*Setiap otomaton:
a. mempunyai tepat satu S
b. mempunyai satu F atau lebih
Finite State Automata
Contoh 1
Contoh 1
maka dapat ditulis:
Q = {Genap, Ganjil}
Σ = {0,1}
S = Genap
Fungsi transisi
F = {Ganjil}
δ(Genap,0) = Genap
δ(Genap,1) = Ganjil
δ(Ganjil,0) = Ganjil
δ(Ganjil,1) = Genap
Finite State Automata
Contoh 1
Ketika mendapat input 1101 maka urutan state yang akan terjadi adalah
Genap 1 Ganjil 1 Genap 0 Genap 1 Ganjil
Contoh 1
Ketika mendapat input 110 maka urutan state yang akan terjadi adalah
Genap 1 Ganjil 0 Ganjil 1 Genap
Pada DFA, dari suatu state hanya ada tepat satu sate
berikutnya untuk setiap simbol masukan yang diterima
Deterministic FSA (DFA)
Contoh 2:
Pada DFA, dari suatu state terdapat tepat satu sate
berikutnya untuk masukan yang diterima.
Deterministic FSA (DFA)
Secara formal dinyatakan sebagai berikut:
δ a b
q0 q0 q1
q1 q1 q2
q2 q1 q2
Deterministic FSA (DFA)
Kapan suatu string input dinyatakan diterima?
• Suatu string x dinyatakan diterima bila δ(S,x) berada pada state akhir
Tabel transisi
String Status
0011 Diterima
00111 Ditolak
01010 Ditolak
010111 Diterima
Contoh 8:
FSA dinyatakan oleh 5 tuple M = (Q , Σ , δ , S , F )
dimana:
• Tabel Transisi
• Q = {q0, q1, q2 , q3 , q4}
• Σ = {a,b,c}
• S = q0
• F = {q4}
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 8:
FSA dinyatakan oleh 5 tuple M = (Q , Σ , δ , S , F )
dimana:
• Tabel Transisi
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 9:
Apakah gambar
disamping merupakan
NFA?
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 9:
Tabel Transisi
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 10:
δ 0 1
q0 {q0,q3} {q0,q1}
q1 ε {q2}
q2 {q2} {q2}
q3 {q4} ε
q4 {q4} {q4}
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 10:
Contoh string 01001
Non-Accepting State
Non-Accepting State
Accepting State
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 11:
Non-Deterministic FSA (NFA)
Contoh 12:
String abab
NFA dan DFA
Jadi perbedaan antara DFA dan NFA adalah