Makalah Pemberontakan Di Tii
Makalah Pemberontakan Di Tii
Disusun oleh :
KELAS : XII.IPS. 4
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Pemberontakan DI TII “ ini dengan tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas penyusun menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orangtua penyusun, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk
keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi
para pembaca. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar belakang masalah..................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................................
C. Metode Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Gerakan DI/TII.............................................................................................................
B. A.DI/TII Jawa Barat ....................................................................................................
C. DI/TII Jawa Tengah ....................................................................................................
D. DI/TII Sulawesi Selatan ..............................................................................................
E. D.DI/TIIAceh ..............................................................................................................
F. DI/TII Kalimantan Selatan ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuandan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.Khususnya dalam ilmu sosialmasyarakat.
C. Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.Cara-cara yang digunakan
pada penelitian ini adalah :Studi Pustaka Dalam metode ini penulis membaca buku-buku
yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
DI / TII Jawa Tengah (Pada tanggal 23 Agustus 1949, Pepimpinya Amir Fatah dan
Mahfu’dz Abdurachman ( Kyai Somalangu)).
1) Sebab Umum dan Khusus Pemberontkan dan Tujuan Pemberontkan
a. Sebab Khusus Pemberontakan
b. Terjadi karena Batalion 624 pada Desmber 1961 membelot dan
menggabungkan diri dangan DI/TII di daerah Kudus dan Magelang(selain
di daerah Tegal-Brebes , di daerah selatan(Kebumen ) juga terdapat gerkan
DI/TII yang dipimpin oleh Muhamad Mahfudh Abdurahcman / Kyai
Somalangu .
c. Tujuan Pemberontakan
1. Ingin mendirikan negara yang berdasarkan agama islam lepas dari
NKRI
2. Menjadikan Syariat islam sebagai dasar Negara ( pola tingkah
laku ,dalam keluarga /masyarakat/ bangsa ataupun Negara) bersumber
pada”Alqur’an , Hadist,Isma,Qias”.
2) Upaya Pemerintah Mengatasi Pemberontakan
Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah
melakukan operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” (GBN) di bawah
Letnan Kolonel Sarbini (selanjut-nya diganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan
kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani). Gerakan operasi ini dengan pasukan
“Banteng Raiders.” Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang
merupakan bagian dari DI/ TII, yakni dilakukan oleh “Angkatan Umat Islam
(AUI)” yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal
sebagai “Romo Pusat” atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini
memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.
Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan
oleh Batalyon 426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951.
Untuk menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan “Operasi Merdeka
Timur” yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo.
DI / TII Kalimatan Selatan(Oktober 1950 , Pepimpinya Ibnu Hajar atau Haderi bin
Umar atau Angli)
1) Sebab Umum dan Sebab Khusus Pemberontakan dan Tujuan pemberontkan
a. Sebab Khusus Pemberontakan
ALRI Divisi 4 kecewa kepada Pemerintah pusat karana gaji dan jaminan sosial
diluar pulau jawa lebih kecil disbanding gaji dan jaminan Perwira/ tentara di
dalam pulau Jawa.
b. Sebab Umum Pemberontakan
Pemuda dan pejuang Kalimanta Selatan tdak mendapat sertifikat pejuang.
c. Tujuan Pemberontakan
Agar semua perwira dan tentara di dalam maupun diluar pulau jawa
mendapatkan perlakuan yang adil.
2) Upaya Pemerintah Mengatasi Pemberontakan
a. Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya
melakukan pendekatan kepada Ibnu Hajar dengan diberi kesempatan untuk
menyerah, dan akan diterima menjadi anggota TNI. Ibnu Hajar pun menyerah,
akan tetapi setelah menyerah melarikan diri dan melakukan pemberontakan
lagi.
b. Pemerintah melakukan tindakan tegas dengan cara menggempur pusat
pertahanan gerombolan Ibnu Hajar.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Eksistensi ulama dalam masyarakat sebelum kehadiran Belanda ke Ace adalah
sangat besar artinya. Ulama tidak hanya dipandang sebagai orang yang memiliki
ilmu keagamaan semata, melainkan juga dianggap orang yang mampu menguasai
adat istiadat serta pengetahuan lainnya.
2. Keterlibatan ulama sangat besar artinya terhadap kondisi sosial dan politik di Aceh.
Secara politis, sejak awal kemerdekaan ulama Aceh sudah memegang peran yang
sangat strategis, seperti yang dilakukan oleh Tgk. Muhammad Daud Beureueh
dalam memperjuangkan status Daerah Istimewa bagi Aceh.
3. Pengaruh keterlibatan ulama Aceh dalam kancah politik adalah dapat menjadi
pelopor dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Aceh (umat Islam). Ulama juga
ikut berperan dalam menggagas perdamaian di Aceh, seperti halnya dalam
penyelesaian DI/TII dan juga ikut pro aktif dalam mengupayakan perundingan
Helsinki, yaitu perundingan antara pemerintah RI dengan GAM.
B. Saran
1. Diharapkan kepada para pembaca kiranya dapat mengambil suri tauladan dari
perjuangan para ulama Aceh dalam menyuarakan aspirasi umat Islam, serta turut
pro aktif dalam menggagas perdamaian di Aceh.
2. Diharapkan kepada para guru dan calon guru sejarah dapat lebih giat berupaya
untuk menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Upaya ini salah
satunya adalah dengan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://benazirblog.blogspot.com/2009/03/pemberontakan-ditii-di-sejumlah-daerah.html
http://smpn1banjar-pdg.net/index.php?
http://osdir.com/ml/culture.region.indonesia.sunda/2006-04/msg00200.html
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Strategi_Nasional_dalam_Menghadapi_Peristiwa_
Madiun/PKI,_DI/TII,_G_30_S/_PKI,_dan_Konflik-
Konflik_Internal_Lainnya_9.2_(BAB_13)#1._Pemberontakan_DI_.2F_TII_di_Jawa_Barat
http://lukulo.blogspot.com/2008/01/peristiwa-tragedi-nasional.html
http://banisurahman.blogspot.com/2009/10/perjuangan-bangsa-indonesia.html
Catatan Tambahan materi
Alfian Maqdalia , Nana Nurliana Soeyono , Sudarini Suhartono , Esis ,Sejarah untuk kelas
XII ,Penerbit Erlangga(hal 88-100