Anda di halaman 1dari 1

[CERPEN]

SEBUAH CERITA PENDEK SEKALI

“Maybe I nurture it more


by saying how it feel
but I did mean it before”— mas Pam.

Dari sebuah sore di selasar tanah lapang, si gadis menjumpai Kebetulan dengan
gendongan erat pada seorang bocah yang ingin mendapat susu kotak kecil rasa cokelat.
Hingga tiba ia pada suatu senja di sudut angka 9, menerka-nerka perasaan; Kebetulan
memperkenalkan diri sebagai Rasa. Gelap hari itu rasanya penuh bintang, ia pulang
dengan riang.

Selepas tiga ratus enam puluh lima hari dibagi tujuh puluh tiga suka cita, Rasa
tersenyum sinis. “Ada yang berbeda”, batin si gadis. “Tidak apa-apa, kamu sudah
berusaha”, yakinnya pada dirinya sendiri.

Pada pertemuan kali ini, Rasa datang dengan wujud yang tak dapat ia pahami. Si gadis
duduk, memandangi cokelat panas dan taro shake yang asapnya mengepul bersamaan.
Kemudian dari belakang ia melihat takdir membawa Rasa kembali berkelana.

Siang itu, tetiba biru langit berpendar Lirik lagu Memiliki Kehilangan itu
pudar diiringi lukisan halilintar. Satu samarterdengar masuk dengan sopan ke
hingga beberapa tetes air jatuh telinga melalui celah jendela ruang tengah,
menumpahkan keluh. Di sudut ruang, si beradu dengan suara gemercik akuarium
gadis memilih berdiam, menghirup milik mas Alfan, menampar kesadaran.
petrichor dalam-dalam. “Ah, aku melamun ternyata”, kata si gadis.
“Aliiiii, telang susu panas, yaa, panas”,
“Rasa kehilangan teriaknya memesan minuman. Lalu ia
hanya akanada
jika kau pernah menoleh ke kiri, menepuk kursi kosong di
merasa memilikinya” sebelahnya sembari tersenyum.
– Letto.
By : Kal

Anda mungkin juga menyukai