Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KASUS TABRAK LARI DAN PEMBUNUHAN PASANGAN DUA


SEJOLI
TUGAS BAHASA INDONESIA

Oleh :
Nama : Agung Maulana
Nim : 105711105321
Kelas : EP21B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


memberikan rahmatNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Kasus pembunuhan dan tabrak lari” ini. Makalah ini
penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran BAHASA INDONESIA. Saya
ucapkan terima kasih Kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan saya juga Menyadari akan pentingnya sumber
bacaan dan referensiinternet yang telah membantu dalam Memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah. Saya juga mengucapkan terima
Kasih kepada ibu Hasnur Ruslan S.Pd, M.PD sebagai Dosen bidang studi yang
telah banyak Memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya Selama ini sehingga penyususan makalah dapat
dibuat dengan sebaik baiknya.Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan
kepada Rasulullah SAW. meskipun penulis Telah beusaha dengan sebaik-
baiknya dalam menyusun makalah ini, namun penulis Menyadari bahwa masih
banyak kekurangan baik dari sistematika maupun penyusunan Kalimatnya.
Dengan demikian, penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun,
Demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat

BARRU, 27 DESEMBER 2021

AGUNG MAULANA
DAFTAR ISI

Judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………….. 4

Latar belakang ……………………………………………………….......…………...... 4


A. Identifikasi masalah ……………………………………………………………….. 4
B. Batasan masalah …………………….……………………………………………... 5
C. Rumusan masalah ……………………………….…………………………………. 5
D. Tujuan masalah ……………………………………………………………………. 5

Bab 2 Pembahasan ……………………………………………………………………….... 6

Kajian materi , Hakikat materi ……………………………………………………...... 6


A. Pengertian atau penjelasan tabrak lari………………………..…………………… 6
B. Kasus Kecelakaan dan pembunuhan……………………………………………… 6
C. Tindak Pidana bagi pelaku kasus Tabrak lari……............……..…………………. 8

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 12
B. Daftar pustaka…………………………………………………………………….. 13
BAB 1
PENDAHULUAN

a) Latar Belakang Masalah


Kendaraan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat yang terus
mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari
berbagai macam transportasi yang ada, transportasi darat yang cukup
dominan. Hal ini ditandai dengan jumlah alat transportasi darat lebih
banyak dibanding alat transportasi yang lain, mulai dari kendaraan
bermotor roda dua sampai roda empat yang semakin canggih.
Seiring perkembangan teknologi, Masyarakat saat ini lebih meminati
Kendaraan pribadi sebagai alat transportasi daripada transportasi umum yang dirasa
sering ugal-ugalan dan keadaan kendaraan transportasi umum yang sudah
tidak layak. Kendaraan pribadi dirasa lebih efisien, dalam mengatur
perjalanan serta bisa mengerti kondisi kendaraan yang akan digunakan.
Oleh sebab itu, jumlah kendaraan pribadi di jalan raya terus meningkat dan
menyebabkan kemacetan serta rawan kecelakaan.
Seiring terus bertambahnya jumlah kendaraan dan pengguna jalan,
serta minimnya kesadaran dan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas,
ditambah kondisi jalan yang berlubang dan rusak menjadi faktor terjadinya
kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas terdapat bermacam-macam
jenisnya, yang biasa masyarakat sebut dengan istilah kecelakaan tunggal,
kecelakaan yang terjadi secara individu tidak melibatkan pelaku dan
korban lain, korban dari kecelakaan tersebut adalah dirinya sendiri,
kecelakaan beruntun, yaitu kecelakaan yang terjadi secara beruntun dan
biasanya korbannya tidak hanya satu orang. Kecelakaan tabrak lari yaitu
peristiwa tabrakan lalu lintas dan pelakunya lari meninggalkan korbannya
tanpa ada tanggung jawab dan ini merupakan suatu bentuk kesengajaan
yang dilakukan oleh pelaku tabrak lari dengan kata lain sang pelaku
sengaja untuk meninggalkan korban.

b) Batasan Masalah

 Banyaknya kasus Kejadian tabrak lari


 Kurangnya rasa tanggung jawab pelaku

c) Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan


Maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan
Memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Luas lingkup hanya mengenai kasus tabrak lari dan pembunuhan


 Informasi yg disajikan mengenai kejadian dan sangsi dari tindakan tabrak lari.
 Mendeskripsikan sebuah kejadian tindakan kriminal

d) Rumusan Masalah

1. Apa itu tabrak lari?


2. Apa alasan tersangka menyembunyikan korban?
3. Mengapa pelaku membawa pergi korban?
4. Apa motif pelaku sehingga menghabisi nyawa korban?
5. Alasan pelaku membuang jasad korban berbeda lokasi?
6. Upaya apa saja yg dilakukan pihak berwajib untuk menemui korban?
7. Siapa sebenarnya pelaku ini?
8. Pasal apakah yg dapat menjerat terduga pelaku?

e) Tujuan masalah
1. Mengetahui apa saja yang dimaksud tabrak lari?
2. Mengetahui alasan pelaku membawa pergi korban?
3. Mengetahui mengapa pelaku tega membuang jasad korban?
4. Mengetahui apakah ini termasuk pembunuhan berencana?
5. Mengetahui pidana apakah yang dapat menjerat terduga pelaku?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sebenarnya Tabrak Lari itu Apa

Kejadian tabrak tabrakan lari menjadi salah satu kecelakaan yang sering
terjadi di kota-kota besar. Biasanya karena lelah atau kehilangan konsentrasi,
pengendara mobil dan motor tak sengaja menabrak objek orang atau kendaraan.
Setelah menabrak, tak jarang pelaku mencoba melarikan diri lantaran takut
dihakimi massa. Padahal daripada kabur, pelaku lebih baik meminta maaf
dengan berhenti dan menepi. Budiyanto, Pemerhati Masalah Transportasi,
mengatakan, pelaku yang kabur dan tidak mempertanggungjawabkan
perbuatannya malah bisa dijatuhi hukuman lebih berat.

Kasus tabrak lari yang terjadi di Indonesia cukup tinggi khususnya kota-kota
termasuk Jakarta yang pada umumnya disebabkan faktor manusia,” ucap
Budiyanto, dalam keterangan tertulis. Menurutnya, kasus tabrak lari agak sulit
diungkap. Sebab dalam pengungkapan kasus tersebut, masih sedikit warga yang
bersedia menjadi saksi. “Perlu ada keikutsertaan dan pemberian pemahaman
kepada masyarakat yang berkaitan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas
khususnya tabrak lari, sehingga mampu memberikan kontribusi berkaitan
dengan masalah tersebut.

B. Kasus Penabrakan Dan Penculikan Duo Sejoli


Baru-baru ini masyarakat digegerkan oleh duo sejoli korban penabrakan
sebuah mobil minibus Di perbatasan Garut Bandung yg tiba tiba hilang pasca
kejadian yang menurut salah satu saksi korban dibawa oleh pelaku penabrakan
dan tidak ada kabar dari satu pihak maupun rumah sakit dan setelah beberapa
Minggu dilakukan pencarian korban akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah
tidak Bernyawa di lokasi berbeda , kedua korban atas nama Handi Saputra (18)
dan Salsa bila (14) untuk mengetahui lebih dalam mengenai kejadian atau
kasus ini saya sudah merangkumnya Di bawah mulai dari awal kecelakaan
dan hilangnya korban sampai penemuan korban dan siapa orang dibalik
menghilang nya kedua korban ini adalah sebagai berikut:

a) Kecelakaan Dan Hilangnya Korban


Kecelakaan yang mengawali hilangnya kedua korban terjadi di Kampung
Ciaro Desa Ciaro Kecamatan Nagrek Kabupaten Bandung pada Rabu 8
Desember 2021 petang. Awal mulanya saudara saya dijemput pacarnya dari
rumah, ada sekitar 5 sampai 10 menit ke depan terjadi kecelakaan. Jadi mau
nyebrang ke jalan dari arah Bandung ke arah Limbangan datang mobil Panther
dan terjadi kecelakaan di depan POM Ciaro,” .Saya sempat ke sana ke TKP
ternyata si korban sudah dibawa ke mobil dan dari keterangan warga mau
dibawa ke rumah sakit terdekat,”

Untuk memastikan keadaan keponakannya yang telah dibawa ke rumah sakit


oleh pelaku penabrakan, Deden dan keluarga langsung mendatangi Puskesmas
24 Jam Limbangan dan Rumah Sakit serta Klinik."Kita udah cari di tiga
kabupaten, tapi ga ada di semua rumah sakit, puskesmas, dan klinik," lanjut
Deden

Deden adalah paman dari korban salah satu korban perempuan yang hilang
misterius, bernama Salsabila (14) warga Kampung Tegal Lame Desa Ciaro
Kecamatan ilang lainnya setelah kecelakaan di Nagreg yaitu, Handi Harisaputra
(18), warga Kampung Cijolang Desa Cijolang Kecamatan Limbangan Garut,
Jawa Barat. Kedua Sejoli hilang setelah pelaku penabrakan mengaku
bertanggung jawab dan membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat.

Musibah terjadi saat kedua sejoli korban kecelakaan tersebut, baru saja
keluar gang mengendarai sepeda motor. Menurut keterangan beberapa saksi
mata, sesampainya di wilayah Pandai tepat dekat SPBU Pandai, kendaraan dua
sejoli ditabrak mini bus warna hitam dari arah Bandung. Posisi kedua korban
terkapar di badan jalan, korban Salsabila dilaporkan sempat terlindas. Menurut
keterangan yang dihimpun DeskJabar.com, pelaku penabrakan mengaku hendak
membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat.
Namun pihak keluarga hingga hari ini Selasa 14 Desember 2021, belum ada
kejelasan keberadaan kedua korban, baik di rumah sakit, klinik atau pun
puskesmas sekitar lokasi kecelakaan. Deden mengaku telah mengetahui Plat
nomor mobil pelaku sebenarnya, namun saat dicek, nomor tersebut tidak
terdaftar Ternyata nomornya tidak terdaftar," lanjutnya. Deden menambahkan
dirinya telah melaporkan kejadian kecelakaan dan hilangnya kedua korban
secara misterius kepada kepolisian. "Saya kemarin Sabtu juga sudah ke Polres
dan sudah ditanggapi," pangkasnya.

b) Korban Ditemukan Dengan Kondisi Tidak Bernyawa?


Setelah melibatkan Berbagai macam upaya dan tindakan kedua korban
akhirnya ditemukan tidak bernyawa, mereka adalah korban penabrakan yang
jasadnya Tiba-tiba hilang alias dibawa pergi oleh seseorang pengendara mobil
jenis panther yang awalnya berkata kepada seluruh warga sekitar bahwa akan
membawa korban ke rumah sakit terdekat yang pada akhirnya setelah
pengecekan korban tidak ditemukan di seluruh daerah rumah sakit terdekat,
berikut ini adalah kronologi awal penemuan kedua terduga korban.

Dua sejoli yang hilang setelah terlibat kecelakaan di Nagreg diduga


ditemukan tak bernyawa di Jawa Tengah. Kedua jasad yang diduga korban
kecelakaan Nagreg itu ditemukan di Sungai Serayu secara terpisah yaitu di
Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. Mayat perempuan diduga Salsabila yang
merupakan korban kecelakaan Nagreg ditemukan di Sungai Serayu, Dusun
Bleberan, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Sedangkan,
mayat laki-laki yang diduga Handi Harisaputra korban kecelakaan Nagreg
ditemukan di Sungai Serayu, Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas.

Keduanya juga ditemukan di waktu yang berbeda. Jasad korban perempuan


ditemukan pada hari Sabtu, 11 Desember 2021.Sedangkan, jasad korban laki-
laki ditemukan dua hari setelahnya yaitu pada hari Senin, 13 Desember
2021.Kedua jasad tersebut diduga kuat korban kecelakaan Nagreg karena
memiliki ciri-ciri yang mirip walaupun jasad tersebut sudah tidak utuh.Jasad
laki-laki yang ditemukan itu diperkirakan berusia 18 tahun dengan tinggi badan
sekitar 145 cm dan berbadan gemuk. Laki-laki tersebut memiliki rambut
panjang yang sudah terkelupas juga kulit kepala hingga badan telah turut
mengelupas atau melepuh.

Sedangkan jasad perempuannya dikabarkan mengenakan kaos biru dongker


dengan gambar tangan mengacungkan dua jari bertuliskan ‘bentar sebat dulu
perempuan muda itu memakai sebuah gelang kain warna hitam dobel berbandul
tangan dua jari dari perak di tangan kirinya. Hasil pemeriksaan tim medis juga
mengatakan bahwa kemungkinan keduanya telah meninggal sekitar empat hari
lalu. Setelah adanya kabar tersebut, saat ini Polres Garut dan keluarga kedua
korban kecelakaan Nagreg dikatakan telah menuju ke lokasi penemuan kedua
jasad tersebut.

Sebelumnya, dua sejoli terlibat kecelakaan di wilayah perbatasan Garut-


Bandung pada Rabu 8 Desember 2021. Kecelakaan tersebut melibatkan Handi
Harisaputra (18), warga Kampung Cijolang, Kecamatan Limbangan Garut dan
Salsabila (14), warga Tegal Lame, Desa Ciaro, Nagreg, Bandung. Kecelakaan
tersebut melibatkan Handi Harisaputra (18), warga Kampung Cijolang,
Kecamatan Limbangan Garut dan Salsabila (14), warga Tegal Lame, Desa
Ciaro, Nagreg, Bandung.

c) Pelaku Sudah Diketahui identitasnya


Untuk mengungkap kasus ini Polda jabar bekerja sama dengan
Ditreskrimum Polda Jateng. "Kami akan segera mengumumkan terduga
pelaku kasus penabrak dua pengendara motor di Nagreg yang terjadi
beberapa waktu lalu," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A
Chaniago di Bandung, Jumat (24/12/2021).
Untuk pengungkapan kasus ini, menurut Erdi, Polda Jabar hanya akan
fokus pada peristiwa kecelakaan yang menimpa dua korban di Nagreg.
Sedangkan untuk kasus penemuan mayat di Banyumas akan ditangani oleh
Polda Jateng.

"Polda Jabar saat ini kita masih melakukan penyelidikan terkait


penyebab kecelakaan tersebut," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang muda mudi Handi Saputra (18) dan
Salsa Bila (14) menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Keduanya ditabrak kendaraan roda empat di kawasan Nagreg, Kabupaten
Bandung.
Dugaan sementara, dua Sejoli ini usai ditabrak dibawa oleh pengemudi
dengan alasan akan diantarkan ke rumah sakit terdekat. Namun kedua
korban justru dibawa ke Banyumas dan jasadnya dibuang di kali Serayu.
Pihak keluarga hilang kontak dengan korban dan tak menemukan kedua
korban meski sempat mendengar informasi adanya kecelakaan yang
menimpa keduanya.
Dari hasil penyidikan dan kesaksian sejumlah warga,Polisi
mengantongi identitas pelaku serta kendaraan yang diduga telah menabrak
kedua korban dan kini polisi disebut-sebut sudah mengamankan para
pelaku.
d) Nama-nama Pelaku Dan Motif Dari Pelaku
Pelaku penabrak dua sejoli di Nagreg Kabupaten Bandung ternyata tiga oknum
TNI. Setelah menabrak, pelaku membuang jasadnya di Jateng. Lalu apa
motifnya pelaku tega membuang jasad korban di sungai?

Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto mengatakan,


pelaku oknum TNI AD yang berjumlah tiga orang itu kini masih menjalani
pemeriksaan di satuan masing-masing. Sementara terkait motif ketiga oknum
TNI AD, Arie mengatakan, masih belum diketahui lantaran baru pemeriksaan
awal.
Untuk diketahui, tiga oknum TNI yang masing-masing berinisial Kolonel
Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.Usut punya usut, Handi dibuang
para pelaku ke sungai Serayu dalam kondisi masih hidup.Sebelum dibuang,
korban Handi diduga masih hidup berdasarkan hasil pemeriksaan yang
dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah
(Polda) Jawa Tengah.”Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki)
dalam keadaan hidup atau tidak sadar,” kata Kepala Biddokkes Polda Jawa
Tengah Kombes dr Sumy Hastry Purwanti, Kamis (23/12/2021).”Jadi, laki-laki
itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya
karena luka di kepala tidak mematikan,”.

Namun, Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel telah mengusulkan


pendalaman investigasi untuk mengetahui motif ketiga oknum."Situasi yang
sangat tidak biasa ini memunculkan pertanyaan besar apa yang membuat
manusia atau pelaku tindak kejahatan melakukan perbuatan sungguh-sungguh
tidak terduga. Menurut prediski dan dugaan Reza Indragiri Amriel, motif 3
pelaku nekat membuang jasad Handi dan Salsabila memicu beberapa
dugaan."Pertama, (ada keterlibatan) penyalahgunaan narkoba.

Kedua, di bawah pengaruh miras, atau ketiga, menutupi perbuatan pidana


lainnya," kata dia.Karena belum bisa dipastikan, ia meminta motif ketiga oknum
tersebut diusut lebih dalam."Ketiga hal ini acap sekali saya katakan sebagai hal
yang perlu didalami kenapa terjadi perbuahan perilaku yang sangat amat tidak
terduga dan sangat tidak linier," jelas dia.Reza mengatakan tindakan
pembuangan jasad ini bukan lah perilaku yang tidak sengaja, melainkan
merujuk pada pembunuhan berencana.
C. Tindak pidana kasus Tabrak lari Dan sangsi Dari
ketiga Oknum

Ketiga oknum anggota TNI AD yang diduga membunuh Handi dan Salsa itu
sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka melanggar Undang-Undang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan serta KUHP Pasal 340 tentang Pembunuhan
Berencana dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.

"UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya,
antara lain Pasal 310 (ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun) dan Pasal 312
(ancaman pidana penjara maksimal 3 tahun). KUHP antara lain Pasal 181
(ancaman pidana penjara maksimal 6 bulan), Pasal 359 (ancaman pidana
penjara maksimal 5 tahun), Pasal 338 (ancaman pidana penjara maksimal 15
tahun), Pasal 340 (ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup)," kata
Kapuspen TNI Mayjen Perantara melalui keterangan tertulis.

1. Ancaman hukuman bagi para pelaku tabrak lari


Selebihnya apabila tidak menghentikan kendaraan dan tidak memberikan
pertolongan kepada korban, atau sering disebut sebagai kejadian tabrak lari,
maka pengemudi dapat dikenakan ancaman hukuman pasal 312 UULLAJ, yang
berbunyi:
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang terlibat
kecelakaan lalu lintas dan dengan sengaja tidak menghentikan kendaraannya,
tidak memberikan pertolongan, atau tidak melaporkan kecelakaan lalu lintas
kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 231 ayat 1 huruf a, huruf b, dan huruf c tanpa alasan yang patut
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun atau denda paling banyak
Rp 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah).

2. Ketentuan lainnya juga menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab


lanjutan dari si pelaku. Seperti pada Pasal 235, yakni:

 Jika korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat 1 huruf c,
pengemudi, pemilik, dan/atau perusahaan angkutan umum
wajib memberikan bantuan kepada ahli waris korban berupa
biaya pengobatan dan/atau biaya pemakaman dengan tidak
menggugurkan tuntutan perkara pidana.
 Jika terjadi cedera terhadap badan atau kesehatan korban akibat
kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229
ayat 1 huruf b dan huruf c, pengemudi, pemilik, dan/atau
perusahaan angkutan umum wajib memberikan bantuan kepada
korban berupa biaya pengobatan dengan tidak menggugurkan
tuntutan perkara pidana.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Upaya Kepolisian dalam mengatasi kendala dalam penegakan hukum terhadap tindak
pidana kecelakaan lalu lintas tabrak lari di Kota Payakumbuh memang sudah berjalan
sesuai dengan prosedurnya seperti, koordinasi dengan Dinas Perhubungan agar di
jalan tertentu dipasang CCTV pada setiap persimpangan, koordinasi dengan polres
terdekat adanya kendaraan yang diduga melakukan tabrak lari, adanya patroli malam
yang dilakukan oleh petugas piket kepolisian. Akan tetapi pelaksanaannya masih
kurang maksimal.

 Adapun kendala-kendala yang dihadapi pihak Kepolisian dalam penegakan Hukum


terhadap tindak pidana kecelakaan lalu lintas tabrak lari meliputi, banyaknya
masyarakat yang tidak mau menjadi saksi Karena alasan takut terancam terhadap
keselamatan dirinya sendiri maupun Keluarga, korban sering tidak mengenali pelaku,
maka hal ini akan, pada Umumnya kendaraan yang digunakan bukanlah milik
tersangka, Kontrol Sosial masyarakat yang kurang dapat menyebabkan hilangnya alat
bukti Di tempat kejadian, pelaku pada umumnya langsung melarikan diri setelah
kejadian, Setelah dilakukan penelusuran tersangka tidak berada di tempat
kediamannya, Tidak adanya foto tersangka guna dijadikan bahan identitas tersangka
untuk mengenali bentuk fisiknya, Lokasi kejadian terjadinya kecelakaan sepi dan jauh
dari pemukiman warga.

B. Saran

 Kalau misalnya yang menabrak melarikan diri, tidak usah dikejar-kejar,


catat pelat nomornya, serahkan ke polisi. Selesai. Kalau dikejar dan
malah nanti menabrak pengendara lain-lain, semakin panjang
masalahnya,” jelas Krisna. Yakin polisi dapat menangkap pelaku tabrak
lari, berbekal pelat nomor kendaraannya. Dia menerangkan hanya butuh
waktu sekejap bagi polisi mengecek identitas pemilik kendaraan
bermotor.“Pasti ketangkap juga. Identitas kendaraan itu ada di polisi.
Buat laporan resminya, untuk nanti tagih ke polisi sampai mana
prosesnya, sudah ketemu belum pelaku tabrak larinya. Asalkan nomor
pelat kendaran, dan cirri-ciri kendaran serta jenisnya.
 Juga mengimbau kepada masyarakat yang mengalami peristiwa
kecelakaan lalu lintas, untuk segera ke pihak Kepolisian, untuk segera
ditangani, agar mencegah statusquo rusak.“langsung laporkan, agar TKP
tidak rusak dan saksi yang melihat langsung diambil keteranganaya oleh
penyidik kami, dan hasil penyelidikan itu dijadikan dasar untuk proses
hukum kedepanya

Anda mungkin juga menyukai