawi dan terkenal dengan nama Jalan Tol


Jagorawi

2. Jenis Konstruksi Perkerasan


Berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi perkerasan jalan
dapat dibedakan:
Jurusan Teknik Sipil

a. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible pavement), yaitu


perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan
Fakultas Teknik

pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat


memikul dan menyebarkan beban lalulintas ke tanah
dasar
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN

b. Konstruksi perkerasan kaku (Rigid pavement),


yaitu perkerasan yang menggunakan semen
(Portland Cement) sebagai bahan pengikat.
Universitas Muhammadiyah Mataram

Pelat beton dengan atau tanpa tulangan


diletakkan diatas tanah dasar dengan atau
tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalulintas
sebagian besar dipikul oleh pelat beton
c. Konstruksi perkerasan komposit (Composite
Pavement), yaitu perkerasan kaku yang
Jurusan Teknik Sipil

dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat


Fakultas Teknik

berupa perkerasan lentur diatas perkerasan


kaku, atau perkerasan kaku diatas perkerasan
lentur
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN
Perbedaan utama antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur

No Uraian Perkerasan lentur Perkerasan kaku


1 Bahan Pengikat Aspal Semen
Universitas Muhammadiyah Mataram

2 Repetisi Beban Timbul rutting Timbul retak-retak


(lendutan pada jalur pada permukaan
roda)
3 Penurunan Jalan Bersifat sebagai
Tanah Dasar bergelombang balok diatas
(mengikuti tanah perletakan
Jurusan Teknik Sipil

dasar)
Fakultas Teknik

4 Perubahan Modulus kekakuan Modulus


Temperatur berubah. Timbul kekakuan tidak
tegangan dalam berubah. Timbul
yang kecil tegangan dalam
yang besar
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN

3. Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur


Guna dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada
sipemakai jalan, maka konstruksi perkerasan jalan haruslah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat dikelompokkan
Universitas Muhammadiyah Mataram

menjadi 2 kelompok yaitu:


1. Syarat-syarat berlalu lintas
Konstruksi perkerasan lentur dipandang dari keamanan
dan kenyamanan berlalulintas haruslah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. Permukaan yang rata, tidak bergelombang, tidak
melendut dan tidak berlubang.
Jurusan Teknik Sipil

b. Permukaan cukup kaku, sehingga tidak mudah


berubah bentuk akibat beban yang bekerja diatasnya
Fakultas Teknik

c. Permukaan cukup kesat, memberikan gesekan yang


baik antara ban dan permukaan jalan sehingga tidak
mudah selip.
d. Permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika kena
sinar matahari.
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN

2. Syarat-syarat kekuatan/struktural
Konstruksi perkerasan jalan dipandang dari segi
kemampuan memikul dan menyebarkan beban,
Universitas Muhammadiyah Mataram

haruslah memenuhi syarat-syarat:


a. Ketebalan yang cukup sehingga mampu
menyebarkan beban/muatan lalulintas ke tanah
dasar
b. Kedap terhadap air, sehingga air tidak mudah
meresap ke lapisan di bawahnya
c. Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air
Jurusan Teknik Sipil

hujan yang jatuh diatasnya dapat cepat di alirkan


Fakultas Teknik

d. Kekakuan untuk memikul beban yang bekerja


tanpa menimbulkan deformasi yang berarti
TEKNIK JALAN RAYA II PENDAHULUAN

Untuk dapat memenuhi hal-hal tersebut, perencanaan dan pelaksanaan


konstruksi perkerasan lentur haruslah mencakup:
a. Perencanaan tebal masing-masing lapisan perkerasan.
Harus memperhatikan daya dukung tanah, beban lalulintas yang
Universitas Muhammadiyah Mataram

akan dipikul, keadaan lingkungan, jenis lapisan, dan tebal lapisan


dapat ditentukan dengan beberapa metode yang ada
b. Analisa Campuran bahan
Harus memperhatikan mutu dan jumlah bahan setempat yang
tersedia, direncanakanlah suatu susunan campuran tertentu
sehingga terpenuhi spesifikasi dari jenis lapisan yang dipilih
b. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Jurusan Teknik Sipil

Perencanaan dan susunan campuran yang memenuhi syarat


belum menjamin dapat menghasilkan tebal lapisan perkerasan
Fakultas Teknik

yang memenuhi persyaratan tanpa adanya pengawasan


pelaksanaan yang cermat mulai dari tahap penyiapan lokasi,
material, pencampuran, penghamparan, pemadatan dan
pemeliharaan
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN
PERKERASAN

Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang


diletakkan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan.
Universitas Muhammadiyah Mataram

Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk menerimabeban


lalulintas dan menyebarkannya kelapisan dibawahnya.

Konstruksi perkerasan

Lapisan perkerasan
Subgrade/Tanah
Jurusan Teknik Sipil

dasar

Pada gambar diatas terlihat bahwa beban kendaraan


Fakultas Teknik

dilimpahkan keperkerasan jalan melalui bidang kontak roda


berupa beban terbagi rata Po, beban tersebut diterima oleh
lapisan permukaan dan disebarkan ketanah dasar menjadi P1
yang lebih kecil dari daya dukung tanah dasar
TEKNIK JALAN RAYA II
Beban W

Po
Universitas Muhammadiyah Mataram

Konstruksi Perkerasan

45 0
45 0
Lapisan perkerasan P1
Jurusan Teknik Sipil

Tanah Dasar
Fakultas Teknik

Gambar 2.1: Penyebaran beban roda melalui lapisan


perkerasan jalan (Sukirman,1993)
TEKNIK JALAN RAYA II
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil

Surface

Base

Subgrade

( a ) Surface Failure
Tire Load - Repetisi
TEKNIK JALAN RAYA II
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil

Surface

Base

Subgrade
Tire Load - Repetisi

( b ) Base Failure
TEKNIK JALAN RAYA II
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil

Surface

Base

Subgrade
Tire Load - Repetisi

( c ) Subgrade Failure
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN
PERKERASAN

Konstruksi perkerasan terdiri dari:


1. Lapisan Permukaan (Surface Course)
Universitas Muhammadiyah Mataram

2. Lapisan Pondasi Atas (Base Course)


3. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)
4. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapis Permukaan
Lapis Pondasi Atas

Lapis Pondasi Bawah


Jurusan Teknik Sipil

Tanah Dasar
Fakultas Teknik

Beban yang bekerja diatas konstruksi perkerasan dapat


dibedakan atas:
1. Muatan kendaraan berupa gaya vertikal
2. Gaya rem kendaraan berupa gaya horizontal
3. Pukulan roda kendaraan berupa getaran-getaran
TEKNIK JALAN RAYA II
JENIS DAN FUNGSI
LAPISAN PERKERASAN
1. LAPISAN PERMUKAAN (Surface Course)
Lapisan yang terletak paling atas disebut lapis permukaan, dan
Universitas Muhammadiyah Mataram

berfungsi sebagai:
1. Lapis perkerasan penahan beban roda, lapisan mempunyai
stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa
pelayanan
2. Lapis kedap air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak
meresap kelapisan dibawahnya dan melemahkan lapisan tersebut
Jurusan Teknik Sipil

3. Lapis aus (wearing course), lapisan yang langsung menderita


gesekan akibat rem kendaraan sehingga mudah menjadi aus
Fakultas Teknik

4. Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat


dipikul oleh lapisan lain yang mempunyai daya dukung yang lebih
jelek
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI
LAPISAN PERKERASAN

LAPISAN PERMUKAAN (Surface Course) yang umum dipergunakan di


Indonesia antara lain :
Universitas Muhammadiyah Mataram

1. Lapisan bersifat non struktural berfungsi sebagai lapisan aus dan


kedap air antara lain:
a. Burtu (Laburan aspal satu lapis), merupakan lapis penutup
yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis
aggregat bergradasi seragam, dengan tebal max. 2 cm
b. Burda (Laburan aspal dua lapis), merupakan lapis penutup
Jurusan Teknik Sipil

yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi aggregat yang


dikerjakan dua kali secara berurutan dengan tebal max.3,5 cm
Fakultas Teknik

c. Latasir (Lapis tipis aspal pasir), merupakan lapis penutup


yang terdiri dari lapisan aspal dan pasir alam bergradasi
menerus dicampur, dihampar, dan dipadatkan pada suhu
tertentu dengan tebal max.1-2 cm
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI
LAPISAN PERKERASAN
LAPISAN PERMUKAAN (Surface Course) yang umum dipergunakan di
Indonesia antara lain :
1. Lapisan bersifat non struktural berfungsi sebagai lapisan aus dan
Universitas Muhammadiyah Mataram

kedap air antara lain:


d. Buras (Laburan aspal), merupakan lapis penutup yang terdiri
dari lapisan aspal yang ditaburi pasir, dengan ukuran butir
max. 3/8 inch
e. Latasbum (Lapis tipis asbuton murni), merupakan lapis
penutup yang terdiri dari campuran asbuton dan bahan
Jurusan Teknik Sipil

pelunak dengan perbandingan tertentu yang dicampur secara


dingin dengan tebal padat max.1 cm
Fakultas Teknik

f. Lataston (Lapis tipis aspal beton), dikenal dengan nama hot


roll sheet (HRS), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
campuran antara aggregat, filler dan aspal keras dengan
perbandingan tertentu, yang dicampur dan dipadatkan dalam
keadaan panas, tebal padat antara 2,5 – 3 cm
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI
LAPISAN PERKERASAN
LAPISAN PERMUKAAN (Surface Course) yang umum dipergunakan di
Indonesia antara lain :
2. Lapisan bersifat struktural berfungsi sebagai lapisan yang
Universitas Muhammadiyah Mataram

menahan dan menyebarkan beban roda antara lain:


a. Lapen (Penetrasi Macadam), merupakan lapis perkerasan
yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci
bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal, tebal
lapisan satu lapis dapat bervariasi dari 4 – 10 cm
b. Lasbutag, merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan
Jurusan Teknik Sipil

yang terdiri dari campuran antara agregat, asbuton dan bahan


pelunak yang diaduk, dihampar dan dipadatkan secara dingin.
Fakultas Teknik

Tebal padat tiap lapisannya antara 3 – 5 cm


c. Laston (Lapis aspal beton), merupakan suatu lapisan pada
konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan
agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur,
dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu.
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN PERKERASAN
Lapis Pondasi Atas (base course)

Lapis pondasi atas adalah bagian dari struktur


perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
(Surface course) dan lapis pondasi bawah (Subbase
Universitas Muhammadiyah Mataram

course) jika tidak digunakan lapis pondasi bawah


secara langsung lapis pondasi (base course) diletakan
diatas tanah dasar.

Fungsi utama dari lapis pondasi dalam perkerasan adalah


sebagai struktur pendukung biasanya terdiri dari agregat-
Jurusan Teknik Sipil

agregat seperti bermacam macam bahan alam/bahan


setempat dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi
Fakultas Teknik

antara lain ; batu pecah, kerikil, pasir, stabilitas tanah dengan


semen atau kapur masing-masing akan bervariasi juga dari
segi derajat kekuatannya. Derajat kekuatan ini akan
dinyatakan dalam koefisien kekuatan relatif (a)
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN PERKERASAN
Fungsi lapis pondasi adalah antara lain (Bina Marga,1983) :
 Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari
beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan
dibawahnya.
Universitas Muhammadiyah Mataram

 Sebagai lapisan peresapan untuk lapis pondasi


bawah
 Memberikan bantalan terhadap lapis permukaan
Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya dibutuhkan
kekuatan dan keawetannya sedemikian sehingga dapat
menahan gaya lintang dari beban roda.
Jurusan Teknik Sipil

Bermacam-macam bahan alam/bahan setempat dapat


digunakan sebagai bahan lapis pondasi antara lain : batu pecah,
Fakultas Teknik

kerikil, pasir, stabilitas tanah dengan semen atau kapur masing-


masing akan bervariasi juga dari segi derajat kekuatannya.
Derajat kekuatan ini akan dinyatakan dalam koefisien kekuatan
relatif. Menurut Bina Marga lapis pondasi atas dikenal dengan
lapis pondasi agregat kelas A yang mempunyai gradasi dan
spesifikasi teknis .
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN PERKERASAN
Lapis Pondasi Bawah (Subbase course)

Lapis pondasi bawah merupakan bagian dari struktur


perkerasan lentur yang terletak antara tanah dasar dan
lapis pondasi. Lapis pondasi bawah biasanya terdiri dari
Universitas Muhammadiyah Mataram

lapisan material glanural yang sudah dipadatkan, atau lapis


pondasi dengan lapisan tanah dasar yang sudah
mengalami perbaikan atau tanpa perbaikan dengan
penambahan campuran yang sesuai.

Fungsi pokok lapis pondasi bawah adalah sebagai berikut


Jurusan Teknik Sipil

(Bina Marga,1983):
• Sebagai lapisan yang menyebarkan beban roda ke
Fakultas Teknik

lapisan yang ada dibawahnya. Tegangan yang


timbul pada perkerasan oleh beban lalu lintas
dibagikan (didistribusikan) langsung ketanah dasar
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN PERKERASAN
Fungsi pokok lapis pondasi bawah adalah sebagai berikut
(Bina Marga,1983):

• Sebagai lantai kerja dalam menghampar bahan


Universitas Muhammadiyah Mataram

lapis pondasi kekuatan tanah dasar akan


berpengaruh dalam menentukan ketebalan
perkerasan. Pada keadaan tanah dasar yang lunak,
dibutuhkan ketebalan yang relatif lebih tebal
dibanding perkerasan dengan keadaan tanah dasar
cukup keras
• Sebagai lapis yang harus mempunyai kepadatan
Jurusan Teknik Sipil

dalam mencegah masuknya air tanah dasar ke


lapisan pondasi.
Fakultas Teknik

• Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari


tanah dasar naik ke lapisan pondasi atas
• Mengurangi dampak kerusakan akibat gesekan
material
TEKNIK JALAN RAYA II JENIS DAN FUNGSI LAPISAN PERKERASAN
Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur
atau semen Portland dalam beberapa hal sangat
dianjuran, agar dapat bantuan yang efektif terhadap
kestabilan konstruksi perkerasan.
Menurut Bina Marga lapis pondasi bawah dikenal
Universitas Muhammadiyah Mataram

dengan agragat kelas B yang mempunyai gradasi dan


spesifikasi teknis

Tanah dasar (Sub Grade)


Tanah dasar dapat berupa permukaan tanah asli, galian
atau timbunan sesuai dengan kondisi di lapangan. Untuk
Jurusan Teknik Sipil

mendapatkan kekuatan dan keawetan pada suatu


Fakultas Teknik

rencana perkerasan sesuai dengan umur rencana, sifat


daya dukung tanah dasar sangat besar pengaruhnya.
Tanah dasar berfungsi sebagai (Bina Marga,1983) :
• Bahan yang mampu menahan beban lalu lintas
• Menghindari air meresap kedalam lapisan permukaan
yang ada diatasnya
TEKNIK JALAN RAYA II Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur
Guna dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada
sipemakai jalan, maka konstruksi perkerasan jalan haruslah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat
dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu :
Universitas Muhammadiyah Mataram

1. Syarat-syarat Berlalu lintas


 Permukaan yang rata, tidak bergelombang, tidak
melendut dan tidak berlubang.
 Permukaan cukup kaku, sehingga tidak berubah
bentuk akibat beban yang bekerja diatasnya.
 Permukaan cukup kesat, memberikan gesekan yang
Jurusan Teknik Sipil

baik antara ban dan permukaan jalan sehingga


tidak mudah selip.
Fakultas Teknik

 Permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika terkena


sinar matahari.
TEKNIK JALAN RAYA II Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur
2. Syarat –syarat Kekuatan /Struktural
• Ketebalan yang cukup sehingga mampu
menyebarkan beban/ muatan lalulintas ketanah
dasar.
Universitas Muhammadiyah Mataram

• Kedap terhadap air, sehingga air tidak mudah


meresap kelapisan dibawahnya.
• Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air
hujan yang jatuh diatasnya dapat cepat dialirkan.
• Kekakuan untuk memikul beban yang bekerja
tanpa menimbulkan deformasi yang berarti.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II KARAKTERISTIK PERKERASAN LENTUR
• BERSIFAT ELASTIS JIKA MENERIMA BEBAN,
SEHINGGA DAPAT MEMBERI KENYAMANAN BAGI
PENGGUNA JALAN.
• SELURUH LAPISAN IKUT MENANGGUNG BEBAN.
Universitas Muhammadiyah Mataram

• PENYEBARAN TEGANGAN KELAPISAN TANAH DASAR


SEDEMIKIAN SEHINGGA TIDAK MERUSAK LAPISAN
TANAH DASAR.
• PADA UMUMNYA MENGGUNAKAN BAGAN PENGIKAT
ASPAL.
• USIA RENCANA MAKSIMUM 20 TAHUN.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II KARAKTERISTIK PERKERASAN KAKU

• BERSIFAT KAKU KARENA YANG DIGUNAKAN


SEBAGAI PERKERASAN DARI BETON.
• DIGUNAKAN PADA JALAN YANG MEMPUNYAI LALU
Universitas Muhammadiyah Mataram

LINTAS DAN BEBAN MUATAN TINGGI.


• KEKUATAN BETON SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN
TEBAL PERKERASAN.
• USIA RENCANA BISA LEBIH 20 TAHUN.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II
LAPISAN PERKERASAN LENTUR
JALAN BARU
Universitas Muhammadiyah Mataram

LAPISAN PERMUKAAN
(SURFACE COURSE)

LAPISAN PONDASI ATAS


(SUBBASE)

LAPISAN PONDASI BAWAH


Jurusan Teknik Sipil

(SUBBASE)
Fakultas Teknik

LAPISAN TANAH DASAR


TEKNIK JALAN RAYA II
LAPISAN PERKERASAN LENTUR
PENINGKATAN JALAN
Universitas Muhammadiyah Mataram

LAPISAN PERMUKAAN
(SURFACE COURSE)
LAPISAN PONDASI
MAXADAM (SUBBASE)
TELFORD (SUBBASE)
Jurusan Teknik Sipil

LAPISAN TANAH DASAR


Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II
LAPISAN PERKERASAN KAKU JALAN
BARU
Universitas Muhammadiyah Mataram

LAPISAN PERKERASAN BETON


(RIGID PAVEMENT)

LAPISAN PONDASI(BASE)
Jurusan Teknik Sipil

LAPISAN TANAH DASAR


Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II
Perkerasan Lentur
• Kriteria Perkerasan Lentur
Universitas Muhammadiyah Mataram

–Persyaratan Struktural
–Persyaratan Fungsional
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Persyaratan Struktural
• Ketebalan yang cukup sehingga mampu
menyebarkan beban / muatan lalu lintas
ketanah dasar
Universitas Muhammadiyah Mataram

• Kedap terhadap air, sehingga air tidak


mudah meresap kelapisan dibawahnya.
• Permukaan mudah mengalirkan air,
sehingga air hujan yang jatuh diatasnya
Jurusan Teknik Sipil

dapat dengan cepat dialirkan.


Fakultas Teknik

• Konstruksi harus cukup kuat, mampu


memikul beban lalu lintas sehingga tidak
mudah hancur.
TEKNIK JALAN RAYA II
Persyaratan Fungsional
• Permukaan yang rata , tidak
bergelombang, dan tidak melendut.
Universitas Muhammadiyah Mataram

• Permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika


kena sinar matahari atau lampu
• Permukaan cukup kesat, memberikan
gesekan yang baik antara ban dan
Jurusan Teknik Sipil

permukaan, sehingga tidak mudah slip.


Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Usaha Untuk Menciptakan Konstruksi jalan
Yang memenuhi Syarat :
1. Perencanaan tebal masing-masing lapisan perkerasan
Dengan memperhatikan daya dukung tanah dasar, beban
lalu lintas yang dipikul, keadaan lingkungan, jenis lapisan
Universitas Muhammadiyah Mataram

yang dipilih, dapatlah ditentukan tebal masing-masing


lapisan berdasarkan cara-cara perhitungan yang ada.
2. Analisa campuran bahan
Dengan memperhatikan mutu dan jumlah bahan setempat
yang tersedia, direncanakan suatu susunan campuran
tertentu sehingga terpenuhi spesifikasi dari jenis lapisan
Jurusan Teknik Sipil

yang dipilih.
Fakultas Teknik

3. Pengawasan pelaksanaaan pekerjaan


Perencanaan tebal perkerasan yang baik, susunan
campuran yang memenuhi syarat belumlah dapat
menjamin dihasilkannya lapisan perkerasan yang
memenuhi apa yang diinginkan.
TEKNIK JALAN RAYA II Tanah Dasar ( Sub Grade )

• Tanah Dasar (Sub Grade) adalah


permukaan tanah asli/ permukaan galian
Universitas Muhammadiyah Mataram

atau permukaan tanah timbunan yang


dipadatkan dan merupakan bagian lapisan
paling bawah dari lapisan perkerasan.
• Rata-rata persyaratan CBR yang di
Jurusan Teknik Sipil

kehendaki dalam perencanaan perkerasan


Fakultas Teknik

>3%.
TEKNIK JALAN RAYA II Lapisan ini berfungsi antara lain:

• Bagian dari konstruksi perkerasan yang


menerima seluruh pembebanan yang
Universitas Muhammadiyah Mataram

terjadi diatasnya.
• Merupakan permukaan dasar untuk
perletakan eleman-elemen perkerasan.
• Merupakan bentuk dasar dari lapisan
Jurusan Teknik Sipil

perkerasan.
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Umumnya persoalan yang menyangkut
tanah dasar

• Perubahan bentuk tetap (deformasi


Universitas Muhammadiyah Mataram

permanen) dari macam tanah tertentu akibat


beban lalu lintas.
• Sifat pengembangan dan penyusutan dari
tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
• Daya dukung tanah yang tidak merata.
Jurusan Teknik Sipil

• Lendutan selama dan sesudah pembebanan


Fakultas Teknik

lalu lintas terjadi.


TEKNIK JALAN RAYA II Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base
Course)
• Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base
Course) adalah bagian lapisan
Universitas Muhammadiyah Mataram

perkerasan antara lapisan pondasi atas


dan tanah dasar
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II FUNGSI LAPIS PONDASI BAWAH :

• Bagian dari konstruksi perkerasan yang


menyebarkan beban roda ketanah dasar.
• Effisiensi penggunaan material. Material pondasi
Universitas Muhammadiyah Mataram

bawah relatif murah dibandingkan dengan lapisan


diatasnya.
• Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih
mahal.
• Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul
Jurusan Teknik Sipil

dipondasi.
Fakultas Teknik

• Lapis pertama, agar pekerjaan dapat berjalan


lancar.
TEKNIK JALAN RAYA II PERSYARATN MATERIAL PONDASI
BAWAH
• Material yang digunakan untuk lapisan
pondasi bawah umumnya harus nilai CBR
Universitas Muhammadiyah Mataram

minimum 20% dan indeks Plastisitas (PI)


 10%.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Jenis lapisan pondasi bawah yang
umum digunakan di Indonesia adalah:
• Pasir dan batu (Sirtu) kelas A, B atau
kelas C.
Universitas Muhammadiyah Mataram

• Tanah/ Lempung kepasiran.


• Lapis aspal beton (Laston).
• Stabilitas agregat dengan semen /
kapur.
Jurusan Teknik Sipil

• Stabilitas tanah dengan semen / kapur.


Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II
Lapisan pondasi atas (Base Course)

• Lapisan pondasi atas (Base Course)


Universitas Muhammadiyah Mataram

adalah bagian lapisan perkerasan jalan


yang terletak antara lapis permukaan
dan lapis pondasi bawah.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Syarat Pondasi Atas :
• Mutu bahan harus sebaik mungkin
dimana tidak mengandung kotoran
lumpur, bersisi tajam dan kaku.
Universitas Muhammadiyah Mataram

• Susunan gradasi harus merupakan


susunan yang rapat, artinya butiran
batuan harus mempunyai susunan
gradasi yang saling mengisi antara
Jurusan Teknik Sipil

butiran agregat kasar, agregat sedang


Fakultas Teknik

dan agregat halus sehingga rongga


semakin kecil.
TEKNIK JALAN RAYA II Fungsi lapisan pondasi atas ini antara
lain:

• Bagian perkerasan yang menahan


Universitas Muhammadiyah Mataram

gaya lintang dari beban roda dalam


menyebarkan beban kelapisan
bawahnya.
• Lapisan peresapan untuk lapisan
Jurusan Teknik Sipil

pondasi bawah.
Fakultas Teknik

• Bantalan terhadap lapisan


permukaan.
TEKNIK JALAN RAYA II
Material Pondasi Atas

• Material yang digunakan untuk lapisan


pondasi atas umumnya harus kuat dan
Universitas Muhammadiyah Mataram

awet, mempunyai nilai CBR minimum 50%


dan indeks Plastisitas (PI)  4%.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Jenis lapisan pondasi atas yang umum
digunakan di Indonesia adalah:

• Batu pecah kelas A, B atau kelas C.


Universitas Muhammadiyah Mataram

• Tanah / lempung kepasiran.


• Lapis aspal beton (AC / ATB).
• Stabilitas agregat dengan semen / kapur /
aspal.
Jurusan Teknik Sipil

• Penetrasi Macadam (Lapen).


Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II

Lapisan permukaan (Surface Course)


Universitas Muhammadiyah Mataram

• Lapisan permukaan (Surface Course) adalah lapisan


perkerasan yang terletak paling atas yang langsung
bersentuhan dengan beban lalu lintas
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
TEKNIK JALAN RAYA II Fungsi Lapis Permukaan

• Sebagai bahan perkerasan yang berfungsi


menahan beban roda.
Universitas Muhammadiyah Mataram

• Lapisan yang kedap air, sehingga air yang jatuh


diatasnya tidak meresap kelapisan dibawahnya
dan melemahkan lapisan-lapisan tersebut
• Lapisan aus yang langsung menderita gesekan
akibat rem kendaraan sehingga mudah menjadi
Jurusan Teknik Sipil

aus.
• Lapisan yang menyebarkan beban kelapisan
Fakultas Teknik

bawah , sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain.


TEKNIK JALAN RAYA II Jenis lapisan permukaan yang umum
digunakan di Indonesia adalah:
• Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) atau Hot Roll Sheet (HRS).
Merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat
bergradasi timpang, mineral pengisi (filler) dan aspal keras dengan
Universitas Muhammadiyah Mataram

perbandingan tertentu, yang dicampur dan dipadatkan dalam


keadaan panas.
• Lapis Aspal Beton (Laston)
Laston (AC) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan yang
terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai
agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur,
dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu.
Jurusan Teknik Sipil

• Asphalt Treated Base (ATB)


Merupakan formulasi untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan
Fakultas Teknik

kelelehan. Material lapisan ini hampir sama dengan campuran dari


Laston.
• Penetrasi Macadam (Lapen)
Merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pengunci
bergradsi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara
disemprotkan diatas dan dipadatkan lapis demi lapis.
TEKNIK JALAN RAYA II Bahan campuran beraspal panas
Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran
antara agregat dan aspal. Dalam campuran beraspal,
aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar
Universitas Muhammadiyah Mataram

partikel agregat, dan agregat berperan sebagai


tulangan.
Sifat-sifat mekanis aspal dalam campuran beraspal
diperoleh dari friksi dan kohesi dari bahan-bahan
pembentuknya.
Jurusan Teknik Sipil

Friksi agregat diperoleh dari ikatan antar butir agregat


Fakultas Teknik

(interlocking), dan kekuatannya tergantung pada


gradasi, tekstur permukaan, bentuk butiran dan
ukuran agregat maksimum yang digunakan
TEKNIK JALAN RAYA II Sedangkan sifat kohesinya diperoleh dari sifat-sifat
aspal yang digunakan. Oleh sebab itu kinerja campuran
beraspal sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat agregat dan
aspal serta sifat-sifat campuran padat yang sudah
terbentuk dari kedua bahan tersebut.
Universitas Muhammadiyah Mataram

Berdasarkan gradasinya campuran beraspal


panas dibedakan dalam tiga jenis campuran, yaitu
campuran beraspal bergradasi rapat, senjang
dan terbuka. Tebal minimum penghamparan
masing-masing campuran sangat tergantung pada
Jurusan Teknik Sipil

ukuran maksimum agregat yang digunakan.


Fakultas Teknik

Tebal padat campuran beraspal harus lebih dari 2 kali


ukuran butir agregat maksimum yang
digunakan.
TEKNIK JALAN RAYA II Beberapa jenis campuran aspal panas yang umum
digunakan di Indonesia antara lain :
• AC (Asphalt Concrete) atau laston (lapis beton
aspal)
• HRS (Hot Rolled Sheet) atau lataston (lapis tipis
Universitas Muhammadiyah Mataram

beton aspal)
• HRSS (Hot Rolled Sand Sheet) atau latasir (lapis
tipis aspal pasir)
Laston (AC) dapat dibedakan menjadi dua
tergantung fungsinya pada konstruksi perkerasan
jalan, yaitu untuk lapis permukan atau lapisan
Jurusan Teknik Sipil

aus (AC-wearing course) dan untuk lapis


Fakultas Teknik

pondasi (AC-base, AC-binder, ATB (Asphalt


Treated Base)). Lataston (HRS) juga dapat
digunakan sebagai lapisan aus atau lapis pondasi.
Latasir (HRSS) digunakan untuk lalu-lintas ringan
TEKNIK JALAN RAYA II
Aspal
Aspal atau bitumen merupakan material yang
berwarna hitam kecoklatan yang bersifat viskoelastis
sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat
Universitas Muhammadiyah Mataram

cukup pemanasan dan sebaliknya

Sifat viskoelastis inilah yang membuat aspal dapat


menyelimuti dan menahan agregat tetap pada
tempatnya selama proses produksi dan masa
pelayanannya. Pada dasarnya aspal terbuat dari
Jurusan Teknik Sipil

suatu rantai hidrokarbon yang disebut bitumen,


Fakultas Teknik

oleh sebab itu aspal sering disebut material


berbituminous
Perencanaan Perkerasan Jalan
TEKNIK JALAN RAYA II

Parameter Desain Perkerasan


Universitas Muhammadiyah Mataram

1. Fungsi jalan
2. Kinerja perkerasan (Pavement Performance)
3. Umur rencana (Life Time)
4. Lalu lintas yang merupakan beban dari
perkerasan jalan
5. Sifat tanah dasar
Jurusan Teknik Sipil

6. Kondisi lingkungan
Fakultas Teknik

7. Sifat material lapisan perkerasan


8. Bentuk geometrik lapisan perkerasan
TEKNIK JALAN RAYA II
Perencanaan Perkerasan Jalan
Kinerja Perkerasan Jalan

Menurut Sukirman,1993 Konsep kinerja perkerasan jalan


Universitas Muhammadiyah Mataram

(Pavement Performance) pertimbangannya meliputi 3 hal yakni :


1. Keamanan (Safety) yang ditentukan oleh besarnya gesekan
akibat adanya kontak antara ban dengan permukaan jalan.
2. Wujud perkerasan (Structural pavement), sehubungan
dengan kondisi fisik jalan seperti adanya retak-retak
amblas, alur, dan gelombang atau kondisi yang memberikan
pengaruh merugikan.
Jurusan Teknik Sipil

3. Fungsi pelayanan (Functional Performance), lebih dititik


Fakultas Teknik

beratkan pada bagaimana perkerasan tersebut memberikan


pelayanan kepada pemakai jalan, yakni pada kenyamanan
pengendara atau kwalitas pengendara merupakan factor
dominan kinerja perkerasan.
TEKNIK JALAN RAYA II
Perencanaan Perkerasan Jalan
Kinerja perkerasan didasarkan pada 5 asumsi dasar
yakni (Sukirman,1993) :
1. Jalan untuk kenyamanan bagi pengendara
Universitas Muhammadiyah Mataram

2. Kenyamanan atau kwalitas pengendara adalah


masalah tanggapan subyektif atau pendapat
pengendara
3. Pelayanan dapat ditunjukan angka rata-rata yang
diberikan oleh seluruh pengguna jalan raya dan
Jurusan Teknik Sipil

diistilahkan angka pelayanan


Fakultas Teknik

4. Karakteristik fisik perkerasan yang bisa diukur


secara obyektif dan bisa diukur untuk evaluasi
secara subyektif. Prosedur ini menghasilkan indek
pelayanan secara obyektif.
5. Kinerja bisa ditunjukkan dengan sejarah pelayanan
TEKNIK JALAN RAYA II Nilai Kondisi Perkerasan Jalan
Sumber : Pedoman Penentuan Tebal perkerasan Lentur Jalan Raya, Badan
Penerbit PU,1983,Jakarta.
1.Lapis Permukaan
• Umumnya tidak retak, hanya sedikit
Universitas Muhammadiyah Mataram

Deformasi pada jalur


roda………………………………… 90 – 100 %
• Terlihat retak halus, sedikit deformasi pada
jalur roda namun masih
stabil……………………………. 70 – 90 %
Jurusan Teknik Sipil

• Retak sedang, beberapa deformasi pada


Fakultas Teknik

jalur roda, pada dasarnya masih


menunjukan kestabilan………. 50 – 70 %
• Retak banyak, demikian juga deformasi
pada jalur roda, menunjukan gejala ketidak
stabilan… 30 – 50 %
TEKNIK JALAN RAYA II 2.Lapis Pondasi
a. Pondasi aspal beton atau penetrasi mac adam
Umumnya tidak rata……………… 90 – 100 %
Terlihat retak halus, namun masih stabil………… 70 – 90 %
Retak sedang, pada dasarnya masih
Universitas Muhammadiyah Mataram

menunjukan kestabilan……………………………… 50 – 70 %
Retak banyak, menunjukan gejala 30 – 50 %
ketidakstabilan
b. Stabilisasi Tanah dengan semen atau kapur : 70 – 100 %
Indeks plastisitas (Plasticity Index- P1)  10……
Jurusan Teknik Sipil

c. Pondasi MacAdam atau batu pecah 80 – 100 %


Fakultas Teknik

Indeks plastisitas (Plasticity Index- P1)  6……


d. Lapis Pondasi Bawah 90 – 100 %
Indeks plastisitas (Plasticity Index- P1)  6……… 70 – 100 %
Indeks plastisitas (Plasticity Index- P1) > 10……
TEKNIK JALAN RAYA II
Universitas Muhammadiyah Mataram
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai