1 Modul Pelatihan SMK 2015 TKI in Nasional 05062015
1 Modul Pelatihan SMK 2015 TKI in Nasional 05062015
PEMINATAN SMK
JARINGAN DASAR
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015
SAMBUTAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2015
dilaksanakan untuk kelas III, VI, IX dan XII di 16.991 sekolah yang tersebar pada jenjang SD, SMP, SMA
dan SMK. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon
berbagai tantangan internal dan eksternal.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan
tuntutan masyarakat Indonesia masa depan. Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah
penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi,
penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian
antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat
penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta
perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka
kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 pada 16.991 sekolah, maka kepada
semua guru dan kepala sekolah di sekolah sasaran, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi
Kurikulum 2013. Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015
untuk semua mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang cukup besar, maka pelatihan
ini melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di pusat maupun daerah.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan
mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Syawal Gultom
NIP 196202031987031002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Perangkat (Pedoman, Panduan,
Modul beserata perangkat pendukung lainnya) Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Perangkat
ini merupakan dokumen wajib dalam rangka pelatihan calon narasumber, instruktur, dan guru untuk
memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014. Pada tahun 2013
telah dilakukan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun
ajaran 2014 telah dilaksanakan pelatihan untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Selanjutnya pada tahun
Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan
Kelas XII pada 16.991 sekolah, yaitu sekolah yang pada tahun ajaran 2015/2016 yang sudah
melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester berturut turut.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2015/2016 pada kelas III, VI, IX dan XII
penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum perlu
dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2015 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas III, VI, IX, dan XI. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut,
maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Pedoman Pelatihan, Buku 1 Panduan untuk
Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan
dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Unifah Rosyidi
NIP. 19620405 198703 2 001
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI VI
STRUKTUR MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1
A. MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013 3
1. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 6
2. Pendekatan Saintifik dan Penilaian Autentik 18
3. Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013 28
4. SKL, KI, KD dalam Perancangan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Jaringan 31
Dasar.
5. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran dan 48
Materi Pembelajaran dalam Perancangan Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Jaringan Dasar.
B. MATERI PELATIHAN 2: PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 61
1. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Mata Pelajaran 66
Jaringan Dasar.
2. Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran pada Mata Pelajaran 81
Jaringan Dasar.
3. Penyusunan RPP pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar. 95
4. Pelaporan Penilaian Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar. 113
5. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester pada Mata 128
Pelajaran Jaringan Dasar.
C. MATERI PELATIHAN 3: PENGGUNAAN BUKU 149
1. Penggunaan Buku Siswa pada Program Keahlian Teknik Komputer dan 151
Informatika.
A..MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Materi pelatihan konsep Kurikulum 2013 meliputi; rasional dan elemen perubahan kurikulum,
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait penerapan Kurikulum 2013, pendekatan
saintifik, penilaian autentik, SKL, KI, KD, dan indikator pencapaian kompetensi dalam perancangan
pembelajaran.
Langkah Kegiatan
1. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013; Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013
3. SKL, KI, KD, dan IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi pembelajaran dalam Perancangan
Pembelajaran
Diskusi kelompok Mempresenta
Mengkaji bahan Diskusi
untuk menjabarkan sikan hasil kerja
bacaan tentang kelompok
KD ke dalam IPK dan penyamaan
SKL, KI, KD yang menganalisis
dan Tujuan persepsi tentang
terdapat keterkaitan SKL,
Pembelajaran serta keterkaitan SKL,
didalam modul KI dan KD
mengidentifikasi KI, dan KD serta
pelatihan dan menggunakan
topik/materi yang perumusan IPK,
permendikbud lembar kergiatan
sesuai dengan KD Tujuan dan
terkait secara yang tersedia
dan IPK-Tujuan Materi
berkelompok.
Pembelajaran. Pembelajaran
Diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi
Pembelajarannya.
LK-A0
Konsep Kurikulum 2013
Tujuan:
Mendiskusikan tentang:
1. Rasional dan elemen perubahan kurikulum 2013
2. Permendikbud
3. SKL, KI dan KD
4. Pendekatan saintifik dan model pembelajaran
5. Penilaian autentik.
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud yang terkait dengan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil
diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi.
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No Pertanyaan Jawaban
1. Mengapa perlu adanya pengembangan
Kurikulum?
HO-A1
1. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,
ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi
tersebut.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14
tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh
sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
2) Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan
industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun
1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta
pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6) Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
Di dalam kerangka pengembangan kurikulum 2013, dari 8 satandar nasional pendidikan seperti
yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, hanya 4 standar yang
mengalami perubahan yang signifikan, seperti yang tertuang di dalam matriks berikut ini.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Rumusan standar kompetensi lulusan yang
tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET
C/PAKET C KEJURUAN
8. Tingkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
3) Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang
digunakan:
Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan danpemberdayaan pesertadidik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan
kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari
tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
Tabel A3.3 Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta
Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan
pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas.
Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam
tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi
dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 11
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
4) Standar Penilaian
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari
komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian merupakan proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penegasan tersebut
termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki peran antara lain untuk membantu peserta
didik mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes). Berdasarkan penilaian hasil
belajar oleh pendidik, pendidik dan peserta didik dapat memperoleh informasi tentang
kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar.
Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, pendidik dan peserta didik memiliki arah
yang jelas mengenai apa yang harus diperbaiki dan dapat melakukan refleksi mengenai apa
yang dilakukannya dalam pembelajaran dan belajar. Selain itu bagi peserta didik
memungkinkan melakukan proses transfer cara belajar tadi untuk mengatasi kelemahannya
(transfer of learning). Sedangkan bagi guru, hasil penilaian hasil belajar oleh pendidik
merupakan alat untuk mewujudkan akuntabilitas profesionalnya, dan dapat juga digunakan
sebagai dasar dan arah pengembangan pembelajaran remedial atau program pengayaan
bagi peserta didik yang membutuhkan, serta memperbaiki rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan wujud pelaksanaan tugas
profesional pendidik sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak terlepas dari proses
pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik menunjukkan
kemampuan guru sebagai pendidik profesional.
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
b) Pengetahuan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai
berikut.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai
berikut.
c) Keterampilan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak berupa
kemampuan belajar adalah sebagai berikut.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret adalah
sebagai berikut.
HO-A2.a
2. Pendekatan Saintifik
a. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum
2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik
diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning)
dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan
bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan
simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau
beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris,
dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen,
mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel A2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan, ketelitian,
melihat (tanpa atau dengan alat) mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas, rasa
informasi yang tidak dipahami dari ingin tahu, kemampuan
apa yang diamati atau pertanyaan merumuskan pertanyaan untuk
untuk mendapatkan informasi membentuk pikiran kritis yang perlu
tambahan tentang apa yang diamati untuk hidup cerdas dan belajar
(dimulai dari pertanyaan faktual sepanjang hayat
sampai ke pertanyaan yang bersifat
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran
hipotetik)
Mengumpulka - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
n informasi/ - membaca sumber lain selain buku jujur,sopan, menghargai pendapat
eksperimen teks orang lain, kemampuan
- mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi, menerapkan
- aktivitas kemampuan mengumpulkan
- wawancara dengan narasumber informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasik - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur, teliti,
an/ mengolah dikumpulkan baik terbatas dari disiplin, taat aturan, kerja keras,
informasi hasil kegiatan kemampuan menerapkan prosedur
mengumpulkan/eksperimen mau dan kemampuan berpikir induktif
pun hasil dari kegiatan mengamati serta deduktif dalam menyimpulkan
dan kegiatan mengumpulkan .
informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur, teliti,
asikan kesimpulan berdasarkan hasil toleransi, kemampuan berpikir
analisis secara lisan, tertulis, atau sistematis, mengungkapkan
media lainnya pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
1). Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis
dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 19
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan
data agar berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan
buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat
berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal
record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa
suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan
diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya.
2). Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar
menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik). Menanya dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam
pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik mengungkapkannya guru harus
member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh
guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus dilakukan.
Fungsi bertanya
a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran
yang diberikan.
e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan,
dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau
gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu
sama lain.
Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan
jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga
menggambarkan tingkatan kognitif mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi.
Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang
lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tabel A2.2 Kata Kunci Pertanyaan
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif Pengetahuan Apa... pasangkan...
yang lebih (knowledge) Siapa... Persamaan kata...
rendah Kapan... Golongkan...
Di mana... Berilah nama...
Sebutkan... Dll.
Jodohkan...
Pemahaman Terangkahlah... Bandingkan...
(comprehension) Bedakanlah... Ubahlah...
Terjemahkanlah... Berikanlah
Simpulkan... interpretasi...
Penerapan Gunakanlah... Carilah hubungan...
(application Tunjukkanlah... Tulislah contoh...
Buatlah... Siapkanlah...
Demonstrasikanlah... Klasifikasikanlah...
Kognitif Analisis (analysis) Analisislah... Tunjukkanlah
yang lebih Kemukakan bukti- sebabnya…
tinggi bukti… Berilah alasan-alasan…
Mengapa…
Identifikasikan…
Sintesis Ramalkanlah… Bagaimana kita dapat
(synthesis) Bentuk… memecahkan…
Ciptakanlah… Apa yang terjadi
Susunlah… seaindainya…
Rancanglah... Bagaimana kita dapat
Tulislah… memperbaiki…
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 21
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
5). Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran
kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar
teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat
interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai
struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha
kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan
fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer
belajar.Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif.
Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling
menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan
masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh
rasa aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi
aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan
perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan
pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat
menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dengan pembelajaran kolaboratif,
peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan,
pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan
teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran
guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi
dan mengawasi secara rijid. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas
dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan
informasi, menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam
pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran
secara terbuka dan bermakna.
HO-A2.b
3. Penilaian Autentik
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan
merupakan salah satu standar yang yang bertujuan untuk menjamin: perencanaan penilaian
peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip
penilaian; pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif,
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif.
4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.
5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung,
dan karakteristik peserta didik.
HO-A3
Dalam kerangka pengembangan Kurikulum 2013, dari 8 satandar nasional pendidikan seperti yang
tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, hanya 4 standar yang mengalami
perubahan yang signifikan, yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan
Standar Penilaian.
Perubahan pada keempat standar tersebut berakibat pada perubahan pada peraturan perundang-
undangannya. Dengan berlakunya Kurikulum 2013 maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai pelengkap dari Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 selain Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan juga dikeluarkan beberapa Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai acuan dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Berikut
daftar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaiatan dengan Kurikulum 2013.
Permendikbud No. 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah
Permendikbud No. 53 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah
Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
Permendikbud No. 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan
untuk Digunakan dalam Pembelajaran
Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum
2013
Permendikbud No. 78 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembayaran Buku Kurikulum 2013 Oleh
Sekolah yang Dibiayai Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Sosial Buku
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 28
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Dari sekian banyak Peraturan Menteri yang dikeluarkan paling tidak guru sebagai ujung tombak
pelaksana Kurikulum 2013 harus menguasai beberapa Permen yang terkait langsung dengan
pelaksanaan Kurikulum 2013. Permen tersebut adalah:
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Keputusan Direktur Jenderal pendidikan Menengah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 1464/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar Kelompo
Dasar Program Keahlian (C2) dan Paket Keahlian (C3) Sekolah Mnengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
Keputusan Direktur Jenderal pendidikan Menengah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 1769/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Siabus Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Kelompo Dasar Program Keahlian (C2) dan Paket Keahlian (C3) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Keterkaitan antara Perubahan Kurrikulum 2013 dengan Peraturan Menteri yang terkait dengan
pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
ELEMEN PERUBAHAN
HO-A4
b. Deskripsi
1) Hasil belajar dirumuskan dalam tiga kelompok ranah taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini dilakukan untuk
mengukur perubahan perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian
hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Kita
mengenal klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom yang pada
Kurikulum 2013 yang yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.
Sikap (affective ) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan
merasa.
Pengetahuan (cognitive ) merupakan kapabilitas intelektual dalam bentuk
pengetahuan atau berpikir.
Keterampilan (psychomotor ) merupakan keterampilan manual atau motoric dalam
bentuk melakukan
a) Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam perumusan
kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl,
dimana pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari menerima
(accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing), menghayati (organizing/
internalizing), dan mengamalkan (characterizing/ actualizing).
Tingkat
Tingkat Tingkatan
Kompetensi
NO Taksonomi Uraian Taksonomi Uraian
Minimal/
Simpson Dave
Kelas
(complex or gerakan suatu tugas atau
overt kompleks dan aktivitas dengan
response) termodifikasi keahlian dan
kualitas yang
tinggi dengan
unjuk kerja yang
cepat, halus,
dan akurat serta
efisien tanpa
bantuan atau
instruksi
4 Menjadi Menjadi gerakan Artikulasi Keterampilan
gerakan alami yang berkembang
alami diciptakan dengan baik
(adaptation) sendiri atas dasar sehingga
gerakan yang seseorang dapat
sudah dikuasai mengubah pola
sebelumnya gerakan sesuai
dengan
persyaratan
khusus untuk
dapat
digunakan
mengatasi
situasi problem
yang tidak
sesuai SOP
5 Menjadi Menjadi gerakan Naturalisasi Melakukan
tindakan baru yang unjuk kerja level
orisinal orisinal dan tinggi secara
(origination) sukar ditiru oleh alamiah, tanpa
orang lain dan perlu berpikir
menjadi ciri lama dengan
khasnya mengkreasi
langkah kerja
baru
Catatan: dalam lampiran Permendikbud No. 104 th. 2014 taksonomi olahan Dave tidak
dicantumkan, tetapi dapat digunakan sebagai pengayaan, mengingat olahan
Dave cukup familier digunakan di lingkungan pendidikan kejuruan
2) SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata pelajaran pada jenjang
tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3) Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat
diilustrasikan dengan skema berikut.
Materi
Pembelajaran
S Beh Penilaian
K avio
KD PEMBE-
urK HASIL
L LAJARAN Penilaian
I BELA-
JAR
Penilaian
RL = Ruang lingkup materi
Gambar A4.1. Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
Tabel A4.2. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri.
4) Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai berikut.
5) Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi reaksi afektif,
kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
6) Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-
batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
(a) Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif peserta didik :
untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan
kemampuan menganalisis (C4),
untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
(b) Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge);
untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural,
sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
Kelas X
minimal
Kelas XI
minimal
Kelas XII
minimal
8) Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang tingkat
kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3
dan KI-4.
9) Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang
tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta
didik.
10) Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi pembelajaran
pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi keterampilan dan pengalaman
belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut,
pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring
(nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan
KI-2.
Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta didik akan
memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) berupa pengembangan sikap
spiritual dan sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.
11) Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, proses
pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
(a) Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
(b) Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks sesuai KD dari
KI-3;
(c) Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4;
(d) Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan
keterampilan yang harus dicapai;
(e) Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan
mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan
(f) Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.
6. Contoh Analisis SKL, KI, KD dalam Perancangan Pembelajaran Mata Pelajaran Jaringan
Dasar.
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga
standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang
taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang diperlukan.
Contohnya adalah sebagai berikut.
Tabel A4.4. Analisis Keterkaitan Ranah Antara SKL, KI, dan KD untuk
Mapel Jaringan Dasar.
Standar Kompetensi
Kompetensi Inti
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar
(KI) Analisis dan Rekomendasi KD
Kualifikasi (KD)
Ranah Kelas X
Kemampuan
Sikap Memiliki 1. Menghayati 1.1. Menyadari KD 1.1 “Menyadari” setingkat
perilaku yang dan sempurnanya gradasi A4 (menghayati),
mencerminka mengamalkan ciptaan Tuhan belum utuh terkait KI-1
n sikap orang ajaran agama tentang alam yaitu sampai A5
beriman, yang dan (mengamalkan).
berakhlak dianutnya. fenomenanya
mulia, dalam
berilmu, mengaplikasikan Rekomendasi: diperbaiki pada
percaya diri, Jaringan Dasar perumusan Tujuan
dan pada kehidupan Pembelajaran di RPP
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 38
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Standar Kompetensi
Kompetensi Inti
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar
(KI) Analisis dan Rekomendasi KD
Kualifikasi (KD)
Ranah Kelas X
Kemampuan
bertanggung- sehari-hari. hingga tingkat
jawab dalam mengamalkan
berinteraksi 1.2. Mengamalkan KD 1.2 “Mengamalkan” nilai
secara efektif nilai-nilai ajaran tingkat gradasinya A5
dengan agama sebagai memenuhi tingkat KI-1
lingkungan tuntunan dalam yaitu menghayati (A4) dan
sosial dan mengaplikasikan
alam serta mengamalkan (A5).
Jaringan Dasar
dalam pada kehidupan
menempatka sehari-hari
n diri sebagai 2.1 Mengamalkan KD 2.1 “Mengamalkan” perilaku
cerminan 2. Menghayati
dan perilaku jujur, merupakan gradasi tingkat
bangsa dalam
pergaulan mengamalkan disiplin, teliti, A5, terkait KI-1 yaitu
dunia. perilaku jujur, kritis, rasa ingin menghayati (A4) dan
disiplin, tahu, inovatif mengamalkan (A5).
tanggungjawa dan tanggung
b, peduli
jawab dalam
(gotong
royong, kerja mengaplikasika
sama, toleran, n Jaringan
damai), Dasar pada
santun, kehidupan
responsif dan sehari-hari.
proaktif dan 2.2 Menghargai KD 2.2 “Menghargai” kerja sama
menunjukkan kerjasama, merupakan gradasi tingkat
sikap sebagai toleransi, A3, belum terkait KI-1 yaitu
bagian dari sampai menghayati (A4)
damai, santun,
solusi atas dan mengamalkan (A5).
berbagai demokratis,
permasalahan dalam
dalam menyelesaikan Rekomendasi: diperbaiki pada
berinteraksi masalah perumusan Tujuan
secara efektif perbedaan Pembelajaran di RPP
dengan konsep berpikir hingga tingkat
lingkungan dalam mengamalkan
sosial dan mengaplikasika
alam serta
dalam n Jaringan
menempatkan Dasar pada
diri sebagai kehidupan
cerminan sehari-hari.
bangsa dalam 2.3 Menunjukkan KD 2.3 “Menunjukan” sikap
pergaulan sikap responsif, merupakan gradasi
dunia. proaktif, mengamalkan tingkat A5,
konsisten, dan jadi terkait KI-1 yaitu
berinteraksi sampai menghayati A4 dan
secara efektif mengamalkan A5.
dengan
lingkungan
sosial sebagai
bagian dari
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 39
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Standar Kompetensi
Kompetensi Inti
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar
(KI) Analisis dan Rekomendasi KD
Kualifikasi (KD)
Ranah Kelas X
Kemampuan
solusi atas
berbagai
permasalahan
dalam
melakukan
tugas
mengaplikasika
n Jaringan
Dasar
Pengetah Memiliki 3. Memahami, 3.1. Memahami KD 3.1 “Memahami” gradasi
uan pengetahuan menerapkan konsep jaringan C2, terkait dengan KI-3
faktual, dan komputer yaitu C2 sampai C4.
konseptual, menganalisis Tingkat pengetahuan “
prosedural, pengetahuan konsep jaringan...”
dan faktual, merupakan pengetahuan
metakognitif konseptual,
konseptual.
dalam ilmu dan
pengetahuan, prosedural 3.2. Memahami KD 3.2 “Memahami” gradasi
teknologi, berdasarkan model OSI C2, terkait dengan KI-3
seni, dan rasa ingin dalam jaringan yaitu C2 sampai C4.
budaya tahunya komputer Tingkat pengetahuan “
dengan tentang ilmu model OSI layer
wawasan pengetahuan, jaringan...” merupakan
kemanusiaan, teknologi, pengetahuan konseptual.
kebangsaan, seni, budaya, 3.3. Menganalisis KD 3.3 “Menganalisis” gradasi
kenegaraan, dan
berbagai C4, terkait dengan KI-3
dan humaniora
peradaban dalam topologi yaitu C2 sampai C4.
terkait wawasan jaringan Tingkat pengetahuan “
penyebab, kemanusiaan, topologi jaringan...”
serta dampak kebangsaan , merupakan pengetahuan
fenomena kenegaraan, konseptual.
dan kejadian. dan 3.4. Menganalisis KD 3.4 “Menganalisis” gradasi
peradaban media yang C4, terkait dengan KI-3
terkait sesuai dalam yaitu C2 sampai C4.
penyebab
komunikasi data Tingkat pengetahuan “
fenomena dan
kejadian jaringan memilih media
dalam bidang komunikasi jaringan...”
kerja yang merupakan pengetahuan
spesifik untuk konseptual.
memecahkan 3.5. Memahami KD 3.5 “Memahami” gradasi
masalah. berbagai C2, terkait dengan KI-3
protokol yaitu C2 sampai C4.
jaringan Tingkat pengetahuan “
protokol jaringan...”
merupakan pengetahuan
prosedural
3.6. Menerapkan KD 3.6 “Menerapkan” gradasi
penggunaan C3, terkait dengan KI-3
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 40
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Standar Kompetensi
Kompetensi Inti
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar
(KI) Analisis dan Rekomendasi KD
Kualifikasi (KD)
Ranah Kelas X
Kemampuan
protokol yaitu C3 sampai C4.
pengalamatan Tingkat pengetahuan “
jaringan protokol jaringan...”
merupakan pengetahuan
prosedural
3.7. Menganalisis KD 3.7 “Menganalisis” gradasi
berbagai C4, terkait dengan KI-3
perangkat keras yaitu C2 sampai C4.
jaringan sesuai Tingkat pengetahuan “
kebutuhan perangkat keras
jaringan...” merupakan
pengetahuan konseptual.
3.8. Menerapkan KD 3.8 “Menerapkan” gradasi
aplikasi jaringan C3, terkait dengan KI-3
pada sistem yaitu C2 sampai C4.
operasi Tingkat pengetahuan “
komputer sistem operasi
jaringan...” merupakan
pengetahuan prosedural.
3.9. Menerapkan KD 3.9 “Menerapkan” gradasi
pengembangan C3, terkait dengan KI-3
jaringan yaitu C2 sampai C4.
sederhana Tingkat pengetahuan “
horisontal pembangunan jaringan
sederhana...” merupakan
pengetahuan prosedural.
Standar Kompetensi
Kompetensi Inti
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar
(KI) Analisis dan Rekomendasi KD
Kualifikasi (KD)
Ranah Kelas X
Kemampuan
tugas spesifik dalam jaringan Dave),sudah terkait
di bawah dengan tuntutan KI-4 yaitu
pengawasan mengolah, menalar, dan
langsung menyaji (P3-P5 abstrak
Dyers)
Standar Kompetensi
Kompetensi Inti
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar
(KI) Analisis dan Rekomendasi KD
Kualifikasi (KD)
Ranah Kelas X
Kemampuan
sesuai dengan konkrit gradasi
kebutuhan membiasakan (P4
Sympson reaksi natural
mekanisme) ,sudah terkait
dengan tuntutan KI-4 yaitu
mengolah, menalar, dan
menyaji (P3-P5 Dyers)
*) Diisi dengan taksonomi dan gradisi hasil belajar, jika KD tidak terkait dengan KI maka
dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi
*) Hasil analisis digunakan untuk mengerjakan pemaduan antara model pembelajaran dan
pendekatan saintifik
Keterangan:
1) SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
2) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari Permendikbud nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum SMK/MAK dan lampirannya.
3) Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar. Jika KD tidak terkait
dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian
kompetensi.
4) Selanjutnya analisis Linearitas pasangan dan tingkatan Kompetensi KD-3 dengan KD-4 seperti
pada Tabel berikut.
Tabel A4.5. Analisis Linearitas pasangan dan tingkatan Kompetensi KD-3 dengan KD-4
Mata Pelajaran Jaringan Dasar (Kelas X)
Analisis Linearitas Tingkatan Kompetensi
Analisis Pasangan KD-3 dengan KD-4 berdasarkan linearitas
(taksonomi) KD-3 terhadap KD-4 dan
materi
Rekomendasi
3.1 Memahami konsep jaringan 4.1 Menyajikan data Pasangan KD-3.1 (C2), KD-4.1 (P3
komputer kebutuhan jaringan Keterampilan abstrak); jadi KD-3.1
suatu organisasi memenuhi linearitas tingkatan KD-4.1.
3.2 Memahami model 4.2 Menyajikan data model Pasangan KD-3.2 (C2), KD-4.2 (P3
OSI,struktur dan fungsi OSI,struktur dan fungsi Keterampilan abstrak); jadi KD-3.2
layer dalam jaringan layer dalam jaringan memenuhi linearitas tingkatan KD-4.2.
komputer
3.3 Menganalisis berbagai 4.3 Menyajikan hasil Pasangan KD-3.3 (C2), KD-4.3 (P3
topologi jaringan komputer analisisis berbagai Keterampilan abstrak); jadi KD-3.3
topologi jaringan memenuhi linearitas tingkatan KD-4.3.
komputer
3.4 Menganalisis jenis media 4.4 Menyajikan hasil Pasangan KD-3.4 (C4), KD-4.3 (P2
yang sesuai dalam analisis jenis media Keterampilan abstrak); jadi KD-3.4
komunikasi data jaringan yang sesuai dalam memenuhi linearitas tingkatan KD-4.4.
komunikasi data
jaringan
3.5 Memahami berbagai 4.5 Menyajikan data Pasangan KD-3.5 (C2), KD-4.5 (P3
protokol jaringan berbagai protokol Keterampilan abstrak); jadi KD-3.5
jaringan memenuhi linearitas tingkatan KD-4.5.
3.6 Menerapkan penggunaan 4.6 Menyajikan hasil Pasangan KD-3.6 (C2), KD-4.6 (P4
protokol pengalamatan penggunaan protokol Keterampilan konkrit); jadi KD-3.6
jaringan pengalamatan dalam memenuhi linearitas
jaringan tingkatan KD-4.6.
3.7 Menganalisis berbagai 4.7 Menyajikan perangkat Pasangan KD-3.7 (C2), KD-4.7 (P4
perangkat perangkat keras keras jaringan yang Keterampilan konkrit); jadi KD-3.7
jaringan sesuai dengan sesuai dengan memenuhi linearitas tingkatan KD-4.7.
kebutuhan kebutuhan
3.8 Menerapkan aplikasi 4.8 Menyajikan hasil Pasangan KD-3.8 (C2), KD-4.8 (P4
jaringan pada sistem penerapan aplikasi Keterampilan konkrit); jadi KD-3.8
operasi komputer jaringan pada sistem memenuhi linearitas tingkatan KD-4.8.
operasi komputer
3.9 Menerapkan 4.9 Menyajikan hasil Pasangan KD-3.9 (C2), KD-4.9 (P5
pengembangan jaringan pengembangan Keterampilan konkrit); jadi KD-3.9
sederhana horisontal jaringan sederhana memenuhi linearitas tingkatan KD-4.9.
horisontal
7. Lembar Kerja (LK) Analisis SKL, KI, KD dalam Perancangan Pembelajaran Mata Pelajaran
Paket Keahlian Teknik Komputer dan Informatika
Tujuan:
a. Melakukan analisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan (SKL, Kompetensi Inti (KI),
dan Kompetensi Dasar (KD) untuk mata pelajaran yang saudara ampu.
b. Melakukan analisis linearitas pasangan dan tingkatan taksonomi KD-3 dengan KD-4
c. Menjabarkan KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi
Pembelajaran
LK-A4.1
Format Analisis Keterkaitan antara SKL, KI, dan KD
Mapel ................................
Standar Kompetensi
Kompetensi
Lulusan (SKL) Kompetensi Dasar Analisis dan Rekomendasi
Inti (KI)
Kualifikasi (KD) KD
Ranah Kelas ...
Kemampuan
1 2 3 4 5
Sikap 1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
2.3
Pengetah 3. 3.1
uan 3.2
3.3
Keteram 4. 4.1
pilan 4.2
4.3
LK-A4.2
Format Analisis Linearitas Pasangan dan Tingkatan Kompetensi KD-3 terhadap KD-4
Mata Pelajaran ...................... (kelas ...)
Pasangan KD-3 dengan KD-4 berdasarkan linearitas materi Analisis Linearitas Tingkatan
Kompetensi (taksonomi) KD-3
KD-3 KD-4
terhadap KD-4 dan Rekomendasi
1 2 3
3.1 4.1
3.2 4.3
3.3 4.2
3.4 4.4
R-A4.1
Rubrik Penilaian Analisis Keterkaitan KI - KD
Rubrik penilaian analisis keterkaitan KI, KD, digunakan oleh fasilitator untuk menilai hasil analisis
peserta pelatihan terhadap analisis keterkaitan KI, KD, sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu.
HO-A5
a. Konsep
Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD), merupakan
muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan
lingkungannya untuk mencapai kemampuan dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil
belajar dari mata pelajaran.
b. Deskripsi
1). Mengembangkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sesuai
dengan tuntutan KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan KD dari KI-4 (Keterampilan), dimana IPK
adalah jabaran dari KD teranalisis, dan materi pembelajaran disesuaikan dengan silabus
atau buku teks
Untuk melakukan pengembangan materi pembelajaran mempertimbangkan hal-hal
berikut:
Potensi peserta didik
Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual peserta didik
Kebermanfaatan bagi peserta didik
Struktur keilmuan
Alokasi waktu
Materi mata pelajaran Jaringan Dasar ini disusun dengan tujuan memberi pengalaman kongkret
dan abstrak kepada peserta didik. Pembelajaran Jaringan Dasar akan membentuk kemampuan
peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan kongkret dan abstrak, menyelesaikan
permasalahan abstrak yang terkait, dan berlatih berfikir rasional, kritis dan kreatif.
Ruang lingkup materi mata pelajaran Jaringan Dasar SMAK kelas X meliputi:
1. Konsep teknologi jaringan komputer meliputi PAN,LAN,MAN,dan WAN
2. Model OSI layer yaitu lapisan fisik,lapisan data link,lapisan network,lapisan transport,lapisan
sesion,lapisan presentasi, dan lapisan aplikasi.
3. Topologi jaringan yaitu topologi bus, topologi ring, topologi star, topologi extended star,
topologi mesh, dan topologi hierarchical
4. Media jaringan terdiri dari kabel jenis UTP, kabel jenis STP, kabel jenis Coaxial, wireless, fiber
optik, dan jenis-jenis koneksi
5. Protokol jaringan yaitu protokol netware,protokol UDP, arsitektur TCP/IP, perbandingan model
OSI dengan TCP/IP,protokol pada jaringan Peer to Peer
6. Protokol pengalamatan IP (IP v4 dan IP v6), subnetting,dan network address traslation
7. Perangkat keras jaringan meliputi perangkat hub dan repeater, perangkat bridge dan switch,
dan perangkat router
8. Sistem operasi jaringan meliputi sistem operasi windows server, sistem operasi GNU linux
server, dan sistem operasi unix server
9. Pengembangan jaringan seederhana melalui tapahan perancangan jaringan, pembangunan
jaringan, dan pengembangan server berbagi data
2). Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:
a) Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku
keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.
b) Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) dapat tidak
dirumuskan sebagai indikator pencapaian kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap
spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
c) Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses kognitif
(dari memahami sampai dengan mengevaluasi) dan dimensi pengetahuan (fakta,
konsep, prosedur, dan meta kognitif) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup
kemungkinan perumusan indikator dimulai dari serendah-rendahnya C2 sampai setara
dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.
d) IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya dan
tuntutan KI.
Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif).
Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau keterampilan
konkret.
Untuk keterampilan kongkret pada kelas X menggunakan kata kerja operasional
sampai tingkat membiasakan/manipulasi. Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal
pada tingkat mahir/presisi. Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada tingkat
‘menjadi gerakan alami’/artikulasi pada taksonomi psikomotor Simpson atau Dave.
Rumusan IPK pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4 minimal memiliki 2 (dua)
indikator.
9. Contoh Penjabaran Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran dan Materi Pembelajaran
a Contoh Penjabaran Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel A5.1. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran
(diambil dari Permendikbud Nomor 60 tahun 2014)
Mata Pelajaran: Jaringan Dasar.
Kompetensi
Kompetensi Inti Kelas X Analisis dan Rekomendasi KD IPK Materi Pembelajaran
Dasar
3. Memahami, menerapkan dan 3.9 Menerapkan KD 3.9 “Menerapkan” gradasi C3, terkait 3.9.1 Merumuskan tahapan dan Tahapan
menganalisis pengetahuan pengembangan dengan KI-3 yaitu C2 sampai C4. rancangan pengembangan pembangunan
faktual, konseptual, dan jaringan Tingkat pengetahuan “ pembangunan jaringan sederhana jaringan
prosedural berdasarkan rasa sederhana jaringan sederhana...” merupakan 3.9.2 Memilih topologi jaringan Topologi jaringan dan
Jaringan Dasar/ Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 50
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
ingin tahunya tentang ilmu horisontal pengetahuan prosedural. yang digunakan pengalamatan IP
pengetahuan, teknologi, seni, 3.9.3 Menggambarkan Perangkat-perangkat
budaya, dan humaniora dalam interkoneksi perangkat jaringan
wawasan kemanusiaan, jaringan lokal Layanan server
kebangsaan , kenegaraan, dan 3.9.4 Menguraikan layanan server (sharing file dan
peradaban terkait penyebab pada jaringan printer)
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.9 Menyajikan hasil KD 4.9 “Menyajikan” sistem operasi 4.9.1 Mengorganisir tahapan Urutan pengerjaan
menyaji dalam ranah konkret pengembangan jaringan... merupakan keterampilan pembangunan jaringan Perakitan perangkat -
dan ranah abstrak terkait jaringan konkrit gradasi mahir (P5 Sympson 4.9.2 Memasang perangkat- perangkat jaringan
dengan pengembangan dari sederhana reaksi yang komplek) ,sudah terkait perangkat jaringan Uji coba interkoneksi
yang dipelajarinya di sekolah horisontal dengan tuntutan KI-4 yaitu mengolah, 4.9.3 Melaksanaan prosedur sesuai perangkat dalam
secara mandiri, dan mampu menalar, dan menyaji (P3-P5 Dyers) standar pengujian jaringan jaringan
melaksanakan tugas spesifik di 4.9.4 Mengoperasikan layanan Uji coba layanan
bawah pengawasan langsung server pada jaringan server
Contoh perumusan Tujuan Pembelajaran dengan unsur ABCD yang terkait dengan IPK untuk Mata Pelajaran Jaringan Dasar
Indikator PK Tujuan Pembelajaran
3.9.1 Merumuskan 1. Melalui diskusi dalam kelompok peserta didik merinci tahapan
tahapan dan dan rancangan pembangunan jaringan secara santun dan
rancangan menghargai pendapat pihak lain.
pengembangan 2. Melalui observasi peserta didik menentukan jenis topologi
jaringan sederhana yang digunakan dalam jaringan sederhana dengan melakukan
secara teliti dan bertanggungjawab.
3. Dst
b Contoh Penjabaran Tujuan Pembelajaran dari KI-KD, IPK terkait dan Materi Pembelajaran
Tabel A5.2. Penjabaran Tujuan Pembelajaran dari KI-KD, IPK terkait dan Materi Pembelajaran
Mata Pelajaran Jaringan Dasar
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
dianutnya mengaplikasikan jaringan dasar pada kehidupan sehari-hari
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan jaringan
dasar pada kehidupan sehari-hari
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, jawab dalam mengaplikasikan jaringan dasar pada kehidupan sehari-hari.
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan 2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan jaringan dasar pada
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara kehidupan sehari-hari.
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta 2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan
dalam pergaulan dunia. tugas mengaplikasikan jaringan dasar.
10. Lembar Kerja (LK) Perumusan IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, dan Pengintegrasian Muatan Lokal dan Kepramukaan.
LK-A5.1
R-A5.1
Rubrik Penilaian Analisis Keterkaitan KI, KD, Materi, Indikator Pencapaian Kompetensi
dan Tujuan Pembelajaran
Rubrik penilaian analisis keterkaitan KI, KD, Materi, Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan
Pembelajaran digunakan oleh fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap
analisis keterkaitan KI, KD, Materi, Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Langkah-langkah Penilaian Hasil Analisis Keterkaitan KI, KD, Materi, Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran
1) Cermati format penilaian analisis analisis keterkaitan KI, KD, Materi, Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran serta hasil analisis peserta yang akan dinilai;
2) Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
peserta dengan menggunakan rentang nilai sebagai berikut ;
LK-A5.2
Format Pengintegrasian Muatan Lokal (Nilai Kontekstual) ke dalam
Mata Pelajaran ...........................
Integrasi Muatan Lokal ke dalam materi Mata
Kompetensi Dasar
Pelajaran
3.1
4.1
4.1
B.MATERI PELATIHAN 2
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
1. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Jaringan Dasar.
2. Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
3. LK Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
4. Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Jaringan Dasar.
5. Contoh Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
6. LK Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
7. Penyusunan RPP pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar.
8. Contoh Penyusunan RPP
9. Telaah dan LK Penyusunan RPP
10. Pelaporan Penilaian Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Jaringan
Dasar.
11. LK Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
12. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester pada Mata
Pelajaran Jaringan Dasar.
13. Contoh Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester
14. LK Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester
MATERI PELATIHAN 2
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Perancangan pembelajaran untuk satu tahun pelajaran diawali dengan penyusunan program yang
meliputi Program Tahunan dan Program Semester. Penyusunan program tersebut dilakukan
berdasarkan analisis alokasi waktu yang diperlukan untuk suatu topik pembelajaran dalam setiap KD
dan disesuaikan dengan waktu atau jam pelajaran efektif dalam satu semester.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis
proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran
kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri,
sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based
learning, inquiry learning.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar mencakup
seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran
remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada
penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses dan output
dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penyusunan program tahunan dan program semester,
penerapan pendekatan saintifik, model-model pembelajaran, perancangan penilaian dan
pengembangakan instrumen penilaian, penyusunan RPP dan pengolahan nilai untuk rapor.
Indikator:
1. Merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.
2. Membuat contoh penerapan model –model pembelajaran pada pembelajaran.
3. Menanalisis pendekatan saintifik pada model pembelajaran.
4. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian.
5. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada pembelajaran mata
pelajaran.
6. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
7. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan.
8. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
9. Membuat Program Tahunan dan Program Semester.
Langkah Kegiatan :
3. Penyusunan RPP
Mendiskusikan Mempresentasi
Menelaah RPP hasil
rambu-rambu kan RPP yang
Kerja Kelompok kerja kelompok lain
penyusunan telah direvisi
menyusun RPP dan merevisi RPP
RPP yang sesuai dan
untuk satu KD berdasarkan hasil
permendikbud menyimpulkan
telaah.
yang berlaku. hasil diskusi.
HO-B1
a. Konsep
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif,
agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Prinsip Pembelajaran
Proses pembelajaran mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
c. Deskripsi
1) Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus yang disusun serta ditetapkan
secara nasional. Rancangan tersebut perlu dirancang/dijabarkan lebih lanjut oleh guru ke
dalam rencana pembelajaran dalam bentuk program tahunan/semesteran. Adapun
a) Perumusan indikator
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam pernyataan perilaku yang
dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti
(KI)-3 dan KI-4.
b) Perumusan tujuan
Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience), perilaku (behavior),
kondisi (condition), dan kriteria (degree). Rumusan tujuan pembelajaran harus
mencerminkan keterikatan antara sikap-sikap yang terkandung dalam KD dari KI-1 dan
KD dari KI-2 yang dapat di pilih dan di bentuk melalui porses pembelajaran KD-3 dan KD-
4. Perumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses
dan produk.
Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku,
proses atau produk yang dapat diamati dan atau diukur.
c) Langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran saintifik dan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik KD yang akan diajarkan.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan secara
sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran yang disusun secara sistimatis untuk mencapai tujuan belajar yang
menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice&Wells).
Tujuan penggunaan model pembelajaran sebagai strategi bagaimana belajar yang
membantu peserta didik mengembangkan dirinya baik berupa informasi, gagasan,
ketrampilan nilai dan cara-cara berfikir dalam meningkatkan kapasitas berfikir secara jernih,
bijaksana dan membangun ketrampilan sosial serta komitmen (Joice & Wells).
Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang diharapkan
dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based
Learning) dengan kriteria:
a) Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau produk;
b) Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
c) Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
d) Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan
konseptual dan prosedural.
(2) Sintaksis model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen,
2011:93) terdiri atas:
(a) Merumuskan uraian masalah;
(b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
(c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
(d) Mengevaluasi.
dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga lebih
bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya membuat tabel, grafik, bagan,
peta konsep, menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya siswa menganalisis data untuk
membandingkan ataupun menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya
dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip
dan konsep penting yang bermakna dalam menambah skema kognitif, meluaskan
pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Bentuk hasil belajar dari kegitan
menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian dari hipotesis.
e) Mengomunikasikan yaitu kegiatan Siswa dalam mendeskripsikan dan menyampaikan
hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah
data, serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun
tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan
perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk
hasil belajar dari kegitan mengkomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan
dan mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis.
2. Contoh Perancangan Pembelajaran Saintifik Pada Mata Pelajaran Program Keahlian TKI
Agar memudahkan langkah pemaduan/pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran
yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan
sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-
langkah pendekatan saintifik dan sintaksis (langkah kerja) model pembelajaran tersebut,
dilakukan sebagai berikut:
a. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus dan buku teks
siswa terkait.
b. Rumuskan IPK dari KD3 dan dari KD4 sesuai dengan dimensi proses atau level pengetahuan
dan dimensi kategori pengetahuan yang terkandung di masing-masing KD. Setiap KD minimal
memiliki 2 (dua) indikator.
c. Petakan pemilihan model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu
pemilihan model pembelajaran.
d. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu pemilihan
model pembelajaran.
e. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah (sintaksis)
model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik
(5M) sampai mencapai IPK.
Tabel B1.1. Penentuan Model Pembelajaran
Mata Pelajaran Jaringan Dasar Kelas X
pengetahuan prosedural
b. KD 4.9 gradasi
keterampilan konkrit pada
taksonomi mahir,
sehingga setara dengan
menyaji
c. Pernyataan KD-3.9 dan KD
4.9 mengarah pada
pembuatan atau
pembangunan projek
Tabel B1.2. Matrik Perancah Pemaduan Sintaksis Model Pembelajaran Project Base Learning dengan Pendekatan Saintifik pada
Mata Pelajaran: Jaringan Dasar Kelas X
Kompetensi Dasar:
3.9 Menerapkan pengembangan jaringan sederhana horisontal
4.9 Menyajikan hasil pengembangan jaringan sederhana horisontal
3.9.4
Menguraikan Melalui kajian Peserta didik secara
layanan server referensi peserta berkelompok berdiskusi
pada jaringan didik membahas layanan
menguraikan server pada jaringan
layanan sever sederhana Peserta didik menggali
pada jaringan berbagai informasi
sederhana tentang fungsi layanan
dengan server terkait sharing file
mengembangka dan printer
Peserta didik
mensimulasikan projek
pembangunan jarigan di
masing-masing kelompok
Hasil pemaduan model pembelajaraan dan pendekatan saintifik dipergunakan dalam penyusunan RPP khususnya pada perumusan kegiatan inti
pembelajaran
LK-B1.1
3. Lembar Kerja Pembelajaran Saintifik Pada Mata Pelajaran PK Teknik Komputer dan
Informatika
KD 4...
LK-B1.2
2) Buat pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti tabel 3.2 pada
mata pelajaran yang Saudara ampu.
R-B1.1
Rubrik Penilaian Analisis Penentuan Model Pembelajaran dan
Matrik Perancah Pemaduan Sintak Pembelajaran
Rubrik penilaian analisis penentuan model pembelajaran dan matrik perancah pemaduan sintak
pembelajaran digunakan oleh fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap
analisis penentuan model pembelajaran dan matrik perancah pemaduan sintak pembelajaran
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
HO-B2
4. Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran PK Teknik Komputer dan
Informatika
a. Konsep
1) Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik dalam kompetensi sikap (spiritual dan sosial),
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan
pembelajaran untuk kurun tertentu.
2) Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran
(learning outcomes), memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan
pembelajaran dan belajar. Dalam pendidikan berdasarkan standar (standard-based
education), kurikulum berdasarkan kompetensi (competency-based curriculum), dan
pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan
parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang menjadi batas ketuntasan belajar.
3) Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
4) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian pendidik
digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran.
5) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan
dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
b. Deskripsi
1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi; menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi; menetapkan program
perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan memperbaiki
proses pembelajaran.
2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian 0tentik. Penilaian
otentik merupakan pendekatan utama dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik.
Penilaian 0tentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan
sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran
dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria. Acuan kriteria
merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian
kompetensi yang ditetapkan. Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi
kesempatan mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan
penilaian baik secara individual, kelompok, maupun kelas. Bagi mereka yang berhasil dapat
diberi program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual
maupun kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Acuan Kriteria menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk
pengetahuan, dan capaian optimum untuk keterampilan.
4) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian. Skala penilaian untuk
kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K). Sedangkan skala penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan menggunakan rentang angka dan huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan rincian
sebagai berikut:
a) 3,85 - 4,00 dengan huruf A;
b) 3,51 - 3,84 dengan huruf A-;
c) 3,18 - 3,50 dengan huruf B+;
d) 2,85 - 3,17 dengan huruf B;
e) 2,51 - 2,84 dengan huruf B-;
f) 2,18 - 2,50 dengan huruf C+;
g) 1,85 - 2,17 dengan huruf C;
h) 1,51 - 1,84 dengan huruf C-;
i) 1,18 - 1,50 dengan huruf D+; dan
j) 1,00 - 1,17 dengan huruf D.
5) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
6) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial
adalah menerima nilai, menanggapi nilai, menghargai nilai, menghayati nilai dan
mengamalkan nilai.
7) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada pengetahuan (kemampuan berpikir)
mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta dari
dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif.
8) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak berupa
kemampuan mengamati, menanya, mengumulkan informasi/mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan. Sedangkan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
keterampilan kongkret adalah persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan, mahir,
menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.
9) Teknik Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian komptensi sikap bertujuan pembentukan sikap dan karakter peserta didik yang
dilaksanakan selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Penilaian kompetensi
sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan lembar pengamatan atau ceklis
pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati
merujuk pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya
mengembangkan sikap sosial dan sikap spiritual dalam rangka pengembangan nilai karakter
bangsa.
Oleh karena itu, pengembangan rubrik penilaian sikap pada seluruh mata pelajaran di
satuan pendidikan berfokus pada bagian dari upaya pencapaian kedua aspek kompetensi
sikap (spiritual dan sosial). Satuan pendidikan menyepakati rubrik penilaian sikap dan
dipergunakan dala penilaian sikap. Setiap pendidik memetakan sikap yang dikembangkan
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 82
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
pada satuan pendidikan sesuai dengan relevansi dan karakteristik baik yang tersurat
maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4.
Teknik
Bentuk Instrumen
Penilaian
Tes tertulis Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah, ya-
tidak), menjodohkan, sebab-akibat
Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek , uraian
Observasi Daftar cek observasi guru terhadap diskusi, tanya jawab dan
percakapan
Nilai akhir yang diperoleh untuk kompetensi sikap diambil dari nilai modus (nilai yang
terbanyak muncul). Nilai akhir untuk kompetensi pengetahuan diambil dari nilai rerata
kompetensi pengetahuan. Nilai akhir untuk kompetensi keterampilan diambil dari rerata
nilai optimal kompetensi keterampilan (nilai tertinggi yang dicapai).
11) Teknik Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan
konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati, menanya,
mengolah, menalar, dan mengkomunikasikan yang lebih dominan pada kemampuan mental
(berpikir). Sedangkan untuk keterampilan kongkret cenderung pada kemampuan fisik
seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan
bantuan alat.
Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
Unjuk Daftar cek, dengan menggunakan Penilaian unjuk
kerja/kinerja/ daftar cek, peserta didik kerja/kinerja/praktik disebut
praktek mendapat nilai bila kriteria juga penilaian tugas yang
penguasaan kompetensi tertentu dilakukan dengan cara
dapat diamati oleh penilai. mengamati kegiatan peserta
Skala Penilaian (Rating Scale). didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian kinerja yang
menggunakan skala penilaian Penilaian ini cocok digunakan
memungkinkan penilai memberi untuk menilai ketercapaian
nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi yang menuntut
kompetensi tertentu, karena peserta didik melakukan tugas
pemberian nilai secara kontinum tertentu
di mana pilihan kategori nilai
lebih dari dua. Penilaian Tugas adalah penilaian
atas proses dan hasil pengerjaan
tugas yang dilakukan langsung
secara individu atau kelompok.
Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
Penilaian projek dilakukan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai pelaporan.
Produk Daftar cek atau skala penilaian Penilaian produk menilai
(rubrik) kemampuan peserta didik
membuat produk-produk,
teknologi, dan seni.
Portofolio Daftar cek atau skala penilaian Penilaian portofolio pada
(rubrik) dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu
pada satu periode untuk suatu
mata pelajaran
Tertulis Tes tertulis, Daftar cek atau skala Penilaian tertulis juga digunakan
penilaian (rubrik) untuk menilai kompetensi
keterampilan, seperti menulis
karangan, menulis laporan, dan
menulis surat,laporan keuangan
dsb.
Hasil penilaian setiap KD keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai optimum (nilai
tertinggi) dari indikator pencapaian kompetensi (IPK) dengan catatan tidak ada IPK yang
mendapat nilai di bawah batas ketuntasan (2,67) atau kurang dari 3 bila mengggunakan
rentang 1-4.
12) Ketuntasan
Masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran dan
pemberian predikat yang berbeda. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam
bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dengan skala Baik. Sedangkan untuk kompetensi
pengetahuan dan keterampilan nilai ketuntasan pada skala 2,67 ( B- ).
Tabel B2.6. Konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap kompetensi
b) Bentuk Laporan
Pelaporan hasil belajar dilakukan oleh pendidik. Pelaporan hasil belajar oleh pendidik
diberikan dalam bentuk laporan hasil semua bentuk penilaian. Pelaporan hasil belajar
merupakan hasil pengolahan oleh pendidik dengan menggunakan kriteria. Pelaporan
hasil belajar oleh pendidik dipergunakan oleh satuan pendidikan untuk mengisi rapor
dan menentukan promosi peserta didik.
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga)
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap belum
tuntas.
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
a) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c) Mengajukan usul pemecahan masalah
d) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 88
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Kompetensi Jenis
Indikator Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.9 3.9.1 Merumuskan 1. Siswa dapat Tes 1. Jelaskan tahapan
Memahami tahapan dan merumuskan tahapan tertulis pembangunan
penggelaran rancangan dan rancangan jaringan LAN
jaringan pengembangan pembangunan sederhana.
sederhana jaringan jaringan. 2. Jelaskan faktor-faktor
secara sederhana 2. Siswa dapat memilih untuk menentukan
horisontal 3.9.2 Memilih topologi topologi jaringan topologi jaringan yang
jaringan yang 3. Siswa dapat merinci sesuai dalam jaringan
digunakan perangkat-perangkat sederhana
3.9.3 Menggambarkan jaringan 3. Tentukan spesifikasi
interkoneksi 4. Siswa dan minimal perangkat-
perangkat- menggambar perangkat yang
perangkat rancangan jaringan digunakan dalam
jaringan lokal sederhana jaringan sederhana
3.9.4 Menguraikan 5. Siswa dapat 4. Tentukan
layanan server menentukan pengalamatan IP
pada jaringan pengalaman IP dalam addres dari sebuah
jaringan jaringan di kelas C
6. Siswa dapat 5. Jelaskan layanan-
menguraikan layanan layanan yang bisa
server dalam jaringan diberikan dalam
sebuah jaringan
3) Ranah Keterampilan
LK-B2.1
6. Lembar Kerja Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran PK Teknik
Komputer dan Informatika
Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada ranah kompetensi dengan menggunakan
rubrik penilaian skala 4.
a. Ranah Sikap,
Instrumen dengan aspeknya
Rubrik/Kriteria
Indikator
Kategori Nilai
b. Ranah Pengetahuan
Kisi-kisi soal
Soal
Kunci jawaban
Rubrik/kriteria
Indikator
Pengolahan Nilai
c. Ranah Keterampilan
Kisi-kisi soal
Soal
Rubrik/kriteria
Indikator/Kunci Jawaban
Pengolahan Nilai
HO-B3
7. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Konsep Pengembangan RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan tatap muka untuk satu
atau beberapa pertemuan yang memuat prinsip-prinsip pedagogis secara tertulis untuk
direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh pengalaman
belajar yang efektif dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Mengacu pada Standar Proses Permendikbud Nomor 65 tahun 2013, komponen RPP
merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pembelajaran atau tema tertentu sesuai dengan silabus.
Komponen RPP mencakup: (1) identitas sekolah/nama satuan pendidikan, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi; (5) tujuan pembelajaran; (6); materi pembelajaran (7) pendekatan, model dan
metode; (8) media/alat, bahan, dan sumber belajar. (9) langkah-langkah pembelajaran; dan
(10) penilaian hasil pembelajaran.
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh masing-masing guru atau kelompok guru mata
pelajaran tertentu yang difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior yang
ditunjuk oleh kepala sekolah, atau melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah yang
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Dalam mengembangkan atau menyusun RPP, guru harus memperhatikan silabus dan buku teks
peserta didik dalam menyiapkan materi pembelajaran dan buku guru dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran.
Komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini..
Format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :…
Mata Pelajaran :…
Kelas/Semester :…
Alokasi Waktu : ...
A. Kompetensi Inti
1. _______________
2. _______________
3. _______________
4. _______________
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
Indikator: __________________ *)
2. _____________ (KD pada KI-2)
Indikator: __________________ *)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(rincian dari Materi Pokok)
E. Model, Pendekatan, dan Metode
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran/Rancangan Pertemuan
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit),
dan pertemuan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk penilaian dan instrumen
3. Pedoman penskoran
NIP NIP
*) Indikator KD dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dirumuskan.
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia;
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
mengaplikasikan Jaringan Dasar pada kehidupan sehari-hari.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan
Jaringan Dasar pada kehidupan sehari-hari
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
jawab dalam mengaplikasikan Jaringan Dasar pada kehidupan sehari-hari..
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan Jaringan Dasar pada
kehidupan sehari-hari.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
melakukan tugas mengaplikasikan Jaringan Dasar
3.9 Menerapkan pengembangan jaringan sederhana secara horisontal
3.9.1 Merumuskan tahapan dan rancangan pengembangan jaringan sederhana
3.9.2 Memilih topologi jaringan yang digunakan
3.9.3 Menggambarkan interkoneksi perangkat-perangkat jaringan lokal
C. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan pemberian fasilitas belajar di kelas dan lab jaringan, peserta didik
1. Melalui diskusi dalam kelompok peserta didik merinci tahapan dan rancangan pembangunan
jaringan secara santun dan menghargai pendapat pihak lain
2. Melalui observasi peserta didik menentukan jenis topologi yang digunakan dalam jaringan
sederhana dengan melakukan secara teliti dan bertanggungjawab.
3. Melalui diskusi dalam kelompok peserta didik menggambarkan interkoneksi perangkat-
perangkat jaringan dengan mengamalkan kerjasama dan demokratis dalam berfikir.
4. Melalui kajian referensi peserta didik menguraikan layanan sever pada jaringan sederhana
dengan mengembangkan rasa ingin tahu.
5. Melalui demonstrasi peserta didik memulai pekerjaan berdasarkan tahapan pembangunan
jaringan sederhana dengan merespon dan melakukan secara konsisten
6. Melalui praktik peserta didik memasang perangkat-perangkat jaringan sesuai dengan gambar
rancangan dan bekerjasama secara tertib.
7. Melalui eksprimen peserta didik memeriksa interkoneksi jaringan sesuai dengan standar
pengujian dengan teliti dan tanggungjawab.
8. Melalui praktik peserta didik mengoperasikan layanan server untuk sharing file dan printer
dengan kerjasama dan tertib
9. Melalui diskusi peserta didik menyajikan laporan proses pembuatan jaringan sederhana
berdasarkan telaah dan asosiasi referensi rujukan
D. Materi Pembelajaran
1. Tahapan pembangunan jaringan
2. Topologi jaringan dan pengalamatan IP
3. Perangkat-perangkat jaringan
4. Layanan server (sharing file dan printer)
5. Urutan pengerjaan
6. Perakitan perangkat -perangkat jaringan
7. Uji coba interkoneksi perangkat dalam jaringan
8. Uji coba layanan server
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Projek Base Learning
Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, dan Eksperimen Terbimbing
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
Switch(hub), Router,printer,komputer server
Bahan kabel UTP,RG45
Media Pembelajaran: LCD projector, Laptop, Bahan Tayang
Sumber Belajar: Buku Teks Siswa, Buku Pegangan Guru, Sumber lain yang relevan, Internet,
dan Lab Jaringan
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahu Orientasi, motivasi dan apersepsi 10 menit
luan Ketua kelas memimpin do’a pada saat pembelajaran akan dimulai
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan
produk
Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi dasar ini sebagai
modal awal untuk menguasai pasangan kompetensi dasar lainnya
yang tercakup dalam mata pelajaran Jaringan Dasar
Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.serta metodanya.
Kegiatan Pertemuan Kesatu 140
Inti 1. PENENTUAN PERTANYAAN MENDASAR (Mengamati, Menanya) menit
Guru memberikan beberapa contoh model jaringan yang sudah
diterapkan di sekolah, dikantor dan model pengembangan jaringan yang
harus dikaji dan dipilih kelompok dalam implementasi pembangunan
jaringan sederhana.
Pertemuan Kedua
3. MENYUSUN JADWAL (Mengumpukan Informasi, Menalar) 140
Peserta didik secara berkelompok berdiskusi menyusun jadwal dan menit
membagi peran dan fungsi masing-masing peserta dalam setiap
kelompok
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. MONITORING PROGRES(Menalar)
Guru mengontrol kegiatan peserta didik dalam kelompok dengan
memperhatikan kesusuaian jadwal dan kegiatan yang dilakukan siswa
dalam kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
dengan waktu maksimal 20 menit, dan seluruh peserta didik
mengerjakan tes tertulis.
Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 103
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
a. Telaah RPP
Kompetensi:
Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar Proses.
Tujuan :
Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP yang sesuai dengan SKL, KI,
dan KD; Standar Proses, menerapkan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang
relevan serta sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP.
Petunjuk Kerja:
1) Kerjakan tugas ini secara kelompok. Kelompok pada tugas ini sama dengan kelompok
penyusun RPP.
2) Siapkan RPP dari kelompok lain yang akan ditelaah.
Langkah Kerja:
1) Pelajari format telaah RPP. Cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
2) Cermati RPP hasil kelompok lain yang akan ditelaah.
3) Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
4) Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.
5) Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom
yang tersedia.
Jumlah Skor
R-B3.1
PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 3,51<AB≤4,00
Baik (B) 2,85<B≤3,50
Cukup (C) 1,85<C≤2,84
Kurang (K) ≤1,8
LK-B3.2
b. Lembar Kerja Penyusunan RPP
Buatlah RPP seperti yang telah dipelajari sesuai ketentuan
Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
AlokasiWaktu :
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
KD
Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
.............................. ..............................
HO-B4
10. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran PK Teknik Komputer dan
Informatika
a. Pengertian
Administrasi dan pelaporan hasil belajar adalah aktivitas mengadministrasikan seluruh data
hasil belajar peserta didik dengan cara-cara yang dapat memudahkan penyimpanan,
memeriksa, dan melaporkan data tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing aktivitas.
Ada tiga pihak utama yang menjadi pengguna laporan hasil belajar. Yang pertama adalah
peserta didik, berikutnya adalah orang tua, dan yang terakhir adalah masyarakat luas. DU/DI
yang ingin mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh lulusan SMK yang ingin bekerja
diperusahaannya, pemberi bea siswa yang menyeleksi para peserta didik terbaik, masyarakat
dan pemangku kebijakan yang ingin mengetahui kualitas suatu satuan pendidikan, dapat
memanfaatkan pelaporan hasil belajar.
b. Tujuan
Pelaporan hasil pembelajaran peserta didik dimaksudkan untuk:
1) mencatat, menyimpan, dan memelihara data hasil belajar peserta didik secara cermat,
akurat, aman, dan mudah digunakan;
2) menyediakan informasi tentang kemajuan dan prestasi hasil belajar bagi kepentingan
pembinanan dan pengembangan peserta didik dalam bentuk/format yang sesuai dengan
kepentingannya;
3) menginformasikan kemajuan dan prestasi hasil belajar peserta didik kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, sebagai bagian pertanggungjawaban sekolah dalam rangka
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
c. Diskripsi
1) Penilaian setiap kompetensi hasil pembelajaranmencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dilakukan secara terpisah, karena karakternya berbeda. Hasil pekerjaan
peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi
yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga diketahui apakah seorang peserta didik
memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau program pengayaan.
2) Pelaporan penilaian hasil pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan skala skor
penilaian 4,00 - 1,00 dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan
penilaian (ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-tugas, ujian
sekolah).
3) Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan
atau peristiwa penilaian dengan instrumen penilaian yang sama.
4) Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran
dan pemberian predikat yang berbeda.
Tabel 4.1 Skor dan Predikat Hasil Belajar Untuk Setiap Ranah
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Capaian
Modus Predikat Skor Rerata Huruf Huruf
Optimum
SB 3,85 – 4,00 A 3,85 – 4,00 A
4,00
(Sangat Baik) 3,51 – 3,84 A- 3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+ 3,18 – 3,50 B+
3,00 B (Baik) 2,85 – 3,17 B 2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B- 2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+ 2,18 – 2,50 C+
2,00 C (Cukup) 1,85 – 2,17 C 1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C- 1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+ 1,18 – 1,50 D+
1,00 K (Kurang)
1,00 – 1,17 D 1,00 – 1,17 D
5) Hasil penilaian didokumentasikan dalam berbagai bentuk, yaitu daftar nilai mata pelajaran,
laporan capaian kompetensi (rapor), leger, buku induk, ijazah.
Daftar nilaia mata pelajaran memuat penilaian hasil belajara yang telah dilakukan dan
dapat berupa nilai harian, nilai ulangan tengah semester dan nilai ulangan akhir
semester. Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai
yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata.
Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari rerata nilai optimal (nilai tertinggi yang
dicapai).
b) Leger
Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian hasil belajar seluruh mata
pelejaran dari setiap peserta didik dalam satu rombogan belajar yang sama kelas, yang
memberi gambaran secara rinci tentang penguasaan kompetensi dan catatan pribadi
dalam satu tahun. Leger ini dimaksudkan untuk merekam perkembangan kemajuan
belajar peserta didik dalam satu kelas.
d) Ijazah
Ijazah merupakan keterangan pengakuan penyelesaian suatu jenjang pendidikan dan
sekaligus tanda kelulusan yang diberikan setelah peserta didik menyelesaikan seluruh
program pendidikan jenjang SMK dan lulus ujian yang diselenggarakan pada akhir
pendidikan. Ijazah dimaksudkan untuk memberikan pengakuan bahwa yang
bersangkutan telah menyelesaikan program dan lulus jenjang pendidikan SMK.
e) Buku Induk
Buku induk merupakan kumpulan daftar nama peserta didik sepanjang masa pendidikan
pada satuan pendidikan yang diurutkan sesuai dengan nomor induknya. Catatan dalam
buku induk harus lengkap meliputi data dan identitas siswa lengkap dengan photonya,
dan dalam buku induk juga ditampilkan data pelaporan penilaian hasil belajar peserta
didik (daftar nilai raport) dari tahun ketahun selama peserta didik tersebut belajar di
satuan pendidikan.
UAS
Didik UTS NA
NA NA
1 2 3 dst Pred 1 2 3 dst (Rerata Pred 1 2 3 dst Pred
(Rerata) (Modus)
Optimum)
3) Rapor
Rapor merupakan bentuk pelaporan satuan pendidikan yang memuat hasil pencapaian
kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik. Nilai capaian
kompetensi dalam rapor dituliskan dalam bentuk kualitatif dan deskriptif.
Contoh Rapor :
LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
TAHUN PELAJARAN .................
Kelompok C (Peminatan)
I. Dasar Bidang Keahlian
1 Fisika
(Nama guru)
2 Pemrograman Dasar
(Nama guru)
3 Sistem Komputer
(Nama guru)
II. Dasar Program Keahlian
1 Perakitan Komputer
(Nama guru)
2 Simulasi Digital
(Nama guru)
3 Sistem Operasi
(Nama guru)
4 Jaringan Dasar
(Nama guru)
5 Pemrograman Web
(Nama guru)
III Paket Keahlian
1 Pemodelan Perangkat
Lunak (Nama guru)
2 Pemrograman Desktop
(Nama guru)
3 Pemrograman
Berorientasi Obyek
(Nama guru)
4 Basis Data
(Nama guru)
5 Pemrograman Web
Dinamis (Nama guru)
6 Pemrograman Grafik
(Nama Guru)
7 Pemrograman Perangkat
Bergerak (Nama Guru)
8 Administrasi Basis Data
-------------------------------- --------------------------------------------
Deskripsi
No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Sikap sosial dan spiritual
(Nama guru)
Pengetahuan
Keterampilan
2 Pendidikan Pancasila dan Sikap sosial dan spiritual
Kewarganegaraan
Pengetahuan
(Nama guru)
Keterampilan
3 Bahasa Indonesia (Nama guru) Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
4 Matematika (Nama guru) Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
5 Sejarah Indonesia (Nama guru) Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
6 Bahasa Inggris (Nama guru) Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya (Nama guru) Sikap sosial dan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Sikap sosial dan spiritual
Kesehatan
Pengetahuan
(Nama guru)
Keterampilan
3 Prakarya dan Kewirausahaan (Nama Sikap sosial dan spiritual
guru)
Pengetahuan
Keterampilan
-------------------------------- --------------------------------------------
4) Buku Induk
Nilai rapor dijadikan lampiran pada buku induk sekolah, yaitu buku yang digunakan untuk
mencatat seluruh peserta didik yang pernah dan yang sedang mengikuti pelajaran di satuan
pendidikan. Catatan dalam buku induk meliputi: nomor induk/NISN, jenis kelamin, nama,
alamat orang tua, agama, pekerjaan orang tua, dan keterangan lain-lainnya yang diperlukan
sebagai data-base dalam administrasi peserta didik.
5) Ijazah
Ketika lulus dari satuan pendidikan peserta didik akan menerima ijazah, yaitu pengakuan dari
satuan pendidikan bahwa peserta didik tersebut telah mengikuti pembelajaran selama 3 tahun
dan memiliki nilai rapor dari semester 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) dengan kompetensi
yang diakui oleh DU/DI. Nilai yang tercantum pada ijazah merupakan hasil pengolahan nilai
rapor dan nilai ujian sekolah.
Setiap ijazah yang diterbitkan harus disimpan dengan aman copynya sebagai arsip oleh satuan
pendidikan yang menerbitkannya. Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, seperti ijazah
hilang, terkena bencana alam (banjir, kebakaran, dll) pada alumni maka satuan pendidikan
menerbitkan surat keterangan berdasarkan arsip yang dimiliki.
Tujuan:
1) Mengolah hasil penilaian secara kualitatif dan deskriptif
2) Melaporkan penilaian hasil belajar.
Langkah Kerja:
1) Cermati Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
2) Cermati data penilaian hasil pembelajaran
3) Lakukan pengolahan data secara kuantitatif dan tentukan Nilai Akhir. Nilai akhir pengetahuan
merupakan rerata nilai ranah pengetahuan, nilai akhir keterampilan merupakan rerata nilai
optimum ranah ketrampilan, nilai sikap merupakan modul dari aspek ranah sikap.
5) Tentukan Nilai Akhir ranah pengetahuan dan keterampilan tersebut dan deskripsikan.
Nama Peserta Nilai Ulangan Harian Nilai Raport Nilai Proses Nilai Raport Observasi Nilai Raport
Rerata UH
No Ket.
Didik
UAS
UTS
NA NA
1 2 3 dst Pred 1 2 3 dst Pred 1 2 3 dst NA (Modus) Pred
(Rerata) (Rerata Optimum)
1 Badarudin
Keterangan :
*) Dalam kasus ini nilai ulangan harian, tengah semester dan akhir semester diberikan bobot yang sama, satuan pendidikan dapat menentukan sistem
pembobotan.
HO-B5
12. Penyusunan Program Tahunan Dan Program Semester
a. Pengertian
Program tahunan merupakan rancangan garis besar pembelajaran selama satu tahun disusun
berdasarkan kalender pendidikan yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan setempat. Sedangkan
program Semester merupakan rencana pelaksanaan program belajar mengajar selama satu
semester yang disusun oleh guru sebelum menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Program semester menggambarkan urutan pembelajaran, materi pembelajaran dan alokasi waktu
untuk setiap materi pembelajaran selama 1 semester. Penyusunan Program semester mengacu
pada kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Kalender
pendidikan sangat diperlukan oleh guru terutama untuk menghitung minggu efektif.
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran
pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran
pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
6) Menginformasikan kepada peserta didik pokok materi yang akan dibahas per
semester/tahunan.
7) Menginformasikan kepada proses penilaian yang akan dilakukan untuk setiap materi
pembelajaran / KD/ semester/tahunan.
8) Supervisi pencapaian target pembelajaran bagi kepala sekolah.
9) Menentukan tindakan perbaikan dari hasil temuan supervisi.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya terkait kalender
pendidikan tertera pada Tabel 1 berikut.
Berdasarkan kalender pendidikan yang diperoleh dari Dinas Pendidikan setempat, guru
menghitung jumlah minggu efektif di setiap semester, sehingga dapat diketahui jumlah
minggu efektif dan minggu libur di setiap bulan, Contoh perhitungannya dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut.
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 UNTUK TA/RA/BA/TKLB, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK DAN YANG SEDERAJAT
JULI 2014 AGUSTUS 2014 SEPTEMBER 2014 OKTOBER 2014 NOVEMBER 2014 DESEMBER 2014
1 2 2 1 3 2 1 1 3 1 2 2
M 6 M 3 17 24 M 7 14 21 M 5 19 26 M 2 9 23 M 7
3 0 7 0 1 9 2 6 0 4 1 9
1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2
S 7 S 4 18 25 S 1 8 15 22 S 6 20 27 S 3 24 S 1 8
4 1 8 1 9 3 0 7 5 2 9
1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 3
S 1 8 S 5 19 26 S 2 9 16 23 S 7 21 28 S 4 25 S 2 9
5 2 9 2 0 4 1 8 6 3 0
1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3
R 2 9 R 6 20 27 R 3 17 24 R 1 8 22 29 R 5 26 R 3 10
6 3 0 3 0 5 2 9 7 4 1
1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2
K 3 K 7 21 28 K 4 18 25 K 2 9 23 30 K 6 27 K 4 11
0 7 4 1 4 1 6 3 0 8 5
1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2
J 4 J 1 8 22 29 J 5 19 26 J 3 24 31 J 7 28 J 5 12
1 8 5 5 2 0 7 4 1 9 6
1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2
S 5 S 2 9 23 30 S 6 20 27 S 4 25 S 1 8 29 S 6 13
2 9 6 6 3 1 8 5 2 0 7
JANUARI 2015 PEBRUARI 2015 MARET 2015 APRIL 2015 M E I 2015 JUNI 2015
1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 2
M 4 M 1 8 22 M 1 8 15 22 M 5 19 26 M 3 24 M 7
1 8 5 5 9 2 0 7 1 4 1 9
1 1 2 1 3 1 1 1 1 2 2
S 5 S 2 9 23 S 2 9 16 23 S 6 20 27 S 4 25 S 1 8
2 9 6 6 0 3 1 8 5 2 9
1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3
S 6 S 3 24 S 3 17 24 S 7 21 28 S 5 26 S 2 9
3 0 7 0 7 0 1 4 2 9 6 3 0
1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2
R 7 R 4 25 R 4 18 25 R 1 8 22 29 R 6 27 R 3 10
4 1 8 1 8 1 5 3 0 7 4
1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2
K 1 8 K 5 26 K 5 19 26 K 2 9 23 30 K 7 28 K 4 11
5 2 9 2 9 2 6 4 1 8 5
1 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2
J 2 9 J 6 27 J 6 20 27 J 3 24 J 1 8 29 J 5 12
6 3 0 3 0 3 0 7 5 2 9 6
1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2
S 3 S 7 28 S 7 21 28 S 4 25 S 2 9 30 S 6 13
0 7 4 1 4 1 4 1 8 6 3 0 7
JULI 2015
1 1 2
M 5 Libur Semester I : 10 hari ( 22 Desember 2014 s.d 2 Januari 2015) Hari Efektif Sekolah :
2 9 6
1 2 2
S 6 Libur Semester II : 18 hari (22 Juni s.d. 12 Juli 2013) Semester I : 122 hari
3 0 7
1 2 2
S 7 Libur Hari Besar Semester II : 110 hari
4 1 8
1 2 2
R 1 8 Kegiatan Hari Belajar Efektif Fakultatif Hari belajar Efektif Fakultatif : 3 hari
5 2 9
1 2 3
K 2 9 Libur Permulaan Puasa/Puasa dan sekitar Hari Raya
6 3 0
1 1 2 3
J 3
0 7 4 1
S 4 1 1 2
1 8 5
CATATAN :
1. Hari Libur PILKADA menyesuaikan jadwal PILKADA di Kabupaten/Kota
Dari Program satu tahun kemudian ditutunkan menjadi program setiap semester, yaitu semester
ganjil dan semester genap.
b. Program Semester
Program semster dibuat berdasarkan mata pelajaran, kelas, jumlah jam per minggu, dan hari
dimana mata pelajaran tersebut diajarkan selama satu semester, yang terdiri dari semester ganjil
dan semester genap.
Program semester memuat bulan, jumlah minggu dalam satu tahun, total libur, dan jumlah
minggu efektif.
Tabel B5.3. Perhitungan Jumlah Minggu Efektif per semester (contoh tahun 2014/2015)
Bulan JUMLAH MINGGU /SEMESTER 1 Bulan JUMLAH MINGGU /SEMESTER 2
Total Libur Efektif Total Libur Efektif
Juli 4 3 1 Januari 4 0 4
Agustus 5 2 3 Pebruari 4 0 4
September 4 0 4 Maret 5 1 4
Oktober 4 0 4 April 4 2 2
Nopember 5 0 5 Mei 4 2 2
Desember 4 2 2 Juni 5 3 2
Jumlah 26 7 19 Jumlah 26 8 18
Berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif yang tertera pada Tabel 2, jumlah minggu efektif
semester ganjil adalah 19 minggu, dan semester genap adalah 18 minggu. Jumlah minggu efektif
hasil perhitungan selanjutnya akan digunakan untuk menyusun program semester termasuk
didalamnya ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). Setelah
perhitungan minggu efektif, guru perlu mengetahui beban belajar yang ada di setiap
semester/tahun.
Untuk menghitung beban belajar per KD akan dijelaskan pada langkah-langkah penyusunan
program semester berikut.
Dari hasil analisis Program tahunan kemudian dibuat menjadi program semester, seperti pada
tabel berikut.
Setelah dilakukan hasil analisis program tahunan, selanjutnya dimasukkan pada format program tahunan seperti tertera berikut.
Tabel B5.6: Program Tahunan
No Kompetensi Dasar Juli Agst Sept Okto Nop Des Jan Feb Maret April Mei Juni Keterangan
LK-B5.1
14. Lembar Kerja Penyusunan Program Tahunan dan Program semester
Lakukan penyusunan program kerja tahuan dan semester seperti pada langkah-langkah berikut.
1) Perhitungan Jumlah Minggu Efektif per tahun dan per semester (contoh tahun 2014/2015)
Mata Pelajaran : ..............................
Kelas : ...............................
Jumlah jam : ............................... per minggu
Hari belajar : ................................
LK-B5.2
b) Program Semester
Bulan JUMLAH MINGGU /SEMESTER 1 Bulan JUMLAH MINGGU /SEMESTER 2
Total Libur Efektif Total Libur Efektif
Juli Januari
Agustus Pebruari
September Maret
Oktober April
Nopember Mei
Desember Juni
Jumlah 26 Jumlah 26
LK-B5.2
LK-B5.3
3) Program Tahunan
Kete
No KD Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Feb Maret April Mei Juni
rangan
1
2
3
4
5
6
LK-B5.4
4) Program Semester Ganjil.
Minggu ke- Hari, tanggal KD Materi Pembelajaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
C.Materi Pelatihan 3
Penggunaan Buku
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana implementasi Kurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku
Guru). Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran
pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau
diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik. Pada materi pelatihan ini
Anda melakukan analisis penggunaan buku siswa dan buku guru.
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa sesuai dengan
pasangan KD.
4. Mengidentifikasi konteks lokal yang dapat dimasukkan kedalam bahan ajar.
5. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.
6. Menggunakan buku didalam pembelajaran.
Langkah Kegiatan
Mendiskusikan hasil
Mengkaji isi materi
analisis untuk
struktur, dan
Menganalisis isi membuat
sistematika keilmuan
buku siswa dan rekomendasi
dan penilaian dalam
buku guru. tentang penggunaan
buku siswa dan guru
buku guru dan buku
secara berkelompok.
siswa
Mempresentasikan
Merevieu hasil
hasil analisis buku
kegiatan analisis
guru dan buku siswa
buku guru dan buku
oleh masing-masing
siswa
kelompok
HO-C1
b. Deskripsi
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasi Kurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta
pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum
pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan
buku siswa. Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang
memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab.
Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik
ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas
bagi peserta didik.
Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no
71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku siswa dan buku guru untuk mata pelajaran peminatan Paket Keahlian Kejuruan belum
semuanya selesai. Untuk itu guru sekolah kejuruan yang mengampu mata pelajaran pada
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 151
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
suatu paket keahlian dituntut untuk mampu mengupayakan agar buku siswa tersebut dapat
digunakan secara optimal sesuai konsep umum buku kurikulum 2013. Tabel 2.1 berikut
memperlihatkan contoh analisis buku siswa
Pemahaman
Komponen Buku Guru Alasan Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku Siswa
Ya Tidak
Uraian Materi dan Aktivitas Belajar Siswa
Judul BAB/Topik/Kegiatan Rumusan judul Kegiatan Belajar/KB Kata kerja “Menerapkan” merupakan gradasi C3 terkait dengan
Belajar(KB) telah 16 : “Perancangan dan tuntutan KI-3 yaitu C2 (memahami) sampai C4 (menganalisis),
mengacu pada pasangan Pengembangan Jaringan” telah sedangkan tingkat pengetahuan “perancangan dan pengembangan
KD ( yaitu KD pada KI-3 sesuai dengan rumusan pasangan jaringan” merupakan pengetahuan prosedural.
dan KD pada KI-4) yang KD pada KI-3 dan KI-4, yaitu: Untuk mengatasi masalah kemampuan KD tersebut, dilakukan dengan
harus dicapai oleh 3.9 Menerapkan pengembangan meningkatkan taksonomi rumusan IPK dan tujuan pembelajaran hingga
peserta didik. jaringan sederhana horisontal mencapai C4 (analisis)
Ya
4.9 Menyajikan hasil Kata kerja “Menyajikan” pembuatan jaringan sederhana merupakan
pengembangan jaringan keterampilan konkrit gradasi mahir (P3 Sympson reaksi natural
sederhana horisontal mekanisme) ,sudah terkait dengan tuntutan KI-4 yaitu mengolah,
Tetapi, rumusan KD tersebut belum menalar, dan menyaji (P3-P5 Dyers). Untuk mengatasi masalah
memenuhi tuntutan KI. kemampuan KD tersebut, dilakukan dengan menambahkan KD-4 konkrit
sampai tingkat artikulasi (P4) pada IPK dan Tujuan pembelajaran untuk
RPP.
Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran pada buku Tujuan Pembelajaran pada Kegiatan Belajar 16 pada ramah pengetahuan
pada BAB/Topik tersebut siswa adalah: diubah sebagai berikut:
telah sesuai tuntutan KI- Mengidentifikasi lingkup materi 1. Melalui diskusi dalam kelompok peserta didik merinci tahapan dan
Tidak
KD atau telah sesuai Sensor dan transduser rancangan pembangunan jaringan secara santun dan menghargai
dengan hasil Penjabaran Menerapkan prinsip Sensor dan pendapat pihak lain
Tujuan Pembelajaran dari transduser 2. Melalui observasi peserta didik menentukan jenis topologi yang
Pemahaman
Komponen Buku Guru Alasan Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku Siswa
Ya Tidak
KI-KD, IPK dan Materi digunakan dalam jaringan sederhana dengan melakukan secara teliti
pembelajaran, meliputi Uraian tujuan pembelajaran dan bertanggungjawab.
tujuan pada ranah tersebut tidak lengkap, hanya 3. Melalui diskusi dalam kelompok peserta didik menggambarkan
pengetahuan, mengungkapkan ranah pengtahuan interkoneksi perangkat-perangkat jaringan dengan mengamalkan
keterampilan dan sikap. pada level Low order thinking, dan kerjasama dan demokratis dalam berfikir.
tidak mengungkapkan ranah 4. Melalui kajian referensi peserta didik menguraikan layanan sever
keterampilan dan ranah sikap. pada jaringan sederhana dengan menumbuhkan rasa ingin tahu.
Tujuan pembelajaran tersebut
tidak sesuai dengan hasil Analisis Tujuan pembelajaran pada ranah keterampilan sebagai berikut:
Penjabaran Tujuan Pembelajaran 1. Melalui demonstrasi peserta didik memulai pekerjaan berdasarkan
dari KI-KD, IPK dan Materi tahapan pembangunan jaringan sederhana dengan merespon dan
pembelajaran. melakukan secara konsisten
2. Melalui praktik peserta didik memasang perangkat-perangkat jaringan
sesuai dengan gambar rancangan dan bekerjasama secara tertib.
3. Melalui eksprimen peserta didik memeriksa interkoneksi jaringan
sesuai dengan standar pengujian dengan teliti dan tanggungjawab.
4. Melalui praktik peserta didik mengoperasikan layanan server untuk
sharing file dan printer dengan kerjasama dan tertib
5. Melalui diskusi peserta didik menyajikan laporan proses pembuatan
jaringan sederhana berdasarkan telaah dan asosiasi referensi rujukan
Cakupan Materi pada Tidak ada materi yang merujuk Materi pembelajaran perlu diperkaya pada ranah pengetahuan dan
BAB/Topik atau Sub ke ranah keterampilan abstrak keterampilan.
BAB/Topik telah dan atau konkrit. Pada ranah pengetahuan perlu ditambahkan tugas yang mengarahkan
memenuhi kebutuhan Tidak siswa untuk berpikir tahapan dalam merancang pengembangan jaringan
pencapaian KI-KD, di sekolah atau kantor
meliputi: kelengkapan, Pada ranah keterampilan meliputi:
keluasan, dan kedalaman
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 154
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Pemahaman
Komponen Buku Guru Alasan Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku Siswa
Ya Tidak
materi pada dimensi - Pemasangan perangkat-perangkat jaringan
pegetahuan, dan cakupan - Pengoperasian layanan server dalam jaringan
dimensi keterampilan - Pelaporan proses pengembangan jaringan
abstrak dan konkrit.
Pendukung penyajian Pendukung penyajian materi Pendukung penyajian materi dilengkapi, meliputi pembangkit motivasi
materi telah diberikan tidak disajikan secara lengkap, belajar, peta konsep, contoh-contoh soal latihan, dan soal latihan pada
secara lengkap, meliputi meliputi pembangkit motivasi akhir bab.
pembangkit motivasi belajar, peta konsep, contoh-
belajar, peta konsep, contoh soal latihan, dan soal
contoh-contoh soal Tidak
latihan pada akhir bab.
latihan, dan soal latihan
pada akhir bab.
Penyajian materi pada Penyajian materi hanya Penyajian materi pembelajaran harus berbasis aktivitas dengan
BAB/Topik telah merupakan lembar informasi dan menerapkan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis
memfasilitasi belum memfasilitasi kreatifitas.
pembelajaran dengan pembelajaran dengan Karena rumusan KD dan tujuan pembelajaran mengarah pada pencarian
pendekatan saintifik (5M) pendekatan saintifik dan dan pembuktian teori maka model pembelajaran yang dipilih untuk
dan menerapkan model penerapan model pembelajaran menyajikan materi pembalajaran ini adalah inquiry.
pembelajaran berbasis
Tidak berbasis kreatifitas. Pada setiap tahapan belajar siswa dilengkapi dengan LKS yang dibuat
kreatifitas, yaitu: Inquiry/ Belum dilengkapi dengan Lembar oleh guru.
discovery/problem Kerja Siswa.
/project based learning.
Dan pada setiap tahapan
belajar telah dituangkan
melalui Lembar Kerja
Siswa (LKS).
Penilaian Proses dan Hasil belajar
Penilaian sikap dilakukan
Tidak
Belum terlihat kegiatan penilaian Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan,
sebagai upaya sikap secara otentik sebagai upaya menggunakan lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 155
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Pemahaman
Komponen Buku Guru Alasan Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku Siswa
Ya Tidak
mengembangkan sikap mengembangkan sikap sosial dan memuat aspek sikap yang diamati.
sosial dan sikap spiritual sikap spiritual dalam rangka Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada kompetensi dasar dari
dalam rangka pengembangan nilai karakter KI-1 dan KI-2.
pengembangan nilai bangsa Perangkat penilaian sikap meliputi.
karakter bangsa. - Instrumen dengan aspeknya
- Rubrik/Kriteria
- Indikator
- Kategori Nilai
Penilaian Pengetahuan Belum terlihat aktivitas penilaian Penilaian kompetensi pengetahuan diukur melalui tes tertulis, observasi
pengetahuan dilakukan pengetahuan secara otentik dan penugasan.
melalui tes tertulis, dan Bentuk tes tertulis dan penugasan dikembangkan berdasarkan
penugasan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Perangkat penilaian, meliputi:
Tidak - Kisi-kisi soal
- Soal
- Kunci jawaban
- Rubrik/kriteria
- Indikator
- Pengolahan Nilai
Penilaian kompetensi Belum terlihat aktivitas penilaian Penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan
keterampilan meliputi keterampilan secara otentik keterampilan konkret.
keterampilan abstrak dan Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati,
keterampilan konkret menanya, mengolah, menalar, dan mengkomunikasikan yang lebih
Tidak dominan pada kemampuan mental (berpikir).
Keterampilan kongkret cenderung pada kemampuan fisik seperti
menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta
dengan bantuan alat.
Perangkat penilaian meliputi:
Pemahaman
Komponen Buku Guru Alasan Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku Siswa
Ya Tidak
- Kisi-kisi soal
- Soal
- Rubrik/kriteria
- Indikator/Kunci Jawaban
- Pengolahan Nilai
Peserta Diklat,
..........................................................
b. Langkah Kerja:
1) Kerjakanlah secara berkelompok!
2) Pelajari format Analisis Buku Siswa!
3) Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti
kegiatan siswa dan evaluasi!
4) Pilih satu bab atau topik pada buku siswa atau buku lain yang relevan yang mengacu kepada
pencapaian salah satu pasangan KD pada yang telah dideskripsikan gradasi taksonominya
pada Materi Pelatihan 1, yaitu hasil analisis keterkaitan SKL, KI, KD!
5) Lakukanlah analisis terhadap materi pembelajaran yang telah dipilih dan tuliskan hasil
analisis pada kolom yang tersedia pada format Tabel 2.1 dengan cara:
a) menjawab pernyataan yang dikaitkan dengan isi buku dengan jawaban Ya atau Tidak;
b) memberikan alasan logis terhadap jawaban “ Ya atau Tidak”;
c) memberikan solusi agar buku siswa dapat digunakan secara maksimal dengan mengacu
kepada hasil analisis yang telah dilakukan pada materi sebelumnya, yaitu:
Gunakan hasil Penjabaran Tujuan Pembelajaran dari KI-KD, IPK terkait dan Materi
Pembelajaran sebagai acuan melakukan analisis materi pembelajaran pada buku
siswa;
Gunakan hasil analisis Model Pembelajaran sebagai dasar membuat solusi terhadap
tuntutan aktivitas pembelajaran berbasis kreatifitas;
Gunakan analisis Hasil Penentuan Teknik dan Bentuk penilaian sebagai dasar
membuat solusi terhadap tuntutan penilaian hasil dan proses belajar siswa.
LK-C1.1
Format Analisis dan Penggunaan Buku Siswa
Judul Buku : ...
Kelas/Semester : ...
Jenjang : ...
BAB/topik : ...
Pemahaman
Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku
Komponen Buku Guru Alasan
Siswa
Ya Tidak
Uraian Materi dan Aktivitas Belajar Siswa
Judul BAB/Topik telah
mengacu pada pasangan KD (
yaitu KD pada KI-3 dan KD
pada KI-4) yang harus dicapai
oleh peserta didik.
Tujuan pembelajaran pada
BAB/Topik tersebut telah
sesuai tuntutan KI-KD atau
telah sesuai dengan hasil
Penjabaran Tujuan
Pembelajaran dari KI-KD, IPK
dan Materi pembelajaran,
meliputi tujuan pada ranah
pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
Cakupan Materi pada -
BAB/Topik atau Sub
BAB/Topik telah memenuhi
kebutuhan pencapaian KI-KD,
meliputi: kelengkapan,
keluasan, dan kedalaman
materi pada dimensi
Pemahaman
Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku
Komponen Buku Guru Alasan
Siswa
Ya Tidak
pegetahuan, dan cakupan
dimensi keterampilan abstrak
dan konkrit.
Pendukung penyajian materi -
telah dberikan secara lengkap,
meliputi pembangkit motivasi
belajar, peta konsep, contoh-
contoh soal latihan, dan soal
latihan pada akhir bab.
Penyajian materi pada
BAB/Topik telah memfasilitasi
pembelajaran dengan
pendekatan saintifik (5M) dan
menerapkan model
pembelajaran berbasis
kreatifitas, yaitu: Inquiry/
discovery/problem /project
based learning. Dan pada
setiap tahapan belajar telah
dituangkan melalui Lembar
Kerja Siswa (LKS).
Penilaian Proses dan Hasil belajar
Penilaian sikap dilakukan -
sebagai upaya
mengembangkan sikap sosial
dan sikap spiritual dalam
rangka pengembangan nilai
karakter bangsa.
Penilaian Pengetahuan -
Jaringan Dasar / Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 160
SMK Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru SMK Tahun 2015
Pemahaman
Solusi Yang disarankan Oleh Guru untuk Mengoptimalkan Buku
Komponen Buku Guru Alasan
Siswa
Ya Tidak
pengetahuan dilakukan
melalui tes tertulis, dan
penugasan
Penilaian kompetensi -
keterampilan meliputi
keterampilan abstrak dan
keterampilan konkret
Kelompok/Peserta Diklat,
..........................................................
R-C1.1
Rubrik Penilaian Analisis Buku Siswa
Rubrik penilaian analisis dan penggunaan buku siswa digunakan oleh fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
D. Materi Pelatihan 4
Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERBIMBING
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pelaksanaan pembelajaran (peer
teaching).
Kompetensi yang ingin dicapai:
1) Mengkritisi pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan
saintifik,dan penilaian autentik.
2) Mempraktikkan pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan
saintifik, dan penilaian.
Indikator
1) Menanggapi secara kritis pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2) Melaksanakan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan
penilaian autentik menggunakan RPP yang telah disusun.
3) Menilai pelaksanaan pembelajaran peserta lain.
Langkah Kegiatan
1) Analisis Video Pembelajaran
Kerja
kelompok
Menyimpulkan
Mengamati mengidentifika
Mempresentasi hasil diskusi
tayangan video si aspek aspek
kan hasil diskusi kelompok dan
pembelajaran. kegiatan
kelompok. rangkuman
pembelajaran
hasil.
dalam
tayangan video
Kegiatan pada materi ini menggunakan Lembar Kerja Analisis Video Pembelajaran dan Lembar Kerja
Praktik Pelaksanaan Pembelajaran
HO-D1
a. Pembelajaran
a. Tujuan Kegiatan:
Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis pelaksanaan
pembelajaran yang menerapkan pendekatan dan model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
b. Langkah Kegiatan:
1) Cermati format analisis video pembelajaran, siapkan kertas kosong untuk catatan
pengamatan
2) Amatilah secara seksama pelaksanaan pembelajaran yang ditampilkan oleh guru model
dalam video
3) Catat proses pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup
4) Isi format pengamatan pembelajaran pada video berdasarkan catatan pengamatan Anda
dengan cara berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak
5) Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran
6) Diskusikan dalam kelompok hasil analisis terhadap pembelajaran yang disajikan pada video
7) Presentasikan hasil diskusi kelompok
8) Lakukan penyamaan persepsi bedasarkan analisis video terhadap proses pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai materi ajar
9) Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching
LK-D1.1
2. LK Analisis Video Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dengan menyapa dan memberi salam.
2. Menyampaikan rencana kegiatan baik,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
2. Motivasi
1. Mengajukan pertanyaan yang menantang
untuk memotivasi.
2. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
3. Apersepsi
1. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
peserta didik
2. Mengaitkan materi dengan materi
pembelajaran sebelumnya
3. Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan materi pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi pembelajaran
1. Menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan iptek , dan
kehidupan nyata
3. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
4. Menyajikan materi secara sistematis (mudah
kesulit, dari konkrit ke abstrak)
C. Kegiatan Penutup
1. Proses rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut
1. Memfasilitasi dan membimbing peserta didik
merangkum materi pelajaran.
2. Memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
3. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan kegiatan berikutnya dan
tugas perbaikan atau pengayaan secara
individu atau kelompok
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
1. Melaksanakan Penilaian Sikap melalui
observasi
2. Melaksanakan Penilaian Pengetahuan melalui
tes lisan, tulisan
3. Melaksanakan Penilaian Keterampilan melalui
penyajian, praktik, laporan, portofolio
R-D1.1
3) Setelah selesai penilaian komponen, jumlahkan nilai dari setiap komponen dan tentukan Nilai
Akhir menggunakan rumus sebagai berikut:
PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 3,51<AB≤4,00
Baik (B) 2,85<B≤3,50
Cukup (C) 1,85<C≤2,84
Kurang (K) ≤1,84
HO-D2
3. Praktik Pelaksanaan Pembelajaran (Peer-Teaching)
b. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional;
3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
c. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri
dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
jenjang pendidikan.
1) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses
afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong
siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.
2) Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan
ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (problem based learning, project based learning).
3) Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub-topik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahanmasalah (problem based learning, project based learning).
d. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan diatas merupakan prinsip secara umum, berlaku
untuk semua mata pelajaran.
Petunjuk
a. Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik
b. Tujuan :
1) Melalui kegiatan peer-teaching, peserta pelatihan mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai; dan
2) Melalui kegiatan peer-teaching, peserta pelatihan mampu menilai pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai.
c. Petunjuk Kerja:
1) Anda perlu menyiapkan format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dalam bentuk cetak
(hard copy) atau file (softcopy) sebanyak tampilan peer-teaching;
2) Bila format yang akan digunakan berbentuk cetak, penyiapan format dikoordinasikan
dengan Narasumber/Fasilitator/Panitia; dan
3) Format Penialain Pelaksanaan Pembelajaran yang telah diisi dikumpulkan kepada
Narasumber/Fasilitator.
d. Langkah Kerja:
1) Pelajari format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran. Cermati maksud dari setiap aspek
dalam format;
2) Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model;
3) Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
model;
4) Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda
terhadap penyajian pembelajaran; dan
5) Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran.
6) Berikan nilai menggunakan rumus yang tersedia
LK-D2.1
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dengan menyapa dan memberi salam.
2. Menyampaikan rencana kegiatan baik,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
2. Motivasi
1. Mengajukan pertanyaan yang menantang
untuk memotivasi.
2. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
3. Apersepsi
1. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
peserta didik
2. Mengaitkan materi dengan materi
pembelajaran sebelumnya
3. Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan materi pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi pembelajaran
1. Menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan iptek , dan
kehidupan nyata
3. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
C. Kegiatan Penutup
1. Proses rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut
1. Memfasilitasi dan membimbing peserta didik
merangkum materi pelajaran.
2. Memfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
R-D2.1
f. Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai
kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peer-teaching.
Langkah Kegiatan:
1) Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
2) Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3) Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA danTIDAK
4) Tentukan Nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah Ya diperoleh
Nilai x 4 ______
40
PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 3,51<AB≤4,00
Baik (B) 2,85<B≤3,50
Cukup (C) 1,85<C≤2,84
Kurang (K) ≤1,8
Tugas utama guru dalam pembelajaran dimulai dari membuat perangkat perencanaan pembelajaran
atau RPP yang lengkap, melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan RPPnya dan
melaksanakan penilaian mulai dari menyusun instrumen, melaksanakan penilaian dan mengolah
hasil penilaian.
Pada kegiatan pelatihan peserta telah berlatih melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran sesuai silabus dan skenario pelatihan menggunakan modul pelatihan yang memuat
HO dan LK, dokumen-dokumen Permendikbud dan sumber lainnya
Tujuan :
peserta pelatihan atau guru sasaran dapat mengimplementasikan materi diklat di dalam
pembelajaran mulai dari persiapan, pelaksanaan dan penilaian.
Langkah kegiatan
1. Pelajari kembali modul pelatihan dan produk/hasil kegiatan pelatihan
2. Lakukan kembali kegiatan analisis SKL, KI dan KD, analisis buku, analisis pendekatan saintifik dan
model pembelajaran serta perancangan instrumen penilaian untuk membuat RPP
3. Buatlah RPP untuk satu semester, jika tersedia Anda dapat menyempurnakan RPP yang telah
dibuat pada saat mengikuti pelatihan. Kaji kembali RPP tersebut dan perbaiki sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah didiskusikan pada pelatihan
4. Lakukan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian menggunakan RPP yang telah dibuat sesuai
dengan jadwal yang ada di Program semester
5. Buatlah Jurnal yang memuat penilaian diri terhadap penerapan materi diklat pada
implementasinya di sekolah, diskusikan permasalah yang dialami dengan Tim Pendampingan
Rincian Kegiatan
Menganalisis Menganalisis buku siswa untuk menentukan 1. Hasil analisis buku atau rekomendasi
Buku kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk penggunaan buku pada suatu
dan rekomendasi hasil analisis buku. Gunakan bab
2. Rincian materi pembelajaran untuk
LK C1.1 untuk membantu kegiatan analisis
RPP
dan bagaimana cara menggunakan buku 3. Contoh lembar kerja siswa
sebagai tindak lanjut analisis
Perancangan Menentukan teknik penilaian dan membuat Instrumen penilaian kompetensi sikap,
Penilaian instrumen penilaian untuk kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan beserta
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan rubriknya untuk RPP
indikator pencapaian kompetensi pada RPP.
Anda dapat menggunakan contoh rancangan
penilaian pada LK B2.1
Penyusunan Menyusun RPP yang berisikan komponen RPP RPP yang ditelaah dan RPP revisi untuk
dan hasil perumusan menggunakan format LK persiapan pelaksanaan pembelajaran
Penelaahan B3.2. Melakukan penelaahan RPP
RPP menggunakan format pada LK B3.1 untuk
menyempurnakan RPP yang Anda buat.
Kegiatan ini dapat dilakukan bersama rekan
guru di sekolah Anda atau di KKG/MGMP
4. Membuat Jurnal
4. Permasalahan
5. Solusi permasalahan
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science
Education, 57, 123-151.
Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan
Guru Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan
Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat
Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Dikdasmen
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan pada Dikdasmen
Kemdikbud. 2014. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013
Kemdikbud. 2014. Keputusan Direktur Jenderal pendidikan Menengah kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 1464/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Kelompo Dasar Program Keahlian (C2) dan Paket Keahlian (C3) Sekolah Mnengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
Kemdikbud. 2014. Keputusan Direktur Jenderal pendidikan Menengah kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 1769/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Siabus Mata Pelajaran dan Kompetensi
Dasar Kelompo Dasar Program Keahlian (C2) dan Paket Keahlian (C3) Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Mc Colum . 2009. A scientific approach to teaching.
http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to-teaching/last update
Januari 2013
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic
Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research
in Science Teaching, French Lick, IN.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/ AgBioPBLCases.pdf
Problem Based Learning and Examples of Science Lesson Ideas;
http://stem.browardschools.com/science/science_general/pbl/
Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik
Sudarwan. 2103. Penilaian otentik . Pusbangprodik
Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.