Anda di halaman 1dari 9

ADAB-ADAB MENIKAH DAN MEMINANG

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Studi Naskah I”


MATA KULIAH : STUDI NASKAH I
Dosen Pengampu:
DR.RUSLI HALIL NASUTION,S.HI.,MA

Disusun Oleh:
HTN-VD
NIKEN (0203193150)

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA/SIYASAH


FAKULTAS HUKUM DAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul”Adab-adab Menikah dan Meminang”. Saya menyadari bahwa didalam
pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan media internet.

Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat terselesaikan
dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,14 januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Adab-adab menikah................................................................................................2
2.2 Adab-adab meminang.............................................................................................3
BAB III PENUTUP...........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................5
DAFTRA PUSTAKA........................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pernikahan merupapakan suatau yang sangat diidamkan oleh semua orang yang ada di
dunia,menikah merupakan sunnatullah yang sakral dan penuh dengan kehikmatan,karena
didalammnya terdpat perwujudan rasa tanggung jawab dan keimanan kepada Allah
SWR.Pernikahan sndiri sejatinya sudah ada didalam ayat Al-Qur’an yang memang
spesifik memberikan gambaran tentang pentingnya pernikahan.

Manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-lakai dan prempuan,hal ini tentunya


memiliki tujuan,salah satunya yaitu menhindarkan manusia dari perbuatan
zina.sebagaiman hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim,yang
artinya”Wahai para pemuda,barang siapa dari kamu telah mampu memikul tanggung
jawab keluarga,hendaknya segera menikah,karena dengan pernikahan engkau lebih
mampu untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluanmu”.

1.2 Rumusan Masalah


a) Bagamiana adab-adab sesorang yang akan meminang?
b) Bagaimana adab-adab sesorang yang akan menikah?
1.3 Tujuan
a) Untuk memahami bagaimana adab-adab sesorang yang akan menikah
b) Untuk mengetahui bagaimana adab-adab sesorang yang akan meminang

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Adab-Adab Menikah

Adab Pernikahan Menurut Muhammad Nasharudin Al Albani

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa Muhammad Nasharudin Al Albani dalam
bukunya Adab Az-Zifaf menjelaskan pentingnya mengetahui hal-hal penting sebelum
melangsungkan perinikahan. Tata cara/adab pernikahan sangat banyak ragamnya tetapi
lebih diutamankan yang bersumber dari Hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut adab
pernikahan yang dianjurkan oleh Rasulullah:

a.Bersikap lemah lembut terhadap istri


Islam mengajarkan kepada suami pada waktu pernikahan untuk bersikap
lemah- lembut kepada istrinya, seperti menyuguhkan minuman dan sebagainya.
Pentingnya bersikap lemah lembut terhadap istri adalah untuk menjaga keharmonisan
dan keromantisan keluarga, keluarga yang harmonis tentu akan memberikan dampak
positif terhadap keluarga itu sendiri. Bersikap lemah lembut juga dapat diwujudkan
dengan saling bercengkrama dengan istrinya. Islam mengajarkan kepada umatnya
bahwa ketika suami dan istri masuk kedalam kama, maka dianjurkan untuk saling
bercengkrama, dan saling berkomunikasi agar terjadi keakraban dan saling
menguatkan diantra keduanya. Hali ini berdasarkan hadits Asma binti Yazid bin
Sakan, ia berkata bahwa, “Aku menghias Aisyah untuk Rasulullah, kemudian aku
mendatangi beliau dan memanggil untuk menyaksikan Aisyah. Rasulullah SAW
datang lalu duduk di disampinng Aisyah dengan membawa segelas susu lantas beliau
minum kemudian menyodorkannya kepada Aisyah.1
b.Meletakkan tangan di atas kepala istrinya seraya mendoakannya
Islam menganjurkan kepada suami untuk meletakkan tangannya di atas kepala
istrinya tepatnya di ubur-uburnya sembil mendoakannya saat dalam prosesi
pernikahan, hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda "Apabila
salah seorang dari kamu mengawini seorang perempuan atau membeli seorang
1
HR.Ahmad(no.27044,27020),Ibnu Majah,(no.3298).

v
pembantu (budak), maka hendaknya ia memegang bagian depan kepalanya (tempat
tumbuhnya rambut bagian depan) dan hendaknya membaca basmalah dan
mendoakan keberkahan serta membaca,”Ya Allah, aku memohon kepada Mu
kebaikannya dan kebaikan yang telah Engkau takdirnya kepadanya dan kebaikan
yang telah Engkau takdirkan kepadanya dan aku berlindung kepada-Mu (Allah) dari
kejahatan dan kejahatan apa yang telah Engkau takdirkan kepadanya”. Dari hadits
diatas sangat jelas menerangkan bahwa seorang suami akan senantiasa melindungi
istrinya dan selalu mendoakan istrinya.

c.Hendaknya kedua (suami istri) melakukan shalat

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Abu Sa’ad,


maula Abu Usaid, ia mengatakan: “Aku menikah sedangkan aku seorang hamba
sahaya, lalu aku memanggil sejumlah Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di
antaranya ialah Ibnu Mas’ud, Abu Dzarr dan Abu Hudzaifah. Lalu shalat didirikan.
Ketika Abu Dzarr maju, mereka mengatakan: ‘Engkau saja!’ Ia bertanya: ‘Apa
memang demikian?’ Mereka menjawab: ‘Ya.'Kemudian aku maju menjadi imam
mereka, padahal aku hanyalah seorang hamba sahaya, dan mereka mengajarkan
kepadaku dengan per-nyataannya, ‘Jika isterimu menemuimu, maka shalatlah dua
rakaat. Kemudian mohonlah kepada Allah kebaikan apa yang terdapat pada diri
wanita tersebut dan berlindung-lah kepada Allah dari keburukannya. Kemudian,
setelah itu, urusanmu dengan isterimu.”2

d. Dianjurkan menikah pada bulan syawal

Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ummul


Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menikahiku pada bulan Syawwal dan tinggal bersamaku pada bulan
Syawwal. An-Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits ini berisi anjuran menikah di
bulan Syawwal. ‘Aisyah bermaksud -dengan ucapannya ini- menolak tradisi
Jahiliyyah dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawwal tidak baik. Ini
adalah bathil yang tidak memiliki dasar. Mereka meramalkan demikian karena kata
Syawwal mengandung arti menanjak dan tinggi”.3

2.2 Adab-Adab Meminang

2
HR.’Abdurrazzaq,(1/191).
3
HR.Muslim,Kitab an-Nikah,(no.1423).

vi
a.memohom petunjuk kepada Allah
sebelum melakukan khitbah,hendaklah mentapkanlah hati terlebih dahulu
dengan meminta petunjuk dariAllah melalui shalat istikhara.
b.membaca doa dan shalawat nabi
berdasarkan catatan imam an-nawawi dalm kitab dzkar,disunnahkan seseorang
yang melamar untuk membaca hamdalla,meneybut pujian pada Allah,dan shalawat
untuk Rsulullah. Setelah itu,bacalah”Asyhadu an la ilaha illallah wahdahula syarika
lah wa asyhadu anna muhammadan’abduhu wa rasulu”
c.mendatangi kediaman calon pasangan
kaluarga calon mempelai pria mendatangi kediaman keluarga calon mempelai
wanitayang akan dilamar untuk mengutarakan keingannya.4
d.menyampaikan maksud dan tujuan
mengutarakan maksud dan tujuan yakni untuk melamar sayng mempelai
wanita.
e.penyampaikan jawaban dari pihak perempuan
sang calon memepelai wanita menyampaikan apakah lamaran terseut diterima
atau tidak.
f.menyerahkan hantaran
hantaran yang dibawa oleh pihak calon mempelai pria akan diserahkan kepada
keluarga mempelai wanita sebagai bentuk keseriusan untuk meminang sang calon.
G.penutupan acara khitbah
Mengakhiri khitbah dengan berdoa agar lamarannya berjalan lancar hingga
proses ke pernikahan.5

4
https://kumparan.com/berita-hari-ini/tata-cara-khitbah-yang-sesuai-ajaran-islam-
1v11rd2doqk,html ,pada tanggal 28 september 2021 pukul 21:20.
5
Ibid.

vii
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Agama Islam merupakan agama yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya,


didalam agama islam sejatinya sudah ada banyak tuntunan dan panutan untuk kehidupan
masyarakat. banyak aspek-aspek yang dapat dipelajari dan difahami salah satunya yaitu adab
pernikahan menurut hukum islam, salah satu tokoh islam yang ikut andil dalam memberikan
pedoman dan tuntunan yang sampai saat ini tetp diamalkan, beliau adalah Muhammad
Nasharudin Al Albani.

Beliau menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal
pernikahan, beliau menyampaikan adab pernikahan ada banyak sekali tetapi hanya dibahas
beberapa hal saja, sebagai contoh bersikap lemah lembut terhadap istri, memegang kepala
istri sambil mendoakannya, mengerjakan shalat 2 rakaan bersama pasangan, dan bacaan
sebelum melakukan hubungan suami istri.

viii
DAFTAR PUSTAKA

HR.Ahmad(no.27044,27020),IbnuMajah,(no.3298)

HR.’Abdurrazzaq,(1/191).

HR.Muslim,Kitaban-Nikah,(no.1423).

https://kumparan.com/berita-hari-ini/tata-cara-khitbah-yang-sesuai-ajaran-islam-
1v11rd2doqk.

ix

Anda mungkin juga menyukai