Anda di halaman 1dari 13

Tahapan-tahapan Tindakan Peningkatan Kelas

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tindakan Peningkatan Kelas yang
diampu Oleh Ibu Megawati Fajrin M.Pd.

Disusun oleh:
Ach. Baidawi
Imam Sudaisi
Fahri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAZHATUT THULLAB (IAI NATA)
SAMPANG
2023
KATA PENGANTAR
Alhadulillah puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah Swt karena
atas limpahan karunia dan rahmatnya yang telah diberikan kepada kita sehingga
makalah ini yang berjudul “Tahapan-tahapan Tindakan Peningkatan
Kelas” dapat diselesaikan pada waktu yang ditentukan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena beliau telah sukses membawa kita
dari alam jahiliah menuju alam yang ilmiah penuh dengan ilmu pengatahuan
sehingga dapat membedakan benar dan yang salah.
Selanjutnya terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
“Tahapan-tahapan Tindakan Peningkatan Kelas“ dan yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Penulis yakin bahwa tulisan ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kesalahan, karena itu penulis mengharap saran dan kritik untuk perbaikan
makalah ini dan untuk mendapat manfaat yang lebih banyak.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat banyak dan
besar bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Hanya kepada
Allah SWT penulis menyerahkan segala urusan, semoga Allah SWT
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, amin.

Sampang, 25 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................5
A. Tahap-tahap Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)......................5
B. Mengidentifikasi Masalah..................................................................5
C. Menganalisis dan Merumuskan Masalah...........................................6
D. Merencanakan Masalah......................................................................6
E. Melaksanakan PTK.............................................................................7
F. Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut........................7
G. Jenis-jenis Observasi..........................................................................9
H. Catatan Harian, Rekaman, dan Wawancara.......................................10
I. Analisis Data dan refleksi....................................................................10
J. Perencanaan Tidak Lanjut...................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................12
A.Kesimpulan..........................................................................................12
B.Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktivitas sehari-hari bagi setiap
orang yang hidup secara teratur. Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam
melaksanakan setiap kegiatan. Meskipun membuat rencana, seperti membuat
rencana pembelajaran merupakan kegiatan rutin namun Adakalanya rencana
dibuat secara khusus, lebih-lebih jika ada keperluan atau kebutuhan khusus untuk
melakukan suatu kegiatan titik misalnya anda ingin memecahkan masalah yang
anda hadapi dengan cara melakukan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas atau PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian


berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan,
mengamati dan melakukan refleksi. Untuk merencanakan perbaikan terlebih
dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah.
Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar dapat memandu usaha
perbaikan. Langkah berikutnya adalah mencari atau mengembangkan cara
perbaikan selanjutnya pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan
rencana pembelajaran dan skenario tindakan dalam melaksanakan tindakan atau
perbaikan observasi dan interpretasi aktor utamanya adalah guru selanjutnya
dilakukan pengumpulan dan analisis data serta tindak lanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah?
3. Bagaimana cara menganalisis dan merumuskan masalah?
4. Bagaimana cara merencakan perbaikan dan melaksanakan PTK?
C. Tujuan
1. Mengetahui tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi masalah.
3. Mengetahui cara menganalisis dan merumuskan masalah.
4. Mengetahui cara merencakan perbaikan dan melaksanakan PTK.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap-tahap Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berbaur
terdiri dari empat tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan
melakukan refleksi.

Langkah merencanakan merupakan langkah dalam setiap kegiatan, rencana


akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai
langkah yang kedua yang merupakan realisasi dari rencana yang kita buat
selanjutnya agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya
(misalnya apakah sudah sesuai dengan rencana maka perlu dilakukan
pengamatan) jika Pengamatan dilakukan secara proses tindakan berlangsung maka
refleksi sebagai tindakan keempat dengan cara ini kita dapat mengenal kelebihan
dan kelemahan dari tindakan yang kita lakukan.1

B. Mengidentifikasi Masalah

Rencana PTK diawali dengan mengidentifikasi masalah, untuk,


mengidentifikasi masalah seorang guru dituntut jujur kepada diri sendiri dan
melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting di dunianya.
Berbekal kejujuran dan kesadaran tersebut seorang guru dapat mengajukan
pertanyaan berikut kepada diri sendiri:

1. Apa yang sedang terjadi di kelas saya?


2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagilah saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut dibiarkan?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut seorang guru harus merefleksikan


dirinya. Apabila seorang guru kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dapat
dibantu oleh Kepala Sekolah, pengawas, dosen, LPTK yang berkolaborasi dengan
sekolah. Namun perlu ditekankan bahwa guru merupakan aktor utama yang paling
mengetahui bagaimana kondisi kelasnya. Jika masalah sudah teridentifikasi untuk
menentukan masalah mana yang mungkin dipecahkan melalui PTK dapat
menggunakan rambu-rambu berikut sebagai pegangan:

1. Melibatkan kegiatan belajar mengajar


1
Arikunto, Suharsimi dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 67.

5
2. Mungkin ditangani oleh guru
3. Ingin diubah atau diperbaiki oleh guru
C. Menganalisis dan Merumuskan Masalah

Setelah masalah teridentifikasi hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah


menganalisis dan merumuskan masalah, untuk menganalisis masalah yang telah
teridentifikasi seorang guru harus melakukan analisis dengan merefleksi diri dan
menelaah berbagai dokumen yang terkait misalnya apabila masalah yang
teridentifikasi adalah rendahnya motivasi belajar siswa maka yang perlu dianalisis
adalah sebagai berikut:2

1. Menganalisis daftar hadir siswa

2. Menganalisis daftar nilai siswa

3. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan belajar


yang dipakai

4. Menganalisis feedback yang diberikan kepada guru terhadap pekerjaan siswa

5. Melakukan refleksi diri terhadap sikap selama mengajar

Dari hasil analisis guru tersebut dapat mempertajam masalah yang dihadapi
serta menetapkan masalah mana yang paling mendesak untuk dibenahi.
Selanjutnya adalah membuat rumusan masalah misalnya dari hasil-hasil analisis
tersebut diketahui bahwa motivasi belajar siswa menurun dikarenakan tugas-tugas
yang diberikan kepada siswa dan bahan ajar yang dipakainya kurang memadahi.
Dengan demikian rumusan masalah yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi


siswa?

2. Bagaimana bentuk dan materi tugas yang dapat memotivasi siswa?

3. Bagaimana syarat bahan ajar yang menarik?

4. Bagaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan?

D. Merencanakan Masalah

Berdasarkan masalah yg telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana


tindakan atau yang sering disebut rencana perbaikan. Langkah-langkah dalam
menyusun rencana adalah sebagai berikut:

2
Ibid., hlm. 69.

6
1. Rumusan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis
tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaaan guru tentang cara yg terbaik
untuk mengatasi masalah.

2. Analisis kelayakan hipotesis Tindakan. Setelah menetapkan alternatif


hipotesis yg terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya
dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaanya.

Selain faktor-faktor diatas guru juga harus menganalisa sekali lagi hasil yang
diperkirakan akan diperoleh dari tindakan tersebut.

E. Melaksanakan PTK

Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah


cukup layak, kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan.
Langkah ini kita sebut sebagai persiapan pelaksanaan, yang sebenarnya dapat
merupakan bagian dari perencanaan, tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai
bagian awal dari pelaksanaan.

1. Menyiapkan pelaksanaan

Ada beberapa langkah yg perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana


tindakan kita.3

a) Membuat rencana pembelajaran beserta tindakan yg akan dilakukan oleh


Guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan.

b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan.

c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yg berkaitan dengan


Proses dan hasil perbaikan

2. Melaksanakan tindakan

Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan


dalam Kelas yg sebenarnya. Agar pelaksanaan ini terarah, guru perlu
memperhatikan Beberapa prinsip:

a) Penelitian yg berlangsung tidak boleh mengganggu komitmen guru.

b) Cara pengumpulan data jangan sampai terlalu menyita waktu guru.

c) Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga


memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.

3
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas), (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), hlm. 35.

7
d) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru sebagaimana yg sudah pernah diulas.

e) Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atas etika


yang Terkait dengan tugas-tugas nya.

f) PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.

Di samping kriteria diatas, kita perlu memperhatikan bahwa dalam


pelaksanaan PTK, observasi dan interpretasi terhadap proses dan hasil tindakan
berlangsung Secara bersamaan.

F. Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti dalam proses


pelaksanaan tindakan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai tehnik,
seperti observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan sebagainya.

a) Observasi dan Interpretasi

Pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi/pengamatan dan


sekaligus terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, maka dapat
dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berjalan
simultan. Simultan berarti data yang diamati langsung
diinterpretasikan, tidak hanya direkam.

1) Prinsip dan Jenis Observasi

Observasi berarti, pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi


yang baik memiliki prinsip dasar atau karakteristik yang harus yang
diperhatikan, baik oleh pengamat atau yang diamati. Menurut
Hopkins ada 5 prinsip dasar atau karakteristik Kunci observasi :

 Perencanaan Bersama

 Fokus

 Membangun Kriteria

 Keterampilan Observasi

 Balikan (Feedback)4

4
Hopkins, D., A Teaher's Guide to Classroom Research. (Buckingham: Open University
Press.1993) hlm 36.

8
i. Perencanaan Bersama

Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama


antara pengamat dan yang diamati. Perencanaan bersama
bertujuan membangun rasa saling percaya dan menyepakati
beberapa hal, seperti:

 Fokus yang akan diamati

 Pelajaran yang sedang berlangsung

 Bagaimana sikap pengamat kepada siswa, dan

 Dimana pengamat akan duduk

ii. Focus

Fokus yang luas banyak mengandalkan pertimbangan yang


bersifat subjektif dalam menafsirkan, sehingga tidak akan
banyak manfaatnya bagi guru yang diamati. Fokus yang
spesifik akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan profesional guru.

iii. Membangun Kriteria

Observasi guru akan sangat membantu guru, jika kriteria


keberhasilan atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati
sebelumnya.

iv. Keterampilan Observasi

Seorang pengamat yang baik memiliki minimal 3 keterampilan


yaitu:

 Dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan


dalam mengimpresentasikan satu peristiwa.

 Dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan dan


menghindari terjadinya suasana yang menakutkan guru atau
siswa.

 Menguasai berbagai teknik untuk menemukan


peristiwa/interaksi yang tepat untuk direkam.

5. Balikan (Feedback)

 Diberikan setelah pengamatan berbentuk diskusi.

9
 Data faktual yang direkam secara cermat dan sistematis.

 Diinterpretasikan sesuai dengan kriteria.

G. Jenis-jenis Observasi

1. Observasi Terbuka

Pengamat tidak menggunakan lembar observasi, tetapi menggunakan tehnik-


tehnik tertentu untuk jalannya perbaikan.

2. Observasi Terfokus

Khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.

3. Observasi Terstruktur

Menggunakan instrumen yang terstruktur dan siap pakai.

4. Observasi Sistematik

Memberi penguatan verbal dan non verbal.

a) Tujuan dan Sasaran Observasi

Tujuan observasi adalah mengumpulkan data yang diperlukan untuk


menjawab masalah tertentu. Sasaran observasi adalah megumpulkan data
yang valid dan reliable (sahih dan handal).

b) Prosedur Observasi

Pertemuan Pendahuluan:

1) Dilakukan sebelum observasi berlangsung.

2) Bertujuan menyepakati berbagai hal berkaitan dengan pelajaran yang


akan diamati dan observasi yang akan dilakukan.

Pelaksanaan Observasi:

Dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan perilaku mengajar


guru, belajar siswa, dan interaksi antara guru dan siswa.

Diskusi Balikan

Dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.5


5
Mills, G.E., Action research: A Guide for the Teachers Researcher, (Columbus: Merril, An
Imprint of Prentice Hall, 2000), hlm. 98.

10
H. Catatan Harian, Rekaman, dan Wawancara

1. Catatan Harian (Field Note)

Dibuat guru setelah melakukan pembelajaran berupa parisipasi siswa yang


dianggap istimewa, respon siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa.

2. Rekaman (tape-recorder)

Cara mendapatkan data penting berkatan tentang interaksi di dalam kelas.

3. Wawancara

Mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran.

I. Analisis Data dan refleksi

1. Analisis Data

a) Menyeleksi, mengelompokkan

b) Memaparkan, mendeskripsikan data

c) Menyimpulkan dan memberi makna.

2. Refleksi

Dilakukan dengan merenungkan secara intensif kejadian-kejadian atau


peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak
diharapkan.

J. Perencanaan Tidak Lanjut

Hasil yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan refleksi
digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Apabila perbaikan belum
berhasil, menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisi data
dan refleksi digunakan untuk merencanakan lagi tindakan perbaikan, bahkan
dapat dibuat kembali rencana baru.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian tindakan kelas merupakan satu daur siklus yang terdiri dari
merencanakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati tindakan dan
melakukan refleksi.
2. Rencana dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas memiliki empat tahapan
yaitu mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah,
merencanakan perbaikan dan melaksanakan PTK.
3. Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik
seperti observasi, catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisi
dokumen hasil belajar siswa.
4. Analisis data dapat dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokan data,
memaparkan atau mendeskripsikan data dalam bentuk narasi, tabel, dan atau
grafik, serta menyimpulkan dalam bentuk pernyataa
B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam makalah ini, jika
ada kekurangan maka kami sebagai penulis memohon maaf sebesar besarnya
serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.

12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Hopkins, D. A Teaher's Guide to Classroom Research. Buckingham: Open


University Press. 1993.

Masnur Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas).


Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Mills, G.E. Action research: A Guide for the Teachers Researcher. Columbus:
Merril, An Imprint of Prentice Hall. 2000.

13

Anda mungkin juga menyukai