Anda di halaman 1dari 8

Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.

2, 2022

OPTIMASI NA-ALGINAT DAN CA-KLORIDA PADA NANOPARTIKEL


EKSTRAK TERPURIFIKASI FUKOIDAN DARI RUMPUT LAUT
COKELAT (Sargassum Polycystum)

Putri Maharani1), Endang Diyah Ikasari2), Ungsari Rizki Eka Purwanto3)*, I Kadek Bagiana4)
1,2,3,4)
Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
*ungsaririzki@stifar.ac.id

ABSTRACT
Brown seaweed (Sargassum polycystum) contains fucoidan compounds which have anticancer activity. The
poor cell permeability of fucoidan when administered orally results in low bioavailability. Therefore, it is
necessary to modify the drug delivery system to increase the bioavailability of fucoidan in the body, one of
which is using a nanoparticle drug delivery system. This study aimed to determine the effect of sodium alginate
and calcium chloride as crosslinking agents on the physical characteristics of fucoidan purified extract
nanoparticles from brown seaweed and to determine the optimal ratio of these excipients. Nanoparticles of
fucoidan were prepared with ionic gelation method through the optimization process of 0.1% sodium alginate
and 0.01% calcium chloride with the ratio 2:8; 3.5:6.5; 5:5; 6.5:3.5 and 8:2. Optimization using Design Expert
10.0.1 showed that the optimum formula contains 0.1% of sodium alginate and 0.01% chloride chloride
(CaCl2) with ratio of 6.577:3.423. The optimum formula has pH 6.531, transmittance 99.026%, entrapment
efficiency 99.176% with a desirability value of 0.812. The results of the one sample T-test showed that the
Design Expert's prediction results were not significantly different (p>0.05) with the results of the study. The
optimal formula has nanoparticles size in range 82.12 nm-447.7 nm with an average particle size of 357.5 nm,
polydispersity index of 0.428, and zeta potential of -40.5 mV.

Keywords: fucoidan, alginate, calcium chloride, nanoparticles, optimization

ABSTRAK
Rumput laut cokelat (Sargassum polycystum) mengandung senyawa fukoidan yang memiliki manfaat sebagai
antikanker. Fukoidan memiliki kemampuan permeasi ke dalam sel yang buruk apabila diberikan melalui rute
peroral sehingga bioavaibilitasnya buruk. Modifikasi sistem penghantaran obat untuk meningkatkan
bioavaibilitas fukoidan di dalam tubuh perlu dilakukan, salah satunya dengan sistem penghantaran obat
nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh natrium alginat dan kalsium klorida sebagai
agen sambung silang pada karakteristik fisik nanopartikel ekstrak terpurifikasi fukoidan dari rumput laut
cokelat (Sargassum polycystum), serta untuk mengetahui perbandingan optimum natrium alginat dan kalsium
klorida yang dapat menghasilkan nanopartikel ekstrak terpurifikasi fukoidan dari rumput laut cokelat
(Sargassum polycystum). Nanopartikel ekstrak fukoidan dibuat dengan metode gelasi ionik dengan
perbandingan penggunaan natrium alginat 0,1% dan kalsium klorida 0,01% 2:8; 3,5:6,5; 5:5; 6,5:3,5 dan 8:2.
Evaluasi sediaan meliputi uji pH, transmitan, efisiensi penjerapan sebagai parameter optimasi, uji ukuran
partikel, distribusi ukuran partikel, uji indeks polidispersitas dan zeta potensial dilakukan pada
formula optimal. Serta uji validitas dengan menggunakan T-Test untuk validasi persamaan hasil optimasi.
Hasil Design Expert 10.0.1 menunjukkan bahwa formula optimum dengan perbandingan penggunaan natrium
alginat 0,1% dan kalsium klorida (CaCl2) 0,01% 6,577:3,423. Hasil prediksi yang didapatkan pH 6,531,
transmitan 99,026%, efisiensi penjerapan 99,176% dengan nilai desirability 0,812. Hasil uji one sample T-test
untuk respon pH p=0,289, transmitan p=0,660 dan efisiensi penjerapan p=0,488, menunjukkan bahwa hasil
prediksi Design Expert berbeda tidak signifikan (p>0,05) dengan hasil penelitian. Berdasarkan hasil uji one
sampleT-test tersebut menunjukkan bahwa persamaan masing-masing parameter optimasi adalah valid.
Formula optimal mempunyai ukuran nanopartikel 82,12 nm sebesar 98,1%, 447,7 nm sebesar 1,9% dan rata-
rata ukuran partikel 357,5 nm, indeks polidispersitas 0,428, dan zeta potensial -40,5 mV.

Kata kunci: fukoidan, alginat, kalsium klorida, nanopartikel, optimasi

Maharani dkk
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

Pendahuluan karboksil dari alginat (Putri dan Atun, 2017).


Fukoidan dari rumput laut cokelat Kombinasi natrium alginat dan kalsium
Sargassum polycystum menunjukkan aktivitas klorida sebagai agen sambung silang
antikanker terhadap sel kanker payudara pembentuk nanopartikel perlu dilakukan
manusia. Fukoidan memiliki kemampuan penelitian untuk mendapatkan perbandingan
penetrasi ke dalam sel buruk, sehingga yang tepat, sehingga didapatkan formula yang
menghambat efek terapeutiknya (Saepudin menghasilkan respon karakteristik fisik yang
dkk., 2018). Perlu dilakukan suatu upaya untuk optimal.
meningkatkan bioavailabilitas fukoidan dalam as.
sediaan yang diberikan peroral (Fitton, 2011). Metode Penelitian
Penelitian Kimura dkk. (2013), Obyek pada penelitian ini adalah
memformulasikan fukoidan dalam sediaan karakteristik fisik nanopartikel ekstrak
nanopartikel. Hasil dari penelitian tersebut terpurifikasi fukoidan dari rumput laut cokelat
diketahui bahwa terjadi peningkatan signifikan (Sargassum polycystum) meliputi pH,
terhadap permeabilitas nanopartikel fukoidan transmitan, efisiensi penjerapan, distribusi
(0.229% ± 0.015) jika dibandingkan dengan ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan
fukoidan asli (0.001% ± 0.001). Nanopartikel zeta potensial.
fukoidan berbasis polimer dapat meningkatkan Alat dan Bahan
penyerapan fukoidan dalam usus serta Alat yang digunakan adalah neraca
meningkatkan efek terapeutiknya (Tran dkk., digital (O’Hauss), neraca analitik, alat-alat
2021). gelas, kertas saring, magnetic stirer,
Polimer yang dapat digunakan dalam stopwatch, sentrifuge (PLC series), sonikator
pembuatan nanopartikel yaitu natrium alginat (Branson 1800), spektrofotometer UV-Vis
yang memiliki sifat biokompatibel, 1280 (Shimadzu), pH meter, spektrofotometer
biodegradabel, tidak toksik, menjaga FTIR, dan Particle Size Analyzer (Malvern).
konsentrasi obat dalam kisaran terapeutik dan Bahan yang digunakan adalah rumput
melindungi obat agar tidak terdegradasi laut cokelat (Sargassum polycystum) dari
(Mirtič dkk., 2020). Pemanfaatan alginat Pantai Pailus Jepara, aquadest, etanol 70%,
dalam sistem nanopartikel memiliki batasan, natrium alginat dan kalsium klorida (CaCl2).
yaitu rendahnya stabilitas alginat dalam pH Penyiapan Ekstrak Terpurifikasi Fukoidan
tinggi dan adanya kemungkinan terlepasnya Serbuk kering rumput laut cokelat
obat yang terenkapsulasi melalui pori diekstraksi menggunakan metode ekstraksi air
nanopartikel alginat (Thwala, 2010). panas (Junaidi, 2013). Rumput laut cokelat
Keterbatasan alginat ini dapat diatasi dengan yang akan digunakan, sebelumnya
pembentukan kompleks polielektrolit dengan dideterminasi di Laboratorium Jurusan
kalsium klorida yang berlawanan muatan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Negeri
(Gloria, 2013). Kalsium klorida lebih cepat Semarang dengan nomor surat hasil :
larut dalam air sehingga ion Ca2+ akan lebih 273/UN37.1.4.5/LT/2021. Serbuk kering
cepat berinteraksi dengan alginat membentuk rumput laut cokelat (Sargassum polycystum)
struktur jaringan 3 dimensi (Leong dkk., ditimbang sebanyak 50 gram, dimasukkan ke
2016). Natrium alginat mempengaruhi tingkat dalam wadah dan diekstraksi menggunakan
ikatan silang karena rasio blok asam aquadest suhu 100˚C sebanyak 500 mL (1:10)
manuronat dan asam guluronat yang selama 4 jam. Filtrat disaring menggunakan
menentukan ketersediaan situs aktif untuk kain kola kemudian disentrugasi dengan
pembentukan struktur jaringan 3 dimensi dan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Hasil
mempengaruhi penjerapan obat di dalam sentrifugasi pertama diambil filtratnya,
matriks, sedangkan proporsi penggunaan ditambahkan dengan etanol 70% (1:1)
CaCl2 mempengaruhi banyaknya ikatan yang kemudian dilakukan sentrifugasi kembali.
terbentuk antara ion Ca2+ dengan gugus

39
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

Endapan yang terbentuk dari hasil 2. Uji Transmitan


sentrifugasi ke dua ditampung dalam cawan Persen Transmitan (%T) digunakan untuk
porselen dan dikeringkan dalam lemari mengukur kejernihan secara kuantitatif dari
pengering. Rendemen fukoidan yang larutan. Nilai persen transmitan yang tinggi
dihasilkan dari proses ekstraksi kemudian artinya ukuran partikel semakin kecil.
ditimbang dan dihitung persentasenya. Secara fisik sistem disperse nanopartikel
Identifikasi Fukoidan tidak dapat dilihat secara kasat mata
Identifikasi gugus fungsi senyawa sehingga terlihat jernih dan transparan
fukoidan menggunakan spektrofotometer (Putri dan Atun, 2017). Uji transmitan
FTIR. Diambil kurang lebih 50 mg ekstrak dilakukan menggunakan spektrofotometer
fukoidan dan dimasukkan ke dalam UV-VIS. Sejumlah kurang lebih 5 mL
alat spektrofotometer FTIR. Kemudian diukur sampel suspensi nanopartikel fukoidan
serapannya pada frekuensi 4000–400 cm⁻¹. dimasukkan ke dalam kuvet, kemudian
Spektrum hasil pengukuran dibandingkan dilakukan pengukuran transmitan pada
dengan literatur. Gugus fungsi yang identik Panjang gelombang 650 nm. Blanko yang
antara fukoidan dari hasil ekstraksi dengan digunakan pada saat pengukuran transmitan
pembanding menunjukkan senyawa yang adalah aquadest.
sama. 3. Uji Efisiensi Penjerapan
Pembuatan Nanopartikel Terpurifikasi Sistem nanopartikel yang baik harus
Fukoidan memiliki kapasitas pemuatan obat yang
Pembuatan nanopartikel ekstrak tinggi sehingga mengurangi penggunaan
terpurifikasi fukoidan dari rumput laut cokelat bahan sebagai matriks. Pemuatan obat
menggunakan crosslinkers natrium alginat dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
0,1% dan kalsium klorida (CaCl2) 0,01%. dengan metode penggabungan dan metode
Adapun untuk optimasi proporsi natrium absorbsi. Pemuatan obat dan efisiensi
alginat dan kalsium klorida menggunakan penjerapan sangat tergantung pada
bantuan software Design Expert 10.0.1 (Tabel kelarutan obat dalam matriks atau polimer,
1). berat molekul obat dan interaksi polimer
Larutan natrium alginat 0,1% dengan adanya gugus fungsi ester atau
dimasukkan ke dalam vial, ditambahkan karboksil (Mohanraj dan Chen, 2007).
larutan fukoidan konsentrasi 1 mg/mL dan Fukoidan yang bebas diidentifikasi dengan
dilakukan pengadukan dengan magnetic menggunakan FT-IR, persen efisiensi
stirrer dengan kecepatan 1500 rpm selama 30 penjerapan dihitung dengan persamaan :
menit. Larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,01% %EE = (C1-C0)/C0 x 100%.......................(1)
ditambahkan kedalam vial. Dilakukan C0 : Konsentrasi awal ekstrak terpurifikasi
pengadukan kembali menggunakan magnetic fukoidan yang ditambahkan dalam
stirer selama 60 menit. Larutan natrium formula
alginat-kalsium klorida (CaCl2)-fukoidan yang C1 : Kadar ekstrak terpurifikasi fukoidan
terbentuk disonikasi selama 60 menit. Proses bebas
pembuatan nanopartikel dilakukan sebanyak 3 4. Uji Ukuran Partikel
siklus dengan stirer 60 menit dan sonikasi Ukuran dan distribusi nanopartikel diukur
selama 60 menit. menggunakan Particle Size Analyzer (PSA)
Uji Karakteristik Fisik Sediaan menggunakan prinsip Photon Correlation
1. Uji pH Spectroscopy dan Electrophoretic Light
Uji pH dilakukan menggunakan alat pH Scattering dengan rentang pengukuran 0,1
meter. Sebelum digunakan untuk mengukur nm - 10 µm. Konsepnya bahwa partikel
pH sediaan, pH meter dikalibrasi dengan kecil dalam suspensi bergerak dengan pola
larutan dapar standar pH 4 dan pH 7. secara acak, kemudian sinar laser
menyinarinya. Semakin besar ukuran

40
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

partikel, semakin lambat gerak Brown terpurifikasi fukoidan dari rumput laut cokelat
(Mohanraj dan Chen, 2007) (Sargassum polycystum) dan baku fukoidan
5. Uji Indeks Polidispersitas dapat dilihat pada gambar 1.
Pengujian indeks polidispersitas Berdasarkan analisis spektrum inframerah
bertujuan untuk menggambarkan pada gambar 6. Hasil menunjukkan bahwa
homogenitas pada nanopartikel. Indeks baku fukoidan dan ekstrak terpurifikasi
polidispersitas memiliki range nilai dari 0 fukoidan memiliki puncak serapan 3.392–
sampai 1. Dimana nilai yang mendekati 0 3.284 cm-1 dan 3.399–3.235 cm-1, di mana
mengindikasikan partikel yang homogen, puncak serapan 3.600–3.200 cm-1
sedangkan nilai yang lebih besar dari 0,5 mengindikasikan adanya vibrasi gugus O-H.
mengindikasikan partikel dengan
heterogenitas yang tinggi (Avadi dkk.,
2010).
6. Uji Potensial Zeta Zeta potensial dianalisis
menggunakan zeta sizer. Sejumlah 1 mL
sampel sediaan nanopartikel fukoidan
dimasukkan ke dalam kuvet. Kuvet yang
berisi sampel dimasukkan ke dalam holder Keterangan :
dan dipilih menu zeta potensial (mV). A : Ekstrak terpurifikasi fukoidan
Nanopartikel dengan nilai potensial zeta B : Baku fukoidan (F8190, batch SLCJ3576)

lebih kecil dari -30 mV dan lebih besar Gambar 1. Hasil Analisis Spektrum IR
dari +30mV memiliki stabilitas lebih tinggi Ekstrak Terpurifikasi Fukoidan dan Baku
(Zahin dkk., 2020). Fukoidan
Analisis Data
Data pengujian nanopartikel ekstrak Puncak serapan pada bilangan
terpurifikasi fukoidan dari rumput laut gelombang 1.475–1.300 cm-1 merupakan
cokelat (Sargassum polycystum) meliputi uji vibrasi dari gugus fungsi C-H. Ekstrak
pH, transmitan, dan efisiensi penjerapan. terpurifikasi fukoidan dan baku fukoidan
Parameter formula optimal meliputi uji pH, memiliki puncak serapan 1.420 cm-1 dan
transmitan, dan efisiensi penjerapan. 1.420–1.398 cm-1, hal tersebut
Penentuan formula optimal diperhitungkan mengindikasikan keduanya memiliki gugus
dengan menggunakan software Design Expert fungsi C-H dari fukosa yang dihubungkan oleh
menggunakan metode Simplex Lattice Design. gugus sulfat. Karakteristik utama dari senyawa
Formula yang terpilih kemudian dibuat polisakarida sulfat adalah adanya gugus O-
kembali dengan pengujian yang sama sulfat yang terikat pada gugus fukosa. Gugus
kemudian dilakukan uji validitas O-sulfat menyebabkan vibrasi pada bilangan
menggunakan T-test. gelombang 1.200 – 1.050 cm-1. Ekstrak
terpurifikasi fukoidan dan baku fukoidan
Hasil dan Pembahasan memiliki puncak pada bilangan gelombang
Ekstrak terpurifikasi fukoidan yang 1.071 cm-1 dan 1.050 cm-1 yang
diperoleh berwarna cokelat tua, tidak berbau, mengindikasikan keduanya memiliki gugus O-
berbentuk serpihan tipis dengan rendemen sulfat yang terikat pada atom C-4. Adapun
sebesar 0,18%. Fukoidan merupakan senyawa puncak serapan 839 cm-1 dari baku fukoidan
polisakarida sulfat yang dapat dikarakterisasi dan 816 cm-1 dari ekstrak terpurifikasi
dengan menganalisis gugus fungsinya dengan fukoidan mengindikasikan gugus sulfat
serapan infra-merah (FT-IR). Gugus fungsi polisakarida yang merupakan subsitusi
fukoidan yang terdeteksi pada spektrum FTIR komplek unit monosakarida (C-O-S). Gugus
dibandingkan dengan spektrum baku fukoidan. monosakarida juga menimbulkan vibrasi pada
Hasil analisis spektrum FTIR ekstrak bilangan gelombang 710–685 cm-1. Pada baku
fukoidan dan ektrak terpurifikasi fukoidan
41
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

memiliki puncak serapan pada Y : Respon pH


bilangan gelombang 690 cm-1 dan 660 cm-1. A : Natrium alginat 0,1%
B : Kalsium klorida 0,01%
Tabel 1. Hasil Pengujian Nanopartikel Berdasarkan persamaan (2) diketahui
Ekstrak Terpurifikasi Fukoidan bahwa natrium alginat berpengaruh
meningkatkan nilai pH. Penggunaan kalsium
Perbandingan Bahan
Efisiensi klorida juga memberikan pengaruh dalam
pH %T
Na- CaCl2 Penjerapan peningkatan nilai pH, namun peningkatan pH
Alginat 0,01 (%)
0,1% % yang terjadi lebih rendah. Interaksi natrium
8 2 6,68 99,5 97,96 alginat dan kalsium klorida sebagai agen
2 8 6,29 95,3 96,41 sambung silang menurunkan pH sediaan, hal
5 5 6,42 97,7 99,51 ini dikarenakan asam guluronat dari natrium
8 2 6,62 100,0 97,74 alginat yang berinteraksi dengan ion kalsium
5 5 6,45 97,7 99,51 menyebabkan peningkatkan gaya elektrostatis
8 2 6,66 100,0 97,74
2 8 6,25 96,9 96,19
dan penurunan pH (Ramdhan, 2019).
6,5 3,5 6,53 98,9 99,07 Uji transmitan nanopartikel ekstrak
2 8 6,46 95,9 96,19 terpurifikasi fukoidan bertujuan untuk
3,5 6,5 6,34 98,4 98,41 menganalisis kejernihan nanopartikel secara
kuantitatif dan untuk menilai perbedaan
Pada saat larutan kalsium klorida tingkat kekeruhan masing-masing run formula.
berinteraksi dengan larutan natrium alginat, Nilai transmitan yang mendekati 100% dapat
terjadi ikatan antara ion Ca2+ dari kalsium diartikan bahwa ukuran partikel yang
klorida dengan gugus karboksilat dari natrium terbentuk pada sediaan nanopartikel semakin
alginat, sehingga terjadi komplek polielektrolit kecil (Mohanraj dan Chen, 2007).
karena adanya gaya elektrostatik yang Selanjutnya, Design Expert 10.0.1
berlawanan dan terbentuk formasi egg-box. menunjukkan untuk hasil respon transmitan
Ion Ca2+ akan berikatan dengan gugus adalah : Y = 10,07148 (A) + 9,47405 (B) +
karboksil asam guluronat dari alginat (Fang 0,015789 (AB).............................................(3)
dkk., 2007). Hasil pengujian karakteristik fisik Persamaan (3) menunjukkan bahwa natrium
nanopartikel dapat dilihat pada tabel 1. alginat berpengaruh meningkatkan nilai
Nilai pH merupakan faktor yang transmitan. Penggunaan kalsium klorida juga
dipertimbangkan selama formulasi, karena memberikan pengaruh dalam peningkatan nilai
menunjukkan efek pada laju reaksi, bentuk, transmitan, namun peningkatan transmitan
dan ukuran partikel. Semakin tinggi nilai pH yang terjadi lebih rendah. Proporsi kalsium
akan menghasilkan ukuran partikel yang klorida yang tinggi menghasilkan
semakin kecil (Patil dkk, 2010). Nilai pH ukuran diameter partikel yang lebih besar dan
sediaan mempengaruhi kestabilan dari zat aktif menghasilkan endapan yang relative lebih
dan mempengaruhi kekuatan matriks gel banyak, sehingga menyebabkan larutan keruh
(Ramdhan dkk., 2019). Fukoidan merupakan dan menurunkan nilai transmitan (Putri dan
senyawa yang stabil pada pH 5,0 – 9,7 (Mitra Atun, 2017). Interaksi antara natrium alginat
dkk., 2020). Apabila pH terlalu asam akan dan kalsium klorida menunjukkan peningkatan
menyebabkan degradasi kandungan sulfat nilai transmitan. Hal ini dapat dikarenakan
dalam fukoidan sehingga dapat mempengaruhi banyaknya ikatan yang terbentuk antara ion
bioaktivitasnya (Skriptsova dkk., 2010). Ca2+ dengan gugus karboksilat dari alginat
Design Expert 10.0.1 menunjukkan yang tidak berlebihan. Pada proses pelarutan
respon pH dari produk nanopartikel ekstrak alginat terjadi dekompleksasi karena ion Na+
terpurifikasi fukoidan dengan persamaan : Y = terlepas dan terbentuk alginat ionik. Ketika
0,68777 (A) + 0,63367 (B) – 0,00716374 larutan alginat berinteraksi dengan kalsium
(AB).............................................................(2) klorida, terjadi kompleksasi gugus karboksilat
Keterangan : dalam alginat dengan kation divalen Ca2+ yang
42
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

apabila berlebih membentuk suatu endapan Berdasarkan tabel 2 hasil percobaan


(Leong dkk., 2016). Sistem penghantaran masing-masing parameter optimasi bila
nanopartikel yang baik memiliki efisiensi dibandingkan hasil teoritis untuk validasi
penjerapan yang tinggi. Penjerapan obat persamaan Simplex Lattice Design pada
bergantung pada afinitas obat dengan polimer formula menunjukkan hasil yang berbeda tidak
pembentuk nanopartikel, komposisi polimer, signifikan, dilihat dari nilai signifikasi hasil
bobot molekul serta interaksi antara obat dan teoritis dengan hasil percobaan p>0,05. Hal ini
polimer (Abdassah, 2017). menunjukkan bahwa persamaan dari masing-
Pada uji efisiensi penyerapan masing parameter optimasi adalah valid.
didapatkan persamaan : Y = 9,40270 (A) +
9,14732 (B) + 0,26751 (AB)........................(3)
Berdasarkan persamaan (3) diketahui bahwa
natrium alginat berpengaruh meningkatkan
nilai efisiensi penjerapan. Natrium alginat
mempengaruhi tingkat ikatan silang karena
rasio blok asam manuronat dan asam guluronat
menentukan ketersediaan situs aktif untuk
pembentukan struktur jaringan 3 dimensi dan
mempengaruhi penjerapan obat di dalam
matriks. Penggunaan kalsium klorida juga (a)
memberikan pengaruh dalam peningkatan nilai
efisiensi penjerapan, namun pengaruhnya
lebih rendah daripada natrium alginat.
Interaksi antara natrium alginat dan kalsium
klorida menaikkan nilai efisiensi penjerapan.
Peningkatan kekuatan gel ini terjadi sampai
pada titik di mana gel alginat mencapai
keseimbangan osmotik membentuk suatu
matriks gel yang stabil. Penurunan efisiensi
penjerapan terjadi karena adanya proses
sineresis (Ramdhan, 2019).
Berdasarkan solusi formula optimum (b)
dari Design Expert 10.0.1 terdapat satu Gambar 2. Formula Optimum
formula optimum dengan perbandingan Nanopartikel Ekstrak Terpurifikasi
natrium alginat 0,1% 6,577 dan Fukoidan (a) Grafik Hasil Distribusi
kalsium klorida 0,01% 3,423 dengan nilai Ukuran Partikel (b) Grafik Hasil Zeta
desirability 0,812. Formula optimum dibuat Potensial
dengan lima replikasi dan dilakukan pengujian Formula optimum mempunyai ukuran
parameter optimasi. nanopartikel 82,12 nm sebesar 98,1%, 447,7
Tabel 2. Uji Beda Formula Optimum nm sebesar 1,9% dan rata-rata ukuran partikel
Parameter 357,5 nm, indeks polidispersitas 0,428, dan
Nilai Teoritis Sig. Ket.
Optimasi zeta potensial -40,5 mV. Semakin kecil ukuran
pH 6,548 6,531 0,289 Berbeda partikel maka akan semakin besar luas
tidak
signifikan
permukaannya, oleh karena itu pelepasan obat
Transmitan 99,000 99,176 0,660 Berbeda juga semakin cepat, namun ukuran partikel
tidak
signifikan
yang lebih kecil juga memiliki risiko
Efisiensi terjadinya agregasi partikel yang lebih besar
Penjerapan 99,112 99,026 0,488 Berbeda
tidak selama penyimpanan sehingga sediaan
signifikan menjadi tidak stabil. Nilai indeks

43
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

polidispersitas formula optimum masuk dalam Ionik. Skripsi. Yogyakarta : Universitas


rentang nilai tengah dari indeks polidispersitas Gadjah Mada.
yaitu 0,05-0,5 yang berarti ini adalah kisaran
atas yang mana algoritma distribusi beroperasi Junaidi, L. 2013. Simple Extraction and
paling baik dan cukup homogen dengan nilai Molecular Weight Characterization of
indeks polidispersitas yang mendekati 0 Fucoidan From Indonesian Sargassum SP.
(Sreeram, 2008). Zeta potensial Biopropal Industri, 4: 49–57.
menggambarkan kondisi muatan permukaan
nanopartikel yang cukup menimbulkan gaya Kimura, R., Rokkaku, T., Takeda, S., Senba,
tolak menolak antar partikel. Nilai tersebut M., dan Mori, N. 2013. Cytotoxic
menunjukkan bahwa nanopartikel ekstrak effects of fucoidan nanoparticles against
terpurifikasi fukoidan dalam betuk larutan osteosarcoma. Marine Drugs, 11:
koloid yang cukup stabil (Zahin dkk., 2020). 4267–4278.

Kesimpulan Leong, J.Y., Lam, W.H., Ho, K.W., Voo,


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan W.P., Lee, M.F.X., Lim, H.P., dkk.
didapatkan kesimpulan bahwa : 2016. Advances In Fabricating Spherical
1. Kombinasi antara natrium alginat dan Alginate Hydrogels With Controlled
kalsium klorida dapat berpengaruh pada Particle Designs By Ionotropic Gelation As
peningkatan transmitan, efisiensi Encapsulation Systems. Particuology, 24:
penjerapan, dan penurunan pH. 44–60.
2. Formula optimum nanopartikel ekstrak
terpurfikasi fukoidan dari rumput laut Mirtič, J., Paudel, A., Laggner, P., Hudoklin,
cokelat (Sargassum polycystum) S., Kreft, M.E., dan Kristl, J. 2020.
berdasarkan Design Expert 10.0.1 dengan Polyelectrolyte–surfactant–complex
metode Simplex Lattice Design yaitu nanoparticles as a delivery platform
proporsi natrium alginat 6,577 dan for poorly soluble drugs: A case study of
kalsium klorida (CaCl2) 3,423. ibuprofen loaded cetylpyridinium-alginate
n system. International Journal of
Daftar Pustaka Pharmaceutics,
Abdassah, M. 2017. Nanopartikel dengan 580: 119-199.
gelasi ionik. Jurnal Farmaka, 15: 45–
52. Mitra.M.C., I., D. Vasquez, R., B. Salonga, R.,
dan Jho-Anne Corpuz, M. 2020.
Fang, Y., Al-Assaf, S., Phillips, G.O., Physicochemical Characterization Of
Nishinari, K., Funami, T., Williams, P.A., Sargassum Polcystum C. Agardh And Its
dkk. 2007. Multiple steps and critical Activity Against Dinitrofluorobenzene
behaviors of the binding of calcium Induced Allergic Contact Dermatitis In
to alginate. Journal of Physical Chemistry Mice. Jurnal Ilmiah Farmasi, 16: 19–30.
B, 111: 2456–2462.
Mohanraj, V.J., dan Chen, Y. 2006. Research
Fitton, J.H. 2011. Therapies from fucoidan; Article Nanoparticle-A Review. Tropical
multifunctional marine polymers. Journal of Pharmaceutical Research. 5 (1) :
Marine Drugs, 9: 1731–1760. 561-573.

Gloria, M.F.S. 2013. Preparasi Dan Patil, J.S., Kamalapur, M. V., Marapur, S.C.,
Karakterisasi Nanopartikel gamavuton-0 dan Kadam, D. V. 2010. Ionotropic
Dalam Matriks Kitosan Viskositas sedang Gelation And Polyelectrolyte
Dan Alginat Secara Gelasi Complexation: The Novel Techniques To

44
Pharmacy Medical Journal Vol.5 No.2, 2022

Design Hydrogel Particulate Sustained, Oxide Nanoparticles of Narrow Size


Modulated Drug Delivery System: A Distribution on Polysaccharide
Review. Digest Journal of Nanomaterials Templates. Bulletin of Materials Science,
and Biostructures, 5: 241–248. 31: 93–96.
Thwala, L.N. 2010. Preparation and
Putri, G.M., dan Atun, S. 2017. Pembuatan Characterization of Chitosan-Alginat
Dan Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Nanoparticle as a Drug Delivery System for
etanol Temu Kunci (Boesenbergia Lipophilic Compounds. Disertasi :
Pandurata) Pada berbagai Variasi University Of Johannesburg, South Africa.
Komposisi Alginat. Jurnal Kimia Dasar. 6
(1) : 19-25. Tran, P.H.L., Lee, B.J., dan Tran, T.T.D. 2021.
Current Developments In The
Ramdhan, T., Ching, S.H., Prakash, S., dan Oral Drug Delivery Of Fucoidan.
Bhandari, B. 2019. Time Dependent International Journal of Pharmaceutics,
Gelling Properties Of Cuboid Alginate Gels 598: 1203–1273.
Made By External Gelation Method:
Effects Of Alginate-Cacl2 Solution Ratios Zahin, N., Anwar, R., Tewari, D., Kabir, M.T.,
And pH. Food Hydrocolloids, 90: 232–240. Sajid, A., Mathew, B., dkk. 2020.
Nanoparticles and Its Biomedical
Saepudin, E., Qosthalani, F.A., dan Sinurat, E. Applications in Health And Diseases:
2018. Fucoidan Cytotoxicity Against Special Focus on Drug Delivery.
Human Breast Cancer T47D Cell Line Environmental Science and Pollution
Increases With Higher Level Of Sulfate Research, 27: 19151–19168.
Ester Group. IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 299:
115–119.

Skriptsova, A. V., Shevchenko, N.M.,


Zvyagintseva, T.N., dan Imbs, T.I. 2010.
Monthly Changes In The Content And
Monosaccharide Composition of
Fucoidan from Undaria pinnatifida
(Laminariales, Phaeophyta). Journal of
Applied Phycology, 22: 79–86.

Sreeram, K.J., Nidhin, M., Indumathy, R., dan


Nair, B.U. 2008. Synthesis Of Iron

45

Anda mungkin juga menyukai