Makalah Asessmen Psikologi Ii 2020.
Makalah Asessmen Psikologi Ii 2020.
Disusun Oleh :
JURUSAN PSIKOLOGI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yangg berjudul “Pedoman Wawancara” tepat waktu.
Makalah “Pedoman Wawancara” disusun guna memenuhi tugas Ibu Nafeesa, S.Psi., M.Psi
pada Asessmen Psikologi II : Observasi Dan Interview di Universotas Medan Area. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang wawancara.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Nafeesa, S.Psi., M.Psi
selaku Asessmen Psikologi II : Observasi Dan Interview. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Medan
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..2
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Pedoman wawancara...............................................................................................................6
Kesimpulan......................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum mulai merancang pertanyaan dan proses wawancara, jelaskan untuk diri sendiri
masalah atau kebutuhan apa yang harus diatasi dengan menggunakan informasi yang akan
dikumpulkan oleh wawancara
Sedangkan berdasarkan jenis topik yang dapat ditanyakan dalam wawancara, Patton
mencatat enam jenis pertanyaan. Orang dapat bertanya tentang:
Adapun definisi wawancara menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Robert Kahn dan Channel, Wawancara ialah pola khusus dari interaksi dimulai secara
lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan
proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
2. Koentjaraningrat, Wawancara dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan untuk
tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan
responden, untuk berkomunikasi tatap muka.
3. Denzig, Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan
di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
4. Sutrisno Hadi ( 1989:192), Wawancara ialah proses pembekalan verbal, di mana dua
orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang
lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung
alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) atau
manifest.
5. Lexy J Moleong (1991:135), Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan
tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapanlangsung (tatap muka)
untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat
menjelaskan masalah penelitian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
A. Pedoman wawancara
Kesan pertama yaitu dari penampilan pewawancara, yang pertama diucapkan dan
dilakukan pewawancara sangatlah penting untuk merangsang sikap kerja sama dari pihak
responden. Berdasarkan pengalaman Michigan Survey Research Center, diketahui bahwa
responden lebih mengingat pewawancara dari cara dia melakukan wawancara daripada isi
wawancara.
4. Ramah dalam sikap dan ucapan (tetapi efisien, jangan terlalu banyak basa basi) dan
disertai dengan wajah yang cerah.
6. Bersikap seolah – olah tiap responden yang kita hadapi selalu ramah dan menarik.
3. Setelah Wawancara
Sedangkan setelah terjadi proses wawancara, seharusnya melakukan beragam hal.
Antara lain adalah sebagai berikut;
Pastikan apakah tape recorder, jika digunakan, berfungsi sepanjang wawancara.
Buat catatan apa pun pada catatan tertulis, misalnya, untuk mengklarifikasi goresan
apa pun, memastikan halaman diberi nomor, mengisi semua catatan yang tidak masuk
akal, dan lain-lain.
Tuliskan pengamatan yang dilakukan selama wawancara. Misalnya, di mana
wawancara itu terjadi dan kapan, apakah responden sangat gugup setiap saat? Apakah
ada kejutan selama wawancara? Apakah tape recorder rusak?
E. Hal - hal yang dilaksanakan dalam wawancara
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah diketahui diatas, dapat disimpulkan bahwa wawancara
sangat berguna untuk mendapatkan cerita di balik pengalaman partisipan. Pewawancara dapat
mengejar informasi mendalam tentang suatu topik. Wawancara dapat bermanfaat sebagai
tindak lanjut terhadap responden tertentu terhadap kuesioner, misaslnya untuk menyelidiki
lebih lanjut tanggapan mereka. Selain itu ada beberapa pedoman yang harus pewawancara
lakukan ketika ingin melakukan wawancara yaitu berpakaian sederhana, rapi, tanpa
perhiasan, sikap rendah hati, sikap hormat kepada responden, ramah dalam sikap dan ucapan
(tetapi efisien, jangan terlalu banyak basa basi) dan disertai dengan wajah yang cerah, sikap
yang penuh perngertian terhadap responden dan netral, bersikap seolah – olah tiap responden
yang kita hadapi selalu ramah dan menarik, sanggup menjadi pendengar yang baik
Saran
Sebelum Anda mulai merancang pertanyaan dan proses wawancara, jelaskan untuk diri
sendiri masalah atau kebutuhan apa yang harus diatasi dengan menggunakan informasi yang
akan dikumpulkan oleh wawancara. Ini membantu Anda tetap fokus pada maksud dari setiap
pertanyaan.
Daftar Pustaka.