Anda di halaman 1dari 5

Tugas Rangkuman Mata Kuliah B.

indonesia BAB I

Dosen Pembimbing :

Agung Purnomo, M.BA

Disusun Oleh :

1. Alya Rohani Su’udah D24180010


2. As’ad nasrulloh D24180018
3. Azmil Roudhotul Jannah D24180022
4. Saadatul Ashriyah D24180106
5. Dita Sri Rahayu D24180177

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2018/2019
A. Membangun Konteks Teks Akademik
Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-
jenis terseut termasuk dalam genre makro yang masing-masing didalamnya terkandung
campuran dari bebebrapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah
jenis teks secara keseluruhan, dan Genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil
yang terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro.

B. Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik


Teks akademik atau teks ilmiah berbeda dengan teks nonakadmik atau teks nonilmiah. Untuk
membedakan keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan memahami ciri-
ciri, anda akan merasa yakin bahwa teks akademik memang penting dikehifupan akademik
anda.
1. Mengidentifikasi ciri-ciri Teks Akademik dan Teks Nonakademik
Ciri-ciri teks akademik adalah sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini
belum terdapat bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai
secara liguistik. Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa
didasarkan pada data atau teori tertentu.
2. Menganalisis Pentingnya Teks Akademik
Jenis-jenis teks akademik yang sering dijumpai dilingkunag perguruan tinggi adalah
antaralain buku, ulasan buku, proposal penelitian, proposal kegiatan, laporan penelitian
(Tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi), laporan kegiatan, dan artikel ilmiah

C. Membangun Teks Akademik secara Bersama-sama


Teks-teks akademik yang dipilih untuk pembahasan pada buku ini adalah ulasan buku,
proposal, laporan, dan artikel ilmiah
1. Menggali dan Mengevaluasi Lebih Jauh Ciri-ciri Teks Akademik
Perbedaan Teks Akademik dan Nonakademik
Teks Akademik (tulis, ilmiah) Teks Nonakademis (lisan, nonilmiah)
1 Sederhana dalam struktur kalimat 1 Rumit dalam struktur kalimat
2 Padat informasi 2 Cenderung tidak padat informasi
3 Padat akan kata-kata leksikal 3 Padat akan kata-kata struktual
4 Banyak memanfaatkan 4 Cenderung sedikit memanfaatkan
nominalisasi nomi-nalisasi
5 Banyak memanfaatkan metafora 5 Cenderung sedikit memanfaatkan
gramatika, dana karenanya metafora gramatika, dan
banyak mengandung ungkapan karenanya tidak banyak
yang in-kongruen mengandung ungkapan yang
inkongruen
6 Banyak memanfaatkan istilah 6 Cenderung sedikit memanfaatkan
teknis istilah teknis
7 Bersifat taksonomik dan abstrak 7 Lebih konkret dan cenderun tidak
bersifat taksonomik
8 Banyak memanfaatkan sistem 8 Tidak menunjukkan pengacuan
pengacuan esfora esforasebagai ciri penting

j. Teks Akademik Bersifat Monologis dengan Banyak Mendayagunakan Kalimat


Indikatif-Deklaratif
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan
informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks
akademik mendayagunakan kalimat Indikatif-Deklaratif yang berfungsi sebagai Proposisi-
Memberi, berbeda dengan kalimat Indikatif-Interogatif yang berfungsi sebagai Proposisi-
Meminta atau kalimat imperatif yang berfungsi sebagai Proposal-Meminta.

k. Teks Akademik Memanfaatkan Bentuk Pasif untuk Menekankan Pokok Persoalan,


bukan Pelaku, dan Akibatnya, Teks Akademik Menjadi Objektif, bukan Subjektif
Penggunaan bentukn pasif pada teks akademik dimaksutkan untuk menghilangkan pelaku
manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan
yang dibicarakan didalam teks tersebut. Dengan menganggap pelaku itu tidak penting, subjek
atau pokok pembicaraan yang bukan pelaku dianggap lebih penting, dan karenanya
ditemakan.
l. Teks Akademik Seharusya tidak Mengandung Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu
dari unsur pengisi subjek atau finitl predikator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis
dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurit jenis dan
fungsinya.
Secara ideasional, karena transitivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali, makna yang
bersifat eksperiensial yang melibatkanpertisipan, proses, dan sirkumstansi pada kalimat
tersebut tidak dapat diungkapkan
Secara interpersonal, karena kalimat minor tidak dapat digolongkan kedalam kalimat
indikatif-dekalaratifl interogatif atau imperatif, kalimat tersebut tidak mengungkapkan
fungsinya sebagai proposisi-memberi atau proposal-meminta.

Pemadatan informasi akan menjadi semakin kompleks apabila dua atau lebih leksis hasil
nominalisasi tersebut dihimpun dalam satu gagasan pada kelompok nomina. Menurut Hyland
pada teks akademik sebagian besar gugusan berupa kelompok nomina atau kelompok
adverbia yang berfungsi menolak makna teks secara ideasional, interpersonal, dan tektual.
Akan tetapi teks akademik yang dicontohkan cenderung kelompok nomina.

e. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan inkongruen.

Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis ke jenis lain. Metafora gramatika terjadi
pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari ungkapan yang kongruen.

Secara ideasional, metafora gramatika yaitu isi materi yang disampaikan menjadi lebih padat
dan tekstual. Cara penyampaian materi yang melibatkan pergeseran tataran yang berdampak
pada perbedaan tata organisasi kata atau kalimat.

f. Teks akademik banyak memanfaatkan istilah teknis.

Teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan nomina yang antara lain
di bangun melalui proses nominalisasi. Teknis merupakan alat yang baik untuk membuat
taksonomi atau klasifikasi terhadap pokok persoalan yang disajikan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap isi tersebut. Teknis tidak didefinisikan baik secara langsung maupun
tidak langsung.
g. Teks akademik bersifat taksonomik dan abstrak.

Taksonomik adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu


taksonomik menjadi salah satu ciri teks akademik. Bahasa lebih teknis adalah perpindahan
dari deskripsi menuju klasifikasi wacana humaniora lebih bersifat abstrak dengan
memanfaatkan metafora gramatika.

Dikatakan abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan di dalamnya merupakan


pengalaman nyata. Proses abstrak ini digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan
realitas.

h. Teks akademik banyak memanfaatkan sistem pengacuan esfora.

Dimanfaatkan pada teks akademis untuk menunjukkan prinsip generalitas. Konsep


generalitas yaitu benda-benda yang sudah diabstrakkan untuk menyatakan generalisasi, bukan
benda-benda yang secara eksperiensial di sekitar manusia. Berdasarkan kenyataan bahwa
kelompok nomina menjadi ciri penting pada teks akademik atau keilmiahan apabila dilihat
dari segi penggunaan esfora.

i. Teks akademik banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif dan proses relasional
atributif.

Jenis proses relasional yaitu proses identifikatif dan atributif. Proses identifikatif merupakan
alat yang baik untuk membuat definisi atau identifikatif terhadap sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai