3 PB
3 PB
Amin Pamungkas*, Bakti Berlyanto Sedayu, Arif Rahman Hakim, Putri Wullandari,
Ahmat Fauzi, Toni Dwi Novianto
Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, BRIN, Gunung Kidul, Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
*
Penulis korespondensi
Email : pamungkas.nima@gmail.com
DOI 10.21107/agrointek.v17i3.16484
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
558
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
559
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
560
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
2017) juga melaporkan bahwa penambahan asam uronat, tersusun dalam rantai lurus panjang.
rumput laut pada permen jelly berpengaruh pada Isolasi alginat dari rumput laut coklat dengan
berkurangnya kadar air permen jelly bunga ekstraksi dengan Na2CO3 (Prasetyaningrum dan
rosella. Gugus -OH pada rumput laut lebih sedikit Purbasari, 2002). Alginat merupakan polisakarida
dibanding gugus -OH pada pektin ekstrak bunga hasil ekstraksi rumput laut (Husni et al. 2012,
rosella. Gugus -OH berfungsi untuk mengikat air, Subagan et al. 2020). Dalam industri pangan
sehingga semakin banyak rumput laut yang alginat digunakan sebagai bahan pengemulsi
ditambahkan atau semakin sedikit ekstrak bunga (emulsifier), stabilizer, pembentuk gel, dan bahan
rosella menyebabkan air yang terikat menjadi pengental (Holdt dan Kraan, 2011; Maharani et
lebih sedikit. Hidayat. et al., (Hidayat et al. 2017) al., 2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melaporkan penambahan rumput laut berpengaruh metil ester alginat mampu memperlambat waktu
terhadap kadar air permen jelly kulit manggis leleh es krim karena memiliki sifat yang
yang meningkat namun tidak signifikan Kadar air menghambat proses pencairan kristal-kristal es
permen jelly di atas 20% yang merupakan standar krim. Penambahan rumput laut sebanyak 2%
mutu SNI permen jelly. Hal tersebut kemungkinan mampu memperpanjang waktu leleh es krim
disebabkan kadar air kulit manggis dan rumput sekitar 2,86 menit, yaitu dari semula 11.09 menit
laut sama sama relatif tinggi. Berkurangnya kadar (tanpa rumput laut) menjadi 14.05 menit
air dapat meningkatkan keawetan permen jelly. (Ramadhan et al. 2011). Hasil serupa juga
dilaporkan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Penambahan rumput laut pada permen jelly
Purwasih, et al. (2021) bahwa penambahan 0.2%
berpengaruh sama yaitu meningkatkan kadar abu.
rumput laut dapat memperpanjang waktu leleh
Kadar abu yang meningkat menandakan kadungan
sekitar 4.07 menit, yaitu dari semula 10.23 menit
mineral dalam permen jelly semakin bertambah.
menjadi 14.30 menit.
Mineral yang terkandung dalam rumput laut yaitu
kalsium 186.00 ppm, fosfor 2.76 ppm dan besi Rumput laut memiliki kandungan air yang
2.12 ppm (Hidayat et al. 2017, Insani et al. 2017)). cukup tinggi sehingga sangat berpengaruh
Kandungan karbohidrat rumput laut Eucheuma terhadap produk makanan. Semakin bertambah
cottonii mencapai 63.17% (Kawaroe et al. 2017) kandungan rumput laut maka kadar air meningkat.
hingga 87.99% bk (Wresdiyati et al. 2011) lebih Meningkatnya kadar air bebas dalam suatu produk
besar dibandingkan dengan kulit manggis dan dapat menyebabkan mutu produk lebih cepat
ekstrak bunga rosella, sehingga kadar gula reduksi menurun, karena bakteri, jamur dan mikroba lebih
permen jelly meningkat. Sebaliknya kadar gula mudah berkembang (Pasaribu et al. 2015).
reduksi permen jelly labu kuning menurun karena Penambahan rumput laut berpengaruh nyata
kandungan karbohidrat rumput laut (8.1 gram) (p<0.05) dengan meningkatnya kadar air stick
lebih kecil dari labu kuning (10 gram) dalam 100 ikan Toman (Aryani et al. 2016), dodol mangga
gram bagian yang dapat dimakan (BDD) arum manis (Pasaribu et al. 2015), pempek (As et
(Mahmud et al. 2018). Hidayat, et al., (Hidayat et al. 2015), mie (Murniyati et al. 2010), dan
al. 2017) melaporkan bahwa penambahan rumput kamaboko (Hidayat et al. 2014). Penambahan
laut berpengaruh nyata terhadap naiknya kadar rumput laut pada bakso ikan tidak berpengaruh
serat kasar permen jelly kulit manggis karena nyata terhadap kenaikan kadar air bakso ikan
kadar serat kulit manggis (0.3%) lebih rendah (Rahmawati et al. 2014). Sedangkan penambahan
dibanding dengan kadar serat rumput laut pada cookies kadar air cenderung tetap (Riyanto
(1,95%). Hasil berbeda dilaporkan oleh Insani, et dan Wilakstanti, 2006).
al., (Insani et al. 2017), penambahan rumput laut
Protein merupakan aspek penting dalam
berpengaruh nyata terhadap turunnya kadar serat
rumput laut. Kadar protein rumput laut berbeda-
kasar permen jelly labu kuning. Kadar serat
beda sesuai dengan letak geografi dan lingkungan
rumput laut (1,95%) lebih rendah dibanding kadar
budidaya serta spesiesnya. Kadar protein rumput
serat kasar labu kuning (11,01%) (Purwanto et al.
laut merah (Rhodophyta) lebih tinggi
2013).
dibandingkan rumput laut hijau (Chlorophyta) dan
Rumput laut (alginat) dapat dimanfaatkan rumput laut coklat (Phaeophyta) (Nakhate dan
sebagai penstabil produk es krim. Alginat Van Der Meer, 2021). Rumput merah Eucheuma
merupakan komponen utama getah alga coklat dan cottonii mengandung protein 5.33% (Kawaroe et
merupakan senyawa penting dalam dinding sel. al. 2017). Penambahan tepung rumput laut pada
Secara kimia, alginat adalah konstituen murni stick ikan meningkatkan kadar protein (p<0.05).
561
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
Peningkatan kadar protein tertinggi diperoleh sebesar 0,3% (Mahmud et al. 2018) turut
pada penambahan tepung rumput laut (5%) menyumbang kandungan lemak dalam kombinasi
(Aryani et al. 2016). Penambahan tepung rumput makanan tersebut. Sedangkan penambahan
Kappaphycus alvarezii atau lebih dikenal dengan Eucheuma cottonii pada produk cookies
nama Eucheuma cottonii pada formulasi pempek menyebabkan kadar lemak turun dari 25,27 –
surimi ikan nila cenderung meningkatkan kadar 18.54% bb jika dibandingkan dengan kontrol atau
protein pempek meski tidak berbeda nyata. tanpa penambahan rumput laut. Hal itu diduga
Peningkatan kadar protein tertinggi sebesar 2.51% karena formulasi bahan penyusun cookies
dibanding tanpa penambahan rumput laut kadar memiliki kandungan yang lemak yang tinggi.
protein hanya sebanyak 1.42% (As et al. 2015). (Riyanto dan Wilakstanti, 2006). Sehingga jika
Penambahan rumput laut menyebabkan kadar komposisi rumput laut bertambah dan bahan
protein mie berkurang (p<0.01) (Murniyati et al. penyusun cookies berkurang maka kadar lemak
2010) dan kadar protein cookies juga berurang produk cookies menurun.
(Hidayat et al. 2014). Menurut Prastyawan,
Penambahan rumput laut pada produk dodol
Purwadi dan Radiati (Prastyawan et al. 2015),
mangga arum manis berpengaruh nyata (p<0.05)
kandungan garam yang terdapat pada rumput laut
terhadap kadar abu. Semakin banyak rumput laut
menyebabkan terjadinya denaturasi protein
yang ditambahkan kadar abu semakin meningkat
sehingga kadar proteinnya menjadi berkurang.
(Pasaribu et al. 2015). Penambahan rumput laut
Keunggulan rumput laut adalah memiliki pada pempek dan kamaboko juga berpengaruh
kadar lemak relatif lebih rendah dibanding nyata terhadap kadar abu yang meningkat.
tumbuhan lain, lemak dalam rumput laut juga Penambahan pada cookies menyebabkan kadar
mengandung asam lemak essensial termasuk abu meningkat namun tidak berpengaruh nyata
omega-3 (Nakhate dan Van Der Meer, 2021). (Riyanto dan Wilakstanti, 2006). Sedangkan
penambahan rumput laut dan ikan pada mie
Kadar lemak dalam rumput laut Eucheuma
menyebabkan kadar abu semakin rendah
cottonii adalah 1,03 – 1,47% (Wresdiyati et al.
(Murniyati et al. 2010). Meningkatnya kadar abu
2011, Kawaroe et al. 2017). Penambahan rumput
menandakan mineral dalam produk makanan
laut merah Eucheuma cottonii pada produk mie
tersebut semakin bertambah (Hidayat et al. 2017,
dan kamaboko berpengaruh pada meningkatnya
Insani et al. 2017).
kadar lemak (p < 0.05) (Murniyati et al. 2010,
Hidayat et al. 2014) Kadar lemak rumput laut
Gambar 1 Time line perkembangan penelitian aplikasi rumput laut pada produk pangan
562
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
Tabel 2 Pengaruh penambahan rumput laut terhadap karakteristik kimia dan sensoris pada beberapa jenis makanan
563
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
↑RL→ ↑: kadar air, kadar lemak, kadar ↑RL→ ↑: warna (p < 0.005)
Penambahan rumput laut sebanyak 10, serat kasar, kadar yodium (p < 0.05) ↑RL→ ↓: rasa
Mie Murniyati et al. 2010
20, 30 dan 40% ↑RL→ ↓: kadar abu, protein (p < 0.05) aroma, tekstur (cenderung
tetap)
↑RL→ ↑: kadar air, kadar abu, kadar
↑RL→ ↑: rupa/kenampakan,
protein, kadar lemak dan kadar serat kasar
Penambahan rumput laut 0, 5, 10, dan aroma, rasa dan tekstur (p <
Kamaboko (p < 0.05) Hidayat et al. 2014
15% dari berat daging lumat ikan patin 0.005)
↑RL→ ↓: -
↑RL→ ↓: -
↑RL→ ↑: kadar abu, kadar serat kasar dan
Penambahan tepung dari ampas agar-
serat makanan ↑RL→ ↑: -
agar kertas (rumput laut) sebanayak 0,
Cookies ↑RL→ ↓: kadar protein, kadar lemak ↑RL→ ↓: warna, rasa, aroma, (Riyanto dan Wilakstanti, 2006)
10, 20, 30,40 dan 50% dari 100gr
kadar air cenderung tetap tekstur
tepung terigu
↑RL→ ↑: memperpanjang/memperlambat
Penambahan alginat pada es krim
Es krim waktu leleh es krim - Ramadhan et al. 2011
sebesar (1, 2, 3 dan 4) %
↑RL→ ↑: serum insulin, morphological
Menambahkan rumput laut 1% dari
Lengerhans dan ekspresi insulin, serat
Beras analog komposisi beras analog mocaf, jagung, - Firdausia et al. 2021
↑RL→ ↓: -
kacang polong
↑RL→ ↑: kolesterol digesta, berat sekum
(p < 0.01)
Penambahan tepung rumput laut ↑RL→ ↑: HDL
Ransum - Astawan et al. 2005
(perlakuan TRL: 1, 5 dan 10%), ↑RL→ ↓: total kolesterol, LDL,
trigliserida, indeks atherogenik (p < 0.01)
564
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
Jika dipadukan dengan bahan makanan lain, baru diujicoba pada tikus percobaan, namun hasil
rumput laut akan menyumbang serat pangan yang penelitian ini dapat diaplikasikan ke manusia
cukup tinggi. Rumput laut merah Eucheuma dengan beberapa modifikasi.
cottonii mengandung serat pangan sebanyak
Tempe merupakan makanan yang sangat
81.94% bk, yang terdiri dari 38.77% serat pangan
familiar dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat
larut dan 43.17% serat pangan tidak larut
Indonesia, mulai dari anak-anak, dewasa hingga
(Wresdiyati et al. 2011). Serat pangan berperan
orang tua. Kandungan nilai gizi dari tempe cukup
dalam proses pencernaan dalam tubuh,
tinggi, namun tidak dengan yodiumnya.
kekurangan serat berakibat pada timbulnya
Monikasari. et al. (2021) melakukan penelitian
beberapa penyakit berbahaya seperti diabetes
fortifikasi yodium pada tempe dengan perlakuan
melitus dan penyakit jantung koroner (Aryani et
menambahkan rumput laut hingga 10%.
al. 2016). Soviana dan Maenasari (Soviana, E.,
Penambahan rumput laut menghasilkan kadar
Maenasari 2019) melaporkan bahwa terdapat
yodium tempe yang berbeda nyata. Semakin
hubungan antara kadar glukosa darah dan asupan
banyak rumput laut yang ditambahkan kadar
serat pasien penderita diabetes melitus tipe 2,
yodium semakin meningkat.
dimana asupan serat semua pasien/subjek
penelitian tergolong rendah. Penambahan serat Pengaruh penambahan rumput laut terhadap
pangan rumput laut Eucheuma cottonii juga sifat sensori produk pangan
berpengaruh nyata (p<0.05) pada meningkatnya Analisis organoleptik atau uji sensori adalah
kadar serat pada produk dodol (Meiyasa dan pengujian dengan menggunakan indera manusia
Tarigan, 2020), pempek (As et al. 2015), mie sebagai alat penerimaan terhadap suatu produk.
(Murniyati et al. 2010), stick ikan (Aryani et al. Parameter uji sensori adalah kenampakan, warna,
2016) dan kamaboko (Hidayat et al. 2014). tekstur aroma, rasa dan kualitas keseluruhan yang
Kandungan serat pada rumput laut yang dinilai oleh panelis secara subjektif berdasarkan
cukup tinggi juga mendorong Firdausia, et al. tingkat kesukaan terhadap sampel uji (Seveline et
(2021) untuk menambahkannya pada beras al. 2021). Sifat sensori pada produk makanan
analog. Beras analog dengan komposisi campuran dengan penambahan rumput laut menunjukkan
mocaf (tepung singkong modifikasi) 71%, jagung hasil yang berbeda. Pada permen jelly kulit
21%, kacang polong/gude 7%, ditambah rumput manggis rasa, tekstur dan nilai keseluruhan
laut 1%. Beras analog tersebut diujicoba pada meningkat, namun skor warna berkurang. Rasio
tikus percobaan untuk mengetahui pengaruhnya terbaik pada perbandingan 50% kulit manggis dan
terhadap diabetes pada tikus. Serat yang 50% rumput laut yang menghasilkan permen jelly
terkandung dalam rumput laut bersama dengan berwarna merah keunguan, kenyal teksturnya dan
serat pada mocaf dan jagung dapat menyebabkan rasanya manis serta dapat diterima oleh panelis
indeks glikemik (GI) rendah sehingga membantu secara umum (Hidayat et al. 2017). Dalam hal
dalam mengatur kadar glukosa darah (Firdausia et tekstur, hasil yang sama diperoleh pada permen
al. 2021). Kandungan serat pada rumput laut juga jelly kulit manggis dan labu kuning. Sedangkan
bermanfaat agar terhindar dari penyakit tekstur pada permen jelly bunga rosella berkurang.
kardiovaskuler atau penyakit jantung. Astawan et Warna, aroma dan rasa pada permen jelly bunga
al, (2005) melaporkan bahwa penambahan tepung rosella dan labu kuning menunjukkan nilai
rumput laut dapat menurunkan kolesterol darah menurun (Insani et al. 2017, Rahadian et al. 2017).
tikus percobaan dari strain Sprague-Dawley. Rumput laut mengandung pigmen yang
Penambahan tepung rumput laut pada ransum mempengaruhi warna, rasa dan aroma rumput laut
tikus hiperkolesterolemia meningkatkan berat juga cukup kuat yang tidak selalu dapat diterima
sekum tikus. Sekum merupakan bagian usus oleh semua orang. Pigmen yang mempengaruhi
berbentuk kantong yang dilalui sisa makanan. warna pada rumput laut hijau (Chlorophyceae)
Bertambah beratnya sekum tikus karena adanya adalah pigmen klorofil a, klorofil b dan karotenoid
serat pangan yang dikonsumsi melakukan (siponaxantin, siponein, lutein, violaxantin, dan
pengikatan senyawa organik seperti lemak, zeaxantin). Klorofil a, klorofil c dan karotenoid
kelosterol dan asam empedu. Sehingga dapat (fukoxantin, violaxantin, zeaxantin) terdapat pada
menurunkan kolesterol total, LDL, trigliserida dan pada rumput laut coklat (Phaeophyceae). Klorofil
indeks atherogenik. Dimana 65% komponen LDL a, klorofil d, dan fikobiliprotein merupakan
merupakan kolesterol yang dapat memicu pigmen utama yang terkandung dalam rumput
penyakit jantung koroner. Walaupun penelitian
565
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
laut merah (Rhodophyceae) (Merdekawati, W. sehingga memiliki rasa maupun nilai gizi yang
and Susanto 2009, Hidayat et al. 2018). Rumput beragam. Sumber daya rumput laut yang
pada kondisi segar memiliki bau agak amis melimpah dan manfaat yang dimilikinya sudah
(Hidayat, et al., 2018) yang dapat dihilangkan selayaknya rumput laut dimasukkan menjadi
dengan merendamnya pada larutan kalsium menu makanan sehari-har sebagai pelengkap
klorida. Rumput laut juga mempunyai aroma air bahkan pengganti makanan yang sudah ada seperti
laut yang khas yang dapat ditutupi atau dinetralisir nasi, roti dan sebagainya. Ragam makanan
dengan penambahan essens buah (Alamsyah et al. nusantara dari sabang sampai merauke membuka
2013). peluang rumput laut sebagai substitusi maupun
komplementer makanan untuk diteliti lebih lanjut.
Kandungan serat pada rumput laut
Penambahan rumput laut pada makanan
mempengaruhi kadar abu yang secara tidak
meningkatkan kadar air yang cukup signifikan
langsung berpengaruh pada warna produk. Dalam
sehingga berpengaruh pada penurunan masa
beberapa kasus, penambahan rumput laut justru
simpan. Selain pengaruh pada karakteristik dan
menurunkan penerimaan sensori konsumen,
proksimat makanan, disarankan pada penelitian
seperti pada stick ikan, kenampakan dan aroma
selanjutnya dilakukan uji penyimpanan atau
menjadi berkurang (Aryani et al. 2016). Bahkan
keawetan produk makanan. Peluang pemanfaatan
pada produk dodol, tempe, pempek dan cookies
rumput laut sebagai produk pangan masih terbuka
semua karakteristik sensori warna, aroma, rasa
lebar karena perkembangan penelitian saat ini
dan tekstur menurun namun masih dalam batas
hanya sebagian kecil aplikasi pemanfaatan rumput
diterima oleh konsumen (As et al., 2015;
laut sebagai bahan pangan. Hasil penelitian yang
Monikasari et al., 2021; Pasaribu et al., 2015;
berkualitas dapat meningkatkan kepercayaan
Riyanto dan Wilakstanti, 2006). Pada produk mie,
masyarakat untuk mengkonsumsi rumput laut
hanya nilai rasa yang menurun, sementara aroma
sebagai bahan pangan. Penelitian dan
dan tekstur cenderung tetap. Walaupun demikian,
pengembangan produk turunan atau produk
penambahan rumput laut dapat meningkatkan
setengah jadi rumput laut seperti alginat, tepung
penerimaan konsumen seperti pada kamaboko;
rumput laut, karaginan perlu dilakukan untuk
rupa/kenampakan, aroma, rasa dan tekstur
meningkatkan nilai tambah rumput laut.
semuanya meningkat (Hidayat et al. 2014). Pada
Diperlukan kolaborasi penelitian dari berbagai
stik ikan, warna, rasa dan kerenyahan meningkat
sektor pemangku kepentingan mulai dari pelaku
(Aryani et al. 2016). Sedangkan pada produk mie,
usaha, pemerintah, peneliti dan akademisi untuk
hanya rasa saja yang menurun (Murniyati et al.
lebih mengoptimalkan potensi rumput laut
2010).
Indonesia agar bernilai tambah tinggi dan
Secara umum penambahan rumput laut pada berkelanjutan.
produk makanan dapat meningkatkan kandungan
nutrisi, disisi lain beberapa hasil penelitian dapat KESIMPULAN
menurunkan karakteristik organoleptik makanan Penelitian tentang pemanfaatan rumput laut
tersebut. Sehingga dalam menambahkan rumput sebagai bahan makanan telah berkembang sejak
laut perlu memperhatikan jenis rumput laut, tahun 2005. Sebagian besar penelitian bertema
komposisi rasio rumput laut dan bahan-bahan penambahan rumput laut pada makanan. Makanan
penyusun makanan. Tantangan yang patut tersebut adalah bakso ikan, dodol, tempe, pempek,
dipecahkan adalah penambahan rumput laut pada permen jelly, stik ikan, mie dan cookies.
produk makanan adalah beberapa konsumen Penambahan rumput berpengaruh pada
kurang menyukai efek/pengaruh sensori pada meningkatnya kandungan nutrisi makanan. Kadar
makanan. protein, kadar yodium dan kadar serat meningkat.
Arah Penelitian Masa Depan Serat pada rumput laut mampu memperpanjang
Penelusuran penelitian tentang pemanfaatan waktu leleh es krim serta dapat menurunkan kadar
rumput laut sebagai bahan pangan telah kolesterol. Penambahan rumput laut cenderung
menemukan artikel tentang penambahan rumput menurunkan karakteristik sensori yang
laut pada produk makanan serta penambahan mempengaruhi penerimaan konsumen. Rasa dan
bahan lain pada produk rumput laut. Diduga aroma adalah parameter yang paling terpengaruh.
peneliti lebih tertarik untuk melakukan kombinasi Komposisi rasio penambahan rumput laut dapat
bahan rumput laut dengan produk pangan lain meningkatkan kandungan gizi makanan tanpa
mengurangi kesukaan konsumen.
566
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
567
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
cottonii) Sebagai Bahan Tambahan dalam Meiyasa, F., and N. Tarigan. 2020. Pemamfaatan
Pengolahan Kamaboko Ikan Patin Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp.)
(Pangasius hpopthalmus). Jurnal Perikanan Sebagai Sumber Kalsium Dalam Pembuatan
dan Kelautan 19(2):33–41. Stik Rumput Laut. Jurnal Teknologi
Hidayat, T., N. Nurjanah, M. Nurilmala, and E. Pertanian Andalas 24(1):67–76.
Anwar. 2018. Karakterisasi Rumput Laut Merdekawati, W. and Susanto, A. B. 2009.
Tropika dari Kepulauan Seribu sebagai Kandungan dan Komposisi Pigmen Rumput
Sumber Bahan Baku Kosmetik. CR Journal Laut Serta Potensinya untuk Kesehatan.
4(2):49–62. Squalen 4(2):41–47.
Holdt, S. L., and S. Kraan. 2011. Bioactive Monikasari, N. N. T., I. B. Wayan Gunam, and N.
Compounds in Seaweed: Functional Food W. Wisaniyasa. 2021. Pemanfaatan Tepung
Applications and Legislation. Journal of Rumput Laut Gracilaria sp. pada Tempe
Applied Phycology 23:543–597. sebagai Alternatif Pangan Sumber Yodium.
Husni, A., Subaryono, Y. Pranoto, Tazwir, and Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Ustadi. 2012. Pengembangan Metode Kelautan dan Perikanan 16(1):53–61.
Ekstraksi Alginat dari Rumput Laut Murniyati, M., S. Subaryono, and I. Hermana.
Sargassum sp. sebagai Bahan Pengental. 2010. Pengolahan Mie yang Difortifikasi
Agritech 32(1):1–8. dengan Ikan dan Rumput Laut sebagai
Insani, D., N. Herawati, and E. Rossi. 2017. Sumber Protein, Serat Kasar, dan Iodium.
Pemanfaatan Labu Kuning dalam Nakhate, P., and Y. Van Der Meer. 2021. A
Pembuatan Permen Jelly dengan systematic review on seaweed functionality:
Penambahan Rumput Laut. Jom FAPERTA a sustainable bio-based material.
5(2):1–11. Sustainability 13(11):6174.
Irasari, N., A. Diharmi, S. W. Sidauruk, and F. Nilsson, A. E., K. Bergman, L. P. Gomez Barrio,
Sinurat. 2022. Identifikasi Komponen E. M. Cabral, and B. K. Tiwari. 2022. Life
Bioaktif dan Aktifitas Antibakteri Ekstrak cycle assessment of a seaweed-based
Kasar Rumput Laut Merah (Eucheuma biorefinery concept for production of food,
spinosum) 14(1):9–15. materials, and energy. Algal Research
Kawaroe, M., S. Salundik, R. Wahyudi, and D. F. 65(September 2021):102725.
Lestari. 2017. Comparison of Biogas Pasaribu, H. U., A. Ali, and F. Hamzah. 2015.
Productionfrom Macroalgae Eucheuma Pemanfaatan Mangga Arum Manis dalam
cottonii in Anaerobic Degradation under Pembuatan Dodol dengan Perbedaan
Different Salinity Conditions 35(3):344– Konsentrasi Tepung Ketan dan Rumput
351. Laut. Jom Faperta 2(2):1–16.
MacArtain, P., C. I. R. Gill, M. Brooks, R. Peñalver, R., J. M. Lorenzo, R. A. Amarowicz, G.
Campbell, and I. R. Rowland. 2007. Ros, M. Pateiro, and G. Nieto. 2020.
Nutritional value of edible seaweeds. Seaweeds as a Functional Ingredient for a
Nutrition Reviews 65(12):535–543. Healthy Diet. Marine Drugs 18(31):1–27.
Maharani, A. A., A. Husni, and N. Ekantari. 2017. Prasetyaningrum, A., and A. Purbasari. 2002.
Karakteristik Natrium Alginat Rumput Laut Ekstraksi Alginate Dari Rumput Laut Dan
Cokelat Sargassum fluitans dengan Metode Aplikasinya Pada Industri. Reaktor 6(2):63–
Ekstraksi yang Berbeda. Jurnal Pengolahan 67.
Hasil Perikanan Indonesia 20(3):478–487. Prastyawan, F., Purwadi, and Lilik Eka Radiati.
Mahmud, M. K., Hermana, Nazarina, M. S, N. A. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung
Zulfianto, Muhayatun, A. B. Jahari, D. Rumput Laut Terhadap Kualitas Fisik Dan
Permaesih, F. Ernawati, Rugayah, Haryono, Organoleptik Dodol Susu. Jurnal Repository
S. Prihatini, I. Raswanti, R. Rahmawati, D. Fakultas Peternakan Universitas
S. P, Y. Permanasari, U. Fahmida, A. Brawijaya:1–11.
Sulaeman, N. Andarwulan, Atmarita, Purwanto, C. Chrisandy, D. Ishartani, and Dimas
Almasyhuri, N. Nurjanah, N. I. S, G. Rahadian. 2013. Kajian Sifat Fisik dan
Sianturi, E. Prihastono, and L. Marlina. Kimia Tepung Labu Kuning (Cucurbita
2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. maxima) dengan Perlakuan Blanching dan
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
568
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570
569