MAKALAH
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Harmin, S.Pd.,M.Pd
OLEH:
A1R123082
PENDAHULUAN
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia” yang diampuh oleh Bapak Harmin, S.Pd.,
M.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah penyusunan makalah tentang “Sejarah,
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan, Kalimat
Efektif”.
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan dan bantuan dalam penyusunan tugas ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini saya menemui banyak hambatan. Saya menyadari
bahwa karya tulis yang tersusun ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
bermanfaat, demi kesempurnaan makalah ini saya memohon ampun dan rahmat-Nya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh rakyat Indonesia
dalam berkomunikasi sehari-hari. Bahasa ini berasal dari bahasa Melayu yang sudah
ada sejak abad ke-7 di kawasan Asia Tenggara. Bahasa Melayu menjadi bahasa
penghubung antara berbagai suku, pulau, pedagang, dan kerajaan di Nusantara.
Bahasa Melayu juga dipengaruhi oleh agama Budha dan Islam yang masuk ke
wilayah ini. Berikut ini adalah sejarah singkat lahirnya dan perkembangannya bahasa
Indonesia:
- Pada zaman Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-13), bahasa Melayu dipakai sebagai
bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga
dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa
perdagangan, baik dengan pedagang yang datang dari luar Nusantara maupun antar
kerajaan di Nusantara.
- Pada zaman kerajaan Islam (abad ke-13 hingga ke-16), bahasa Melayu menyebar ke
pelosok Nusantara bersama dengan penyebaran agama Islam. Bahasa Melayu juga
mengalami perkembangan dan pertumbuhan dari segi kosakata, tata bahasa, dan
sastra. Beberapa karya sastra yang menggunakan bahasa Melayu pada masa ini
adalah Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,
dan Bustanussalatin.
- Pada zaman kolonial Belanda (abad ke-17 hingga ke-20), bahasa Melayu mendapat
pengakuan sebagai bahasa resmi kedua di samping bahasa Belanda dalam sidang
Dewan Rakyat yang dibentuk pada tahun 1918. Bahasa Melayu juga menjadi alat
perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda. Salah
satu contohnya adalah surat-surat Bung Karno yang ditulis dalam bahasa Melayu.
- Pada tanggal 28 Oktober 1928, dalam Kongres Pemuda II di Jakarta, para pemuda
dari berbagai daerah di Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda yang menyatakan
bahwa mereka bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu
bahasa Indonesia. Sejak saat itu, bahasa Melayu resmi disebut sebagai bahasa
Indonesia dan menjadi bahasa persatuan atau bahasa nasional.
- Pada tanggal 18 Agustus 1945, ketika Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, bahasa Indonesia dinyatakan
sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu syarat untuk
menjadi warga negara Indonesia.
- Pada tahun 1954, dalam Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, disepakati bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa
perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga
hampir di seluruh Asia Tenggara.
Hingga saat ini, bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dan pembaruan
dari segi kosakata, tata bahasa, ejaan, dan penggunaan. Bahasa Indonesia juga terus
menyerap kata-kata dari berbagai sumber, baik dari bahasa daerah maupun dari
bahasa asing. Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan
dalam organisasi internasional seperti ASEAN.
B. Huruf Vokal
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 5 huruf vokal yang diantaranya adalah:
a, i, u, e, o.
C. Huruf Konsonan
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 21 huruf konsonan diantaranya: b, c, d,
f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat huruf diftong yang
dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi. Contoh
penggunaan pada kata: santai, amboi, pulau, dan survei.
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat. Contoh:
Aku sedang menulis surat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam unsur nama orang
termasuk julukan. Contoh: Kartika Dewi, Kim Jennie, Doja Cat. Huruf
kapital tidak digunakan untuk menuliskan suatu satuan ukuran/nama jenis.
Contoh: 5 ampere, 10 kilogram, ikan mujair, ikan paus. Huruf kapital
tidak digunakan untuk menuliskan kata yang memiliki arti 'anak dari',
seperti bin dan binti. Contoh: Kaeya Al-Barikh bin Toyyib.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Allah, Tuhan, Kristen, Islam, Yesus.
F. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh: BAB I Pendahuluan
2.5 Kalimat Efektif
1. Ciri Kesepadanan
2. Ciri Keparaleran
4. Ciri Kehematan
5. Ciri Kecermatan
Kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan
kata. Misalnya :
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para
hulubalang, dan para menteri. (Salah)
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan
para menteri. (Benar)
6. Ciri Kepaduan
7. Ciri Kelogisan
3.1 Simpulan