Anda di halaman 1dari 2

Kehidupan merupakan sebuah proses yang tidak akan berhenti.

Hal ini dikarenakan peristiwa-


peristiwa kehidupan yang terkadang terjadi diluar kendali manusia. Dalam menjalani proses ini,
diperlukan adanya pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
Pendidikan yang dimaksud bukan hanya sekedar pengajaran di sekolah, melainkan juga pendidikan
di luar sekolah.

Berdasarkan KBBI, pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang berarti memelihara dan memberi
latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Hal inilah yang nantinya mengubah sikap dan
perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam upaya mendewasakan dirinya (Syah Chandra
2009). Sejalan dengan itu, Nurkholis 2013 juga berpendapat yang menyatakan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses transfer ilmu dan nilai serta pembentukan kepribadian dengan segala aspek
yang dicakupnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan pemberian
latihan maupun ajaran mengenai kecerdasan pikiran dan perilaku yang nantinya akan
mendewasakan karakter seseorang tersebut.

Adanya pendidikan merupakan salah satu indikator penting dalam kemajuan bangsa. Sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan negara adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini semakin diperkuat dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang berbunyi ”…bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”. Sehingga, diperlukan adanya pengembangan karakter dalam dunia
pendidikan.

Pengembangan karakter melalui pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi
kualitas pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan karakter merupakan suatu upaya dalam
mendidik anak-anak dalam mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya
(Megawangi, 2004). Dengan adanya pendidikan karakter ini, karakter yang dimiliki seseorang dapat
berubah. Albert Bandura menjelaskan bahwa manusia belajar melalui pengamatan, imitasi, dan
pemodelan. Oleh sebab itu, proses pendidikan harus bisa menguatkan dan mengembangkan
perilaku seseorang kepada suatu nilai dan norma yang dirujuk oleh lembaga pendidikan yang ada.

Menurut Omeri, 2015, danya pendidikan karakter memiliki lima pengaruh besar bagi generasi
penerus bangsa. Pertama, adanya pendidikan karakter akan membuat generasi muda mampu
mengembangkan potensi afektif sebagai manusia dan warga negara sehingga memiliki nilai budaya
dan karakter bangsa. Kedua, pendidikan karakter dapat membangun kebiasaan dan perilaku baik
yang sejalan dengan tradisi budaya. Ketiga, pendidikan karakter mampu menanamkan jiwa
kepemimpinan dan tanggungjawab. Keempat, pendidikan karakter membentuk generasi penerus
bangsa menjadi seorang yang mandiri, kreatif, dan wawasan kebangsaan. Kelima, pendidikan
karakter mampu mengembangkan lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan
persahabatan, serta rasa kebangsaan yang kuat dan tinggi.

Sebagai upaya pengembangan karakter, adanya pendidikan diharapkan mampu menaikkan kualitas
hidup seseorang. Dalam sebuah survey yang dilakukan, diketahui bahwa 80 persen keberhasilan
seseorang ditentukan oleh emotional quotient. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang
berkualitas, juga akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas juga.

Dalam kenyataannya, berdasarkan survei karakter siswa yang dilakukan Puslitbang Pendidikan
Agama dan Keagamaan pada tahun 2021, indeks karakter siswa Indonesia berada di angka 69,52
poin. Survei ini meliputi lima dimensi pembangunan karakter, yakni dimensi religiositas, dimensi
nasionalisme, dimensi kemandirian, dimensi gotong royong, dan dimensi integritas. Hal ini semakin
diperparah dengan peringkat pendidikan Indonesia pada tahun 2021, yakni peringkat ke-54 dari 78
negara di dunia. Maka dari itu pendidikan karakter di Indonesia masih perlu diperbaiki.

Sebagai salah satu sistem penanaman nilai-nilai karakter, pendidikan karakter memiliki dampak
besar bagi generasi penerus bangsa. Hal ini dikarenakan karakter generasi penerus bangsa akan
mencerminkan karakter dari bangsa tersebut. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa pengembangan
karakter seseorang juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budayanya. Adanya Pancasila
sebagai dasar negara, tentunya berguna sebagai pedoman dalam mengembangkan karakter penerus
bangsa.

Keberadaan pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, yang mana nantinya akan sesuai standar
kompetensi lulusan peserta didik. Maka dari itu, untuk mencapai mutu tersebut perlu adanya upaya-
upaya yang dilakukan baik dalam lingkup formal maupun nonformal. Daulay (2016) menyebutkan
bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan. Pertama,
diperlukan adanya pembangunan pendidikan integrasi fisik maupun non fisik serta keterampilan
untuk memunculkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Kedua, diperlukan adanya
pemanfaatan pengajaran teknologi globalisasi, penggunaan komputer, internet, dan sebagainya,
mengingat pendidikan juga perlu beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Ketiga, diperlukan
adanya jaringan kerjasama internasional. Dengan demikian bisa dipahami jika tuntutan
diselenggarakannya pendidikan karakter semakin marak dibicarakan dengan tujuan agar generasi
masa depan menjadi sosok manusia yang berkarakter, yang mampu berperilaku positif dalam segala
hal.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter memiliki peranan
besar bagi generasi penerus bangsa. Hal ini dikarenakan karakter penerus bangsa akan
mencerminkan karakter dari bangsa tersebut. Oleh karena itu, pendidikan karakter hendaknya lebih
ditingkatkan agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang
berkualitas tentunya juga akan memajukan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai