Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI

UPT. PUSKESMAS TEMBUKU II


Br. Metra Tengah, Desa Yangapi, Kec. Tembuku – Bangli, Kode Pos 80671
Telpon. (0366) 5501332, email: puskesmas_tembuku_2@yahoo.com

KERANGKA ACUAN
PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
UPT.PUSKESMAS TEMBUKU II

I. Pendahuluan
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi
penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman
termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM),
kanker, penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak
kekerasan.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 10 besar
penyebab kematian tertinggi diindonesia, 6 diantaranya adalah karena PTM. Stroke merupakan
penyebab kematian tertinggi (15,4%), disusul tuberkulosis paru (7,5%), hipertensi (6,8%),
cedera (6,5%), perinatal (6,0%), DM (5,7%), tumor (5,7%), penyakit hati (5,2%), penyakit
jantung iskemik (5,1%), dan penyakit saluran nafas bawah (5,1%).
Di Puskesmas Tembuku II, Penyakit terbanyak didominasi oleh PTM, didapat
Hipertensi dan Diabetes Mellitus menduduki urutan teratas. Program PTM ini dilaksanakan
untuk mendukung misi Puskesmas Tembuku II meningkatkan derajad kesehatan.

A. Latar Belakang
Posbindu PTM merupakan kegiatan pembinaan terpadu untuk mengendalikan factor
risiko dan merupakan bentuk kemandirian mayarakat dalam mendeteksi dan memonitor
factor risiko PTM secara rutin. Petugas Puskesmas melakukan pengawasan melalui kegiatan
monitoring program. Pembinaan kegiatan Posbindu PTM dapat dilakukan melalui kemitraan
organisasi profesi (PPNI, IAKMI ,IDI, IBI, dll). Selain sebagai Pembina Puskesmas juga
menjadi tempat rujukan untuk kasus yang memerlukan penanganan atau tindak lanjut selain
dr keluarga dan klinik swasta. .Faktor risiko meliputi hipertensi, dislipidemia, hiperglikemi,
obesitas, merokok, konsumsi alkohoh, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik,
obesitas, stress.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas perlu konseling CERDIK yaitu Cek kesehatan
secara berkala,Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik,Diet sehat dengan kalori
seimbang,Istirahat yang cukup,Kelola stress.
Indonesia pada saat ini mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM).Prepalensi beberapa PTM utama menigkat,sementara
penyakit menular masih tinggi.
• PTM mengakibatkan 36 juta kematian di dunia antara lain penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) 48 % (17,3 juta) dikutip dari global atlas on
cardiovascular Disiases Prevention and control 2011.
• PTM oleh kanker 21% (7,5 juta),Penyakit saluran pernapasan kronis 12% (4,3
juta),penyakit karena diabitus militus 3% (1 juta)
• PTM terjadi di Negara Negara berpenghasilan rendah dan sedang hampir 80% (Global
atlas on cardiovascularDiseases Prevention and control 2011.
• Sekitar 17 juta kematian akibat penyakit kardiopaskuler (penyakit jantung,strok dan
penyakit pembuluh darah perifer).3 juta diantaranya terjadi pada usia dibawah 60
tahun.\
• Hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa dari sepuluh
besar penyebab kematian di Indonesia,enam diantaranya tergolong PTM.
• Strok merupakan penyebab kematian tertinggi 15,4%,Hipertensi 6,8%,Dabetes Melitus
5,7%,
• WHO memperkirakan bahwa 90% penyakit Dabetes Melitus tipe-2 ,80% penyakit
kardiovaskuler dan 33% penyakit kanker sebenarnya dapat dicegah dengan
mengkomsumsi tinggi serat,olahraga cukup dan tidak merokok.maka promosi harus
digalakkan dan diupayakandapat menjangkau seluruh golongan sosial
ekonomi,termasuk golongan sosial ekonomi rendah.
• Upaya pencegahan PTM lebih efektip dan efisien,FR bersama dapat dikendalikan.
• FR-PTM tidak memberikan gejala,tidak merasa perlu mengatasi FR & merubah gaya
hidup.
• Umumnya belum memahami pengaruh FR-PTM serta komplikasi menganggap PTM
merupakan Faktor genetic.
• Perubahan gaya hidup pendekatan komprehensip dan multidemensi, program terpadu.
• Dukungan kebijakan belum optimal
• Perlu peran lintas sector
• Pemberdayaan masyarakat, masyarakat/kader terlibat secara aktif.

B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini factor risiko
PTM
2. Tujuan Khusus
• Untuk deteksi dini penyakit tidak menular
• Membudayakan gaya hidup sehat.
• Berperilaku CERDIK.
• Mawas diri.
• Menilai dan mengevaluasi diri.
II. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Senam - Mengikuti senam


2. Deteksi Dini Faktor Risiko - Mengukur tinggi badan
- Menimbang berat badan
- Mengukur lingkar perut
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksaan GDS, Uric acid,
kolesterol
- Penyuluhan tentang kanker,
CERDIK, dan lain lain.

III. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Senam
2. Deteksi dini Faktor Risiko
3. Pemeriksaan penunjang deteksi dini
4. Penyuluhan faktor risiko.

IV. Identifikasi Peranan Lintas Program dan Lintas Sektor


V. Sasaran
Masyarakat yang berumur diatas 15 tahun sampai 59 tahun yang ada di 2 (dua) Desa yang
memiliki
Posbindu.
Posbindu yang dibina : Posbindu Tingas

VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan BULAN
No Sasaran
Pokok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Senam Masyarakat v v v v v v v v v v v v
yang
2 Deteksi dini v v v v v v v v v v v v
berumur 15
faktor risiko
th s/d 59 th
3 Pemeriksaan tahun yang v v v v v v v v v v v v
penunjang ada di 2
deteksi dini Desa yang
memiliki
4 Penyuluhan posbindu. v v v v v v v v v v v v
Faktor risiko

VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil yang
dicapai setiap akhir bulan.

VIII. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setiap bulan

Anda mungkin juga menyukai