Anda di halaman 1dari 98

PENGEMBANGAN E-LKPD FISIKA TERINTEGRASI AL-QUR’AN

BERBASIS TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI MOMENTUM


DAN IMPULS SMA/MA KELAS X

SKIRPSI

Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


(S-1)
ProgramSstudi Tadris Fisika

OLEH:
DWI APNI RAHAYU
NIM. 1830107006

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing skripsi atas nama DWI APNI RAHAYU, NIM 1830107006


Judul “PENGEMBANGAN E-LKPD TERINTEGRASI AL-QUR’AN
BERBASIS THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI MOMENTUM DAN
IMPULS SMA/MA KELAS X” memandang bahwa skripsi yang bersangkutan telah
memenuhi syarat ilmiah dan dapat dilanjutkan ke sidang munaqasyah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Batusangkar, Januari 2023


Pembimbing

Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc


NIP. 197704012008011024

iii
iv
ABSTRAK
DWI APNI RAHAYU, NIM 1830107006, Judul Skripsi:
“PENGEMBANGAN E-LKPD FISIKA TERINTEGRASI AL-QUR’AN
BERBASIS TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI MOMENTUM
DAN IMPULS SMA/MA KELAS X”. Jurusan Tadris Fisika, Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan Universitas Islam negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar
2023.
LKPD cetak merupakan salah satu panduan yang dipakai dalam proses
pembelajaran. Namun, sebagai panduan belajar, LKPD cetak dalam penyajiannya
kurang dapat memotivasi pesera didik dalam penerapannya. Kekurangan LKPD cetak
ini dapat dilengkapi dengan E-LKPD, hal ini yang mendorong peneliti untuk
mengembangkan E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis Think Pair Share
menggunakan Live Worksheets pada materi Momentum dan Impuls SMA/MA.
Pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui validitas, praktikalitas dan efektivitas
dari E-LKPD yang telah dikembangkan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Reseach and
Development) dengan model pengembangan ADDIE (analysis, design, develop,
implementation, evaluation). Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen
validasi berupa validasi E-LKPD melalui ahli materi, media dan ahli tafsir yang
terdiri dari 3 orang dosen dan 1 orang guru. Insttrumen praktikalitas berupa angket
respon pendidik dan peserta didik yang diujicobakan pada 24 orang peserta didik dan
2 orang pendidik.
Dari analisis data penelitian yang telah dilaksanakan, hasil yang diperoleh untuk
validasi E-LKPD berdasarkan ahli materi adalah 86,1% (kategori sangan valid),
berdasarkan ahli media diperoleh nilai 87,7% (kategori sangat valid) dan berdasarkan
ahli tafsir diperoleh nilai 81,25% (kategori sangat valid). Untuk praktikalitas E-LKPD
berdasarkan angket respon pendidik dan peserta didik diperoleh nilai berturut-turut
yaitu 88,8% (kategori sangat praktis) dan 83,06% (kategori sangat praktis). Untuk
efektivitas E-LKPD didapatkan N-gain sebesar 0,80 dengan kategori tinggi (sangat
efektif). Hal ini berarti bahwa Pengembangan E-LKPD fisika Tetintegrasi Al-Qur’an
Berbasis Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum dan Impuls SMA/MA telah
sangat valid, sangat praktis dan sangat efektif.
Kata kunci: E-LKPD, Think Pair Share, Live Worksheets, Momentum dan
Impuls

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji tidak lupa kita panjatkan atas kehadiran Allah
SWT, yang senantiasa mencurahkan segala nikmat, rahmat, hidayah dan inayahnya
sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul.
“PENGEMBANGAN E-LKPD FISIKA TERINTEGRASI AL-QUR’AN
BERBASIS TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI MOMENTUM
DAN IMPULS SMA/MA KELAS X”.
Shalawat dan salam juga dipesankan kepada Allah SWT semoga disampaikan
ke arwah Nabi Muhammad SAW.
Tujuan penulisan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
studi agar memperoleh gelas sarjana (S.Pd) bagi mahasiswa S-1 Program Studi Tadris
Fisika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Universitas Islam Negeri (UIN)
Batusangkar.
Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, sehingga
pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan penuh rasa hormat, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang selalu
memberikan motivasi, bimbingan dan arahan dalam penulisan Skripsi ini hingga
selesai. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Batusangkar sekaligus pembimbing yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Prof.Dr. Suswati Hendriani, M.Pd.,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Batusangkar beserta seluruh
staff akademik atas segala pelayanan yang diberikan kepada penulis.

ii
3. Ibu Artha Nesa Chandra, M.Pd selaku ketua Prodi Tadris Fisika Universitas
Islam Negeri (UIN) Batusangkar sekaligus penguji 1 Sidang Munaqasyah yang
telah memberikan saran dan masukan terhadap penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Frans Rizal Agustianto, M.Si selaku penguji 2 Sidang Munaqasyah yang
telah memberikan saran dan masukan terhadap penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Jully Ermisa, M.Pd, Ibu Venny Haris,M.Si, Bapak Hafizullah, MA, Bapak
Muslim. M, M.Pd, Ibu Syafitri, S.Pd selaku validator yang telah memberikan
saran dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.
6. Pihak sekolah SMA Negeri 1 X Koto yang memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
7. Ucapan terimakasih tak terhingga kepada orang tua, ayahanda tercinta Mardison,
Ibunda tersayang Yanti Farina, kakak dan adik tercinta, terimakasih atas restu,
kasih sayang, semangat, nasihat dan do’a yang tiada henti atas kesuksesanku.
8. Kepada teman-teman fisika angkatan 2018 dan teman-teman pejuang skripsi,
terimakasih atas dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat kekeliruan di luar
kemampuan penulis dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Penulis berdo’a semoga
saja bantuan dan pertolongan yang diberikan dapat menjadi amal ibadah disisi Allah
SWT dan dibalas dengan pahala yang setimpal, Aamiin.

Batusangkar, Januari 2023

Dwi Apni Rahayu


NIM. 1830107006

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viiiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
D. Tujuan Pengembangan ................................................................................... 7
E. Spesifikasi produk yang diharapkan ............................................................... 7
F. Pentingnya Pengembangan ............................................................................. 9
G. Manfaat penelitian .......................................................................................... 9
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ....................................................... 9
I. Definisi Operasional ..................................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 11
A. Landasan teori .............................................................................................. 11
1. Bahan Ajar................................................................................................ 11
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................................ 13
3. E-LKPD ................................................................................................... 15

iv
4. Terintegrasi Al-Qur’an.............................................................................. 16
5. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)............................................ 19
6. Liveworksheets ......................................................................................... 21
B. Kajian Teori Yang Relevan .......................................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 26
A. Metode Penelitian......................................................................................... 26
B. Model Pengembangan .................................................................................. 26
D. Subjek Uji Coba ........................................................................................... 30
E. Jenis Data ..................................................................................................... 30
F. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 31
3. Instrumen Efektivitas ................................................................................... 33
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 39
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 39
B. Pembahasan ................................................................................................. 66
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 78
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 79
A. Kesimpulan .................................................................................................. 79
B. Implikasi ...................................................................................................... 80
C. Saran ............................................................................................................ 80
DAFTAR KEPUSTAKAAN .................................................................................. 81

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Persentase Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 X Koto Pada Materi
Momentum Impuls .................................................................................... 3
Tabel 3. 1 Validasi lembar penilaian ahli materi ...................................................... 31
Tabel 3. 2 Validasi Lembar Penilaian Ahli Media ................................................... 31
Tabel 3. 3 Validasi Lembar Penilaian Ahli Tafsir .................................................... 32
Tabel 3. 4 Validasi Angket Respon Pendidik dan Peserta Didik .............................. 32
Tabel 3. 5 Validasi RPP .......................................................................................... 33
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Angket Praktikalitas Produk .................................................... 33
Tabel 3. 7 Validasi tes ............................................................................................. 34
Tabel 3. 8 Indeks Kesukaran Soal ........................................................................... 35
Tabel 3. 9 Daya Pembeda Soal ................................................................................ 36
Tabel 3. 10 Reabilitas Soal ...................................................................................... 37
Tabel 3. 11 Kategori Validasi LKPD Elektronik ..................................................... 37
Tabel 3. 12 Kategori Praktikalitas LKPD Elektronik ............................................... 37
Tabel 3. 13 Kriteria n-gain ...................................................................................... 38
Tabel 4. 1Analisis Silabus Pembelajaran Fisika Kelas X ......................................... 41
Tabel 4. 2 Garis Besar Program Media (GBPM) E-LKPD Berbasis TPS ................. 43
Tabel 4. 3 Story Board E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS Sub Bab 1
................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Story Board E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis TPS Sub Bab 2
................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Story Board E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis TPS Sub Bab 3
................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 6 Hasil Validasi Lembar Validitas Ahli Materi E-LKPD Terintegrasi Al-
Qur’an Berbasis TPS ............................................................................... 53

vi
Tabel 4. 7Hasil Validasi Lembar Validitas Ahli Media E-LKPD Terintegrasi Al-
Qur’an Berbasis TPS ............................................................................... 54
Tabel 4. 8 Hasil Validasi Lembar Validitas Ahli Tafsir E-Lkpd Terintegrasi Al-
Qur’an Berbasis Tps ............................................................................... 54
Tabel 4. 9 Hasil Validasi Lembar Angket Respon Pendidik..................................... 59
Tabel 4. 10 Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik............................ 60
Tabel 4. 11 Hasil Validasi Lembar Soal .................................................................. 61
Tabel 4. 12 Hasil Validasi Lembar RPP .................................................................. 61
Tabel 4.13 Hasil Validasi Keseluruhan Dari E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an
Berbasis Think Pair Share Menggunakan Live Worksheets ............ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 14 Hasil Praktikalitas Guru Untuk Masing-Masing Aspek Dari E-LKPD
Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis Tipe Think Pair Share...................... 63
Tabel 4. 15 Hasil Praktikalitas Peserta Didik Untuk Masing-Masing Aspek Dari E-
LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis Tipe Think Pair Share........... 64
Tabel 4. 16 Hasil Efektivitas Kelas X.IPA 1 ............................................................ 65

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Prosedur Pengembangan ..................................................................... 27


Gambar 4. 1 Buku Sumber Ajar ............................................................................. 40
Gambar 4. 2 Flowchart E-LKPD Berbasis TPS ....................................................... 45
Gambar 4. 3 Pengeditan Menggunakan Canva.com ................................................. 47
Gambar 4. 4 LKPD dalam bentuk PDF ................................................................... 47
Gambar 4. 5 Web: Live Worksheets.com ................................................................. 48
Gambar 4. 6 Register pengguna sebagai Guru ......................................................... 48
Gambar 4. 7 upload dan pengeditan Fitur live Worksheets ....................................... 49
Gambar 4. 8 Simpan Sebagai Pengguna Guru ......................................................... 49
Gambar 4. 9 Identitas E-LKPD ............................................................................... 50
Gambar 4. 10 Identitas Penyebaran E-LKPD .......................................................... 50
Gambar 4. 11 Sebelum dan setelah revisi .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 12 Sebelum dan setelah revisi .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 13 Sebelum dan setelah revisi .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 14 Sebelum dan setelah revisi .................. Error! Bookmark not defined.

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Peserta Didik Kelas X.IPA 1


Lampiran 2 Story Board
Lampiran 3 Lembar Nama Validator
Lampiran 4 Pngumpulan Bahan
Lampiran 5 Lembar produk E-LKPD
Lampiran 6 Lembar Instrumen Validasi E-Modul Ahli Materi
Lampiran 7 Lembar Validasi E-Modul Oleh Ahli Materi
Lampiran 8 Hasil Analisis Materi
Lampiran 9 Lembar Instrumen Validasi E-Modul Ahli Media
Lampiran 10 Lembar Validasi E-Modul Oleh Ahli Media
Lampiran 11 Hasil Analisis Media
Lampiran 12 Lembar Instrumen Validasi E-Modul Ahli Tafsir
Lampiran 13 Lembar Validasi E-Modul Oleh Ahli Tafsir
Lampiran 14 Hasil Analisis Tafsir
Lampiran 15 Lembar Validasi Angket Respon Pendidik Terhadap Praktikalitas E-
LKPD
Lampiran 16 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Pendidik Terhadap
Praktikalitas E-LKPD
Lampiran 17 Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik Terhadap
Praktikalitas E-LKPD
Lampiran 18 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Peserta Didik Terhadap
Praktikalitas E-LKPD
Lampiran 19 Lembar Validasi Soal
Lampiran 20 Hasil Analisis Validasi Soal
Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 22 Lembar Validasi RPP

ix
Lampiran 23 Hasil Analisis Validasi RPP
Lampiran 24 Lembar Angket Respon Pendidik
Lampiran 25 Hasil Analisis Angket Respon Pendidik
Lampiran 26 Lembar Angket Respon Peserta Didik
Lampiran 27 Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik
Lampiran 28 Kisi-Kisi Soal
Lampiran 29 Soal Tes
Lampiran 30 Uji Coba Soal Tes Peserta Didik
Lampiran 31 Perhitungan Daya Pembeda Soal
Lampiran 32 Perhitungan Indeks Kesukaran Soal
Lampiran 33 Perhitungan Reabilitas Soal Uji Coba
Lampiran 34 Klasifikasi Soal
Lampiran 35 Lembar Pretest Peserta Didik
Lampiran 36 Lembar Posttest Peserta Didik
Lampiran 37 Perhitungan Nilai N-Gain
Lampiran 38 Surat Izin Penelitian
Lampiran 39 Dokumentasi
Lampiran 40 Surat Balasan Penelitian

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman sekarang, ilmu pengetahuan dibutuhkan oleh setiap
individu baik anak-anak ataupun orang dewasa. Pendidikan ini berupa
pendidikan formal didapatkan di sekolah dan pendidikan non formal
dapatkan di lingkungan sekitar atau lingkungan masyarakat. Pendidikan itu
sendiri dapat diartikan sebagai usaha untuk menuntun anak sejak lahir
untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani dalam interaksi alam
beserta lingkungan (Nurkholis 2013). Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 terdapat tujuan serta fungsi
pendidikan Nasional Indonesia. Dalam undang-undang tersebut
menyatakan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan dan
aktivitas pendidikan nasional di Indonesia diantaranya yaitu pengertian
pendidikan, fungsi serta tujuan pendidikan, jenjang pendidikan, standar
pendidikan dan sebagainya (Sujana 2019).
Berdasarkan Undang-undang tentang sistem pendidikan tersebut,
dapat disimpulkan tujuan dari pendidikan itu adalah membentuk generasi
penerus menjadi lebih baik caranya melalui belajar. Belajar merupakan
hasil interaksi peserta didik dengan lingkungan untuk memperoleh
perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan (Ghullam Hamdu 2011).
Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi dengan
cara latihan ataupun pengalaman. Perubahan yang dimaksud disini ialah
bisa mengarah kepada yang lebih baik ataupun kepada arah yang lebih
buruk. Dalam surah Ar-Rum : 41 Allah SWT berfirman:

ْْ ‫ض الَّذ‬
‫ِي َع ِملُ ْوا‬ ْ ِ َّ‫ت اَ ْي ِْدى الن‬
َْ ‫اس ِليُ ِذ ْيقَ ُه ْْم بَ ْع‬ ْْ َ‫سب‬ ِْ َ‫فِْى ْالبَ ِرْ َو ْالب‬
َ ‫حْر بِ َما َك‬
َ َ‫ظ َه َْر ْالف‬
ُ‫سا ْد‬ َ
َْ‫َي ْر ِجعُ ْون‬

1
2

Terjemahan:
“Telah Nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka
kembali ke jalan yang benar.”(Q.S Ar-Rum : 41 (Al-Hikmah))
Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah, adh-Dhahak, as-Suddi dan lain-lain

berkata: “Yang dimaksud dengan ْ‫ْالبَر‬ di dalam ayat ini adalah hamparan

padang yang luas. Sedangkan yang dimaksud dengan ‫ْال َب ْحر‬ adalah kota-
kota dan kampung-kampung”. Sedangakn ulama lain mengatakan: “Yang

dimaksud dengan ْ‫ْالبَر‬ di sini adalah daratan yang kita kenal dan ‫ْالبَ ْحر‬
adalah lautan yang kita kenal dalam arti tersebut”. Pendapat pertama leih
jelas serta menjadi pegangan kebanyakan ahli tafsir. Makna firman Allah

SWT ِ َّ‫ت اَ ْيدِى الن‬


ْ‫اس‬ َ ‫سا ْدُ فِى ْالبَ ِرْ َو ْالبَ ْح ِرْ بِ َما َك‬
ْْ َ‫سب‬ َ َ‫ظ َه َْر ْالف‬
َ “telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia,” yaitu kekurangan tanam-tanaman dan buah-buahan disebabkan
oleh kemaksiatan. “abdul ‘Aliyah berkata” “Barang siapa yang berlaku
maksiat kepada Allah di muka bumi. Maka berarti dia telah berbuat
kerusakan di dalamnya. Karena kebaikan bumi dan langit adalah dengan
sebab ketaatan” (Al-Sheikh 2004).
Berdasarkan ayat tersebut Allah SWT juga mengingatkan bahwa
sebagai umat manusia sudah sepantasnya untuk menjaga bumi, karena
manusia hidup dan menetap di bumi dan memiliki tanggung jawab
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di bumi agar terhindar dari
kerusakan-kerusakan. Dari QS. Ar-Rum ayat 41 ini sangat berkaitan
dengan pembelajaran fisika, sesuai dengan pengertian fisika sendiri yaitu
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala atau fenomena alam
yang berkaitan dengan konsep dan teori-teori tertentu (Ratnasari 2020).
Pada proses pembelajaran pendidik juga dituntut untuk kreatif
dalam mengembangkan media pembelajaran agar peserta didik tidak
merasa bosan. Salah satunya melalui e-LKPD yang menjadi salah satu
3

sumber belajar yang diharapkan dapat menunjang pembelajaran baik


secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya LKPD Elektronik
ini, sehingga peserta didik merasa tertarik dan termotivasi dalam
pembelajaran dan dapat memahami pembelajaran fisika.
Berdasarkan wawancara bersama guru mata pelajaran fisika
SMAN 1 X Koto, bahwa dalam pembelajaran fisika telah menggunakan
media pembelajaran tetapi belum membangkitkan motivasi peserta didik
dalam belajar. Ditahun 2022, pada SMA N 1 X Koto sudah menerapkan
sistem belajar menggunakan kurikulum merdeka. Kurikulum ini
memfokuskan siswa akan konsep dan kurikulum yang digunakan ini juga
menuntut siswa belajar mandiri dengan atau tanpa adanya pendidik, baik
secara daring/luring. Hal ini, menuntut peserta didik untuk belajar melalui
teknologi seperti handphone ataupun laptop.
Selama proses belajar mengajar pendidik sampai sekarang
menerapkan metode konvensional, dan lebih fokus akan rumus yang
disampaikan. Akibatnya minat belajar peserta didik menjadi berkurang,
dan sebagian peserta didik memiliki sedikit pengetahuan tentang materi
yang diajarkan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Terlihat
dari hasil belajar yang didapatkan, hasil pada Tabel 1.1 persentase
ketuntasan nilai di kelas X IPA SMAN 1 X Koto dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) senilai 75

Tabel 1. 1 Persentase Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 X


Koto Pada Materi Momentum Impuls

NO Kelas Jumlah Tuntas Tidak Persentase


peserta tuntas Tuntas Tidak
didik tuntas
1 X. IPA 1 25 8 17 32% 68%
2 X. IPA 2 25 8 17 32% 68%
(Sumber: Pendidik Fisika SMA Negeri 1 X Koto )
Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa masih banyak
peserta didik yang tidak tuntas. Selama proses pembelajaran tidak seluruh
peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Salah
4

satu solusi terhadap masalah ini adalah melalui pengembangan bahan ajar
yang memanfaatkan teknologi yang ada sehingga diharapkan dapat
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan memotivasi peserta
didik dalam belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hendri dan I’anah dengan kemajuan teknologi dapat meningkatkan minat
belajar peserta didik dari bahan ajar yang menarik dan efektif (Hendri
Raharjo, 2014). Salah satu bahan ajar yang bisa dikembangkan adalah
lembar kerja peserta didik elektronik (e-LKPD) fisika.
E-LKPD adalah lembaran kerja peserta didik dalam bentuk
elektronik. LKPD elektronik merupakan lembar kerja berbantu internet
yang disusun secara sistematis dan bisa menampilkan video, gambar, teks
dan soal-soal yang bisa dinilai secara otomatis (Yurike Firma Kholifaftus,
2021). Oleh sebab itu, penulis membuat e-LKPD menggunakan Live
Worksheets. Live Worksheets adalah sebuah situs web pendidikan yang
digunakan untuk mengubah lembar kerja menjadi interaktif dan digunakan
secara online. Live Worksheets memiliki kelebihan yaitu: pertama,
menyediakan fitur pengeditan e-LKPD yang interaktif dan menarik.
Kedua, penggunaannya yang mudah. Ketiga, tampilan yang menarik dapat
menumbuhkan daya tarik dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Pada proses pembelajaran, pemilihan model pembelajaran yang
tepat menjadi salah satu faktor terciptanya kegiatan belajar yang efektif.
Terdapat beberapa model pembelajaran yang efektif penggunaannya, salah
satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satunya yaitu tipe Think Pair
Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
atau (Berfikir-Berpasangan-Berbagi) adalah model pembelajaran
kooperatif yang berguna dalam memvariasikan suasana pola diskusi dalam
belajar. (Husna 2014).
Pembelajaran model Think Pair Share dibagi menjadi beberapa
tahapan diantaranya pendidik memberi permasalahan kemudian peserta
didik dituntut untuk berfikir memecahkan permasalahan tersebut (Think),
5

lalu peserta didik diminta untuk berpasangan untuk mendiskusikan


pemecahan masalah tersebut (Pair), kemudian peserta didik diminta untuk
membagikan pemecahan masalah tersebut kepada peserta didik lainnya
(Share). Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) ini diharapkan peserta didik lebih nyaman dan tidak
merasa bosan dalam kegiatan belajar supaya hasil belajar peserta didik
dapat meningkat..
Pendidikan Nasional di Indonesia memiliki tujuan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik yang mana kelak
peserta didik bisa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Pasal 36 Ayat (3) pada
point a dan b menyatakan bahwa kurikulum disusun dengan
memperhatikan peningkatan iman dan akhlak mulia. Berdasarkan Undang-
Undang tersebut hendaknya materi pembelajaran dapat dikaitkan dengan
ayat-ayat Al-Qur’an sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan
pengetahuan umum saja tetapi juga mendapatkan pengetahuan dari segi
agama (Depdiknas 2002).
Dengan adanya e-LKPD yang diintegrasikan Al-Qur’an dapat
menekankan pada keterkaitan antara materi fisika dengan kehidupan nyata
dari peserta didik dan menambah keimanannya, diharapkan nantinya
membuat peserta didik paham dengan materi yang dipelajarinya. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Artha Nesa Chandra, dkk
(2020) dan penelitian oleh Dino Andika Putra (2022) dimana media
pembelajaran yang diintegasikan Al-Qur’an sangat layak diterapkan
karena dengan adanya media pembelajaran yang terintegrasi alquran maka
peserta didik tidak hanya terfokus pada materi umum saja melainkan juga
ilmu agamanya sehingga bisa menambah keimanan dari peserta didik.
Dilihat dari beberapa permasalahan yang dijelaskan di atas,
penulis terinspirasi untuk mengembangkan sebuah e-LKPD. Dengan itu
penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul
6

“Pengembangan E-LKPD Fisika Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis


Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum dan Impuls
SMA/MA Kelas X”

B. Identifikasi Masalah
Dilihat dari uraian latar belakang masalah diatas bisa ditemukan
masalah diantaranya sebagai berikut:
1. Umumnya siswa yang kurang aktif menanggapi dalam proses belajar
fisika disebabkan pendidik menjelaskan materi terlalu monoton.
2. Perlunya penggunaan teknologi untuk membuat media yang menarik
dan inovatif
3. Belum tersedianya E-LKPD fisika SMA/MA dengan model
pembelajaran berbasis Think Pair Share (TPS)
4. Perlunya integrasi AL-Qur’an dalam media pembelajaran sesuai
dengan tuntutan dari kurikulum dan juga SISDIKNAS
5. Sedikitnya minat peserta didik dalam memahami pelajaran fisika yang
dianggap sulit

C. Rumusan Masalah
Didasarkan pada latar belakang masalah diatas bisa dirumuskan
permasalahan antara lain:
1. Bagaimana validitas e-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi momentum dan impuls
SMA/MA kelas X?
2. Bagaimana praktikalitas e-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi momentum dan impuls
SMA/MA kelas X?
3. Bagaimana efektivitas e-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi momentum dan impuls
SMA/MA kelas X?
7

D. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui validitas dari perkembangan e-LKPD fisika
terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe Think Pair Share (TPS) pada
materi momentum dan impuls SMA/MA kelas X
2. Untuk mengetahui praktikalitas dari perkembangan e-LKPD fisika
terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe Think Pair Share (TPS) pada
materi momentum dan impuls SMA/MA kelas X
3. Untuk mengetahui efektivitas dari perkembangan e-LKPD fisika
terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe Think Pair Share (TPS) pada
materi momentum dan impuls SMA/MA kelas X.

E. Spesifikasi produk yang diharapkan


Penelitian ini menghasilkan produk berupa Pengembangan E-
LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe Think Pair Share (TPS)
pada materi Momentum dan Impuls dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. E-LKPD dirancang menggunakan aplikasi Microsoft word dan aplikasi
canva.
2. Selanjutnya E-LKPD Fisika dimasukkan ke aplikasi web berupa Live
Worksheets, untuk memasukkan video, audio, dan lainnya.
3. Keluaran dari E-LKPD dalam bentuk link yang dapat dibuka dengan
jaringan internet.
4. Menu-menu yang terdapat pada E-LKPD yaitu:
a. Cover merupakan bagian awal yang terdapat didalam E-LKPD,
pada cover terdapat judul materi, nama peserta didik kelas.
b. Kompetensi inti (KI), merupakan kompetensi pokok yang
didalamnya terdapat aspek sikap, pengetahuan, serta keterampilan
yang harus dimiliki peserta didik.
8

c. Kompetensi dasar (KD), merupakan kemampuan yang harus


dimiliki peserta didik setelah mempelajari materi pembelajaran.
KD bibuat berdasarkan materi yang akan dijadikan bahan.
d. Tujuan pembelajaran, merupakan sesuatu yang yang akan dicapai
dalam pembelajaran oleh peserta didik
e. Petunjuk penggunaan yaitu memberitahu cara untuk menggunakan
E-LKPD.
f. Materi pelajaran, merupakan bahan yang akan digunakan untuk
belajar. Pada bagian materi terdapat tampilan video yang
berhubungan dengan materi pembelajaran. Dan pada materi
pembelajaran terdapat pengintegrasian Al-Qur’an.
g. Evaluasi, merupakan pengumpulan informasi dan penilaian
terhadap hasil yang diperoleh. Di dalam evaluasi ada
pengintegrasian terhadap ayat Al-Qur’an serta terdapat sintak-
sintak TPS. Sintak-sintak TPS antara lain:
1) Think (Berfikir) : pendidik mengajuan pertanyaan atau isu yang
berhubungan dengan pelajaran, kemudian peserta didik diminta
untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri
untuk beberapa saat.
2) Pair (Berpasangan) : pendidik meminta peserta didik
berpasangan dengan peserta didik yang lain untuk
mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya
3) Share (Berbagi) : pendidik meminta pada masing-masing
pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang
telah mereka bicarakan.
5. Setelah peserta didik menyelesaikan mengerjakan tugas-tugas pada E-
LKPD datanya langsung masuk kepada pendidik.
6. Terdapat 3 sub bab materi pelajaran, yaitu sub bab I yaitu momentum
dan impuls, sub bab II yaitu hukum kekekalan momentum, sub bab III
yaitu tumbukan.
9

F. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan e-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an menggunakan
model pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk peserta didik ini sangat
penting untuk dilakukan. Karena e-LKPD ini cocok digunakan dalam
kegiatan pembelajaran karena e-LKPD ini mengarahkan peserta didik
untuk berpartisipasi aktif pada proses pembelajaran. Pendidik diharapkan
memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan minat belajar peserta didik
agar aktif dlaam pembelajaran serta dapat menuntun peserta didik untuk
belajar sendiri.

G. Manfaat penelitian
Berdasarkan paparan di atas, jadi manfaat pengembangan e-LKPD
ini, antara lain:
1. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini, peneliti bisa menambah wawasan dan
pengalaman menggunakan media yang dikembangkan ini, dan juga
menjadi acuan syarat untuk mencapai gelar sarjana S1 di Universitas
Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.
2. Bagi pendidik dan calon pendidik
Sebagai referensi pengembangan bahan ajar yang mempermudah
seorang pendidik beradaptasi dengan teknologi sebagai bagian dari
profesionalismenya.
3. Bagi peserta didik
Untuk meningkatkan motivasi belajar, sehingga menjadi lebih
menarik dan konsep yang disampaikan dapat mudah dipahami.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


1. Asumsi
Adapun hasil dari pengembangan e-LKPD fisika ini sebagai berikut:
a. Penggunaan e-LKPD akan membuat materi pelajaran menjadi lebih
menarik dan mudah dipahami
10

b. Dengan adanya e-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe Think


Pair Share (TPS) pada materi Momentum dan Impuls SMA/MA
kelas X dengan aplikasi Liveworksheet ini, peserta didik dharapkan
agar aktif saat proses belajar mengajar.
c. Penggunaan e-LKPD ini meningkatkan motivasi dan keaktifan
siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
d. Setelah menggunakan e-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe
Think Pair Share (TPS) pada materi Momentum dan Impuls
SMA/MA kelas X dengan aplikasi Liveworksheet ini diharapkan
peserta didik tertantang untuk belajar lebih dan hasil pembelajaran
lebih meningkat.
e. Penggunaan e-LKPD dapat digunakan kapan dan dimana saja
2. Keterbatasan Pengembangan
E-LKPD IPA yang dikembangkan peneliti ini memuat pokok
bahasan Momentum dan Impuls, sehingga pokok bahasan selain
Momentum dan Impuls tidak ada.

I. Definisi Operasional
1. E-LKPD adalah suatu bahan ajar yang ditampilkan dalam bentuk
media digital yang dapat memuat gambar, animasi, video dan audio
yang membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri di manapun
dan kapanpun.
2. Liveworksheet adalah situs web pendidikan yang bisa dimanfaatkan
dalam membuat tampilan lembar kerja yang lebih menarik, kaya fitur
untuk produk yang terbaik dengan menambahkan multimedia dan yang
lainnya.
3. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang dibentuk untuk mempengaruhi pola
interaksi peserta didik.
4. Integrasi Al-Qur’an merupakan mengaitkan antara suatu materi
pembelajaran dengan ayat Al-Qur’an.
11

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan teori
1. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan poin penting yang kedudukannya
merupakan penunjang keberhasilan pendidikan. Bahan ajar bisa
juga didefenisikan sebagai materi pembelajaran yang sudah
dirancang secara sistematis yang bisa membuat peserta didik
belajar secara mandiri dan dirancang sesuai kurikulum yang
digunakan (Magdalena.dkk, 2020). Bahan ajar merupakan semua
hal yang berperan penting sebagai salah satu sumber atau bahan
dalam pembelajaran baik cetak maupun elektronik yang berfungsi
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Bahan ajar mempunyai sifat mandiri dimana dapat
diartikan bahwa bahan ajar dapat digunakan oleh siswa secara
mandiri karena bahan ajar mempunyai struktur yang sistematis
dan lengkap.
b. Karakteristik Bahan Ajar

Menurut Widodo dan Jasmadi (2008 : 50) bahan ajar


mempunyai ciri khusus diantaranya: pertama, Self instruction yang
mencakup peserta didik bisa belajar dengan sendirinya dengan
ataupun tidak adanya pendidik. Kedua, Self contained yang
meliputi seluruh materi yang dipelajari secara lengkap. Ketiga,
Stand alone yang dikembangkan tidak bergantung terhadap
sumber lain dan merupakan sumber tersendiri. Selanjutnya,
Adaptive yang harus mengacu dengan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang berkembang. Terakhir, User
friendly untuk menyajikan atau mengarahkan informasi yang
bermanfaat dan familiar bagi pengguna, termasuk memudahkan
12

serta mengarahkan pengguna dalam merespon serta mengakses


sesuai kebutuhan.

Dalam membuat bahan ajar terdapat beberapa hal yang


perlu diperhatikan dalam membuat bahan ajar untuk
mendorong peserta didik dalam belajar mandiri serta bisa
menguasai proses pembelajaran adalah:

1) Memberikan aplikasi dan ilustrasi yang menarik untuk


membantu menjelaskan materi pembelajaran.
2) Memberikan soal latihan dan tugas untuk melihat
kemampuan peserta didik akan pemahaman dan menguasai
materi.
3) Kontekstual, ialah teori yang disampaikan harus
berhubungan dengan keadaan dan situasi keadaan peserta
didik.
4) Bahasa yang dipakai jelas dan mudah dipahami (Lestari
2013)

c. Fungsi dan Keunggulan Bahan ajar


Fungsi bahan ajar secara umum untuk pendidik yaitu
untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran serta substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada peserta didik. Sedangkan fungsi bahan ajar
untuk peserta didik adalah sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran dan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari. Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi
pencapaian hasil pembelajaran. Untuk keunggulan bahan ajar
yakni berfokus pada kemampuan individual peserta didik,
adanya kontrol terhadap hasil belajar mengenai materi yang
harus dicapai peserta didik dan relevansi kurikulum
13

ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara penyampaiannya


(Elbadiansyah 2021).

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan lembar
kerja untuk menemukan konsep disasarkan pada teori maupun
praktek berfungsi melatih keterampilan berpikir dalam
menyelesaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai
(Muhammad Firdaus, 2018). LKPD berfungsi bagi guru dalam
mengarahkan siswa agar dapat memecahkan konsep secara
sendiri-sendiri atau kelompok menggunakan penyelidikan.
LKPD ialah instrumen perangkat pembelajaran yang
diharapakan pendidik tidak hanya mengingat fakta dan kejadian,
namun mempu menambah pengetahuan dan keterampilan peserta
didik dalam menemukan konsep secara mandiri serta kemampuan
berpikir peserta didik. Andri Prastowo menjelaskan LKPD adalah
bahan ajar cetak berbentuk lembaran kertas didalamnya berisi
materi pembelajaran serta cara penggunaan dalam mengerjakan
tugas untuk peserta didik didasarkan kepada kompetensi dasar
yang ingin diwujudkan (Prastowo, 2012, hal. 204). Sehingga
LKPD diartikan sebagai media pembelajaran yang dapat melatih
kemampuan berpikir peserta didik dalam menemukan sendiri
konsep sehingga dapat mencapai indikator pembelajaran dan hasil
pembelajaran yang meningkat.
b. Tujuan dan Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1) Tujuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Andi Prastowo (2012, hal. 206) menjelaskan ada 4
tujuan pembuatan LKPD yaitu:
a) Mempermudah siswa untuk memahami konsep-konsep
yang sedang dipelajari
14

b) Bisa meningkatkan kemampuan diri siswa terhadap


materi melalui soal evaluasi atau latihan
c) Melatih kemampuan pribadi peserta didik dalam
belajarMempermudah tugas pendidik dalam pemberian
evaluasi kepada siswa
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penyusunan LKPD adalah untuk mempermudah kegiatan
pembelajaran dan menjadi bahan ajar yang efektif dan
membantu siswa dalam pemahaman konsep dan dapat
membantu guru dalam pekerjaannya.
2) Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran antara lain:
a) Memotivasi serta menambah minat peserta didik dalam
belajar
b) Pembelajaran lebih bermakna dan menguatkan peserta
didik dalam memahami pembelajaran
c) Efisien serta peserta didik tidak merasakan bosan karena
metode pembelajaran yang digunakan beragam (Nuraini,
2018).
Jadi manfaat penggunaan LKPD untuk proses belajar
adalah mempermudah peserta didik untuk memahami materi
dan mengembangkan minat dan keaktifan belajar peserta
didik menyebabkan tujuan proses belajar tercapai dengan
lebih baik.
c. Unsur-Unsur Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berdasarkan susunannya, terdapat 6 unsur utama LKPD
diantaranya: 1) judul, 2) petunjuk belajar, 3) KD, 4) informasi
pendukung, 5) langkah kerja, 6) evalasi. Jika dilihat dari segi
formatnya, terdapat 8 unsur LKPD antara lain: 1)judul, 2) KD, 3)
waktu, 4) alat/bahan, 5) informasi singkat, 6) langkah kerja, 7)
tugas/latihan, 8) laporan yang diselesaikan peserta didik
15

(Prastowo, 2012, hal. 207-208). Dengan mengamati unsur-unsur


LKPD tersebut, kita dapat menciptakan LKPD yang baik
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai degan baik.

3. E-LKPD
a. Pengertian E-LKPD
E-LKPD merupakan singkatan dari electronic LKPD. E- LKPD
adalah sebagai bentuk bahan ajar yang dirancang dalam bentuk
format eletronik yang terdapat didalamnya animasi, gambar, video,
audio, dan lain sebagainya. LKPD Elektronik yaitu lembaran
latihan yang dikerjakan secara digital dan secara sistematis serta
berkesinambungan dalam jangka waktu tertentu (Ramlawati,
2014). E- LKPD bisa juga didefenisikan sebagai media
pembelajaran yang disusun memakai media elektronik, serta bisa
menjadi daya tarik. Selama ini pembelajaran fisika yang dilakukan
secara daring menggunakan media berbasis ICT seperti power
point, video pembelajaran music maupun media online, namun
belum terintegrasi dalam satu kesatuan juga memerlukan waktu
untuk mengakses media pembelajaran yang menjadi syarat satu
kesatuan tersebut. Jadi E-LKPD adalah lembar kerja berbasis
elektronik yang mudah diakses dan dapat digunakan kapan dan
dimana saja serta memiliki fitur gambar, video, dan lainnya yang
memiliki tampilan yang lebih menarik dari LKPD yang biasa
digunakan sebelumnya.
b. Kelebihan dan kekurangan E-LKPD
Menurut Nissa’atul Syaidah,2021 E-LKPD memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1) Kelebihan E-LKPD
Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan
meminimalisir peran pendidik, meningkatkan pemahaman
terhadap materi, memiliki materi yang ringkas, dilengkapi
16

tugas yang dapat melatih kemampuan peserta didik dalam


pembelajaran, memiliki desain yang menarik dan bisa
menampilkan vidio, dapat digunakan dimana saja, dan ramah
lingkungan karena tidak menggunakan kertas serta tinta.
2) Kekurangan E-LKPD
Kurangnya intraksi antara pendidik dan peserta didik serta
peserta didik yang satu dengan yang lainnya, bagi peserta
didik yang memiliki motivasi belajar rendah maka akan
kesulitan, menggunakan kuota dan jaringan internet (Nisa
Sa’diah, 2022).
4. Terintegrasi Al-Qur’an
Al-Qur’an dan hadist Nabi memerintahkan kita untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara memikirkan
penciptaan langkit dan bumi. Al-Qur’an juga memerintahkan kita
sebagai manusia untuk menggali ilmu pengetahuan seluas-luasnya
dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap alam semesta. Paran
ilmuan berdasar pesan Al-Qur’an adalah meneliti materi-materi seperti
fisika, kimia, biologi dan fenomena alam lain dengan mengacu pada
ayat-ayat Al-Qur’an. Sebagai mana para ilmuan pada masa kejayaan
islam disamping menekuni Al-Qur’an dan hadist dengan menangkap
pesan nilai sebagai petunjuk hidup, mereka juga memiliki semangat
untuk meneliti alam semesta sebagaimana yang dipesankan dalam Al-
Qur’an (marvavilha 2018).
Integrasi dapat diartikan sebagai pencampuran, pengkobinasian
serta perpaduan. Sedangkan Hima Silviyanti menjelaskan menurut
KBBI integrasi merupakan kesatuan yang utuh dari sebuah pembauran
(Silviyanti, 2018:13). Sedangkan Ramli memaparkan kata integrasi
merupakan sebuah perpaduan beberapa buah bagian menjadi sebuah
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan (Ramli, 2014:111). Dari uraian
ahli yang dipaparkan disimpulkan bahwa integrasi adalah perpaduan
beberapa hal dan dijadikan sebuah kesatuan yang utuh.
17

Al-Qur’an adalah kitab suci yang berwawasan luas dengan isyarat-


isyarat ilmiahnya yang membuat ilmuan kagum pada masa ini. Al-
Qur’an adalah bukti nyata dalam mengembangkan sains sebagai
fenomena alam dan Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan
yang sudah tidak asing bagi umat Islam. Didalam Al-Qur’an sudah
termuat semua tentang ilmu pengetahuan meskipun belum dijelaskan
secara rinci (Shofa 2020). Al-Qur’an didalam ilmu pengetahuan
terkhususnya IPA sangatlah penting dilakukan oleh seorang pendidik.
Fisika dapat diartikan sebagai saran dalam peningkatan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan karakter peserta didik
yang religious, jujur, cerdas, tangguh, kasih sayang, demokratis, rasa
ingin tahu, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Jadi, integrasi Al-
Qur’an merupakan mengaitkan antara suatu materi pembelajaran
dengan ayat Al-Qur’an.

Pembelajaran terintegrasi Al-Qur’an dapat menanamkan akhlak


yang baik, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu,
juga dapat menciptakan peserta didik yang memuliaan kebesaran Allah
SWT. Pengintegrasian materi dengan al-qur’an dalam pengetahuan
sangatlah penting diterapkan bagi seorang pendidik (Artha Nesa
Chandra, 2020). Upaya integrasi Al-Qur’an dalam pembelajaran
termasuk sains nampak dikuatkan melalui implementasi kurikulum
2013. Dimana pada kurikulum ini mulai muncul materi-materi ilmu
sosial dan sains yanh diintegrasikan dengan dimensi spiritual
(marvavilha 2018). Dengan integrasi ilmu Al-qur’an diharapkan
pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih mudah dipahami dan dapat
membantu peseta didik memperoleh lebih banyak ilmu, akhlak dan
wawasan yang juga mampu IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan juga
IPTEK. Proses belajar pada hakikatnya adalah proses mengamati,
menemukan, memahami, dan menghayati sunnatullah, dari segi
fenomena alam dan sosial, kemudian menerapkan pemahaman tersebut
18

untuk kemaslahatan kehidupan manusia, lingkungan dan kesadaran


akan keberadaan Allah SWT dengan sifat-sifatNya Yang Maha
Sempurna sebagai tujuan akhir pembelajaran.
Pada integrasi Al-Qur’an dalam pembelajaran sains dibagi menjadi
3yaitu :
a. Integrasi dalam konteks Bayani, pada konteks ini berupaya untuk
memperjelas, mengungkapkan, dan menuangkan maksud
pembicaraan dengan berdasarkan lafadz. Dalam Al-Qur’an,
terdapat banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan dan
membuktikan adanya sains termasuk materi momentum dan sain.
b. Integrasi dalam konteks Burhani, maksudnya adalah mengaitkan
antara realitas alam, sosial dan budaya. Penulis mencoba
mengaitkan dengan realitas alam dengan cara mengajak peserta
didk untuk mencari fenomena-fenomena terkait momentum dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Integrasi dalam konteks Irfani, yakni mengaitkan suatu ilmu
dengan manfaat dari ilmu tersebut (marvavilha 2018).
Pembahasan mengenai teori fisika ini terdapat dalam Al-Qur’an
yang salah satunya pada surah Al-Jaatsiyah : 22 yang berbunyi :
ْ ‫تْ َوهُ ْْم َلْ ي‬
َْ‫ُظلَ ُم ْون‬ ْ ‫س َب‬ ِ ‫ضْ ِب ْال َح‬
َ ‫قْ َو ِلتُجْزْى كُلْ نَ ْفسْ كُلْ َك‬ َ ْ ‫تْ َو‬
َ ‫ال ْر‬ ِ ‫سمو‬
َّ ‫ّللاُ ال‬
ْٰ
َْ‫َو َخلَق‬
Artinya:
“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang
benar dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang
dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan” (Q.S Al-
Jaatsiyah: 22 (Al-Hikmah))
ِْ ‫ضْ ِب ْال َح‬
Allah SWT berfirman ‫ق‬ َ ْ ‫تْ َو‬
َ ‫ال ْر‬ ِ ‫سم و‬ ْٰ َْ‫“ َو َخلَق‬Dan Allah
َّ ‫ّللاُ ال‬
menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar”. Yakni
ْ ‫لي‬
dengan penuh keadilan. َْ‫ُظلَ ُم ْون‬ ْ َ ْ‫ت َوهُ ْم‬ َ ‫“ َو ِلتُجْزى كُلْ نَ ْفسْ كُلْ َك‬Dan
ْْ ‫س َب‬
agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya dan
19

mereka tidak akan dirugikan”. Kemudian, Dia Jalla wa’Alaa


berfirman “Maka, pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsu sebagai ilahnya?” Maksudnya, orang itu bertindak
berdasarkan hawa nafsunya. Jadi, apa yang ia anggap baik, maka ia
akan kerjakan, dan apa yang ia anggap buruk, maka ia tinggalkan. Hal
ini pula yang telah dijadikan dalil oleh kaum Mu’tazilah bagi
pendapatnya tentang tahsin (menganggap baik) dan taqbib
(menganggap buruk) menurut akal (Al-Sheikh 2004) .
Dari ayat tersebut, terkandung makna mengenai teori fisika yang
mempelajari tentang fenomena alam. Dimana ayat tersebut
menjelaskan tentang interaksi yang tidak hanya saling berpengaruh,
memberi sesama, serta menerima sesama antar manusia, makhluk
ataupun benda (Romlah 2011). Berdasarkan penjelasan ayat tersebut
berkaitan dengan materi momentum dimana suatu ketika benda
memberikan pergerakan dengan kecepatan tertentu terhadap benda
lain, maka akan terjadi tumbukan, dan materi ini terdapat pada e-
LKPD yang akan dikembangkan.

5. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)


Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran
hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman untuk merencanakan pembelajaran dikelas atau sebagai
tutorial. Model pembelajaran mengacu pada metode pembelajaran
yang akan digunakan, meliputi tujuan pengajaran, tahap kegiatan
pembelajaran, lingkungan belajar dan pengelolaan kelas (Trianto
2014). Melalui model pembelajaran pendidik dapat membantu peserta
didik memperoleh informasi, mengungkapkan ide-ide, keterampilan,
dan cara berfikir. Model pembelajaran berfungsi sebagai panduan bagi
20

perancang pembelajaran dan para pendidik untuk merencanakan


kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu
satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim (Ismail 2012).
Johnson dan Johnson dalam Isjoni dan Mohd. Arif mengatakan,
pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara
kelompok-kelompok kecil, peserta didik belajar dan bekerja sama
dengan pengalaman belajar yang berkelompok, sama dengan
pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Sedangkan
slavin, mengatakan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan
struktur kelompoknya yang bersifat heterogen (Arif 2008).
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pertama kali
dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada
tahun 1985. Think Pair Share (TPS) membantu peserta didik
mengintepretasikan ide mereka bersama dan memperbaiki pemahaman
(Kunandar 2007). Think pair share (TPS) juga merupakan
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi peserta didik. Peserta didik dibimbing untuk berfikir secara
individu, berdiskusi memecahkan masalah dan peserta didik
mempresentasikan hasil diskusinya. Memiliki anggapan bahwa dalam
diskusi membutuhkan aturan yang berguna untuk mengontrol kelas
secara keseluruhan, dan urutan yang digunakan dalam Think Pair
Share (TPS) dapat memberi peserta didik lebih banyak waktu berfikir,
untuk merespon dan saling membantu. pendidik memperkirakan hanya
melengkapi penyajian singkat atau peserta didik membaca tugas, atau
situasi yang menjadi tanda tanya. Sekarang pendidik menginginkan
peserta didik memikirkan lebih banyak apa yang penjelasan serta
keadaan. pendidik memilih menggunakan Think Pair Share (TPS)
21

untuk membandingkan Tanya jawab kelompok keseluruhan. pendidik


menggunakan langkah-langkah (fase) sebagai berikut:
d. Langkah 1 : Berfikir (Thinking)
pendidik mengajuan pertanyaan atau isu yang berhubungan
dengan pelajaran, kemudian peserta didik diminta untuk
memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk
beberapa saat.
b. Langkah 2 : berpapasan (Pairing)
pendidik meminta peserta didik berpasangan dengan peserta
didik yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah
dipikirkannya pada tahap pertama, interaksi pada tahap ini
diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu
pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah
diidentifikasi.
c. Langkah 3 : berbagi (Sharing)
Pada tahap ini pendidik meminta pada masing-masing
pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang
telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara
bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai
sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk
melaporkan (Ibrahim 2000)
Selama proses pembelajaran Think Pair Share (TPS), keterlibatan
dan interaksi peserta didik dengan peserta didik lain ditekankan untuk
mendorong peserta didik berpikir kritis dan memecahkan masalah.

6. Liveworksheets
Perkembangan teknologi dan informasi berdampak pada
berkembangnya media pendidikan yang digunakan, salah satunya
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu E-Learning. E-
Learning adalah pendekatan yang inovatif untuk dijadikan sebagai
media dengan penyampaian yang baik, interaktif, dan sebagai
lingkungan belajar yang memiliki berbagai kemudahan bagi siapa saja
22

yang dapat digunakan kapan saja. Website merupakan media yang


menyediakan berbagai fitur seperti gambar, video yang dapat
membantu peserta didik dalam memahami berbagai konsep. Web atau
website adalah program yang menyediakan informasiberupa data teks,
gambar, audio maupun video yang dapat diakses menggunakan
jaringan internet. Pada intinya website merupakan hasil dari rangkaian
program yang tersusun secara sistematis dengan dasar pemprograman
(Sutanto 2005)
Pedoman umum pengembangan bahan ajar dari Diknas dalam
Prastowo (2012) menjelaskan bahwa student work sheets yakni
langkah-langkah atau lembaran-lembaran petunjuk untuk
menyelesaikan tugas. Penyusunan dan pengembangan LKPD bisa
dilakukan dengan berdasar pada kondisi dan situasi kegiatan yang
diberikan harus jelas terkait apa kompetensi dasar yang hendak dicapai
(Andriyani 2022). LKPD dengan pemanfaatan teknologi pada saat ini,
bukan sebatas berbentuk konvensional namum juga elektronik. Salah
satunya adalah Live Worksheets.
Live Worksheets adalah sebuah situs web pendidikan yang
digunakan untuk mengubah lembar kerja menjadi interaktif dan
digunakan secara online. LKPD yang memanfaatkan teknologi seperti
livewoksheets ini dalam dunia pendidikan sangat bermanfaat karena
dapat menghasilkan suara, menampilkan gambar dan video, bahkan
menghasilkan pesan suara. E-LKPD ini memungkinkan seseorang
mengubah lembar kerja konvensional menjadi lembar kerja online
interaktif karena peserta didik dapat mengerjakan LKPD secara online
dan mengirimkan langsung kepada gurunya. Bagi pendidik, hal ini
dapat menghemat waktu dan bagi peserta didik dapat memotivasi dan
sangat bermanfaat bagi lingkungan karena dapat mengehat penggunaan
kertas (Khikmiyah 2021).
Live Worksheets dapat digunakan untuk membuat LKPD yang
dapat digunakan secara online. LKPD dapat dibuat oleh pendidik
23

secara mandiri atau pendidik juga bisa menggunakan LKPD yang


sudah tersedia dalam aplikasi tersebut. Langkah yang harus dilakukan
apabila pendidik membuat lembar kerja, yaitu mengupload file dalam
bentuk word atau pdf ke dalam aplikasi tersebut yang nantinya akan
diganti ke dalam bentuk gambar, setelah itu pendidik hanya diminta
untuk membuat drag atau kotak pada pilihan ganda (jika soal
berbentuk pilihan ganda) sebagai jawaban benar ataupun salah
(Nurbayani 2021).
E-LKPD ini memiliki kelebihan yang memungkinkan guru
untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik. Dimana, jenis
LKPD berbasis liveworksheets ini bisa membuat guru langsung
memberikan skor terhadap setiap jawab para peserta didik, dan
langsung ditampilkan di platform liveworksheets. Penggunaan aplikasi
ini pun sangat mudah diakses oleh peserta didik, nantinya jawaban
peserta didik otomatis masuk ke notifikasi pendidik, dan peserta didik
dapat melihat langsung skor yang mereka peroleh pada saat itu
(Nurbayani 2021). Dalam penyimpanan LKPD yang telah dibuat
terdapat dua pilihan, bisa disimpan dan dibagikan dalam bentuk umum
atau hanya digunakan untuk kelas tertentu. Dalam proses penyimpanan
ini terlebih dahulu mengisi data seperti materi, kelas, perkiraan usia,
dan lain sebagainya.

B. Kajian Teori Yang Relevan


1. Rohyatun R, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Dengan
Model Think-Pair-Share (TPS) Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berfikir Kritis Peserta Didik Kelas X SMA”. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dikategorikan valid dan terhadap hasil belajar bersifat praktis dan
efektif (Rohyatun 2017).
2. Lioba, T. dkk, “Pengembangan E-LKPD Berbasis Aplikasi Live
Worksheets Pada Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SDN
24

Kebonsari 4 Malang”. Dalam penelitian ini, validasi LKPD ini


termasuk dapat dikategorikan sangat valid dengan persentasi 91,61%.
Tes kepraktisan menunjukkan hasil 91, 87% yang berarti E-LKPD
yang dikembangkan sangat praktis, dan E-LKPD berbasis aplikasi
liveworksheets ini dikategorikan layak dan menarik untuk digunakan
(Lioba 2021).
3. Edrigon, “Pengembangan E-LKPD Fisika Berbasis Discovery Based
Learning Menggunakan Live Worksheets pada Materi Alat Optik di
SMA”.berdasarkan hasil penelitian uji validitas memperoleh
persentase 83,05% dengan kategori sangat valid, sedangkan uji
kepraktisan terhadap respon guru memperoleh persentase 90,88%
dengan kategori sangat praktis dan uji kepraktisan terhadap angket
peserta didik memperoleh persentase 80,0% dikategorikan praktis dan
layak untuk digunakan (Edrigon 2022).
4. Artha Nesa Chandra. Dkk, “Desain LKPD Fisika Beriorentasi Al-
Qur’an dengan Strategi Inkuiri Terbimbing terhadap Pencapaian
Kompetensi Peserta Didik SMA/MA”. Berdasarkan hasil penelitian uji
validitas memperoleh persentase 88 % dengan kategori sangat valid,
sedangkan untuk uji kepraktisan terhadap respon guru memperoleh
persentase 88 % dengan kategori sangat praktis, sedangan untuk uji
kepraktisan terhadap angket peserta didik memperoleh persentase 70,3
% dengan kategori sangat praktis, dan sedangkan untuk uji efektifitas
berdasarkan nilai n-gain memperoleh nilai 0,77 dengan nilai tinggi dari
perhitungan pretest dan postest peserta didik. Perbedaan penelitian
yang dilakukan oleh penulis dengan yang terdahulu adalah LKPDnya
dalam bentuk LKPD elektronik (Artha Nesa Chandra 2020).
5. Dino Andika Putra, “Pengembangan E-Modul Hukum Newton
Berintegrasi Al-Qur’an Berbasis REACT Menggunakan Flibbuilder
APP Pada Kelas X MAN Tanah Datar”. Penelitian ini didasari dengan
menurunnya minat belajar peserta didik,yang cenderung tidak
semangat dan tiidak serius dengan pembelajaran karena sumber belajar
25

yang digunakan tidak memadai dan mencukupi. Hasil dari produk


yang didapatkan pada penelitian ini adalah e-modul ini sangat valid
dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran (Dino 2022).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pengembangan atau
Reseach And Developme (R&D). Dengan metode penelitian ini nantinya
akan dihasilkan produk tertentu lalu dapat diuji keefektifitasannya
(Saputro 2016). Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah E-
LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe Think Pair Share (TPS)
pada materi momentum dan impuls SMA/MA kelas X.

B. Model Pengembangan
penelitian ini akan menggunakan model pengembangan ADDIE. Adapun
tahapan yang terdapat dalam model pengembangan ADDIE ini antara lain
analysis, design, development, imlpementatation dan evaluation (Nunuk
Suryani, 2019). Tahap-tahap pengembangan ADDIE yaitu:
1. Analysis adalah tahap untuk mendeskripsikan penyebab timbulnya
kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kenyataan yang
terjadi pada sasaran pengguna produk.
2. Design adalah tahap untuk mendesain media pembelajaran yang
diharapkan.
3. Development adalah proses yang dilakukan untuk menghasilkan
produk yang akan dikembangkan.
4. Implementation yaitu tahap penerapan sekaligus pengujian dari
produk yang dihasilkan.
5. Evaluation adalah tahap untuk menilai kualitas dari produk yang
dikembangkan terkait proses dan hasil pembelajaran, baik sebelum
dan sesudah implementasi.

26
27

C. Prosedur Pengembangan
Rancangan penelitian ini dapat dilihat melalui Gambar 3.1

Gambar 3. 1 Prosedur Pengembangan Model Research and


Development (R&D) menurut ADDIE
28

1. Tahap Analisis (Analysis)


a. Observasi Dan Wawancara Dengan Guru Fisika di SMA
Wawancara dan observasi ini memperoleh berbagai
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran fisika.
Wawancara ini menjelaskan permasalahan yang dialami guru dan
mengidentifikasi apa saha hal yang diperlukan dalam menanggapi
permasalahan tersebut.

b. Menganalisis karakteristik peserta didik


Pada tahap ini penulis mempelajari karakteristik dan
kemampuan peserta didik analisis ini akan mempengaruhi proses
pengembangan dan desain yang akan dilakukan sehingga
menyesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik
selain itu untuk mengetahui peserta didik yang kurang minat dalam
belajar khususnya pelajaran fisika
c. Menganalisis bahan ajar serta media pembelajaran
Tujuan tahap ini adalah supaya peneliti bisa memperoleh
informasi, apakah bahan ajar serta media pembejajaran yang
digunakan sudah efektif atau belum.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahapan ini yaitu untuk membuat media pembelajaran E-LKPD
berbasis liveworksheets pada materi momentum dan impuls yang akan
dikembangkan mudah dipahami dan menarik bagi peserta didik.
Menurut Rudi Susila dan Cepi Riyana (2007: 131-137) tahapan ini
yaitu:
a) Membuat garis besar program media (GBPM), pada proses ini
dilakukan identifikasi program atau fitur-fitur yang digunakan
pada LKPD sehingga dapat terciptanya E-LKPD yang sesuai
dengan sintak-sintak model TPS yang akan diterapkan.
29

b) Membuat flowchart (bagan alur), pada proses ini dilihat


skenario pembuatan media yang akan dirancang.
c) Melakukan pembuatan desain produk atau story board.
d) Mengumpulkan objek yang akan dirancang berupa soal,
gambar, background, efek suara, video atau sebagainya
berdasarkan pada rancangan LKPD yang diinginkan.
e) Pemprograman, dengan menggabungkan semua bahan menjadi
produk LKPD yang dikembangkan.
f) Finishing, proses ini meninjau kembali produk yang telah
dirancang, sesuai atau tidaknya perancangan yang telah
dilakukan.
g) Membuat instrumen angket penilaian terhadap produk berupa
lembar validitas praktikalitas.
h) Membuat RPP, soal pretest dan posttest untuk menguji
efektivitas.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap ini melenjutkan rancangan dari produk yang dibuat.
Sehingga produk yang sudah dibuat akan divalidasi kepada tiga orang
ahli diantaranya yaitu, ahli materi, ahli media dan tafsir. Berdasarkan
validasi yang dilakukan maka akan memperoleh kritikan, saran serta
masukan yang nantinya akan dijadikan perbaikan agar memperoleh
produk yang lebih baik lagi.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan penerapan sekaligus melakukan uji
coba dari produk yang sudah dibuat. Setelah produk yang dibuat
divalidasi dan dinyatakan layak untuk digunakan maka akan lanjut
ketahap berikutnya yaitu:
a. Tahap pratikalitas
Pada tahap ini akan dilakukan uji coba terhadap produk
yang dibuat agar mengetahui kepraktisan produk yang dibuat
30

melalui pengisian angket kepada pendidik maupun peserta didik


sebagai responden terhadap produk yang dipaparkan.
b. Tahap Efektivitas
Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas pada satu kelas yaitu
kelas X SMAN 1 X Koto. Uji coba ini dilakukan untuk melihat
efektifitas dari E-LKPD Fisika yang dirancang dengan
membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan
LKPD Fisika (Pretest) dan setelah menggunakan LKPD Fisika
(posttest).
5. Tahap Evaluasi
Tahap terakhir dari pengembangan ADDIE adalah evaluasi. Pada
tahap ini produk yang sudah dikembangkan akan dievaluasi sesuai
dengan analisis kebutuhan, daesain media, serta tahap evaluasi dalam
mengujicobakan produk yang dihasilkan.

D. Subjek Uji Coba


Uji coba terbatas dilakukan kepada peserta didik kelas X di SMAN
1 X KOTO menggunakan e-LKPD materi momentum dan impuls
terintegrasi Al-Qur’an dengan situs web liveworksheets menggunakan
model kooperative tipe Think Pair Share (TPS). Uji coba terbatas ini
dilakukan hanya satu kelas .untuk mendapatkan nilai kuantitatif dan
kualitatif dari kepratisan dan keefektifan e-LKPD yang akan disusun dan
dirancang.

E. Jenis Data
Dalam penelitian ini, ada dua jenis data yaitu kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa deskripsi dalam kata,
berupa masukan dan perbaikan dari pakar ahli (teknologi dan pendidikan
fisika), pendidik mata pelajaran fisika SMAN 1 X Koto dan peserta didik
SMAN 1 X Koto. Kedua, data kuantitatif adalah data yang bisa diukur
atau dihitung secara langsung karena data yang didapatkan berupa
informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau angka.
31

Data ini diperoleh dari kegiatan validasi dan pengisian angket oleh para
ahli, dan peserta didik untuk diketahui validitas dan praktikalitas dari e-
LKPD yang telah disusun serta dikembangkan.

F. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sebuah penelitian dibutuhkan
yang namanya instrument penelitian. Adapun instrument yang digunakan
yaitu:
1. Lembar Validasi
a. Lembar Validasi E-LKPD
Lembar validasi E-LKPD Fisika terintegrasi al – qur’an
berbasis TPS pada materi Momentum dan Impuls dilakukan
oleh validator dimana validasi ini digunakan untuk
mengetahui apakah produk yang dibuat sudah valid atau
belum. Adapun instrumen dari pengumpulan data ini
dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan ahli tafsir.
1) Ahli materi
Validasi ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelayakan
dari materi yang disajikan pada E-LKPD.
Tabel 3. 1 Validasi lembar penilaian ahli materi

No Aspek Validasi Metode Instrumen


Pengumpulan Data Penelitian
1 Kelayakan isi Diskusi dengan ahli Lembar
2 Kelayakan materi validasi
penyajian
3 Kelayakan bahasa
(Sumber: BNSP, dalam Susan Aprilia Dwi Sari, 2021)
2) Ahli media
Validasi ahli media bertujuan untuk mengetahui kelayakan
dari produk atau media yang dibuat.
32

Tabel 3. 2 Validasi Lembar Penilaian Ahli Media

No Aspek Validasi Metode Instrumen


Pengumpulan Data Penelitian
1 Kelayakan Diskusi dengan ahli Lembar
kegrafikan media Validasi
2 Kelayakan bahasa
(Sumber: BNSP, dalam Susan Aprilia Dwi Sari, 2021)
3) Ahli tafsir
Validasi ahli tafsir berguna untuk mengetahui kesesuaian
dari yang dibuat.

Tabel 3. 3 Validasi Lembar Penilaian Ahli Tafsir

No Aspek Validasi Metode Instrumen


Pengumpulan Data Penelitian
1 Kelayakan isi Diskusi dengan ahli Lembar
2 Kelayakan tafsir Validasi
penyajian
3 Kelayakan bahasa

b. Lembar validasi uji pratikalitas


Uji pratikalitas berupa angket respon pendidik dan peserta
didik, Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui informasi
apakah produk yang dihasilkan valid atau tidaknya.
Tabel 3. 4 Validasi Angket Respon Pendidik dan Peserta Didik

No Aspek Metode Instrument


Pengumpulan Data Penelitian
1 Format angket diskusi dengan Lembar
2 Bahasa yang validator dan pakar validasi
digunakan penelitian fisika
3 Butir pertanyaan
angket

c. Lembar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Lembar validasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah RPP yang
dirancang valid atau tidak.
33

Tabel 3. 5 Validasi RPP

No Aspek Metode Instrumen


Pengumpulan Data Penelitian
1 Format RPP Diskusi dengan Lembar
2 Isi RPP validator dan pakar validasi
penelitian fisika

2. Lembar praktikalitas

Pada tahap ini dilakukan uji coba untuk melihat


keterpakaian e-LKPD yang telah dirancang. E-LKPD ini memiliki
praktikalitas yang tinggi apabila bersifat praktis dan mudah
digunakan.
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Angket Praktikalitas Produk
No Variabel Indikator
Praktikalitas
1. Efisiensi Waktu a. Hemat waktu
Penggunaan Media
2. Kemudahan a. Mudah digunakan
Penggunaan Media b. Dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Pembelajaran pembelajaran
3. Manfaat Media a. Mempermudah pemahaman konsep
Pembelajaran b. Membantu pendidik dalam pembelajaran
c. Memberi kesan perhatian (minat belajar)
d. Belajar mandiri
e. Belajar sesuai dengan kecepatan peserta didik
(Nuzuliana, 2015)

3. Instrumen Efektivitas
Instrumen efektivitas digunakan untuk mengetahui tingkat
keefektifan E-LKPD Fisika SMA/MA dengan Think Pair Share
(TPS) berintegrasi al – qur’an pada materi Momentum dan Impuls.
Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik. Tes yang dilakukan dalam bentuk pretest dan
posttest. Agar mendapatkan tes yang baik maka perlu dilakukan
Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penyusunan instrument
Langkah-langkah penyusunan instrument yaitu menentukan
tujuan penyusunan instrumen tes, membatasi pokok pembahasan
34

yang dites, membuat kisi-kisi soal, membuat butir-butir soal,


Menyusun butir-butir soal, validasi soal, revisi instrument tes, uji
coba instrument tes, menganalisis butiran soal, dan menjadikan satu
paket soal (Subando, 2022).
b. Validasi soal tes
Agar soal yang dites mendapatkan kategori layak untuk
digunakan perlu adanya soal tersebut divalidasi oleh validator.
Tabel 3. 7 Validasi tes

No Aspek Metode Instrumen


Pengumpulkan Data Penelitian
1 Indikator soal Diskusi dengan Lembar
2 Format soal validator dan pakar validasi
3 Kesesuaian soal penelitian fisika
dengan materi

c. Uji coba instrument


Sebelum tes dilaksanakan pada kelas eksperimen tes perlu
diujicobakan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah soal yang
sudah dibut dapat digunakan untuk tes atau perlu dilakukan
revisi.hasil uji coba yang didapatkan kemudian dianalisis dengan
menggunakan tiga bagian berikut:
(1) Indeks kesukaran soal
Sebutir soal akan dikatakan baik apabila soal tersebut
berada pada kriteria yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu
mudah. Oleh karena itu agar mengetahui indeks kesukaran dari
sebutir soal maka dapat menggunakan persamaan berikut:
𝐵
𝑃 =
𝐽𝑆
Keterangan:
P = indeks kesukaran soal
B = banyaknya peserta didik yang menjawab benar
35

JS = jumlah seluruh peserta tes


Tabel 3. 8 Indeks Kesukaran Soal

No Indeks Kesukaran Kriteria Klasifikasi


1 0,00 – 0,29 Sukar Dibuang
2 0,30 – 0,70 Sedang Dipakai
3 0,71 – 1,00 Mudah Dibuang
Sumber: (Kurniawan, 2021)
(2) Daya pembeda soal
Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal dalam
membedakan peserta didik yang pintar dan kurang pintar.
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya beda soal
adalah dengan membagi peserta didik kepada kelompok atas
dan kelompok bawah.
Langkah-langkah untuk menghitung daya beda soal
sebagai berikut:
a) Mengurutkan skor tertinggi paling atas sampai skor paling
rendah lalu dibagi dua.
b) Menulis atau memberi kode terhadap pengelompokan atas
dan bawah. Masukkan kedalam persamaan daya pembeda:
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷 = − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
D = daya pembeda soal
BA = banyaknya peserta didik kelompok atas
yang menjawab benar
JA = jumlah peserta didik kelompok atas
BB = banyaknya peserta didik kelompok bawah
yang menjawab benar
JB = jumlah peserta didik kelompok bawah
PA = proporsi peserta didik kelompok atas yang
menjawab benar
36

PB = proporsi peserta didik kelompok bawah


yang menjawab benar
Untuk membedakan interpretasi dari angka indeks
diskriminasi dapat digunakan acuan sebagai berikut:
Tabel 3. 9 Daya Pembeda Soal

No Besarnya Angka Indeks Kriteria Klasifikasi


Diskriminasi (D)
1 >0,20 Jelek Dibuang
2 0,21 – 0,40 Cukup Dipakai
3 0,41 – 0,70 Baik Dipakai
4 0,71 – 1,00 Baik Dipakai
sekali
Sumber: (Arikunto, 2015)
(3) Reliabilitas tes
Reabilitas tes merupakan instrument yang digunakan
beberapaa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Reabilitas tes ini dapat
ditentukan dengan persamaan:
𝑁 (Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
𝑟𝑏 =
√{𝑁Σ𝑋 2 −(Σ𝑋)2 }{𝑁Σ𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }
Keterangan:
rb = realibilitas setengah tes
N = jumlah peserta didik
X = jumlah jawaban yang dijawab benar oleh
kelompok ganjil/atas
Y = jumlah jawaban yang dijawab benar oleh
kelompok genap atau bawah
untuk menghitung reabilitas seluruh tes digunakan
persamaan:
2𝑟𝑏
𝑟11 =
1 + 𝑟𝑏
Keterangan:
r11 = reabilitas seluruh tes
37

Interpretasi reabilitas soal dapat dilihat pada tabel 3.10:


Tabel 3. 10 Reabilitas Soal

No Indeks Reliabilitas soal Klasifikasi


1 0,80≤ 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
2 0,60≤ 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi
3 0,40≤ 𝑟11 ≤ 0,60 Sedang
4 0,20≤ 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
5 0,00≤ 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat rendah
Sumber: (Arikunto 2015)

G. Teknik Analisis Data


1. Analisis Validitas
Analisis ini bertujuan untuk menganalisis secara keseluruhan
aspek yang dinilai dari setiap validator terhadap instrumen penelitian.
Analisis validitas diolah memakai rumus:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑃 = 𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Dengan kategori validasi sebagai berikut:
Tabel 3. 11 Kategori Validasi LKPD Elektronik
Interval Kategori
0% - 20% Tidak Valid
21% - 40% Kurang valid
41% - 60% Cukup Valid
61% - 80% Valid
81% - 100 % Sangat Valid
(Riduwan, 2005)

2. Analisis Praktikalitas
Angket ini diberikan kepada pendidik dan peserta didik
dilakukan setelah mengikuti pembelajaran penggunaan LKPD. Data
yang didapat sebelumnya dianalisis memakai rumus:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑃 = 𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Hasil data yang didapatkan, setiap rantang dikategorikan
sebagai berikut pada Tabel 3.12
Tabel 3. 12 Kategori Praktikalitas LKPD Elektronik
38

Interval Kategori
0% - 20% Tidak Praktis
21% - 40% Kurang Praktis
41% - 60% Cukup Praktis
61% - 80% Praktis
81% - 100 % Sangat Praktis
(Riduwan, 2005)

3. Analisis efektivitas
Supaya mengetahui keefektifan dari produk yang akan dibuat maka
dilakukan analisis normal gain (n-gain), yaitu mencari nilai selilih dari
nilai pretesst dan posttes. Penulis menggunakan analisis normal gain
ini untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik setelah
pembelajaran dengan menggunakan E-LKPD Fisika SMA/MA dengan
strategi Inkuiri Terbimbing berintegrrasi al – qur’an pada materi suhu
dan kalor. Persamaan yang digunakan untuk mencari normal gain
yaitu:
𝑋̅𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑋̅𝑝𝑟𝑒
𝑛 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 = ̅
𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋̅𝑝𝑟𝑒
Tabel 3. 13 Kriteria n-gain

No Interval Koefisien Kriteria


1 n-gain<0,3 Rendah
2 0,3≤n-gain<0,7 Sedang
3 n-gain≥0,7 Tinggi
Sumber: (Y. S. Sari 2016)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian E-LKPD Fisika Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis Tipe
Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum Dan Impuls SMA/MA
Kelas X ini dirancang berdasarkan jenis penelitian R&D dengan
menerapkan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian yang
diperoleh sebagai berikut:
1. Hasil Tahap Analisis (Analysis)
a. Hasil Observasi Dan Wawancara Dengan Guru Fisika
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu
guru Fisika di SMAN 1 X Koto bahwa dalam pembelajaran fisika
telah menggunakan media dan sumber belajar seperti buku cetak,
modul, LKPD dan internet. Akan tetapi, hal ini belum
membangkitkan motivasi belajar peserta didik terkhususnya pada
materi fisika. Hal ini dikarenakan tampilan buku yang digunakan
kurang menarik dan bahasa yang sulit dipahami peserta didik
sehingga menjadi kendala bagi peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran. Dalam pembelajaran pendidik masih
menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab serta fokus
dengan rumus yang disampaikan. Saat pembelajaran berlangsung,
peserta didik terbiasa memperhatikan dan mencatat materi apa saja
yang disampaikan oleh pendidik. Pembelajaran seperti ini kurang
melibatkan keaktifan peserta didik, sehingga kemampuan berpikir
dan pemecahan masalah secara mandiri semakin rendah, bahkan
hanya mengharapkan kemampuan teman dalam proses pengerjaan
soal.
Pada zaman sekarang, peserta didik tertarik belajar dengan
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Untuk itu,
dirancanglah sebuah E-LKPD Fisika terintegrasi Al-Qur’an yang

39
40

mengaitkan materi Fisika dengan ayat-ayat Al-Qur’an dengan


darapan mampu menanamkan sikap akhlak, keimana, dan
ketaqwaan sesuai dengan K1 dan K2 yang tercantum dalam
kurikulum 2013. Kemudian juga dapat menciptakan peserta didik
yang memuliakan Kebesaran Tuhan. Materi dalam E-LKPD ini
juga dirancang menggunakan langkah-langkah Think Pair Share
dengan harapan dapat meningkatkan keaktifan, kemandirian, dan
motivasi peserta didik untuk belajar.
b. Analisis Media Dan Bahan Ajar Yang Digunakan
Hasil dari analisis ini adalah, dalam proses pembelajaran
guru menyediaan bahan ajar berupa buku paket yang telah
disediakan oleh sekolah. Bahan ajar ini bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam memahami materi yang sedang dipelajari.
Penggunaan bahan ajar berupa buku paket/cetak ini juga membantu
pendidik dalam membimbing peserta didik menggali informasi-
informasi atau konsep yang tidak bisa disampaikan oleh guru
dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berupa buku cetak yang
digunakan seperti Gambar 4.1

Gambar 4. 1 Buku Sumber Ajar


Sumber: Guru Fisika
41

c. Hasil Analisis Karakteristik Peserta Didik


Hasil analisis yang didapat adalah berdasarkan
pembelajaran konvensional yang dilakukan, peserta didik hanya
memperhatikan, mendengarkan serta memahami apa yang
disampaikan oleh pendidik. Pada proses ini keterlibatan peserta
didik kurang dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik
tidak dapat memahami materi dengan baik. Peserta didik lebih
tertarik dan termotivasi pada bahan ajar yang berisikan gambar dan
fitur-fitur yang dapat meningkatkan minat pesera didik sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Pada mata pelajaran
fisika terdapat materi-materi yang sulit untuk dipahami oleh peserta
didik.
Contohnya pada materi momentum dan impuls memiliki
banyak penerapan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
diperlukan keadaan yang nyata untuk meningkatkan tingkat
berpikir peserta didik dalam memahaminya. Animasi-animasi yang
dapat menggambarkan berbagai fenomena di dalam pembelajaran
diperlukan untuk meningkatkan tingkat berpikir siswa. Pada E-
LKPD yang dirancang berbasis sintak TPS, diharapkan
kemampuan pemecahan masalah dan motivasi peserta didik dapat
meningkat sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
baik.
d. Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran
Hasil analisis tujuan pembelajaran diperoleh dari silabus
bidang studi Fisika Kelas X berdasarkan kurikulum 2013 edisi
revisi pada materi momentum dan impuls dapat dilihat dari table
4.1.
Tabel 4. 1Analisis Silabus Pembelajaran Fisika Kelas X

Kompetensi Inti (KI)


KI.1 menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
42

pduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,


responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
bererinteraksi secara aktif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmua mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan. mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD)
3.10 menerapkan konsep 4.10 menyajikan hasil
momentum dan impuls, pengujian penerapan hukum
sera hukum kekekalan kekekalan momentum,
momentum dalam misalnya bola jatuh bebas ke
kehidupan sehari-hari lantai dan roket sederhana
e. Hasil Analisis Literatur Tentang Live Worksheets
Bahan ajar E-LKPD ini berupa lembaran yang disusun
secara matematis sesuai dengan model pembelajaran yang
digunakan. Pada E-LKPD ini terdapat fitur-fitur Live Worksheets
yang dapat mendukung penggunaan sintak pada model Think Pair
Share. E-LKPD ini berisikan lembar kegiatan penyelidikan yang
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan secara mandiri dan
membuat aktivitas pembelajaran peserta didik lebih terarah
sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.
E-LKPD ini dirancang semenarik mungkin sehingga peserta
didik tertarik dalam pengerjaannya dan dapat memotivasi dalam
43

pemahaman materi yang disediakan. Susunan E-LKPD ini secara


umumini secara umum berupa: 1) cover, 2) kata pengantar, 3)
kompetensi inti dan petunjuk penggunaan LKPD, 4) kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran, 5) uraian materi yang berisikan
gambar dan video pembelajaran, 6) lembar penyelidikan
berdasarkan sintak TPS, 7) evaluasi akhir sebagai bentuk hasil
pemahaman peserta didik.
2. Hasil Tahapan Perancangan (Design)
Perancangan media pembelajaran berupa E-LKPD berbasis TPS
ini berdasarkan indikator pembelajaran fisika materi momentum dan
impuls. Adapun tahapan perancangan produk atau tahap design sebagai
berikut:
a. Membuat Garis Besar Program Media (GBPM)
Perancangan GBPM produk yang dikembangkan dapat dilihat
pada Tabel 4.2
Tabel 4. 2 Garis Besar Program Media (GBPM) E-LKPD
Berbasis TPS

Aspek Uraian
Judul Lembar kerja peserta didik (LKPD) terintegrasi
al-qur’an berbasis tipe think pair share (TPS)
pada materi momentum dan impuls SMA/MA
kelas X
Satuan SMA/MA sederajat
pendidikan
Kelas/Semester X/I
Mata Pelajaran Fisika
Materi Momentum dan impuls
Pembelajaran
Kompetensi 3.10 menerapkan konsep momentum dan
Dasar impuls, serta hukum kekekalan momentum
dalam kehidupan sehari-hari
4.10 menyajikan hasil pengujian penerapan
hukum kekekalan momentum, misalnya bola
jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana
Indikator 1. Menjelaskan konsep momentum dan impuls
Pembelajaran 2. Menjelaskan hubungan momentum dan
impuls
3. Menentukan hukum kekekalan momentum
44

untuk system tanpa gaya luar


4. Memahami konsep hukum kekekalan
momentum pada roket
5. Menerapkan hukum kekekalan momentum
untuk berbagai peristiwa tumbukan dalam
kehidupan sehari-hari
Ayat Al-Qur’an 1. momentum dan impuls
 Surah Q.S. Al-Najm ayat 39-41
 Surah Q.S. Al-Zalzalah ayat 7-8
2. Hukum kekekalan momentum
 Surah Asy-Syura ayat 30
3. Tumbukan
 Surah Al-Haqqah ayat 22
Media  Android/laptop, yang berfungsi sebagai alat
yang digunakan dalam proses perancangan.
 Software canva, digunakan untuk proses
editing dalam perancangan E-LKPD.
Seperti pengetikan LKPD, rancangan
Background, gambar dan lainnya yang
menunjang terciptanya E-LKPD yang
menarik.
 Live Worksheets.com sebagai platform yang
dipakai untuk pengeditan fitur, sehingga
menunjang terciptanya E-LKPD yang
menatik untuk digunakan.

b. Pembuatan Bagan Alur (Flowchart)


Pembuatan bagan alur ini bertujuan untuk melihat gambaran
perancangan produk E-LKPD yang dibuat. Bagan alur E-LKPD
berbasis TPS dapat dilihat pada Gambar 4.2
45

Start

Desain Lkpd:
Canva
Software

Convert Pdf

Lkpd Pdf
Upload

Website: Live
Worksheets

TIDAK
Pengeditan Fitur Revisi
E-Lkpd
YA Guru
SHARE
Simpan Siswa

Identitas E-Lkpd

Pengeditan Fitur Waktu


Penggunaannya
EDIT Penilaian

Produk E-Lkpd Final Bentuk Finishing


Link Website

Gambar 4. 2 Flowchart E-LKPD Berbasis TPS


46

c. Penyusunan desain produk (Story Board)


Story board merupakan penjelasan yang berisikan tampilan
dari media E-LKPD yang didesain. Penyusunan story board
produk E-LKPD berbasis TPS dapat dilihat pada Lampiran 2.
d. Mengumpulkan Bahan-Bahan Secara Keseluruhan
Pada tahap ini peneliti mencari dan mengumpulkan bahan-
bahan yang dibutuhkan dalam rancangan E-LKPD terintegrasi Al-
Qur’an berbasis TPS. Bahan-bahan tersebut diantara lain
menentukan dan mengumpulkan materi dari beberapa sumber,
melakukan pembuatan soal objektif dan soal essay, gambar,
animasi, audio, dan video. Pada E-LKPD terdapat beberapa audio
berupa bacaan ayat Al-Qur’an terkait materi momentum dan
impuls. Hasil kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran 4
e. Pengeditan Atau Menggabungkan Bahan-Bahan Sesuai
Dengan Rancangan Yang Sudah Dibuat Atau Proses
Pengeditan
Pada tahap penggabungan ini, semua bahan yang terkumpul
digabungkan dengan melihat kesesuaian tata letak bahan yang
dibutuhkan untuk menciptakan E-LKPD yang mudah dipahami
dan menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk menjadikannya
sebagai bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan dalam
belajar. Langkah-langkah pengeditan ini dapat dilihat sebagai
berikut:
1) Pengeditan awal melalui media canva.com, dengan memilih
background, melakukan pengeditan dan memasukkan gambar
yang dilihat pada Gambar 4.3
47

Gambar 4. 3 Pengeditan Menggunakan Canva.com


2) Convert ke dalam bentuk PDF seperti Gambar 4.4

Gambar 4. 4 LKPD dalam bentuk PDF

3) Upload LKPD pdf ke Web : Live Worksheets.com, seperti


Gambar 4.5
48

Gambar 4. 5 Web: Live Worksheets.com


4) Lakukan register pengguna sebagai guru, seperti Gambar 4.6

Gambar 4. 6 Register pengguna sebagai Guru

5) Upload LKPD dan edit menggunakan fitur Live Worksheets,


seperti Gambar 4.7
49

Gambar 4. 7 upload dan pengeditan Fitur live Worksheets


6) Setelah pengeditan, simpan dengan pengguna sebagai guru,
seperti Gambar 4.8

Gambar 4. 8 Simpan Sebagai Pengguna Guru


50

7) Setelah disimpan, isikan identitas E-LKPD, seperti Gambar


4.9

Gambar 4. 9 Identitas E-LKPD

8) Selanjutnya edit untuk penyebaran E-LKPD dalam


penerapannya seperti waktu, penilian seperti Gambar 4.10

Gambar 4. 10 Identitas Penyebaran E-LKPD


f. Tahap Finishing
Setelha proses penggabungan semua bahan yang dibutuhkan
sehingga terciptanya E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis
TPS sebagai bahan ajar membantu peserta didik dalam
51

memahami materi dalam pembelajaran. Produk E-LKPD ini


berupa link, yaitu:
1) Link Sub Bab 1:
https://www.liveworksheets.com/c?a=s&g=X&s=Fisika&t=q8
6yx91v2qm&mn=nz&m=d&e=n&sr=n&ms=uzz&l=hu&i=txt
zdt&r=kq&db=5&f=dzddudzx&cd=pt61im47y5tvlgnllwxzmz
gnzct8ngnnxngmxgg
2) Link Sub Bab 2:
https://www.liveworksheets.com/c?a=s&g=X&s=Fisika&t=q8
6yx91v2qm&mn=nz&m=d&e=n&sr=n&ms=uzz&l=em&i=tx
tzdc&r=ss&db=5&f=dzddudzx&cd=pt61im47y5tvlgnllrvzmz
gnkpp8ngnnxngmxgg
3) Link Sub Bab 3:
https://www.liveworksheets.com/c?a=s&g=X&s=Fisika&t=q8
6yx91v2qm&mn=nz&m=d&e=n&sr=n&ms=uz&l=gf&i=txtz
tu&r=ky&db=5&f=dzddudzx&cd=pt61im47y5tvlgnllbezmzg
zxci8ngnnxngmxg

Pada tahap perancangan ini juga dilakukan penyusunan


instrumen untuk proses pengumpulan data yang akan dilakukan,
yaitu:

1. Instrumen Uji Validasi


Pada proses ini dirancang instrumen validitas materi
dan validitas media yang akan digunakan untuk uji validitas
produk E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS. Hasil
rancangan instrumen validasi untuk ahli materi dapat dilihat
pada Lampiran 6, untuk ahli media pada Lampiran 9 dan
untuk ahli Tafsir pada Lampiran 12.
2. Instrumen uji praktikalitas
Pada proses ini akan dirancang instrumen angket
respon yang memuat pendapat-pendapat pendidik dan peserta
52

didik terhadapt E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS.


Angket respon yang dirancang akan divalidasi terlebih dahulu
setelah itu akan dibagikan ke pendidik dan peserta didik
untuk melihat kepraktisan produk yang telah dirancang. Hasil
instrumen lembar angket respon pendidik dapat dilihat pada
Lampiran 24 dan instrumen lembar angket peserta didik
dapat dilihat pada Lampiran 26.
3. Instrumen Validasi RPP
Instrumen validasi RPP dibuat berdasarkan
komponen-kompenon yang ada pada RPP. RPP yang
digunakan dapat dilihat pada Lampiran 22 dan hasil
rancangan instrumen validasi RPP dapat dilihat pada
Lampiran 23.
4. Instrumen Validasi Soal
Instrumen validasi soal dirancang berdasarkan
kesesuaian soal dengan KD, KI serta indikator pembelajaran.
Penggunaan kata-kata operasional yang baik dan tingkat
kesukaran soal. Soal yang dibuat disesuaikan dengan kisi-
kisi soal yang telah dibuat sebelumnya, kisi-kisi soal yang
dapat dilihat pada Lampiran 28. Adapun hasil rancangan
instrumen validasi dapat dilihat pada Lampiran 19.
3. Hasil Tahapan Pengembangan (Development)
Pada tahapan ini, produk yang telah dirancang akan divalidasi
berdasarkan instrumen validasi yang dibuat. Sebelum proses validasi
produk, instrumen yang akan digunakan akan divalidasi terlebih dahulu.
Hasil validasi dapat dilihat sebagai berikut:
a) Hasil Validasi Materi, Media Dan Tafsir E-LKPD Fisika
Terintegasi Al-Qur’an Berbasis Think Pair Share (TPS)
Validasi lembar validitas ini divalidasi oleh 3 dosen ahli
dan 1 guru fisika yang didasari pada instrumen yang dirancang.
Lembar validasi yang divalidasi adalah lembar validasi ahli media,
53

ahli materi dan ahli tafsir serta lembar angket respon pendidik dan
peserta didik. Hasil validasi lembar validasi dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 4. 3 Hasil Validasi Ahli Materi E-LKPD Terintegrasi Al-


Qur’an Berbasis TPS

Penyataan Penilaian Jml Skor Skor KET


max %
1 2 3
Kelayakan isi 23 32 30 85 96 88,5 Sangat
valid
Kelayakan 15 15 18 48 60 80 Valid
penyajian
Kelayakan 13 20 20 53 60 88,3 Sangat
bahasa Valid
Jumlah 51 67 68 186 216 86,1 Sangat
Valid

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, hasil validasi E-LKPD


terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS pada aspek kelayakan isi
dikategorikan sangat valid yaitu 88,5%, berarti E-LKPD yang
dirancang sudah merujuk pada kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.pada aspek kelayakan bahasa hasil validitas yang
didapat yaitu 88,3% dengan kategori sangat valid berarti bahasa
yang digunakan pada E-LKPD sudah sesuai dengan perkembangan
peserta didik dan mudah dipahami. Pada aspek kelayakan
penyajian hasil validitas yang didapat adalah 80% dengan kategori
valid, berarti format yang digunakan pada E-LKPD sudah sesuai
dengan kaidah pembuatan E-LKPD yang baik dan benar.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan
pembelajaran yang terdapat pada E-LKPD telah sesuai dengan
silabus pembelajaran dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan.
E-LKPD telah dilengkapi langkah-langkah TPS dan terintegrasi
Al-Qur’an. Dimana terlihat pada hasil validasi tersebut bahwa E-
LKPD diikategorikan sangat valid dengan pencapaian rata-rata
54

persentase 86,1%. Untuk mengetahui rincian analisis validasi ahli


materi dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 4. 4 Hasil Validasi Ahli Media E-LKPD Terintegrasi Al-


Qur’an Berbasis TPS

Penyataan Penilaian Jml Skor Skor KET


max %
1 2 3
Kelayakan 47 62 61 170 192 88,5 Sangat
Kegafikan valid
Kelayakan 9 9 12 30 36 83,3 Sangat
Bahasa Valid
Jumlah 56 71 73 200 228 87,7 Sangat
Valid

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, menunjukkan hasil validasi


media E-LKPD pada setiap aspeknya, untuk aspek kegrafikan
diperoleh nilai 88,5% kategori sangat valid dan untuk aspek
kelayakan bahasa diperoleh nilai 83,3% dengan kategori sangat
valid. Secara keseluruhan E-LKPD ini dikatakan sangat valid
dengan persentase 87,7%. Untuk mengetahui rincian anlisis
validasi ahli materi dapat dilihat pada Lampiran 11.

Tabel 4. 5 Hasil Validasi Ahli Tafsir E-LKPD Terintegrasi Al-


Qur’an Berbasis TPS

Pernyataan Penilaian Skor Skor KET


Max %
Kelayakan isi 12 16 75 Valid
Kelayakan 6 8 75 Valid
penyajian
Kelayakan 21 24 87,5 Sangat Valid
bahasa
Jumlah 39 48 81,25 Sangat Valid

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, hasil validasi E-LKPD


terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS pada aspek kelayakan isi
dikategorikan valid yaitu 75%, pada aspek kelayakan bahasa hasil
55

validitas yang didapat yaitu 87,5% dengan kategori sangat valid..


Pada aspek kelayakan penyajian hasil validitas yang didapat adalah
75% dengan kategori valid. Secara keseluruhan E-LKPD ini
dikatakan sangat valid dengan persentase 81,25%. Untuk melihat
rincian analisis validasi ahli tafsir dapat dilihat pada Lampiran 14.
Berdasarkan saran dan masukan dari masing-masing
validasi, maka dilakukannya perbaikan dengan tujuan E-LKPD
terntegrasi Al-Qur’an berbasis TPS ini diterapkan dengan baik,
menarik dan mudah dipahami peserta didik sehingga dapat menjadi
salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Perbaikan dalam dilihat sebagai berikut:
a) Perbaikan kesalahan penulisan yang digunakan dalam E-LKPD
Saran dari validator adalah masih terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan seperti “hokum” seharusnya “hukum”, dll.
Perbaikan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.11

a. sebelum revisi
56

b. setelah revisi

Gambar 4.11 sebelum dan setelah revisi


b) Perbaikan penulisan nomor bagian pada E-LKPD
Pada nomor bagian masih terdapat beberapa kesalahan, dimana
susunan nomor bagian pada E-LKPD masih acak. Perbaikan
yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.12

a. sebelum revisi
57

b. setelah revisi
Gambar 4.12 sebelum dan setelah revisi
c) Menambahkan basmallah pada setiap awal penulisan Ayat Al-
Qur’an
Pada setiap ayat Al-Qur’an, validator menyarankan
menambahkan basmallah pada awalannya. Perbaikan ini dapat
dilihat pada Gambar 4.13

a. sebelum revisi
58

b. setelah revisi
Gambar 4.13 sebelum dan setelah revisi

d) Mengganti ayat Al-Qur’an pada E-LKPD


Pada sub bab 3 materi Tumbukan, ayat yang terdapat pada
LKPD tersebut kurang tepat, dan disarankan oleh validator
untuk mengganti ayat tersebut. Perbaikan yang dilakukan dapat
dilihat pada Gambar 4.14

a. sebelum revisi
59

b. setelah revisi
Gambar 4.14 sebelum dan setelah revisi

b) Hasil validasi angket respon pendidik terhadap praktikalitas


E-LKPD Fisika Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis TPS
Dalam melakukan penelitian, untuk melihat hasil respon
pendidik terhadap praktikalitas E-LKPD Fisika terintegrasi al-
qur’an berbasis TPS dimana peneliti menggunakan angket respon
pendidik. Validasi angket respon ini yang mana telah di validasi
oleh 3 validator, secara umum dapat diamati pada Tabel 4.9

Tabel 4. 6 Hasil Validasi Lembar Angket Respon Pendidik

Penyataan Penilaian Jml Skor Skor KET


max %
1 2 3
Format angket 3 4 3 10 12 83,3 Sangat
valid
Bahasa yang 6 5 6 17 24 70,8 Valid
digunakan
Butir 9 9 9 27 36 75 Valid
pernyataan
angket
Jumlah 18 18 18 54 72 75 Valid
60

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, hasil validasi yang didapatkan


adalah 75% dengan kategori valid, berarti angket respon pendidik
sudah layak untuk digunakan. Untuk rincian hasil analisis validitas
angket respon pendidik dapat dilihat pada Lampiran 16.

c) Hasil validasi angket respon pendidik terhadap praktikalitas


E-LKPD Fisika Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis TPS
Dalam melakukan penelitian, untuk melihat hasil respon
pendidik terhadap praktikalitas E-LKPD Fisika terintegrasi al-
qur’an berbasis TPS dimana peneliti menggunakan angket respon
pendidik. Validasi angket respon ini yang mana telah di validasi
oleh 3 validator, secara umum dapat diamati pada Tabel 4.10

Tabel 4. 7 Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik

Penyataan Penilaian Jml Skor Skor KET


max %
1 2 3
Format angket 3 4 3 10 12 83,3 Sangat
valid
Bahasa yang 6 5 6 17 24 70,8 Valid
digunakan
Butir 9 9 9 27 36 75 Valid
pernyataan
angket
Jumlah 18 18 18 54 72 75 Valid
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, hasil validasi yang
didapatkan adalah 75% dengan kategori valid, berarti angket respon
peserta didik sudah layak untuk digunakan. Untuk rincian hasil
analisis validitas angket respon peserta didik dapat dilihat pada
Lampiran 18.

d) Hasil validasi soal


Peneliti menggunakan lembar validasi untuk memperoleh
soal yang valid. Hal ini dilakukan dengan memberikan lembsr
61

validasi yang terdiri dari beberapa aspek secara keseluruhan yang


mana dapat diamati pada Tabel 4.11

Tabel 4. 8 Hasil Validasi Lembar Soal

Penyataan Penilaian Jml Skor Skor KET


max %
1 2 3
Kelengkapan 12 12 12 36 36 100 Sangat
komponen valid
soal
Isi soal tes 27 26 25 78 96 81,25 Sangat
Valid
Penggunaan 6 8 6 20 24 83,3 Sangat
bahasa Valid
Jumlah 45 46 43 134 156 85,8 Sangat
Valid

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka tampak hasil validasi


soal yaitu sangat valid dengan persentase 85,8%. Maka soal sangat
layak untuk di sebarkan kepada peserta didik. Untuk mengetahui
rincian analisis validasi soal dapat dilihat pada Lampiran 20.
e) Validasi RPP
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran, peneliti juga
merancang RPP. Sebelum RPP yang dirancang diterapkan didepan
kelas, terlebih dahulu RPP divalidasi oleh tiga orang validator. Hasil
data yang diperoleh dapat diamati pada Tabel 4.12

Tabel 4. 9 Hasil Validasi Lembar RPP

Penyataan Penilaian Jml Skor Sko KET


max r
%
1 2 3
Kesesuaian 11 11 9 31 36 86,1 Sangat
dengan valid
kurikulum
Perumusan 20 15 15 50 60 83,3 Sangat
indikator Valid
Perumusan 8 6 6 20 24 83,3 Sangat
62

tujuan Valid
pembelajar
an
Pengorgani 20 16 20 56 60 93,3 Sangat
sasian Valid
materi
Pemilihan 8 8 8 24 24 100 Sangat
sumber Valid
belajar
Langkah- 24 21 20 65 72 90,2 Sangat
langkah Valid
pembelajar
an
Penilaian 16 20 18 54 72 75 Valid
Kebebasan 13 16 12 41 48 85,4 Sangat
dan Valid
penulisan
Jumlah 120 113 108 341 396 86,1 Sangat
Valid

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, maka hasil validasi RPP


dikategorikan valid yaitu 86,1%, berarti RPP sudah layak untuk
digunakan dengan beberapa perbaikan kalimat sesuai dengan saran
dan masukan dari validator. Untuk meihat rincian analisis validasi
RPP dapat dilihat pada Lampiran 23.
4. Hasil Tahapan Penerapan (Implementation)
Pada tahapan ini, produk E-LKPD yan telah diiuji validitasnya
diujicobakan atau diterapkan ke pendidik dan peserta didik di SMA N 1
X Koto untuk dilihat kepraktisan produk E-LKPD yang diciptakan.
Hasil praktikalitas E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS adalah
sebagai berikut:
a) Hasil Praktikalitas Pendidik
Produk E-LKPD diuji cobakan ke 2 orang guru fisika untuk
mengetahuii kepraktisan produk yang dikembangkan. Kepraktisan
produk dilihat dari penilaian angket yang diberikan oleh guru
berdasarkan aspek yang dinilai, seperti kemudahan penggunaan
dalam pembelajaran, bahasa yang mudah dimengerti, efisiensi
63

waktu dalam penggunaannya, dan kegrafikan dari produk. Hasil


dari penerapan produk E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis
TPS dari guru dapat dilihat pada Lampiran 25. dan untuk
mengetahui kepraktisan masis-masing aspek dapat dilihat pada
Tabel 4.14
Tabel 4. 10 Hasil Praktikalitas Guru Untuk Masing-Masing
Aspek Dari E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis Tipe
Think Pair Share

No Pernyataan Jumlah Jumlah (%) kategori


max
1 Kemudahan 41 48 85,4 Sangat
dalam praktis
penggunaan
2 Manfaat yang 42 48 87,5 Sangat
didapat praktis
3 Efisiensi waktu 30 32 93,75 Sangat
pembelajaran praktis
Rata-rata 88,8 Sangat
praktis
Berdasarkan Tabel 4.14, hasil praktikalitas dari masing-
masing aspek pada produk E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an
berbasis TPS didapatkan nilai persentase 88,8% dikategorikan
sangat praktis. Didapatkan aspek kemudahan penggunaan dengan
persentase 85,4%, manfaat yang didapat dengan persentase 87,5%
dan efisiensi waktu pembelajaran dengan persentase 93,75%
dengan kategori sangat praktis.

b) Hasil Praktikalitas Peserta Didik


Hasil uji praktikalitas produk E-LKPD terintegrasi Al-
Qur’an dapat dilihat pada Lampiran 27. dan untuk mengetahui
hasil praktikalitas masing-masing aspek dapat dilihat pada Tabel
4.15
64

Tabel 4.11 Hasil Praktikalitas Peserta Didik Untuk Masing-


Masing Aspek Dari E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis
Tipe Think Pair Share

No Pernyataan Jumlah Jumlah (%) kategori


max
1 Kemudahan 474 576 82,2 Sangat
dalam praktis
penggunaan
2 Manfaat yang 487 576 84,5Sangat
didapat praktis
3 Efisiensi waktu 317 385 82,5 Sangat
pembelajaran praktis
Rata-rata 83,06 Sangat
praktis
Berdasarkan Tabel 4.15, hasil praktikalitas dari masing-
masing aspek pada produk E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an
berbasis TPS dikategorikan sangat praktis. Didapatkan aspek
kemudahan penggunaan dengan persentase 82,2%, manfaat yang
didapat dengan persentase 84,5% kategori sangat praktis dan
efisiensi waktu pembelajaran dengan persentase 82,5% dengan
kategori sangat praktis.

f) Hasil Efektivitas E-LKPD Terintegrasi Al-Qur’an Berbasis


Think Pair Share
Efektivitas ini dilakukan dengan tes terhadap peserta didik
berupa bentuk pretest dan posttest dikelas X.IPA 1 yang
pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 2 januari-7 januari 2023
dengan 24 siswa yang terdiri dari 10 soal objektif. Sebelumnya soal
diujicobakan terlebih dahulu di kelas X.IPA 2 dengan siswa
sebanyak 24 siswa yang terdiri 25 soal, kemudian dicari tingkat
kesukaran soal, daya beda dan reabilitas soal.
Lembar jawaban pretest dan postest dapat dilihat pada
Lampiran 35 dan 36. berikut hasil perhitungan uji coba soal
pretest dan postest siswa pada Tabel 4.16.
65

Tabel 4. 12 Hasil Efektivitas Kelas X.IPA 1

No Nama Pretest Postest Gain Kategori


1 AC 40 90 0,83 Tinggi
2 AA 30 90 0,85 Tinggi
3 AAZ 30 90 0,85 Tinggi
4 AC 60 100 1 Tinggi
5 AHH 20 80 0,75 Tinggi
6 AF 20 70 0,625 Sedang
7 AFS 10 70 0,66 Sedang
8 GNR 10 80 0,77 Tinggi
9 HRA 50 100 1 Tinggi
10 HI 30 80 0,71 Tinggi
11 IEH 30 90 0,85 Tinggi
12 JE 20 80 0,75 Tinggi
13 LCS 10 80 0,77 Tinggi
14 MAS 30 90 0,85 Tinggi
15 MF 40 100 1 Tinggi
16 MNR 40 80 0,66 Sedang
17 MY 50 100 1 Tinggi
18 NHP 20 80 0,75 Tinggi
19 REP 20 90 0,875 Tinggi
20 RR 20 80 0,75 Tinggi
21 RA 20 80 0,75 Tinggi
22 SAK 10 80 0,77 Tinggi
23 SS 30 90 0,85 Tinggi
24 SA 30 80 0,71 Tinggi
Jumlah 700 2050 0,80 Tinggi
Rata-rata 29,16 85,41
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil efektifitas
yaitu gainnya sebesar 0,80 dengan kategori tinggi atau sangat
efektif. Untuk rincian perhitungan hasil uji efektivitas yang lebih
jelas dapat dilihat pada Lampiran 37.
5. Hasil Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada tahapan ini, terdapat beberapa permasalahan atau kendala
yang terjadi dalam proses pengembangan produk E-LKPD. Kendala
yang dialami adalah peserta didik yang kurang aktif dalam
pembelajaran dan sulit merubah kebiasaan yang hanya menyaksikan
guru menjelaskan materi. Dan kendala selanjutnya yaitu peserta didik
masih kesulitan dalam diskusi kelompok dikarekan kerja sama kurang
66

terjalin antara beberapa pasangan. Penelitian ini dilakukan proses uji


efektivitas, yang mana uji efektivitas ini diperlukan beberapa hal yaitu,
waktu penerapam E-LKPD 3 kali pertemuan dan penggunaan 2 kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk uji soal.
Proses implementasi atau penerapan produk ke sekolah dilakukan
selama 1 minggu yaitu pada tanggal 2-7 januari 2023. Pada tanggal 2
januari 2023 dilakukan uji coba soal untuk mendapatkan soal pretest
dan postest. Dan peneliti melakukan diskusi bersama guru fisika
dengan tujuan untuk menciptakan proses penelitian yang efektif. Pada
proses ini, peneliti juga menjelaskan mengenai produk E-LKPD yang
akan diterapkan dehingga dapat dijalankan dengan baik oleh peserta
didik. Pada tanggal 4 januari 2023, dilakukan pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik sebelum menggunakan E-LKPD dan
proses penerapan E-LKPD pertemuan 1 dengan peserta didik dikelas.
Pada tanggal 5 januari 2023 melakukan proses penerapan E-LKPD
pertemuan kedua, pada hari tanggal 6 januari 2023 melakukan proses
penerapan E-LKPD pertemuan ketiga. Tanggal 7 januari 2023,
melakukan postest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
didik setelah menggunakan E-LKPD dan pengisian angket respon
peserta didik.
Dalam menanggapi berbagai permasalah yang terjadi dalam
penelitian, peneliti selalu mendiskusikan dan mencari solusi bersama
guru fisika sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan baik
sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik dan efektif.

B. Pembahasan
1. Tahap Analisis (Analysis)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan
bersama guru fisika kelas X.IPA. guru menjelaskan model
pembelajaran yang dominan digunakan pada pembelajaran adalah
model konvensional yang melalui ceramah dan tanya jawab.
67

Penggunaan model ini keterlibatan peserta didik dalam proses


pembelajaran kurang tampak. Sebelum proses pembelajaran
terlaksana, terlebih dahulu peserta didik dibekali buku paket yan
gmenjadi acuan yang telah disediakan oleh sekolah. Bahan ajar ini
bertujuan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi
yang sedang dipelajari. Penggunaan bahan ajar berupa buku
paket/cetak dapat membantu pendidik dalam memahami materi yang
sedang dipelajari. Penggunaan bahan ajar berupa buku paket/cetak
dapat membantu pendidik dalam membimbing peserta didik menggali
informasi atau konsep yang tidak bisa disampaikan oleh guru dalam
proses pembelajaran.
Terdapat berbagai masalah dalam penerapan model pembelajaran
konvensional, contohnya alokasi waktu pembelajaran sudah
ditetapkan oleh sekolah. Proses pembelajaran menggunakan metode
konvvensional ini memakan waktu lama dalam prosesnya sehingga
peserta didik tidak cukup dalam memahami materi secara baik. Pada
proses pembelajaran, peserta didik terbiasa memperhatikan dan
mencatat materi yang ada pada buku cetak dan apa yang disampaikan
o;leh pendidik. Pembelajaran yang seperti ini membuat keterlibatan
peserta didik kurang dalam proses pembelajaran sehingga proses
berpikir dan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri peserta
didik akan rendah, bahkan hanya mengahrapkan kemampuan teman
dalam proses pengerjaan tugas. Maka dari itu dibutuhkan bahan ajar
yang dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi peserta didik
dalam belajar, sehingga kemampuan pemecahan masalah peserta didik
secara mandiri dapat meningkat dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Media pembelajaran berupa bahan ajar tentunya tidak dapat
digunakan selama proses pembelajaran daring. Menanggapi hal ini,
pendidik berperan dalam mencari solusi sehingga proses pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tetap
68

dapat tercapai dengan baik. Pada saat ini, pemerintah juga merancang
kurikulum baru yang akan dijadikan panduan dalam proses
pembelajaran, kurikulum tersebut dinamakan kurikulum merdeka.
Kurikulum ini menerapkan pembelajaran secara blanded learning,
dimana jika pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka tidak
tercapai secara penuh maka pembelajaran secara online dapat
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Penelitian oleh Silvi Yulia
Sari (2020), menjelaskan kurikulum menjadi salah satu kebijakan
pemerintah dalam menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan abad sekarang sehingga menghasilkan sumber daya
kompeten dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Berbagai permasalahan dapat terjadi dalam dunia pendidikan,
seperti penyebaran wabah virus yang mengubah sistem pendidikan di
dunia. Berdasarkan wawancara dan observasi yang diperoleh,
pembelajaran yang dilakukan selama pandemi adalah dengan
memakai sisten pembelajaran daring. Pendidik menjelaskan materi
menggunakan aplikasi whatsapp, dan bahan ajar akan dibagikan
melalui media tersebut, kemudia peserta didik mengumpulkan lembar
kerja ke email ataupun ke whatsapp pendidik. Pembelajaran
menggunakan sistem seperti ini membuat jenuh peserta didik ataupun
pendidik sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai sesuai dengan
apa yang diinginkan.
Melihat fenomena tersebut, dirancang suatu E-LKPD terintegrasi
Al-Qur’an berbasis TPS menggunakan Live Worksheets sebagai
lembar kerja yang baik saat pembelajaran di sekolah maupun di
rumah. Penelitian Yanti Maryanti (2021), merancang bahan ajar
berupa LKPD berbasis kecerdasan majemuk menggunakan Live
Worksheets menghasilkan respon positif terhadap penggunaan LKPD
oleh peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik termotivasi
dalam penggunaannya dikarenakan LKPD yang dirancang memuat
gambar, video, serta animasi yang dapat memudahkan dalam
69

pemahaman suatu konsep pembelajaran (maryanti 2021). LKPD


menggunakan live worksheets ini memuat video pembelajaran yang
dapat membantu peserta didik dalam pemahaman materi dan dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri
(Prastowo 2012). Bahan ajar berupa E-LKPD ini berupa lembaran
yang disusun secara sistematis sesuai dengan model pembelajaran
yang digunakan. Pada LKPD ini terdapat fitur-fitur Live Worksheets
yang dapat mendukung penggunaan sintak-sintak pada model Think
Pair Share. E-LKPD ini juga diintegrasikan dengan Al-Qur’an yang
mana materi dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an sehingga peserta
didik tidah hanya mendapatkan pengetahuan umum saja tetapi juga
mendapatkan pengetahuan keaagamaan. Dengan adanya E-LKPD
terintegrasi Al-Qur’an ini dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri.

2. Tahap Perancangan (Design)


Pada tahapan perancangan ini, E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an
berbasis TPS dirancang berdasarkan kaidah pembuatan LKPD yang
benar. Pada tahap ini semua bahan yang diibutuhkan akan
dikumpulkan, seperti materi, gambar, video, ayat Al-Qur’an, fitur Live
Worksheets yang sesuai dan sebagainya yang dapat menunjang
terbentuknya LKPD yang menarik dan efektif. Selain itu, LKPD ini
dilengkapi dengan KI, KD dan indikator pembelajaran yang menjadi
identitas dari LKPD yang dikembangkan. Setelah semua bahan
terkumpul, LKPD ini dirancang menggunakan media canva.
Dalam perancangan LKPD ini, pengelompokkan semua bahan
menjadi sebuah LKPD disusun berdasarkan flowchart yang telah
dirancang sebelumnya yang digunakan untuk melihat gambaran atau
susunan dari bagian-bagian pada LKPD. Tahap selanjutnya adalah
story Board, yaitu mengelompokkan semua bahan yang diperlukan
70

seperti materi, gambar, video, dan ayat-ayat Al-Qur’an sehingga


menjadi suatu rancangan E-LKPD yang akan dikembangkan.
Tahap selanjutnya adalah tahap finishing, pada tahap ini rancangan
LKPD di upload ke platform live worksheets. Selanjutnya LKPD akan
dilengkapi fitur-fitur yang tersedia yang dapat menunjang terciptanya
E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS berbentuk link yang
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik dan efektif
digunakan dalam pembelajaran.
Pada tahap ini juga dirancang instrumen validitas dan praktikalitas.
Rancangan ini dilakukan untuk mengetahui valid dan praktisnya dari
E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS yang sudah dirancang
dan akan dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu tahap pengembangan.
Setelah proses perancangan selesai, selanjutnya dilakukan bimbingan
bersama dosen pembimbing. Tujuan dari proses ini adalah untuk
meminta saran dan masukan dari rancangan yang sudah dibuat
sehingga dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahapan
pengembangan.
Penelitian Yanti Maryanti (2021), dengan judul “Rancangan
Bangun Live Worksheets Berbasis Kecerdasan Majemuk Pada Materi
Getaran Harmonis Sederhana” didasari dengan upaya
mengakomodasikan kecerdasan majemuk menggunakan LKPD
berbasis Live worksheets dalam pembelajaran. LKPD yang dirancang
yang didesain dengan mengacu pada tahapan pembelajaran kecerdasan
majemuk (kecerdasan bahasa, musikal, matematis-logis, kinestetis,
spasial, interpersonal dan naturalis) dengan menggunakan platform
berupa Live Worksheets. Hasil yang didapatkan adalah respon positif
terhadap LKPD yang mampu mengakomodasikan kecerdasan
majemuk peserta didik dalam pembelajaran. Berdasarkan penelitian
ini, pengembangan E-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis
Think Pair Share baik digunakan didalam kegiatan pembelajaran.
3. Tahap Pengembangan (Development)
71

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu


“Bagaimana validitas e-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi momentum dan impuls
SMA/MA kelas X?” sudah dapat terjawab. Secara umum, hasil
validasi E-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS
menggunakan Live Worksheets yang dijawab sesuai dengan validasi
E-LKPD oleh 4 orang validator menunjukkan bahwa E-LKPD
tersebut sangat valid dan dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan syarat perbaikan sesuai saran dari validator.
LKPD pembelajaran dikatakan validasi jika memenuhi kriteria.
Validasi E-LKPD dilihat dari beberapa aspek yaitu untuk ahli media
seperti syarat kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan syarat bahasa
dan untuk ahli media seperti aspek kegrafikan dan aspek bahasa
(BSNP 2016).
Berdasarkan hasil validasi dari validator terhadap produk E-
LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS menggunakan Live
Worksheets pada materi momentum dan impuls ini dinyatakan valid
dan layak digunakan dengan persentase setiap aspek berkisaran antara
79,1%-86,4%. Hasil rata-rata validitas materi untuk setiap aspek dari
produk E-LKPD adalah 86,1% dengan kategori sangat valid. Pada
aspek kelayakan isi yaitu 88,5% dengan kategori sangat valid berarti
E-LKPD sudah merujuk kepada kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran. Selanjutnya pada aspek kelayakan bahasa yaitu 88,3%
dengan kategori sangat valid menunjukkan bahasa yang digunakan
mudah dipahami dan sesuai dengan perkembangan peserta didik. Hal
ini sesuai pada BNSP (2013), menyatakan standar bahasa atau
keterbacaan penggunaan suatu bahan ajar meliputi penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kejelasan bahasa yang
digunakan, serta kemudahan untuk dibaca dalam penggunaannya.
Selanjutnya pada aspek penyajian yaitu 80% dengan kategori
valid menunjukkan LKPD dirancang sudah menarik dan mudah
72

dipahami oleh peserta didik. Menurut Majid (2012), bahan ajar yang
digunakan seharusnya dapat membantu guru dan peserta didik dalam
kegiatan belajar, salah satunya LKPD yang dapat memudahkan
pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dan menjadi pedoman
bagi peserta didik dalam memahami materi dan menyelesaikan suatu
persoalan. Berdasarkan hal ini, E-LKPD yang telah dinilai oleh
validator dinyatakan valid dan layak digunakan. Sejalan dengan hasil
rata-rata validasi tersebut apabila setiap aspek mendapatkan penilaian
dengan persentase >60% berdasarkan skala linkert maka produk yang
diciptakan dinyatakan valid dan layak untuk digunakan.
Sedangkan hasil validasi oleh ahli media memperoleh hasil 87,7%
berada pada interval 84,64%-100% dengan kategori sangat valid,
uaang diperoleh dari penilaian aspek kelayakan kegrafikan dengan
persentase 88,5% kategori sangat valid karena desain pada LKPD,
video, tema jelas. Pada bagian cover dan desain cover LKPD menarik/
tema yang ditampilkan pada LKPD tidak kontras, ukuran huruf yang
digunakan normal dan mudah dibaca. Dan untuk kualitas bahasa yang
digunakan komunikatif dan mudah dipahami. Strukturnya jelas serta
kaidah yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Dimana terlihat dari nilai persentase kelayakan bahasa
yaitu 83,3 yang dikategorikan sangat valid.
E-LKPD ini juga melakukan validasi dengan Ahli Tafsir
didapatkan sebesar 81,25% dengan kategori sangat valid dan layak
untuk digunakan. Pada aspek kelayakan isi yaitu 75% dengan kategori
valid, selanjutnya pada aspek kelayakan penyajian diperoleh 75%
dengan kategori valid. Dan selanjutnya pada aspek kelayakan bahasa
diperoleh sebesar 87,5% dengan kategori sangat valid.
Selain memberikan penilaian, validator juga memberikan saran
dan masukan terhadap E-LKPD yang dihasilkan. Ada beberapa saran
perbaikan dari validator guna menyempurnakan produk, yaitu:
(a) Perbaikan susunan bahasa yang digunakan pada E-LKPD
73

(b) Perbaikan penulisan nomor bagian LKPD


(c) Menambahkan basmallah di setiap awal ayat Al-Qur’an
(d) Penulisan kata-kata asing dimiringkan
(e) Mengganti penulisan sistemis menjadi matematis
(f) Mengganti surat pada Sub Bab 3 tentang tumbukan dari surat Al-
Jatsiyah ayat 22 menjadi surat Al-Haqqah ayat 13-14

Saran dan masukan dari validator ini bertujuan untuk


menciptakan produk E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS
dapat digunakan dengan baik oleh peserta didik dan diharapkan dapat
membantu meningkatkan motivasi, minat dan prestasi peserta didik
dalam belajar. E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS ini dapat
menjadi media yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran
dalam meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menemukan
konsep, menyelesaikan permasalahan secara mandiri sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Tahap Penerapan (Implementation)


a. Hasil praktikalitas ELKPD fisika Terintegrasi Al-Qur’an
Berbasis Tipe Think Pair Share (TPS) pada Materi
Momentum dan Impuls SMA/MA Kelas X
Setelah E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe TPS pada
materi momentum dan impuls SMA/MA divalidasi oleh validator
tahap selanjutnya adalah tahapan uji lapangan ke sekolah untuk
mengetahui kepraktisan dari produk LKPD yang telah
dikembangkan.
Berdasarkan rumusan masalah penelitian “Bagaimana
praktikalitas e-LKPD fisika terintegrasi Al-Qur’an berbasis tipe
Think Pair Share (TPS) pada materi momentum dan impuls
SMA/MA kelas X?” telah dijawab sesuai dengan hasil angket
respon pendidik dan peserta didik. Menurut Arifin (2012:33)
didalam kepraktisan terkandung arti suatu kemudahan baik dalam
74

mempersiapkan, mengolah, menggunakan danmengadministrasi


tes. Sebuah produk dapat dikatakan memiliki kepraktikalitasan
tinggi apabila memiliki sifat praktis. Praktikalitas atau
keterpakaian sebuah produk bisa dilihat apabila telah di uji
cobakan kepada subjek uji coba.
Setelah melakukan uji coba terbatas di SMA N 1 X Koto kelas
X.IPA 1, tentang praktikalitas E-LKPD fisika terintegrasi Al-
Qur’an berbasis TPS. Hasil praktikalitas ini ini didapat dari hasil
pengisian angket respon pendidik da peserta didik. Dari hasil
pengisian angket respon pendidik E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an
berbasis TPS diperoleh persentase nilai kepraktisan 88,8% dengan
kategori sangat praktis dalam pembelajaran. Hasil ini diperoleh
karena E-LKPD yang dikembangkan menarik dan mudah diakses,
petunjk penggunaan LKPD yang dipaparkan jelas dan mudah
dipahami. Ayat-ayat Al-Qur’an yang ditampilakn jelas dan benar.
Memiliki bahasa yang sederhana, membantu pendidik dalam
menyampaikan materi pelajaran, dapat menambah minat dan
motivasi untuk belajar. Video pembalajaran yang ditampilkan
menarik dan dapat ditemui dalam kehidupan.
Pada aspek kemudahan dalam penggunaan persentase
praktikalitas menunjukkan angka 85,4%, dengan indikator seperti
bahasa yang mudah dipahami, materi dapat dipahami dengan
baik, pengerjaan lembar penyelidikan dapat dilakukan dengan
mudah, sehingga E-LKPD yang dikembangkan mudah dalam
penggunaannya. Selanjutnya aspek manfaat menunjukkan angka
87,5%, dengan indikator meningkatkan motivasi, kemandirian,
keingintahuan peserta didik terhadap belajar, dan membantu
pendidik dalam menyampaikan materi, sehingga E-LKPD yang
dikembangkan bermanfaat dalam penggunaannya dalam belajar.
Selanjutnya pada aspek efisiensi waktu penggunaan dalam
pembelajaran menunjukkan angka 93,75%, dengan indikator
75

keefektivan waktu belajar peserta didik dan dapat digunakan


dimana saja dan kapan saja, sehingga waktu penggunaan E-LKPD
efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan untuk angket respon peserta didik E-LKPD
terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS diperoleh persentase nilai
kepraktisan 83,06%, dengan kategori sangat praktis. Pada aspek
kemudaha penggunaan didapatkan persentase 82,2% dengan
indikator peserta didik mudah dalam menggunakan E-LKPD,
bahasa yang mudah dipahami, lembar penelidikan mudah
dikerjakan peserta didik, video dan materi yang ada mudah
dipahami peserta didik sehingga produk E-LKPD ini praktis
dalam penggunaannya. Hal ini sesuai dengan BNSP (2013),
menyatakan standar bhasa atau keterbacaan penggunaan suatu
bahan ajar meliputi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, kejelasan bahasa yang digunakan, serta kemudahan untuk
dibaca dalam penggunaannya.
Selanjutnya pada aspek manfaat didapat persentase 84,5%
dikategorikan sangat praktis dengan indikator peserta didik
mandiri dalam menemukan dan memecahkan suatu konsep, dan
dapat meningkatkan keingintahuan peserta didik, dan soal-soal
yang terdapat pada E-LKPD dapat melatih kemampuan belajar
peserta didik. Selanjutnya pada aspek efesien waktu yaitu 82,5%
yang menunjukkan kategori sangat praktis dengan indikator
waktu pembelajaran lebih efektif dan efesien, dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik, dan penggunaan E-LKPD dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Kepraktisan adalah segala kemudahan yang ada pada
instrumen evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan,
memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya
(sugiyono 2012). Sejalan dengan persentase kepraktisan, apabila
setiap aspek mendapatkan penilaian dengan persentase ≥61%
76

berdasarkan skala likert maka produk yang diciptakan dinyatakan


praktis dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Produk E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS
menggunakan Live Worksheets ini diharapkan menjadi salah satu
media yang dapat digunakan peserta didik dalam proses
pmbelajaran dan dapat membantu meningkatkan kemandirian
peserta didik dalam menemukan konsep dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dengan pengawasan dan bimbingan
seorang pendidik.
b. Hasil efektivitas E-LKPD Fisika Terintegrasi Al-Qur’an
Berbasis Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi
Momentum dan Impuls SMA/MA Kelas X
E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis TPS ini dilakukan
pada kelas X.IPA 1 SMA N 1 X Koto yang dilakukan tes pretest
dan posttest di kelas tersebut. Tes ini berupa soal objektif,
kemudian dihitung nilai gain sebesar 0,80 dengan kategori tinggi,
sehingga dikatakan efektif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Selain itu juga, dilakukan pengolahan bahan
validasi oleh validator terhadap LKPD yang dikembangkan
memperoleh hasil validasi sangat valid.
Menurut Sanjaya (2008:42) efektivitas merupakan suatu
ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan yang telah
ditentukan dapat tercapai. E-LKPD fisika teintegrsai Al-Qur’an
berbasis TPS ini dapat dikatakan efektif apabila tujuan yang
dikembangkan dapat memberikan pengaruh kepada peserta didik.
Dimana dalam proses pembelajaran yang menggunakan E-LKPD
Fisika terintegrasi Al-Qur’an berbsis TPS dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, meningkatkan cara berpikir kritis
peserta didik dalam bernuansa keislaman dengan tujuan
mengetahui Kebesaran Allah SWT yang dikonsepkan dalam
77

pelajaran fisika yang telah peserta didik lakukan dalam kehidupan


sehari-hari, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
Adapun kelebihan E-LKPD terintegrasi Al-Qur’an berbasis
TPS ini dapat membantu peserta didik memahami materi
momentum dan impuls pada pembelajaran IPA khususnya fisika.
E-LKPD yang dikembangkan tidak membosankan karena dapat
menggabungkan gambar, video, animasi, audio, dan teks sehingga
E-LKPD ini menghasilkan produk yang menarik peserta didik dan
sangat membantu pendidik dalam menjelaskan materi, dan dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Dalam proses pengembangan E-LKPD ini, terdapat
beberapa permasalahan atau kendala yang terjadi dalam proses
pengembanhan produk E-LKPD. Kendala yang dialami adalah
peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran dan sulit
merubah kebiasaan yang hanya menyaksikan guru menjelaskan
materi. Dan kendala selanjutnya yaitu peserta didik masih
kesulitan dalam diskusi kelompok dikarekan kerja sama kurang
terjalin antara beberapa pasangan. Penelitian ini dijadwalkan
melakukan pengembangan produk dengan melihat hasil validitas,
praktikalitas dan efektivitas. Untuk uji validitas, praktikalitas dan
efektivitas dapat berjalan dengan baik. Pada uji efektivitas
diperlukan beberapa hal yaitu, waktu penerapan E-LKPD 3 kali
pertemuan dalam kegiatan belajar dan penggunaan 2 kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk uji coba soal
pretest dan posttest. Soal uji coba ini sebelumnya divalidasi
terlebih dahulu oleh dosen ahli, sehingga soal yang diterapkan
dapat digunakan oleh peneliti untuk diuji ke peserta didik.
Berdasarkan hal ini, untuk uji efektivitas dapat terlaksana dengan
baik walaupun keterbatasn waktu yang dimiliki.
78

Proses implementasi atau penerapan produk ke sekolah


dilakukan selama 1 minggu yaitu pada tanggal 2-7 januari 2023.
Pada tanggal 2 januari 2023 dilakukan uji coba soal untuk
mendapatkan soal pretest dan postest. Dan peneliti melakukan
diskusi bersama guru fisika dengan tujuan untuk menciptakan
proses penelitian yang efektif. Pada proses ini, peneliti juga
menjelaskan mengenai produk E-LKPD yang akan diterapkan
dehingga dapat dijalankan dengan baik oleh peserta didik. Pada
tanggal 4 januari 2023, dilakukan pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik sebelum menggunakan E-LKPD
dan proses penerapan E-LKPD pertemuan 1 dengan peserta didik
dikelas. Pada tanggal 5 januari 2023 melakukan proses penerapan
E-LKPD pertemuan kedua, pada hari tanggal 6 januari 2023
melakukan proses penerapan E-LKPD pertemuan ketiga. Tanggal
7 januari 2023, melakukan postest untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar peserta didik setelah menggunakan E-LKPD dan
pengisian angket respon peserta didik.

C. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa kendala yang
dihadapi selama kegiatan, terutama dalam kgiatan uji coba LKPD.
Kendala-kendala yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. LKPD yang dikembangkan terbatas pada pkok bahasan momentum
dan impuls.
2. Uji coba lapangan hanya dilakukan pada satu kelas saja dari 3 kelas
karena terbatasan waktu.
3. Pada hari ke-1 uji coba, peserta didik masih sulit mengubah kebiasaan
belajar selama ini yaitu hanya duduk diam dan menyaksikan guru
menerangkan pelajaran.
4. Kerja sama kelompok kadang tidak terjalin antara beberapa pasangan
akibat kebiasaan belajar mereka yang lama.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari data yang didapat dan dilakukan
pengolahan, maka penelitian mengenai “Pengembangan E-LKPD Fisika
Terintegerasi Al-Qur’an Berbasis Tipe Think Pair Share (TPS) Pada
Materi Momentum Dan Impuls SMA/MA Kelas X” dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Hasil validitas dari E-LKPD Fisika Terintegerasi Al-Qur’an Berbasis
Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum Dan Impuls
SMA/MA Kelas X ini didapat hasil rata-rata validitas setiap aspek dari
produk E–LKPD adalah 87,7% dengan kategori sangat valid. Pada
aspek kelayakan isi yaitu 88,5% dengan kategori sangat valid, aspek
kebahasaan yaitu 88,3% dengan kategori valid, aspek penyajian yaitu
80% dengan kategori valid, dan aspek kegrafikan yaitu 88,5% dengan
kategori sangat valid.
2. Hasil praktikalitas terhadap E-LKPD Fisika Terintegerasi Al-Qur’an
Berbasis Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum Dan
Impuls SMA/MA Kelas X oleh pendidik dengan rata-rata 88,8%
dengan kategori sangat praktis, sedangkan untuk hasil praktikalitas
peserta didik dengan hasil rata-rata 83,06% dengan kategori praktis
dan layak digunakan.
3. Efektivitas E-LKPD Fisika Terintegerasi Al-Qur’an Berbasis Tipe
Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum Dan Impuls
SMA/MA Kelas X ini dengan kategori sangat efektif dengan nilai gain
0,80 dengan tingkat efektivitas tinggi.

79
80

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh hasil validitas,
praktikalitas dan efektitivitas terhadap E-LKPD Fisika Terintegerasi Al-
Qur’an Berbasis Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Momentum
Dan Impuls SMA/MA Kelas X valid, praktis dan efektif digunakan dalam
proses pembelajaran.

C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran untuk penelitian
lebih lanjut:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengembangan E-LKPD
Fisika Terintegerasi Al-Qur’an Berbasis Tipe Think Pair Share (TPS)
pada materi lainnya.
2. E-LKPD ini dapat dijadikan pedoman bagi pendidik terhadap
pengembangan materi lain.
81

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Andriyani, M, Dkk. Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan LKPD Live
Worksheets Untuk Meningkatkan Keaktifan Mental Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Kelas VA SD Negeri Nogopuro. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, 2022.

Arif, Isjoni Dan Mohd. Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2008.

Arikunto, Suhasimi. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Artha Nesa Chandra, Siti Haryati, Venny Haris. “Desain LKPD Fisika Berorientasi Al-Qur'an
Dengan Strategi Inkuiri Terbimbing Terhadap Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
SMA/MA.” SAINSTEK, 2020.

Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: PT5 Rajagrafindo Persada, 2014.

BSNP. Standar Isi Untuk Ssatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: BSNP, 2016.

Depdiknas. Kurikulum Dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika. Jakarta:
Balitbang Depdiknas, 2002.

Dino, Andika Putra. Pengembangan E-Modul Hukum Newton Berintegrasi Al-Qur'an


Dengan Pendekatan REACT Menggunakan Flipbuilder App. Batusangkar: IAIN
Batusangkar Press, 2022.

Edrigon. Pengembangan E-LKPD Fisika Berbasis Discovery Based Learning Menggunakan


Liveworksheets Pada Materi Alat Optik Di SMA. Batusangkar: UIN Mahmud Yunus
Batusangkar, 2022.

Ghullam Hamdu, Lisa Agustina. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
IPA Di Sekolah Dasar.” Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 12 No. 1, 2011: 81-86.

Hendri Raharjo, I'anah. “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Komputer Dalam Pembelajaran
Matematika Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok.” Eduma, 2014: 120-121.

Husna, Et. Al. “Peningatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematid
Aiwa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS).” Jurnal Peluang, 2014: 3.

Ibrahim, M., Dkk. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNS, 2000.

Ibrohim, A. Jejak Inovasi Pembelajaran IPS: Mengembangkan Profesi Guru Pembelajar.


Yogyakarta: Leutikaprio, 2018.

Khikmiyah , Fatimatul. “Implementasi Web Livewoksheets Berbasis Problem Based


Learning Dalam Pembelajaran Matematika.” Pedagogy Vol. 6 No 1, 2021: 1-12.
82

Kunandar. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Kurniawan, Heru. Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:


Deepublish, 2021.

Lestari, Ika. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi . Padang: Akademia Permata,
2013.

Lioba, T.,Yuniasih,N., & Nita, C.I.R. “Pengembangan E-LKPD Berbasis Aplikasi


Liveworksheets Pada Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SDN Kebonsari 4
Malang.” Seminar Nasional PGSD UNIKAMA VOL.5, 2021: 307-313.

Magdalena.Dkk. “Analisi Bahan Ajar.” Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial. Vol.2, No.2,
2020: 311-326.

Marvavilha, A. “Model Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran Sain.” Jurnal Humanika,
Th.XVIII, No.1, 2018: 59-80.

Maryanti, Yanti. “Rancang Bangun Live Worksheets Berbasis Kecerdasan Majemuk Pada
Materi Getaran Harmonik Sederhana.” Jurnal Pendidikan Fisika, 2021: 1-105.

Muhammad Firdaus, Insih Wilujeng. “Pengembangan LKPD Inkuiri Terbimbing Untuk


Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik.” Jurnal
Inovasi Pendidikan IPA 4 (2018): 26-40.

Nisa Sa’diah, Andri Suherman, Rahmat Firman Septiyanto. “Pengembangan E-LKPD


Berbasis CTL Untuk Meningkatkan Sciences Process Skill.” JEP (Jurnal Eksakta
Pendidikan) 6 (2022): 85.

Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin Putria. Media Pembelajaran Inovatif Dan
Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2019.

Nur, M. A. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Pembelajaran


Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 10 Ujung Loe
Kabupaten Bulukumba.” Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam. 5 (2), 2017: 143-154.

Nuraini, Ani. “Perbedaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model


Pembelajaran Inkuiri Bebas Pada Aspek Kognitif Peserta Didik (Penelitian
Eksperimen Pada Materi Geografi Di Kelas X SMAN 6 Cimahi).” GEA, 2013: 5.

Nurbayani, A., Rahmawati, E., Nurfaujiah, I. I., Putriyanti, N. D. “Sosialisasi Pengunaan


Aplikasi Liveworksheets Sebagai LKPD Interaktif Bagi Guru-Guru SD Negeri 1
Tegalmunjul Purwakarta.” Jurnal UPI, 2021: 126-133.

Nurkholis. “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi.” Jurnal Kependidikan, Vol. 1


No. 1 , 2013: 24-44.

Ist, Syari'ah Dan Tarbiyah (Kencana Prenada Media Group), 2018: 176.
83

Nuzuliana, A.H., Bakri, F., & Budi, E. “Pengembangan Video Pembelajaran Fisika Pada
Materi Fluida Statis Di SMA.” Prosiding Seminar Nasional Fisika, 2015.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Vol. 7. Yogyakarta: Diva
Press, 2012.

Pratama, R.A., & Saregar, A. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Scaffolding Untuk Melatih Pemahaman Konsep .” Indonesian Jounal Of Science And
Mathematics Education, 2(1), 2019: 84-97.

Pratama, Riyo Arie, Dan Antomi Saregar. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Scaffolding Untuk Melatih Pemahaman Konsep.” Indonesian
Journal Of Science And Mathematics Education, 2019: 84-97.

Ramlawati, Liliasari, Muhammad A Martoprawiro, Ana Ratna Wulan. “The Effect Of


Electronic Portfolio Assessment Model To Increase Of Students' Generic Science
Skills In Practical Inorganic Chemistry.” Journal Of Education And Learning 8
(2014): 180.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Jakarta: Alfabeta, 2005.

Rohyatun, R. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Dengan Model Think-Pair-


Share (TPS) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik Kelas X
SMA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.

Sanjaya, Wina. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.

Saputro, B. Manajemen Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016.

Sari, Y. S., & Dian, S. “Uji Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berorientasi
Konstruktivisme Pada Materi Neurulasi Untuk Perkuliahan Perkembangan Hewan.”
Biologi Dan Pendidikan Biologi, 2016: 158-164.

Shofa, Muhammad Mujahidus, Lin Eflina Nailufa, Dan Argob Khofya Haqiqi. “Pembelajaran
IPA Terintegrasi Al-Qur’an Dan Nilai-Nilai Pesantren.” IJIS EDU, 2020: 82.

Subando, Joko. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam. Klaten: Lakeisya, 2022.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:


Alfabeta, 2012.

Sujana, I Wayan Cong. “Fingsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia.” Jurnal Pendidikan
Dasar, Vol. 4 No. 1, 2019: 29-39.

Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta:


Prenadamedia Group, 2016.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi Dan Implementasinya Dalam


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) . Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
84

Yurike Firma Kholifaftus, Agustiningsih, Arik Aguk Wardoyo. “Pengembangan Lembar


Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD) Berbasis Higher Thinking Skill (HOTS).”
Edustream Volume V, Nomor 2 (2021).

Anda mungkin juga menyukai