Penda Hulu An
Penda Hulu An
A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang
perempuan, masa kehamilan ini didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu
bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. (Dep
Kes, 2009 : 15)
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh
wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan akan diakhiri dengan
proses persalinan.
Kehamilan Trimester III adalah Kehamilan yang berusia antara 28 minggu sampai
dengan 40 minggu atau Aterm.
2. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus,
karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livide
disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 : 35)
6. Mammae
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba
noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih
membiru. Terdapat juga hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara.
Kalau payudara diperas maka akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning. (Rustam Mochtar, 1998 : 40)
7. Sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat. Volume darah
akan bertambah banyak, kira – kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung (Cardiac Output) yang meningkat sebanyak kurang
lebih 30%. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup
bulan. (Rustam Mochtar, 1998 : 37)
b. Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua
dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena dalam batas-batas normal.
Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 kali permenit. (Rustam Mochtar,
1998 :38)
c. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30%. Setelah kehamilan 3 bulan dan
menurun lagi pada minggu – minggu terakhir kehamilan. (Rustam Mochtar,
1998 : 38)
8. Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital
paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas dada
(thoracic breathing). (Rustam Mochtar, 1998 : 38)
9. Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
panggul, keluhan sering kencing akan timbul karena kandung kencing mulai tertekan.
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh
progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena
mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan
oleh karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang
bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon
dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan
tersebut lebih sering dijumpai Hidroureter Dekstra dan Pielitis Dekstra.
Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula poliuri. Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan
sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak
berubah sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan.
(Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97)
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH)
yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh Lobus
Anterior Hipofisis.
Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal
sebagai Cloasma Gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang
sama juga di areola mamae. Linea Alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal
sebagai Linea Nigra.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut Striae Livide. Setelah partus Striae Livide
ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut Striae Albikantes. Pada seorang
multigravida sering tampak Striae Livide bersama Striae Albikantes. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002 : 97 – 98 )
12. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita
hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
a. Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate,BMR) pada wanita hamil meninggi
hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
b. Keseimbangan asam –alkali (acic base balance) sedikit mengalami perubahan
konsentrasi alkali.
c. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan,
payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
d. Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat,
sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita
pada diabetes melitus. Dalam keadaaan hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak
terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal
17-ketosteroid.
e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg
atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam
pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainya terdapat di badan,
perut, paha dan lengan.
f. Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30 – 40
gram.
Fosfor : Dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
Zat besi : Dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg (30-50 mg/hari)
Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Berat badan wanita hamil akan naik rata-rata sekitar 10-14 kg, yaitu pada
Trimester I = 1-2 kg, Trimester II = 5-7 kg, dan Trimester III = 4-5 kg. Kenaikan
berat badan wanita hamil disebabkan oleh : Janin, uri, air ketuban, uterus,
payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air. Kenaikan berat
badan yang berlebihan biasa ditemukan pada Ibu hamil yang mengalami
keracunan kehamilan.
h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang
dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya
sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu
untuk mendapatkan tambahan kalori.
i. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak
protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan
vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang
berisi mineral dan vitamin. (Rustam Muchtar, 1998 : 39-40)
2. Nutrisi
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan
berlebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan,
lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula)
dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena
makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan
merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
3. Personal Hygiene
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi dua kali sehari,
mengganti pakaian dalam setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang
menunjang payudara dan pakaian yang menyerap keringat.
4. Eliminasi
Lebih banyak cairan yang dikeluarkan melalui ginjal sebagai air seni dan perubahan
hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar
mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit
dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan
buah-buahan).
5. Seksualitas
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual asalkan
dilakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang benar. Perlu diketahui keinginan
seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan
tekniknya pun sudah sulit dilakukan.
7. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun memberikan banyak manfaat
dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih cara
mengedan yang benar.
9. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toxoid (TT). Gunanya dalam antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian
bayi karena tetanus dan juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh
tetanus.
Jadwal pemberian suntikan tetanus pada Ibu hamil adalah :
a. TT 1 : Selama kehamilan Trimester II, biasanya diberikan saat usia kehamilan Ibu
mencapai 6 bulan.
b. TT 2 : 1 bulan setelah pemberian TT 1
10. Traveling
Pada kehamilan trimester III, biasanya Ibu tidak dianjurkan untuk berpergian
karena beban perut Ibu yang semakin besar, dikhawatirkan dapat menyebabkan Ibu
kelelahan dan menimbulkan ketidaknyamanan, seperti mengakibatkan adanya
gangguan sirkulasi darah dan Oedema pada tungkai karena kaki yang tergantung dan
duduk terlalu lama saat perjalanan.
2. Sering Kencing
Biasanya ibu merasa sering ingin kencing. Ini terjadi karena kandung kencing
tertekan oleh uterus yang sudah sangat besar, selain itu juga dipengaruhi oleh
hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah.
Penangannya :
a. Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu
b. Kegel exercise otot pubis
c. Bila ada keluhan saat BAK rujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu
d. Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini adalah
fisiologis.
3. Gangguan Pernapasan
Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama terbatas karena
pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas
Penanganan :
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Konsul ke dokter bila ada kelainan asma dll
e. Berikan penjelasan bahwa hal ini akan hilang setelah melahirkan
4. Oedema
Penyebab :
a. Peningkatan sodium yang banyak.
b. Meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon
estrogen
c. Peningkatan tekanan vena
d. Varices vena dengan kongesti
e. Defisiensi diet protein
Penanganan :
a. Meningkatkan periode istirahat, berbaring pada posisi miring kiri
b. Tinggikan kaki bila duduk dan kenakan stoking
c. Tingkatkan intake protein
d. Menurunkan intake KH selama retensi cairan di jaringan
e. Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural
f. Anjurkan klien untuk melaporkan tanda toxemia, pre-eklampsi, oedema,
kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur, penurunan urine output.
5. Perubahan libido
Penyebab :
a. Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan pencernaan. Mungkin
juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual
b. Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin
terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan
c. Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat
mengurangi daya tarik seksual
d. Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan
menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
e. Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah
f. Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual
Penanganan :
a. Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami bahas perubahan
atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan
oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis.
b. Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan memberikan kasih sayang pada istri
untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis.
6. Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama
pada lipatan-lipatan
Penyebab :
a. Perenggang kulit
b. Peningkatan pengeluaran keringat
Cara mengatasi :
a. Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak berbekas
b. Jaga kebersihkan kulit
c. Mandi guyur minimal 2x sehari
d. Kurangi pemakaian sabun
9. Keputihan
Penyebab :
a. Pengaruh hormonal
b. Peningkatan produksi lendir
Cara mengatasi :
a. Jangan membilas bagian dalam liang senggama
b. Kenakan pembalut wanita dan segera ganti jika sudah basah
c. Jaga kebersihan alat kelamin (bersihkan dari arah depan ke arah belakang)
d. Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna segera laporkan dan
konsultasikan pada tenaga kesehatan
10. Varises
Penyebab :
a. Keturunan
b. Pengaruh hormon kehamilan
c. Pembesaran rahim yang menghabat aliran darah
d. Mengejan saat buang air besar
Cara mengatasi :
a. Jangan terlalu lama berdiri atau duduk
b. Hindari pakaian ketat
c. Cukup bergerak
d. Jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar
e. Berbaring dengan kedua kaki ditinggikan misalnya dengan di ganjal bantal