Anda di halaman 1dari 5

1.

Seseorang perempuan yang berumur 39 tahun datang dengan suaminya dan anak-anak
angkatnya datang ke BPS, Perempaun tersebut telah menikah selama 3 tahun namun ia
mengeluhkan belum memiliki anak. Perempaun tersebut mengatakan ia tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan, ketika senggama tidak masalah dan baik-
baik saja, mereka sangat ingin memiliki seorang anak keturunan asli. Setelah dilakukan
pemeriksaan medis ternyata perempaun tersebut terdapat sumbatan pada tuba fallopi. Berikut
ini kemungkinan penyebab utama pada kasus di atas yang sesuai dengan evidence based
adalah
a. Endometriosis

b. Polycystic ovary sindrome

c. Hiperprolaktinemia

d. Salphingitis…..

2. Seseorang perempuan yang bernama ny. Z berusia 32 tahun datang ke klinik kandungan dan
mengatakan ia memiliki riwayat abortus 3 kali. Saat ini ia mengalami perdarahan yang tidak
kunjung henti semenjak mulai haid sampai sekarang ini. Pasien mengatakan perdarahan telah
terjadi selama 11 hari terakhir dengan sifat darah banyak, disertai dengan nyeri tertusuk-
tusuk pada perut yang intermitten. Pasien saat ini mengeluh pusing dan mudah berkunang –
kunang. Dari pemeriksaan VT oleh bidan di jumpai adanya masa uterus, dapat dan berbenjol
– benjol.  Berdasarkan hasil pemriksaan diatas, dugaan diagnose ny. Z adalah Myoma uteri
berdasarkan Bukti riset yang berorientasi praktik berbasis bukti (EBM):

a. Bukti-bukti laboratorium
b. Bukti yang berorientasi penyakit (disease oriented evidence)
c. Bukti yang berorientasi kepada pasien (patient-oriented evidence that matters)……
d. Bukti berdasarkan opini pakar (expert opinion)
e. Bukti berdasarkan testimoni pasien
3. Ada ibu hamil datang dengan keluhan keluar lendir bercampur darah dan merasakan mules-
mules kontraksi teratur, Langkah EBM yang dirumuskan dengan
akronimm”PICO”(Patient/Populatio and Problem, intervention comparison, outcome) adalah
a. Merumuskan masalah klinis pasien…..
b. Mencari bukti dari literatur
c. Menilai kritis bukti
d. Menerapkan bukti pada pasien
e. Mengevaluasi kinerja penerapan bukti pada pasien

4. Seseorang pasien perempuan yang baru berusia 28 tahun telah hamil 30 minggu dan dengan
riwayat kehamilan G4 P3 A2, pasien tersebut datang ke RS bersama dengan suaminya
tersayang dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, mengeluh nyeri perut
menetap, gerakan janin tidak dapat dirasakan pasien. Dari hasil pemeriksaan DJJ(-), palpasi
ditemukan perut pasien teraba keras. Hasil pemeriksaan TTV yaitu TD=120/70 mmhg,
N=82x/menit, S=36,6 derajat celsius. Maka bidan menetapkan diagnosa berdasarkan
evidence based midwifery yang dapat ditegakkan pada kasus pasien di atas adalah Solusio
plasenta. Maka apa yang dimaksud dengan evidence based midwifery

a. Memberikan pelayanan medis yang berorientasi kepada penyakkit


b. Opini pakar merupakan salah satu bukti yangbernilai informasi palig tinggi
c. Mengutamakan bukti – bukti yang berorientasi kepada penyakit,bukan bukti bukti yang
berorientasi kepada pasien
d. Indikator hasil pemeriksaan laboratorium lebih penting dari pada perbaikan
kliniks,kematian, dan kecacatan yang dialami pasien
e. Keputusan kliniks berdaarkan triad EBM, yaitu bukti yang terbaik keterampilan kliniks
dan nilai – nilai pasien…
5. Berikut ini yang merupakan pelaksanaan pertolongan persalinan oleh bidan yang sesuai
dengan evidence based midwifery adalah

a. Penundaan pemotongan tali pusat


b. Penggunaan epidural yang tidak sesuai indikasi
c. Posisi tegak saat persalinan
d. Jawaban a,b dan c…..
e. Semua harus sesuai kondisi

6. Seorang perempuan umur 22 tahun datang ke klinik mengatakan tidak dapat haid selama 3
bulan, mual muntah, kepala pusing, dan mata berkunang-kunang, dari hasil pemeriksaan PP
(+). Jadi keputusan Pemeriksaan penunjang berdasarkan prinsip praktik berbasis bukti
(EBM) ialah pemeriksaan HB. Maka dapat disimpulkan apa yang dimaksud dengan prinsip
praktik berbasis bukti (EBM)
a. Memberikan pelayanan medis yang berorientasi kepada penyakit (disease-oriented
medical care)
b. Opini pakar merupakan salah satu bukti yang bernilai informasi paling tinggi
c. Mengutamakan bukti-bukti yang berorientasi kepada penyakit, bukan bukti bukti yang
berorientasi kepada pasien
d. Indikator hasil pemeriksaan laboratorium lebih penting daripada perbaikan klinis,
kematian, dan kecacatan yang dialami pasien
e. Keputusan klinis berdasarkan triad EBM, yaitu bukti yang terbaik, keterampilan klinis,
dan nilai-nilai pasien………
7. konsep EBP ini diambil dari ilmu kedokteran yang selanjutnya di adopsi dan disesuaikan
dengan ilmu keperawatan, tapi keduanya memiliki fondasi yang sama dengan tujuan yang
juga tidak jauh berbeda. EBP menjadi sangat penting akhir-akhir ini karena isu patient
centered care yang semakin banyak digaungkan di dunia kesehatan. Dari keterangan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa defenisi EBP menurut Gambril (2000) sebagai
a. suatu proses yang melibatkan pembelajaran atas arahan diri sendiri yang mengharuskan
pekerja profesional bisa mengakses informasi sehingga memungkinkan kita bisa ….
b. Menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki dalam memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang bisa kita jawab;
c. Menemukan bukti-bukti terbaik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan;
d. Menganalisis bukti-bukti terbaik itu untuk mendapatkan validitas penelitian maupun
kedayaterapannya pada pertanyaan-pertanyaan praktik yang kita ajukan;
e. Membuat agar klien bertindak sebagai partisipan dalam pembuatan keputusan dan

8. Evidence based practice/Praktik berbasis bukti (EBP) merupakan satu cara terbaik dalam
penggunaan bukti terbaru dalam memandu pembuatan keputusan  perawatan kesehatan dan nilai
nilai pasien.  Karena itu, diperlukan  tiga komponen penting dalam mewujudkan EBP, yakni:
keahlian klinis, riset terbaru terkait isu tertentu, dan perspektif klien / pasien.  Untuk
mewujudkan EBP diperlukan beberapa langkah penting yakni: mengajukan pertanyaan,
menemukan informasi / bukti untuk menjawab pertanyaan, menilai informasi / bukti secara
kritis, mengintegrasikan bukti yang dinilai dengan keahlian klinis dan preferensi pasien sendiri
dan evaluasi. Yang bukan merupakan manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan evidence
base antara lain:

a. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
b. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
c. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan yang
bermutu
d. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan
asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
e. Adanya keterlambatan dalam melakukan praktik mandiri……
9. Pada suatu kampus kesehatan, mahasiswi tingkat akhir bernama "x" membuat suatu
penelitian yang salah besar karena tidak mempunyai dasar teori yang kuat atau bisa dikatakan
palsu. Dosen pembimbing mewajibkan untuk mengambil teori sesuai evidence based. Dari
kasus ini tingkatan evidencebased digunakan untuk..
a.Mengukur teori itu layak atau tidak
b.Membuat evidencebased lebih dipercaya
c.Mempengaruhi suatu teori
d. Mengukur kekuatan suatu penelitian dari rentang bukti terbaik sampai dengan bukti yang
paling rendah.
(Jawabannya d)

10.Pada laporan tingkat akhir, mahasiswi kesehatan dituntut untuk membuat suatu penelitian.
Penelitian tersebut harus menghasilkan hasil yang baik dan terperinci. Kemungkin kesalahan
akan terjadi saat penelitian, Kesalahan sistematis (systematic error) menentukan validitas
bukti. Kesalahan sistematis ditunjukkan oleh:
a. Nilai p> 0.05
b. Ukuran sampel yang tidak cukup besar
c. Lebar Confidence Interval 50%
d. Kegagalan mengontrol pengaruh faktor perancu (confounding factor)
e. Nilai p< 0.05
(jawabannya d )

Anda mungkin juga menyukai