Sop Pengambilan Sampel Air Bakteriologis
Sop Pengambilan Sampel Air Bakteriologis
Pengertian :
pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan untuk mengambil
air sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, guna mengetahui jumlah
bakteri E.Coli/Fecal Coli per 100 ml sampel.
Tujuan :
sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengambilan sampel air di
sumber air masyarakat dan depot air minum oleh sanitarian.
Referensi :
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492 Tahun 2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
3. Lampu bunzen
4. kapas steril
5. Alkohol 70%
6. Korek api
7. Kertas label
Prosedur
4. sanitarian melaporkan nama petugas yang akan melaksanakan kegiatan kepada Kasubag
tata usaha untuk dibuatkan surat tugas
5. kasubag tata usaha membuat surat tugas kegiatan pengambilan sampel air
7. sanitarian mendatangi lokasi pengambilan sampel kemudian menunjukkan surat tugas dan
meminta izin kepada pemilik sarana untuk melakukan pengambilan sampel
8. sanitarian melakukan pengambilan sampel sesuai dengan sarana air bersih (sumur gali,
perlindungan mata air, perpipaan)
9. sanitarian sebelumnya mencuci tangan dengan sabun kemudian dibilas dengan air
mengalir, atau bisa dengan membilas tangan menggunakan alkohol 70%
11 untuk sarana berupa perpipaan dengan kran outlet, maka kran dibuka dan dialirkan selama
1 menit, kemudian mulut kran dibakar dengan lampu bunzen selama 1 menit
12 dibuka tutup botol steril, kemudian mulut botol dibakar dengan lampu bunzen selama 1
menit
13 masukkan air sampel kedalam botol sampel sampai volume ¾ bagian botol terisi.
16 mengisi label dengan keterangan (no sampel, nama pemilik sampel, alamat pemilik sampel,
jenis sarana, jenis pemeriksaan, lokasi/titik pengambilan, tanggal pengambilan dan pengiriman,
nama petugas pengambil sampel
18 sanitarian meletakkan sampel pada tempat pengumpulan sampel untuk segera dibawa ke
laboratorium
1. dalam pengiriman sampel harus dihindarkan dari semua bentuk kontaminan dengan cara
meletakkan sampel pada tempat khusus sampel
2. semakin cepat sampel dibawa ke laboratorium lebih baik, sebaiknya dalam waktu maksimal
1 kali 24 jam