Anda di halaman 1dari 13

Agrointek Volume 17 No 3 September 2023: 557-570

Perkembangan penelitian aplikasi rumput laut sebagai bahan pangan di


Indonesia: tinjauan literatur

Amin Pamungkas*, Bakti Berlyanto Sedayu, Arif Rahman Hakim, Putri Wullandari,
Ahmat Fauzi, Toni Dwi Novianto

Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, BRIN, Gunung Kidul, Indonesia

Article history ABSTRACT


Diterima: Seaweed contains high dietary fiber and low fat, which is beneficial for
17 Agustus 2022 health. The content of omega-3 and its antioxidants supports public
Diperbaiki: awareness of a healthy lifestyle. This review paper aims to investigate the
24 Oktober 2022 research progress of seaweed as food in Indonesia. The research progress
Disetujui: in this study focus on seaweed addition to food and its effect on the chemical
3 Januari 2023
and organoleptic characteristics. Seaweed research as food has been
developed. As one of the seaweed producers, Indonesia needs to increase
Keyword
seaweed use to increase seaweed value and provide sustainable, nutritious
food;
research progress; food. Food that can combine with seaweed is dodol, jelly candy, fish sticks,
seaweed; pempek, tempeh, and fish balls. The addition of seaweed to food increases
sensory protein, water, iodine, and fiber. Seaweed fiber content can decrease
cholesterol levels and help regulate blood glucose levels which can prevent
cardiovascular disease. Aroma and flavor are sensory properties strongly
affected by seaweed in food. The seaweed addition has to consider the
sensory properties that determine consumer acceptance. The suitable
composition of seaweed addition to food can improve nutrition and
consumer acceptance.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

*
Penulis korespondensi
Email : pamungkas.nima@gmail.com
DOI 10.21107/agrointek.v17i3.16484
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

polycystum, Sargassum siliquossum, Turbinaria


PENDAHULUAN ornata dan Turbinaria conoides. Gracillaria sp.
Pertumbuhan populasi global dan perubahan dan Eucheuma sp. dari kelompok rumput laut
iklim merupakan sebuah tantangan dalam merah (Rhodophyta) yang merupakan spesies
penyediaan pangan tanpa menyebabkan pengaruh rumput laut yang dikembangkan dan menjadi
pemanasan global. Rumput laut merupakan program revitalisasi perikanan budidaya.
sumber daya hayati laut yang dapat diproduksi Teknologi budidaya yang cukup sederhana,
secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. praktis, murah dan mudah diaplikasikan
Rumput laut dapat diolah menjadi bahan pangan menyebabkan rumput laut jenis Eucheuma sp.
dan non pangan (Nakhate dan Van Der Meer, cepat berkembang di masyarakat (Hendrawati
2021). Rumput laut mengandung serat, vitamin 2016). Eucheuma spinosum teridentifikasi
dan mineral essensial yang tinggi. Mineral yang memiliki zat bioaktif seperti flavonoid, alkaloid,
terkandung dalam rumput laut seperti kalsium, steroid, dan saponin (Irasari et al. 2022). Senyawa
yodium, zat besi dan zinc merupakan mineral yang 3-(3-methoxyphenyl) propanal yang terkandung
diperlukan oleh tubuh manusia, sehingga rumput dalam rumput laut ini memiliki aktivitas
laut dapat untuk diolah menjadi berbagai produk antibakteri, senyawa/zat tersebut juga terdeteksi
pangan. Konsumsi rumput secara teratur dapat pada kedelai.
mendukung pola hidup sehat (MacArtain et al. Alternatif pencegahan penyakit metabolisme
2007). seperti diabetes, alzheimer dan struk dilaporkan
Konsumsi rumput laut dapat memenuhi dapat menggunakan antioksidan alami dari
kebutuhan pangan fungsional yang mengandung pangan fungsional laut (Damongilala et al. 2021).
serat, asam lemak tak jenuh dan antioksidan Antioksidan adalah senyawa yang dapat
(Sanger et al. 2018). Untuk memenuhi mencegah atau menghambat inisiasi reaksi
kebutuhannya, China mengimpor rumput laut dan autooksidasi atau reaksi berantai
alga layak konsumsi manusia sebanyak 146,028 pengoksidasi/radikal bebas (Gazali et al. 2018,
ribu ton pada tahun 2016 (FAO 2018). Bashar et al. 2019). Rumput laut sebagai sebagai
Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan salah satu sumber antioksidan alami mengandung
telah dilakukan di berbagai negara. Jepang, Korea enyawa bioaktif seperti karotenoid, fenol, vitamin
dan Cina merupakan negara pengkonsumsi dan mineral (Dwimayasanti 2018). Salah satu
rumput laut dalam beragam olahan pangan. Kandungan senyawa fenolik dalam rumput laut
Sebagai contoh di Jepang rumput laut diolah Sargassum sp. memberikan efek aktivitas
menjadi Nori, Wakame, Kombu, dan Dulse. Nori antioksidan yang kuat (Gazali et al. 2018).
terbuat dari rumput laut Porphyra/Pyropia spp, Senyawa fenolik dilaporkan terdapat pada rumput
Kombu dari rumput laut Laminaria/Saccarina spp laut Padina minor dan Turbinaria conoide
dan Wakame dari rumput laut Undaria spp. (Diachanty et al. 2017).
(Peñalver et al. 2020). Meskipun di masyarakat telah berkembang
Lalu, bagaimana dengan pemanfaatan pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan,
rumput laut sebagai produk pangan di Indonesia? namun belum adanya kajian yang komprehensif
Mengingat saat ini Indonesia merupakan salah terkait produk olahan rumput laut. Sehingga
satu produsen rumput laut terbesar di kawasan diperlukan informasi terkait pengaruh
Asia setelah China (Nilsson et al. 2022), bahkan di penambahan rumput laut pada makanan tertentu
dunia. Pada tahun 2015 Indonesia berkontribusi sertakomposisi rumput laut yang tepat sesuai
hampir 38% sebesar 11,269 juta ton, sementara dengan kesukaan konsumen. Penulisan makalah
China 47% (13,925 juta ton) dari produksi global tinjauan literatur ini bertujuan untuk
(FAO 2018). Sedangkan produksi rumput laut menginvestigasi perkembangan riset tentang
Indonesia pada tahun 2019 sebesar 9,962 juta ton, pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan di
angka produksi kedua terbesar setelah China yang Indonesia. Fokus penulisan pada pemanfaatan
mampu memproduksi rumput laut sebesar 20,296 rumput laut sebagai bahan pangan dan
juta ton (Cai et al. 2021). Rumput laut yang pengaruhnya terhadap karakteristik kimia dan
berada di perairan Indonesia adalah kelompok organoleptik.
rumput laut coklat meliputi Laminaria, Dyctyota
apiculata, Hydroclathrus clathrus, Padina
australis, Sargassum aqulifolium, Sargassum

558
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

METODE dokumen diperoleh 7 dokumen yang mewakili


dari hasil penelusuran database scopus.
Penelusuran literatur dilakukan pada bulan
April hingga Mei 2022 menggunakan database Penelusuran menggunakan fitur database
Scopus dan Science and Technology Index Sinta ‘Article GS’ dengan kata kunci pemanfaatan
(SINTA). Istilah penelusuran yang digunakan rumput laut dan pengolahan rumput laut diperoleh
untuk menemukan penelitian tentang pemanfaatan 302 dokumen. Pemilahan menggunakan kriteria
rumput laut sebagai bahan pangan di Indonesia (1) subjek/judul/tema pangan diperoleh 53
dalam data base Scopus adalah ‘seaweed AND for dokumen, (2) artikel jurnal diperoleh 42 dokumen.
AND food’, dengan pembatasan negara/teritorial Terdapat artikel yang tidak dapat diperoleh full
di Indonesia, bidang subjek ‘Agricultural and text sebanyak 7 dokumen sehingga sebanyak 35
Biological Sciences’ dan tipe dokumen berupa dokumen yang dipilah secara manual berdasarkan
artikel Jurnal. Istilah penelusuran lain yang judul, abstrak hingga isinya secara garis besar.
digunakan adalah ‘seaweed AND for AND food Terdapat 1 (satu) dokumen duplikasi, 1 (satu)
AND in AND indonesia’ dan ‘seaweed AND food dokumen tinjauan literatur, 1 (satu) dokumen
AND Indonesia’. tentang kemasan pangan dan 15 dokumen
pengabdian masyarakat yang berisi pembahasan
Penelusuran literatur pada database Sinta
tentang pengolahan atau pemanfaatan rumput laut
menggunakan istilah penelusuran ‘pemanfaatan
pada kelompok masyarakat tanpa pembahasan
rumput laut untuk pangan’ atau ‘pemanfaatan
tentang pengaruh rumput laut terhadap makanan.
rumput laut untuk makanan’ diperoleh hasil artikel
Terdapat 2 (dua) artikel yang kurang eligible
yang membahas makanan secara umum,
untuk digunakan dalam tulisan ini, sehingga
sedangkan artikel yang membahas makanan
tersisa 15 dokumen.
secara khusus seperti permen tidak diperoleh,
sehingga digunakan istilah penelusuran dalam Dokumen hasil penelusuran dari database
penelitian ini adalah ‘pemanfaatan rumput laut’. scopus sebanyak 7 (tujuh) dokumen dan sinta
Selain itu digunakan istilah penelusuran dipadukan menjadi 22 dokumen seperti
‘pengolahan rumput laut’ untuk memperoleh ditunjukan pada Tabel 1. Berdasarkan hasil
artikel yang masih terkait namun tidak dapat penelusuran yang ditunjukkan pada Gambar 1,
ditemukan dengan istilah ‘pemanfaatan rumput penelitian rumput laut sebagai bahan makanan
laut’. Tahun publikasi pada penelusuran literatur telah dimulai sejak tahun 2005, Astawan et al.
tidak dibatasi untuk menjaring lebih banyak (2005) melakukan penelitian penambahan rumput
informasi. laut sebagai ransum untuk tikus percobaan.
Rumput laut yang paling banyak digunakan adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN Eucheuma cottonii sebagai bahan penelitian.
Berdasarkan hasil penelusuran database Rumput lain jenis lainnya adalah Caulerpa
scopus dengan kata kunci seaweed for food racemosa, Gellidium, Ulva lactuca, Gracilaria,
diperoleh 4526 dokumen. Pada pembatasan pada Turbinaria sp. Lokasi penelitian tersebar dari
artikel jurnal diperoleh 3371 dokumen, kemudian pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Penentuan
pembatasan subjek penelitian rumput laut sebagai lokasi penelitian jika tidak disebutkan secara
bahan makanan diperoleh 49 dokumen. Pencarian langsung dalam naskah, maka lokasi diambil dari
menggunakan kata kunci seaweed for food in afiliasi penulis koresponden. Secara garis besar
Indonesia diperoleh 87 dokumen. Dengan penelitian mengenai pemanfaatan rumput laut
menggunakan kriteria eksklusi yang sama sebagai bahan pangan terbagi menjadi dua topik.
diperoleh 24 dokumen. Dokumen hasil Topik pertama penelitian tentang penambahan
penelusuran tersebut dipilah lagi berdasarkan rumput laut pada makanan seperti permen jelly,
duplikasi, judul, abstrak dan isinya. Judul yang mie, bakso dan tempe. Topik tersebut
termasuk dalam kriteria adalah tentang mendominasi sebagian besar penelitian tentang
pemanfaatan atau pengolahan rumput laut secara rumput laut sebagai bahan pangan. Sedangkan
langsung menjadi makanan. Masih banyak hasil topik kedua adalah penambahan bahan atau zat
pencarian dengan judul berisikan budidaya, sistem lain terhadap olahan makanan berbahan dasar
informasi, rantai pasok dan karakterisasi rumput rumput laut seperti stik, kerupuk dan lembaran
laut. Selain itu terdapat 9 artikel yang tidak dapat sayur.
diperoleh full text secar utuh. Hasil pemilahan

559
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

Tabel 1 Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pangan

Jenis Jenis Rumput Kelompok Rumput


Lokasi Pustaka
Makanan Laut Laut
Permen jelly Eucheuma cottonii Rhodophyta Riau Hidayat et al. 2017
Permen jelly Eucheuma cottonii Rhodophyta Riau Rahadian et al. 2017
Permen jelly - - Riau Insani et al. 2017
Palangkara
Stick ikan Eucheuma cottonii Rhodophyta Aryani et al. 2016
ya
Stik rumput Meiyasa dan
- - Sumba
laut Tarigan, 2020
Dodol - - Riau Pasaribu et al. 2015
Rahmawati et al.
Bakso ikan Eucheuma cottonii Rhodophyta Samarinda
2014
Monikasari et al.
Tempe Gracilaria sp Rhodophyta Bali
2021
Kappaphycus
Pempek Rhodophyta Palembang As et al. 2015
alvarezii
Murniyati et al.
Mie Eucheuma cottonii Rhodophyta Jakarta
2010
Kamaboko Eucheuma cottonii Rhodophyta Riau Hidayat et al. 2014
Riyanto dan
Cookies - - Bogor
Wilakstanti, 2006
Anggraeni et al.
Agar Gracilaria Rhodophyta Purwokerto
2010
Ransum Eucheuma cottonii Rhodophyta Bogor Astawan et al. 2005
Beras analog Eucheuma cottonii Rhodophyta Yogyakarta Firdausia et al. 2021
gelidium sp. dan Rhodophyta dan
Nori Bogor Erniati et al., 2018
ulva lactuca Chlorophyta
Caulerpa Dewi dan
Yogurt Chlorophyta Semarang
racemosa Purnamayati 2021
Stick rumput Sumartini et al.
- - Riau
laut 2021
Kerupuk - - Samarinda Asikin et al. 2019
Vegetable
Eucheuma cottoni Rhodophyta Padang Yenrina et al. 2016
leather
Vegetable
Eucheuma cottoni Rhodophyta Padang Yenrina et al. 2015
leather
Ramadhan et al.
Es krim Turbinaria sp Phaeophyta Samarinda
2011

jelly. Masing-masing berbahan dasar kulit


Penelitian tentang pemanfaatan rumput laut
manggis (Hidayat et al. 2017), labu kuning (Insani
sebagai bahan pangan terdiri berdasarkan
et al. 2017) dan bunga rosella (Rahadian et al.
bentuknya olahan dari rumput laut dapat berupa
2017). Rumput laut yang digunakan adalah
makanan dan minuman. Fokus penulisan makalah
Eucheuma cottonii dengan rasio yang berbeda-
ini pada pemanfaatan rumput laut sebagai
beda.
makanan dan pengaruhnya terhadap karakteristik
kimia dan organoleptik. Insani, et al., (Insani et al. 2017) melaporkan
Pengaruh penambahan rumput laut terhadap bahwa penambahan rumput laut pada permen jelly
karakteristik kimia produk pangan berpengaruh pada berkurangnya kadar air permen
jelly labu kuning. Karen kadar air labu kuning
Berdasarkan Tabel 2. terdapat tiga penelitian (86.6%) lebih tinggi dibanding kadar air rumput
tentang penambahan rumput laut pada permen laut (13,9%). Rahadian, et al., (Rahadian et al.

560
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

2017) juga melaporkan bahwa penambahan asam uronat, tersusun dalam rantai lurus panjang.
rumput laut pada permen jelly berpengaruh pada Isolasi alginat dari rumput laut coklat dengan
berkurangnya kadar air permen jelly bunga ekstraksi dengan Na2CO3 (Prasetyaningrum dan
rosella. Gugus -OH pada rumput laut lebih sedikit Purbasari, 2002). Alginat merupakan polisakarida
dibanding gugus -OH pada pektin ekstrak bunga hasil ekstraksi rumput laut (Husni et al. 2012,
rosella. Gugus -OH berfungsi untuk mengikat air, Subagan et al. 2020). Dalam industri pangan
sehingga semakin banyak rumput laut yang alginat digunakan sebagai bahan pengemulsi
ditambahkan atau semakin sedikit ekstrak bunga (emulsifier), stabilizer, pembentuk gel, dan bahan
rosella menyebabkan air yang terikat menjadi pengental (Holdt dan Kraan, 2011; Maharani et
lebih sedikit. Hidayat. et al., (Hidayat et al. 2017) al., 2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melaporkan penambahan rumput laut berpengaruh metil ester alginat mampu memperlambat waktu
terhadap kadar air permen jelly kulit manggis leleh es krim karena memiliki sifat yang
yang meningkat namun tidak signifikan Kadar air menghambat proses pencairan kristal-kristal es
permen jelly di atas 20% yang merupakan standar krim. Penambahan rumput laut sebanyak 2%
mutu SNI permen jelly. Hal tersebut kemungkinan mampu memperpanjang waktu leleh es krim
disebabkan kadar air kulit manggis dan rumput sekitar 2,86 menit, yaitu dari semula 11.09 menit
laut sama sama relatif tinggi. Berkurangnya kadar (tanpa rumput laut) menjadi 14.05 menit
air dapat meningkatkan keawetan permen jelly. (Ramadhan et al. 2011). Hasil serupa juga
dilaporkan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Penambahan rumput laut pada permen jelly
Purwasih, et al. (2021) bahwa penambahan 0.2%
berpengaruh sama yaitu meningkatkan kadar abu.
rumput laut dapat memperpanjang waktu leleh
Kadar abu yang meningkat menandakan kadungan
sekitar 4.07 menit, yaitu dari semula 10.23 menit
mineral dalam permen jelly semakin bertambah.
menjadi 14.30 menit.
Mineral yang terkandung dalam rumput laut yaitu
kalsium 186.00 ppm, fosfor 2.76 ppm dan besi Rumput laut memiliki kandungan air yang
2.12 ppm (Hidayat et al. 2017, Insani et al. 2017)). cukup tinggi sehingga sangat berpengaruh
Kandungan karbohidrat rumput laut Eucheuma terhadap produk makanan. Semakin bertambah
cottonii mencapai 63.17% (Kawaroe et al. 2017) kandungan rumput laut maka kadar air meningkat.
hingga 87.99% bk (Wresdiyati et al. 2011) lebih Meningkatnya kadar air bebas dalam suatu produk
besar dibandingkan dengan kulit manggis dan dapat menyebabkan mutu produk lebih cepat
ekstrak bunga rosella, sehingga kadar gula reduksi menurun, karena bakteri, jamur dan mikroba lebih
permen jelly meningkat. Sebaliknya kadar gula mudah berkembang (Pasaribu et al. 2015).
reduksi permen jelly labu kuning menurun karena Penambahan rumput laut berpengaruh nyata
kandungan karbohidrat rumput laut (8.1 gram) (p<0.05) dengan meningkatnya kadar air stick
lebih kecil dari labu kuning (10 gram) dalam 100 ikan Toman (Aryani et al. 2016), dodol mangga
gram bagian yang dapat dimakan (BDD) arum manis (Pasaribu et al. 2015), pempek (As et
(Mahmud et al. 2018). Hidayat, et al., (Hidayat et al. 2015), mie (Murniyati et al. 2010), dan
al. 2017) melaporkan bahwa penambahan rumput kamaboko (Hidayat et al. 2014). Penambahan
laut berpengaruh nyata terhadap naiknya kadar rumput laut pada bakso ikan tidak berpengaruh
serat kasar permen jelly kulit manggis karena nyata terhadap kenaikan kadar air bakso ikan
kadar serat kulit manggis (0.3%) lebih rendah (Rahmawati et al. 2014). Sedangkan penambahan
dibanding dengan kadar serat rumput laut pada cookies kadar air cenderung tetap (Riyanto
(1,95%). Hasil berbeda dilaporkan oleh Insani, et dan Wilakstanti, 2006).
al., (Insani et al. 2017), penambahan rumput laut
Protein merupakan aspek penting dalam
berpengaruh nyata terhadap turunnya kadar serat
rumput laut. Kadar protein rumput laut berbeda-
kasar permen jelly labu kuning. Kadar serat
beda sesuai dengan letak geografi dan lingkungan
rumput laut (1,95%) lebih rendah dibanding kadar
budidaya serta spesiesnya. Kadar protein rumput
serat kasar labu kuning (11,01%) (Purwanto et al.
laut merah (Rhodophyta) lebih tinggi
2013).
dibandingkan rumput laut hijau (Chlorophyta) dan
Rumput laut (alginat) dapat dimanfaatkan rumput laut coklat (Phaeophyta) (Nakhate dan
sebagai penstabil produk es krim. Alginat Van Der Meer, 2021). Rumput merah Eucheuma
merupakan komponen utama getah alga coklat dan cottonii mengandung protein 5.33% (Kawaroe et
merupakan senyawa penting dalam dinding sel. al. 2017). Penambahan tepung rumput laut pada
Secara kimia, alginat adalah konstituen murni stick ikan meningkatkan kadar protein (p<0.05).

561
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

Peningkatan kadar protein tertinggi diperoleh sebesar 0,3% (Mahmud et al. 2018) turut
pada penambahan tepung rumput laut (5%) menyumbang kandungan lemak dalam kombinasi
(Aryani et al. 2016). Penambahan tepung rumput makanan tersebut. Sedangkan penambahan
Kappaphycus alvarezii atau lebih dikenal dengan Eucheuma cottonii pada produk cookies
nama Eucheuma cottonii pada formulasi pempek menyebabkan kadar lemak turun dari 25,27 –
surimi ikan nila cenderung meningkatkan kadar 18.54% bb jika dibandingkan dengan kontrol atau
protein pempek meski tidak berbeda nyata. tanpa penambahan rumput laut. Hal itu diduga
Peningkatan kadar protein tertinggi sebesar 2.51% karena formulasi bahan penyusun cookies
dibanding tanpa penambahan rumput laut kadar memiliki kandungan yang lemak yang tinggi.
protein hanya sebanyak 1.42% (As et al. 2015). (Riyanto dan Wilakstanti, 2006). Sehingga jika
Penambahan rumput laut menyebabkan kadar komposisi rumput laut bertambah dan bahan
protein mie berkurang (p<0.01) (Murniyati et al. penyusun cookies berkurang maka kadar lemak
2010) dan kadar protein cookies juga berurang produk cookies menurun.
(Hidayat et al. 2014). Menurut Prastyawan,
Penambahan rumput laut pada produk dodol
Purwadi dan Radiati (Prastyawan et al. 2015),
mangga arum manis berpengaruh nyata (p<0.05)
kandungan garam yang terdapat pada rumput laut
terhadap kadar abu. Semakin banyak rumput laut
menyebabkan terjadinya denaturasi protein
yang ditambahkan kadar abu semakin meningkat
sehingga kadar proteinnya menjadi berkurang.
(Pasaribu et al. 2015). Penambahan rumput laut
Keunggulan rumput laut adalah memiliki pada pempek dan kamaboko juga berpengaruh
kadar lemak relatif lebih rendah dibanding nyata terhadap kadar abu yang meningkat.
tumbuhan lain, lemak dalam rumput laut juga Penambahan pada cookies menyebabkan kadar
mengandung asam lemak essensial termasuk abu meningkat namun tidak berpengaruh nyata
omega-3 (Nakhate dan Van Der Meer, 2021). (Riyanto dan Wilakstanti, 2006). Sedangkan
penambahan rumput laut dan ikan pada mie
Kadar lemak dalam rumput laut Eucheuma
menyebabkan kadar abu semakin rendah
cottonii adalah 1,03 – 1,47% (Wresdiyati et al.
(Murniyati et al. 2010). Meningkatnya kadar abu
2011, Kawaroe et al. 2017). Penambahan rumput
menandakan mineral dalam produk makanan
laut merah Eucheuma cottonii pada produk mie
tersebut semakin bertambah (Hidayat et al. 2017,
dan kamaboko berpengaruh pada meningkatnya
Insani et al. 2017).
kadar lemak (p < 0.05) (Murniyati et al. 2010,
Hidayat et al. 2014) Kadar lemak rumput laut

Gambar 1 Time line perkembangan penelitian aplikasi rumput laut pada produk pangan

562
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

Tabel 2 Pengaruh penambahan rumput laut terhadap karakteristik kimia dan sensoris pada beberapa jenis makanan

Pengaruh terhadap makanan


Jenis makanan Formulasi penambahan rumput laut Pustaka
Proksimat sensori
↑ Rumput laut (RL)→ ↑: rasa,
↑Rumput laut (RL) →↑: kadar abu, kadar
Rasio sari kulit manggis : bubur rumput tekstur, kesukaan/keseluruhan
Permen jelly gula reduksi, kadar serat kasar (p<0.05)
laut (p < 0.05) Hidayat et al. 2017
kulit manggis ↑RL→ ↑: kadar air
2:1, 3:2, 1:1, 2:3 dan 1:2 ↑RL→ ↓: warna
↑RL→ ↓: aktivitas antioksidan
↑RL→ ↑: kadar abu, pH dan kadar gula
Perbandingan ekstrak bunga rosella ↑RL→ ↑: -
Permen jelly reduksi (p < 0.05)
dengan bubur rumput laut (90:10, ↑RL→ ↓: warna, aroma, rasa, Rahadian et al. 2017
bunga rosella ↑RL→ ↓: kadar air (p < 0.05)
80:20, 70:30, 60:40, dan 50:50) tekstur
Perbandingan bubur labu kuning ↑RL→ ↑: kadar abu meningkat (p < 0.05) ↑RL→ ↑: tekstur (p < 0.05)
Permen jelly
dengan bubur rumput laut (66:34, ↑RL→ ↓: kadar air, kadar gula reduksi, ↑RL→ ↓: warna, aroma, rasa Insani et al. 2017
labu kuning
58:42, 50:50, 42:58, 34:66) kadar serat kasar (p < 0.05) (p < 0.05)
↑RL→ ↑: warna, rasa,
Penambahan rumput laut sebesar 0, 1,
↑RL→ ↑: kadar air, kadar protein, kadar kerenyahan
Stick ikan 3 dan 5% dari seluruh bahan atau Aryani et al. 2016
serat kasar (p < 0.05) ↑RL→ ↓: kenampakan, aroma
sebanyak 0, 75, 225 dan 375 gr
Formulasi terbaik diperoleh pada
Penambahan bubur rumput laut penambahan bubur rumput laut 30g,
Stik rumput laut - Meiyasa dan Tarigan, 2020
sebanyak 10, 20, 30, 40 dan 50g. analisis kimia difokuskan pada pengaruh
penambahan tulang ikan.
Perbandingan tepung ketan : tepung ↑RL→ ↑: kadar air, kadar abu, dan kadar ↑RL→ ↑: -
Dodol rumput laut (85:15, 80:20, 75:25, serat kasar (p < 0.05) ↑RL→ ↓: warna, aroma, rasa, Pasaribu et al. 2015
70:30) gr ↑RL→ ↓: nilai keseluruhan tekstur
Perbandingan bubur rumput laut,
tepung tapioka dan daging ikan ↑RL→ ↑: kadar air, kualitas gel
Bakso ikan - Rahmawati et al. 2014
(10:5:85, 20:5:75, 30:5:65, 40:5:55, ↑RL→ ↓: -
50:5:45) %
Perbandingan kedelai dan tepung ↑RL→ ↑: kadar yodium (p < 0.05) ↑RL→ ↑: -
Tempe rumput laut 100:0; 97,5:2,5; 95:5; ↑RL→↓: - ↑RL→ ↓: warna, aroma, Monikasari et al. 2021
92,5:7,5; dan 90:10 tekstur dan rasa
Perbandingan surimi ikan nila ↑RL→ ↑: -
(didalamnya terdapat tepung rumput ↑RL→ ↑: kadar air, kadar abu, kadar serat ↑RL→ ↓: penampakan,
Pempek As et al. 2015
laut 3%) dan tepung tapioka (1:2, 2:2, pangan (p < 0.05) tekstur, aroma, rasa (p<0.05)
3:2, 4:2) ↑RL→↓: warna

563
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

↑RL→ ↑: kadar lemak,kadar protein,


↑RL→ ↓: kadar karbohidrat,

↑RL→ ↑: kadar air, kadar lemak, kadar ↑RL→ ↑: warna (p < 0.005)
Penambahan rumput laut sebanyak 10, serat kasar, kadar yodium (p < 0.05) ↑RL→ ↓: rasa
Mie Murniyati et al. 2010
20, 30 dan 40% ↑RL→ ↓: kadar abu, protein (p < 0.05) aroma, tekstur (cenderung
tetap)
↑RL→ ↑: kadar air, kadar abu, kadar
↑RL→ ↑: rupa/kenampakan,
protein, kadar lemak dan kadar serat kasar
Penambahan rumput laut 0, 5, 10, dan aroma, rasa dan tekstur (p <
Kamaboko (p < 0.05) Hidayat et al. 2014
15% dari berat daging lumat ikan patin 0.005)
↑RL→ ↓: -
↑RL→ ↓: -
↑RL→ ↑: kadar abu, kadar serat kasar dan
Penambahan tepung dari ampas agar-
serat makanan ↑RL→ ↑: -
agar kertas (rumput laut) sebanayak 0,
Cookies ↑RL→ ↓: kadar protein, kadar lemak ↑RL→ ↓: warna, rasa, aroma, (Riyanto dan Wilakstanti, 2006)
10, 20, 30,40 dan 50% dari 100gr
kadar air cenderung tetap tekstur
tepung terigu
↑RL→ ↑: memperpanjang/memperlambat
Penambahan alginat pada es krim
Es krim waktu leleh es krim - Ramadhan et al. 2011
sebesar (1, 2, 3 dan 4) %
↑RL→ ↑: serum insulin, morphological
Menambahkan rumput laut 1% dari
Lengerhans dan ekspresi insulin, serat
Beras analog komposisi beras analog mocaf, jagung, - Firdausia et al. 2021
↑RL→ ↓: -
kacang polong
↑RL→ ↑: kolesterol digesta, berat sekum
(p < 0.01)
Penambahan tepung rumput laut ↑RL→ ↑: HDL
Ransum - Astawan et al. 2005
(perlakuan TRL: 1, 5 dan 10%), ↑RL→ ↓: total kolesterol, LDL,
trigliserida, indeks atherogenik (p < 0.01)

Ket: ↑: meningkat, ↓: menurun

564
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

Jika dipadukan dengan bahan makanan lain, baru diujicoba pada tikus percobaan, namun hasil
rumput laut akan menyumbang serat pangan yang penelitian ini dapat diaplikasikan ke manusia
cukup tinggi. Rumput laut merah Eucheuma dengan beberapa modifikasi.
cottonii mengandung serat pangan sebanyak
Tempe merupakan makanan yang sangat
81.94% bk, yang terdiri dari 38.77% serat pangan
familiar dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat
larut dan 43.17% serat pangan tidak larut
Indonesia, mulai dari anak-anak, dewasa hingga
(Wresdiyati et al. 2011). Serat pangan berperan
orang tua. Kandungan nilai gizi dari tempe cukup
dalam proses pencernaan dalam tubuh,
tinggi, namun tidak dengan yodiumnya.
kekurangan serat berakibat pada timbulnya
Monikasari. et al. (2021) melakukan penelitian
beberapa penyakit berbahaya seperti diabetes
fortifikasi yodium pada tempe dengan perlakuan
melitus dan penyakit jantung koroner (Aryani et
menambahkan rumput laut hingga 10%.
al. 2016). Soviana dan Maenasari (Soviana, E.,
Penambahan rumput laut menghasilkan kadar
Maenasari 2019) melaporkan bahwa terdapat
yodium tempe yang berbeda nyata. Semakin
hubungan antara kadar glukosa darah dan asupan
banyak rumput laut yang ditambahkan kadar
serat pasien penderita diabetes melitus tipe 2,
yodium semakin meningkat.
dimana asupan serat semua pasien/subjek
penelitian tergolong rendah. Penambahan serat Pengaruh penambahan rumput laut terhadap
pangan rumput laut Eucheuma cottonii juga sifat sensori produk pangan
berpengaruh nyata (p<0.05) pada meningkatnya Analisis organoleptik atau uji sensori adalah
kadar serat pada produk dodol (Meiyasa dan pengujian dengan menggunakan indera manusia
Tarigan, 2020), pempek (As et al. 2015), mie sebagai alat penerimaan terhadap suatu produk.
(Murniyati et al. 2010), stick ikan (Aryani et al. Parameter uji sensori adalah kenampakan, warna,
2016) dan kamaboko (Hidayat et al. 2014). tekstur aroma, rasa dan kualitas keseluruhan yang
Kandungan serat pada rumput laut yang dinilai oleh panelis secara subjektif berdasarkan
cukup tinggi juga mendorong Firdausia, et al. tingkat kesukaan terhadap sampel uji (Seveline et
(2021) untuk menambahkannya pada beras al. 2021). Sifat sensori pada produk makanan
analog. Beras analog dengan komposisi campuran dengan penambahan rumput laut menunjukkan
mocaf (tepung singkong modifikasi) 71%, jagung hasil yang berbeda. Pada permen jelly kulit
21%, kacang polong/gude 7%, ditambah rumput manggis rasa, tekstur dan nilai keseluruhan
laut 1%. Beras analog tersebut diujicoba pada meningkat, namun skor warna berkurang. Rasio
tikus percobaan untuk mengetahui pengaruhnya terbaik pada perbandingan 50% kulit manggis dan
terhadap diabetes pada tikus. Serat yang 50% rumput laut yang menghasilkan permen jelly
terkandung dalam rumput laut bersama dengan berwarna merah keunguan, kenyal teksturnya dan
serat pada mocaf dan jagung dapat menyebabkan rasanya manis serta dapat diterima oleh panelis
indeks glikemik (GI) rendah sehingga membantu secara umum (Hidayat et al. 2017). Dalam hal
dalam mengatur kadar glukosa darah (Firdausia et tekstur, hasil yang sama diperoleh pada permen
al. 2021). Kandungan serat pada rumput laut juga jelly kulit manggis dan labu kuning. Sedangkan
bermanfaat agar terhindar dari penyakit tekstur pada permen jelly bunga rosella berkurang.
kardiovaskuler atau penyakit jantung. Astawan et Warna, aroma dan rasa pada permen jelly bunga
al, (2005) melaporkan bahwa penambahan tepung rosella dan labu kuning menunjukkan nilai
rumput laut dapat menurunkan kolesterol darah menurun (Insani et al. 2017, Rahadian et al. 2017).
tikus percobaan dari strain Sprague-Dawley. Rumput laut mengandung pigmen yang
Penambahan tepung rumput laut pada ransum mempengaruhi warna, rasa dan aroma rumput laut
tikus hiperkolesterolemia meningkatkan berat juga cukup kuat yang tidak selalu dapat diterima
sekum tikus. Sekum merupakan bagian usus oleh semua orang. Pigmen yang mempengaruhi
berbentuk kantong yang dilalui sisa makanan. warna pada rumput laut hijau (Chlorophyceae)
Bertambah beratnya sekum tikus karena adanya adalah pigmen klorofil a, klorofil b dan karotenoid
serat pangan yang dikonsumsi melakukan (siponaxantin, siponein, lutein, violaxantin, dan
pengikatan senyawa organik seperti lemak, zeaxantin). Klorofil a, klorofil c dan karotenoid
kelosterol dan asam empedu. Sehingga dapat (fukoxantin, violaxantin, zeaxantin) terdapat pada
menurunkan kolesterol total, LDL, trigliserida dan pada rumput laut coklat (Phaeophyceae). Klorofil
indeks atherogenik. Dimana 65% komponen LDL a, klorofil d, dan fikobiliprotein merupakan
merupakan kolesterol yang dapat memicu pigmen utama yang terkandung dalam rumput
penyakit jantung koroner. Walaupun penelitian

565
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

laut merah (Rhodophyceae) (Merdekawati, W. sehingga memiliki rasa maupun nilai gizi yang
and Susanto 2009, Hidayat et al. 2018). Rumput beragam. Sumber daya rumput laut yang
pada kondisi segar memiliki bau agak amis melimpah dan manfaat yang dimilikinya sudah
(Hidayat, et al., 2018) yang dapat dihilangkan selayaknya rumput laut dimasukkan menjadi
dengan merendamnya pada larutan kalsium menu makanan sehari-har sebagai pelengkap
klorida. Rumput laut juga mempunyai aroma air bahkan pengganti makanan yang sudah ada seperti
laut yang khas yang dapat ditutupi atau dinetralisir nasi, roti dan sebagainya. Ragam makanan
dengan penambahan essens buah (Alamsyah et al. nusantara dari sabang sampai merauke membuka
2013). peluang rumput laut sebagai substitusi maupun
komplementer makanan untuk diteliti lebih lanjut.
Kandungan serat pada rumput laut
Penambahan rumput laut pada makanan
mempengaruhi kadar abu yang secara tidak
meningkatkan kadar air yang cukup signifikan
langsung berpengaruh pada warna produk. Dalam
sehingga berpengaruh pada penurunan masa
beberapa kasus, penambahan rumput laut justru
simpan. Selain pengaruh pada karakteristik dan
menurunkan penerimaan sensori konsumen,
proksimat makanan, disarankan pada penelitian
seperti pada stick ikan, kenampakan dan aroma
selanjutnya dilakukan uji penyimpanan atau
menjadi berkurang (Aryani et al. 2016). Bahkan
keawetan produk makanan. Peluang pemanfaatan
pada produk dodol, tempe, pempek dan cookies
rumput laut sebagai produk pangan masih terbuka
semua karakteristik sensori warna, aroma, rasa
lebar karena perkembangan penelitian saat ini
dan tekstur menurun namun masih dalam batas
hanya sebagian kecil aplikasi pemanfaatan rumput
diterima oleh konsumen (As et al., 2015;
laut sebagai bahan pangan. Hasil penelitian yang
Monikasari et al., 2021; Pasaribu et al., 2015;
berkualitas dapat meningkatkan kepercayaan
Riyanto dan Wilakstanti, 2006). Pada produk mie,
masyarakat untuk mengkonsumsi rumput laut
hanya nilai rasa yang menurun, sementara aroma
sebagai bahan pangan. Penelitian dan
dan tekstur cenderung tetap. Walaupun demikian,
pengembangan produk turunan atau produk
penambahan rumput laut dapat meningkatkan
setengah jadi rumput laut seperti alginat, tepung
penerimaan konsumen seperti pada kamaboko;
rumput laut, karaginan perlu dilakukan untuk
rupa/kenampakan, aroma, rasa dan tekstur
meningkatkan nilai tambah rumput laut.
semuanya meningkat (Hidayat et al. 2014). Pada
Diperlukan kolaborasi penelitian dari berbagai
stik ikan, warna, rasa dan kerenyahan meningkat
sektor pemangku kepentingan mulai dari pelaku
(Aryani et al. 2016). Sedangkan pada produk mie,
usaha, pemerintah, peneliti dan akademisi untuk
hanya rasa saja yang menurun (Murniyati et al.
lebih mengoptimalkan potensi rumput laut
2010).
Indonesia agar bernilai tambah tinggi dan
Secara umum penambahan rumput laut pada berkelanjutan.
produk makanan dapat meningkatkan kandungan
nutrisi, disisi lain beberapa hasil penelitian dapat KESIMPULAN
menurunkan karakteristik organoleptik makanan Penelitian tentang pemanfaatan rumput laut
tersebut. Sehingga dalam menambahkan rumput sebagai bahan makanan telah berkembang sejak
laut perlu memperhatikan jenis rumput laut, tahun 2005. Sebagian besar penelitian bertema
komposisi rasio rumput laut dan bahan-bahan penambahan rumput laut pada makanan. Makanan
penyusun makanan. Tantangan yang patut tersebut adalah bakso ikan, dodol, tempe, pempek,
dipecahkan adalah penambahan rumput laut pada permen jelly, stik ikan, mie dan cookies.
produk makanan adalah beberapa konsumen Penambahan rumput berpengaruh pada
kurang menyukai efek/pengaruh sensori pada meningkatnya kandungan nutrisi makanan. Kadar
makanan. protein, kadar yodium dan kadar serat meningkat.
Arah Penelitian Masa Depan Serat pada rumput laut mampu memperpanjang
Penelusuran penelitian tentang pemanfaatan waktu leleh es krim serta dapat menurunkan kadar
rumput laut sebagai bahan pangan telah kolesterol. Penambahan rumput laut cenderung
menemukan artikel tentang penambahan rumput menurunkan karakteristik sensori yang
laut pada produk makanan serta penambahan mempengaruhi penerimaan konsumen. Rasa dan
bahan lain pada produk rumput laut. Diduga aroma adalah parameter yang paling terpengaruh.
peneliti lebih tertarik untuk melakukan kombinasi Komposisi rasio penambahan rumput laut dapat
bahan rumput laut dengan produk pangan lain meningkatkan kandungan gizi makanan tanpa
mengurangi kesukaan konsumen.

566
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

UCAPAN TERIMA KASIH Aquaculture Development. FAO, Rome.


Kegiatan penelitian ini didukung oleh Damongilala, L. J., D. S. Wewengkang, F.
pendanaan RIIM 2022-2023, kerjasama Lembaga Losung, and T. E. Tallei. 2021.
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Badan Phytochemical and antioxidant activities of
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). eucheuma spinosum as natural functional
food from north sulawesi waters, indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Pakistan Journal of Biological Sciences
Alamsyah, R., N. Lestari, and R. F. Hasrini. 2013. 24(1):132–138.
Kajian Mutu Bahan Baku Rumput Laut Dewi, E. N., and L. Purnamayati. 2021.
(Eucheuma sp.) dan Teknologi Pangan Characterization of caulerpa racemosa
Olahannya. Jurnal Dinamika Penelitian yogurt processed using lactobacillus
Industri 24(1):57–67. bulgaricus and streptococcus thermophilus.
Anggraeni, C., T. Tjiptasurasa, and D. Hartanti. Food Research 5:54–61.
2010. Efek Air Kelapa Terhadap Penarikan Diachanty, S., N. Nurjanah, and A. Abdullah.
Agar Pada Proses Pengolahan Pascapanen 2017. Antioxidant Activities of Various
Rumput Laut (Gracilaria Gigas Harv.). Brown Seaweeds from Seribu Islands.
Pharmacy 7(3):1–12. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Aryani, T. W. Sulistyaningrum, and Norhayani. Indonesia 20(2):305–318.
2016. Pengaruh Penambahan Rumput Laut Dwimayasanti, R. 2018. Rumput Laut:
(Eucheuma cottonii) pada Pengolahan Antioksidan Alami Penangkal Radikal
Fishstick Ikan Toman (Channa micropeltes). Bebas. Oseana 43(2):13–23.
Jurnal Ilmu Hewani Tropika 5(2):57–63. Erniati, F. R. Zakaria, E. Prangdimurti, D. R.
As, Y., R. Nopianti, and S. Lestari. 2015. Adawiyah, B. P. Priosoeryanto, and N.
Pemanfaatan Surimi Ikan Nila (Oreochromis Huda. 2018. Chemical evaluation of a nori-
niloticus) dengan Penambahan Tepung like product (Geluring) made from the
Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) mixture of gelidium sp. and ulva lactuca
sebagai Bahan Baku Pempek. seaweeds. Current Research in Nutrition
Asikin, A. N., I. Kusumaningrum, and T. Hidayat. and Food Science 6(3):664–671.
2019. Effect of knife-fish bone powder FAO. 2018. The Global Status of Seaweed
addition on characteristics of starch and Production, Trade and Utilization. FAO,
seaweed kerupuk as calcium and crude fiber Rome.
sources. Current Research in Nutrition and Firdausia, R. S., Rumiyati, A. E. Nugroho, Y. A.
Food Science 7(2):584–599. Purwestri, and Y. Pranoto. 2021. The effect
Astawan, M., T. Wresdiyati, and A. B. Hartanta. of functional rice analogue diet from mocaf,
2005. Pemanfaatan Rumput Laut sebagai corn, pigeon pea and seaweed on rats model
Sumber Serat Pangan untuk Menurunkan of type 2 diabetes. Food Research 5(4):238–
Kolesterol Darah Tikus. HAYATI Journal of 247.
Biosciences 12(1):23–27. Gazali, M., Nurjanah, and N. P. Zamani. 2018.
Bashar, M. B., M. Akter, M. H. Naim, S. Eksplorasi Senyawa Bioaktif Alga Cokelat
Eatimony, and S. Md Kayser. 2019. Anti- Sargassum sp. Agardh sebagai Antioksidan
diarrheal and Antioxidant Activity of dari Pesisir Barat Ace. Jurnal Pengolahan
Methanolic Leaf Extract of Glycosmis Hasil Perikanan Indonesia 21(1):167–178.
pentaphylla Retz. World Journal of Hendrawati, T. Y. 2016. Pengolahan Rumput Laut
Pharmaceutical Science 7(1):11–15. dan Kelayakan Industrinya. Page UMJ
Cai, J., A. Lovatelli, J. Aguilar-Manjarrez, L. Press. Jakarta.
Cornish, L. Dabbadie, A. Desrochers, S. Hidayat, A., V. Setiaries Johan, and R. Efendi.
Diffey, E. Garrido Gamarro, J. Geehan, A. 2017. Pemanfaatan kulit manggis dan
Hurtado, D. Lucente, G. Mair, W. Miao, P. rumput laut dalam pembuatan permen jelly.
Potin, C. Przybyla, M. Reantaso, R. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Roubach, M. Tauati, and X. Yuan. 2021. Pertanian Universitas Riau 4(1):1–12.
Seaweed and Microalgae: An Overview for Hidayat, N., M. Ilza, and S. Syahrul. 2014. Kajian
Unlocking Their Potential in Global Penggunaan Rumput Laut (Eucheuma

567
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

cottonii) Sebagai Bahan Tambahan dalam Meiyasa, F., and N. Tarigan. 2020. Pemamfaatan
Pengolahan Kamaboko Ikan Patin Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp.)
(Pangasius hpopthalmus). Jurnal Perikanan Sebagai Sumber Kalsium Dalam Pembuatan
dan Kelautan 19(2):33–41. Stik Rumput Laut. Jurnal Teknologi
Hidayat, T., N. Nurjanah, M. Nurilmala, and E. Pertanian Andalas 24(1):67–76.
Anwar. 2018. Karakterisasi Rumput Laut Merdekawati, W. and Susanto, A. B. 2009.
Tropika dari Kepulauan Seribu sebagai Kandungan dan Komposisi Pigmen Rumput
Sumber Bahan Baku Kosmetik. CR Journal Laut Serta Potensinya untuk Kesehatan.
4(2):49–62. Squalen 4(2):41–47.
Holdt, S. L., and S. Kraan. 2011. Bioactive Monikasari, N. N. T., I. B. Wayan Gunam, and N.
Compounds in Seaweed: Functional Food W. Wisaniyasa. 2021. Pemanfaatan Tepung
Applications and Legislation. Journal of Rumput Laut Gracilaria sp. pada Tempe
Applied Phycology 23:543–597. sebagai Alternatif Pangan Sumber Yodium.
Husni, A., Subaryono, Y. Pranoto, Tazwir, and Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Ustadi. 2012. Pengembangan Metode Kelautan dan Perikanan 16(1):53–61.
Ekstraksi Alginat dari Rumput Laut Murniyati, M., S. Subaryono, and I. Hermana.
Sargassum sp. sebagai Bahan Pengental. 2010. Pengolahan Mie yang Difortifikasi
Agritech 32(1):1–8. dengan Ikan dan Rumput Laut sebagai
Insani, D., N. Herawati, and E. Rossi. 2017. Sumber Protein, Serat Kasar, dan Iodium.
Pemanfaatan Labu Kuning dalam Nakhate, P., and Y. Van Der Meer. 2021. A
Pembuatan Permen Jelly dengan systematic review on seaweed functionality:
Penambahan Rumput Laut. Jom FAPERTA a sustainable bio-based material.
5(2):1–11. Sustainability 13(11):6174.
Irasari, N., A. Diharmi, S. W. Sidauruk, and F. Nilsson, A. E., K. Bergman, L. P. Gomez Barrio,
Sinurat. 2022. Identifikasi Komponen E. M. Cabral, and B. K. Tiwari. 2022. Life
Bioaktif dan Aktifitas Antibakteri Ekstrak cycle assessment of a seaweed-based
Kasar Rumput Laut Merah (Eucheuma biorefinery concept for production of food,
spinosum) 14(1):9–15. materials, and energy. Algal Research
Kawaroe, M., S. Salundik, R. Wahyudi, and D. F. 65(September 2021):102725.
Lestari. 2017. Comparison of Biogas Pasaribu, H. U., A. Ali, and F. Hamzah. 2015.
Productionfrom Macroalgae Eucheuma Pemanfaatan Mangga Arum Manis dalam
cottonii in Anaerobic Degradation under Pembuatan Dodol dengan Perbedaan
Different Salinity Conditions 35(3):344– Konsentrasi Tepung Ketan dan Rumput
351. Laut. Jom Faperta 2(2):1–16.
MacArtain, P., C. I. R. Gill, M. Brooks, R. Peñalver, R., J. M. Lorenzo, R. A. Amarowicz, G.
Campbell, and I. R. Rowland. 2007. Ros, M. Pateiro, and G. Nieto. 2020.
Nutritional value of edible seaweeds. Seaweeds as a Functional Ingredient for a
Nutrition Reviews 65(12):535–543. Healthy Diet. Marine Drugs 18(31):1–27.
Maharani, A. A., A. Husni, and N. Ekantari. 2017. Prasetyaningrum, A., and A. Purbasari. 2002.
Karakteristik Natrium Alginat Rumput Laut Ekstraksi Alginate Dari Rumput Laut Dan
Cokelat Sargassum fluitans dengan Metode Aplikasinya Pada Industri. Reaktor 6(2):63–
Ekstraksi yang Berbeda. Jurnal Pengolahan 67.
Hasil Perikanan Indonesia 20(3):478–487. Prastyawan, F., Purwadi, and Lilik Eka Radiati.
Mahmud, M. K., Hermana, Nazarina, M. S, N. A. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung
Zulfianto, Muhayatun, A. B. Jahari, D. Rumput Laut Terhadap Kualitas Fisik Dan
Permaesih, F. Ernawati, Rugayah, Haryono, Organoleptik Dodol Susu. Jurnal Repository
S. Prihatini, I. Raswanti, R. Rahmawati, D. Fakultas Peternakan Universitas
S. P, Y. Permanasari, U. Fahmida, A. Brawijaya:1–11.
Sulaeman, N. Andarwulan, Atmarita, Purwanto, C. Chrisandy, D. Ishartani, and Dimas
Almasyhuri, N. Nurjanah, N. I. S, G. Rahadian. 2013. Kajian Sifat Fisik dan
Sianturi, E. Prihastono, and L. Marlina. Kimia Tepung Labu Kuning (Cucurbita
2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. maxima) dengan Perlakuan Blanching dan
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

568
Pamungkas et al. Agrointek 17 (3): 557-570

Perendaman Natrium Metabisulfit. jurnal Bakteri Asam Laktat Terhadap Karakteristik


Teknosains Pangan 2(2):121–130. Kimia dan Organoleptik Tepung Sorgum
Purwasih, R., E. Sobari, P. S. Agroindustri, J. Fermentasi. Agrointek 15(1):106–114.
Agroindustri, and P. N. Subang. 2021. Soviana, E., Maenasari, D. 2019. Asupan Serat,
Pengaruh Penambahan Tepung Rumput Laut Beban Glikemik dan Kadar Glukosa Darah
(Eucheuma cottonii) sebagai Bahan pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
Penstabil Terhadap Karakteristik Fisik dan Kesehatan 12(1):19–29.
Hasil Uji Sensoris Es Krim 15(4):1054– Subagan, K. N. G. D., L. Suhendra, and N. M.
1061. Wartini. 2020. Karakteristik Bubuk Alginat
Rahadian, R., N. Harun, and R. Efendy. 2017. dari Alga Coklat Sargassum sp . pada
Pemanfaatan ekstrak kelopak bunga rosella Perlakuan Waktu dan Suhu Maserasi. Jurnal
(Hibiscus sabdariffa L) dan rumput laut Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
(Euchema cottoni) terhadap mutu permen 8(1):105–113.
jelly. Sumartini, S. Gurusmatika, and W. Amira. 2021.
Rahmawati, D. S., I. Zuraida, and R. Hasanah. The effect of food additive on
2014. Pemanfaatan rumput laut (eucheuma physicochemical characteristics of seaweed
cottonii) pada pengolahan bakso ikan. Jurnal stick snack and consumer acceptance.
Ilmu Perikanan Tropis 19(2):33–42. Canrea Journal: Food Technology,
Ramadhan, R., R. Kartika, and S. P. Pasaribu. Nutritions, and Culinary Journal 4(2):102–
2011. Sintesis Metil Ester Alginat Dari 113.
Rumput Laut (Turbinaria Sp) Dalam Wresdiyati, T., A. B. Hartanta, and M. Astawan.
Pemanfaatanya Sebagai Stabilizer Makanan. 2011. Tepung Rumput Laut (Eucheuma
Jurnal Riset Teknologi Industri 5(9):16–21. Cottonii) Menaikkan Level Superoksida
Riyanto, B., and M. Wilakstanti. 2006. Cookies Dismutase (Sod) Ginjal Tikus
Berkadar Serat Tinggi Substitusi Tepung Hiperkolesterolemia. Jurnal Veteriner Juni
Ampas Rumput Laut Dari Pengolahan Agar- 12(2):126–135.
Agar Kertas. Buletin Teknologi Hasil Yenrina, R., K. Sayuti, and R. . Maharani. 2016.
Perikanan 9(1):49–60. Antioxidant Activity of Vegetable Leather
Sanger, G., B. E. Kaseger, L. K. Rarung, and L. Composed of Gotu Kola and Seaweed with
Damongilala. 2018. Potensi beberapa Jenis Addition of Strawberries.
Rumput Laut sebagai Bahan Pangan Yenrina, R., K. Sayuti, R. T. Maharani, and D.
Fungsional, Sumber Pigmen dan Rasjmida. 2015. Acceptability and
Antioksidan Alami. Jurnal Pengolahan antioxidant activity of vegetable leather of
Hasil Perikanan Indonesia 21(2):208. soursop leaves (Annona muricata L) and
Seveline, S., H. Oktafiana, W. M. Indriatama, and seaweed (Eucheuma cottonii) with addition
M. Taufik. 2021. Pengaruh Penambahan of strawberries (Fragaria vescal). Pakistan
Journal of Nutrition 14(8):498–502.

569

Anda mungkin juga menyukai