NOTA KESEPAHAMAN,
ANTARA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINS! JAWA BARAT
DENGAN
‘SEKOLAH TING! AGAMA ISLAM AL-HIDAYAH
Nomor : NK/ 09 / Vil/ 2016 / BNNP-JBR.
‘Nomor : 26 / STAIA/Vil/2016
TENTANG
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN
GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA
Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Satu bulen Juli tahun Dua Ribu Enam Belas
bertempat di Bogor, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Brigjen Pol. Drs. ISKANDAR IBRAHIM, MM. MH, selaku KEPALA BADAN
NNARKOTIKA NASIONAL PROVINS! JAWA BARAT, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINS! JAWA BARAT,
berkedudukan di Jalan Terusan Jakarta Nomor 50 Antapani, Kota Bandung,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA,
Dr. RAHENDRA MAYA, S.Thl., M.Pd.|. selaku KETUA SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM AL-HIDAYAH, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIDAYAH, yang berkedudukan di Jalan
Dramaga Km. 7, Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUAUntuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUAsecara bersame-sama disebut
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal - hal sebagai berkut:
@_behwa PIHAK PERTAMA adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang
‘mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenal
‘Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotka
ddan Prekursor Narkotica
behwa PIHAK KEDUA adalah Perguruan Tinggi Swasta Badan Hukum yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi dan bergerak di bidang pendidikan, peneltian
‘dan pengabdian kepada masyerakat.
bahwa PARA PIHAK memiliki hubungan fungsional yang dileksenaken secara
‘sinergi sebagai satu sistem pemerintahan dalam Negara Kesaluan Republik
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangansebagei berikut
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahen
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara
‘Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5062),
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik indonesia Nomor 5336);
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
‘Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
‘Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
6. _Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotka Nasional
‘Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan itkad baik, saling percaya, sederajat, dan
‘etap berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan, PARA PIHAK
‘sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, melalui Nota
Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikutKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Nota Kesepahaman ini yang dimaksud dengan
1
iz
\Nerkoba adalah nerkotika, psikotropika dan bahan adiktf lainnya.
Nerkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
balk ‘sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
erubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
yen, dan dapat menimbuikan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2008 tentang Narkotika.
Psikotropika adalah suatu zat atau obat balk alamiah maupun sintetis. bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktf melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku
Zot adiktit adalah bahen yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang
membeheyakan Kesehetan dengan ditandai perubahan periaku, Kogniif, dan
fenomena fisiologis, keinginan kust untuk mengonsumsi bahan torsebut, kesultan
dlem mengendaiken penggunaennya, member proritas peda penggunaan bahan
fersebut dari pada kegiatan lain, meningkainya toleransi den dapat menyebabkan
keadaan gejala putus zat
Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana
teriampir dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotka.
Diseminasi informasi adalah tata cara pemberian informasi mengenai bahaya
ppenyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotke dan Prekursor Narkolika dengan
pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi sebagai proses kegiatan
enyampaian/penyeberluasan dan penerimaan pesan mengenai bahaya
enyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotka dan Prekursor Narkotika untuk
‘meningkatkan dan memantapkan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan dalam
‘angka mengubah dan membentuk sikap serta perlaku secara bertanggung jawab
‘menuju proses kekebalan (imun) masyarakat dari ancaman penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
‘Advokasi adalah useha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
‘mendesak terjadinya perubahan kebijakan publik secara bertahep dan semakin baik
sehingga upaya pencegahan bahaya Narkotika dan Prekursor Narkolika dapat
dilakukan lebin tepat sasaran dan efekti
1M adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
masalah melalui langkah-langkeh yang tepat dan berdaya guna untuk menjamin
‘adanya respon yang cepat dan efektif bila terjadi penyalahgunaen dan perederan
gelep Nerkobe.
Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum yang
dlitetapkan sebagai tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika,MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan kerja sama dalam rangka
Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika
‘dan Prekursor Narkotika,
Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah terjalinnya kerja sama dan sinergitas dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Nerkotika dan Prekursor Nerkotika dengan memanfaatkan sumber daya yang