Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN TRIMESTER III

A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang
perempuan, masa kehamilan ini didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu
bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. (Dep
Kes, 2009 : 15)
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh
wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan akan diakhiri dengan
proses persalinan.
Kehamilan Trimester III adalah Kehamilan yang berusia antara 28 minggu sampai
dengan 40 minggu atau Aterm.

B. Perubahan Fisik dan Fisiologis pada Ibu Hamil


Perubahan yang terjadi pada ibu hamil antara lain :
1. Uterus
a. Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik
endometrium menjadi desidua ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20
cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc.
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 pekan).
c. Bentuk dan Konsistensi
Rahim teraba berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu
bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
d. Posisi Rahim
Rahim memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati.
e. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan
atau kiri. (Rustam Mochtar, 1998 : 36)
f. Vaskularisasi
Aa.uterin dan Aa.Ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak
cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah. (Rustam
Mochtar, 1998 : 36)
g. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
Pada kehamilan 28 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak 2 – 3 jari di atas
pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur Tinggi Fundus Uteri dari Simpisis
adalah 26,7 cm diatas Simpisis.
Pada kehamilan 36 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak 3 jari di bawah
Processus Xiphoideus.
Pada kehamilan 40 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak sama dengan 8 bulan
tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan Processus
Xiphoideus. (Rustam Mochtar, 1998 : 52)

2. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus,
karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livide
disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 : 35)

3. Ovarium (indung telur)


Ovulasi terhenti. Masih terdapat Korpus Luteum Graviditas sampai
terbentuknya Uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone (kira
– kira pada kehamilan 16 minggu dan Korpus Luteum Graviditas berdiameter kurang
lebih 3 cm). Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat
dalam trimester pertama.
Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm. (Rustam Mochtar, 1998 : 35)
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid
pada vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 :
35)

5. Dinding Perut (Abdominal Well)


Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada
linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. (Rustam Mochtar,
1998 : 36)

6. Mammae
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba
noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih
membiru. Terdapat juga hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara.
Kalau payudara diperas maka akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning. (Rustam Mochtar, 1998 : 40)

7. Sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat. Volume darah
akan bertambah banyak, kira – kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung (Cardiac Output) yang meningkat sebanyak kurang
lebih 30%. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup
bulan. (Rustam Mochtar, 1998 : 37)
b. Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua
dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena dalam batas-batas normal.
Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 kali permenit. (Rustam Mochtar,
1998 :38)
c. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30%. Setelah kehamilan 3 bulan dan
menurun lagi pada minggu – minggu terakhir kehamilan. (Rustam Mochtar,
1998 : 38)

8. Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital
paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas dada
(thoracic breathing). (Rustam Mochtar, 1998 : 38)

9. Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
panggul, keluhan sering kencing akan timbul karena kandung kencing mulai tertekan.
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh
progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena
mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan
oleh karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang
bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon
dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan
tersebut lebih sering dijumpai Hidroureter Dekstra dan Pielitis Dekstra.
Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula poliuri. Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan
sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak
berubah sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan.
(Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97)

10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH)
yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh Lobus
Anterior Hipofisis.
Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal
sebagai Cloasma Gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang
sama juga di areola mamae. Linea Alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal
sebagai Linea Nigra.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut Striae Livide. Setelah partus Striae Livide
ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut Striae Albikantes. Pada seorang
multigravida sering tampak Striae Livide bersama Striae Albikantes. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002 : 97 – 98 )

11. Sistem Endokrin


Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
Kelenjar Tiroid : Dapat membesar sedikit
Kelenjar Hipofise : Dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar Adrenal : Tidak begitu terpengaruh

12. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita
hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
a. Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate,BMR) pada wanita hamil meninggi
hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
b. Keseimbangan asam –alkali (acic base balance) sedikit mengalami perubahan
konsentrasi alkali.
c. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan,
payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
d. Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat,
sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita
pada diabetes melitus. Dalam keadaaan hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak
terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal
17-ketosteroid.
e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg
atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam
pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainya terdapat di badan,
perut, paha dan lengan.
f. Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30 – 40
gram.
Fosfor : Dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
Zat besi : Dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg (30-50 mg/hari)
Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Berat badan wanita hamil akan naik rata-rata sekitar 10-14 kg, yaitu pada
Trimester I = 1-2 kg, Trimester II = 5-7 kg, dan Trimester III = 4-5 kg. Kenaikan
berat badan wanita hamil disebabkan oleh : Janin, uri, air ketuban, uterus,
payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air. Kenaikan berat
badan yang berlebihan biasa ditemukan pada Ibu hamil yang mengalami
keracunan kehamilan.
h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang
dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya
sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu
untuk mendapatkan tambahan kalori.
i. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak
protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan
vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang
berisi mineral dan vitamin. (Rustam Muchtar, 1998 : 39-40)

13. Sistem Muskuloskeletal


Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan
persendian.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah peregangan otot-otot
dan pelunakan ligament-ligamen. Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan –
perubahan tersebut adalah Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan), Otot –
otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil) dan Otot dasar panggul (menahan
berat badan dan tekanan uterus). Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik
kelemahan struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan
menekan kehamilan.
Oleh karena itu masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan :
a. Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan merubah dimensi
tubuh dan pusat gravitasi.
b. Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-benda (memar
biru) dan kehilangan keseimbangan (jatuh). (PusDikNaKes, 2003 :100)

C. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.
Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan pada timbulnya tanda dan gejala
akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya
membahayakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang
tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa.
Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya. (PusDikNaKes,
2003 : 28)
Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan
tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran diri (konsep
diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang
karena kelahiran sang bayi). (Tri Rusmi Widayatun, 1999 : 154)
D. Kebutuhan Fisik Ibu hamil Trimester III
1. Oksigen
Oksigen penting dalam pembentukan energi agar produktivitas kerja dan tubuh tidak
cepat lelah.

2. Nutrisi
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan
berlebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan,
lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula)
dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena
makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan
merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.

3. Personal Hygiene
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi dua kali sehari,
mengganti pakaian dalam setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang
menunjang payudara dan pakaian yang menyerap keringat.

4. Eliminasi
Lebih banyak cairan yang dikeluarkan melalui ginjal sebagai air seni dan perubahan
hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar
mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit
dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan
buah-buahan).

5. Seksualitas
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual asalkan
dilakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang benar. Perlu diketahui keinginan
seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan
tekniknya pun sudah sulit dilakukan.

6. Mobilisasi dan Body Mekanik


Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan
kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh
yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk
aktivitas sehari – hari yang aman dan nyaman selama kehamilan.

7. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun memberikan banyak manfaat
dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih cara
mengedan yang benar.

8. Istirahat dan Tidur


Istirahat bagi ibu hamil meringankan urat syaraf atau mngurangi aktifitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
a. Untuk melepaskan lelah
b. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk santai dan membentuk kegiatan baru
c. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan selanjutnya
d. Mengembalikan kekuatan tubuh yang hilang

9. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toxoid (TT). Gunanya dalam antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian
bayi karena tetanus dan juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh
tetanus.
Jadwal pemberian suntikan tetanus pada Ibu hamil adalah :
a. TT 1 : Selama kehamilan Trimester II, biasanya diberikan saat usia kehamilan Ibu
mencapai 6 bulan.
b. TT 2 : 1 bulan setelah pemberian TT 1

10. Traveling
Pada kehamilan trimester III, biasanya Ibu tidak dianjurkan untuk berpergian
karena beban perut Ibu yang semakin besar, dikhawatirkan dapat menyebabkan Ibu
kelelahan dan menimbulkan ketidaknyamanan, seperti mengakibatkan adanya
gangguan sirkulasi darah dan Oedema pada tungkai karena kaki yang tergantung dan
duduk terlalu lama saat perjalanan.

11. Memantau Kesejahteraan Janin


Tujuan dalam pemantauan janin adalah untuk deteksi dini ada / tidaknya
faktor resiko kematian perinatal tersebut (hipoksia / asfiksia, gangguan
pertumbuhan, cacat bawaan, infeksi). Cara – cara pemantauannya :
a. Perkiraan pertumbuhan janin dari tinggi fundus uteri terhadap usia kehamilan
b. Perkiraan berat janin dengan rumus Jhonson Tossec
c. Auskultasi denyut jantung janin dengan alat lennec / dopler / CTG
d. USG dan lain – lain

12. Persiapan Laktasi


Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting
karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.
Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan
Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas
harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang
menunjang keberhasilan menyusui.

13. Persiapan Kelahiran Janin


Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam
mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi
komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh
ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis
dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk
memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya
rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang
sesuai serta tepat waktu.

E. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya


1. Haemoroid Penyebab :
a. Pelebaran vena dari anus
b. Hemoroid dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya kongesti
darrah dalam rongga panggul
c. Relaksasi dari otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi dan tertahannya
gumpalan
Penanganan :
a. Hindari konstipasi dan usahakan BAB yang teratur
b. Beri rendam duduk hangat/dingin
c. Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam anus
dengan pelan-pelan
d. Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi
e. Olesi jeli ke dalam rectum sesudah defekasi
f. Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.

2. Sering Kencing
Biasanya ibu merasa sering ingin kencing. Ini terjadi karena kandung kencing
tertekan oleh uterus yang sudah sangat besar, selain itu juga dipengaruhi oleh
hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah.
Penangannya :
a. Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu
b. Kegel exercise otot pubis
c. Bila ada keluhan saat BAK rujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu
d. Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini adalah
fisiologis.
3. Gangguan Pernapasan
Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama terbatas karena
pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas
Penanganan :
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Konsul ke dokter bila ada kelainan asma dll
e. Berikan penjelasan bahwa hal ini akan hilang setelah melahirkan

4. Oedema
Penyebab :
a. Peningkatan sodium yang banyak.
b. Meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon
estrogen
c. Peningkatan tekanan vena
d. Varices vena dengan kongesti
e. Defisiensi diet protein
Penanganan :
a. Meningkatkan periode istirahat, berbaring pada posisi miring kiri
b. Tinggikan kaki bila duduk dan kenakan stoking
c. Tingkatkan intake protein
d. Menurunkan intake KH selama retensi cairan di jaringan
e. Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural
f. Anjurkan klien untuk melaporkan tanda toxemia, pre-eklampsi, oedema,
kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur, penurunan urine output.

5. Perubahan libido
Penyebab :
a. Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan pencernaan. Mungkin
juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual
b. Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin
terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan
c. Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat
mengurangi daya tarik seksual
d. Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan
menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
e. Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah
f. Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual
Penanganan :
a. Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami bahas perubahan
atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan
oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis.
b. Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan memberikan kasih sayang pada istri
untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis.

6. Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama
pada lipatan-lipatan
Penyebab :
a. Perenggang kulit
b. Peningkatan pengeluaran keringat
Cara mengatasi :
a. Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak berbekas
b. Jaga kebersihkan kulit
c. Mandi guyur minimal 2x sehari
d. Kurangi pemakaian sabun

7. Ulu hati terasa panas


Penyebab :
a. Kelambatan pengosongan lambung
b. Lambung terdesak oleh rahim
Cara mengatasi :
a. Jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti kubis, nangka,
sawi dan durian
b. Hindari mengkonsumsi makanan yang berlemak dan porsi besar
c. Minum sedikit susu atau teh hangat

8. Sembelit atau susah buang air besar (BAB)


Penyebab :
a. Peningkatan penyerapan air oleh usus
b. Konsumsi tablet zat besi
c. Kurang minum
d. Kurang mengkonsumsi makanan berserat
e. Kurang gerak badan
f. Penekanan usus oleh pembesaran rahim
Penangannya :
a. Berikan minum ± 6 gelas sehari
b. Diet mengandung tinggi serat
c. Exercise ringan
d. Tidak boleh memberikan obat-obat yang mengandung laxatif
e. Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami

9. Keputihan
Penyebab :
a. Pengaruh hormonal
b. Peningkatan produksi lendir
Cara mengatasi :
a. Jangan membilas bagian dalam liang senggama
b. Kenakan pembalut wanita dan segera ganti jika sudah basah
c. Jaga kebersihan alat kelamin (bersihkan dari arah depan ke arah belakang)
d. Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna segera laporkan dan
konsultasikan pada tenaga kesehatan
10. Varises
Penyebab :
a. Keturunan
b. Pengaruh hormon kehamilan
c. Pembesaran rahim yang menghabat aliran darah
d. Mengejan saat buang air besar
Cara mengatasi :
a. Jangan terlalu lama berdiri atau duduk
b. Hindari pakaian ketat
c. Cukup bergerak
d. Jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar
e. Berbaring dengan kedua kaki ditinggikan misalnya dengan di ganjal bantal

11. Sakit Kepala


Penyebab :
a. Ketegangan emosional
b. Ketegangan pada mata (gangguan atau masalah pada mata)
Cara mengatasi
a. Santai dan istirahat
b. Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika berlangsung terus menerus

12. Nyeri Punggung


Penyebab : Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran perut, penarikan otot
akibat pembesaran rahim, tertekannya pembuluh-pembuluh darah dan
terganggunya peredaran darah karena pembesaran rahim, tertekannya tulang
Lumbalima dan tulang Ekor oleh kepala janin yang sudah memasuki pintu atas
panggul.
Cara mengatasi ;
a. Santai dan istirahat
b. Tidur dengan posisi miring kiri
c. Latihan menggoyangkan pinggul
F. Pemeriksaan Kesehatan Rutin selama Trimester III
ANC sebaiknya dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan mencapai 32 minggu
dan kemudian dilanjutkan setiap 2 minggu sekali sampai tanggal persalinan atau
minimal selama trimester III.
Pemeriksaan yang dilakukan selama kunjungan biasanya mencakup pemeriksaan
fisik secara umum dan pemeriksaan fisik secara khusus, gunanya adalah untuk
mengetahui kesehatan Ibu dan memantau pertumbuh-kembangan Janin.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan Janin dapat diukur
berdasarkan kenaikan berat badan. kenaikan berat badan rata-rata antara 10 Kg sampai
14 Kg selama hamil.

Anda mungkin juga menyukai