Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBERONTAKAN MAKALAH DI/ TII

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Pembelajaran Sejarah

Guru Pembimbing : Ronis Jasmanda, S.Pd

Disusun oleh :

NAMA : GITA MARYANI

KELAS : XII.IPS. 4

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT


SMA NEGERI 1 RAO
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Pemberontakan DI TII “ ini dengan tepat waktu.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas penyusun menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orangtua penyusun, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk
keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi
para pembaca. Amin.

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar belakang masalah..................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................................
C. Metode Penulisan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Gerakan DI/TII.............................................................................................................
B. A.DI/TII Jawa Barat ....................................................................................................
C. DI/TII Jawa Tengah ....................................................................................................
D. DI/TII Sulawesi Selatan ..............................................................................................
E. D.DI/TIIAceh ..............................................................................................................
F. DI/TII Kalimantan Selatan ..........................................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................


A. Saran............................................................................................................................
B. Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat berawal dengan ditandatanganinya Persetujuan
Renville pada 17 Januari 1948 .Sekar Marijan Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI)
bersama pasukannya yang terdiri atas Hizbullah dan Sabillah(kurang lebih sebanyak 4000
orang . Ia menolak untuk membawa pasukannya ke Jawa Tengah dan tidak mengakui lagi
keberadaan RI.

B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuandan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.Khususnya dalam ilmu sosialmasyarakat.

C. Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.Cara-cara yang digunakan
pada penelitian ini adalah :Studi Pustaka Dalam metode ini penulis membaca buku-buku
yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)


1. DI/TII Jawa Barat
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat berawal dengan ditandatanganinya
Persetujuan Renville pada 17 Januari 1948 .Sekar Marijan Kartosuwiryo
mendirikan Darul Islam (DI) bersama pasukannya yang terdiri atas Hizbullah dan
Sabillah(kurang lebih sebanyak 4000 orang . Ia menolak untuk membawa
pasukannya ke Jawa Tengah dan tidak mengakui lagi keberadaan RI. dan tujuannya
juga menentang penjajah Belanda di Indonesia. Akan tetapi, setelah makin kuat,
S.M.Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)
pada tanggal 17 Agustus 1949 di Desa Cisayong,Jawa Barat dan tentaranya
dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII) saat itu lah tidak sedikit rakyat yang
menjadi korban. Upaya pemerintah untuk menghadapi gerakan DI/TII pemerintah
bekerja sama dengan rakyat setempat.Dan dijalankan lah taktik dan strategi baru
yang disebut Perang Wilayah.Pada 1 April 1962 dilancarkan Operasi Bharatayuda
yaitu operasi penumpasan gerakan DI/TII. Dengan taktis Pagar Betis. Pada tanggal
4 juni 1962, S.M.Kartosuwiryo beserta para pengikutnya berhasil ditanggap oleh
pasukan Siliwangi di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat.Ia sempat mengajukan
grasi kepada Presiden,tetapi di tolak. Akhirnya S.M.Kartosuwiryo dijatuhi
hukuman mati di hadapan regu tembak dari keempat angkatan bersenjata RI 16
Agustus 1962.

1) Sebab Umum dan Khusus Pemberontkan dan Tujuan Pemberontkan


a. Sebab Khusus Pemberontakan :
Pemerintah RI menandatangani Perjanjian Renville yang mengharuskan
pengikut RI mengosongkan wilayah Jawa Barat dan pindah ke Jawa Tengah ,
hal ini dianggap Kartosuwirjo sebagai bentuk pengkhianatan Pemerintah RI
terhadap perjuangan rakyat Jawa Barat(karena ada beberapa komandan TNI
yang menjanjikan akan meninggalkan semua persenjataannya di Jawa Barat
jika mereka hijrah nanti. ). Bersama kurang lebih 2000 pengikutnya yang
terdiri atas laskar Hizbullah dan Sabilillah, Kartosuwirjo menolak hijrah dan
mulai merintis usaha mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).
b. Sebab Umum Pemberontakan
1. ekosongan kekuatan di Jawa Barat
2. Kartosuwirjo / rakyat menolak kalau Jawa Barat itu diserahkan kepada
belanda begitu saja
3. Rasa tdk puas dg keputusan perjanjian yg mengharuskan TNI keluar dr
daerah
kantong dan masuk ke wilayah RI

c. Apa Tujuan Pemberontakan


1. Ingin mendirikan negara yang berdasarkan agama islam lepas dari NKRI
Sewaktu tentara Belanda menduduki ibukota RI di Yogyakarta.
Menjadikan Syariat islam sebagai dasar Negara (pola tingkah laku ,dalam
keluarga / masyarakat / bangsa ataupun Negara) bersumber pada”Alqur’an ,
Hadist,Isma,Qias”.
2) Upaya pemerintah mengatasi pemberontakan
1. Upaya Pemusnahan yang dilakukan Pemerintah
pemerintah bekerja sama dengan rakyat setempat.Dan dijalankan lah taktik dan
strategi baru yang disebut Perang Wilayah. Pada tahun 1 April 1962 pasukan
Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis(mengepung pasukan
DI/TII dengan mengepung dari seluruh penjuru )” dan operasi “Bratayudha(operasi
penumpasan gerakan DI/TII kartosuwirjo).
2. Dimana Tertangkap ?
Pada tanggal 4 juni 1962, S.M.Kartosuwiryo beserta para pengikutnya berhasil
ditanggap oleh pasukan Siliwangi di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat.
3. Bagaimana nasib para pemberontak?
Sekarmadji Maridjan kartosoewiryo sempat mengajukan grasi kepada
Presiden,tetapi di tolak. Akhirnya S.M.Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati di
hadapan regu tembak dari keempat angkatan bersenjata RI 16 Agustus 1962. DI /
TII Jawa Tengah (Pada tanggal 23 Agustus 1949, Pepimpinya Amir Fatah dan
Mahfu’dz Abdurachman ( Kyai Somalangu)).

2. DI/TII Jawa Tengah


Gerakan DI/TII di Jawa Tengah yang dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai
Sumolangu di bagian utara, yang bergerak di daerah Tegal, Brebes dan
Pekalongan. Inti kekuataanya adalah pasukan Hizbullah yang dibentuk di
Tegal,1946 dan pada 23 Agustus 1949, Amir Fatah memproklamasikan berdirinya
Darul Islam dan menyatakan brgabung dengan DI/TII
S.M.kartosuwiryo.Pasukannya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII) dengan
sebutan Batalion Syarif Hidayat Widjaja Kusuma(SHWK).Untuk menghancurkan
gerakan ini, Januari 1950 dibentuk Komando Gerakan Banteng Negara (GBN)
dibawah Letkol Sarbini.

Pemberontakan di Kebumen dilancarkan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) yang


dipimpin oleh Kyai Moh. Mahfudh Abdurrahman (Kyai Sumolanggu) Gerakan ini
berhasil dihancurkan pada tahun 1957 dengan operasi militer yang disebut Operasi
Gerakan Banteng Nasional dari Divisi Diponegoro. Gerakan DI/TII itu pernah
menjadi kuat karena pemberontakan Batalion 426 di Kedu dan Magelang/ Divisi
Diponegoro. Didaerah Merapi-Merbabu juga telah terjadi kerusuhan-kerusuhan
yang dilancarkan oleh Gerakan oleh Gerakan Merapi-Merbabu Complex (MMC).
Gerakan ini juga dapat dihancurkan. Untuk menumpas gerakan DI/TII di daerah
Gerakan Banteng Nasional dilancarkan operasi Banteng Raiders.

DI / TII Jawa Tengah (Pada tanggal 23 Agustus 1949, Pepimpinya Amir Fatah dan
Mahfu’dz Abdurachman ( Kyai Somalangu)).
1) Sebab Umum dan Khusus Pemberontkan dan Tujuan Pemberontkan
a. Sebab Khusus Pemberontakan
b. Terjadi karena Batalion 624 pada Desmber 1961 membelot dan
menggabungkan diri dangan DI/TII di daerah Kudus dan Magelang(selain
di daerah Tegal-Brebes , di daerah selatan(Kebumen ) juga terdapat gerkan
DI/TII yang dipimpin oleh Muhamad Mahfudh Abdurahcman / Kyai
Somalangu .
c. Tujuan Pemberontakan
1. Ingin mendirikan negara yang berdasarkan agama islam lepas dari
NKRI
2. Menjadikan Syariat islam sebagai dasar Negara ( pola tingkah
laku ,dalam keluarga /masyarakat/ bangsa ataupun Negara) bersumber
pada”Alqur’an , Hadist,Isma,Qias”.
2) Upaya Pemerintah Mengatasi Pemberontakan
Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah
melakukan operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” (GBN) di bawah
Letnan Kolonel Sarbini (selanjut-nya diganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan
kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani). Gerakan operasi ini dengan pasukan
“Banteng Raiders.” Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang
merupakan bagian dari DI/ TII, yakni dilakukan oleh “Angkatan Umat Islam
(AUI)” yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal
sebagai “Romo Pusat” atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini
memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.

Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan
oleh Batalyon 426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951.
Untuk menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan “Operasi Merdeka
Timur” yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo.

3) Bagaimana Nasib Pemberontak.


Pada awal tahun 1952 kekuatan Batalyon pemberontak terrsebut dapat dihancurkan
dan sisa- sisanya melarikan diri ke Jawa Barat dan ke daerah GBN.

3. DI/TII Sulawesi Selatan


Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar.Latar belakang
pemberontakan ini berbeda dari yang terjadi di Jawa barat dan Jawa tengah. Pada
tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar mengirim surat kepada Pemerintah pusat
untuk membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) dan anggotanya
disalurkan ke dalam APRIS. Tenyata Kahar Muzakar menuntut agar Kesatuan
Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan delam satu
brigade yang disebut Brigade Hasanuddin di bawah pimpinanya. Tuntutan itu
ditolak karena banyak diantara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk dinas
militer. Pemerintah mengambil kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan itu
ke Corps Tjadangan Nasional (CTN). Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil
Panglima Tentara dan Tetorium VII, Kahar Muzakar beserta para pengikutnya
melarikan diri ke hutan dengan membawa persenjataan lengkap dan mengadakan
pengacauan serta pada tahun 1952, ia menyatakan bahwa wilayah Sulawesi Selatan
menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan S.M.Kartosuwiryo di Jawa
Barat pada tanggal 7 Agustus 1953. Penumpasan pemberontakan Kahar Muzakar
memakan waktu lebih dari 14 tahun. Faktor yang menjadi penyebab lamanya
adalah rasa kesukuan yang ditanamkan dan gerombolan ini telah berakar di Hati
rakyat Kahar Muzakar dan gerombolannya mengenal sifat rakyat dan
memanfaatkan lingkungan alam yang sangat dikenalnya. Tanggal 3 Februari 1965,
Kahar Muzakar tertembak mati dalam sebuah kontak senjata dengan pasukan RI.

DI / TII Sulawesi Selatan (Oktober 1950 Pepimpinya Kahar Mudzakar )


1) Sebab Umum dan Sebab Khusus Pemberontakan dan Tujuan pemberontakan.
a. Sebab Khusus pemberontakan
Karena ketidakpuasnya pada kebijakan pemerintah tentang
rasionalisasi(15000 KGSS menjadi Anggota APRIS) Pemeritah RI
Melancarkan operasi militer yang berintikan pasukan dari divisi siliwangi .
b. Sebab Umum Pemberontakan .
1. Terjadinya konflik antara anggota KGSS dengan TNI .
2. KGSS kecewa berat karena mulai 1 Juni 1950 KGSS dibubarkan oleh
panglima
TT VII kol Kaliuwarang
3. Kahar Muzakar kecewa kepada Kabinet Natsir yang tidak jadi
mengangkatnya menjadi komandan yang punya 4000 orang di TNI A.
c. Tujuan Pemberontakan
Kahar Muzakar menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan
kesatuan gerilya lainnya dimasukkan delam satu brigade yang disebut
Brigade Hasanuddin di bawah pimpinanya.
2) Upaya Pemerintah Mengatasi Pemberontakan
Pemerintah melakukan operasi militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar
Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di
Sulawesi dapat dipadamkan.

3) Bagaimana Nasib Pemberontak.


Tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakar tertembak mati dalam sebuah kontak
senjata dengan pasukan RI. sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat
dipadamkan.
4. DI/TII Aceh
Adanya berbagai masalah antara lain masalah otonomi daerah, pertentangan
antargolongan, serta rehabilitasi dan modernisasi daerah yang tidak lancar menjadi
penyebab meletusnya pemberontakan DI/TII di Aceh.Daerah Aceh sebelumnya
menjadi daerah istimewa diturunkan statusnya menjadi daerah Karasidenan di
bawah provinsi Sumatera Utara. Gerakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Tengku
Daud Beureueh yang pada tanggal 21 September 1953 memproklamasikan daerah
Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia dibawah pimpinan
S.M.Kartosuwiryo dan memutuskan hubungan dengan Jakarta. Pemberontakan
DI/TII di Aceh diselesaikan dengan diadakannya musyawarah Kerukunan Rakyat
Aceh pada tanggal 17 – 28 Desember 1962 atas inisiatif Pangdam I Bukit Barisan,
Kolonel Jasin. Dalam musyawarah ini, dibicarakan berbagai permasalahan yang
dihadapi dan kesalahpahaman yang terjadi.Akhirnya dari musyawarah bersama
tersebut ialah pulihnya kembali keamanan di daerah Aceh.

5. DI/TII Kalimantan Selatan


Pada akhir tahun 1950,Kesatuan Rakyat Jang Tertindas(KRJT) melakukan
penyerangan ke pos-pos TNI di Kalimantan Selatan. KRJT dipimpin seorang
mantan Letnan dua TNI yang bernama Ibnu Hadjar alias Haderi alias Angli.Ibnu
Hadjar sendiri kemudian menyerahkan diri. Akan tetapi , setelah merasa kuat dan
memperoleh peralatan perang, ia kembali membuat kekacauan dengan bantuan
Kahar Muzakar dan S.M.kartosuwiryo. Pada tahun 1954, Ibnu Hadjar diangkat
sebagai panglima TII wilayah Kalimantan. Akhirnya, Pemerintah melalui TNI
berhasil mengatasi gerakan yang dilakukan oleh Ibnu Hadjar pada tahun 1959 dan
Ibnu Hadjar berhasil ditangkap dan pada 22 maret 1965 dan ia dijatuhkan hukuman
mati oleh pengadilan militer.

DI / TII Kalimatan Selatan(Oktober 1950 , Pepimpinya Ibnu Hajar atau Haderi bin
Umar atau Angli)
1) Sebab Umum dan Sebab Khusus Pemberontakan dan Tujuan pemberontkan
a. Sebab Khusus Pemberontakan
ALRI Divisi 4 kecewa kepada Pemerintah pusat karana gaji dan jaminan sosial
diluar pulau jawa lebih kecil disbanding gaji dan jaminan Perwira/ tentara di
dalam pulau Jawa.
b. Sebab Umum Pemberontakan
Pemuda dan pejuang Kalimanta Selatan tdak mendapat sertifikat pejuang.
c. Tujuan Pemberontakan
Agar semua perwira dan tentara di dalam maupun diluar pulau jawa
mendapatkan perlakuan yang adil.
2) Upaya Pemerintah Mengatasi Pemberontakan
a. Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya
melakukan pendekatan kepada Ibnu Hajar dengan diberi kesempatan untuk
menyerah, dan akan diterima menjadi anggota TNI. Ibnu Hajar pun menyerah,
akan tetapi setelah menyerah melarikan diri dan melakukan pemberontakan
lagi.
b. Pemerintah melakukan tindakan tegas dengan cara menggempur pusat
pertahanan gerombolan Ibnu Hajar.

3) Bagaimana Nasib Pemberontak


Ibnu Hadjar berhasil ditangkap dan pada 22 maret 1965 dan ia dijatuhkan hukuman
mati oleh pengadilan militer.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Eksistensi ulama dalam masyarakat sebelum kehadiran Belanda ke Ace adalah
sangat besar artinya. Ulama tidak hanya dipandang sebagai orang yang memiliki
ilmu keagamaan semata, melainkan juga dianggap orang yang mampu menguasai
adat istiadat serta pengetahuan lainnya.
2. Keterlibatan ulama sangat besar artinya terhadap kondisi sosial dan politik di Aceh.
Secara politis, sejak awal kemerdekaan ulama Aceh sudah memegang peran yang
sangat strategis, seperti yang dilakukan oleh Tgk. Muhammad Daud Beureueh
dalam memperjuangkan status Daerah Istimewa bagi Aceh.
3. Pengaruh keterlibatan ulama Aceh dalam kancah politik adalah dapat menjadi
pelopor dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Aceh (umat Islam). Ulama juga
ikut berperan dalam menggagas perdamaian di Aceh, seperti halnya dalam
penyelesaian DI/TII dan juga ikut pro aktif dalam mengupayakan perundingan
Helsinki, yaitu perundingan antara pemerintah RI dengan GAM.

B. Saran
1. Diharapkan kepada para pembaca kiranya dapat mengambil suri tauladan dari
perjuangan para ulama Aceh dalam menyuarakan aspirasi umat Islam, serta turut
pro aktif dalam menggagas perdamaian di Aceh.
2. Diharapkan kepada para guru dan calon guru sejarah dapat lebih giat berupaya
untuk menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Upaya ini salah
satunya adalah dengan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

http://benazirblog.blogspot.com/2009/03/pemberontakan-ditii-di-sejumlah-daerah.html
http://smpn1banjar-pdg.net/index.php?
http://osdir.com/ml/culture.region.indonesia.sunda/2006-04/msg00200.html
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Strategi_Nasional_dalam_Menghadapi_Peristiwa_
Madiun/PKI,_DI/TII,_G_30_S/_PKI,_dan_Konflik-
Konflik_Internal_Lainnya_9.2_(BAB_13)#1._Pemberontakan_DI_.2F_TII_di_Jawa_Barat
http://lukulo.blogspot.com/2008/01/peristiwa-tragedi-nasional.html
http://banisurahman.blogspot.com/2009/10/perjuangan-bangsa-indonesia.html
Catatan Tambahan materi
Alfian Maqdalia , Nana Nurliana Soeyono , Sudarini Suhartono , Esis ,Sejarah untuk kelas
XII ,Penerbit Erlangga(hal 88-100

Anda mungkin juga menyukai