Notulen Mitos Ims Kihp - Sept
Notulen Mitos Ims Kihp - Sept
NOTULEN KEGIATAN
Kelas ibu Hamil dan Pendamping kali ini memberikan materi mengenai
1. Penggalian dan pelurusan Mitos mengenai kesehatan ibu dan anak seperti
contoh;
Skrining IMS bagi ibu hamil penting dilakukan, terutama bila kehamilan terjadi
tanpa direncanakan dan dilakukan dengan tidak aman seperti berikut:
1. Sifilis
Penyebab kelainan ini adalah bakteri Treponema palidum. Sifilis terdiri dari
beberapa stadium penyakit. Sifilis primer ditandai adanya luka pada kelamin yang
bisa saja tidak dirasakan dan
luput dari pengamatan ibu hamil. Luka tidak disertai rasa sakit atau tanpa gejala.
Stadium lanjutan yaitu sifilis sekunder ditandai dengan ruam di kulit yg dapat
menyerupai penyakit kulit pada umumnya. Ibu yang terinfeksi akan menularkan
infeksi tersebut pada bayi yang dikandung.
Antibodi terhadap penyakit ini dapat dideteksi pada pemeriksaan darah ibu pada
awal kehamilan sekaligus untuk pemeriksaaan antibodi terhadap HIV.
Pada ibu hamil yang menderita sifilis primer dan sekunder dapat dilakukan
skrining VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) dan dievaluasi pada 1, 3,
6 dan 12 bulan setelah pengobatan. Bila selama 2 tahun setelah masa
pengobatan hasilnya memuaskan, maka pasien bisa dinyatakan sembuh. Namun
pada penderita sifilis tersier, pemeriksaan harus dilakukan seumur hidup. Setiap
ibu hamil dengan hasil pemeriksaan TPRapid Sifilis positif diobati dengan
Benzatin Pencilin G 2,4 juta IU.
Selain itu, untuk penegakkan diagnosis juga bisa dilakukan tes TPHA dan FTA-
ABS (Fluoresence Treponemal Antibody-Absorption), untuk mengetes bakteri
Treponema pallidum penyebab sifilis.
2. HIV
Virus HIV menyerang tubuh akan menuju ke sel-sel pertahanan tubuh sehingga
pertahanan tubuh tersebut menjadi lemah dan muncullah berbagai macam infeksi
oportunistik.
Skrining HIV pada ibu hamil bisa dilakukan melalui serangkaian tes antara lain
Voluntary Counseling and Testing (VCT), tes darah dan terapi ARV
(antiretroviral). Skrining HIV pada ibu hamil bermanfaat untuk menanggulangi
risiko penularan terhadap bayi.
Jangan abaikan keputihan atau ruam kulit yang terjadi pada saat ibu sedang
hamil. Berbagai infeksi bakteri, jamur dan virus dapat terjadi dan juga menjadi
komplikasi pada kehamilan.
Dampak IMS pada kehamilan dipengaruhi beberapa hal seperti faktor penyebab
(virus/bakteri), berapa lama tubuh terinfeksi, dan usia kehamilan saat terinfeksi.
Beberapa akibat yang dapat dialami bayi dari ibu yang terinfeksi IMS antara lain:
B. KESIMPULAN
Informasi yang didapat harus di gali mendalam kebenarannya sehingga tidak salah
persepsi . Kegiatan penyuluhan berjalan lancar.
C. TINDAK LANJUT
Diharapkan ibu dan pendamping dapat memahami dan mengaplikasikannya
pada kehamilannya saat ini serta diharapkan informasi dapat disampaikan
kepada ibu hamil lain yang tidak ikut dalam kegiatan penyuluhan.