ASLI
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
UPTD PUSKESMAS PAMULANG TIMUR
2023
JI, Cempedak Raya Blok F No.13, Kel. Pamulang Timur, Kec. Pamulang,
Kota Tangerang Selatan, Kode Pos 15417
Telepon: (021) 74790786, E-mail: pkmpamulangtimur@yahoo.comKERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM TUBERKULOSIS
Pendahuluan
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB( Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman
TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. TB
disebarkan melalui droplet pemafasan dan transmisi timbul akibat Kontak
erat dengan individu yang terinfeksi. Kontak dengan pasien yang telah
terbukti memiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular
TB. Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika
bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam
percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan
selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari
dan lembab. Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien,
mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai
penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis. Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan
sehingga dimungkinkan pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk
menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO) sangatlah penting. Diharapkan dengan peran aktif
Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di masyarakat akan
menurunkan angka droup out/ default dan meningkatkan kesembuhan
droup out/ default. Peran PMO adalah mengawasi pasien tuberkulosis
agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan, memberi
dorongan kepada pasien agar mau berobat secara teratur, mengingatkan
pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan, dan
memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien. PMO diperlukan
untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga penderita TB Paru
sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/ default , dan tidak gagal.
Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan penderita mengalami
‘TB Resisten Obat (RO)/ Multy Drug Resistent (MDR)..Latar Belakang
Program penanggulangan penyakit TBC adalah program prioritas
pemerintah bekerjasama dengan Global Fund (GF) yang merupakan
suatu organisasi asing yang bergerak dalam bidang kesehatan
khususnya penanggulangan penyakit TBC di dunia. Menurut WHO
Indonesia merupakan penyumbang penderita TBC terbesar ke tiga di
dunia,dimana program penanggulangan penyakit TBC sudah
dilaksanakan bertahun-tahun namun belum tuntas juga, hal ini
disebabkan oleh berbagal faktor baik dari pemerintah, petugas
kesehatan, masyarakat dan lingkungan. Pada tahun 2022 target
penemuan kasus TB diwilayah kerja UPTD Puskesmas Pamulang Timur
sebanyak 110 kasus dari target tersebut ditemukan sebanyak 40 kasus
(36%), dengan tingkat keberhasilan pengobatan 98% dan angka
kejadian mangkir 2%. Pada tahun 2023 diperkirakan angka kejadian TB
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Pamulang Timur meningkat menjadi
135 kasus. Dengan target SPM 100% untuk penjaringan suspek/
terduga TB, maka menjadi beban besar bagi Penanggung Jawab
Program P2 TB untuk memenuhi target tersebut. Oleh sebab itu perlu
dibuat sebuah mekanisme perencanaan yang baik dalam rangka
penanggulangan penyakit TBC agar target tersebut bisa tercapai. Dalam
penangulangan penyakit TBC bukan hanya sekedar pengobatan
penderita tetapi yang lebih penting itu dititk beratkan kepada
peningkatan cakupan penjaringan terduga TB, mencegah penularan dan
mencegah kekambuhan penyakit.
Dengan mempertimbangkan tahapan kegiatan maka dirumuskan
visi dan misi UPTD Puskesmas Pamulang Timur sebagai berikut :
Visi: Terwujudnya pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas
Pamulang Timur yang unggul, terkoneksi, efisien, efektif,
dan prima pada tahun 2024.
Misi : 4. Melaksanakan upaya pelayanan Kesehatan secara
profesional dan bertanggungjawab.
2. Meningkatkan kenyamanan dalam memberikan tingkat
pelayananMt. Tujuan
4. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a.
s
ao
Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua
penderita baru BTA positif yang ditemukan.
. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap
minimal dapat mencapai 70% dari perkiraan semua penderita
baru BTA positif.
Mencegah terjadinya angka penularan TB Paru.
. Mengurangi angka kejadian pasien TB mangkir
1V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
‘No
Kegiatan Pokok
Rincian Kegiatan
Penjaringan suspek
TBC
Penyuluhan tentang penyakit TBC dan
etika batuk yang benar.
Menjaring masyarakat yang batuk
berdahak lebih dari 2 minggu dan diberi
pot sputum untuk pemeriksaan dahak.
Mengajarkan cara penampungan
‘sampel dahak yang benar.
Investigasi kontak
serumah
Konseling pencegahan dan penularan
‘TBC dari penderita ke anggota keluarga
yang lain.
Pemeriksaan pada seluruh anggota
keluarga, bagi anggota keluarga yang
mengalami gejala TBC diberi pot
‘sputum dan dirujuk ke Laboratorium
untuk pemeriksaan mikroskopis.
eo
Pelacakan TBC mangkir
Melakukan Kunjungan rumah pada
pasien mangkir dan mengevaluasi
pengobatan pasien.= Mengedukasi pasien dan PMO tentang
bahaya mangkir dalam pengobatan
TBC.
+ Menentukan langkah pengobatan lanjut
untuk pasien.
= Penyuluhan tentang penyakit DM yang
mengalami penurunan imun dan resiko
terpapar TBC dari ingkungan.
Penjaringan suspek |= Menjaring masyarakat yang mempunyai
TBC—DM riwayat penyakit DM dan dimotivasi
untuk dilakukan pemeriksaan rontgen
thorax di RS rujukan.
= Melakukan monitoring dan evaluasi
Monitoring dan Evaluasi | _pasien yang berkunjung ke Klinik dan
5 | penderita TB Paru di berkoordinasi mengenai pasien dengan
DPM atau Klinik Swasta | _ terduga TBC agar dilakukan
pemeriksaan sampel.
Cara Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan penyakit TBC di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Pamulang Timur adalah sebagai berikut :
a.
Penjaringan penderita TBC secara pasif dan aktif di Puskesmas,
DPM, Klinik Swasta dan di masyarakat (Posbindu PTM, pesantren
dan dilingkungan masyarakat sekitar rumah pasien TBC).
.. Membentuk kader TB dan menjalin Kerjasama dengan DPM dan klinik
swasta dalam pelaksanaan program TB.
. Pengobatan penderita TBC di Puskesmas, DPM serta Klinik Swasta
yang telah dilatih dan bekerja sama dalam eliminasi kasus TBC.
. Kunjungan rumah pasien TBC Paru aktif dan pasien mangkir.
. Melakukan komunikasi dengan pihak lintas sektor terkait untuk
mendukung pelaksanaan program, melalui surat dan komunikasi
fangsung tentang rencana pelaksanaan kegiatan. Adapun identifikasi
peran lintas sektor terkait adalah sebagai berikut:Vi
NO een RINCIAN PERANAN
TERKAIT
‘Sebagai pemegang wilayah
Menyediakan Data Dasar
Mendorong partisipasi warga dalam
kegiatan penjaringan suspek TBC di
1 | Kelurahan Puskesmas, POSBINDU,
POSYANDU maupun kegiatan
kesehatan lainnya
Mengkoordinir kader untuk
membantu pelaksanaan kegiatan.
Menyediakan data sasaran untuk
pelaksanaan kegiatan penjaringan
suspek TBC di sekolah.
Menyiapkan siswa untuk
pelaksanaan penjaringan suspek
TBC di sekolah.
Melakukan pelaporan kasus
kesehatan terutama kejadian
penemuan suspek TBC di
lingkungan sekitar.
Membantu dalam menyediakan
sasaran kegiatan
Membantu petugas puskesmas
dalam kegiatan penjaringan suspek
TBC.
2 Sekolah
3 Kader
Sasaran
Sasaran dari kegiatan penanggulangan penyakit TBC di UPTD
Puskesmas Pamulang Timur adalah seluruh masyarakat yang berada di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Pamulang Timur. Pada tahun 2022
target penemuan kasus TBC adalah 110 kasus TBC di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Pamulang Timur dengan target penemuan kasus rata-
rata 11 kasus per bulannya.Vil, Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
WAKTU
KEGIATAN z TEMPAT
Vaan] FEB [MAR] APR | Mel | JUN | JUL] AGT | SEP | OKT | Nov DES
Penjaringan | 5
vivivivivivivjviy
| Suspek feels eee Kelurahan
TBC i
Investigasi 7 Runes
viv viviviv| viv | v | Rumal
| Kontak vi viv | pasion TB
serumah i Bi |
Pelacakan i t Rumah
TBC v v Jaws | ¥ | pasien TB
mangkir |_| mangkir
Monitoring |
dan '
Evaluasi |
“ DPM dan
oe v v v | ¥ | itn
TB Paru di | | ta
DPM atau oe
Kinks iy
‘Swasta I l {
Vill. Monitoring Evaluasi, Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada
masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya
dapat dilakukan tindakan perbaikan. Evaluasi dilakukan oleh Penanggung
Jawab program setiap bulannya.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program,
pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara
dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat. Evaluasi berguna
untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah ditetapkan. Hasil
evaluasi dilaporkan setiap bulannya kepada Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi
kemajuan pasien dan hasil pengobatan. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan
penanggulangan penyakit TBC secara manual dengan menggunakan format
baku dan aplikasi online di SITB (Sistem Informasi Tuberculosis).IX. Penutup
Demikianlah KAK ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular.
KEP, PTD PUSKESMAS PAMULANG TIMUR
OSMITA, S. ST
Penata Tk I/D
NIP. 19721127 199303 2 005