Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salma nur diana

NIM : 126306202097

REVIEW JURNAL
MENINGKATKANNYA SIKAP EMPATI SISWA SMP MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

Judul jurnal Edukasi : jurnal pendidikan


Vol & hal 17 & 1
Tahun Juni 2019
Penulis Novi Andriati, Amelia Atika, Petrus Rico
Yuditio
Reviewer Salma nur diana
Tanggal review 12 April 2022
Rumusan masalah Bagaimana agar meningkatkan sikap empati
siswa SMP Negeri 1 sungai raya melalui
layanan Bimbingan kelompok dengan
teknik Sosiodrama
Identifikasi masalah Berdasarkan observasi yang telah peneliti
lakukan di SMP Negeri 1 Sungai Raya
terdapat siswa yang memperlihatkan sikap
tidak empati. Terdapat diskriminasi sosial
yang dilakukan siswa kelas VIII. Hal
tersebut terjadi ketika kelas mendapatkan
tugas untuk dibagi menjadi beberapa
kelompok, masih ada beberapa siswa yang
tidak mendapat bagian dari kelompok yang
ada. Berikutnya, siswa masih sering berkata
kasar terhadap teman, saling menyindir.
Masalah yang lain, ketika ada seorang
teman yang sedang bersedih tetapi tidak ada
yang menanggapi hal tersebut dan tidak
berusaha untuk memahami kesedihan
temannya sehingga teman tersebut merasa
terhibur.
Tujuan penelitian meningkatkan sikap empati siswa melalui
layanan bimbingan kelompok dengan teknik
sosiodrama di kelas VIII SMP Negeri 1
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya
Subyek penelitian Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai
Raya Kabupaten Kubu Raya.
Metode penelitian Menggunakan penelitian tindakan dengan
bentuk penelitiannya Penelitian Tindakan
Bimbingan dan Konseling (PTBK)
Hasil penelitian Berdasarkan hasil observasi dan panduan
wawancara yang dilakukan bersama guru
BK, layanan bimbingan kelompok dengan
teknik sosiodrama pada siklus I dan II
terdapat peningkatan sikap empati
berdasarkan aspek-aspeknya. Sejalan
dengan hasil penelitian Emi (2016), bahwa
konseling kelompok dengan teknik
sosiodrama yang diterapkan oleh peneliti
dapat meningkatkan sikap empati siswa.
Siswa terlihat antusias dan percaya diri,
layanan sangat memengaruhi keefektifan
layanan tersebut, penggunaan bahasa yang
sederhana akan lebih mudah dipahami oleh
peserta layanan sehingga layanan yang
diberikan akan berjalan dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai