Anda di halaman 1dari 70

MODUL 8

KELUARGA BERENCANA
DAN KESEHATAN REPRODUKSI

TRAINING OF TRAINER (ToT)


PELATIHAN TEKNIS
PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
2023
Hak Cipta @ 2023

PERANGKAT

TOT PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA

Edisi Tahun 2023

Modul 8

Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Pengarah :
Prof. drh. Muhammad Rizal Damanik, MrepSc, PhD

Penanggung Jawab :
Dr. Lalu Makripuddin, M.Si

Koordinator Pelaksana :
Afif Miftahul Majid, S.Sos., MM

Tim Penyusun :
Armen Maruf, M.Pd.
Dewi Ariningrum Rusmiarti, SE, M.Si
Murni Manurung, SKM

Tim Teknis :
Iwan Tri Hariyanto, S.Pd

Diterbitkan oleh :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Jl. Permata Nol1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

KATA SAMBUTAN

Alhamdulillah dengan mengucap Puji dan


Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
dan anugerah yang sudah diberikan kepada kita
semua sehingga kita dapat menyelesaikan
perangkat pelatihan Training of Trainer (ToT)
Pelatihan Teknis Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera Bagi Fasilitator Tingkat Provinsi Tahun
2023.
Dengan semakin banyaknya permasalahan
di keluarga yang muncul ke permukaan, tidak bisa
kita anggap sebagai hal yang sederhana karena
kondisi keluarga yang rentan atau tidak berkualitas akan berdampak pada setiap sendi
kehidupan manusia. Pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga merupakan salah
satu upaya untuk dapat mewujudkan penduduk yang berkualitas. Keluarga yang memiliki
ketahanan yang kuat merupakan landasan terciptanya kualitas hidup keluarga. Secara
umum, ketahanan keluarga adalah terpenuhinya segala kebutuhan keluarga baik
kebutuhan materiil maupun kebutuhan moril dan spiritual.
BKKBN telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan keluarga yang
berkualitas melalui berbagai macam program yang mengikuti siklus hidup manusia.
Namun, ternyata hal ini masih dianggap kurang karena belum adanya suatu layanan
secara terpadu yang dapat membantu keluarga mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Untuk itu maka dibentuk Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera yang hadir ditengah
keluarga untuk pelayanan keluarga. Keberadaan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera
untuk mengatasi banyaknya permasalahan di lingkungan sosial yang disebabkan oleh
ketidaktahuan keluarga dalam menjalankan fungsinya
Secara umum, Ketahanan Keluarga adalah terpenuhinya segala kebutuhan
keluarga baik kebutuhan materiil maupun kebutuhan moril dan spiritual. Karena belum
adanya suatu layanan terpadu yang dapat membantu keluarga mengatasi permasalahan
yang dihadapi, untuk itu BKKBN membentuk Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS)
yang hadir ditengah keluarga untuk pelayanan keluarga dalam rangka menciptakan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga di Indonesia.

i
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

PPKS merupakan wadah berbasis institusi dengan kegiatan dan/atau rangkaian


kegiatan pelayanan keluarga yang dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE), konsultasi dan konseling, pembinaan serta rujukan. Keberadaan PPKS ini
untuk mengatasi banyaknya permasalahan di lingkungan sosial yang disebabkan oleh
ketidaktahuan keluarga dalam menjalankan fungsinya.
Kami berharap perangkat pelatihan Training of Trainer (ToT) Pelatihan Teknis
Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Bagi Fasilitator Tingkat Provinsi Tahun 2023 ini
menjadi bahan belajar dan referensi untuk menambah wawasan, pengetahuan, sikap dan
keterampilan peserta belajar dalam memaksimalkan pengelolaan PPKS dan juga dapat
memberikan kontribusi terhadap penurunan angka stunting di wilayah kerja masing-
masing.
Tidak ada gading yang tak retak, kami sangat bersyukur dan mengucap terima
kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan tentu kepada semua
pihak yang sudah berkontribusi dalam penyusunan perangkat pelatihan ini, tentu ini
adalah hasil karya bersama, berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik sehingga
perangkat pelatihan ini dapat tersusun dengan baik dan siap untuk digunakan, semoga
apa yang sudah kita lakukan dapat menjadi kontribusi positif dalam peningkatan
keberhasil program Bangga Kencana dan penurunan stunting.

Jakarta, Mei 2023

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan

Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD

ii
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur tentu hanya milik Tuhan Yang Maha


Esa, kita bersyukur atas tersusunnya perangkat pelatihan
Training of Trainer (ToT) Pelatihan Teknis Pusat
Pelayanan Keluarga Sejahtera Bagi Fasilitator Tingkat
Provinsi Tahun 2023.

Pemberian pelayanan konsultasi dan konseling


langsung pada keluarga merupakan salah satu bentuk
implementasi nyata membangun kualitas penduduk karena
penduduk sebagai modal dasar pembangunan harus menjadi titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan. Diharapkan melalui PPKS, pemerintah dapat membenahi
kondisi-kondisi tidak ideal yang terjadi di keluarga Indonesia, untuk mewujudkan keluarga-
keluarga yang sehat dan berkualitas dan dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif
akibat adanya permasalahan di dalam keluarga di Indonesia.
Melalui PPKS diharapkan dapat langsung mengacu kepada sasaran yaitu keluarga
dengan pendekatan konsultasi dan konseling bagi keluarga dan anggota keluarganya. Guna
mencapai tujuan tersebut, BKKBN menyelenggarakan kegiatan Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera (PPKS) yang memberikan minimal delapan jenis pelayanan, meliputi:
1. Pelayanan data dan informasi Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga,
2. Konsultasi dan Konseling Keluarga Balita dan Anak,
3. Konsultasi dan Konseling Keluarga Remaja dan Remaja,
4. Konsultasi dan Konseling Pra Nikah,
5. Konsultasi dan Konseling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,
6. Konsultasi dan Konseling Keluarga Harmonis,
7. Konsultasi dan Konseling Keluarga Lansia dan Lansia,
8. Pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
PPKS hadir sampai tingkatan kecamatan dengan tujuan untuk mempermudah
keluarga mengakses layanan. PPKS di tingkatan kecamatan menggunakan Balai
Penyuluhan (BP) Keluarga Berencana sebagai tempat pelaksanaan pelayanan terhadap
keluarga yang tugas utamanya adalah melakukan identifikasi permasalahan yang ada di
lingkungan sekitarnya dan membuat sistem rujukan agar keluarga tersebut bisa
mendapatkan bantuan tenaga profesional.

iii
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) merupakan salah satu wadah pelayanan
kepada masyarakat, yang bisa berada di berbagai tingkatan wilayah. Tingkatan wilayah yang
paling dekat dengan masyarakat adalah di tingkat kecamatan. PPKS yang berada di Balai
Penyuluhan adalah PPKS yang dikelola oleh Perangkat Daerah yang menangani Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, dengan menggunakan Balai Penyuluhan beserta sarana
di dalamnya untuk melaksanakan pelayanan terhadap keluarga di lapangan. Apabila di daerah
tersebut tidak memiliki Balai Penyuluhan bisa menggunakan fasilitas gedung yang dimiliki
oleh Pemerintah Daerah atau menyewa gedung tersendiri maupun menggunakan tempat
swadaya masyarakat sendiri.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan para pengelola dan
pelaksana pada Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS), Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Pusdiklat KKB) bekerja sama dengan Direktorat Bina
Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan (Dithanlan) serta komponen terkait yang berada di
Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) menyusun perangkat
pelatihan sebagai acuan dalam pelaksanaan Pelatihan Teknis Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera.

Kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan perangkat pelatihan ini sangat
kami harapkan, semoga perangkat pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan peserta dalam
pelaksanaan pelatihan teknis Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera, tentu kami sangat terbuka
untuk saran dan masukan untuk perbaikan dan pengembangan materi kedepan, akhirnya kami
mengucapkan terima kasih dan apresisasi yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan
kepada semua pihak yang sudah berkontribusi sehingga perangkat pelatihan ini bisa tersusun
dengan baik, semoga apa yang sudah kita karyakan ini mendapat balasan terbaik dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Jakarta, Mei 2023


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kependudukan dan Keluarga Berencana,

Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si

iv
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................2
A. Latar Belakang............................................................................2
B. Deskripsi Singkat .........................................................................3
C. Manfaat Modul ...........................................................................4
D. Tujuan Pembelajaran ....................................................................4
E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ..................................................4
F. Petunjuk Belajar ..........................................................................5
BAB II PERAWATAN IBU HAMIL ..........................................................6
A. Fase Kehamilan ...........................................................................6
B. Pentingnya Anc Bagi Ibu Hamil .........................................................8
C. Gizi Dan Suplemen Ibu Hamil ......................................................... 11
D. Perubahan Emosi Selama Kehamilan Dan Cara Mengatasinya .................. 19
E. Rangkuman .............................................................................. 21
F. Latihan ................................................................................... 22
G. Evaluasi Formatif ....................................................................... 22
H. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ...................................................... 23
BAB III METODE KONTRASEPSI DAN KB PASCAPERSALINAN..................... 24
A. Metode Alat dan Obat Kontrasepsi ................................................... 24
B. Pilihan Alat dan Obat Kontrasepsi KB Pascapersalinan ........................... 32
C. Rangkuman ............................................................................. 34
D. Latihan ................................................................................... 35
E. Evaluasi Formatif ....................................................................... 35
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................................................... 36
BAB IV MITOS DAN FAKTA ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI ...................... 37
A. Mitos serta Fakta Terkait Alat dan Obat Kontrasepsi .............................. 37
B. Pemahaman Efek Samping Yang Mungkin Terjadi Setelah Penggunaan Alat dan
Obat Kontrasepsi serta Cara Penanggulangannya ................................. 43
C. Rangkuman ............................................................................. 49
D. Latihan ................................................................................... 49
E. Evaluasi Formatif ....................................................................... 50
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................................................... 51

v
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

BAB V PENUTUP .......................................................................... 52


A. Kesimpulan ....................................................................... 52
B. Saran .............................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 54
EVALUASI SUMATIF ..................................................................... 55
KUNCI JAWABAN EVALUASI ............................................................ 59

vi
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

MODUL 8:

KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

vii
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan
pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga Indonesia dalam mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh
dimensi. Dalam pasal 47 dinyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar
dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 72 Tahun 2011 bahwa salah satu fungsi BKKBN adalah penyelenggaraan
komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana. Selain itu, untuk mendukung upaya pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga, BKKBN mengembangkan Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera (PPKS) sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
kebahagiaan lahir dan batin.

Pemberian pelayanan konseling langsung pada keluarga adalah merupakan implementasi


nyata, membangun kualitas penduduk karena penduduk sebagai modal dasar
pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan. Diharapkan
melalui PPKS, pemerintah dapat langsung mengacu kepada sasaran yaitu keluarga
dengan pendekatan konseling dan pelayanan Program Bangga Kencana (Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana).

Salah satu pemberian pelayanan konseling adalah Pelayanan Konseling Keluarga


Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Pentingnya pelayanan ini dalam rangka untuk
menyelamatkan ibu dan anak dan dalam rangka merencanakan pembentukan keluarga
kecil, bahagia sejahtera. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga
Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak

2
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Untuk mewujudkan penduduk


tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, Pemerintah menetapkan kebijakan Keluarga
Berencana melalui penyelenggaraan program Keluarga Berencana. Pengaturan
kehamilan, kelahiran anak serta jarak anak dapat dilakukan dengan penggunaan alat dan
obat kontrasepsi.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2014, Kesehatan Reproduksi adalah


keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan Reproduksi menurut International Conference
Population and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi menular seksual
termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan komplikasi
aborsi, pencegahan dan penanganan infertilitas, kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi
dini kanker saluran reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan
seksual, sunat perempuan dan sebagainya.

Dengan demikian, pemahaman Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi menjadi


sangat penting bagi petugas PPKS di dalam memberikan konsultasi dan konseling bagi
masyarakat dalam percepatan penurunan stunting. Pelayanan KB dan Kesehatan
Reproduksi pada PPKS merupakan salah satu upaya dalam mendukung Program 1000
Hari Pertama Kehidupan dimulai sejak awal konsepsi sampai dengan anak usia 2 tahun.
Penurunan stunting sangat erat kaitannya dengan penggunaan alat dan obat kontrasepsi
serta kesehatan ibu dan anak. Seperti yang telah dijelaskan di atas, ruang lingkup
Kesehatan Reproduksi sangat luas. Namun karena modul ini ditujukan untuk Pelatihan
PPKS dalam percepatan penurunan stunting, maka materi Kesehatan Reproduksi pada
modul ini difokuskan pada materi yang berhubungan erat dengan pencegahan stunting,
diantaranya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak (kehamilan).

B. Deskripsi Singkat
Modul mata pelatihan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi ini akan membahas
tentang perawatan ibu hamil, KB Pascapersalinan, serta mitos dan fakta terkait Alokon
(Alat dan Obat Kontrasepsi).

3
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

C. Manfaat Modul
Modul ini diberikan untuk membantu peserta pelatihan dalam memahami keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi dalam kaitannya dengan Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera (PPKS).

D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
menjelaskan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

2. Indikator Hasil Belajar


Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan Perawatan Ibu Hamil
b. Menjelaskan KB Pascapersalinan
c. Menjelaskan Mitos dan Fakta Terkait Alat dan Obat Kontrasepsi

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Mengacu pada tujuan pembelajaran diatas, materi pokok mata pelatihan ini adalah:
1. Materi Pokok:
1) Perawatan Ibu Hamil
2) KB Pascapersalinan
3) Mitos dan Fakta Alat dan Obat Kontrasepsi

2. Sub Materi Pokok:


1.1) Fase Kehamilan
1.2) Pentingnya ANC Bagi Ibu Hamil
1.3) Gizi dan Suplemen Ibu Hamil
1.4) Perubahan Emosi Selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya

2.1) Metode Alat dan Obat Kontrasepsi


2.2) Pilihan Metode Alat dan Obat Kontrasepsi KB Pascapersalinan

3.1) Mitos dan Fakta Terkait Alat dan Obat Kontrasepsi

4
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

3.2) Pemahaman Efek Samping Yang Mungkin Terjadi Setelah Penggunaan Alat
dan Obat Kontrasepsi serta Cara Penanggulangannya

F. Petunjuk Belajar
Agar dalam proses pembelajaran mata pelatihan ini dapat berjalan lancar, dan tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik, kami sarankan untuk mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mengikuti kegiatan pembelajaran secara aktif bersama pengajar/fasilitator selama
kegiatan pelatihan baik jika dilakukan di kelas maupun dilakukan secara daring.
2. Berdiskusi dengan sesama peserta dalam waktu yang telah ditentukan dengan topik
dan instruksi yang diberikan pengajar/fasilitator.
3. Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi, Kerjakanlah latihan dan
tugas yang ada dalam modul ini.
4. Peserta dianjurkan untuk membaca buku-buku yang terkait dengan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi.

Baiklah, selamat belajar! semoga Anda mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diuraikan dalam mata pelatihan KB dan Kesehatan Reproduksi dalam menjalankan tugas
fungsi anda sebagai fasilitator Pelatihan Teknis PPKS.

5
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

BAB II
PERAWATAN IBU HAMIL

IIndikator Keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan


diharapkan dapat menjelaskan Fase Kehamilan Trimester Pertama, Kedua,
Ketiga, Pentingnya pemeriksaan ANC bagi Ibu Hamil, Pemberian Gizi dan
Suplemen bagi Ibu Hamil, dan Mempelajari perubahan emosi selama kehamilan
dan cara mengatasinya

A. Fase Kehamilan
Kehamilan seorang perempuan dimulai dari proses konsepsi (pembuahan) yaitu dimana
sel sperma laki-laki bertemu dengan sel telur wanita. Agar kehamilan bisa terjadi, sperma
harus bertemu dengan sel telur. Kehamilan secara resmi dimulai ketika sel telur yang telah
dibuahi ditanamkan di lapisan rahim. Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau
pembuahan adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma.
Gambar 1.

Sumber: Paparan Kepala BKKBN

Selain pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, perubahan kondisi ibu
sesuai umur kehamilan juga perlu dikenali dan dipahami agar pemeriksaan pada ibu hamil
atau ibu bersalin yang akan dijalani sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu pada materi
ini akan disampaikan tentang fase-fase kehamilan ibu dalam hitungan minggu agar jenis
pemeriksaan yang disarankan dan perlu dilakukan dapat diidentifikasi oleh kader
pendamping. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :

6
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

1. Kehamilan Trimester Pertama


Trimester pertama (1–12 minggu) merupakan periode awal masa kehamilan dimana
perubahan fisik ibu belum terlalu tampak, tetapi kita yakin bahwa di dalam tubuh ibu
terjadi perubahan besar seperti adanya perubahan hormon yang signifikan, yang
mendukung pertumbuhan plasenta dan janin, sehingga tubuh ibu akan menambah
suplai darah untuk membawa oksigen dan nutrisi kepada janin yang sedang
berkembang. Pada periode ini, janin akan mengalami perkembangan semua organ-
organnya secara lengkap pada akhir bulan ketiga (12 minggu). Oleh sebab itu, seorang
ibu perlu memperhatikan pola makan yang sehat, termasuk didalamnya adalah
kebutuhan untuk menambah asam folat yang cukup agar terhindar dari kejadian cacat
tabung saraf pada janin. Mengingat risiko keguguran juga biasanya cukup tinggi pada
trimester ini, maka ibu juga disarankan untuk menjaga kondisi dan vitalitas tubuh.
Selain risiko keguguran, pada saat hamil muda dapat terjadi kelainan kehamilan
seperti Mola Hidatidosa (hamil anggur) dan Hamil di luar kandungan (Kehamilan
Ektopik) yang dapat mengancam jiwa ibu (Kehamilan Ektopik Terganggu/KET).

2. Kehamilan Trimester Kedua


Trimester kedua (13-27 minggu) merupakan periode kehamilan paling nyaman bagi
mayoritas ibu hamil, disebabkan oleh menghilangnya beberapa gejala awal kehamilan.
Pada kondisi ini perut ibu sudah mulai terlihat membesar, karena rahim sedang
tumbuh dengan cepat. Meskipun keluhan mual sudah banyak hilang tetapi bisa
muncul keluhan lain seperti kram kaki, nyeri ulu hati, selera makan tinggi, munculnya
varises, sakit punggung, dan kadang hidung tersumbat.

Pada fase ini, ibu juga sudah mulai merasakan gerak janin, sementara janin sudah
dapat mendengar dan mengenali suara ibu pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
Beberapa test screening hanya dapat dilakukan pada trimester kedua sehingga
riwayat medis pribadi dan keluarga perlu disampaikan kepada dokter untuk
mengetahui apakah ada masalah genetik yang berisiko terhadap janin. Pada fase ini
juga merupakan fase pembentukan bagian- bagian tubuh janin seperti jantung, paru-
paru, ginjal dan otak. Sehingga perlu diketahui kelainan bawaan apa saja yang mungkin
terjadi apabila ada gangguan pada pembentukan organ tersebut. Selain itu, pada fase
ini dokter juga sudah bisa melihat jenis kelamin bayi serta melihat terjadinya diabetes
gestasional ibu yang sering didapati pada usia kehamilan 26 -28 minggu.

7
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

3. Kehamilan Trimester Ketiga


Trimester ketiga (28–40 minggu) merupakan fase kehamilan yang sangat perlu
diperhatikan karena masa kelahiran bayi dapat terjadi pada periode ini. Pada umur
kehamilan 28-34 minggu, Janin sudah bisa membuka mata, menutup mata,
menghisap jempolnya, menendang, merenggang-kan badan dan merespon cahaya.
Memasuki bulan ke delapan pertumbuhan otak janin akan berlangsung terus dan
cepat. Pada fase ini posisi janin masih bisa berubah sehingga ibu dapat mendapatkan
bentuk siku atau tumit janin pada bagian perut ibu. Menginjak kehamilan 9 bulan atau
usia kehamilan sekitar 34-36 minggu, paru-paru janin sudah matang dan siap bekerja
sendiri setelah lahir.

B. Pentingnya ANC Bagi Ibu Hamil


Pemeriksaan Ibu hamil adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada ibu hamil,
terdiri atas pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dilakukan
setelah dilakukan anamnesa yang cukup pada ibu hamil. Sedangkan pemeriksaan
penunjang akan disarankan apabila dibutuhkan pelengkap untuk diagnosis tertentu
berupa pemeriksaan laboratorium (darah/urin/sekret/jaringan) dan penunjang tambahan
lainnya.

Antenatal care (selanjutnya akan disingkat ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari
ibu hamil.
Tujuan dilakukan ANC adalah:
1. Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
2. Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
3. Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif.

Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan
berkualitas minimal 6 kali, yaitu 2 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian 1 kali
sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 3 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan.
Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10T yaitu:
1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat.
2. Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90.
3. Tentukan nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).

8
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

4. Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau perkembangan janin.


5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).
6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
7. Pemberian Tablet zat besi.
8. Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan paska persalinan.

Trimester Pertama
Berdasarkan perkembangan kondisi ibu dan janin yang terjadi pada trimester pertama
maka diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan terhadap ibu hamil pada
kunjungan ANC sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tinggi Badan (TB)
b. Berat Badan (BB)
c. Temperatur/Suhu (T)
d. Tekanan Darah (TD)

2. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium


a. HCG Tes (dapat dilakukan oleh Bidan dan dokter)
b. Hb (khusus untuk deteksi anemia pada awal kehamilan)
c. USG untuk melihat perkembangan pada janin, apakah sudah terbentuk sempurna
atau ada kelainan-kelainan yang bersifat bawaan dan kondisi kegawatdaruratan
kehamilan trimester pertama.

Trimester Kedua
Berdasarkan perkembangan kondisi ibu dan janin yang terjadi pada trimester kedua maka
diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan terhadap ibu hamil pada kunjungan ANC
kedua sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
b. Berat Badan (BB)
c. Temperatur/ Suhu (T)
d. Tekanan darah (TD)

9
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

2. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium


a. Hb (khusus deteksi anemia pada awal kehamilan)
b. Uji Glukosa, tepatnya dilakukan ketika usia kehamilan 24-28 minggu. dengan
menjalani pemeriksaan ini, risiko diabetes pada ibu hamil bisa dideteksi lebih awal.
c. USG, untuk melihat perkembangan pada janin, apakah sudah terbentuk sempurna
atau ada kelainan-kelainan yang bersifat bawaan dan kondisi kegawatdaruratan
kehamilan trimester kedua.
d. Tes Amniosentesis; umumnya tes ini dilakukan untuk ibu hamil yang sudah berusia
35 tahun ke atas. Tes ini biasa dilakukan untuk mendeteksi risiko gangguan
kesehatan selama kehamilan.
e. CTG (Cardiotocografi) untuk memantau denyut jantung janin, apakah kondisinya
normal atau tidak.

Trimester Ketiga
Banyak perubahan yang akan dialami ibu ketika memasuki kehamilan trimester ketiga.
Seperti misalnya kenaikan berat badan, perubahan bentuk perut, sehingga asupan
makanan dan cairan perlu diperhatikan. Ibu juga diwajibkan untuk melakukan
pemeriksaan kandungan secara rutin saat memasuki kehamilan trimester ketiga untuk
mencegah adanya gangguan kehamilan pada ibu maupun janin. Memasuki trimester
ketiga usia kehamilan, ibu akan lebih sering mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan
semakin banyaknya energi yang digunakan untuk mendukung perkembangan dan
pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Pada usia kehamilan ini, ibu juga dianjurkan untuk membatasi aktivitas yang cukup berat
dan memperbanyak istirahat untuk menunjang kesehatan ibu semakin optimal. Selain itu,
nyeri punggung juga akan semakin dirasakan karena perkembangan bayi yang semakin
membesar dari dalam perut. Berikut ini beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan ibu
hamil pada trimester ketiga:
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
b. Berat Badan (BB)
c. Temperatur/ Suhu (T)
d. Tekanan darah (TD)

10
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

2. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium


a. Hb (khusus deteksi anemia pada awal kehamilan)
b. USG, untuk melihat perkembangan pada janin, apakah sudah terbentuk sempurna
atau ada kelainan-kelainan yang bersifat bawaan dan kondisi kegawatdaruratan
kehamilan trimester pertama.
c. Tes Amniosentesis; umumnya tes ini dilakukan untuk ibu hamil yang sudah berusia
35 tahun ke atas. Tes ini biasa dilakukan untuk mendeteksi risiko gangguan
kesehatan selama kehamilan.
d. Pemeriksaan GBS; pemeriksaan ini untuk melihat apakah bayi terpapar bakteri
atau tidak. GBS adalah jenis bakteri yang terbawa di dalam saluran usus dan
saluran genital.
e. CTG (Cardiotocografi) untuk memantau denyut jantung janin, apakah kondisinya
normal atau tidak.

C. Gizi dan Suplemen Ibu Hamil


Asupan gizi pada ibu hamil dan ibu bersalin sangat penting untuk diperhatikan. Variasi
nutrisi yang seimbang dan beragam perlu dikenali dan dipahami oleh para kader
pendamping keluarga. Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat
badan normal untuk mencegah masalah gizi. Adapun manfaat gizi seimbang untuk ibu
hamil antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
2. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat menjalani
kehamilan dengan baik dan aman
3. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
4. Mengatasi permasalahan selama kehamilan
5. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setelah kelahiran
bayi.

Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna untuk memenuhi kebutuhan
energi, protein dan vitamin serta mineral sebagai pemeliharaan, pertumbuhan dan
perkembangan janin serta cadangan selama masa menyusui. Membatasi makan
makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah hipertensi karena

11
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

meningkatkan resiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.


Serta minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan
meningkatnya volume darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur
suhu tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter perhari (8-12 gelas sehari).
Membatasi minum kopi, kandungan KAFEIN dalam kopi meningkatkan buang air kecil
yang berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak jantung meningkat.

Penambahan Kebutuhan Zat Gizi Selama Hamil


Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan
zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Janin
tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan
dari simpanan zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya.

Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan
untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang sedang
mengandung bayinya. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada di dalam tubuh
ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh
ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak
disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam
sayuran dan buah-buahan.

Sehubungan dengan hal itu, ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan
mengonsumsi makanan yang beraneka ragam baik proporsi maupun jumlahnya. Ada 13
Pesan umum Gizi Seimbang, yaitu:

1. Makan aneka ragam makanan


2. Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energi
3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makan makanan sumber zat besi
7. Beri ASI pada bayi sampai umur enam bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya

12
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

10. Beraktivitas fisik dan olahraga secara teratur


11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan
13. Baca label pada makanan kemasan.

Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan 4 pesan khusus, yaitu :
1. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan;
2. Batasi mengkonsumsi garam;
3. Minum air putih yang banyak dan
4. Batasi minum kopi.

Prinsip gizi seimbang dinilai akan sangat efektif, bila dilakukan mulai ibu hamil hingga
anak yang dilahirkannya berumur 2 tahun. Masa ini termasuk masa kritis yang sangat
menentukan kualitas hidup manusia yang akan datang. Kekurangan gizi pada ibu hamil,
akan berdampak pada kekurangan gizi terhadap bayi yang dilahirkannya, dan berlanjut
pada anak yang kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, stunting,
serta ketika dewasa kegemukan dan beresiko terkena penyakit degeneratif. Selama
kehamilan, ibu membutuhkan penambahan zat-zat gizi sebagai berikut :
1. Kalori
Banyaknya kalori yang dibutuhkan selama kehamilan hingga melahirkan sekitar 80.00
Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Kebutuhan kalori tiap trimester
sbb:
G. Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.
H. Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.
I. Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan
plasenta.

2. Protein
Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari
kondisi sebelum hamil. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani.
Sumber protein hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan
sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan. Protein digunakan untuk:
a. Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.
b. Pertumbuhan dan diferensiasi sel.

13
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

c. Pembentukan cadangan darah.


d. Persiapan masa menyusui.

3. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam
kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu
sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan trimester III.

4. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang
dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta.
Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan
serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

5. Asam Folat
Asam Folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin. Saat trimester
pertama janin akan membutuhkan 400 mikrogram asam folat per hari. Dan apabila
tidak terpenuhi, akan membuat perkembangan janin tidak sempurna (anencephaly/
tanpa batok kepala), bibir sumbing dan menderita spina bifida / kondisi dimana tulang
belakang tidak tersambung. Kandungan asam folat bisa diperoleh dari buah-buahan,
beras merah, kacang-kacangan dan beragam sayuran hijau.

6. Kalsium
Berfungsi untuk pembentukan gigi dan tulang janin di dalam kandungan dan
mencegah osteoporosis pada ibu hamil. Sumber zat kalsium diantaranya adalah susu
dan produk olahan susu lainnya.

7. Zat Besi
Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) dan
mengurangi resiko anemia pada ibu hamil. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil setelah
usia kehamilan 20 minggu sebanyak 30 mg per harinya, dan dapat diperoleh pada hati,
ikan atau daging.

14
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

8. Vitamin A, C dan D
Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, imunitas memelihara fungsi
mata, pertumbuhan tulang, kulit. Vitamin C berguna untuk menyerap zat besi,
kesehatan gusi dan gigi, melindungi jaringan dari organ tubuh dari berbagai kerusakan
dan memberikan otak berupa sinyal kimia, hal ini terjadi karena vitamin C banyak
mengandung antioksidan.

Bahan Makanan yang Perlu Dihindari dan dibatasi oleh Ibu Hamil
Makanan merupakan elemen yang paling krusial dalam hidup kita terutama seorang ibu
selama masa kehamilan. Sementara makanan yang baik memberi makan untuk tubuh kita
dan calon bayi, sedangkan makanan yang berpotensi berbahaya dapat menimbulkan
risiko serius, sehingga harus dihindari. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui
apa saja makanan yang dilarang untuk ibu hamil, antara lain yaitu sebagai berikut :
1. Ikan Mentah
Makanan pertama yang dilarang untuk ibu hamil adalah ikan yang tidak dimasak
secara matang atau masih mentah. Ikan memang memiliki banyak nutrisi yang baik
bagi tubuh kita, namun tidak dengan ikan yang belum benar-benar matang. ikan
mentah, terutama kerang, dapat menyebabkan beberapa infeksi. Ini dapat berupa
virus, bakteri atau parasit, seperti norovirus, Vibrio, Salmonella dan Listeria. Sebagian
dari infeksi ini hanya mempengaruhi kondisi ibu. Ibu bisa mengalami diare sehingga
menyebabkan dehidrasi dan lemah.

2. Telur Mentah
Telur mentah juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil karena dapat
terkontaminasi dengan bakteri Salmonella. Gejala infeksi salmonella yang mungkin
akan timbul seperti demam, mual, muntah, Untuk amannya, pastikan selalu memasak
telur sampai matang atau gunakan telur yang sudah dipasteurisasi.

3. Kecambah Mentah
Kecambah mentah, lobak dan kacang hijau, dapat terkontaminasi dengan Salmonella.
Jenis makanan ini dapat tumbuh di kondisi lingkungan yang lembab. Karena alasan
inilah, ibu hamil dilarang makan kecambah mentah sama sekali. Namun, kecambah
aman dikonsumsi setelah dimasak.

15
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

4. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi


Merkuri adalah unsur yang sangat beracun dan umum ditemukan di air yang tercemar.
Dalam jumlah yang lebih tinggi, makanan dengan merkuri tinggi bisa menjadi racun
bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan ginjal kita. Tak hanya itu juga dapat
menyebabkan masalah perkembangan yang serius pada anak-anak, dengan efek
samping bahkan dalam jumlah yang lebih rendah. Karena ditemukan di laut yang
tercemar, maka sebaiknya hindari ikan dengan kadar merkuri tinggi saat hamil dan
menyusui. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua ikan mengandung
merkuri tinggi, hanya jenis tertentu saja.

5. Daging yang Masih Mentah dan Tidak Matang


Beberapa masalah yang sama dengan ikan mentah juga ditemukan dalam daging yang
kurang matang. Makan daging yang kurang matang atau mentah akan meningkatkan
risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria,
dan Salmonella.

Jenis bakteri ini dapat mengancam kesehatan janin bayi, dan mungkin juga
menyebabkan kematian di dalam kandungan atau penyakit saraf yang parah, termasuk
cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsy. Meskipun sebagian besar bakteri ditemukan
di permukaan potongan daging, bakteri lain mungkin tertinggal di dalam serat otot.

6. Daging Jeroan
Daging jeroan atau organ merupakan sumber berbagai nutrisi, termasuk zat besi,
vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga, lemak. Semua nutrisi ini baik
untuk ibu hamil dan janin. Namun, makan terlalu banyak vitamin A hewani (vitamin A
dalam bentuk sebelumnya) tidak dianjurkan selama kehamilan. Mengkonsumsi terlalu
banyak vitamin A terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan
kelainan bentuk bawaan dan keguguran.

7. Kafein
Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Karena bayi
dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk metabolisme
kafein, kadar kafein yang tinggi dapat menumpuk. Asupan kafein yang tinggi selama
kehamilan dapat membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan
lahir rendah saat melahirkan.

16
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

8. Makanan yang Tidak Dicuci Terlebih Dahulu


Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi
oleh pestisida, beberapa bakteri dan parasit, seperti Toxoplasma, E. coli, Salmonella,
dan Listeria, yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui tangan kita.

Kontaminasi dapat terjadi kapan saja selama produksi, panen, pemrosesan,


penyimpanan, pengangkutan, atau distribusi makanan. Salah satu parasit berbahaya
yang mungkin tertinggal pada buah dan sayuran disebut Toxoplasma.

Sebagian besar orang yang terkena toksoplasmosis tidak memiliki gejala, sementara
ada juga yang mungkin merasa seperti terserang flu selama sebulan atau lebih.
Kebanyakan bayi yang terinfeksi bakteri Toxoplasma saat masih dalam kandungan
tidak memiliki gejala saat lahir, sebagian kecil bayi baru lahir yang terinfeksi
mengalami kerusakan mata atau otak yang serius saat lahir.

9. Alkohol
Minuman ini pastinya harus dihindari ibu hamil, bahkan orang yang berada dalam
kondisi normal pun sebaiknya melakukan hal ini. Sangat disarankan untuk benar-
benar menghindari minum alkohol saat hamil, karena dapat meningkatkan risiko
keguguran dan kematian di dalam kandungan. Bahkan jumlah kecil pun dapat
berdampak negatif pada perkembangan otak bayi kita. Minum alkohol selama
kehamilan juga dapat menyebabkan sindrom alkohol janin, yang meliputi kelainan
bentuk wajah, kelainan jantung, dan cacat intelektual. Karena tidak ada tingkat alkohol
yang terbukti aman selama kehamilan, disarankan untuk menghindarinya sama sekali.

10. Makanan Cepat Saji


Tidak ada waktu yang lebih baik daripada kehamilan untuk mulai makan makanan
padat nutrisi untuk membantu tubuh ibu dan janin yang sedang tumbuh di dalam
kandungan. Ibu juga akan membutuhkan banyak nutrisi penting dalam jumlah yang
meningkat, termasuk protein, folat, kolin, dan zat besi. Makanan cepat saji
mengandung zat gizi yang rendah.
Pilihlah makanan dan camilan yang berfokus pada protein, sayuran dan buah - buahan,
lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat seperti biji -bijian, kacang- kacangan, dan
sayuran.

17
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

11. Makanan yang diawetkan


Ibu hamil disarankan untuk menghindari makan makanan yang diawetkan seperti
daging yang diawetkan atau ikan asap karena ada resiko kecil makanan ini
mengandung listeria, atau parasit toksoplasma yang menyebabkan toksoplasmosis

12. Minuman Berenergi


Minuman energi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama ibu hamil, karena besar
kemungkinan minuman tersebut mengandung kafein tingkat tinggi, dan bahan lain
yang sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil.

Pemberian Suplemen Bagi Ibu Hamil.


Untuk tetap memenuhi nutrisi yang dibutuhkan ibu dan bayi, suplemen sering kali jadi
pilihan yang direkomendasikan. Pemakaian suplemen ibu hamil sering menjadi pilihan
untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin. Ibu hamil membutuhkan asupan
mikronutrien yang sangat signifikan, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin dan
mineral mendukung pertumbuhan ibu hamil dan janin agar semakin baik. Ini diperlukan
untuk mendukung pertumbuhan sel janin di dalam kandungan.

Suplemen sangat berguna bila Anda mengalami beberapa kondisi, seperti kekurangan zat
besi, anemia, dan diabetes. Kini makin banyak jenis multivitamin dan suplemen ibu hamil
yang dijual di pasaran. Ada beberapa kandungan vitamin dan mineral yang
direkomendasikan untuk dikonsumsi ibu hamil, diantaranya adalah:
1. Zat Besi
2. Asam Folat
3. Vitamin D3
4. Omega 3
5. Vitamin C
6. Kalsium
7. Zinc
8. Yodium
9. Tablet Tambah Darah (TTD)

18
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

D. Perubahan Emosi Selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya


Selain mempengaruhi wanita secara fisik, kehamilan juga dapat memengaruhi wanita
secara mental, sehingga mempengaruhi perubahan emosi mereka. Wanita hamil
beralasan hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon hamil dalam tubuh mereka.
Hormon merupakan bahan kimia yang mengalir dalam darah dan mempunyai banyak
fungsi bagi tubuh. Saat kehamilan, hormon-hormon ini mengalami perubahan untuk
mendukung kerja tubuh saat hamil sampai melahirkan. Beberapa hormon hamil yang
sangat penting saat kehamilan adalah estrogen, progesteron, oksitosin, HCG, dan
prolaktin. Hormon hamil ini mempunyai peran masing-masing dalam tubuh ibu hamil.

Selain itu, perubahan hormon ini juga dapat mempengaruhi emosi ibu hamil. Peningkatan
produksi hormon estrogen dan progesteron di awal-awal kehamilan misalnya, dapat
berdampak pada kemampuan otak dalam mengatur emosi ibu hamil. Perubahan hormon
dalam tubuh wanita hamil dapat mempengaruhi tingkat neurotransmiter, yaitu bahan
kimia otak yang salah satu fungsinya adalah mengatur emosi. Hal ini membuat ibu hamil
kadang merasa sedih, ingin menangis, dan mudah tersinggung. Di lain waktu, ibu hamil
juga bisa tiba-tiba merasa senang dan bahagia. Perubahan suasana hati dan emosi Anda
selama kehamilan mungkin tidak terkendali.

Penting bagi Ibu untuk mengenali perubahan-perubahan emosi yang terjadi di tiap
trimester kehamilannya.
1. Perubahan Emosi Ibu Hamil pada Trimester Pertama Kehamilan
Pada trimester pertama terjadi perubahan metabolisme tubuh pada ibu hamil, tubuh
akan memproduksi hormon-hormon kehamilan seperti Human Chorionic
Gonadotropin (hcG), progesterone, dan estrogen. Hormon-hormon tersebut sangat
penting untuk mendukung perkembangan bayi di dalam kandungan Ibu. Namun,
hormon tersebut juga berdampak pada kondisi Ibu seperti hormon hcG yang
menyebabkan morning sickness, estrogen yang sering dikaitkan dengan mood swing,
dan progesterone yang menjadikan emosi Ibu terasa lebih sensitif. Ibu juga akan
merasakan letih secara fisik karena kondisi. Bagi Ibu yang menjalani kehamilan untuk
pertama kali, perasaan khawatir akan kesehatan bayi bisa jadi berlebihan karena
adanya pengaruh hormon-hormon kehamilan dan kurangnya pengalaman.

19
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

2. Perubahan Emosi Ibu Hamil pada Trimester Kedua Kehamilan


Trimester kedua kehamilan merupakan fase dimana Ibu akan merasa lebih terbiasa
dengan kondisi kehamilan. Tubuh sudah beradaptasi dengan kelelahan fisik yang
dialami pada trimester pertama kehamilan. Perubahan metabolisme tubuh yang
menyebabkan perubahan kadar hormon dalam tubuh pun mulai menurun sehingga
morning sickness tidak sering terjadi. Namun, secara emosional Ibu akan merasa lebih
cemas karena usia kehamilan yang bertambah, perasaan khawatir kehamilan, dan
emosi keibuan yang mulai terbentuk.

Kondisi kehamilan pada trimester kedua dapat mengakibatkan perubahan yang


berdampak pada emosi yang cenderung lebih sensitif. Berat badan Ibu akan beranjak
naik secara signifikan dan mulai kurang percaya diri dengan penampilan. Perasaan
sensitif yang Ibu rasakan ini seringkali tidak disadari oleh suami, sehingga perlu
adanya komunikasi yang baik antara Ibu dan Suami. Mengikutsertakan suami dalam
aktifitas-aktifitas yang terkait dengan perkembangan kehamilan seperti kelas
kehamilan, melakukan olahraga bersama, dan menikmati makan malam romantis bisa
menjadi pilihan untuk membangun keharmonisan hubungan sekaligus menurunkan
stres selama kehamilan.

3. Perubahan Emosi Ibu Hamil pada Trimester Ketiga Kehamilan


Trimester ketiga merupakan fase dimana perubahan kadar hormon (estrogen dan
progesteron) sangat tinggi. Pada fase ini Ibu akan sangat rentan mengalami mood
swing. Berat badan Ibu juga berada pada titik puncak selama masa kehamilan
berlangsung. Keletihan, kondisi susah tidur, dan rasa khawatir mendekati persalinan
dapat memicu stres berlebih. Trimester ketiga seringkali disebut sebagai fase terberat
sepanjang menjalani masa kehamilan. Kelelahan fisik dan mental merupakan
tantangan terbesar dalam menjalani kehamilan di trimester ketiga.

Hal-hal positif perlu dilakukan agar kondisi emosi dapat terus terjaga dan proses
kehamilan dapat dilalui dengan lancar. Tingginya tingkat stres dapat menetap untuk
waktu yang lama, dan berujung menyebabkan beragam masalah kesehatan, seperti
tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Ketika Ibu sedang menjalani kehamilan,
stres dapat meningkatkan risiko memiliki bayi prematur (lahir sebelum 37 minggu
kehamilan) atau bayi dengan berat lahir rendah (berat kurang dari 2.500g). Bayi yang

20
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

lahir terlalu cepat atau terlalu kecil memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi
dan memicu terjadinya stunting dibandingkan bayi yang terlahir normal.

Beberapa hal berikut yang bisa dilakukan Ibu Hamil untuk mengontrol perubahan
suasana hati dan menjaganya supaya tetap stabil selama kehamilan :
a. Melakukan hal-hal yang menyenangkan
Salah satu hal yang dapat membuat suasana hati bahagia adalah dengan
melakukan berbagai hal yang Ibu sukai, misalnya, berjalan-jalan dengan pasangan,
melakukan pijat kehamilan, menonton film dengan teman atau pasangan, serta
beberapa hal lain yang dapat menghilangkan perasaan sensitif. Bagi Ibu yang
bekerja, memanfaatkan akhir minggu sebaik-baiknya untuk sekadar santai dan
tidur siang.

b. Mengelola stress
Untuk dapat menghindari kondisi stres pada ibu hamil, ada baiknya untuk tahu
bagaimana cara mengelolanya supaya tidak berkembang menjadi lebih buruk yaitu
dengan :
1) Istirahat cukup
2) Makan dengan teratur
3) Olahraga (yoga kehamilan, latihan meditasi)
4) Bersenang-senang
5) Curhat ke sahabat dan mencari solusi untuk masalah-masalah yang Ibu hadapi
6) Melakukan ‘bonding’ dengan suami. Bermanja-manja dengan pasangan
merupakan hal yang dapat menurunkan tingkat sensitivitas Ibu selama
kehamilan. Pastikan Ibu menghabiskan banyak waktu dengan pasangan.
7) Menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan agar Ibu merasa nyaman dan
tenang dalam menjalani kehamilan
8) Jika terus merasa stres, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan psikolog.

E. Rangkuman
Masa kehamilan sangat penting dalam upaya menurunkan stunting karena merupakan
golden period tahap I dari 1000 HPK, perkembangan sel-sel otak janin 70% terjadi pada
masa didalam kandungan, sehingga perlu dijaga kesejahteraan janin selama masa
kehamilan.

21
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Perawatan pada masa kehamilan dimaksudkan untuk memantau perkembangan


kehamilan dan mendeteksi secara dini apabila muncul permasalahan untuk segera
dilakukan penanganan. Perawatan masa kehamilan meliputi: konsultasi maupun rujukan
kepada Tim Pemeriksa Kehamilan/Ante Natal Care (Dokter, Bidan, Perawat dan Ahli Gizi)
yang berada di Puskesmas tingkat Kecamatan dan juga dapat berkoordinasi secara
berjenjang sampai tingkat kabupaten. Selain hal tersebut, yang tak kalah pentingnya
adalah asupan gizi pada ibu hamil dan ibu bersalin sangat penting untuk diperhatikan.
Pemberian suplemen pada ibu hamil juga penting, mengingat ibu hamil memerlukan
asupan mikronutrien.

Selain itu perlu juga Ibu Hamil mengelola emosi selama kehamilan untuk menghindari
stress dan kelelahan fisik selama kehamilan.

F. Latihan
1. Pernahkan Anda merasakan kehamilan, atau melihat ibu yang sedang hamil? Menurut
Anda, seperti apakah cara merawat kehamilan yang terbaik agar ibu dapat menjalani
kehamilan dengan sehat?
2. Apa saja manfaat gizi seimbang bagi ibu hamil?
3. Jelaskan pesan gizi seimbang pada ibu hamil serta zat-zat gizi apa saja yang
dibutuhkan selama kehamilan?
4. Apa saja makanan yang dilarang dikonsumsi oleh ibu hamil?
5. Jelaskan dampak yang dapat terjadi jika ibu hamil stress serta hal-hal apa saja yang
bisa dilakukan ibu hamil untuk mengontrol emosi?

G. Evaluasi Formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan Proses Konsepsi?
a. Saat sel sperma laki-laki bertemu dengan sel telur wanita
b. Ketika ibu akan menjalani program hamil
c. Ketika usia kehamilan masuk trimester pertama
d. Ketika terjadi pernikahan antara laki-laki dan wanita

22
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

2. Kapan ANC (Antenatal Care) harus dilakukan ibu hamil?


a. Ketika Ibu mulai menjalankan program hamil
b. Selama masa kehamilan trimester I, II dan III
c. Ketika akan melakukan persalinan
d. Pascapersalinan

3. Apa saja manfaat gizi seimbang pada ibu hamil?


a. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
b. Ibu memperoleh energi yang cukup selama masa kehamilan
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu hamil
d. Semua jawaban di atas benar.

4. Di bawah ini bahan makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh Ibu Hamil, kecuali?
a. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi
b. Daging yang masih mentah dan tidak matang
c. Asam Folat dalam buah-buahan, kacang-kacangan dan sayuran hijau
d. Kafein

5. Apa saja yang bisa dilakukan dalam mengelola emosi selama kehamilan?
a. Olahraga ringan (yoga atau meditasi)
b. Melakukan hobi yang disukai ibu hamil
c. Bermanja dengan suami
d. Semua jawaban di atas benar

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi di atas, cobalah anda periksa jawaban
anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini! Apabila jawaban anda
sudah mencapai 80% benar (mampu menjawab benar 4 dari 5 pertanyaan di atas), anda
dinyatakan telah menguasai materi perawatan ibu hamil. Apabila belum mencapai 80%,
maka anda diminta untuk membaca kembali bab ini.

Bagi anda yang sudah menguasai, anda dapat membaca lebih lanjut Bab Ketiga: KB
Pascapersalinan.

23
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

BAB III
METODE KONTRASEPSI DAN KB PASCAPERSALINAN

Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat


menjelaskan pemilihan metode alat dan obat kontrasepsi, KB
Pascapersalinan, Metode Alat Kontrasepsi pada KB Pascapersalinan.

A. Metode Alat dan Obat Kontrasepsi


Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
menyebabkan kehamilan. kontrasepsi adalah untuk menghindari atau untuk mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat dari pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sel sperma. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya
tersebut dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.

Secara umum tujuan pemakaian alat kontrasepsi ini adalah diupayakan untuk
menyelamatkan ibu dan anak dan dalam rangka merencanakan pembentukan keluarga
kecil, bahagia sejahtera, hal ini terbagi atas tiga masa usia produksi: Pertama untuk masa
menunda kehamilan bagi pasangan usia subur (PUS) dengan istri usia dibawah 20 tahun
dianjurkan untuk menunda kehamilan. Kedua, masa menjarangkan kehamilan periode istri
usia 20 minggu sampai 35 tahun merupakan usia paling baik untuk melahirkan dengan
jumlah anak 2 orang dengan jarak kelahiran 3 sampai 4 tahun. Ketiga, masa untuk
mengakhiri setelah memiliki 2 orang anak atau lebih.

Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi - KB (Keluarga Berencana) adalah program


pemerintah Indonesia sejak tahun 1970. Program tersebut bertujuan untuk
mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan
mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera. Program
ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan
yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat. Upaya dalam mendukung
program tersebut adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan dan menjarangkan atau mengatur jarak kelahiran.

24
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Pentingnya penggunaan alat kontrasepsi antara lain:


1. Menghindari kasus Kehamilan Yang Tidak Diinginkan (KTD)
Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi di sekitar kita. Pada kasus
kehamilan yang tidak diinginkan kerap berujung pada tindakan aborsi yang berdampak
pada kesehatan ibu. Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk
mengatur jarak kelahiran sehingga meminimalisir terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan.

2. Membantu tumbuh kembang anak


Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu pertumbuhan anak. Anak akan
dapat memperoleh kasih sayang dan perhatian yang lebih banyak dari kedua orang
tuanya, khususnya dalam masa tumbuh kembangnya. Ibu juga dapat memaksimalkan
pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayinya. Hal ini tentunya akan berbeda jika
dibandingkan dengan keluarga yang memiliki banyak anak.

3. Meningkatkan kualitas keluarga


Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak
kelahiran. Dengan demikian, penggunaan alat kontrasepsi juga dapat mengurangi
risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu
sering. Selain itu, mengatur jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keluarga, khususnya kehidupan perekonomian keluarga.

Pemerintah mensosialisasikan dan memberikan pelayanan kontrasepsi sebagai salah


satu langkah untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk yang berkaitan dengan
dampak negatif bonus demografi, seperti tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya
lapangan kerja, pengangguran, efek sosial yang buruk, hilangnya momentum untuk
mengumpulkan tabungan, sehingga pada akhirnya menyebabkan kemiskinan jika
pengendalian ini tidak dilakukan akan banyak dampak yang ditimbulkan, salah satunya di
bidang kesehatan ibu dan anak.

Alat kontrasepsi terbagi dalam 2 (dua) metode yaitu:


1. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi dengan
tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi
dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.

25
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama
3 tahun sampai seumur hidup. Terdapat berbagai jenis MKJP seperti: alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOW) dan medis operasi pria
(MOP).
a. AKDR atau biasa disebut intra uterine device (IUD); merupakan alat kontrasepsi
yang yang dimasukkan melalui serviks dan dipasang dalam rahim. Efektifitas
penggunaan sampai 99,4% (mencegah 1-5 kehamilan per 100 wanita pertahun)
dan dapat mencegah kehamilan hingga 5-10 tahun, tergantung jenis AKDR yang
dipilih. Ada 2 jenis AKDR yaitu yang mengandung tembaga dan yang mengandung
hormone progesteron. AKDR dapat dipasang setiap waktu dalam siklus haid, pada
hari pertama sampai ke-7 siklus haid atau segera setelah melahirkan, selama 48
jam pertama atau setelah 4 minggu pascapersalinan, atau setelah 6 bulan apabila
menggunakan metode amenore laktasi (MAL), atau segera setelah keguguran.
Gambar 2

Sumber: Buku Aman dan Sehat Menggunakan Kontrasepsi. Ditkespro.


BKKBN.
b. Implan; adalah alat kontrasepsi yang dipasang dibawah lapisan kulit pada lengan
atas bagian samping dalam. Implan sangat efektif , ditunjukkan dengan kegagalan
mencegah kehamilan yang kecil, yaitu pada tahun pertama yang hanya 0,2 – 1
kehamilan per 100 perempuan pasca pemasangan implan. Implan berupa batang
silastik lembut berongga dengan panjang antara 34-40 mm, dengan diameter 2-2,4
mm, yang berisi hormon levonogestrel atau etonogestrel yang lama kerjanya
berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Implan dapat dipasang setiap saat selama siklus
haid hari ke-2 sampai hari ke-7.

26
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Gambar 3

Sumber: Buku Aman dan Sehat Menggunakan Kontrasepsi. Ditkespro.


BKKBN.

c. Metode Operasi Wanita (MOW); atau biasa disebut dengan tubektomi merupakan
kontrasepsi yang bertujuan menghentikan kesuburan dengan tindakan medis
berupa penutupan tuba uterine/ tuba falopii. MOW sangat efektif dalam mencegah
kehamilan. Angka kegagalan setelah MOW adalah 0,5 kehamilan per 100
perempuan selma tahun pertama penggunaan. Tubektomi dilakukan dengan cara
mengikat dan memotong atau memasang cincin pada saluran telur (tuba Fallopii).
MOW dapat dilakukan setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini
secara rasional klien tersebut tidak hamil. MOW juga dapat dilakukan pada hari ke-
6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi serta pascapersalinan. MOW jenis
minilaparaskopi dapat dilakukan dalam waktu 2 hari atau 6 minggu atau 12 minggu
pasca persalinan. MOW dapat pula dilakukan pasca keguguran dengan
persyaratan tertentu.
Gambar 4

Sumber: Buku Aman dan Sehat Menggunakan Kontrasepsi. Ditkespro.


BKKBN.

27
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

d. Metode Operasi Pria (MOP) atau bisa disebut dengan vasektomi merupakan
metode kontrasepsi permanen bagi pria dengan prosedur klinis untuk
menghentikan kemampuan reproduksi pria dengan jalan melakukan pengikatan/
pemotongan saluran sperma (vas deferens) sehingga pengeluaran sperma
terhambat dan pembuahan tidak terjadi.
Gambar 5.

Sumber. Buku Aman dan Sehat Menggunakan Kontrasepsi. Ditkespro.


BKKBN.

2. Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP)


Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) adalah cara kontrasepsi
dengan efektivitas dan tingkat kelangsungan pemakaiannya rendah serta angka
kegagalannya yang tinggi. Contoh Non MKJP adalah Metode Amenore Laktasi (MAL),
Pil Kombinasi, Minipil, Suntik 1 bulanan, Suntik 3 Bulanan, dan Kondom.
a. Suntik KB 1 Bulanan/Suntik KB Kombinasi
Suntik KB 1 Bulanan/Suntik KB Kombinasi adalah kontrasepsi yang diberikan
melalui suntikan di daerah bokong/lengan, yang mengandung 2 hormon yaitu
progestin dan estrogen. Cara kerja Suntik KB 1 Bulanan adalah dengan mencegah
terjadinya pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium). Sedangkan
efektifitas penggunaannya yaitu dapat mencegah kehamilan sebesar 99,7%
selama dilakukan tepat waktu dan benar. Adapun keterbatasan Suntik KB KB 1
Bulanan ini adalah diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian
awal serta tidak disarankan bagi ibu menyusui karena dapat mengganggu produksi
Air Susu Ibu (ASI). Adapun kriteria peserta yang tidak diperbolehkan menggunakan
Suntik KB 1 bulanan adalah sedang menyusui; memiliki penyakit hati yang aktif dan
serius; sedang atau pernah mengalami riwayat tekanan darah tinggi; menderita
diabetes atau mengalami kerusakan pembuluh darah, penglihatan, ginjal atau

28
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

sistem saraf; pernah atau sedang


mengalami stroke dan serangan
jantung; sedang atau pernah menderita
kanker payudara.

b. Suntik KB 3 Bulanan/Suntik KB
Progestin
Suntik KB 3 Bulanan/Suntik KB Progestin
adalah kontrasepsi yang diberikan melalui
suntikan di daerah bokong/lengan yang
mengandung 1 hormon yaitu progestin.
Cara kerja Suntik KB 3 Bulanan adalah
dengan mencegah terjadinya pelepasan
sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium),
mengganggu siklus menstruasi dan
menipiskan selaput lendir rahim sehingga mencegah tertanamnya embrio.
Sedangkan efektifitas penggunaannya yaitu dapat mencegah terjadinya kehamilan
sebesar 99,7% jika dilakukan secara teratur dan benar. Dapat digunakan ibu
menyusui namun diberikan 6 minggu pasca melahirkan. Adapun kriteria peserta
yang tidak diperbolehkan menggunakan Suntik KB 3 bulanan adalah memiliki
penyakit hati yang aktif dan serius; memiliki tekanan darah yang tinggi; menderita
diabetes atau mengalami kerusakan pembuluh darah, penglihatan, ginjal atau
sistem saraf; serta pernah atau sedang mengalami stroke dan serangan jantung.

c. Pil Progestin (Minipil)

Pil Progestin atau yang dikenal dengan Minipil adalah kontrasepsi yang diberikan
secara oral dalam bentuk pil yang berisikan hanya hormon progestin. Cara kerja
Minipil adalah dengan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat
masuknya sperma, mengganggu siklus menstruasi serta menipiskan selaput

29
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

lendir rahim sehingga mencegah tertanamnya embrio. Efektifitas penggunaan


Minipil yaitu dapat mencegah terjadinya kehamilan sebesar 98,5% selama
digunakan tepat waktu dan benar. Adapun kelebihan Minipil yaitu aman digunakan
ibu menyusui karena tidak menghambat produksi ASI; sangat efektif bila
digunakan dengan teratur, kesuburan cepat kembali jika pemakaian dihentikan,
serta dapat digunakan wanita yang terinfeksi HIV/AIDS baik yang sedang atau
tidak sedang dalam pengobatan.
d. Pil Kombinasi
Pil Kombinasi adalah kontrasepsi yang
diberikan secara oral dalam bentuk pil
yang mengandung 2 macam hormon
dosis rendah yaitu progestin dan
estrogen. Cara kerja Pil Kombinasi adalah
dengan mencegah terjadinya pelepasan
sel telur (ovum) dari indung telur
(ovarium). Sedangkan efektifitas penggunaannya yaitu dapat mencegah terjadinya
kehamilan sebesar 98,5% jika dilakukan secara tepat dan benar. Kelebihan Pil
Kombinasi adalah sangat efektif bila digunakan secara benar, kesuburan cepat
kembali jika pemakaian dihentikan, nyaman dan mudah digunakan serta
penggunaan dapat dihentikan setiap saat. Keterbatasan Pil Kombinasi yaitu
diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal, mengganggu
produksi ASI, memiliki interaksi dengan obat TBC dan kejang serta memerlukan
kepatuhan yang tinggi.

e. Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi berbentuk sarung/selubung yang terbuat dari


karet/lateks, yang dipasang pada alat kelamin pria saat berhubungan seksual.
Kondom dapat membantu mencegah terjadi Infeksi Menular Seksual (IMS)
termasuk HIV. Cara kerja Kondom adalah Kondom akan menghalangi terjadinya
pertemuan sel sperma dan sel telur dengan cara menampung sperma diujung

30
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

sarung karet yang dipasang pada alat kelamin pria sehingga sperma tersebut tidak
dapat masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan. Efektifitas penggunaan
Kondom dapat mencegah terjadinya kehamilan sebesar 88%-98% apabila
digunakan secara tepat dan benar. Kelebihan Kondom yaitu efektif bila digunakan
dengan benar; tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan
pengguna; memiliki fungsi ganda (sebagai alat kontrasepsi dan pencegahan IMS
dan HIV); murah dan dapat dibeli secara umum, tidak perlu resep dokter serta
dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi sementara bila metode yang lain
harus ditunda. Adapun keterbatasan Kondom adalah memerlukan jeda untuk
pemasangan saat melakukan hubungan seksual; dapat menimbulkan alergi
karena lateks dapat menyebabkan alergi yang berat serta memerlukan kepatuhan
yang tinggi.

f. Metode Amenorea Laktasi (MAL)


Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah
metode kontrasepsi sementara yang
mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif artinya hanya diberikan ASI saja
tanpa tambahan makanan dan minuman
lainnya. MAL dapat dikatakan sebagai
metode KB alami apabila tidak
dikombinasikan dengan metode kontrasepsi
lainnya. Cara kerjanya adalah dengan
menyusui eksklusif/penuh selama 6 bulan
pertama akan menghambat pelepasan
hormon kesuburan sehingga tidak terjadi kehamilan. Metode MAL ini akan
memberikan perlindungan lebih dari 98% terhadap terjadinya kehamilan pada 6
bulan pertama pasca persalinan. Persyaratan agar MAL mempunyai efektifitas
yang tinggi sebagai metode kontrasepsi adalah sebagai berikut:
1) Ibu harus menyusui secara penuh
2) Bayi menghisap secara langsung ke puting susu ibu
3) Menyusui dimulai dari ½ jam sampai 1 jam setelah setelah bayi lahir
4) Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam
5) Sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari
6) Bagi ibu bekerja dianjurkan memerah ASI setidaknya setiap 4 jam sekali

31
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Kriteria yang harus dipenuhi untuk berhasilnya MAL sebagai metode kontrasepsi :
1) Ibu belum mendapatkan menstruasi sejak melahirkan sampai 6 bulan
2) Ibu memberikan ASI kepada bayi secara eksklusif selama 6 bulan tanpa
diberikan minuman/makanan lainnya
3) Bayi belum berusia 6 bulan

Jika salah satu dari kriteria di atas sudah tidak terpenuhi maka MAL sudah tidak efektif
sebagai metode kontrasepsi.

B. Pilihan Alat dan Obat Kontrasepsi KB Pascapersalinan


Dalam Peraturan BKKBN Nomor 18 tahun 2020 tentang Keluarga Berencana
Pascapersalinan tercantum bahwa Keluarga Berencana Pascapersalinan (KBPP) adalah
pelayanan KB yang diberikan segera setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42
hari, dengan tujuan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan dan menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang
aman dan sehat. Diharapkan 70% dari ibu pascapersalinan menggunakan KBPP.

Stunting sangat erat kaitannya dengan KBPP. Jarak waktu kehamilan dengan persalinan
memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemenuhan nutrisi bagi ibu dan terutama
bayi yang dilahirkan. Kekurangan nutrisi pada masa kehamilan dan persalinan dapat
menyebabkan bayi yang dilahirkan stunting. Oleh karena itu, penggunaan alat/obat
kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan merupakan solusi tepat untuk mencegah
stunting. Bahkan selain mencegah kelahiran bayi yang berisiko stunting, KBPP juga sangat
berkontribusi dalam menurunkan kematian ibu dan anak, menurunkan unmet-need
(kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi), serta mencegah terjadinya kehamilan 4 Terlalu..

Pada KBPP tidak semua jenis alat/obat kontrasepsi dapat diberikan karena ada kondisi
khusus yang dapat mengganggu kesehatan atau kepentingan ibu maupun bayi. Pilihan
metode kontrasepsi bagi ibu pascapersalinan disesuaikan dengan kebutuhan reproduksi
ibu dan kondisi ibu pascapersalinan.

32
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Pilihan metode kontrasepsi KBPP berdasarkan jangka waktu pemakaian terdiri atas :
1. Metode kontrasepsi jangka panjang
Metode kontrasepsi jangka panjang terdiri atas Vasektomi (MOP), Tubektomi (MOW),
IUD dan Implan
2. Metode kontrasepsi jangka pendek
Metode kontrasepsi jangka pendek terdiri atas pil progestin (minipil), Suntik KB 3
Bulanan (Suntik KB Progestin), Kondom, MAL

Berikut ini pilihan alat/obat kontrasepsi yang dapat diberikan sebagai KBPP yaitu:

No Jenis Alat/Obat Kontrasepsi Keterangan

1. Vasektomi/MOP - Dapat dilakukan segera setelah ibu melahirkan


apabila PUS menghendaki untuk memilih KB Pria

2. Tubektomi/MOW - Dapat dilakukan segera setelah persalinan melalui


Operasi Sesar/Sectio Caesarea (SC) atau 6
minggu pasca persalinan normal atau pervaginam
- Tidak mengganggu produksi ASI sehingga dapat
digunakan oleh ibu yang menyusui

3. IUD - Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau


10 menit sampai 48 jam setelah plasenta terlepas
dari rahim atau diatas 4 minggu pascapersalinan
- Tidak mengganggu produksi ASI sehingga dapat
digunakan oleh ibu yang menyusui

4. Implan - Dapat dipasang segera pada ibu sesaat setelah


bersalin atau sebelum meninggalkan fasilitas
kesehatan
- Baik Implan 2 batang maupun 1 batang tidak
mengganggu produksi ASI sehingga dapat
digunakan oleh ibu yang menyusui

5. Pil Progestin (Minipil) - Dapat segera diberikan kepada ibu setelah


persalinan

33
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

- Tidak mengganggu produksi ASI sehingga dapat


digunakan oleh ibu yang menyusui

6 Kondom - Digunakan sebagai metode kontrasepsi


sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda

7 MAL - Metode kontrasepsi yang mengandalkan


pemberian ASI secara rutin baik dengan menyusui
sesering mungkin atau dipompa setiap 3 atau 4
jam sekali sehingga menunda pematangan ovum
yang menyebabkan menstruasi
- Persyaratan menggunakan MAL sebagai
kontrasepsi adalah memberikan ASI secara
eksklusif (tanpa tambahan makanan atau
minuman lainnya), bayi kurang dari 6 bulan, dan
ibu belum mendapatkan menstruasi
- Setelah 6 bulan penggunaan MAL, peserta KB
harus mempertimbangkan penggunaan metode
kontrasepsi lainnya

C. Rangkuman
KB Pascapersalinan (KBPP) diberikan kepada ibu yang telah melahirkan, dapat diberikan
segera setelah melahirkan sampai 42 hari setelah melahirkan untuk mengatur jarak
kehamilan dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga setiap keluarga
dapat merencanakan kehamilan yang aman dan sehat. Oleh karena itu, pada saat
konseling pentingnya diberikan pemahaman mengapa KBPP sangat penting, penggunaan
alat/obat kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan merupakan salah satu solusi tepat
untuk mencegah stunting. Ketika calon akseptor sudah memahami pentingnya KBPP dan
jenis metode nya, calon akseptor akan mengenali kebutuhan ber-KBnya serta dapat
membuat keputusan pilihan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisinya. alat/obat
kontrasepsi. Pilihan alat/obat kontrasepsi yang dapat digunakan sebagai KB
Pascapersalinan adalah Vasektomi, Tubektomi, IUD, Implan, Pil Progestin (Minipil),
Kondom dan MAL.

34
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

D. Latihan
1. Jelaskan alasan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi
2. Jelaskan yang termasuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non-MKJP
3. Apa saja persyaratan agar MAL mempunyai efektifitas yang tinggi sebagai metode
kontrasepsi?
4. Jelaskan pengertian KB Pascapersalinan serta kaitannya dengan pencegahan stunting
5. Apa saja pilihan alat dan obat kontrasepsi yang dapat diberikan sebagai KB
Pascapersalinan?

E. Evaluasi Formatif
1. Manfaat KBPP adalah sebagai berikut :
a. Mencegah lahirnya bayi yang berisiko stunting
b. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
c. Menurunkan unmeet need (kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi)
d. Jawaban a, b dan c salah
e. Jawaban a, b dan c benar

2. Kontrasepsi IUD dapat diberikan diberikan sebagai KB Pascapersalinan ……


a. Diatas 4 minggu setelah persalinan
b. Segera setelah melahirkan
c. Sebelum 48 jam pascapersalinan
d. Semua jawaban salah
e. Jawaban a, b dan c benar

3. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang benar, kecuali……


a. IUD/ Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
b. Pil Progestin (Minipil)
c. Vasektomi
d. Implan
e. Tubektomi

35
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

4. Pernyataan yang benar terkait Pil Progestin (Minipil) ………….


a. Tidak dapat segera diberikan kepada ibu setelah persalinan
b. Tidak mengganggu produksi ASI sehingga dapat digunakan oleh ibu yang
menyusui
c. Dapat diberikan 3 minggu setelah persalinan
d. Dapat mengganggu kesehatan ibu
e. Tidak ada jawaban yang benar

5. Metode kontrasepsi yang tidak dapat diberikan sebagai KBPP jika ibu menyusui
bayinya adalah …….
a. Pil Progestin (Minipil)
b. Implan
c. Pil Kombinasi
d. IUD
e. Vasektomi/MOP

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi di atas, cobalah anda periksa jawaban
anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini! Apabila jawaban anda
sudah mencapai 80% benar (mampu menjawab benar 4 dari 5 pertanyaan di atas), anda
dinyatakan telah menguasai materi
KB Pascapersalinan. Apabila belum
mencapai 80%, maka anda diminta
untuk membaca kembali bab ini.

Bagi anda yang sudah menguasai,


anda dapat membaca lebih lanjut Bab
Ketiga: Mitos dan Fakta Alat dan Obat
Kontrasepsi.

36
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

BAB IV
MITOS DAN FAKTA ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI

Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat


menjelaskan Mitos dan Fakta Alat dan Obat Kontrasepsi

A. Mitos serta Fakta Terkait Alat dan Obat Kontrasepsi


Mitos adalah pemahaman tentang sesuatu hal yang beredar di masyarakat yang belum
tentu benar. Meskipun saat ini sudah tersedia berbagai macam jenis metode kontrasepsi
bahkan sering digunakan, ternyata tidak
sedikit informasi terkait alat dan obat
kontrasepsi yang kurang tepat beredar di
masyarakat. Bahkan masih banyak juga orang
yang mempercayai begitu saja mitos terkait
alat dan obat kontrasepsi. Padahal
penggunaan alat dan obat kontrasepsi akan sangat membantu dalam mengatur dan
merencanakan kehamilan. Adapun beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait
alat dan obat kontrasepsi adalah sebagai berikut :

1. Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP)

Mitos (x) Fakta (√)

Vasektomi sama dengan - Vasektomi tidak sama dengan kebiri


kebiri - Vasektomi adalah penutupan kedua saluran sperma
(kanan dan kiri) agar cairan mani yang keluar saat
senggama tidak mengandung sperma, sedangkan
- Kebiri adalah Tindakan bedah dan atau menggunakan
bahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan
fungsi testis

Dapat menurunkan nafsu Tidak menurunkan nafsu seksual karena buah zakar yang
seksual/libido menghasilkan hormon testosterone (Pemberi sifat
kejantanan dan nafsu seksual) tetap berfungsi dengan baik

37
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Dapat mempengaruhi Tidak mempengaruhi fungsi seksual. Ereksi pria masih


fungsi seksual sekeras, selama dan ejakulasi sama seperti sebelumnya

Dapat menyebabkan Tidak menyebabkan penyakit apapun di kemudian hari


penyakit dikemudian hari

Dapat mencegah Tidak mencegah penularan penyakit menular seksual


penularan penyakit termasuk HIV
menular seksual
terutama HIV

2. Tubektomi/Metode Operasi Wanita (MOW)

Mitos (x) Fakta (√)

Dapat membuat wanita Wanita yang sudah Tubektomi tetap bisa melakukan
lemah/tidak bisa lagi kerja pekerjaan berat. Wanita hanya perlu beristirahat
berat beberapa hari saja setelah tubektomi

Mengangkat rahim wanita Tidak mengangkat rahim wanita, hanya mengikat atau
memotong saluran indung telur

Menyebabkan menstruasi Tubektomi tidak menyebabkan menstruasi yang lebih


yang lebih banyak banyak. Darah menstruasi berasal dari dinding rahim
yang meluruh sedangkan Tubektomi hanya saluran
telurnya yang diikat/dipotong

Dapat menyebabkan Tidak menyebabkan penambahan berat badan,


penambahan berat badan penambahan berat badan bersifat individual dan multi
faktor. Perhatikan jenis dan jumlah asupan makanan
serta perbanyak aktivitas fisik/olahraga

Dapat menurunkan nafsu Tubektomi tidak menurunkan nafsu seksual/libido


seksual/libido wanita wanita, masih dapat melakukan hubungan seksual sama
seperti sebelumnya, bahkan secara psikologis dapat
merasa lebih nyaman melakukan hubungan seksual

38
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/Intra Uterine Devices (IUD)

Mitos (x) Fakta (√)

Sering menyebabkan penyakit Penyakit radang panggul dapat terjadi jika AKDR
radang panggul dipasang pada saat kondisi infeksi. Pemasangan
dilakukan setelah infeksi diatasi

Dapat menyebabkan seorang Kesuburan segera kembali setelah IUD dilepas,


wanita menjadi tidak subur wanita dapat segera hamil setelah IUD dilepas
secara permanen

Dapat berpindah ke jantung atau Normalnya IUD terletak di dalam rongga rahim. IUD
otak tidak bisa berpindah ke jantung, otak atau bagian
tubuh lain di luar perut, karena rongga rahim hanya
memiliki satu saluran saja, satu tempat masuk dan
satu tempat keluar yaitu melalui lubang vagina

IUD bisa keluar sendiri Penyebab IUD bisa keluar adalah karena
pemasangan yang tidak tepat yaitu tidak mencapai
dinding atas rahim sehingga gampang tertarik
keluar. Itulah sebabnya harus kontrol ke petugas
kesehatan 1 bulan setelah pemasangan untuk
memastikan posisi IUD dan dilanjutkan 1 tahun
sekali atau jika ada keluhan

39
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

4. Implan/Susuk KB

Mitos (x) Fakta (√)

Jika tidak menstruasi selama Tidak menstruasi selama penggunaan Implan tidak
penggunaan Implan maka berbahaya karena tidak terjadinya penebalan dan
berbahaya peluruhan dinding rahim

Sulit hamil walaupun Implan Kembalinya kesuburan setelah Implan dilepas


sudah dilepas membutuhkan waktu 1-6 bulan

Dapat berpindah ke bagian Implan tidak dapat berpindah ke bagian tubuh/organ


tubuh/organ yang lain yang lain karena Implan akan melekat pada jaringan
ikat di bawah kulit

5. Suntik KB 1 Bulanan/Suntik KB Kombinasi

Mitos (x) Fakta (√)

Sulit hamil walaupun pemakaian Kembalinya kesuburan setelah pemakaian


suntik sudah dihentikan suntik dihentikan membutuhkan waktu 1-6
bulan

Dapat menyebabkan menopause dini Tidak menyebabkan menopause dini karena


tidak mempengaruhi jumlah sel telur yang
dilepaskan setiap bulannya

Dapat mengubah suasana hati dan Sebagian besar pengguna suntik 1 bulanan
hasrat seksual menyatakan tidak ada perubahan suasana hati
atau perubahan hasrat seksual, bahkan banyak
pengguna menyatakan suasana hati dan hasrat
seksual membaik

40
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

6. Suntik KB 3 Bulanan/Suntik KB Progestin

Mitos (x) Fakta (√)

Darah haid yang tidak keluar Hormon progestin pada suntik 3 bulan menyebabkan
menumpuk di rahim dan sel telur tidak keluar dari indung telur. Karena tidak
menyebabkan berbagai ada sel telur maka tidak akan terjadi penebalan
penyakit dinding rahim sehingga tidak ada darah haid yang
keluar, jadi hal tersebut tidak berbahaya

Sudah pakai suntik tetapi tetap Seperti hal nya metode kontrasepsi yang lain, suntik
hamil juga memiliki tingkat kegagalan meskipun sangat
kecil. Namun jika terjadi kehamilan tidak akan
menyebabkan kelainan pada janin.
Usahakan untuk mengikuti jadwal suntik yang
seharusnya supaya tetap efektif

7. Pil Progestin (Minipil)

Mitos (x) Fakta (√)

Mengganggu produksi ASI Tidak mengganggu produksi ASI

Tidak harus digunakan setiap Harus digunakan setiap hari di jam yang sama,
hari meskipun tidak melakukan hubungan seksual

Mengganggu kesuburan secara Kesuburan akan kembali setelah pemakaian


permanen dihentikan

Menyebabkan diare pada bayi Tidak menyebabkan diare pada bayi yang
yang mengkonsumsi ASI mengkonsumsi ASI

8. Pil Kombinasi

Mitos (x) Fakta (√)

Tidak harus digunakan Harus digunakan setiap hari meskipun tidak melakukan
setiap hari hubungan seksual

41
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Mengganggu kesuburan Kesuburan akan kembali setelah pemakaian dihentikan


secara permanen

Dapat menyebabkan Tidak menyebabkan kelainan janin


kelainan janin

Dapat mengubah perilaku Tidak mengubah perilaku seksual wanita


seksual wanita

Dapat menumpuk dalam Tidak menumpuk dalam perut, pil dimetabolisme setiap
perut hari

Dapat mengganggu Tidak mengganggu kehamilan yang telah ada


kehamilan yang telah ada

9. Kondom

Mitos (x) Fakta (√)

Menurunkan dorongan Tidak menurunkan dorongan seksual pria


seksual pria

Dapat hilang dalam tubuh Kondom dapat tertinggal di dalam vagina bila cara
wanita melepaskan kondom tidak benar, namun mudah untuk
dikeluarkan lagi

Virus HIV dapat menembus Lapisan kondom tidak dapat ditembus Virus HIV,
kondom selama kondom yang dipakai dalam kondisi yang baik

Menyebabkan penyakit pada Penggunaan kondom yang tepat dan benar akan
wanita/pria mencegah penularan penyakit oleh karena hubungan
seksual antara pria dan wanita

Digunakan saat akan ejakulasi Harus digunakan sebelum alat kelamin pria
dimasukkan ke alat kelamin perempuan

42
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

B. Pemahaman Efek Samping Yang Mungkin Terjadi Setelah Penggunaan Alat dan
Obat Kontrasepsi serta Cara Penanggulangannya
Dari hasil Pendataan Keluarga (PK 2021) didapatkan bahwa 3 (tiga) tertinggi alasan
kenapa Pasangan Usia Subur (PUS) tidak ber-KB adalah karena ingin hamil (45,50%),
alasan kesehatan (17,32%) dan karena efek samping metode kontrasepsi yaitu sebesar
12,42%. Pada saat konseling, seharusnya pemahaman terhadap efek samping yang
mungkin terjadi setelah penggunaan alat dan obat kontrasepsi serta cara
penanggulangannya perlu dijelaskan kepada calon akseptor sehingga calon akseptor
dapat memilih metode kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Berikut ini efek samping
yang mungkin terjadi setelah penggunaan alat dan obat kontrasepsi serta bagaimana cara
penanggulangannya.
1. Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP)
a. < 24 jam pasca vasektomi
Perdarahan : jika sedikit biarkan saja biasanya akan mengering sendiri, jika banyak
segera ke fasilitas kesehatan
Gatal dan bentol pada kulit : hentikan pemakaian obat minum maupun oles dan
segera ke fasilitas kesehatan
b. > 24 jam pasca vasektomi
Demam, memar, nyeri : segera bawa ke fasilitas kesehatan
c. Jangka Panjang
Pegal dan nyeri di kantung zakar (terutama jika disentuh) : kontrol ke fasilitas
kesehatan. Nyeri jangka panjang seperti ini jarang sekali terjadi (< 1%)

2. Tubektomi/Metode Operasi Wanita (MOW)


a. < 24 jam pasca Tubektomi
Perdarahan dari luka operasi : jika sedikit biarkan saja biasanya akan mengering
sendiri, jika banyak segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Gatal dan bentol pada kulit : hentikan pemakaian obat minum maupun oles dan
segera ke fasilitas kesehatan
b. > 24 jam pasca Tubektomi
Demam, nyeri perut hebat, bernanah di daerah luka : segera bawa ke fasilitas
kesehatan

43
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/Intra Uterine Devices (IUD)

Efek Samping yang Mungkin


Cara Penanggulangannya
Terjadi

Gangguan haid : perdarahan - Kalau perdarahan bercak, dianjurkan agar


bercak hingga haid yang dilakukan konseling dan pada umumnya IUD tetap
berlebihan pada 3-6 bulan bisa dipasang
pertama - Apabila perdarahan banyak dianjurkan agar
dirujuk ke fasilitas kesehatan
- Perdarahan bercak normal terjadi pasca
pemasangan IUD selama 3-6 bulan pertama

Timbul rasa nyeri atau kram Disarankan kontrol ke fasilitas kesehatan untuk
setelah pemasangan perawatan lebih lanjut

Keluar cairan/keputihan yang Disarankan kontrol ke fasilitas kesehatan untuk


banyak, berbau/gatal dari perawatan lebih lanjut
vagina

4. Implan/Susuk KB

Efek Samping yang


Cara Penanggulangannya
Mungkin Terjadi

Nyeri/memar/bengkak - Hal ini umum terjadi dan akan hilang dengan sendirinya 1
setelah pemasangan minggu setelah pemasangan
implan - Jika tidak membaik, segera konsultasi ke fasilitas
kesehatan

Perdarahan bercak - Perdarahan bercak sering terjadi di awal penggunaan


Implan dan bersifat individual (tidak semua klien
mengalami) serta tidak berbahaya
- Jika perdarahan tidak berhenti segera rujuk ke fasilitas
kesehatan

Nyeri payudara Disarankan kontrol ke fasilitas kesehatan untuk perawatan


lebih lanjut

44
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Mual/pusing/gelisah Mual/pusing/gelisah bersifat individual. Jika


mual/pusing/gelisah tidak berhenti atau bertambah berat
konsultasikan ke fasilitas kesehatan

Berat badan bertambah - Perubahan badan sifatnya individual dan penyebabnya


multi faktor
- Jika tidak dapat menerima perubahan berat badannya,
dapat konsultasi ke fasilitas kesehatan

5. Suntik KB 1 Bulanan/Suntik KB Kombinasi

Efek Samping yang Mungkin


Cara Penanggulangannya
Terjadi

Tidak menstruasi Pada penggunaan suntik KB 1 bulanan, kondisi tidak


menstruasi jarang terjadi

Pertambahan berat badan - Penambahan berat badan bersifat individual dan


multi faktor, atau segera konsultasi ke fasilitas
kesehatan
- Jika tidak dapat menerima perubahan berat badan,
dapat konsultasi ke fasilitas kesehatan

Nyeri payudara - Disarankan untuk memakai bra (termasuk saat


bekerja dan tidur) dan dapat menggunakan kompres
hangat/dingin
- Dapat dipertimbangkan menggunakan obat
paracetamol 500-1000 mg
- Jika nyeri tetap berlanjut, segera konsultasi ke
fasilitas kesehatan

Nyeri kepala dan mual Bila sakit kepala dirasakan berat, berulang atau tekanan
darah meningkat, disarankan untuk konsultasi ke
fasilitas kesehatan

Perdarahan banyak Hal ini mungkin terjadi dan akan berkurang setelah
penggunaan suntik beberapa bulan. Bila perdarahan

45
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

banyak terus berlangsung setelah penggunaan suntik


beberapa bulan, disarankan konsultasi ke fasilitas
kesehatan untuk perawatan lebih lanjut.

6. Suntik KB 3 Bulanan/Suntik KB Progestin


Perubahan pola menstruasi tetapi tidak berbahaya meliputi :
a. Menstruasi tidak teratur
b. Menstruasi lama
c. Tidak menstruasi
d. Perdarahan bercak (spotting)

7. Pil Progestin (Minipil)

Efek Samping yang Mungkin


Cara Penanggulangannya
Terjadi

Nyeri kepala dan mual Bila sakit kepala dirasakan berat, berulang atau tekanan
darah meningkat, disarankan untuk konsultasi ke
fasilitas kesehatan

Pertambahan berat badan Penambahan berat badan bersifat individual dan multi
faktor, perhatikan jenis dan jumlah asupan makanan
serta perbanyak aktivitas fisik/olahraga

Nyeri payudara - Disarankan untuk memakai bra (termasuk saat


bekerja dan tidur) dan dapat menggunakan kompres
hangat/dingin
- Dapat dipertimbangkan menggunakan obat
paracetamol 500-1000 mg
- Jika nyeri tetap berlanjut, segera konsultasi ke
fasilitas kesehatan

Tidak menstruasi Merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya sama


seperti tidak mendapatkan haid saat kehamilan. Tidak
ada pengumpulan darah haid di dalam tubuh
perempuan.

46
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Perdarahan banyak Hal ini mungkin terjadi dan akan berkurang setelah
penggunaan suntik beberapa bulan. Bila perdarahan
banyak terus berlangsung setelah penggunaan suntik
beberapa bulan, disarankan konsultasi ke fasilitas
kesehatan untuk perawatan lebih lanjut.

8. Pil Kombinasi

Efek Samping yang Mungkin


Cara Penanggulangannya
Terjadi

Mual dan muntah - Gejala ini bersifat sementara dan individual (tidak
semua klien merasakan efek samping ini)
- Disarankan agar meminum pil setelah makan
malam
- Jika dalam 3 bulan berturut-turut rasa mual belum
hilang, segera sarankan untuk konsultasi ke
fasilitas kesehatan

Rasa sakit/tegang dan - Jelaskan bahwa gejala bersifat sementara, jika ada
payudara dirasakan tegang rasa sakit bisa disarankan meminum obat
penghilang rasa sakit
- Disarankan agar akseptor memakai bra yang sesuai
saat bekerja dan saat tidur
- Bila sakit menetap disarankan untuk berobat ke
fasilitas kesehatan

Pertambahan berat badan Penambahan berat badan bersifat individual dan multi
faktor, perhatikan jenis dan jumlah asupan makanan
serta perbanyak aktivitas fisik/olahraga

Tekanan darah tinggi Bila tekanan darah mencapai > 140/90 mmHg,
sebaiknya hentikan penggunaan pil kombinasi.
Konsultasi ke petugas kesehatan untuk mengganti pil
kontrasepsi kombinasi dengan metode lain yang lebih
tepat

47
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Pusing/sakit kepala Disarankan untuk meminum obat penghilang rasa sakit


kepala, namun jika sakit kepala dirasakan menetap
segera anjurkan untuk konsultasikan dengan
bidan/dokter

Jerawat - Gejala tersebut bersifat individual (tidak semua


klien merasakan efek samping ini)
- Disarankan agar mengurangi makanan berlemak
(seperti minyak, kacang) dan menjaga kebersihan
kulit yang terkena jerawat

Flek hitam pada wajah - Gejala ini bersifat sangat individual (tidak semua
klien merasakan efek samping ini)
- Sarankan untuk menghindari paparan sinar
matahari secara langsung, bila bercak hitam
diwajah tidak menghilang/bertambah banyak
segera kunjungi bidan/dokter

Varises - Gejala tersebut sangat individual (tidak semua klien


merasakan efek samping ini)
- Bila gejala menetap atau semakin bertambah,
sarankan untuk menemui bidan/dokter

Keputihan - Gejala tersebut sangat individual (tidak semua klien


merasakan efek samping ini)
- Sarankan untuk menjaga kebersihan daerah
kemaluan

Perubahan pola haid Biasanya jumlah haid akan lebih sedikit, hal ini
merupakan hal yang normal terjadi pada pengguna pil
kontrasepsi kombinasi. Apabila jadwal konsumsi tidak
teratur dapat terjadi perubahan pola haid (perdarahan
bercak atau tidak terjadi haid sama sekali). Jika
perdarahan menetap atau bertambah banyak, segera
rujuk ke bidan/dokter.

48
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

9. Kondom
a. Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Jika perasaan bahwa menggunakan kondom mengurangi kenikmatan hubungan
seksual tidak bisa diatasi, dianjurkan memakai metode kontrasepsi lain
b. Reaksi alergi
Jika setiap menggunakan kondom ibu atau bapak mengalami gatal-gatal/reaksi
alergi, jika reaksi alergi ringan maka tidak memerlukan pengobatan. Namun jika
reaksi alergi berat hingga timbul keputihan pada wanita, klien dianjurkan berobat
ke fasilitas kesehatan dan dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lainnya.

C. Rangkuman
Mitos-mitos terkait alat dan obat kontrasepsi yang beredar di masyarakat telah membuat
paradigma tersendiri yang memunculkan ketakutan untuk menggunakan kontrasepsi.
Demikian pula dengan pemahaman masyarakat yang sangat kurang terhadap efek
samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan kontrasepsi serta cara
penanggulangannya menyebabkan sebesar 12,42% PUS tidak mau ber-KB (hasil
Pendataan Keluarga 2021). Oleh karena itu, sangat penting mengedukasi masyarakat
tentang mitos-mitos dan efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan alat
kontrasepsi sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memahami dengan benar
tentang alat dan obat kontrasepsi. Jika terjadi efek samping setelah penggunaan
alat/obat kontrasepsi yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi akseptor, agar akseptor
memeriksakan lebih lanjut kepada petugas kesehatan dan berkonsultasi alat/obat
kontrasepsi lain yang lebih cocok. Dengan demikian masyarakat tidak perlu takut
menggunakan alat kontrasepsi.

D. Latihan
1. Berikan contoh - contoh mitos terkait alat dan obat kontrasepsi yang pernah Saudara
dengar
2. Jelaskan mitos dan fakta terkait AKDR/IUD
3. Jelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Pil Kombinasi serta
cara penanggulangannya

49
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

4. Jika ada calon akseptor KB menanyakan kepada Saudara bahwa pada pengguna
Suntik KB, darah haid yang tidak keluar dapat menumpuk di rahim dan menyebabkan
berbagai penyakit, bagaimana Saudara akan menjelaskan mitos tersebut sehingga
calon akseptor tersebut mendapat edukasi yang benar
5. Jelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah melakukan Vasektomi/MOP

E. Evaluasi Formatif
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Dibawah ini yang termasuk mitos terkait vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP)
adalah :
a. Vasektomi sama dengan kebiri
b. Tidak menurunkan nafsu seksual karena buah zakar yang menghasilkan hormon
testosteron tetap berfungsi dengan baik
c. Dapat mempengaruhi fungsi seksual
d. Vasektomi tidak sama dengan kebiri
e. jawaban a dan c benar

2. Fakta terkait IUD yang benar dibawah ini adalah


a. Dapat berpindah ke jantung atau otak
b. Kesuburan segera kembali setelah IUD dilepas
c. IUD bisa keluar sendiri
d. IUD tidak bisa berpindah ke jantung, otak atau bagian tubuh lain karena rongga
rahim hanya memiliki satu saluran saja, satu tempat masuk dan satu tempat keluar
yaitu melalui lubang vagina
e. Jawaban b dan d benar

3. Dari hasil Pendataan Keluarga tahun 2021, 3 (tiga) tertinggi alasan PUS tidak mau ber-
KB adalah :
a. Karena efek samping metode kontrasepsi
b. Karena alasan kesehatan
c. Karena ingin hamil
d. Jawaban a, b dan c benar
e. Jawaban a, b dan c salah

50
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

4. Berikut ini pernyataan yang benar tentang efek samping penggunaan alat/obat
kontrasepsi :
a. Efek samping terjadi kepada semua akseptor
b. Efek samping bersifat individual (tidak semua akseptor mengalami)
c. Efek samping tidak bisa ditanggulangi
d. Efek samping pasti akan terjadi kepada semua akseptor
e. Jika terjadi efek samping minumlah obat dari warung

5. Perubahan pola menstruasi yang mungkin terjadi pada pengguna Suntik KB 3 Bulanan
tetapi tidak berbahaya adalah :
a. Menstruasi tidak teratur
b. Menstruasi lama
c. Tidak menstruasi
d. Perdarahan bercak
e. Semua jawaban di atas benar

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi di atas, cobalah anda periksa jawaban
anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini! Apabila jawaban anda
sudah mencapai 80% benar (mampu menjawab benar 4 dari 5 pertanyaan di atas), anda
dinyatakan telah menguasai materi Mitos dan Fakta Alat dan Obat Kontrasepsi. Apabila
belum mencapai 80%, maka anda diminta untuk membaca kembali bab ini.

Bagi anda yang sudah menguasai seluruh materi pada modul ini, Selamat! Anda dapat
mempelajari lebih lanjut modul-modul yang lainnya.

51
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa kehamilan sangat penting dalam upaya menurunkan stunting karena merupakan
golden period tahap I dari 1000 HPK, perkembangan sel-sel otak janin 70% terjadi pada
masa didalam kandungan, sehingga perlu dijaga kesejahteraan janin selama masa
kehamilan. Perawatan pada masa kehamilan dimaksudkan untuk memantau
perkembangan kehamilan dan mendeteksi secara dini apabila muncul permasalahan
untuk segera dilakukan penanganan. Perawatan masa kehamilan meliputi: konsultasi
maupun rujukan kepada Tim Pemeriksa Kehamilan/Ante Natal Care (Dokter, Bidan,
Perawat dan Ahli Gizi) yang berada di Puskesmas tingkat Kecamatan dan juga dapat
berkoordinasi secara berjenjang sampai tingkat kabupaten.

Pada Ibu Hamil, asupan gizi pada ibu hamil dan ibu bersalin sangat penting untuk
diperhatikan. Selain itu perlu juga Ibu Hamil mengelola emosi selama kehamilan untuk
menghindari stress dan kelelahan fisik selama kehamilan.

Pengenalan alat dan obat kontrasepsi melalui program KB juga dilakukan dalam rangka
meningkatkan derajat kehidupan ibu dan anak. Program tersebut bertujuan untuk
mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan
mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera. Program
ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan
yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat. Upaya dalam mendukung
program tersebut adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan dan menjarangkan atau mengatur jarak kelahiran. Dan salah satu metode KB
yang dapat meningkatkan derajat kehidupan ibu dan anak adalah KB Paspersalinan.
Pelayanan ini yang diberikan segera setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42
hari, dengan tujuan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan dan menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang
aman dan sehat. Diharapkan 70% dari ibu pascapersalinan menggunakan KBPP. Stunting
sangat erat kaitannya dengan KBPP. Jarak waktu kehamilan dengan persalinan memiliki
hubungan yang signifikan terhadap pemenuhan nutrisi bagi ibu dan terutama bayi yang
dilahirkan. Kekurangan nutrisi pada masa kehamilan dan persalinan dapat menyebabkan
bayi yang dilahirkan stunting. Oleh karena itu, penggunaan alat/obat kontrasepsi untuk

52
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

mengatur jarak kehamilan merupakan solusi tepat untuk mencegah stunting. Bahkan
selain mencegah kelahiran bayi yang berisiko stunting, KBPP juga sangat berkontribusi
dalam menurunkan kematian ibu dan anak, menurunkan unmeet-need (kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi), serta meningkatkan peserta KB baru.

B. Saran
Modul Pelatihan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi ini diharapkan mampu
meningkatkan tingkat pengetahuan pengelola PPKS untuk bisa memberikan pelayanan
konseling KB dan Kesehatan Reproduksi kepada masyarakat. Pemberian konseling
diharapkan dapat dilakukan dengan pendekatan humanis, dan tidak memaksa.

53
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

DAFTAR PUSTAKA

Pendampingan Keluarga Ibu Hamil dan Pascapersalinan. 2021. Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana. BKKBN.

Buku Aman dan Sehat Menggunakan Kontrasepsi. 2017. Direktorat Kesehatan Reproduksi.
BKKBN.

World Health Organization. 2015. Medical Eligibility Criteria Wheel for Contraceptive Use
2015. World Health Organization

Department of Reproductive Health and Research World Health Organization. 2017. Diagram
Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi WHO Edisi 2.
2017.

Wilopo, Siswanto Agus. 2015. Keluarga Berencana : Buku Pedoman Global Untuk Pemberi
Layanan Update 2011 . Yogyakarta : Pusat Kesehatan Reproduksi – FK UGM

Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 18 Tahun 2020
Tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pascapersalinan.

54
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

EVALUASI SUMATIF

1. Apakah yang dimaksud dengan Proses Konsepsi?


a. Saat sel sperma laki-laki bertemu dengan sel telur wanita
b. Ketika ibu akan menjalani program hamil
c. Ketika usia kehamilan masuk trimester pertama
d. Ketika terjadi pernikahan antara laki-laki dan wanita

2. Kapan ANC (Antenatal Care) harus dilakukan ibu hamil?


a. Ketika Ibu mulai menjalankan program hamil
b. Selama masa kehamilan trimester I, II dan III
c. Ketika akan melakukan persalinan
d. Pascapersalinan

3. Apa saja manfaat gizi seimbang pada ibu hamil?


a. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
b. Ibu memperoleh energi yang cukup selama masa kehamilan
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu hamil
d. Semua jawaban di atas benar.

4. Di bawah ini bahan makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh Ibu Hamil, kecuali?
a. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi
b. Daging yang masih mentah dan tidak matang
c. Asam Folat dalam buah-buahan, kacang-kacangan dan sayuran hijau
d. Kafein

5. Apa saja yang bisa dilakukan dalam mengelola emosi selama kehamilan?
a. Olahraga ringan (yoga atau meditasi)
b. Melakukan hobi yang disukai ibu hamil
c. Bermanja dengan suami
d. Semua jawaban di atas benar

55
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

6. Manfaat KBPP adalah sebagai berikut :


a. Mencegah lahirnya bayi yang berisiko stunting
b. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
c. Menurunkan unmeet need (kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi)
d. Jawaban a, b dan c salah
e. Jawaban a, b dan c benar

7. Kontrasepsi IUD dapat diberikan diberikan sebagai KB Pascapersalinan ……


a. Diatas 4 minggu setelah persalinan
b. Segera setelah melahirkan
c. Sebelum 48 jam pascapersalinan
d. Semua jawaban salah
e. Jawaban a, b dan c benar

8. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang benar, kecuali……


a. IUD/ Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
b. Pil Progestin (Minipil)
c. Vasektomi
d. Implan
e. Tubektomi

9. Pernyataan yang benar terkait Pil Progestin (Minipil) ………….


a. Tidak dapat segera diberikan kepada ibu setelah persalinan
b. Tidak mengganggu produksi ASI sehingga dapat digunakan oleh ibu yang
menyusui
c. Dapat diberikan 3 minggu setelah persalinan
d. Dapat mengganggu kesehatan ibu
e. Tidak ada jawaban yang benar

10. Metode kontrasepsi yang tidak dapat diberikan sebagai KBPP jika ibu menyusui
bayinya adalah …….
a. Pil Progestin (Minipil)
b. Implan
c. Pil Kombinasi
d. IUD
e. Vasektomi/MOP

56
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

11. Dibawah ini yang termasuk mitos terkait Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP)
adalah :
a. Vasektomi sama dengan kebiri
b. Tidak menurunkan nafsu seksual karena buah zakar yang menghasilkan
hormon testosteron tetap berfungsi dengan baik
c. Dapat mempengaruhi fungsi seksual
d. Vasektomi tidak sama dengan kebiri
e. jawaban a dan c benar

12. Fakta terkait IUD yang benar dibawah ini adalah


a. Dapat berpindah ke jantung atau otak
b. Kesuburan segera kembali setelah IUD dilepas
c. IUD bisa keluar sendiri
d. IUD tidak bisa berpindah ke jantung, otak atau bagian tubuh lain karena rongga
rahim hanya memiliki satu saluran saja, satu tempat masuk dan satu tempat
keluar yaitu melalui lubang vagina
e. Jawaban b dan d benar

13. Dari hasil Pendataan Keluarga tahun 2021, 3 (tiga) tertinggi alasan PUS tidak mau ber-
KB adalah :
a. Karena efek samping metode kontrasepsi
b. Karena alasan kesehatan
c. Karena ingin hamil
d. Jawaban a, b dan c benar
e. Jawaban a, b dan c salah

14. Berikut ini pernyataan yang benar tentang efek samping penggunaan alat/obat
kontrasepsi :
a. Efek samping terjadi kepada semua akseptor
b. Efek samping bersifat individual (tidak semua akseptor mengalami)
c. Efek samping tidak bisa ditanggulangi
d. Efek samping pasti akan terjadi kepada semua akseptor
e. Jika terjadi efek samping minumlah obat dari warung

57
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

15. Perubahan pola menstruasi yang mungkin terjadi pada pengguna Suntik KB 3 Bulanan
tetapi tidak berbahaya adalah :
a. Menstruasi tidak teratur
b. Menstruasi lama
c. Tidak menstruasi
d. Perdarahan bercak
e. Semua jawaban di atas benar

58
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

KUNCI JAWABAN EVALUASI


1. A
2. B
3. D
4. C
5. D
6. E
7. E
8. B
9. B
10. C
11. E
12. E
13. D
14. B
15. E

59
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

60
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN TEKNIS PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

61

Anda mungkin juga menyukai