Midwifery Practice
Ana Dyah Aliza, S.Keb., Bd., M.Keb
PERKEMBANGAN
EBM
● Pertama kali diperkenalkan tahun 1992
● Pendekatan baru dalam pembelajaran kedokteran
● Sebuah “revolusi” dalam praktek kedokteran
● Sejumlah pendekatan “evidence-based” lainnya : etika,
psikoterapi, terapi okupasi, kedokteran gigi, keperawatan,
kebidanan dan perpustakaan
Pengambil an k eputu san kl
inis
Paradigma lama Paradigma baru
2 dekade ter
SEJUMLAH FAKTOR
PENGGERAK EBM
• Membanjirnya literatur
• Kurangnya buku teks
• Kesulitan mengumpulkan bukti dan
menterjemahkannya’ secara praktis
• Peningkatan RCTs (Randomized Control
Trials)
• Tersedianya database terkomputerisasi
• Strategi pembuktian dapat ditiru
Literatur yang “membanjir”
○ Konferensi
○ Representatif Obat
○ Buku Teks
○ Jurnal
○ Internet
○ Pasien
‘MENGAPA’ E B M ?
● Kebutuhan akan informasi
kuantitatif yang valid tentang
keakuratan diagnosis, prognosis,
terapi dan prevensi dalam praktek
sehari - hari
Mati
Patofisiologi R/
Cost-Utility
Kualitas Pelayanan
Isu sentral dalam klinik
● Diagnostik tes
● Prognosis
● Terapi
● Prevensi
● Experience & meaning
(dari pasien)
● Self improvement
(how to keep up to
date)
Guide to Individualized Midwifery Care for
Normal Pregnancy and Birth
• Basic concept of midwifery care
• Role of midwives
External Environment for Birth
Evidence
Based Clinical Evidence Based
Midwifery Expertise Midwifery Care is the
Care (Dr, MW) integration of clinical
expertise, research
evidence and woman
Woman Research preference.
Values Evidence
Best Research Evidence
Lowest quality
Levels of Evidence
□
Level 1: Randomized Clinical Trials
□
Level 2: Head to Head Trial or
Systematic Review of Cohort Studies
□
Level 3: Case-Control Studies
□
Level 4: Case-series
□
Level 5: Expert Opinion
Levels of Evidence
□
Level 1: Highest:
□
Level 2:
□
Level 3:
□
Level 4:
□
Level 5: Lowest but still evidence
Applying Classification of Recommendations
and Level of Evidence
Benefit > > > Risk Benefit > > Risk Benefit ≥ Risk Risk ≥ Benefit
Additional studies Additional studies No additional studies
with focused with broad objectives needed
objectives needed needed; Additional
registry data would
be helpful
• Woman-centered care
• Individualized care
Circle of Midwifery
Assessment Process
Steps to EBM
□
Step 1: Define a clinical question
□
Formulate a clinical question in PICO format from
a patient scenario
□
Recognize type of clinical questions
Steps to EBM
□ Step 5: Communication
□ Communicate the information to patients and to
integrate patients values and preferences in
decision-making
Langkah-Langkah
Penelusuran literature
Ana Dyah Aliza, S.Keb., Bd., M.Keb
5 key steps of EBM
Penjelasan 5 Langkah EBM
Langkah Penjelasan
Langkah 1 Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat komponen: Patient,
Ask Intervention, Comparison, dan Outcome
Langkah 2 Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber
Acquire database yang efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.
(search)
Langkah 3 Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar (valid), penting (importance), dan
Appraise dapat diterapkan di tempat praktik (applicability)
Langkah 4 Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan
Apply keterampilan klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien
Langkah 5 Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan keempat
Assess langkah tersebut
Langkah 1
● Langkah pertama dari proses EBM adalah mengubah
masalah menjadi pertanyaan klinis yang terstruktur dan
dapat dijawab.
● Masalah klinis sering kali tidak muncul sebagai pertanyaan
yang dirumuskan dengan sempurna - masalah itu kompleks
dan memiliki banyak aspek berbeda untuk
dipertimbangkan. Namun, tanpa pertanyaan yang jelas akan
sulit untuk menemukan informasi.
P I C O
□
O- Outcome
4 Domains of EBM
□
Treatment
□
Diagnosis
□
Prognosis
□
Causation/Etiology
Treatment
□
P – In a child with frequent febrile
seizures
□
I – would anticonvulsant therapy
□
C – compared to no treatment
□
O – result in seizure reduction?
Diagnosis
□
P – In an otherwise healthy 7-year-old
boy
with sore throat,
□
I - how does the clinical exam
□
C – compare to throat culture
□
O – in diagnosing GAS infection?
Prognosis
□
P - In children with Down syndrome,
□
I - is I Q an important prognostic factor
□ C–
□
O – in predicting Alzheimer’s later in
life?
Etiology/Harm
□
P – controlling for confounding factors,
do
otherwise healthy children
□
I - exposed in utero to cocaine,
□
C – compared to children not exposed
□
O – have increased incidence of
learning disabilities at age six years?
Framework Lainnya
P I C O (T)
S P I C E
Sumber
Studies Bukti Synopses
Syntheses
System
Sistem informasi klinis berbasis komputer yang
mengintegrasikan dan meringkas semua bukti riset yang
penting dan relevan dengan masalah klinis spesifik pasien.
Informasi yang tersedia dalam sistem merupakan hasil dari
proses kajian yang secara eksplisit dilakukan untuk
menyediakan bukti baru yang berasal dari artikel pada
jurnal. ―Sistem‖ diperbarui jika tersedia bukti riset yang
baru dan penting. Contoh :
● BMJ Clinical Evidence
(http://www.clinicalevidence.com), UpToDate (
http://www.uptodate.com)
● PIER: The Physician’s Information and Education
Resource (http://pier.acponline.org/index.html)
Synopses
Combine keywords
Menggunakan Boolean Logic
Langkah 3
Appraise = Menilai
● Validitas (kebenaran) bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari cara
peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur variabel, dan
mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor perancu (confounding
factor)
● Untuk memperoleh hasi riset yang benar (valid), maka sebuah riset perlu
menggunakan desain studi yang tepat
Validitas mengacu pada seberapa ketat
penelitian dilakukan dan sejauh mana
kesimpulan itu benar dalam konteks
penelitian itu dilakukan. Desain,
metode, dan prosedur penelitian yang
lebih valid memastikan bahwa hasil
penelitian tidak terlalu bias dan
kesimpulannya lebih dapat
digeneralisasikan
3 Area Validitas
Participants
Aims (partisipan/sampel penelitian)
(Tujuan Penelitian)
Apakah sampel yang dipilih
Apakah ada pernyataan yang relevan? Apakah sampel
jelas tentang tujuan penelitian? dialokasikan ke kelompok
perlakuan/kontrol secara acak?
Methods
(Metode Penelitian)
Apply = Menerapkan
Assess = Menilai
Untuk mempertimbangkan efektivitas EBP di tingkat praktisi, bisa ditanyakan pertanyaan berikut ini :
1. Wawancara (Interview) :
Wawancara Personal (Personal Interviewing): wawancara antara peneliti
dengan responden secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh
informasi/data yang relevan
Wawancara Telepon (Telephone Interviewing): Komunikasi antara pewawancara
(peneliti) dan responden dengan menggunakan telepon.
Wawancara Lewat Komputer (Computer Interviewing) : metode PDP yang
menggunakan proses secara elektronik atau komputer.
2. Kepercayaan / Niat Baik : pewawancara agar membina hubungan baik dengan responden
yang dilandasi dengan perasaan saling percaya dan niat baik, sehingga terwujud situasi
wawancara yang menyenangkan bagi responden.
4. Motivasi Responden : berupa kemauan dan hasrat pihak yang diwawancarai (interviewee)
untuk memberikan informasi yang diminta oleh pewawancara (interviewer).
Pengumpulan Data Primer (4)
Angket (Kuesioner) :
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
Isi dari kuesioner dapat berupa : 1) pertanyaan tentang fakta yang dianggap diketahui oleh
respoden, 2) pertanyaan tentang pendapat responden, 3) pertanyaan tentang persepsi diri, yaitu
cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang
lain atau lingkungan.
Cara mengungkapkan pertanyaan : 1) jangan gunakan kata atau istilah yang sulit, 2) jangan
gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum, 3) hindari pertanyaan yang mendua (ambivalen),
4) jangan gunakan kata yang samar-samar artinya, 5) hindari pertanyaan yang mengandung
sugesti, 6) jangan membuat pertanyaan yang memalukan responden, 7) hindari pertanyaan yang
memerlukan ingatan yang kuat dari responden.
Pengumpulan Data Primer (5)
Pengamatan (Observation) :
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung obyek
(elemen) yang diteliti tanpa mengajukan pertanyaan.
Keuntungan Pengamatan (observasi) :1) dapat dicatat hal-hal perilaku, pertumbuhan,
respons terhadap suatu perlakuan tertentu. 2) dapat memperoleh data dari obyek yang
diteliti tanpa melakukan komunikasi verbal.
Kelemahan Pengamatan (Observasi) : 1) kadangkala memerlukan waktu menunggu yang
lama. 2) pengamatan terhadap suatu fenomena yang lama tidak dapat dilakukan secara
langsung. 3) ada kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diperoleh datanya melalui
pengamatan karena dianggap tabu, sangat rahasia dan sebagainya.
Jenis Observasi :
1.Berdasarkan pengumpulan data : a. Observasi Partisipan (participant 0bservation)
: peneliti terlibat langsung dalam aktivitas (orang) yang diamati. b. Observasi Non
partisipan (non participant observation) : peneliti tidak terlibat dalam aktivitas orang-
orang yang sedang diamati dan hanya sebagai pengamat independen.
2.Berdasarkan instrumen yang digunakan : a. Observasi
Terstruktur : observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang apa yang
diamati dan dimana tempatnya. b. Observasi Tidak Terstruktur; observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
THANK YOU