Ujian Komprehensif - Ulasan Hasil Pengerjaan Kuis
Ujian Komprehensif - Ulasan Hasil Pengerjaan Kuis
Pemberian tablet tambah darah pada remaja puteri, promosi/konseling pemberian makanan
bayi dan anak, pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil dalam program prioritas
nasional adalah bentuk dari intervensi:
Sebagai dasar untuk menyusun rencana program manajemen fasilitas dan keselamatan dan
menyusun disaster plan, fasilitas pelayanan kesehatan perlu melakukan analisis risiko dengan
menggunakan alat:
a. Pro l Risiko
c. ICRA Program
d. Register Risiko
Soal 3 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
d. Adanya bukti kelengkapan isi rekam medis, keterbacaan, dan kerahasiaan rekam medis
Untuk melakukan penilaian dan telusur terhadap pelaksanaan skrining, yang dilakukan oleh
surveyor adalah:
b. Adanya bukti-bukti dilakukan skrining baik oleh sekuriti, petugas pendaftaran dan perawat
atau bidan
c. Adanya SPO skrining, bukti pelaksanaan skrining, observasi pelaksanaan skrining dan
wawancara petugas dan pasien terkait dengan pelaksanaan skrining
d. Adanya bukti dilakukan skrining di pendaftaran dan kajian awal oleh perawat pada
pelayanan rawat jalan dan wawancara dengan petugas pendaftaran dan pasien terkait
dengan pelaksanaan skrining
Asesmen risiko yang dilakukan dalam Hazard Vulnerability Assessment terdiri dari 4 kelompok
yaitu:
b. Natural Hazard, Human Hazard, Internal House-hold Hazard, External Household Hazard
a. Adanya kebijakan dan SPO pengelolaan obat yang perlu diwaspadai dan bukti
penyimpanan yang benar
b. Adanya kebijakan dan SPO pengelolaan obat yang perlu diwaspadai dan bukti
penyimpanan yang benar dan wawancara pelabelan obat yang perlu diwaspadai
c. Adanya pelabelan LASA dan high alert pada obat-obat yang perlu diwaspadai
d. Adanya SPO pengelolaan obat yang perlu diwaspadai, daftar obat yang perlu
diwaspadai, proses penyimpanan, bukti pelabelan baik di ruang pelayanan obat maupun
di Gudang penyimpanan obat, bukti dilakukan double check pada penyiapan obat high
alert
Regulasi dan implementasi langkah-langkah mencegah cedera pasien karena jatuh ditelusur
dengan cara:
b. Meminta ditunjukkan SPO pencegahan pasien cedera karena jatuh, melakukan ovservasi
implementasi pencegahan pasien jatuh, dan wawancara terkait implementasi pencegahan
pasien jatuh
c. Melakukan observasi dan simulasi implementasi pencegahan pasien jatuh, dan wawancara
terkait implementasi pencegahan pasien jatuh, dan wawancara terkait dengan implementasi
pencegahan pasien jatuh
b. Klinik tidak perlu menyusun perencanaan operasional karena tidak diminta dalam standar
akreditasi
d. Visi, misi, dan tujuan Puskesmas/Klinik, analisis kebutuhan masyarakat akan jenis dan
Soal 6 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
jumlah pelayanan, evaluasi capaian kinerja, peluang perkembangan ke depan, dan analisis
risiko
Soal 9 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
b. Adanya regulasi dan bukti pelaksanaan identi kasi pengunjung dan tamu
c. Pelaksanaan identi kasi pengunjung, inspeksi berkala terhadap fasilitas, simulasi kode
darurat dan pemantauan keamanan pekerjaan konstruksi
Dalam standar akreditasi puskesmas maupun klinik: Keterlibatan pasien dan keluarga dalam
asuhan pasien ditunjukkan dengan adanya:
a. Bukti PPA memberikan edukasi pada pasien dan keluarga yang dicatat dalam rekam
medis pasien
b. Adanya bukti pasien dijelaskan tentang hak dan kewajiban pasien pada saat pasien
pertama kali datang ke puskesmas atau ke klinik.
c. Bukti bahwa pasien atau keluarga mengetahui rencana asuhan, diagnosis, dan
kemungkinan hasil asuhan yang diberikan, dan bukti adanya informed consent ketika akan
dilakukan Tindakan yang memerlukan informed consent
d. Adanya bukti dilakukan rencana pemulangan pada pasien yang membutuhkan sejak awal
pada perencanaan asuhan
Untuk menilai Perencanaan dan pelaksanaan asuhan pasien dilakukan sesuai dengan
standar akreditasi, surveyor melakukan penelusuran bukti sebagai berikut:
c. Adanya dokumen bukti rencana asuhan terintegrasi, bukti pelaksanaan asuhan yang
didokumentasikan dalam rekam medis, dan bukti evaluasi terhadap rencana asuhan
d. Adanya SPO perencanaan asuhan, SPO pelaksanaan asuhan dan bukti-bukti pelaksanaanya
sesuai dengan pedoman yang disusun oleh Puskesmas atau Klinik.
Soal 12 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
Peran aktif dari klinik dalam mensukseskan program prioritas nasional dibuktikan dengan:
a. Bukti pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program promotive dan preventif terkait
dengan program prioritas nasional
c. Bukti pencatatan dan pelaporan program promotive dan preventif, dan pencatatan dan
pelaporan pelaksanaan program prioritas nasional
d. Adanya bukti penatalaksanaan program nasional sesuai jenis klinik dan sesuai standar tata
laksana program prioritas nasional
Keanggotaan tim etik yang diminta pada pokok pikiran pada standar 1.2.5. penyelenggaraan
pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etik dalam pengambilan
keputusan pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Perwakilan pelayanan UKM, perwakilan pelayanan UKP, perwakilan dari tim mutu,
dan perwakilan dari administrasi dan manajemen
b. Kepala Puskesmas ditambah dengan Perwakilan pelayanan UKM, perwakilan pelayanan UKP,
perwakilan dari tim mutu, dan perwakilan dari administrasi dan manajemen
d. Penanggung jawab UKM, Penanggung jawab UKP, Perwakilan pelayanan UKM, perwakilan
pelayanan UKP, perwakilan dari tim mutu, dan perwakilan dari administrasi dan manajemen
Jika terjadi pegawai terpapar penyakit infeksi, kekerasan atau cedera akibat kerja, sesuai yang
diminta dalam standar akreditasi, Puskesmas harus melakukan:
b. Mengisolasi pegawai yang terpapar infeksi, dan memberi bantuan hukum untuk pegawai
yang mengalami kekerasan, dan mengupayakan kompensasi untuk pegawai yang
cedera akibat kerja
Untuk menilai pelaksanaan pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan puskesmas,
surveyor menlakukan penilaian terhadap:
a. Adanya program kerja stunting, koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program
b. Adanya penetapan indikator dan target kinerja stunting, program pencegahan dan
penurunan stunting berdasar analisis capaian indikator, bukti koordinasi dan pelaksanaan
program, monitoring dan evaluasinya
d. Adanya pencatatan dan pelaporan program stunting, monitoring dan tindak lanjutnya.
Untuk menilai pelaksanaan pembinaan jaringan dan jejaring Puskesmas, yang dinilai oleh
surveyor adalah:
a. Adanya indikator kinerja pembinaan jaringan dan jejaring dan capaian indikator serta
analisisnya
d. Adanya program pembinaan jaringan dan jejaring, adanya indikator kinerja pembinaan
jaringan dan jejaring, dan bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasinya
Pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pasien rawat inap baik di Puskesmas maupun di
Klinik dilakukan pada saat:
b. Pasien pada saat masuk ke fasyankes, transfer antar unit, dan ketika pasien inap
akan pulang
Standar kuantitas untuk kunjungan ANC sesuai yang diminta dalam standar akreditasi Puskesmas
adalah:
a. Standar kunjungan minimal empat kali selama periode kehamilan (K4): satu kali
pasda trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester
ketiga
b. Pemenuhan standar pelayanan antenatal 10 T dan kunjungan minimal empat kali selama
pediode kehamilan
d. Standar kunjungan minimal enam kali selama periode kehamilan (K6): satu kali pada
trimester pertama, duakali pada trimester kedua, dan tiga kali pada triemester ketiga
b. Semua jenis insiden keselamatan pasien harus dilaporkan ke KNKP dalam batas waktu 2 x
24 jam
c. KTD dan Kejadian sentinel harus dilaporkan ke KNKP dalam batas waktu 2 x 24 jam
d. KTD dan Kejadian sentinel harus dilaporkan ke KNKP setelah selesai dilakukan investigasi
sesuai ketentuan batas waktu pelaporan
d. Keterlibatan perawat dan bidan dalam membantu pasien yang membutuhkan perawatan di
rumah
Soal 21 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
Dilakukannya upaya untuk mencegah terjadinya salah sisi, salah pasien, dan salah Tindakan
operatif, dibuktikan dengan adanya:
a. Bukti pengisian surgical safety check list, bukti penandaan sisi operasi oleh
petugas kesehatan.
b. Bukti pengisian surgical safety checklist, bukti penandaan sisi operasi oleh perawat,
dan adanya kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi
c. Kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi dan bukti pengisian surgical safety checklist
oleh operator atau perawat yang ditunjuk oleh operator
d. Kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi, SPO pelaksanaan surgical safety checklist, bukti
penandaan sisi operasi oleh operator yang akan melakukan, dan bukti pengisian surgical
safety check-list
Seorang perawat salah memberikan obat kepada pasien, obat telah diminum, tetapi pasien
tidak mengalami cedera. Insiden ini adalah:
Dalam standar akreditasi puskesmas maupun standar akreditasi kinik pada pelayanan kesehatan
perseorangan mensyaratkan pelayanan kesehatan perorangan terjadi kesinambungan mulai
dari penerimaan pasien, skrining, kajian awal, penyusunan rencana asuhan, pelaksanaan
asuhan, pemulangan, rujukan, dan bahkan pelayanan home-care jika diperlukan. Standar
tersebut mencerminkan diterapkannya prinsip:
Salah satu program MFK adalah pengendalian B3 dan limbah B3, untuk memastikan
program tersebut berjalan dengan baik, maka bukti-bukti telusur adalah:
a. Terdapat daftar inventaris B3, penyimpanan dengan benar, MSDS, dan bukti
dilakukan pembuangan limbah B3 dengan benar dan bukti monitoringnya
b. Terdapat bukti kompetensi dari petugas yang diberi tanggung jawab mengelola B3 dan
limbah B3
c. Terdapat petugas yang diberi tanggung jawab mengelola B3 dan limbah B3 yang
melakukan monitoring tiap hari terhadap penyimpanan B3 dan pembuangan limbah B3
d. Terdapat SPO rujukan, bukti puskesmas/ klinik memastikan fasyankes yang dituju dapat
memenuhi kebutuhan pasien, pemberian informasi dan persetujuan rujukan, dan
ketersediaan sarana transportasi
Bukti peran aktif dari klinik untuk mendukung pencapaian program prioritas nasional adalah:
a. Bukti keterlibatan klinik untuk pelaksanaan program prioritas nasional sebagai jejaring dari
Puskesmas termasuk kegiatan promotive dan preventif
b. Bukti keterlibatan klinik dan promotive dan preventif untuk program prioritas nasional
c. Bukti keterlibatan klinik dalam upaya kuratif dan rehabilitative dalam pelaksanaan program
prioritas nasional
d. Dalam standar akreditasi klinik tidak meminta peran aktif klinik dalam pencapaian program
prioritas nasional
Soal 27 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
Bukti peran aktif dari klinik untuk mendukung pencapaian program prioritas nasional adalah:
a. Bukti keterlibatan klinik dalam upaya kuratif dan rehabilitative dalam pelaksanaan program
prioritas nasional
b. Dalam standar akreditasi klinik tidak meminta peran aktif klinik dalam pencapaian program
prioritas nasional
c. Bukti keterlibatan klinik untuk pelaksanaan program prioritas nasional sebagai jejaring dari
Puskesmas termasuk kegiatan promotive dan preventif
d. Bukti keterlibatan klinik dan promotive dan preventif untuk program prioritas nasional
a. Tersedia SPO pemeliharaan APAR, ketersediaan APAR dan bukti pemeliharaan APAR
c. Tersedia APAR, Tersedia SPO dan bukti pemeliharaan APAR, observasi proses pemeliharaan
APAR, dan simulasi penggunaan APAR
d. Tersedia APAR, Tersedia SPO dan bukti pemeliharaan APAR, wawancara proses
pemeliharaan APAR, dan simulasi penggunaan APAR
Dalam standar akreditasi klinik maupun standar akreditasi puskesmas terkait dengan sumber
daya manusia:
a. Evaluasi kinerja dilakukan secara berkala dan dilakukan kelengkapan dan pembaharuan le
kepegawaian secara berkala
d. File kepegawaian dilengkapi dan dievaluasi secara berkala paling lambat dua tahun sekali
Soal 30 Selesai Poin 1,00 dari
1,00
Untuk memastikan pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya, telusur
yang dilakukan oleh surveyor adalah:
a. Melihat dokumen bukti pemahaman pasien tentang hak dan kewajibannya dan diveri kasi
dengan wawancara dengan pasien
b. Melihat dokumen bukti pemahanan pasien tentang hak dan kewajibannya yang ditanda
tangani oleh pasien dan petugas
d. Melihat hasil evaluasi penyampaian informasi petugas tentang hak dan kewajiban pasien.