Anda di halaman 1dari 15

206

JURNAL AKADEMIK FKIP PENGGUNAAN METODE SCIENTIFIC


UNIDAYAN PADA PEMBELAJARAN SEJARAH
Jurnal Hasil Penelitian
KELAS X SMA NEGERI 1 KAMBOWA

Sun Fitriani1, Maskun Baitu2, Munawir


https://www.ejournal.lppmunidayan.ac.id/index.php/fkip
Mansyur3
Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Baubau, Sulawesi
e-ISSN: 2686-3758 Tenggara
p-ISSN: 2303-1859
Dikirim: 13/Agustus/2020;
Direvisi: 18/Agustus /2020;
Disetujui: 23/Agustus/2020
Keywords: Scientific method and historial learning Abstract
Objective of this research was to find out the
Kata kunci: Metode Scientific dan pembelajaran aplication of scientific metod to improve student’s
Sejarah larning activity in history learning at SMA Negeri 1
Kambowa. This research was classroom action
Korespondensi Penulis: research. Population in this research was all of grade X
Email: students of SMA Negeri 1 Kambowa with total 45
Nomor Tlp: students. Sample of this research was class X IIS1
students of SMA Negeri 1 Kambowa with total 22
students. Data collection techniques in this research
were observation, interview and document study.
Research outcomes showed that: 1) at cycle i students
mean score was 73,36 with learning completeness
reached 63,63% so that it was not fulfill the learning
standard score whith mean score was 78,63 with
learning completeness reached 86,36%. It can be
concluded that whit the application of scientific
method then the history learning outcome of grade X
IIS1 of students of SMA Negeri 1 Kambowa can be
improved.

Abstrak
Penelitian dengan tujuan penerapan metode
Scientific untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa
aktif dalam pembelajaran sejarah pada SMA Negeri 1
PENERBIT Kambowa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah
Lembaga Penelitian dan Pengembangan seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kambowa
Profesi FKIP Universitas Dayanu dengan jumlah 86 siswa. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X IISI 1 SMA Negeri 1 Kambowa
Ikhsanuddin Baubau
dengan jumlah siswa 22 siswa. Teknik pengumpulan
Jl. Dayanu Ikhsanuddin No. 124, Baubau data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian
menunjukan bahwa: 1) pada siklus I rata-rata nilai
Alamat siswa sebesar 73,36 dengan ketuntasan belajar
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin No. 124 mencapai 63,63% sehingga belum memenuhi standar
pembelajaran; 2) pada siklus II sudah mencapai nilai
Baubau, kode pos 93724
standar pembelajaran dengan nilai rata-rata sebesar
Sulawesi Tenggara, Indonesia 78,63 dengan ketuntasan pembelajaran mencapai
86,36%. Dapat disimpulkan kesimpulan bahwa
dengan menerapkan metode Scientific maka hasil
belajar sejarah siswa kelas X IISI 1 SMA Negeri 1
Kambowa dapat ditingkatkan.
207

PENDAHULUAN pada informasi searah dari guru, Daryanto


Di Indonesia sendiri, pengertian kurikulum (2014).
terdapat dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional a. Definisi Metode Scientific
yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana Metode scientific atau ilmiah merupakan
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan suatu cara atau mekanisme pembelajaran untuk
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai memfasilitasi siswa agar mendapatkan
pedoman penyelenggaraan kegiatan pengetahuan atau keterampilan dengan
pembelajaran untuk mencapai tujuan prosedur yang didasarkan pada suatu metode
pendidikan tertentu Kurniasih & Sani (2014). ilmiah Kemendikbud (2013). Metode Scientific
Saat ini, perubahan kurikulum yang dilakukan dalam pembelajaran harus memenuhi tiga
oleh pemerintah adalah dengan niatan untuk prinsip utama, yaitu:
perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. 1. Belajar siswa aktif, dalam hal ini termaksud
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru inquiry-based learning atau belajar berbasis
yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan penelitian, cooperative learning atau belajar
segala kekurangan dan kelebihannya. Kurikulum berkelompok, dan belajar berpusat pada
2013 dikembangkan dengan tujuan siswa.
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni: 2. Assessment berarti pengukuran kemajuan
“berkembangnya potensi peserta didik agar belajar siswa yang dibandingkan dengan
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa target pencapaian tujuan belajar.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, 3. Keberagaman mengandung makna bahwa
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan dalam metode ilmiah mengembangkan
menjadi warganegara yang demokratis serta metode keragaman. Metode ini membawa
bertanggung jawab. konsekuensi siswa unik, kelompok siswa
Dalam Kurikulum 2013 mengedepankan unik, termaksud keunikan dari kompetensi,
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Prinsip materi, intrukstur, metode dan metode
tersebut termuat pada serangkaian metode mengajar, serta konteks.
scientific. Metode Scientific merupakan ciri khas Proses pembelajaran Kurikulum 2013
dari Kurikulum 2013 yang menekankan untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
penerapan metode ilmiah atau saintifik pada menggunakan metode scientific (ilmiah).
proses pembelajarannya. Metode scientific Penerapan kurikulum 2013 memerlukan
meliputi; mengamati, menanya, mengumpulkan perubahan paradigma pembelajaran, dimana
informasi, mengasosiasi serta peserta didik dilatih untuk mengobservasi,
mengkomunikasikan. Dalam penerapan metode mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data,
scientific sangat membutuhkan guru yang menganalisis (mengasosiasikan) data, dan
handal, dimana guru dituntut untuk lebih kreatif mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut
agar peserta didiknya tertarik dan aktif dalam metode scientific. Metode ini perlu diterapkan
proses pembelajaran. Pembelajaran untuk dapat mengembangkan kemampuan yang
menggunakan metode scientific guru tidak lagi dimiliki oleh peserta didik untuk mandiri, dan
menjadi pusat belajar akan tetapi berpusat pada kreatif. Hal tersebut tentunya harus didukung
siswa itu sendiri. Artinya, metode scientific oleh pemahaman seorang pendidik.
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman Peran sebagai pendidik, guru dituntut untuk
kepada peserta didik dalam mengenal, memiliki pengetahuan yang memadai tentang
memahami berbagai materi menggunakan metode scientific. Proses pembelajaran
metode ilmiah, bahwa informasi bisa berasal Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung dilaksanakan dengan menggunakan metode
208

scientific (ilmiah). Penerapan kurikulum 2013 saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
memerlukan perubahan paradigma membimbing atau memandu siswa belajar
pembelajaran, dimana peserta didik dilatih dengan baik.
untuk mengobservasi, mengajukan pertanyaan,
mengumpulkan data, menganalisis 3. Menalar/memgolah informasi
(mengasosiasikan) data, dan Kegiatan menalar adalah memproses
mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut informasi yang sudah dikumpulkan baik
metode scientific. Metode ini perlu terapkan terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan
untuk dapat mengembangkan kemampuan yang informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk
dimiliki oleh peserta didik untuk mandiri, dan menemukan keterkaitan satu informasi
kreatif. Hal tersebut tentunya harus didukung dengan informasi lainnya, menemukan pola
oleh pemahaman seorang pendidik. Peran dari keterkaitan informasi tersebut.
sebagai pendidik, guru dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang memadai tentang metode 4. Mencoba
Scientific. Hasil belajar yang nyata atau otentik
akan didapat bila siswa mencoba atau
b. Langkah-Langkah Penggunaan Metode melakukan percobaan. Aplikasi mencoba
Scientific atau eksperimen dimaksudkan atau
Metode scientific adalah metode yang mengembangkan berbagai ranah tujuan
berpusat kepada siswa. Majid (2014) belajar yaitu sikap, keterampilan dan
menyebutkan bahwa metode scientific dalam pengetahuan.
pembelajaran meliputi mengamati, menanya,
mencoba, menyolah, menyajikan, menyimpulkan 5. Mengkomunikasikan
dan mencipta. Pendapat tersebut sejalan dengan Guru diharapkan memberi kesempatan
yang diungkapkan oleh Daryanto (2014) yaitu: kepada siswa untuk mengkomunikasikan
apa yang telah mereka pelajari dalam
1. Mengamati (observasi)
metode scientific. Kegiatan
Metode mengamati mengutamakan
mengkomunikasikan dilakukan melalui
kebermaknaan proses pembelajaran
menuliskan atau menceritakan apa yang
(meaningfull learning). Metode ini memiliki
ditemukan dalam kegiatan mencari
keunggulan tertentu, seperti menyajikan
informasi, mengasosiasikan dan menemukan
media obyek secara nyata, peserta didik
pola.
senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Metode mengamati sangat
c. Kelebihan Penggunaan Metode Scientific
bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
Metode scientific memiliki beberapa
peserta didik. Sehingga proses pembelajaran
kelebihan yaitu sebagai berikut:
memiliki kebermaknaan yang tinggi.
1. Proses pembelajaran lebih terpusat pada
siswa sehingga memungkinkan siswa aktif
2. Menanya
dan kreatif dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan mengamati, guru
2. Langkah-langkah pembelajarannya
membuka kesempatan secara luas kepada
sistematis sehingga memudahkan guru
peserta didik untuk bertanya mengenai apa
untuk memanejemen pelaksanaan
yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
pembelajaran.
dilihat. Guru yang efektif mampu
3. Memberi peluang guru untuk lebih kreatif,
menginspirasi siswa untuk meningkatkan
dan mengajak siswa untuk aktif dengan
dan mengembangkan ranah sikap,
berbagai sumber belajar.
keterampilan dan pengetahuannya, pada
209

4. Langkah-langkah pembelajaran melibatkan Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1


keterampilan proses sains dalam Kambowa
mengontsruksi konsep, hukum dan prinsip.
a. Metode Pembelajaran
5. Proses pembelajarannya melibatkan proses-
Menurut Sudjana (2005) metode
proses kognitif yang potensial dalam
pembelajaran adalah, “cara yang dipergunakan
merangsang perkembangan intelek,
guru dalam mengadakan hubungan dengan
khususnya keterampilan berpikir tingkat
siswa pada saat berlansungnya pengajaran”.
tinggi siswa.
Metode pembelajaran di satu kelas dapat
6. Dapat mengembangkan karakter siswa.
berbeda dengan metode pembelajaran di kelas
7. Penilaiannya mencakup semua aspek.
lainnya. Adapun metode pembelajaran yang
8. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan
digunakan oleh guru sejarah kelas IISI SMA
perhatian peserta didik tentang suatu tema
Negeri 1 Kambowa saat ini yaitu:
atau topik pembelajaran.
9. Mendorong dan menginspirasi peserta didik 1) Metode Ceramah
untuk aktif belajar, serta mengembangkan Metode pembelajaran ceramah adalah
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. penerangan secara lisan atas bahan
10. Membiasakan peserta didik perpikir spontan pembelajaran kepada sekelompok
dan cepat, serta sigap dalam merespon pendengar untuk mencapai tujuan
persoalan yang tiba-tiba muncul. pembelajaran tertentu dalam jumlah yang
relatif besar.
d. Kelemahan Metode Scientific 2) Metode Diskusi
Beberapa kekurangan dari metode scientific Metode pembelajaran diskusi adalah
yaitu: proses pelibatan dua orang peserta atau
1. Dibutuhkan kreatifitas tinggi dari guru untuk lebih untuk berinteraksi saling bertukar
menciptakan lingkungan belajar dengan pendapat, dan atau saling mempertahankan
menggunakan metode scientific sehingga pendapat dalam pemecahan masalah
apabila guru tidak mau kreatif, maka sehingga didapatkan kesepakatan diantara
pembelajaran tidak dapat dilaksanakan mereka.
dengan tujuan pembelajaran.
3) Metode Demonstrasi
2. Guru jarang menjelaskan materi pelajaran,
Metode pembelajaran demontrasi
karena guru banyak beranggapan bahwa
merupakan metode pembelajaran yang
dengan kurikulum terbaru ini guru tidak
sangat efektif untuk menolong siswa mencari
perlu menjelaskan materinya.
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
3. Tidak semua peserta didik berani
seperti: Bagaimana cara mengaturnya?
menyampaikan ide gagasan atau hasil
Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana
penemuannya.
proses mengerjakannya. Demonstrasi
4. Percobaan yang dilakukan oleh peserta didik
sebagai metode pembelajaran adalah
sering kali tidak diikuti oleh rasa ketelitian
bilamana seorang guru atau seorang
dan kehati-hatian peserta didik.
demonstrator (orang luar yang sengaja
5. Tidak semua peserta didik pandai
diminta) atau seorang siswa
menyampaikan informasi.
memperlihatkan kepada seluruh kelas
6. Peserta didik terkadang menemukan
sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu
informasi yang tidak berhubungan dengan
alat pencuci otomatis, cara membuat kue,
materi.
dan sebagainya.
7. Kualitas pertanyaan peserta didik masih
rendah.
210

b. Penilaian dalam rapat dewan guru berdasar hasil


Penilaian pendidikan adalah proses penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk oleh satuan pendidikan.
menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik. Setiap satuan pendidikan selain c. Fasilitas yang dimiliki sekolah saat ini
melakukan perencanaan dan proses Sekolah merupakan lembaga sosial yang
pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil keberadaannya merupakan bagian dari sistem
pembelajaran sebagai upaya terlaksananya sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. manusia susila yang cakap, demokratis,
Adapun tata cara penilaian hasil belajar oleh bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat
(guru) sebagai berikut: jasmani maupun rohani, memiliki pengetahuan
- Merencanakan strategi penilaian yang dan keterampilan, berkepribadian yang mantap
dimaksudkan ke dalam rencana serta mandiri. Agar tujuan tersebut dapat
pembelajaran (RPP). tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat,
- Penilaian aspek sikap pengetahuan baik secara infrastruktur maupun suprastruktur.
dilakukan melalui observasi/pengamatan Guru membutuhkan sarana pembelajaran
sebagai sumber informasi utama, hasil dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain
penelitian disampaikan dalam bentuk kemampuan guru dalam menyelenggarakan
predikat atau deskripsi. kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
- Penilaian aspek pengetahuan dilakukan pembelajaran sangat penting dalam membantu
melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan, guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
hasil penilaian dalam bentuk angka atau pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan
deskripsi. memudahkan guru dalam melaksanakan
- Penilaian keterampilan dilakukan melalui tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula
praktik, produk, proyek, portofolio, atau dengan suasana selama kegiatan pembelajaran.
teknik lain sesuai, dan hasil penilaiannya Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar
disampaikan dalam bentuk angka atau dapat menunjang proses belajar mengajar.
deskripsi. Yamin menyebutkan beberapa hal yang perlu
- Peserta didik yang belum mencapai KKM dikembangkan dalam menunjang proses belajar
harus mengikuti pembelajaran remedi. mengajar: 1) perpustakaan, 2) sarana penunjang
kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan
Adapun tata cara penilaian hasil belajar oleh
sarana kegiatan ekstrakurikuler dan mulok.
satuan pendidikan (sekolah) sebagai berikut :
Mengingat pentingnya sarana prasarana
- Satuan pendidikan menyusun rencana
dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta
penilaian dan KKM yang harus dicapai oleh
didik, guru dan sekolah akan terkait secara
peserta didik.
kooperatif. Peserta didik akan lebih terbantu
- Instrumen penilaian yang digunakan oleh
dengan dukungan sarana prasarana
satuan pendidikan dalam bentuk penilaian
pembelajaran. Tidak semua peserta didik
akhir dan/ujian sekolah.
mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus
- Penilaian penilaian dalam bentuk penilaian
sehingga penggunaan sarana prasarana
akhir (semester ganjil dan semester genap)
pembelajaran akan membantu peserta didik,
dan penilaian ujian sekolah hasil penilaian
khususnya yang memiliki kelemahan dalam
pengetahuan dan keterampilan dilaporkan
mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru
dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi
akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana
pencapaian kompetensi mata pelajaran.
prasarana.
- Laporan hasil penilaian pendidikan pada
akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan
211

d. Media masalah mencari data dan solusi sampai dengan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan penarikan kesimpulan. Subyek dan penelitian ini
teknologi semakin mendorong upaya-upaya adalah siswa SMA Negeri 1 Kambowa.
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar mengajar. Para Waktu dan Tempat Penelitian
guru dituntut agar mampu menggunakan alat- Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan Kambowa pada semester genap tahun ajaran
tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat 2019/2020. Penelitian ini dilakukan kurang
tersebut sesuai dengan perkembangan dan lebih satu bulan yaitu pada bulan Maret sampai
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya bulan April 2019.
dapat menggunakan alat yang murah dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam Target/Subjek Penelitian
upaya mencapai tujuan pengajaran yang di Populasi adalah keseluruhan objek
harapkan. penelitian (Arikunto 1993:102). Populasi dalam
Tujuan menggunakan media pembelajaran penelitian ini adalah keseluruhan kelas X SMA
antara lain, yaitu sebagai berikut: Negeri 1 Kambowa Kabupaten Buton Utara. Data
1. Memberikan kemudahan terhadap peserta jumlah yang menjadi populasi penelitian adalah
didik untuk lebih memahami konsep, prinsip 86 orang.
dan keterampilan tertentu dengan
menggunakan media yang paling tepat Tabel 1. Rekapitulasi Peserta Didik Kelas XI
menurut sifat bahan ajar. Jurusan IPS SMAN 2 Baubau Tahun
Ajaran 2019/2020
2. Memberikan pengalaman belajar yang
berbeda dan bervariasi sehingga lebih Jumlah siswa
Jumlah secara
merangsang minat dan motivasi peserta No. Rombel siswa/ keseluruhan
didik untuk belajar. kelas
L P
3. Menumbuhkan sikap dan keterampilan 1 Kelas X MIAI 23 8 15
tertentu dalam teknologi karena peserta
2 Kelas X MIAII 21 11 10
didik tertarik untuk menggunakan atau
3 Kelas X IISI 22 12 10
mengoperasikan media tertentu.
4 Kelas X IISII 20 10 10
4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat
Jumlah 86 41 45
dilupakan peserta didik.
5. Memperjelas informasi atau pasan
pembelajaran. Prosedur
6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar Rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)
ini terdiri atas empat tahap, yaitu:

METODE 1. Perencanaan
Hasil yang sangat penting dari tahap
Jenis Penelitian perencanaan ialah rencana rinci mengenai
Jenis penelitian yang digunakan dalam tindakan yang anda kerjakan atau perubahan
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan. Perencanaan dalam tindakan ini
(PTK) dengan memadukan metode scientific meliputi indentifikasi masalah melalui observasi
pada pembelajaran. Metode pembelajaran ini awal, analisis penyebab masalah dan
bukan hanya sekedar mengajar tetapi juga menetapkan intervensi. Hal yang dilakukan
merupakan metode untuk menemukan masalah peneliti pada tahap ini adalah (1) menyusun
sampai dengan menyimpulkan kesimpulan, rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan
sebab dalam metode pembelajaran ini siswa yang akan dilakukan, Menggunakan metode
dapat dipacu untuk berpikir dan menyelesaikan scientific (2) menyusun pedoman observasi, (3)
212

menyusun rencana evaluasi, dan (4) 2. Teknik Pengumpulan data


mempersiapkan alat dokumentasi. Alat dan teknik pengumpulan data yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah metode
2. Pelaksanaan Tindakan
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu
tindakan dilaksanakannya skenario a. Observasi
pembelajaran yang telah direncanakan ketika Pengamatan itu sendiri didasarkan atas
proses belajar mengajar, setelah proses belajar pengalaman secara langsung atau setelah
mengajar maka diterapkan metode scientific. melihat baru percaya, dan pengamatan
Tiundakan yang dilakukan yaitu: (1) langsung merupakan alat yang ampuh untuk
pendahuluan, (2) kegiatan inti, dan (3) penutup. mengetes suatu kebenaran (Maleong, 2010).
Dalam penelitian ini digunakan observasi
3. Pengamatan
partisipasi dengan tujuan mengatahui
Pengamatan adalah suatu kegiatan yang
penerapan metode scientific dalam
mengamati jalannya tindakan untuk memantau
pembelajaran sejarah terutama oleh guru
sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan
kepada peserta didik yang berdasarkan
menggunakan pendekatan scientific, pada
kurikulum 2013. Teknik penelitian observasi
metode ini yang diamati adalah guru. Agar
ini dilakukan dengan perizinan pada pihak
pengamatan dapat secermat mungkin
sekolah untuk dapat melakukan penelitian di
diperlukan alat pengambilan data yang beragam
SMA Negeri 1 Kambowa, yang kemudian
sesuai dengan karakteristik PBM.
dilanjutkan bersamaaan dengan pelaksanaan
4. Refleksi kegiatan pengumpulan data dengan teknik
Refleksi disini meliputi kegiatan: sintesis, lain seperti wawancara dan proses
penafsiran, menjelaskan dan menyimpulkan dokumentasi.
serta dianalisis, dengan data observasi guru
dapat merefleksi diri apakah metode scientific b. Wawancara
telah dapat meningkatkan keaktifan belajar Wawancara adalah percakapan dengan
siswa. Hasil dari refleksi adalah diadakannya maksud tertentu. Percakapan tersebut
revisi terhadap perencanaan yang telah dilakukan oleh dua pihak, yaitu
dilaksanakan, yang akan digunakan untuk pewawancara (Interviewer) yang
memperbaiki pembelajaran pada pertemuan mengajukan pertanyaan dan terwawancara
selanjutnya. (Interviewer) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu. Wawancara yang
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan peneliti lakukan adalah wawancara
Data terstruktur (Structured interview).
Wawancara terstruktur digunakan sebagai
1. Data dan Instrumen
teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
Dalam suatu penelitian ilmiah eksistensi
pengumpul data telah mengetahui dengan
instrumen penelitian sangatlah dan
pasti tentang apa informasi yang akan
diperlakukan, karena berhasil dan tidaknya
diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
suatu penelitian banyak ditentukan oleh
wawancara peneliti membuat pedoman
instrumen penelitian yang digunakan. Dalam
instrumen wawancara serta alat bantu yang
penelitian ini ada beberapa data yang
mendukung seperti tape recorder, kamera
diperlukan yaitu: RPP 1 dan 2, langkah-langkah
atau gambar yang dapat membantu
metode pembelajaran, lembar observasi,
wawancara menjadi lancar. Wawancara
kuesioner (daftar ceklis), keaktifan siswa,
digunakan untuk mengungkap sejauhmana
dokumentasi.
penggunaan metode scientific di SMA
Negeri 1 Kambowa dalam pembelajaran
213

sejarah. Apakah penerapan yang dilakukan direduksi memberikan gambaran yang lebih
telah berjalan baik atau tidak. Juga untuk tajam tentang hasil pengamatan dan
mengetahui kendala apakah yang dihadapi mempermudah peneliti untuk mencarinya
dalam melakukan perencanaan sewaktu-waktu diperlukan.
pembelajaran tersebut.
3. Penyajian Data
c. Studi Dokumen Penyajian data adalah sekumpulan
Dokumen merupakan catatan peristiwa informasi yang tersusun yang
yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa memungkinkan adanya penarikan
berbentuk tulisan, gambar, atau karya kesimpulan dan pengambilan tindakan.
monumental dari seseorang. Peneliti
4. Pengambilan Keputusan atau Verifikasi
mengabadiakan setiap aktivitas yang terjadi
Setelah data disajikan maka dilakukan
di sekolah dan kegiatan yang dilakukan oleh
penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk
peneliti selama di lapangan. Wawancara atau
itu diusahakan mencari pola, model, tema,
observasi, akan lebih kredibel apabila
hubungan, persamaan, hal-hal yang sering
didukung oleh foto, catatan harian, biografi,
muncul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari
kebijakan peraturan dan sebagainya.
data tersebut berusaha diambil kesimpulan.
Verifikasi dapat dilakukan dengan
Teknik Analisis Data
keputusan, didasarkan pada reduksi data
Menurut Maleong (2010), analisa data
dan penyajian data yang merupakan jawaban
adalah upaya yang dilakukan dengan data,
atas masalah yang diangkat dalam penelitian.
mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mensintesiskannya, mencari dan menemukan
PENELITIAN
pola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat Deskripsi Umum Pembelajaran
diceritakan kepada orang lain. Miles dan 1. Pra Siklus
Huberman dalam Sugiyono (2012) Sebelum melakukan tindakan dalam
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis penelitian ini, peneliti melakukan observasi awal
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dan wawancara dengan guru mata pelajaran
berlangsung secara terus menerus sampai Sejarah kelas X IISI SMA Negeri 1 Kambowa
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Setelah yaitu pada tanggal 17 April 2019. Hasil
peneliti melakukan pengumpulan data, maka wawancara adalah mendiskusikan tentang
peneliti melakukan antisipasi sebelum karakteristik siswa dan kondisi siswa serta
malakukan reduksi data. menentukan masalah yang penting dan
menentukan kelas yang akan dijadikan
1. Pengumpulan Data
penelitian. Selain itu, menemukan materi apa
Penelitian mencatat semua data secara
yang akan dibawakan nanti, serta menyiapkan
obyektif dan apa adanya sesuai dengan hasil
perangkat dalam memfasilitasi pembelajaran
observasi dan wawancara di lapangan.
model pakem melalui RPP, panduan observasi,
2. Reduksi Data soal tes atau evaluasi pembelajaran.
Reduksi data yaitu memilih hal-hal
pokok sesuai dengan fokus penelitian. 2. Pelaksanaan Siklus 1
Reduksi data merupakan suatu bentuk a. Perencanaan
analisis yang menggolongkan, mengarahkan, Proses pelaksanaan siklus I yaitu pada
membuang yang tidak perlu dan tanggal 26 April 2019, sesuai dengan rincian
mengorganisasikan data-data yang telah penelitian siklus I dari hasil observasi awal,
214

maka rencana yang dilakukan ada siklus I d) Guru memberikan motivasi


adalah menerapkan metode pembelajaran kepada siswa agar siswa dapat
scientific. Adapun rencana pelaksanaan menerima materi dengan baik.
siklus I adalah:
2) Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan informasi materi
a.) Observasi
kepada siswa.
Guru meminta siswa mengamati/
2. Diupayakan agar siswa lebih berperan
observasi materi peradaban
aktif dalam proses pembejaran.
Maya:
3. Dalam memberikan soal latihan di kelas,
1. Latar belakang peradaban
guru hendaknya melakukan pengawasan
Maya.
sepenuhnya agar siswa bekerja dengan
2. Karakter yang dimilki bangsa
sungguh-sungguh.
Maya.
Hal-hal yang dipersiapkan peneliti 3. Gaya seni khas yang dimiliki
dalam pembelajaran siklus I ialah: bangsa.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) sebagaimana terlampir RPP ini b.) Menanya
berisikan pendahuluan atau kegiatan Guru membuka kesempatan
awal, kegiatan inti, kegiatan secara luas kepada siswa untuk
penutup/refleksi dan evaluasi. bertanya mengenai pertanyaan
2. Menyiapkan materi/bacaan yang relevan yang ada hubungannya dengan
dengan topik/materi yang akan materi peradaban Maya, dan
disampaikan. dalam penelitian ini ada beberapa
3. Menyiapkan instrumen penelitian yaitu siswa mengajukan pertanyaan
lembar-lembar kerja siswa yang berupa yaitu:
observasi, soal tes dan daftar ceklis. 1. Sejak tahun berapakah
bangsa Maya ada?
b. Pelaksanaan Tindakan 2. Mengapa peradaban Maya
Pelaksanaan pembelajaran siklus I berkembang di wilayah
dengan Standar Kompetensi 1. Menganalisa Guatemala dan Semenanjung
Peradaban Indonesia dan dunia dan Yukatan?
Kompetensi Dasar .1 menganalisa Peradaban 3. Bagaimana peradaban yang
Maya. dikembangkan bangsa Maya?
4. Mengapa dalam bidang
1) Kegiatan awal
kepercayaan bangsa Maya
a) Guru membuka salam,
menganut politeisme.
memeriksa kehadiran siswa serta
mengkondisikan siswa untuk Adapun pertanyaan siswa di
siap dalam mengikuti atas, maka siswa yang
pembelajaran. memberikan jawaban, yaitu
b) Guru memberitahukan kepada sebagai berikut:
siswa tentang materi yang akan 1. Yaitu bangsa Maya telah ada
dibahas dapat dikuasai oleh sejak tahun 2000 sebelum
siswa setelah proses Masehi.
pembelajaran berlangsung. 2. Karena disebabkan kedua
c) Sebelum pelajaran dimulai guru wilayah tersebut terletak di
memberikan apersepsi kepada sebelah tenggara Meksiko.
siswa.
215

3. Yaitu setiap kota yang 2. Karena disebabkan kedua


dikembangkan bangsa Maya wilayah tersebut terletak di
memiliki karakter dan gaya sebelah tenggara Meksiko.
seni khas, kota-kota tersebut 3. yaitu setiap kota yang
memiliki piramida, kuil, istana dikembangkan bangsa Maya
benteng, pasar, bengkel kerja, memiliki karakter dan gaya
dan tempat tinggal. seni khas, kota-kota tersebut
4. Yaitu mereka menyembah memiliki piramida, kuil, istana
banyak dewa alam, seperti benteng, pasar, bengkel kerja,
dewa matahari, dewa bulan, dan tempat tinggal.
dewa hujan, dan dewa 4. Yaitu mereka menyembah
kesuburan. banyak dewa alam, seperti
dewa matahari, dewa bulan,
c.) Menalar/Mengolah Informasi dewa hujan, dan dewa
Siswa dapat menalar/ kesuburan.
mengolah informasi tentang apa
3) Kegitan Akhir
hasil dari pengamatan. Beberapa
a. Guru memberikan kesimpulan
sumber yang dapat langsung dari
dari semua pertanyaan yang
buku sejarah tentang materi
berhubungan dengan materi
peradaban Maya, sehingga dapat
yang disajikan.
menyimpulkan yaitu bangsa
b. Guru memberikan penguatan
Maya telah ada sejak tahun 2000
belajar berupa pemberian pujian
sebelum Masehi. Mereka
ataupun penghargaan kepada
merupakan suku Indian yang
siswa yang telah melaksanakan
menempati daerah saat ini
tugas dengan baik atau belum
menjadi Meksiko Selatan dan
dilaksanakan.
Guatemala. Setiap kota yang
dikembangkan bangsa Maya
c. Pengamatan (Observasi)
memiliki karakter dan gaya seni
Peneliti mengamati pelaksanaan
khas.
tindakan siklus I sejak awal sampai akhir
pembelajaran setiap pertemuan dengan
d.) Mencoba
menggunakan lembar observasi. Setiap
Siswa mencoba dan mencari
aspek yang diamati telah dikembangkan dari
serta menggambarkan berbagai
unsur-unsur yang ada pada skenario
informasi untuk memecahkan
pembelajaran pada siswa kelas XIISI SMA
masalah. Pemecahan masalah
Negeri 1 Kambowa.
bersumber dari buku-buku
Hasil observasi terhadap siswa
sejarah, LKS dan melalui internet.
menunjukan hal-hal sebagai berikut:
e.) Mengkomunikasikan 1. Sebagian besar siswa tidak
Mengkomunikasikan atau memperhatikan penjelasan peneliti.
menarik kesimpulan, adapun 2. Motivasi siswa sangat rendah ini ditandai
menarik kesimpulan yaitu: dengan sikap siswa cenderung pasif dan
1. Yaitu bangsa Maya telah ada cuek pada pembelajaran berlangsung.
sejak tahun 2000 sebelum 3. Siswa masih bingung dan belum terbiasa
Masehi. mengajukan pertanyaan maupun
menjawab pertanyaan dari peneliti serta
dari teman-temannya.
216

Hasil tes siklus I pada kelas X IIS1 SMA 3. Guru hendaknya menunjukan
Negeri 1 Kambowa menunjukan bahwa 14 kehangatan keantusiasan dalam
siswa atau 63;63% siswa telah memperoleh mengarahkan siswa agar dapat bergairah
nilai >70 dan mengalami peningkatan dan semangat dalam belajar.
dibandingkan dengan tes awal. Hal ini 4. Pada saat menyuruh siswa untuk
menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa mengemukakan jawabannya, guru harus
terhadap peradaban Maya sudah cukup baik. menyebarkan giliran agar semua siswa
siap.
d. Refleksi 5. Dalam merangkum materi pelajaran,
Refleksi pelasanaan tindakan I guru harus melibatkan siswa agar siswa
dilakukan dengan cara mengindentifikasi memiliki pemahaman dan lebih aktif.
masalah-masalah yang terjadi selama 6. Guru harusnya memperhatikan tugas-
kegiatan belajar mengajar berlangsung. tugas yang diberikan kepada siswa agar
Refleksi ini dilakukan untuk mendiskusikan dapat dipertanggungjawabkan hasil
kelemahan dan kekurangan yang terdapat usahanya dalam menyelesaikan
pada siklus I. Dari daftar nilai yang dilakukan tugasnya. Selanjutnya peneliti
peneliti, masih banyak siswa yang belum menyiapkan RPP, lembar observasi, soal
memahami metode scientific walaupun ada tes dan kisi-kisi tes penyusunan
peningkatan tetapi dapat dilihat bahwa pembelajaran dan skenario dengan
masih ada anak yang mendapat nilai kurang mempertimbangkan hasil refleksi pada
dari yang seharusnya. Maka siswa belum siklus I yaitu pembenahan pada langkah-
tuntas dalam pembelajaran sejarah. langkah yang dialami pada siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan
3. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II
a. Perencanaaan
dengan Standar Kompetensi 1. Menganalisa
Proses pelaksanaan siklus II yaitu pada
Peradaban Indonesia dan dunia dan
tanggal 3 Mei. Berdasarkan hasil observasi
Kompetensi Dasar 1 menganalisa Peradaban
dan refleksi pada pelaksanaan siklus I,
Aztec.
peneliti bersama guru merencanakan
tindakan siklus II dengan harapan 1.) Kegiatan awal
kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat a.) Guru membuka salam, kemudian
diperbaiki. Hal-hal yang akan dilakukan pada memeriksa kehadiran siswa dan
pelaksanaan siklus II ini adalah merupakan menanyakan kesiapan siswa
perbaikan dari tindakan siklus I, diantaranya untuk belajar.
sebagai berikut: b.) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang dicapai
1. Guru mengawali kegiatan dengan
kegiatan dengan melakukan apersepsi 2.) Kegiatan inti
tentang materi yang telah dibahas a.) Observasi
minggu lalu, selanjutnya guru Guru meminta siswa mengamati/
menyampaikan tujuan pembelajaran. observasi materi peradaban
2. Agar siswa tidak menjadi enggan Aztec.
berkomentar, guru hendaknya 1. Latar belakang peradaban
mengembangkan sikap yang dapat Aztec.
membuat siswa termotivasi 2. Beberapa karakter dan gaya
mengungkapkan pemikirannya tentang seni khas yang dimiliki
cara menganalisa soal yang diberikan. bangsa Aztec.
217

3. Pentingnya Perdaban Aztec c.) Menalar/Mengolah Informasi


dan kegiatan belajar manusia Siswa dapat menalar/mengolah
dalam dimensi sejarah. informasi tentang apa hasil dari
pengamatan. Beberapa sumber
b.) Menanya
yang dapat lansung dari buku
Guru membuka kesempatan
sejarah tentang materi peradaban
secara luas kepada siswa untuk
Aztec, sehingga dapat
bertanya mengenai pertanyaan
menyimpulkan yaitu pada tahun
yang ada hubungannya dengan
1325 bangsa Aztec mulai
materi peradaban Aztec, dan
membangun kerajaan besar di
dalam penelitian ini ada beberapa
Meksiko. Mereka mendirikan
siswa mengajukan pertanyaan
ibukota yang menakjubkan di
yaitu:
Tenochtitlan. Kota tersebut
1. Pada tahun berapakah bangsa
dibangun di kota Danau Teskoko
Aztec membangun kerajaan
dan dihiasi sejumlah piramida
besar di Meksiko?
besar.
2. Mengapa dalam bidang
pemerintahan bangsa Aztec d.) Mencoba
dipimpin oleh seorang raja Siswa mencoba dan mencari serta
yang diperlakuan seperti menggambarkan berbagai
dewa? informasi untuk memecahkan
3. Bagaimana cara yang masalah. Pemecahan masalah
dilakukan bangsa Aztec bersumber dari buku-buku
sehingga bisa membangun sejarah, LKS dan melalui internet.
pulau buatan atau chinampa?
e.) Mengkomunikasikan
4. Kehidupan sosial budaya
Mengkomunikasikan atau
bangsa Aztec?
menarik kesimpulan, adapun
Adapun pertanyaan siswa di menarik kesimpulan yaitu:
atas, maka siswa memberikan 1. Yaitu pada tahun 1325.
jawaban yaitu sebagai berikut: 2. Faktor yaitu disebabkan
1. Yaitu pada tahun 1325. selain bertindak sebagai
2. Faktor yaitu disebabkan kepala pemerintahan, raja
selain bertindak sebagai Aztec bertindak sebagai imam
kepala pemerintahan, raja agung .
Aztec bertindak sebagai imam 3. Yaitu dengan cara mengisi
agung . daerah rawa-rawa
3. Yaitu dengan cara mengisi menggunakan rumput yang
daerah rawa-rawa dikeruk dari dasar danau dan
menggunakan rumput yang tanah yang di bawah dari
dikeruk dari dasar danau dan daratan dengan sampan.
tanah yang di bawah dari 4. Yaitu bangsa Aztec memiliki
daratan dengan sampan. budaya militer yang kental
4. Yaitu bangsa Aztec memiliki mereka merupakan para
budaya militer yang kental pejuang yang tangguh dan
mereka merupakan para pofesional.
pejuang yang tangguh dan
pofesional.
218

3.) Kegitan Akhir menunjukkan bahwa 19 siswa atau


a. Guru dan siswa menyimpulkan 86,36% siswa telah memperoleh >
materi yang telah dipelajari dan 70 dan mengalami peningkatan
menganalisa kasus yang terkait dibandingkan dengan tes siklus I. Hal
dengan materi pelajaran. ini menunjukan bahwa ketutasan
b. Guru menutup pertemuan belajar siswa secara klasikal sudah
dengan salam. mencapai indikator keberhasilan.
Secara umum, hasil observasi
c. Refleksi
pada pelaksanaan tindakan siklus II
Kelemahan-kelemahan yang terjadi
semakin baik dibandingkan siklus I.
pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II.
Hal ini terlihat dari hasil observasi
Semua tahapan pembelajaran telah
peneliti yang telah dilakukan yang
dilaksanakan oleh peneliti. Selain itu, hasil
menunjukan hal-hal sebagai berikut :
evaluasi siklus II menunjukan peningkatan.
1. Peneliti sudah melaksanakan
Berdasarkan hasil ini, penerapan pendekatan
semua tahapan pembelajaran
scientific pada pembelajaran sejarah pada
sesuai skenario sesuai
sub pokok peradaban Aztec, kahidupan
pembelajaran pada pertemuan
pemerintahan dan hukum, kehidupan
berlangsung.
ekonomi, kehidupan sosial budaya dan
2. Peneliti sudah mengawasi dan
kepercayaan, pada kelas X IISI SMA Negeri 1
membimbing siswa secara
Kambowa dilaksanakan sampai pada siklus
menyeluruh pada saat proses
II. Hasil refleksi pada siklus ke dua sebagai
pembelajaran berlangsung.
berikut:
3. Peneliti selalu memberi umpan
balik dan motivasi kepada siswa 1. Peneliti dapat mengorganisasikan waktu
serta penghargaan atas pendapat dengan baik yang ditunjukkan dengan
dan jawaban yang dikemukakan terlaksananya beberapa komponen
oleh siswa. skenario pembelajaran, sehinga siswa
sangat senang mengikuti proses belajar
Hasil observasi pada siswa
mengajar.
menunjukan hal-hal sebagai berikut:
2. Peneliti mampu memantau kegiatan
1. Sebagian besar siswa sudah
siswa secara menyeluruh pada saat
memperhatikan penjelasan dari
menjelaskan materi, sehingga siswa
peneliti.
mampu memahami materi yang telah
2. Motivasi siswa sudah baik yang
dibahas.
ditandai dengan semangatnya
siswa dalam mengajukan 3. Peneliti sudah memberikan apersepsi
beberapa pertanyaan, sehingga dan motivasi seluruh siswa selama
hampir sebagian besar siswa proses pembelajaran, sehingga siswa
sudah aktif, siswa senang dan aktif serta sangat antusias pada saat
siswa antusiasis sekali pada saat peneliti memberikan pertanyaan dan
proses pembelajaran siswa mampu menjawab apa yang telah
berlangsung. diberikan. Hasil refleksi terhadap
3. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran yang dilaksanakan pada
pembelajaran sejarah dengan siklus II, baik proses maupun hasil
pendekatan scientific. mengalami peningkatan dibandingkan
siklus I. Rata-rata ketuntasan aktivitas
Hasil tes siklus II pada kelas X
belajar siswa dalam pembelajaran yang
IISI SMA Negeri 1 Kambowa
219

semakin meningkat dari siklus I yang atau sebesar 63,63%. Pada siklus I siswa
terlaksana baik 73,35% menjadi sangat yang memperoleh nilai di bawah kriteria
baik 78,63% pada siklus II. Ketuntasan tersebut berhasil meningkat nilainya hingga
belajar secara klasikal pada siklus I mencapai standar ketuntasan sesuai indikator
sebesar 63,63% sedangkan pada siklus II sekalipun belum secara keluruhan ketuntasan
mencapai 86,36% pada siklus II. Dapat tersebut.
dikatakan bahwa, indikator kinerja Dengan melihat kekurangan-kekurangan
penelitian ini telah tercapai. yang ada pada siklus I, maka penelitian ini
Berdasarkan hasil observasi dan dilanjutkan pada siklus II dengan menggunakan
evaluasi atau tes tindakan siklus II. Maka pendekatan yang sama dalam pembelajaran.
penelitian dihentikan pada siklus II Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan
karena hipotesis tindakan telah tercapai tindakan siklus II, guru sudah mampu
yaitu adanya pendekatan scientific pada mengorganisasikan waktu dengan baik dan
siswa kelas X IISI SMA Negeri 1 mengontrol pelaksanaan setiap tahapan
Kambowa pada materi Peradaban pembelajaran. Peneliti telah memperbaiki
Amerika dengan sub materi peradaban kukarangan-kekurangan pada tindakan
Maya dan peradaban Aztec, dapat sebelumnya. Selain itu, sebagian besar siswa
ditingkatkan. aktif dan saling berinteraksi baik terhadap
peneliti maupun temannya, suasana kelas sudah
Pembahasan tenang tidak ada lagi siswa yang mengganggu
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 temannya dan sebagian besar siswa sudah
siklus. Tiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan senang dengan pertanyaan yang diberikan oleh
dan satu kali evaluasi yang dilaksanakan sesuai peneliti. Hasil evaluasi pada siklus II terlihat
dengan prosedur penelitian. Penelitian tindakan bahwa ketuntasan belajar sejarah siswa
kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motifasi mengalami peningkatan. Secara klasikal siswa
belajar sejarah melalui pendekatan scientific yang memperoleh >70 sebanyak 18 orang atau
pada siswa kelas X IISI SMA Negeri 1 Kambowa. 86,36% ini bahwa berarti motivasi belajar
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan sejarah mengalami peningkatan. Ditinjau dari
tindakan siklus I, menunjukan bahwa segi siswa yang tidak mencapai standar
pembelajaran dengan pendekatan scientific ketuntasan pada tes awal dan siklus I, akhirnya
belum sempurna dengan skenario pembelajaran pada siklus II ini berhasil mencapai standar
yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti tidak ketuntasan nilai yang ditetapkan, sehingga
memotivasi dan menyampaikan tujuan secara umum pada siklus II ini indikator kerja
pembelajaran serta langkah-langkah telah tercapai.
pembelajaran kepada siswa pada saat
pembelajaran sehingga siswa kurang KESIMPULAN
bersemangat dalam belajar, peneliti tidak
membimbing siswa secara merata pada saat Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran dan peneliti juga belum dilakukan peneliti di lapangan maka diperoleh
mengorganisasikan waktu dengan baik. beberapa kesimpulan antara lain sebagai
Akibatnya banyak siswa yang tidak berikut:
memperhatikan penjelasan peneliti. 1. Penerapan metode scientific dalam pelajaran
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan sejarah kelas SMA Negeri 1 Kambowa di
pada siklus I belum terlalu maksimal Kabupaten Buton Utara dapat disimpulkan
peningkatan motivasi siswa setelah dilakukan secara keseluruhan terjadi peningkatan
dengan pendekatan scientific. Secara klasikal kemampuan siswa pada mata pelajaran
siswa memperoleh nilai > 70 sebanyak 14 orang sejarah yang memuaskan. Hal ini terlihat
220

dari adanya peningkatan pada setiap siklus yang telah memberikan dukungan dan
penelitian. Sekalipun dalam pelaksanaan kesempatan kepada peneliti untuk
pada siklus I masih terdapat berbagai macam melaksanakan kegiatan penelitian di SMA Negeri
kendala yang muncul, tetapi pada siklus II 1 Kambowa, terimakasih para guru serta staf
sudah dapat diperbaiki. Namun demikain tata usaha, utamanya guru kelas X IISI yang telah
dalam pelaksanaannya siswa diberikan banyak membantu dan memberikan informasi
kesempatan yang luas dalam kegiatan yang kepada penulis. Juga ucapan terimakasih pada
mengarahkan siswa agar lebih paham pembimbing 1 dan 2 yang telah membantu dan
terdapat materi yang diberikan dengan mengarahkan sehingga penulis bisa
tujuan mampu menemukan dan menyelesaikan skripsi dengan baik. Yang
memecahkan masalah serta memilih terpenting dalam semua proses ini adalah
alternative permasalahan tentunya ucapan terimakasih kepada kedua orangtuaku
semuanya itu tetap dalam pengarahan atau yang telah banyak mensupport dan mendoakan.
petunjuk yang diberikan guru.
2. Penerapan metode pembelajaran scientific DAFTAR REFERENSI
untuk meningkatkan kemampuan siswa Daryanto. (2014). Metode Pembelajaran Scientific
pada mata pelajaran sejarah kelas X SMA Kurikulum 2013. Penerbit Gava Media.
Negeri 1 Kambowa telah memperlihatkan Kemendikbud. (2013). Kerangka Dasar Kurikulum
peningkatan kemampuan siswa yang diraih 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.
siswa baik secara dalam keaktifan dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam Kurniasih dan Sani. (2014). Srategi-strategi
Pembelajaran. Alfabeta.
kemampuan siswa telah menunjukan
peningkatan yang bagus pada mata pelajaran Majid, A. (2014). Strategi Pembelajaran. PT Remaja
Rosdakarya.
sejarah, meskipun secara keseluruhan tidak
semua siswa dapat meningkatkan Maleong Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
kemampuan siswa dalam mata pelajaran
sejarah. Peningkatan kemampuan siswa yang Sudjana, N. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar
Mengajar. Sinar Baru Algensido.
dimaksud ini juga dapat dilihat dimana
seluruh siswa mulai terbiasa untuk Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan
Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
mempelajari materi yang dibahas sebelumya,
sehingga siswa lebih siap untuk menerima
pelajaran yang diberikan.
3. Siswa juga terlihat lebih aktif baik itu dalam
bertanya, menjawab bahkan menyanggah
dari setiap permasalahan. Keaktifaan ini
terlihat dalam keberanian siswa untuk
mengemukakan pendapat yang berbeda
dengan siswa lainnya dalam hal melatih
siswa untuk menjawab pertanyaaan
terhadap suatu permasalahan maupun solusi
atau jawaban dari siswa lainnya.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih yang terhingga peneliti
ucapkan kepada Kepala SMA Negeri 1 Kambowa

Anda mungkin juga menyukai