Kelompok 5 - Kapita Selekta Pendidikan
Kelompok 5 - Kapita Selekta Pendidikan
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta
Pendidikan
Penyusun:
FAKULTAS TARBIYAH
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt
karena berkat rahmat dan kuasanya kami selaku penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Terimakasih pula penulis panjatkan kepada Dr. Yetty Faridatul Ulfah
S.S., M.Hum dan kepada teman-teman serta semua pihak yang telah banyak
membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi dan Informasi ................................................ 3
B. Peran IT Terhadap Dunia Pendidikan .............................................. 4
C. Dampak Perkembangan IT Terhadap Dunia Pendidikan ................ 9
D. Pendidikan Di Era Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 .............. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di era globalisaasi saat ini sangatlah pesat.
Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini orang dengan mudah dapat
bertukar informasi dimanapun kita berada sehingga tidak ada lagi batasan-
batasan tempat dan juga jarak yang menghalangi kita untuk berinteraksi
dengan dunia global saat ini. Kemudahan ini merupakan salah satu manfaat
dari adaanya globalisasi yang melibatkan berbagai macam bidang yaitu
salah satunya di bidang pendidikan. Untuk kegiatan pendidikan dan
tuntutan tersebut juga yang membuat kebijakan untuk memanfaatkan
media teknologi dan pendekatan teknologi dalam pengelolaan pendidikan.
Pemanfaatan teknologi komunikasi, teknologi pendidikan dan media
pendidikan untuk kegiatan pendidikan sangat diperlukan dalam rangka
kegiatan belajar mengajar. Teknologi ini menjadi mitra bagi Pengajar
dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang lebih efektif,
efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan Para pelajar
serta dapat juga digunakan sebagai sumber belajar dengan menyajikan
materi dengan cara yang lebih menarik. Harapan yang tidak pernah hilang
dan selalu dituntut oleh pengajar adalah bagaimana bahan materi
pelajaran yang nanti akan disampaikan oleh pengajar agar dapat dikuasai oleh
pelajar secara utuh dan mudah dipahami.Ini merupakan salah satu masalah
yang cukup sulit yang dirasakan oleh pengajar. Namun dengan akses internet
yang mudah ini, ternyata sebagian besar Pelajar tidak memanfaatkannya
dengan baik yaitu seperti bermain game atau membuka hal-hal yang tidak
boleh dibuka oleh pelajar. Dan juga Terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar seorang pelajar, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah dan juga faktor masyarakat atau lingkungan sekitar kita.
4
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran, faktor-faktor tersebut
diharapkan memperhatikan bagaimana pelajar menggunakan internet untuk
kegiatan yang positif. Ternyata ada banyak juga pelajar di dunia pendidikan
menggunakan internet untuk membantu mereka dalam belajar. Baik itu
mencari informasi terkait mata pelajaran ataupun informasi lain yang
dapat memperluas wawasan pelajar secara lebih luas dan mendalam lagi
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Teknologi dan Informasi ?
2. Apa Peran IT Dalam Dunia Pendidikan ?
3. Apa Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Terhadap Dunia Pendidikan ?
4. Bagaimana Pendidikan Di Era Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Teknologi dan Informasi.
2. Untuk Mengetahui Peran IT Dalam Dunia Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Terhadap Dunia Pendidikan.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidikan Di Era Globalisasi dan
Revolusi Industri 4.0.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
berorientasi objek dan berbasis web melalui media internet, dan penerapan
paket aplikasi terpadu atau terintegrasi.
Dengan semakin besar penerapan teknologi jaringan (networking) dengan
cakupan dunia dan pemanfaatan media internet untuk kegiatan pembelajaran
tanpa adanya kendala waktu, tempat, geografis, dan fasilitas. Demikian halnya
adanya pembelajaran berbasis internet dapat dengan mudah diterapkan secara
efektif dan efisien. Dengan kata lain, teknologi informasi merupakan kunci
dalam dua hal, yaitu efisien proses dan memenangkan kompetisi.
Dengan adanya kemudahan berkomunikasi menggunakan teknologi
multimedia, teleconference/video conference, memungkinkan adanya proses
pembelajaran jarak jauh melalui internet atau dikenal dengan istilah cyber
education/ virtual university. Hal ini memungkinkan peserta didik/ mahasiswa
dapat kuliah dimana saja di seluruh penjuru dunia atau kapan saja karena jarak
geografis dan waktu bukan merupakan kendala utama.
Oleh karena itu, teknologi informasi yang dimaksud di sini adalah segala
bentuk penggunaan atau pemanfaatan komputer (beserta seluruh aksesoris dan
peripheralnya) dan internet untuk pembelajaran.
7
2. Alat bantu untuk mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyajikan
informasi dengan cepat, tepat, dan efisien.
3. Bahan referensi dari berbagai aspek kegiatan dan mampu memberikan
sajian data yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana pembelajaran
dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien
(Asmani,2011)
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat
menurut deret ukur. Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada
suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa
harus kehilangan kehumanisannya. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan
yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan
pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan
kepada generasi penerus suatu bangsa. Pengaruh dari Teknologi informasi dan
komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi
informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran
yaitu:
1. Pergeseran dari pelatihan ke penampilan.
2. Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja.
3. Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran.
4. Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan lain
sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-
media tersebut. Dengan adanya teknologi informasi, sekarang ini guru dapat
memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa.
Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas
8
dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber
teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-
learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. E-learning merupakan satu
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam
jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,
menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.
2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar.
3. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
balik paradigma pembelajaran tradisional.
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional
yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi.
Secara ringkas, Anwar menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah
peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam
system digital melalui internet. Pembelajaran dengan metode e-learning ini
memiliki beberapa keunggulan yakni:
1. Efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. Seperti telah disebutkan
di atas, pendidikan berbasis teknologi informasi cenderung tidak lagi
tergantung pada ruang dan waktu. Tak ada halangan berarti untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar lintas daerah, bahkan lintas
negara melalui e-learning. Dengan e-learning pengajar dan siswa tidak lagi
selalu harus bertatap muka dalam ruang kelas pada waktu bersamaan.
2. Memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang waktu dan tak tidak
memerlukan biaya mahal. Seorang pelajar di daerah dapat belajar langsung
dari pakar di pusat melalui fasilitas internet chatting atau mengakomodir
suara dan bahkan gambar realtime. Dengan e-learning, sekolah-sekolah
9
dengan mudah dapat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
melalui program kemitraan. Dengan demikian sekolah yang lebih maju
dapat membantu sekolah yang belum maju sehingga dapat diupayakan
adanya pemerataan mutu pendidikan.
3. Ketesediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber di seluruh
dunia. Dengan menggunakan internet sebagi media pembelajaran akan
didapatkan sumber informasi untuk pengayaan materi yang jumlahnya
sangat tak terbatas (Alisjahbana,1980).
Dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan,
berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka d
Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan
TI yaitu:
1. Memperbaiki competitive positioning
2. Meningkatkan brand image
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran
4. Meningkatkan kepuasan siswa
5. Meningkatkan pendapatan
6. Memperluas basis siswa
7. Meningkatkan kualitas pelayanan
8. Mengurangi biaya operasi
9. Mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak perguruan tinggi di
Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang IT untuk
memenangkan persaingan yang semakin ketat. Saat ini komputer bukan lagi
merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang
pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer
dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan
access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen
10
utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu
media pembelajaran.
Pembangunan pendidikan berbasis IT setidaknya memberikan dua
keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk
guru) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi
pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik
memanfaatkan setiap potensi yang ada dapat diperoleh dari sumber-sumber
yang tidak terbatas.
Adapun kedudukan IT dalam pendidikan yang lain adalah:
1. Mempermudah kerjasama antara pakar dengan mahasiswa, menghilangkan
batasan ruang, jarak dan waktu.
2. Sharing Informatioan , sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-
sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan
3. Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh
orang banyak (Sutopo,2012).
11
tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet,
oleh sebab itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau
jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan
Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak dan
dapatdipahami secara mudah oleh siswa.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini,
proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan
adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan
jasa pos Internet dan lain-lain.
d. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan
pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah
penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah
diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah
adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi
sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan
media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan
memamfaatkan berbagai program yang telah di instalkan.
e. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas Pendidikan dapat dipenuhi
dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan
yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu; Penggandaan soal
Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan
akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama
untuk mengerjakan, kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan
12
perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam
waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat
yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
1. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.
2. Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.
3. Mempercepat proses yang lama.
4. Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi dan menunjukkan
peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan (Jamun,2018).
2. Dampak Negatif
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan
IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh
perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, (Sudibyo, 2011:182)
antara lain:
a. E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan
mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan
terciptanya individu yang bersifat individual karena system
pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan
dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk
diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusiakhususnya
para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang
utama yaitu sebagai makhluk sosial akan tergerus.
b. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa
bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan
optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti
pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational
addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang
terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs)
sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada
dalam dunia nyata.
13
c. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan
informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga
rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan
mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat
seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat
menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
d. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia
maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa
tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang
baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak
langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka sangat
penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter
dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu yang tidak kalah
pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperandalam
menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan
hidup.
e. Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini
dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang
sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen
mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet.
f. Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik
bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini
dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual
maupun e-learning. Di mana system pembelajaran yang tidak saling
bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi
peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya
tidak maksimal (Asmani, 2011: 149).
14
oleh jarak dan waktu. Pada era ini perkembangan ilmu pengetahuan memang
luar biasa di berbagai macam bidang, terutama pada bidang Information and
Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated)
sehingga membuat dunia ini semakin sempit. Setiap orang dapat dengan
mudah mengakses informasi mengenai ilmu pengetahuan, berita, dan banyak
informasi yang lainnya dengan memanfaatkan teknologi. Tentu saja hal ini
berimbas pada segala sektor kehidupan. Salah satunya yaitu perkembangan
pendidikan di Indonesia.
Perubahan era ini tidak dapat dihindari oleh setiap orang, maka dari itu
dibutuhkan persiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai agar siap
menyesuaikan dan mampu bersaing di era globalisasi ini. Peningkatan kualitas
SDM melalui jalur pendidikan mulai dari pendidikan dasar dan menengah
hingga ke perguruan tinggi adalah kunci untuk mampu mengikuti
perkembangan Era Revolusi Industri 4.0. Pendidikan berperan sangat penting
sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa, sebab
pendidikan merupakan instrumen utama pengembangan SDM, pengembangan
ini bukan hanya berdasarkan kualitas manusia dalam menguasai suatu
keterampilan khusus, namun terlebih lagi dapat menjadikan manusia yang
dapat diandalkan (desirable person quality), dan manusia yang kreatif,
inovatif, serta kompetitif.
Ahli teori pendidikan sering menyebut Pendidikan Era Revolusi Industri
4.0 untuk menggambarkan berbagai cara mengintegritaskan teknologi cyber
baik secara fisik maupun non fisik dalam pembelajaran. Pendidikan Era
Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan revolusi
industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Kurikulum
tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya
memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar juga memperoleh
lebih banyak referensi dan metode pengajaran.
Adanya perubahan sikap sosiologis-psykologis masyarakat yang
diakibatkan perkembangan teknologi, maka pendidikan harus melakukan
15
revolusi untuk menuntut cara-cara baru dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dalam pembelajaran. Don Topscot dalam (Jarkasih, 2019; Rahman, 2019)
menyatakan ada tiga unsur proses belajar yang asing di dalam budaya lama,
yaitu: interaktif, partisipatif, dan diskursus. Oleh karena itu, perlu pola baru
pembelajaran yang terbentuk akan memudahkan peserta didik dan guru.
Diharapkan siswa lebih termotivasi, berpikir dinamis, kreatif, inovatif dan
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk memudahkan pekerjaan
manusia. Saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan primer manusia. Bahkan
teknologi sudah digunakan di semua segi kehidupan manusia, seperti di dalam
bidang pengobatan, komunikasi, militer, transportasi dan pendidikan. Dari
berbagai bidang tersebut, Pemanfaatan teknologi di dalam dunia pendidikan
masih sangat terbatas. Yang terjadi di lapangan adalah teknologi lebih banyak
dimanfaatkan di dalam bidang hiburan. pemanfaatan ini malah akan
menimbulkan banyak masalah-masalah seperti penyalahgunaan teknologi dan
membahayakan bagi kesehatan. Padahal jika diimplementasikan di dalam
dunia pendidikan, tekhnologi bisa membantu dan mempercepat tujuan
pendidikan.
Banyak sekali peran yang dimiliki teknologi dalam proses belajar
mengajar pada masa kini, sama halnya pada zaman dahulu dalam dunia
pendidikan meiliki metode-metode dan media dalam proses belajar mengajar.
Namun pada zaman sekarang dengan semakin berkembangnya teknologi,
dunia pendidikan pun memiliki metode dan media baru dalam penerapan
proses belajar mengajar dengan menerapkan peranan penting teknologi dalam
proses belajar mengajar.
B. Saran
Kami sadar masih banyak kekurangan yang kami miliki baik dari tulisan
maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita dalam memahami
ilmu.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19