Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PERKULIAHAN

DESAIN INSTRUMEN PENELITIAN DAN EVALUASI

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas DIPE


Semester 6

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.
Dr. Viyanti, M.Pd.

Disusun oleh:
Dita Shanda Putri 1913022005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
PERTEMUAN 6
Desain Penelitian Dilihat dari Pengendalian Variabel
(Penelitian Eksperimen)

Kegiatan Perkuliahan diawali dengan penjelasan oleh kelompok penyaji:


1. Pengertian Desain Penelitian Eksperimen

Desain penelitian eksperimen ditujukan untuk meneliti hubungan sebab


akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu (atau lebih)
kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok
kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi berarti mengubah
secara sistematis sifat-sifat (nilai-nilai) variabel bebas. Setelah
dimanipulasikan, variabel bebas itu biasanya disebut garapan (treatment).

Dalam dunia pendidikan, penelitian eksperimen merupakan kegiatan


penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau
menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila 4
dibandingkan dengan tindakan lain. Tujuan dari penelitian eksperimental
adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa
besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-
perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan
kontrol untuk perbandingan.

2. Variabel Variabel Desain Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah


segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan,
atau tindakan yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen.
Menurut Endang Mulyatiningsih (2011), jenis – jenis variabel pada penelitian
eksperimen, yaitu:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang kedudukannya memberi


pengaruh terhadap variabel terikat, dapat dimanipulasi, diubah, atau
diganti. Dalam penelitian eksperimen, variabel bebas merupakan
perlakuan (treatment) yang diberikan kepada kelompok kontrol.
b. Variabel Moderator

Variabel moderator merupakan variabel yang dapat memperkuat atau


memperlemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

c. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari pengaruh


variabel bebas.

d. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang tidak diberi perlakuan/


eksperimen namun selalu diikutsertakan dalam proses penelitian.

3. Karakteristik Desain Penelitian Eksperimen

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimen,


yaitu:

a. Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertib


ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol,
memanipulasi langsung, maupun random (acak).

b. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk


dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

c. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk


memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis
penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin
mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian.

d. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan


penelitian eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan
perbedaan.

e. Validitas eksternal (external validity) berkaitan dengan bagaimana


kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.

f. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan


yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
Sementara itu, Mc Millan dan Schumacher (2010) menyatakan bahwa
terdapat enam karakteristik metode penelitian eksperimen, yaitu: Hipotesis
dibangun dari teori (konstruk), kesetaraan statistik antar kelas perlakuan dan
kelas kontrol, semua variabel kontrol dan variabel terikat diaplikasikan
terhadap subjek secara merata, setiap variabel bebas dan terikat dapat di ukur,
penelitian menggunakan statistik inferensial, dan seluruh variabel penelitian
dapat dikontrol.

4. Bentuk Desain Penelitian Eksperimen

Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan”


tahun 2011, beliau membagi desain penelitian ekperimen kedalam 3 bentuk
yakni pre-experimental design, true experimental design, dan quasy
experimental design.

a. Pre-experimental design

Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental design karena belum


merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel
luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.
Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap
pertanyaan yang ada dalam penelitian. Bentuk pre-experimental designs
ini ada beberapa macam antara lain:
1) One – Shoot Case Study
2) One – Group Pretest-Posttest Design
3) Intact-Group Comparison

b. True Experimental Design

Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-


betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel
luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Desain true experimental
terbagi atas:
1) Posstest-Only Control Design
2) Pretest-Posttest Control Group Design
3) The Solomon Four-Group Design

c. Quasy Experimental Design

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true


experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
1) Time Series Design
2) Nonequivalent Control Group Design
3) Conterbalanced Design

5. Langkah Langkah Desain Penelitian Eksperimen

a. Menetukan Masalah
b. Menentukan Rancangan Solusi Untuk Masalah
c. Menentukan Populasi
d. Menentukan Sampel
e. Menentukan Hipotesis
f. Mempersiapkan Perangkat, Instrumen, Dan Kelengkapan Lainnya
g. Melakukan Uji Coba Instrumen
h. Melakukan Uji Validitas Dan Reliabilitas
i. Melaksanakan Penelitian Setelah Semua Persiapan Telah Matang
j. Melakukan Uji Hipotesis
k. Menarik Kesimpulan

Perkuliahan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab di forum diskusi yang
ada di Vclass.

 Penanya 1
Olivya Isabel Malau (1913022055)
Izin bertanya, mengenai penelitian eksperimen apabila dalam melakukan
suatu penelitian hasil dari eksperimen tidak berbeda nyata dengan kelompok
kontrol apakah eksperimen tersebut gagal? Apabila benar gagal apakah bisa
melakukan eksperimen itu kembali sampai menemukan hasil yang berbeda?

Jawaban:
 Dita Shanda Putri (1913022005)
Izin menjawab, dalam penelitian ekperimen biasanya dipilih dua tipe
kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang merupakan kelompok yang
diberikan perlakuan (treatment) dan kelompok kontrol yang tidak
diberikan perlakuan. Apabila kelompok eksperimen tidak berbeda nyata
dengan kelompok kontrol maka eksperimen tidak memiliki pengaruh yang
nyata. Bila dari hasil analisis ternyata tidak ada perbedaan hasil yang
signifikan antara kedua kelompok, maka dapat disimpulkan bahwa
perlakuan yang dimanipulasi tersebut mempunyai tidak berpengaruh
terhadap hasil yang diperoleh subyek.
 B.Tiara Shafa Zahirah (1913022031)
Izin menambahkan, berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa
penelitian telah dipengaruhi oleh variabel variabel luar. Hal-hal yang
mempengaruhi validitas internal dan eksternal dalam penelitian
eksperimen, disebut "Extraneous Variables" adalah variabel selain
variabel-variabel utama yang diteliti, yang mempengaruhi hasil akhir
penelitian (kesimpulan) jika tidak dikontrol. Borg & Gall mengutip
Campbell & Stanley (1963), lihat juga Malhorta (1977) menunjukkan ada
10 tipe variabel extraneous, yaitu:
1) Histori
2) Maturation
3) Testing
4) Instrumentation
5) Statistical regression
6) Differential selection
7) Experimental mortality
8) Selection-maturation interaction
9) The John Henry Effect
10) Experimental treatment diffusion.
Sehingga, apabila tidak terdapat pengaruh yang terlihat dari perlakuan
yang diberikan, dimana hasil dari kelas kontrol sama dengan kelas
eksperimen, maka dapat diberi kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh dari
perlakuan yang diberikan. Namun apabila ingin dicari pengaruhnya, maka
dapat dilakukan penelitian kembali.

 Penanya 2
Rarasati Komala Dewi (1913022006)
Izin bertanya kepada teman-teman kelompok penyaji pada karakteristik
penelitian eksperimen terdapat validitas eksternal dan internal. bisa tolong
dijelaskan lebih lanjut bagaimana yang dikatakan sebagai validitas eksternal
dan yang mana yang dikatakan sebagai validitas internal dalam penelitian ini?

Jawaban:
 Siti Nur Oktaviana (1913022007)
Izin menjawab saudari rara,
Menurut Yin (2009) validitas internal dapat dicapai ketika peneliti dapat
menarik kesimpulan atas permasalahan yang luas. Menurut Creswell
dalam
Sugiyono (2014) validitas internal menjelaskan bagaimana penelitian ini
ditujukan untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah dalam validitas
internal :
1) Menyusun rencana triangulasi
2) Menyusun rencana penerimaan dari informan-member checks
3) Mengidentifikasi bagaimana informan dan partisipan terlibat dalam
setiap tahap penelitian.
Sedangkan Validitas eksternal merupakan keberlanjutan atas penemuan
penelitian yang dapat digeneralisasikan melampaui kasus yang digunakan
dalam penelitian. Maksud dari penelitian kualitatif bukan untuk
mengeneralisir hasil temuan, namun untuk membentuk hasil interpretasi
yang unik pada suatu peristiwa/kejadian. Beberapa cara untuk melakukan
validitas eksternal adalah menjelaskan deskripsideskripsi yang terperinci,
lengkap, dan padat sehingga orang akan memahami dan tertarik,
membandingkan penemuan penelitian dengan teori yang telah ada.

 Penanya 3
Fitra Rinjani Yusman (1913022043)
Izin bertanya, apa kelebihan dari masing masing desain pada penelitian pre
eksperimental design?

Jawaban:
 Siti Nur Oktaviana (1913022007)
Izin menjawab saudari fitra
Desain pada penelitian pre eksperimental design terbagi menjadi
1) One – Group Pretest-Posttest Design, Kelebihan: karena ada pre
test sebelum dikenakan perlakuan, dan adanya post test sesudah
perlakuan dikenakan, maka dapat dibuat perbandingan terhadap
variabel terikat dari kelompok percobaan yang sama.
2) One – Shoot Case Study, kelebihan dari Metode ini mungkin
berguna untuk mengusut masalah-masalah yang dapat diteliti, atau
untuk mengembangkan gagasan atau alat-alat tertentu, misalnya
dalam action research. Rancangan ini tidak menghantar kita untuk
sampai kepada kesimpulan yang dapat dipertahankan dalam
penelitian.
3) Intact-Group Comparison, Kelebihan desain ini adalah Dengan
rancangan ini beberapa factor pengganggu seperti history,
maturation, testing, dan instrumentation dapat dikkontrol walaupun
tidak dapat diperhitungkan efeknya. Desain ini telah digunakan
dalam banyak penelitian tentang metode di bidang pendidikan.
Prestasi siswa yang diajar dengan suatu metode baru dibandingkan
dengan prestasi siswa dari kelas serupa yang diajar dengan metode
tradisional.
Desain ini memiliki kelompok pengendali, yang memungkinkan
dilakukannya perbandingan yang disyaratkan bagi nilai ilmiahnya.
 Penanya 4
Khodijah (1913022025)
Izin bertanya, salah satu karakteristik dari penelitian eksperimen adalah
validitas eksternal dan semua variabel diusahakan konstan. tolong jelaskan
lebih lanjut mengenai hal tersebut dan bagaimana usaha atau cara dari peneliti
agar validitas eksternal dan semua variabel tersebut konstan?

Jawaban:
 Siti Nur Oktaviana (1913022007)
Izin menjawab saudari khodijah,
Menurut Yin (2009) validitas internal dapat dicapai ketika peneliti dapat
menarik kesimpulan atas permasalahan yang luas. Menurut Creswell
dalam Sugiyono (2014) validitas internal menjelaskan bagaimana
penelitian ini ditujukan untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah
dalam validitas internal :
1) Menyusun rencana triangulasi
2) Menyusun rencana penerimaan dari informan-member checks
3) Mengidentifikasi bagaimana informan dan partisipan terlibat dalam
setiap tahap penelitian
Sedangkan Validitas eksternal merupakan keberlanjutan atas penemuan
penelitian yang dapat digeneralisasikan melampaui kasus yang digunakan
dalam penelitian. Maksud dari penelitian kualitatif bukan untuk
mengeneralisir hasil temuan, namun untuk membentuk hasil interpretasi
yang unik pada suatu peristiwa/kejadian. Beberapa cara untuk melakukan
validitas eksternal adalah menjelaskan deskripsideskripsi yang terperinci,
lengkap, dan padat sehingga orang akan memahami dan tertarik,
membandingkan penemuan penelitian dengan teori yang telah ada.

Anda mungkin juga menyukai