Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PRAKTIK BIMBINGAN KLASIKAL


“OBSERVASI TENTANG PENGELOLAAN KELAS”

Dosen Pembina :
Prof. Dr. Neviyarni S., M.S., Kons.
Frischa Meivilona Yendi, S.Pd., M.Pd., Kons.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. Farah Fadhilah (23010002)
2. Hairani Irma Syuryani Nasution (23010003)

PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1
MIND MAPPING ............................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

A. Layanan Bimbingan Klasikal .............................................................................. 3


B. Pengelolaan Kelas ................................................................................................. 4
C. Hasil Observasi...................................................................................................... 5
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 8
YEL-YEL ........................................................................................................................... 9

1
Pengelolaan kelas merupakan suatu proses kegiatan
dalam mengorganisir suatu kelas secara sistematis
dapat berupa menyiapkan sarana dan prasarana,
Layanan bimbingan klasikal merupakan
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi suatu layanan BK yang diberikan kepada
kondusif dalam pembelajaran, dengan tujuan peserta didik oleh guru BK kepada
memberikan kenyamanan kelas dalam belajar sejumlah peserta didik dalam satuan kelas
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara yang dilaksanakan di dalam kelas.
efektif dan efisien.

Pengelolaan Kelas Bimbingan Klasikal

Guru sebagai tenaga profesional dituntut Bimbingan klasikal yang


mampu mengelola kelas, yaitu menciptakan menggunakan metode dan media
dan mempertahankan kondisi belajar yang menarik sangat diperlukan untuk
optimal. Pengelolaan kelas perlu membangun ketertarikan peserta
menciptakan suasana gembira atau OBSERVASI TENTANG didik pada kegiatan bimbingan
menyenangkan di lingkungan sekolah PENGELOLAAN KELAS
klasikal di kelas, namun pada
melalui pengelolaan kelas. Serta guru perlu TINGKAT PENDIDIKAN
SMP
kenyataannya yang ditemukan di
menyadari bahwa setiap siswa memiliki lapangan berbeda.
tingkah laku yang bervariasi. Variasi
perilaku inilah yang menjadi permasalahan
bagi guru dalam kaitannya dengan upaya
pengelolaan kelas.
Hasil Observasi

SMPIT ULIL ALBAB BATAM SMP MUHAMMADIYAH 1 PADANG


Pengelolaan kelas dalam layanan klasikal: (a) Pengelolaan kelas dalam layanan klasikal: (a) hanya memiliki 1
hanya memiliki 1 JP/40 menit; (b) anak-anak JP/35 menit; (b) cenderung sering mengobrol, sibuk dengan
terlalu ribut ketika diskusi/berbicara; (c) anak dirinya sendiri, suasana kelas yang berisik dan menganggap
sering merasa bahwa materi BK mudah dan materi BK bukan syarat penting dalam nilai belajar; (c)
beberapa kelas tidak berbatas tembok sehingga suara dari
lebih tertarik bermain/curhat dengan guru.
kelas lain terdengar; (d) terbatasnya fasilitas proyektor untuk
2 dikelas jika menggunakan layanan berbasis teknologi.
OBSERVASI TENTANG PENGELOLAAN KELAS

A. Layanan Bimbingan Klasikal


Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah siswa
yang tergabung dalam suatu satuan kegiatan pengajaran (Winkel & Hastuti, 2006).
Bimbingan Klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada kelompok siswa dalam
jumlah yang cukup besar antara 30-40 orang siswa (sekelas).

Layanan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan Bimbingan dan


Konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru Bimbingan dan Konseling
(Guru BK) atau Konselor kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang
dilaksanakan di dalam kelas. Strategi layanan Bimbingan klasikal merupakan layanan
yang berfungsi sebagai pencegahan, pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan
sebagai upaya yang secara spesifik yang diarahkan pada proses yang proaktif.
Berdasarkan model ASCA (Asosiasinya konselor sekolah di Amerika), Bimbingan
klasikal merupakan bentuk kegiatan yang termasuk ke dalam komponen layanan dasar
(guidance curriculum). Komponen layanan dasar bersifat developmental, sistematik,
terstruktur, dan disusun untuk meningkatkan kompetensi belajar, pribadi, sosial dan
karir (Makfirah dan Nuryono, 2014).

Menurut Rahayu, dkk (2023) bimbingan konseling di sekolah sebagai upaya


pencegahan dengan mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi dan mengatasi
permasalahan yang akan datang melalui materi layanan bimbingan konseling. Layanan
yang dapat diberikan kepada peserta didik salah satunya yaitu bimbingan klasikal.
Bimbingan klasikal yang menggunakan metode dan media menarik sangat diperlukan
untuk membangun ketertarikan peserta didik pada kegiatan bimbingan klasikal di kelas,
namun pada kenyataannya yang ditemukan di lapangan adalah peserta didik yang lebih
banyak diam dan cenderung tidak mendengarkan penjelasan materi yang dijelaskan
guru BK saat di kelas. Peserta didik merasa bosan mengikuti bimbingan klasikal di
kelas karena pemberian layanan terasa monoton, tidak seru, dan kurang bervariasi.
Tanda yang menunjukkan peserta didik tidak tertarik dengan bimbingan klasikal di
kelas antara lain sering menguap, berusaha mengganggu teman di sebelahnya, maupun
meletakkan kepala di atas bangku.

3
B. Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas menurut Aslamiah, Pratiwi dan Agusta (2022) merupakan


suatu proses kegiatan dalam mengorganisir suatu kelas secara sistematis dapat berupa
menyiapkan sarana dan prasarana, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi
kondusif dalam pembelajaran, dengan tujuan memberikan kenyamanan kelas dalam
belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam
hal ini pengelolaan kelas dapat dilakukan oleh guru secara tunggal atau guru bekerja
sama dengan peserta didik dengan harapan menanamkan rasa kepemilikan kelas dan
tanggung jawab bersama. Guru sebagai tenaga profesional dituntut mampu mengelola
kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dipertegas bahwa guru tidak sekedar
menyiapkan materi pembelajaran tetapi guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara sistem atau organisasi kelas, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan
kemampuannya, bakat, dan energinya pada tugas-tugas individual.

Menurut teori kognitif Piaget (dalam Minsih & Aninda, 2018) anak usia 7-8 dan
9-14 yang berada pada masa operasional konkret, maka guru dituntut tidak hanya
mampu menyampaikan materi saja, namun cara guru dalam menyampaikan materi juga
harus diperhatikan, guru dituntut inovatif dan mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan supaya materi tersebut dapat diterima oleh siswa
dan siswa tidak bosan karena guru menggunakan pembelajaran yang monoton.
Pengelolaan kelas perlu menciptakan suasana gembira atau menyenangkan di
lingkungan sekolah melalui pengelolaan kelas, dengan menjalin keakraban antara guru-
siswa, maka guru dapat mengarahkan siswa dengan lebih mudah untuk mendorong dan
memotivasi semangat belajar siswa.

Dalam pengelolaan kelas, guru perlu menyadari bahwa setiap siswa memiliki
tingkah laku yang bervariasi. Variasi perilaku inilah yang menjadi permasalahan bagi
guru dalam kaitannya dengan upaya pengelolaan kelas. Mengingat kegiatan guru di
dalam kelas bukan hanya sekadar mengajar namun juga terikat dengan kegiatan
manajerial. Artinya persoalan yang harus dituntaskan guru bukan sekadar berkaitan
dengan proses pembelajaran, namun juga berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
fisik kelas. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan karena pada hakikatnya kegiatan
manajerial kelas bertujuan untuk menciptakan dan memelihara kelas yang kondusif,

4
sehigga proses belajar mengajar dapat berjalan optimal. Pengelolaan kelas yang
dilakukan oleh guru menjadi kunci dalam menciptakan iklim positif bagi kegiatan
belajar dan mengajar (Isnanto, Pomalingo & Harun, 2020).

C. Hasil Observasi
1) Observasi Layanan Klasikal di SMPIT ULIL ALBAB BATAM
Masalah yang sering muncul saat pemberian layanan klasikal, diantaranya
karena jam BK sedikit, hanya 1 jp (40 menit) jadi pelayanan klasikal kurang
maksimal (waktu efektif mungkin hanya sekitar 20 menit, sisanya pembukaan dan
pengkondisian kelas). Dalam pengelolaan kelas cukup baik namun perlu untuk
belajar terus untuk menjadi lebih baik lagi dalam mengelola kelas, karena seringkali
anak-anak terlalu ribut ketika diskusi/berbicara. Kendala yang dihadapi,
diantaranya:
a. Anak sering merasa bahwa materi BK mudah/sudah diketahui sehingga lebih
tertarik untuk bermain/curhat dengan guru.
Cara mengatasi yang dilakukan dengan membuat kelompok kecil dalam
klasikal, sehingga materi yang diberikan lebih mudah didiskusikan dengan
teman teman sekelompok dan jauh lebih kondusif.
Berikut foto kegiatan dalam layanan klasikal:

5
2) Observasi Layanan Klasikal di SMP Muhammadiyah 1 Padang
Dalam pelaksanaan layanan klasikal materi yang diberikan dapat bersumber
dari LKS (lembar kerja siswa) dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik. Waktu pelaksanaan layanan klasikal yang diberikah oleh sekolah
adalah 1 jam pembelajaran (JP) atau sekitar 35 menit. Layanan klasikal dilengkapi
dengan program semester dan program tahunan, serta RPL (Rencana Pelaksanaan
Layanan). Peserta didik dalam proses layanan klasikal dapat mengikutinya dengan
cukup baik, namun tidak selalu berjalan dengan baik. Beberapa hambatan dalam
pengelolaan kelas saat layanan klasikal diantaranya:

a. Peserta didik cenderung sering mengobrol, sibuk dengan dirinya sendiri,


suasana kelas yang berisik dan menganggap materi layanan BK bukan syarat
penting dalam nilai belajarnya. Beberapa siswa tidak mengikuti arahan yang
diberikan selama proses layanan klasikal.
b. Waktu layanan klasikal yang singkat membuat pemberian layanan terlaksana
secara terburu-buru, waktu efektif yang dilakukan kurang lebih sekitar 20 menit.
c. Beberapa kelas tidak berbatas dengan tembok, sehingga suara dari kelas lainnya
bercampur dengan kelas yang diberikan layanan dan membuat kelas jadi
berisik, sehingga peserta didik kurang fokus.
d. Fasilitas untuk mengunakan media pembelajaran melalui proyektor terbatas,
sehingga peserta didik harus ke labor komputer. Dengan menggunakan labor
komputer peserta didik hanya sebentar fokus terhadap materi layanan dan
kemudian memainkan komputer.

6
Dari beberapa kesulitan yang dihadapi berikut beberapa cara yang penulis
lakukan agar pelaksanaan pelayanan klasikal berjalan dengan baik, yaitu:

a. Memberikan materi layanan menggunakan metode permainan, contoh: susun


kata.
b. Membuat kelompok belajar dan presentasi ke depan kelas.
c. Memberikan sebuah tayangan video terkait materi layanan.

Berikut foto dalam kegiatan layanan klasikal:

7
DAFTAR RUJUKAN

Aslamiah, Pratiwi D.A. & Agusta, A.R. (2022). Pengelolaan Kelas. Depok: Rajawali Pers.
Isnanto, Pomalingo, S., & Harun, M. (2020). Strategi Pengelolaan Kelas Di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Glasser. 4(1), 7–24.
Makfirah, F.L. & Nuryono, W. (2014). Pengembangan Paket Peminatan dalam Layanan
Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 3(3), 1–8.
Minsih & Aninda Galih D. (2018). Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas. Profesi Pendidikan
Dasar. 5(1), 20–27.
Rahayu, A., Fithriyanti, G.W., Salsabilla, N.F. & Wahyuni, F. (2023). Ketertarikan Peserta
Didik Terhadap Layanan Bimbingan Klasikal. Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional
Pendidikan dan Pembelajaran). 6, 1876–84.
Winkel, W.S & Hastuti. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.

8
YEL-YEL

Pantun

Kalau berjalan Bawak lah bekal


Bekal dibawa sebungkus nasi
A p a t a n d a l a ya n a n k l a s i k a l
M e m b e r i l a ya n a n b e r u p a i n f o r m a s i

Elok ranum sibuah belimbing


Sangat lah masam belimbing wulu
La ya n a n d a s a r b i m b i n ga n k o n s e l i n g
B e r t a t a p l a n gs u n g s e s u a i j a d w a l d a n w a k t u

Link contoh video pengelolaan kelas:


https://www.youtube.com/watch?v=sffwW1sFKRo

Anda mungkin juga menyukai