Anda di halaman 1dari 10

Standar Prosedur

Operasional (SPO)
DOSI AHMAD YANI
LATAR BELAKANG

 Permenkes 14/2021 tentang STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA


PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN :
- hal 44: Apotek harus menetapkan dan menerapkan standar prosedur operasional yang
efektif dan terdokumentasi untuk seluruh kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP dan pelayanan farmasi klinis
- Hal 611: SDM di Industri Farmasi harus menerapkan Standar Prosedur Operasional yang
diperbaharui secara terus-menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
- Hal 642: Tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis berupa peraturan internal Rumah
Sakit (hospital by laws), standar prosedur operasional dan kebijakan teknis lain yang
ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit
 Permenkes No. 74/2016 hal 18: Setiap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai, harus dilaksanakan sesuai standar prosedur operasional.
Standar Prosedur Operasional (SPO) ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
MANFAAT DAN TUJUAN

 Dalam dalam melakukan operasional suatu organisasi (bisnis, pelayanan, dll) diperlukan
standar atau aturan untuk mengatur karyawan agar bertindak sesuai dengan tanggung
jawabnya.
 SPO (Standar Prosedur Operasional) atau SPO (Standard Operating Procedure) merupakan
sistem atau pedoman yang disusun untuk memudahkan, menertibkan, merapikan
pekerjaan/aktivitas di organisasi sehingga proses kerja menjadi efektif.
 Dalam upaya mencapai tujuan organisasi menjadi pedoman dan aspek penting dalam
pengaturan agar semuanya berjalan sebagaimana mestinya serta meminimalkan kesalahan
 “Motto”: Kerjakan apa yang ditulis (dalam dokumen SPO), tulis apa yang (telah) dikerjakan
(dalam dokumen portofolio)
Cara pembuatan SPO

 Setiap apotek bisa memiliki SPO yang beragam bergantung kepada kebutuhan.
 Pastikan Standar Prosedur Operasional dibuat secara jelas dan mudah untuk dipahami.
Sehingga semua pihak di organisasi mudah untuk mengerti dan dapat melakukannya secara
konsisten.
 Pastikan juga untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait SPO yang sudah dibuat.
 Bila perlu, lakukan refreshment dan evaluasi (Monev) secara periodik untuk menilai apakah
SPO masih relavan atau perlu dilakukan penyesuaian.
 https://snars.web.id/rs/panduan-penyusunan-dokumen-akreditasi-4-prosedur/
Cara pembuatan SPO..

 Dalam membuat SPO ada beberapa poin yang perlu dimasukkan, yaitu :
• Judul SPO. Dibuat singkat, jelas dan sesuai dengan ruang lingkup bahasannya. Misalnya
SPO Pelayanan Swamedikasi
• Tanggal mulai berlakunya SPO tersebut
• Tujuan dibuatnya SPO, mengapa standar prosedur tersebut dibuat
• Penanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab dalam melakukan standar prosedur
tersebut
• Prosedur. Buat prosedur secara kronologis, jelas, dan mudah dipahami sehingga karyawan
bisa dengan mudah melakukan sesuai dengan prosedur
• Bukti pelatihan. Bukti pelatihan dapat ditulis dala sebuah form yang membuktikan bahwa SPO
sudah disosialisasikan kepada karyawan atau pihak terkait. Bila perlu, lakukan
juga refreshment untuk mengingatkan kembali SPO kepada karyawan.
Monitoring dan Evaluasi SPO

 Monev SPO merupakan bagian rutin yang berkesinambungan dan harus terus menerus dilakukan,
sehingga penerapan SPO dapat berjalan dengan baik dan efektif.
 Pada dasarnya Monev SPO merupakan penilaian kesesuaian pelaksanaan kegiatan, bukan suatu
kegiatan mencari kesalahan, tetapi membantu melakukan tidakan perbaikan terus-menerus. Jika
terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan perbaikan
sehingga semua hasil/prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan kegiatan yang direncanakan.
 Tujuan monev SPO:
- memastian tugas dan fungsi organisasi sehari-hari dilaksanakan sesuai dengan SPO yang telah
ditetapkan
- mengetahui SPO mana yang perlu dilakukan revisi
- menilai perlunya penyusunan SPO baru
- Menilai SPO yang sudah tidak relevan lagi.
 Butir-butir monev/Form monev SPO disertakan pada bagian belakan setiap SPO
Template SPO
CONTOH SPO

 File terpisah
TUGAS : SUSUN SPO (softfile), @2 orang

SPO berikut dibuat untuk di Rumah Sakit :


10. Pengkajian resep
1. Perencanaan obat dan BMHP 11. Penangan resep tidak terbaca
2. Pengadaan obat dan BMHP 12. Pelayanan informasi obat untuk tenaga
3. Pengadaan obat narkotika kesehatan
13. Pelayanan informasi obat untuk pasien
4. Penerimaan obat dan BMHP
14. Konseling Pasien
5. Penerimaan obat narkotika dan psikotropika
15. Pemusnahan obat dan BMHP
6. Penyimpanan obat dan BMHP
16. Penanganan obat recall (obat yang ditarik
7. Penyimpanan obat narkotika dan oleh BPOM/PBF)
psikotropika
17. Pemusnahan resep
8. Penyimpanan obat high alert
18. Pelaporan MESO
9. Penyimpanan obat LASA
TUGAS : SUSUN SPO (softfile), @2 orang

SPO berikut dibuat sesuai judul: 25. Penulisan SOAP apoteker di rekam medis di
19. Pemilihan/ seleksi obat oleh komite farmasi & RS
terapi di RS 26. Penerimaan obat retur pasien Rawat inap RS
20. Permintaan obat dari Puskesmas ke Instalasi
27. Pelayanan kefarmasian di rumah
Farmasi kabupaten
(homecare)
21. Penyimpanan obat emergency di Rumah
sakit 28. Rekonsiliasi obat dari IGD ke ruang rawat
inap
22. Penyimpanan obat emergency di
Puskesmas 29. Rekonsitusi obat suntik di Rumah Sakit

23. Penulisan resep di RS 30. Pelaporan narkotika dan psikotropika di RS


24. Visite apoteker di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai