Bab I Pendahuluan: Elektrokardiogram (EKG) Adalah Rekaman Aktivitas Listrik Berupa Grafik Yang
Bab I Pendahuluan: Elektrokardiogram (EKG) Adalah Rekaman Aktivitas Listrik Berupa Grafik Yang
PENDAHULUAN
informasi tentang: Detak jantung atau irama jantung, posisi jantung, ketebalan
otot jantung atau pelebaran rongga jantung. jika ada kelainan rambatan
gangguan irama jantung, kelainan jantung bawaan, cedera karena pasokan darah
yang tidak mencukupi (iskemia atau infark), gangguan elektrolit atau obat-
pasien dan pemeriksaan fisik lebih diutamakan. Dalam beberapa kasus, EKG
adanya gangguan irama jantung atau infark miokard (Hampton, J., & Hampton,
2019).
Menurut (Dharma, 2010) EKG adalah alat bantu diagnosis yang praktis,
sederhana, akurat dan hasilnya dapat segera dibaca serta hampir semua kelainan
1
2
memperbaiki kondisi kritis dari hasil tes diagnostik. Untuk itu perawat dituntut
Sementara itu kebijakan lain yang bersifat institusional, seperti Rumah Tarakan
klinis II yaitu perawat DIII dengan masa kerja lebih 4 tahun, atau Ners dengan
EKG harus mampu menginterpretasikan dan segera melaporkan jika ada hasil
3
interpretasinya (McGrath & Sampson, 2018). Irama EKG yang ditemukan pada
pasien henti jantung yaitu irama yang bisa diberikan terapi kejut listrik:
tidak dapat diterapi kejut listrik pulseless electrical activity (PEA), dan asystole
ini didukung oleh (SILA, 2018), terkait pengetahuan perawat dalam merekam
sudah bekerja dan mampu melakukan perekaman EKG didapatkan nilai Pre
test, tentang dasar – dasar EKG dan aritmia, didapatkan rata – rata nilai kurang
4
21 % dan nilai 68 – 79,99 sebesar 5 %. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
kurang. Hal ini dikarenakan masih banyak perawat yang belum pernah
Wadlund, 2015).
Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode memori grafis-urut
ditemukan menjadi metode yang berguna untuk mengajar EKG ( Zeng et al.,
modul. Metode selanjutnya yaitu metode kuliah ,menurut (Fent, Gosai, &
Purva, 2016), Tidak ada perbedaan dalam nilai tes interpretasi EKG segera
setelah atau 3 bulan setelah mengajar di kelompok kuliah atau simulator. Oleh
karena itu, saat ini tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa program
simulator EKG lebih unggul dari pada pengajaran tradisional. Sedangkan dalam
Simple People) diterapkan pada perawat agar dapat memahami EKG dengan
mudah (Atwood & Wadlund, 2015), jadi banyak sekali metode yang bisa
(Fent, Gosai, & Purva, 2015), beberapa metode pembelajaran EKG antara lain:
Method dan Non-contrastive teaching method, didapatkan hasil tidak ada satu
metode atau format pengajaran yang paling efektif dalam interpretasi EKG.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk membuat suatu metode baru
belajar menjadi termotivasi untuk mempelajari EKG mulai dari EKG normal
dan aritmia. Metode baru yang diusulkan disebut Metode Angka 3, metode ini
mempelajari EKG strip normal dan aritmia dengan melibatkan peran aktif dari
tingkat dasar di Rumah Sakit Siloam Jakarta dan Rumah Sakit Hasan Sadikin
Rumah Sakit Tarakan Jakarta sebagai Rumah Sakit tipe A yang sudah memiliki
layanan Pusat Jantung Terpadu (PJT) dan merupakan Rumah Sakit Pendidikan
interpretasi EKG Normal dan Aritmia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
penanganan pada kelainan EKG dapat lebih cepat dan kualitas pelayanan juga
B. Rumusan Masalah
menginterpretasikan, dan segera melaporkan jika didapat nilai kritis dari hasil
perekaman EKG. Untuk itu perawat yang melakukan perekaman EKG harus
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kelompok kontrol.
dan aritmia.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penelitian
Metode angka 3 dalam interpretasi EKG dapat dijadikan acuan dan bahan
(ACS).