Sosiologi Agama
Sosiologi Agama
Talcott Parson
Parsons mengembangkan teori “agama cinta” (the religion of love) berdasarkan
pengamatannya terhadap masyarakat Amerika pada dekade 1970-an terutama fenomena
munculnya gerakan keagamaan baru.
Salah satu kontribusi penting Parsons dalam sosiologi ialah teorinya tentang sistem sosial.
Kerangka teori Parsons yang terkenal dalam hal ini ialah AGIL yang merupakan kepanjangan
dari: A (adaptation), G (goal attainment), I (integration), dan L (latent pattern maintenance).
Dalam kerangka teori AGIL tersebut, agama mempunyai fungsi ganda, yakni fungsi
integration dan sebagai latent pattern maintenance. Agama memberikan arahan (guideline)
berupa nilai-nilai dasar baik kepada individu maupun kepada masyarakat serta
mengintegrasikan seseorang ke dalam komunitas dan memberikan jawaban rasional terhadap
problem kehidupan.
Robert N. Bellah
Fokus analisis Bellah ialah evolusi sosial agama yang ditulisnya dalam sebuah esai yang
berjudul Religious Evolution (1964). Dalam artikelnya tersebut ia berpendapat bahwa
evolusi dalam agama meningkatkan diferensiasi dan kompleksitas sistem simbol.
Tahapan Evolusi Sosial Agama Bellah
Teori agama Bellah berdasarkan asumsi bahwa masyarakat didasarkan pada pemahaman
moral agama. Ia melihat masyarakat sebagai totalitas dan fungsi agama dalam hal ini
ialah memberikan makna dan motivasi bagi sistem keseluruhan masyarakat.
Clifford Geertz
Karya Geertz mengenai analisisnya terhadap agama yang berjudul The Religion of Java
merupakan yang paling terkenal dan mendapat perhatian luas di kalangan ilmuwan sosial
Indonesia. Karya tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Abangan,
Santri, dan Priyayi.
Dalam karyanya ini, Geertz membagi masyarakat Jawa ke dalam tiga kategori, yakni
kaum abangan, santri, dan priyayi. Kaum abangan dalam kehidupan sehari-hari lebih
berorientasi pada nilai-nilai kejawen. Kaum santri adalah kelompok sosial yang menunjuk
pada orang Jawa yang berorientasi pada nilai-nilai Islam. Sementara kaum priyayi
merupakan golongan bangsawan kerajaan.
Geertz sangat terpengaruh pendekatan verstehen-nya Weber dalam menginterpretasi suatu
fenomena. Sebagaimana Weber, manusia terperangkap dalam “jaring makna” sehingga
antropolog harus mendeskripsikan secara mendalam.
Agama sebagaimana budaya, bagi Geertz (dalam Segal, 2003: 23) adalah produk
masyarakat (sosial) bukan individual. Agama tidak hanya tumbuh secara sosial, tetapi
juga lebih beroperasi secara sosial ketimbang individual.
José Casanova
Jose Casanova merupakan sosiolog agama berkebangsaan Spanyol. Ia dikenal dengan
tesis dimensi publik agama dalam dunia kontemporer. Tesisnya tersebut berkaitan
dengan kecenderungan sekulerisasi di berbagai belahan dunia.
Tesisnya tersebut ditulis dalam bukunya yang terkenal berjudul Public Religions in
the Modern World. Ia melihat kecenderungan menurunnya peran agama dalam ranah
publik di berbagai negara. Ia menggunakan istilah untuk merujuk kecenderungan
tersebut dengan domestifikasi atau privatisasi agama.
Tesis Casanova dibangun berdasarkan lima studi kasus, yakni masing-masing dua di
negara di Eropa (Polandia dan Spanyol), dua di Amerika Serikat, dan satu kasus di
Amerika Latin (Brazil).
Dalam bukunya Public Religion (1994), Casanova menjelaskan bahwa untuk
memahami peran penting agama dalam kehidupan masyarakat modern, harus melihat
dampak sistem ekonomi pada abad ke-19 dan ke-20. Dalam masyarakat modern,
kekuatan sistem ekonomi kapitalis menstrukturisasi identitas agama kolektif dan
membatasi hubungan langsung antara individu dan Tuhan. Inilah yang disebut
sebagai privatisasi agama.
Referensi:
Dr. Sindung Haryanto, M. (2015). Sosiologi Agama dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media.
Drs. H. Gunawan, M. P. (2019). Sosiologi Agama Teori & Pendekatan. Banda Aceh: Ar-raniry Press.
Muljafi, I. M. (2018, Januari 7). Agama dalam Perspektif Fungsionalisme. Retrieved from Sosiologi
Magis: https://sosiomagis.wordpress.com/2018/01/07/agama-dalam-perspektif-
fungsionalisme/
Bellah, R. N. (1964). Religious Evolution. American Sociological Association.
Nasution, R. D. (2020). ARISTO 8 (1). Mengakar Kembali Perdebatan Konsep Civil Religion Robert
N.Bellah Dan Jean Jacques Rousseau, 205-215.