Anda di halaman 1dari 11
ose wm s93 BURR 110/11) JowoN —esouopH Honey URN EY UE “9 Fes you mary wee pons Simnoy gooz uUeL 621 “ON URIS IMAY UEMIMEY, '¢ 1691 ums) 6002 UMYRL 9¢ JOWON, wSBHOp snoyeup uneuntd yes qeun seneeio sume yes wen Suing Goo nyod 1 ou weep prsyuup eweunoqos urdumqusind uEyRsEpIDg ewsEQ—Z voy “ypu rd SPYUMIOPL PUR MYR eSuEPH UEP ved mu EWeyFuNaG eAidn EP euyeG 1 SuERMINDTY ey ges my eyes. young 1p ONOMVHANIS VIICAW VV LOWS HVA MALE NVMVANIL AVAL ISVAIIO ISVMOT NVVANVNad NVAGNVa VvAvNHG Ladwod Menetapkan Pertama Kedua Ketiga Keempat MEMUTUSKAN Pemberlakuan Panduan Penandaan Lokasi Operasi atau Tindakan di Rumah Saki Aka medika Sribhawono Panduan Panduan Penandaan Lokasi Operasi atau Tindakan Rumah Sakit Aka medika Sribhawono sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini Panduan P nduan Penandaan Lokasi Operasi atau Tindakan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan identifikasi pasien di Rumah Sakit Aka medika Sribhawono, Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Sribhawono Pada tanggal —: 10 April 2017 Direktur, RS. AEN Shibe LAMPIRAN, PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AKA MEDIKA SRIBHAWONO, NO. :040/SK/DIR/PELIRS AKA/2018 TENTANG PANDUAN PENANDAAN LOKASI OPERASI ATAU TINDAKAN BABI PENDAHULUAN A. Definisi Penandaan lokasi pasien bedah adalah suatu mefode untuk mencegah adanya kesalahan pasien, kesalahan prosedur operasi dan Kesalahan lokasi operasi dengan menggunakan suatu checklist atau proses lain, B. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan salah satu tindakan medis yang sangat mungkin bisa terjadi kesalahan. Kesalahan yang terjadi dalam prosedur operasi antara Jain meliputi salah Jokasi pembedahan, salah prosedur tindakan, dan salah pasien. Sebagian besar penyebabnya adalah karena kurang efektifiya komunikasi antara anggota tim bedah, kurang atau tidak ‘melibatkan pasien dalam proses penandaan luka operasi, dan tidak ada prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi. Selain penyebab diatas ada pula penyebab lain yang Kemungkinan dapat mempengaruhi Kesalahan dalam prosedur pembedahan, antara_ tain asesmen pasien yang tidak adekuat, penelaahan ulang catatan yang tidak terbaca, dan pemakaian singkatan Untuk membantu tim operasi dalam mengurangi jumlah kejadian, Rumah Sakit Aka Medika Sribhawono Dompet Dhuafa Lampung Timur membuat panduan ceklist keselamatan pasien operasi dengan mengadopsi dari Lmplementation Manual Surgical Safety Cheklist, WHO tahun 2008, Tujuan dari ceklistt ini untuk mendukung praktck keselamatan dan membantu komunikasi dan teamwork yang lebih batk antara profesi yang berbeda, Ceklistt ini bertujuan, sebagai alat untuk digunakan oleh para klinisi untuk meningkatkan keamanan dari operasi dan ‘mengurangi kematian akibat pembedahan yang tidak perl dan komplikasi pembedahan, C. Tujuan 1. Tujuan umum Terjaganya _Keselamatan pasien operasi di Rumah Sakit Rumah Aka Medika Sribhawono Dompet Dhuafa 2.Tujuan Khusus 4. Sebagai acuan petugas kamar operasi dalam mencapai keselamatan pasien bedah di Rumah Sakit Aka Medika Sribhawono Dompet Dhuafa Lampung Timur b. Menghilangkan angka kejadian salah lokasi, salah prosedur dan salah orang/pasien dalam tindakan operasi © Meminimalkan risiko kesalahan prosedur pembedahan BABII TATA LAKSANA KESELAMATAN BEDAH A. Cara Penggunaan Panduan, harus memahan Dalam panduan ini, tim operas abli bedah, anestesi, perawat, teknisi dan personel operasi yang lain yang terlibat dala pembedaban, Seperti halnya pilot harus mengetahuti kru darat, personel penerbangan, dan pengontrol lalu lintas udara untuk keamanan dan penerbangan yang sukses, ahli bedah penting namun tidak terpisah sebagai anggota tim Yang bertanggung jawab tethadap perawatan pasien. Semua anggota dari tim operasi berperan ‘untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan operasi Panduan ini menyediakan petunjuk penggunaan ceklistt, saran untuk implementasi, dan rekomendasi untuk mengukur pelayanan_pembedahan dan hasilnya. Setting praktek yang berbeda harus mengadapatasi sesuai dengan kemampuan mereka. Tiap poin ceklistt sudah berdasarkan bukti klinis atau pendapat abli dimana yang akan mengurangi kejadian yang serius, ‘mencegah kesalahan pembedahan, dan hal ini juga mempengaruhi kejadian yang tidak diharapkan atau biaya tidak terduga. Ceklistt ini juga dirancang untuk kemudahan dan Keringkasan pelaksanaan praktek pembedahan, Setiap praktek pembedahan harus dilakukan ‘menggunakan ceklistt dan dilakukan evaluasi sensitivitas integrasi ceklist ini dengan alur atau prosedur operasi yang biasa dilakukan. Tujuan utama dari Panduan Keselamatan Pasien Bedah ini adalah untuk membantu tim perasi dalam memastikan bahwa tim operasi secara Konsisten mengikuti langkah keselamatan yang kritis Sehingga meminimalkan dan menghindari risiko yang membahayakan dari pasien bedah. Ceklist ini juga memandu interaksi verbal antar tim sebagai konfirmasi bahwa standar Perawatan yang tepat selalu dilakukan untuk setiap pasien B. Implementasi Ceklistt Keselamatan Pasien Bedah Untuk —mengimplementasikan ceklistt selama pembedahan, Seseorang harus beranggungjawab untuk melakukan pengecekan ceklist, Koondinator ceklistt dapat dipegang oleh perawat sirkuler atau setiap petugas yang terlibat dalam operasi. Ceklistt membedakan operasi menjadi 3 fase dimana berhubungan dengan waktu {ertentu seperti pada prosedur nonmal-periode sebelum induksi anestesi induksi dan sebelu m in), setelah 'nsisi pembedahan (ime Out) dan periode selama atau setelah penutupan luka tapr sebelum pasien masuk Ruang Pemulihan (Sign Out), Dalam setiap fase, koordinator ceklistt harus diijinkan untuk melakukan konfirmasi bahwa tim idah melengkapi tugasnya sebelum proses operasidilakukan, Tim operasi harus terbiasa dengan langkah dalam ceklist, Ssehingga mereka dapat melaksanakan ceklistt tersebut setiap kali melakukan_tindakan pembedahan dan dapat melengkapi secara langsung ceklistttanpa intervensi dari koordinator ceklist. Setiap tim harus menyadari betapa pentingnya penggunaan ceklistt untuk efisiensi dan cefektifitas tindakan pembedahan Sign In (sebelum induksi anestesi) Sebelum induksi anestest, koordinator ceklistt secara verbal akan mereview dengan anstesist dan pasien (jika mungkin) bahwa identitas pasien sudah dikonfirmasi, bahwa prosedur dan tempat yang dioperasi sudah benar dan persetujuan untuk pembedahan sudah dilakukan Koordinator akan melihat dan mengkonfirmasi secara verbal bahwa tempat operasi sudah ditandai Gika mungkin) dan mereview dengan anstesi risiko kehilangan darah pada pasien, esulitan jalan napas dan reaksi alergi dan mesin anestesi serta pemeriksaan medis sudah lengkap. Idealnya ahli bedah akan hadir pada fase sebelum anestesi ini sehingga mempunyat usulan tindakan yang jelas untuk mengantisipasi kehilangan darah, alergi, atau komplikasi pasien yang lain. Akan tetapi, ahli bedah tidak wajib hadir pada fase ini Time Out (sebelum insisi kulit) Sebelum insisi kulit, setiap anggota tim akan memperkenalkan diri, nama dan perannya dalam operasi apabila belum saling mengenal,jika sudah saling mengenal maka masing — ‘masing anggota tim dapat mengkonfirmasi bahwa mereka sudah saling mengenal satu sama Jain. Tim akan mengatakan dengan keras untuk menunjukkan operasi yang benar dengan pasien yang benar dan tempat operasi yang benar dan direview oleh satu sama lain, menggunakan ceeklistt. Tim juga akan mengkonfirmasi bahwa antibiotik profilaksis sudah diberikan 60 menit sebelumnya dan gambaran yang penting juga diberikan dengan benar Sign Out (setelah penutupan luka operasi dan sebelum pasien meninggalkan ruang operasi) Sebelum meninggalkan kamar operasi, tim akan mereview operasi yang sudah dilakukan, kelengkapan kassa dan alat dan pemberian label spesimen yang sudah didapatkan Dalam hal ini juga mereview apakah ada instrumen yang tidak berfungsi atau isu yang perlu diperhatikan Akhimya, tim akan mendiskusikan rencana utama dan memperhatikan ‘manajemen postoperatif dan pemulihan sebelum memindahkan pasien ke Ruang Pemulihan Keberadaan seorang koordinator ceklistt penting dalam proses keberhasilan ceklistt imi Dalam setting yang lebih komplek di kamar operasi, setiap langkah mungkin perlu perhatian lebih selama masa pre-operasi, mtraoperatif dan persiapan postoperast. Dengan menunjuk satu orang sebagai koordinator ceklistt untuk mengkonfirmast kelengkapan ceklistt dapat memasuikan langkah dalam ceklistt tidak ada yang terlewati_ Sampai anggota tim familiar dengan langkals yang dilakukan, koordinator ceklistt akan berperan seperti pembimbing tim untuk memahami proses ini Kemungkinan kerugian dari satu orang sebagai koordinator ceklistt adalah akan terjadi hubungan yang kurang baik dengan anggota tim yang lain karena seorang koordinator ceklist harus dapat mencegah tim untuk melangkah ke fase berikutnya sampai lanekah-langkah sudah, dilenghapi, Dengan melakukan hal ini dapat menyebabkan anggota tim lain tidak senang sehingya dapat memicu konflik dalam tim, Ofeh karena itu, rumah sakit harus berhat-hati Uuntuk memilih atau mempertimbangkan anggota tim yang cocok untuk peran ini - Cara Menjalankan Ceklistt Keselamatan Pasien Bedah 1. Sign In (sebelum induksi anestesi) dalam Ceklist keselamatan ini penting untuk dilengkapi sebelum induksi anest rangka untuk keselamatan pasien, Dalam hal ini membutuhkan kehadiran setidaknya anestesist dan perawat, Koordinator ceklistt mungkin melengkapi bagian ini dalam satu waktu atau terpisah, tergantung pada alur persiapan untuk anestesi, Detail dari setiap langkah adalah sebagai berikut: Apakah pasien sudah dikonfirmasi identitasnya, tempat operasi, prosedur dan persetujuan operasi? Koondinator ceklistt secara verbal melakukan konfirmasi identitas pasien, jenis prosedur yang akan dilaksanakan, lokasi pembedahan, dan persetujuan pembedahan yang sudah diberikan, Walau hal ini terlihat berulangkali, namun langkah ini penting untuk memastikan tim tidak mengoperasi pasien yang salah atau bagian yang salah atau melakukan prosedur yang salah, Pelaksanaan sign in dilakukan di ruang persiapan dengan meminta pasien untuk menyebutkan identitasnya meliputi nama, tanggal lahir, jenis operasi, Jokasi operasi dan penandean operasi. Untuk pasien anak atau pasien dengan keterbatasan, petuyas dapat melakukan konfirmasi dengan pengasuh atau keluarga pasien. Jika pengasuh ‘atau keluanga tidak ada maka tahap ini dapat dilewati, seperti halnya dalam keadaan_gawat darurat Apakah tempat operasi sudah ditandai? Koordinator ceklistt harus mengkonfirmasi bahwa ahli bedah yang melakukan operasi sudah menandai tempat yang akan dibedah (dengan marker yang permanen) pada kasus yang melibatkan bayian tubuh samping (kanan-kiri) atau struktur yang banyak atau ing belakang). Penandaan tempat bertingkat (contoh: bagian jari, jari kaki, lesi kulit, tu Yeah (contoh: tiroid), atau struktur tunggal (contoh: spleen) operas) untuk struktur men harus mengikuti standar praktek yang biasa dilakukan. BABIV DOKUMENTASI Keselamatan pasien bedah didokumentasikan dengan menggunakan dengan checklist pelaksanaan sign in, time out dan sign ow, Hasil pelaksanaan checklist keselamaan bedah akan digabungkan dalam rekam medi Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung pelaksanaan prosedur sign in, time out, dan sign out di kamar operasi, Monitoring dilakukan oleh manajer keperawatan atau kepala sub bagian kamar operasi. Bukti monitoring adalah berupa data pelaksanaan kegiatan dalam bentuk prosentase yang dilaporkan dalam kegiatan rapat rutin bulanan, Evaluasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan ceklist pelaksanaan SPO sign in time out, dan sign out di kamar operasi, Ceklist evaluasi SPO sign in, time out, sign out dan penandaan luka operasi di kamar operasi dapat dilihat pada lampiran panduan ini

Anda mungkin juga menyukai