Anda di halaman 1dari 10

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

KAJIAN LITERASI MEDIA ONLINE SANTRI MAHASISWA


(Studi Etnografi: Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang)

M. Rizal Hidayatullah*), Yanuar Yoga Prasetyawan

*)
Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Judul penelitian ini adalah “Kajian Literasi Media Online Santri Mahasiswa (Studi Etnografi: Pondok
Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pengalaman literasi media santri mahasiswa di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah,
Sumurboto, Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi etnografi. Informan
dalam penelitian ini adalah santri, Kiai, dan Dewan Syuro. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa santri mahasiswa di Pondok Pesantren
Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang mampu memahami makna informasi yang terkandung di
dalam media online. Selanjutnya, dari segi mengakses informasi di media online, santri mahasiswa
memiliki kecenderungan mengakses media sosial online dengan mudah, karena berbagai fitur yang terdapat
disetiap aplikasi media sosial online tidak terlalu sulit untuk dipahami. Dari segi pengalaman santri
mahasiswa dalam berliterasi media melalui media online, santri dapat memahami, menganalisis,
mengkritisi, dan mengevaluasi informasi yang mereka akses. Selanjutnya dari segi pengalaman santri
mahasiswa dalam berkomunikasi dan membangun relasi, santri mahasiswa dapat memanfaatkan media
online sebagai sarana untuk membangun relasi sosial dan menjalin komunikasi dengan keluarga maupun
dengan orang yang tidak dikenalinya.

Kata kunci: literasi media; santri mahasiswa; pondok pesantren

Abstract
[Title: Santri Collage Students Online Media Literacy Study Ethnographic Study: Al-Fattah Islamic
Boarding School, Sumurboto, Semarang]. The purpose of this study was to know the description of the
media literacy experience of students at Al-Fattah Islamic Boarding School, Sumurboto, Semarang. This is
a qualitative study with the approach on etnography. Informants in this study were santri collage students,
Kiai, and the Dewan Syuro. Methods of data collection is done with interviews and observation. The results
show that students at Al-Fattah Islamic Boarding School, Sumurboto, Semarang are able to understand the
meaning of information contained in online media. Furthermore, in terms of accessing information on
online media, student students have a tendency to access social media online easily, because the various
features contained in every online social media application are not too difficult to understand. In terms of
students experiences of students in media literacy through online media, students can understand, analyze,
criticize, and evaluate the information they access. Furthermore, in terms of the experience of students in
communicating and building relationships, students can use online media as a means to build social
relations and establish communication with families and with people they do not recognize .

Keywords: media literacy; santri collage students; boarding school

-------------------------------------------------------------------------------------

*)
Penulis Korespondensi
E-mail: rizaldayat25@gmail.com


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

1. Pendahuluan menggunakan internet (Kurnia &Astuti, 2017).


Seiring dengan perkembangan zaman, individu Hal itu dapat dilihat dari berbagai kasus yang
semakin dikelilingi berbagai macam media terjadi dalam penyalahgunaan internet, seperti
informasi, mulai dari media cetak, media internet fraud, adiksi atau kecanduan,
elektronik, dan media online. Dengan adanya pelanggaran hak cipta atau privasi, sampai
media informasi, masyarakat diberikan maraknya hoax yang terjadi saat ini (Kurnia &
kemudahan untuk mengakses berbagai macam Astuti, 2017). Oleh sebab itu, pengetahuan literasi
informasi. Hal ini didukung pula oleh semakin media dalam mengakses informasi melalui
canggihnya teknologi informasi yang kian internet menjadi suatu hal yang penting bagi
terjangkau dan mudah diperoleh masyarakat luas masyarakat supaya masyarakat mampu menyerap
(Krismanto, Yulia, & Hasnah, 2017). dan menyaring setiap informasi secara valid dan
Kemudahan dalam mengakses dan bisa dipertanggung jawabkan.
menyebarkan informasi secara cepat membuat Literasi media merupakan keterampilan
informasi yang tersedia menjadi tak terbendung. dalam memanfaatkan dan memberdayakan nilai-
Oleh sebab itu, masyarakat berpotensi terjebak nilai informasi yang bersumber dari berbagai
dalam banyaknya informasi yang semakin macam media, baik cetak maupun online. Sumber
bertambah dan semakin kompleks. Hal ini informasi digital atau online menjadi penting bagi
mengakibatkan individu mengalami kebingungan masyarakat yang mengikuti perkembangan
dalam menggunakan informasi yang teknologi (Suharso, 2019). Lebih luas lagi
dibutuhkannya. Selain itu, semakin Silverblatt dan Eliceiri (dalam Potter, 2010)
berkembangnya teknologi informasi secara tidak menjelaskan bahwa literasi media sebagai
langsung menuntut seseorang untuk paham dalam keterampilan berfikir kritis dalam
memanfaatkan sumber informasi dan memberdayakan informasi yang diterimanya dan
mengoperasikan perangkat yang digunakannya. mampu mengembangkan pengetahuan terhadap
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh isi media. Hobbs (dalam Krismanto, Yulia, &
Purwono (dalam Santoso, 2015), bahwa kemajuan Hasnah, 2017) menambahkan bahwa literasi
dari teknologi informasi dapat membawa media merupakan proses mengakses,
pengaruh mendasar individu dalam memenuhi menganalisis secara kritis pesan media,
kebutuhan informasi yang diperlukannya. Salah menciptakan pesan dan menyampaikannya
satu kemajuan teknologi informasi yang dapat dengan menggunakan berbagai alat media.
mempengaruhi penggunannya yaitu internet. Sehingga, dengan menguasai literasi media
Internet merupakan sarana dalam mencari diharapkan kebutuhan individu terpenuhi dan
maupun menyebarluaskan informasi yang tidak mampu mengatasi kesenjangan pengetahuan.
terbatas jumlahnya dan mudah di akses tanpa Tanpa literasi media seseorang tidak bisa
batasan ruang dan waktu. Saat ini penggunaan memberdayakan informasi dengan tepat. Oleh
internet sebagai akses untuk mencari informasi sebab itu, diperlukannya penguatan dalam upaya
semakin banyak dan semakin bertambah. Seperti memahami isi media online yang lebih baik
data yang diperoleh dari Asosiasi Penyedia Jasa dengan memberikan pengetahuan melalui literasi
Internet Indonesia (APJII) yang mengungkapkan media. Memahami arti peran literasi media online
bahwa, penetrasi penggunaan internet di merupakan salah satu upaya dalam membangun
Indonesia tahun 2018 mengalami peningkatan pengetahuan masyarakat untuk meminimalisir
mencapai 64.8% dengan pengguna mencapai terhadap sisi negatif dari isi media yang tersebar
171.17 juta orang. Berdasarkan usia di internet.
penggunanya, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Mengenalkan literasi media online
Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa, pengguna terhadap santri yang berperan juga sebagai
internet berusia 15 sampai 19 tahun berada di seorang mahasiswa merupakan hal yang tidak
posisi tertinggi dengan persentase mencapai 91%, kalah penting untuk mengembangkan
sedangkan di posisi kedua pengguna internet kemampuan kognisi maupun afektif seorang
berusia 20 sampai 24 tahun dengan persentase santri mahasiswa, mengingat media informasi
mencapai 88.5%. sudah banyak penyebarannya ke berbagai
Data di atas menunjukkan bahwa internet pesantren di Indonesia (Suharso and Sarbini,
sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan 2018; Anwas, 2015). Selain itu, penguasaan
informasi para remaja di Indonesia. Antusiasme literasi media online merupakan sebuah
para remaja dalam mengakses internet tidak hanya keharusan yang harus dimiliki santri mahasiswa di
memberikan dampak positif dalam memenuhi Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah,
kebutuhan informasi penggunanya. Kenyataan Sumurboto, Semarang mengingat di internet
yang terjadi menunjukkan bahwa seringnya banyak bertebaran konten-konten yang kurang
penggunaan internet dalam mengakses informasi baik, baik itu dari segi politik, ekonomi,
yang semakin tinggi di Indonesia belum tentu bisa pendidikan, bahkan sampai konten dakwah
menjamin ‘kedewasaan’ netizen dalam keislaman yang banyak disalah gunakan.


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

Sehingga Pondok Pesantren diharuskan untuk termasuk salah satu tempat untuk membimbing
memperhatikan perkembangan literasinya moral santri dalam berkehidupan sehari-hari,
(Sholihuddin, 2014). sedangkan berbagai fasilitas media teknologi
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, (seperti wi-fi, televisi, handphone, laptop, dan
Sumurboto, Semarang merupakan Pondok sebagainya) sangat diperbolehkan untuk
Pesantren yang mendidik para santrinya dalam digunakan sehari-hari oleh santri. Dengan
menimba ilmu agama, moral, dan akhlaq dalam demikian, peneliti tertarik untuk mengkaji
berperilaku di masyarakat. Masuknya berbagai bagaimana keterampilan literasi media yang
macam media teknologi seperti televisi, laptop, dimiliki santri, dan diharapkan hasil yang
handphone, dan wi-fi yang menjadi fasilitas di diperoleh mampu menggambarkan
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, keterampilan literasi media yang dimiliki santri
Sumurboto, Semarang akan sangat berpengaruh di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah
terhadap pencarian dan penyebaran informasi Sumurboto, Semarang.
yang dilakukan para santri, terlebih lagi dapat Jenis data dalam penelitian ini yaitu data
mempengaruhi karakteristik sebagai pesantren kualitatif yang berupa kata-kata atau gambar.
dalam membimbing santrinya mengenai moral Yang termasuk data kualitatif dari penelitian
dalam berkehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, ini adalah pengalaman santri mahasiswa dalam
diperlukan pembelajaran mengenai pentingnya berliterasi media melalui internet. Sedangkan
literasi media, khususnya dalam mengakses jika di lihat dari sumber datanya, sumber data
internet bagi santri mahasiswa di Pondok yang peneliti gunakan adalah :
Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, a. Sumber data primer
Semarang dalam memenuhi kebutuhan Sumber data primer adalah data yang
informasinya baik sebagai seorang santri maupun diperoleh secara langsung oleh pengumpul
sebagai seorang mahasiswa. data (Sugiyono, 2016). Data primer
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan didapatkan melalui wawancara dan
masalah dalam penelitian ini adalah observasi. Data yang diperoleh peneliti
“Bagaimana pengalaman literasi media online yaitu berupa catatan hasil wawancara dan
santri mahasiswa di Pondok Pesantren dokumentasi atau gambar yang diperoleh
Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang?” pada saat melakukan observasi.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah b. Sumber data sekunder
untuk mengetahui gambaran bagaimana Data sekunder adalah data yang diperoleh
pengalaman literasi media online santri secara tidak langsung oleh pengumpul data
mahasiswa di Pondok Pesantren Mahasiswa (Sugiyono, 2016). Data sekunder dapat
Al-Fattah, Sumurboto, Semarang. dikatakan sebagai data pendukung atau
sebagai data pelengkap dari data utama
2. Metode Penelitian yang di dapatkan peneliti (Mukhtar, 2013).
Metode penelitian merupakan suatu pedoman Data sekunder dalam penelitian ini berupa
bagi peneliti dalam melakukan penelitian. dokumen sejarah berdirinya Pondok
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pesantren Mahasiswa Al-Fattah
kualitatif. Yaitu metode peneltian yang Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
digunakan untuk mengeksplorasi dan objek adalah hal, perkara, atau orang yang
memahami suatu kasus permasalahan sosial menjadi pokok pembicaraan. Dengan kata lain
dari individu atau sekelompok orang (Creswell, objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi
2014). Penelitian kualitatif ini bersifat fokus dari sebuah penelitian. Objek dari
deskriptif, di mana data yang diperoleh berupa penelitian ini adalah pengalaman santri
kata-kata atau gambar selain angka-angka, mahasiswa dalam berliterasi media melalui
misalnya transkip wawancara, catatan internet.
lapangan, foto, dokumen, dan lain-lain (Emzir, Dalam penelitian kualitatif, subjek
2012). penelitian sering juga disebut dengan istilah
Penelitian ini menggunakan pendekatan informan. Informan adalah orang yang
studi etnografi. Menurut Creswell (2015) studi dipercaya menjadi narasumber atau sumber
etnografi merupakan penelitian yang dilakukan informasi oleh peneliti yang akan memberikan
untuk meneliti suatu kelompok kebudayaan di informasi secara akurat untuk melengkapi data
lingkungan yang alamiah dengan jangka waktu penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh
tertentu. Peneliti merupakan salah satu santri Sugiyono (2016) bahwa, informan adalah
yang terdaftar dari Pondok Pesantren sebutan bagi sampel dari penelitian kualitatif.
Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan
Oleh sebab itu, dari pendekatan tersebut dinamakan responden, tetapi sebagai nara
peneliti mengetahui karakteristk yang dimiliki sumber, atau partisipan, informan, teman dan
pesantren dalam hal budaya keagaman dan guru dalam penelitian. Subjek atau informan


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

dari penelitian ini adalah santri, Kiai, dan observasi. Wawancara merupakan pertukaran
Dewan Syuro di Pondok Pesantren Mahasiswa informasi dan ide yang dilakukan oleh dua
Al-Fattah Sumurboto, Semarang. orang melalui tanya jawab, sehingga akan
Sebagai sumber informasi dalam menghasilkan makna ke dalam topik tertentu
pengumpulan data, maka peneliti (Esterberg dalam Sugiyono, 2016). Dalam
membutuhkan informan untuk memberikan penelitian ini, peneliti menggunakan metode
data berupa informasi yang diperlukan peneliti wawancara semiterstruktur, di mana dalam
selama proses penelitian berlangsung. Seperti pelaksanaannya pewawancara dapat leluasa
yang diungkapkan oleh Mukhtar (2013), atau bebas dalam bertanya dan informan dapat
informan ialah orang yang terlibat dalam dimintai pendapat maupun ide (Esterberg
situasi sosial untuk memberikan informasi di dalam Sugiyono, 2016). Observasi merupakan
dalam penelitian. Dalam menentukan kegiatan penting dalam pengumpulan data
informan, peneliti menggunakan metode terhadap perilaku dan aktivitas individu-
purposive sampling yaitu metode pengambilan individu yang akan diteliti (Creswell, 2015).
sampel dari subjek atau informan dengan Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan
pertimbangan tetentu, misalnya orang tersebut teknik observasi nonpartisipatif, yaitu peneliti
memiliki pengetahuan yang cukup dan mampu sebagai output atau observer yang tidak terlibat
menjelaskan keadaan yang sebenarnya secara langsung kedalam kegiatan dari
(Sugiyono, 2016). Adapun kriteria informan kelompok yang sedang diteliti, namun peneliti
dalam penelitian ini yaitu: hanya menyaksikan dan mencatat apa yang
a. Santri yang menjadi lurah/ketua Pondok diamati pada saat penelitian sedang
Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, karena berlangsung (Creswell, 2015).
lurah/ketua merupakan seorang pemimpin Uji keabsahan data dilakukan untuk
atau koordinator para pengrus pondok, membuktikan kevalidan data dan kebenaran
sehingga seorang lurah harus mempunyai data yang diperoleh di dalam penelitian. Oleh
wawasan yang luas tentang keagamaan. karena itu, peneliti harus mengecek kembali
Oleh sebab itu, mengakses informasi kevalidan dan keabsahan datanya dengan
keagamaan melalui media online juga menggunakan teknik triangulasi. Menurut
sangat diperlukan bagi seorang lurah Wiersma dalam Sugiyono (2016) triangulasi
pondok pesantren Mahasiwa Al-Fattah, merupakan pengecekan data dari berbagai
Sumurboto, Semarang. sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
b. Santri senior (di atas semester lima), waktu. Dalam penelitian ini, peneliti akan
merupakan individu yang sudah menetap menggunakan teknik triangulasi sebagai
cukup lama di Pondok Pesantren berikut:
Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, a. Triangulasi Sumber
Semarang. Sehingga santri tersebut lebih Triangulasi sumber digunakan untuk
sering mengakses informasi untuk menguji keabsahan data dengan cara mengecek
keperluan tugas akhir perkuliahan maupun data dari beberapa sumber yang diperoleh dari
untuk menambah wawasan keagamaannya. hasil wawancara dan observasi. Pengecekan
c. Santri yang menjadi admin media sosial data diambil dari hasil observasi dan
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, wawancara terhadap santri, kemudian peneliti
Sumurboto, Semarang. Sehingga santri melakukan konfirmasi atau mencocokkan data
tersebut lebih aktif dalam menggunakan yang diperoleh dari santri terhadap informan
dan mengakses informasi dari media. tambahan yaitu Kiai dan Dewan Syuro.
Selanjutnya peneliti juga perlu b. Triangulasi Teknik
melakukan konfirmasi terhadap informasi yang Triangulasi teknik digunakan untuk
diberikan santri. Oleh karena itu, peneliti menguji kredibilitas data dilakukan dengan
menambahkan beberapa informan, adapun cara mengecek data kepada sumber yang sama
kriterianya yaitu : dengan teknik yang berbeda. Pengecekan data
a. Seorang Kiai, karena dianggap paling diperoleh dari hasil wawancara terhadap santri
mengetahui seluk beluk Pondok Pesantren kemudian data tersebut di cocokkan dengan
Mahasiswa Al-Fattah dan santri. hasil observasi.
b. Seorang Dewan Syuro sebagai dewan Analisis data dalam penelitian ini
penasihat jajaran pengurus Pondok menggunakan analisis data kualitatif model
Pesantren Mahasiswa Al-Fattah dan Miles dan Huberman yang mencakup tiga
dianggap paling mengetahui seluk beluk kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data
kegiatan santri. (data display), dan penarikan/verifikasi
kesimpulan (Sugiyono, 2016).
Teknik Pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu melalui wawancara dan 3. Hasil dan Pembahasan


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

Hasil penelitian didasarkan oleh data- konsep yang sangat komplek bagi seorang
data yang diperoleh dari pengamatan atau santri mahasiswa dalam memperluas
observasi lapangan dan wawancara dengan wawasannya seputar dunia perkuliahan
beberapa informan. Pada penelitian ini, peneliti maupun keagamaan, namun lebih dari itu
telah melakukan wawancara terhadap tiga dengan informasi seorang santri mahasiswa
informan penelitian dan dua informan juga dapat mengetahui berbagai macam
tambahan. Tiga informan penelitian merupakan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia, seperti
santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah isu-isu perpolitikan, perang, hiburan, dan
Semarang, dua informan tambahan merupakan sebagainya.
Dewan Syuro dan pengasuh Pondok Pesantren Banyak sekali informasi yang bisa
Mahasiswa Al-Fattah Semarang. Lima mereka dapatkan tidak hanya mengenai seputar
informan tersebut dipilih sesuai dengan kriteria dunia perkuliahan namun juga seputar
yang sudah ditentukan oleh peneliti keagamaan dan berbagai macam peristiwa
sebelumnya agar diperoleh data yang sesuai yang terjadi di seluruh dunia. Seperti yang
dengan tujuan penelitian. dilakukan oleh salah satu informan dalam
memperluas wawasan keagamaannya, yaitu
3.1 Memahami Makna Informasi oleh dengan cara menonton video-video seputar
Santri Mahasiswa sebagai Sebuah keagamaan dari berbagai media sosial online.
Kebutuhan Sebagai seorang mahasiswa, informasi
Sejak kemunculan internet di Indonesia, utama yang mereka butuhkan ialah seputar
teknologi informasi dan komunikasi dunia perkuliahan, karena informasi dapat di
mengalami perkembangan yang sangat pesat. manfaatkan sebagai penunjang dalam
Hal tersebut berimbas pada peningkatan memenuhi kebutuhan sebagai seorang
penggunaan media massa yang berpengaruh mahasiswa, seperti mencari data, mencari
besar di masyarakat. Dengan adanya media literatur, mencari referensi untuk
massa, penyebaran informasi semakin luas menyelesaikan berbagai macam tugas, maupun
sehingga masyarakat cenderung mengakses mencari informasi mengenai jadwal
berbagai informasi melalui media massa karena perkuliahan. Bahkan, informasi yang berkaitan
kemudahan dan kecanggihannya. Tak dengan dunia hiburan, berita hoax sampai isu-
terkecuali pada santri di Pondok Pesantren isu perpolitikan tidak kalah pentingnya untuk
Mahasiswa Al-Fattah Sumurboto Semarang ditelusuri sebagai sarana untuk memperluas
yang juga mengakses berbagai informasi wawasannya. Seperti yang diungkapkan oleh
melalui media massa. salah satu informan, bahwa informasi yang
Santri di Pondok Pesantren Mahasiswa bersifat menghibur dapat menghilangkan penat
Al-Fattah Sumurboto Semarang menjalani dan kebosanan ketika ia dihadapkan dengan
peran ganda sebagai seorang santri sekaligus berbagai macam tugas yang menumpuk
mahasiswa (Santri mahasiswa). Sebagai maupun dari berbagai kegiatan yang padat di
seorang santri yang juga sebagai mahasiswa, pesantren.
sepatutnya bersikap secara literate (literasi) Selain itu, informan juga
dalam memahami dan menentukan kebutuhan memperhatikan tentang isu-isu perpolitikan
informasinya dengan tepat dan dapat yang sekarang ini banyak tersebar berbagai
dipertanggung jawabkan. macam konten di media sosial online, baik
Menurut salah satu informan, informasi konten yang bersifat positif sampai konten
dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, yang bersifat negatif. Meskipun begitu,
seperti buku, koran, handphone, televisi, media informan masih mempelajari dan memahami
online, dan informasi juga dapat diperoleh informasi seputar dunia perpolitikan.
melalui percakapan orang lain. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat
Informasi yang diperoleh dari berbagai disimpulkan bahwa, santri mahasiswa di
sumber tidak semuanya bersifat positif, bahkan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah,
tidak sedikit juga informasi yang bersifat Sumurboto, Semarang dapat memaknai
negatif. Terlepas dari hal tersebut sebagai informasi sebagai kebutuhan dalam
seorang mahasiswa, pasti membutuhkan memperluas pengetahuannya, baik seputar
informasi sebagai bahan referensi atau bahan akademik maupun non akademik. Hal ini
rujukan untuk menunjang proses sejalan dengan pernyataan dari Al Hamidy
perkuliahannya. Begitu pula dengan seorang (2012), menurutnya individu dikatakan mampu
santri yang membutuhkan informasi sebagai mencari informasi dengan baik apabila ia
proses untuk memperluas pengetahuan ilmu mampu menentukan topik dan sumber yang
keagamaannya. baik untuk memperoleh informasinya.
Informan lainnya juga berpendapat
bahwa informasi dan pengetahuan merupakan


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

3.2 Media Elektronik sebagai Jembatan bagi tambahan yaitu kiai, bahwa Sebagai seorang
Santri Mahasiswa dalam Mengakses santri yang mempunyai peran ganda sebagai
Informasi mahasiswa, santri di Pondok Pesantren
Media merupakan alat (sarana) untuk Mahasiswa Al-Fattah Sumurboto, Semarang
menyampaikan pesan kepada khalayak dalam dapat menggunakan media elektronik sebagai
mencari berbagai macam sumber informasi sarana dalam mengakses informasi sesuai
yang menjadi kebutuhan sehari-hari dengan kebutuhannya sehari-hari, misalnya
masyarakat, baik dari usia muda sampai mengakses informasi untuk menunjang
dewasa. perkuliahannya sampai hanya sekedar mencari
Kemudahan dalam menggunakan media hiburan. Akan tetapi, sebagai catatan bahwa
elektronik dapat dimanfaatkan dengan baik kebebasan dalam menggunakan media
oleh santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al- elektronik harus diawasi dengan ketat,
Fattah, Sumurboto, Semarang terutama dalam mengingat begitu mudahnya santri mahasiswa
mencari informasi. Seperti ulasan pada subbab dalam mengakses internet, terutama dalam
sebelumnya, bahwa informasi dapat mengakses game online, karena dapat
dimanfaatkan sebagai penunjang dalam mengganggu aktivitas sehari-hari santri.
memenuhi kebutuhannya sebagai seorang
santri mahasiswa, seperti mencari data literatur, 3.3 Pengalaman Santri Mahasiswa dalam
berdakwah, hingga mengikuti berita Mengakses Informasi melalui Media Online
perpolitikan. Dengan adanya berbagai macam media,
Seperti yang dilakukan oleh kedua masyarakat diberi kemudahan untuk
informan dalam mencari informasi dengan mengakses berbagai macam informasi. Hal ini
memanfaatkan sosial media online yangmana di dukung dengan semakin canggihnya
mereka memanfaatkan berbagai macam fitur teknologi informasi yang kian terjangkau dan
yang terdapat di sosial media online, seperti mudah diperoleh masyarakat luas (Krismanto,
grup media sosial yang ia punya maupun dari Yulia, & Hasnah, 2017).
akun-akun media sosial tertentu untuk mencari Tidak hanya itu, penyebaran media
berbagai macam informasi yang ia perlukan. teknologi saat ini sudah merambat ke Pondok
Selain itu, kebebasan dalam Pesantren di seluruh Indonesia. Anwas dalam
menggunakan media elektronik dapat dijadikan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan tahun
sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan 2015, menjelaskan bahwa sudah beberapa
penat di pesantren. Seperti yang diutarakan tahun ini pemanfaatan media informasi di
oleh salah satu informan pada subbab pesantren marak digunakan sebagai sarana
sebelumnya, bahwa ia menggunakan media untuk mencari kebutuhan informasi para santri.
elektronik berupa televisi untuk Hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan
menghilangkan penat dan kebosanan di oleh peneliti, bahwa di Pondok Pesantren
pesantren. Media elektronik lainnya yang dapat Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang
menjadi sarana hiburan bagi santri mahasiswa yang memberikan fasilitas terhadap santrinya
adalah handphone. berupa kebebasan dalam menggunakan
Seperti pendapat dari informan lainnya, berbagai macam media teknologi. Oleh karena
bahwa handphone menjadi media elektronik itu, mengenalkan literasi media terhadap santri
yang paling dominan digunakan oleh santri merupakan hal yang sangat penting untuk
mahasiswa dalam mencari hiburan, misalnya mengembangkan kemampuan kognisi maupun
dengan adanya game online. afektif santri (Anwas, 2015).
Akan tetapi, hal ini juga menjadi Sebagai seorang santri mahasiswa yang
kekhawatiran dengan kebebasan para santri setiap harinya tidak pernah lepas dari media
dalam memanfaatkan media elektronik, karena teknologi, maka setiap santri harus paham
dapat mempengaruhi penggunanya dalam dalam menganalisa informasi dari media
beraktivitas sehari-hari. Di tambah lagi dengan teknologi yang digunakannya. Salah satu cara
adanya jaringan wifi di Pondok Pesantren untuk dapat mengetahui pengalaman santri
Mahasiswa Al-Fattah Sumurboto Semarang, dalam berliterasi media adalah dengan
sehingga santri dapat menggunakan internet mengetahui sejauh mana pemahaman santri
selama 24 jam non-stop. Maka, hal ini dapat dalam mengakses media online. Adapun media
mempengaruhi aktivitas mereka sehari-hari. yang sering digunakan oleh para informan
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat yaitu sosial media online. Hal tersebut
disimpulkan bahwa media elektronik yang dikarenakan berbagai konten yang disajikan di
digunakan santri mahasiswa setiap harinya dalamnya sangat beragam dan mudah diakses.
untuk mencari informasi maupun sebagai Seperti pengalaman yang dilakukan
sarana hiburan. Hal ini sesuai dengan oleh kedua informan bahwa mereka tidak
pernyataan yang disampaikan oleh informan merasa kesulitan dalam mengakses informasi


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

di sosial media online, hal itu dikarenakan, fitur berbagai sumber yang sudah teruji
yang disajikan didalamnya sangat mudah untuk kapabilitasnya.
dipahami. Akan tetapi, salah satu informan Berbagai macam informasi menarik
mengaku bahwa pada awal mengakses sosial maupun tidak, tersebar luas di internet, hal ini
media online ia merasa kesulitan, sehingga ia dapat mempengaruhi perilaku pengguna dalam
terus belajar dan mencermati sosial media menggunakan media online, terutama dalam
online tersebut, dan pada akhirnya ia dapat hal menanggapi berita-berita hangat yang
mengakses informasi melalui sosial media sedang terjadi (booming). Meskipun begitu,
online dengan baik. informan tidak mudah menanggapi berita-
Berdasarkan hasil analisis data berita yang menurut mereka kurang
wawancara dan observasi dapat disimpulkan mempunyai manfaat. Seperti pendapat dari
bahwa ketiga informan dapat mengakses dan ketiga informan yaitu, mereka hanya
mengoperasikan sosial media online dengan menanggapi informasi atau konten-konten dari
mudah, karena berbagai fitur yang ditampilkan media online yang mempunya nilai manfaat
disetiap aplikasi sosial media online sangat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
mudah untuk dipahami, meskipun terdapat satu Meskipun demikian, Pondok Pesantren
informan yang awalnya masih merasa merupakan tempat belajar agama maupun
kesulitan. Namun kesulitan tersebut dapat akhlak bagi para santrinya. Oleh sebab itu,
diatasi dengan cara mencermati dan perlu adanya pengawasan terhadap santri yang
mempelajarinya kembali, karena pada dasarnya setiap harinya mengakses informasi di internet
mengoperasikan media di zaman yang serba untuk mengantisipasi para santri dalam
canggih ini bukan merupakan sebuah hal yang mengakses situs-situs yang tidak bermanfaat.
sulit. Hal ini sejalan dengan pernyataan Hal ini didukung oleh keputusan kiai sebagai
Muttaqin (2016), bahwa media sosial informan tambahan bahwa, perlu adanya
merupakan sesuatu yang penting dan tidak pengawasan terhadap santri yang setiap harinya
dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari internet dengan cara
dari seorang remaja. Karena hampir semua sweeping maupun pemblokiran situs-situs
remaja sudah memiliki handphone yang tertentu. Selain itu, Dewan Syuro juga
terhubung dengan mudah ke berbagai macam menambahkan bahwa selain melakukan
media sosial online, sehingga dalam sweeping dan pemblokiran, perlu adanya
mengakses media sosial online, remaja dapat pencerdasan bagi santri dalam mengakses
memanfaatkan sebagian besar fitur yang ada informasi di internet, yaitu dengan cara
tanpa suatu kendala yang berarti. memberikan arahan atau pengetahuan terhadap
santri bagaimana cara memilih informasi yang
3.4 Pengalaman Santri Mahasiswa dalam baik.
Berliterasi Media melalui Media Online Berdasarkan hasil analisis dapat
Mengenalkan literasi media terhadap diketahui bahwa pengalaman dalam berliterasi
santri merupakan hal yang sangat penting media informan dapat memahami,
untuk mengembangkan kemampuan kognisi menganalisis dan mengevaluasi informasi yang
maupun afektif santri (Anwas, 2015). Supaya baik dan buruk, meskipun pengawasan
santri dapat memahami, mengkritisi, bahkan terhadap santri harus tetap dilakukan untuk
mengevaluasi setiap informasi yang terdapat di menghindari pengaruh dari informasi-
dalam media online. Mengingat di era informasi yang tidak bermanfaat, terlebih
globalisasi seperti sekarang ini, informasi lagisantri tersebut juga merupakan seorang
semakin tak terbendung penyebarannya. Oleh mahasiswa yang berjiwa intelektual. Hal ini
sebab itu, memahami, mengkritisi dan sejalan dengan penelitian Purba (2015), yang
mengevaluasi konten di media online harus menemukan bahwa mahasiswa sebagai kaum
bisa dikuasai oleh santri mahasiswa di Pondok intelektual dituntut untuk memiliki literasi
Pesantran Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, media yang baik yang artinya cerdas dalam
Semarang. menggunakan media dan menganalisis
Salah satu informan berpendapat bahwa informasi yang didapat dari media.
informasi yang berdasarkan dengan fakta dan
tidak hanya satu media yang mengakui 3.5 Pengalaman Santri Mahasiswa dalam
kebenaran informasi tersebut, maka informasi Memanfaatkan Media Online sebagai
tersebut merupakan informasi yang tepat dan Sarana untuk Berkomunikasi dan
akurat untuk diakses. Informan lainnya juga Membangun Relasi Sosial
menambahkan bahwa menurutnya, informasi Kemudahan santri mahasiswa dalam
yang tepat dan akurat yaitu informasi yang mengakses internet di Pondok Pesantren
mempunyai referensi atau sumber dari mana Mahasiswa Al-Fattah, Sumurboto, Semarang
informasi tersebut dibuat, maupun dari membuat mereka menjadi leluasa dalam


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

mengeksplorasi berbagai konten media yang saling berkomunikasi dan membangun relasi
tersebar di internet, seperti mencari hiburan, sosial dengan teman maupun orang lain untuk
mencari informasi seputar akademik, mencari memenuhi kebutuhan informasinya sehari-hari.
informasi seputar dunia wirausaha, mencari Karena, relasi sosial merupakan suatu
informasi seputar keagamaan, politik, dan lain hubungan timbal balik yang melibatkan satu
sebagainya. individu dengan individu lainnya untuk
Seperti pembahasan pada subbab menentukan tujuan tertentu, misalnya saling
sebelumnya, bahwa berbagai konten mulai dari bekerjasama, menjalin kekerabatan,
ilmu pengetahuan, berita, motivasi, hiburan, persaudaraan, dan sebagainya. Seperti yang
politik dan sebagainya banyak tersebar di diungkapkan oleh Astuti (2012) bahwa, relasi
berbagai media sosial online seperti facebook, sosial juga disebut sebagai hubungan sosial
line, instagram, twitter, dan lain sebagainya yang merupakan hasil dari interaksi (rangkaian
yang sangat mudah untuk dikonsumsi setiap tingkah laku) yang sistematik antara dua orang
individu, hal itu dikarenakan semakin atau lebih. Hal ini seperti yang dilakukan oleh
canggihnya suatu teknologi di era globalisasi santri mahasiswa di Pondok Pesantren
seperti sekarang ini. Tidak hanya itu, Mahasiswa Al-Fattah Sumurboto Semarang
kecanggihan teknologi juga dapat yang memanfaatkan teknologi dalam
mempermudah seseorang dalam membangun relasi sosial melalui fitur grup di
berkomunikasi maupun membangun relasi berbagai media sosial online.
soial dengan keluarga, teman ataupun dengan Selain menjalin komunikasi dengan
orang lain yang belum dikenali, yaitu melalui orang lain, informan juga pernah menjalin
berbagai aplikasi ponsel cerdas (smartphone) relasi (hubungan) sosial untuk bekerjasama
baik offline maupun online, seperti panggilan dalam berwirausaha. Seperti yang diungkapkan
suara (Voice Call), Short Massage Service oleh kedua informan bahwa, mereka pernah
(SMS), WhatsApp (WA), Line, Blackberry ditawari kerjasama dalam berwirausaha oleh
Massanger (BBM), dan lain sebagainya. beberapa temannya maupun orang lain. Akan
Dalam menjalin komunikasi maupun tetapi, mereka masih memprtimbangkan
membangun relasi sosial, santri mahasiswa di tawaran tersebut, mengingat masih banyak
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah kesibukan di perkuliahan maupun di pesantren
Sumurboto Semarang memanfaatkan berbagai yang harus mereka jalani. Salah satu informan
fitur offline maupun online yang terdapat di lainnya juga menambahkan bahwa, Ia jarang
beberapa aplikasi smartphone. mendapatkan penawaran kerjasama dalam
Menurut salah satu informan, WhatsApp berwirausaha dengan seseorang yang belum di
merupakan aplikasi smartphone yang paling kenalinya, akan tetapi Ia lebih sering mengajak
dominan digunakan untuk berkomunikasi seseorang untuk bekerjasama karena ia
dengan keluarga ataupun dengan orang-orang membutuhkan kerjasama tersebut.
penting yang dikenalinya, sedangkan aplikasi Seperti ulasan sebelumnya, bahwa relasi
Line di smartphone biasanya digunakan untuk sosial merupakan suatu hubungan timbal balik
berkomunikasi maupun membangun relasi antara satu individu dengan individu lainnya
sosial dengan teman-temannya. Hal ini untuk menentukan suatu tujuan tertentu.
didukung pula oleh informan lainnya yang Berbagai cara dapat dilakukan dalam
berpendapat bahwa aplikasi smartphone yang membangun relasi (hubungan) sosial, baik
lebih sering digunakan untuk berkomunikasi dengan bertatap muka maupun memanfaatkan
yaitu aplikasi WhatsApp, sedangkan aplikasi media elektronik. Akan tetapi, tdak semua
Line lebih sering digunakan untuk menjalin relasi (hubungan) sosial bersifat positif,
relasi sosial dengan cara berdiskusi seputar terutama relasi sosial yang menggunakan
akademik maupun non-akademik. media elektronik, salah satu contoh yaitu
Namun, ada salah satu informan yang banyaknya kasus penipuan dengan mengatas
masih menggunakan fitur offline saat namakan seseorang atau perusahaan tertentu
berkomunikasi dengan orang tuanya. Ia masih yang tersebar melalui SMS atau telefon.
menggunakan fitur offline seperti Voice call Bahkan tidak sedikit pula kasus penipuan
atau SMS untuk berkomunikasi dengan orang tersebut tersebar melalui beberapa aplikasi di
tuanya, hal itu dikarenakan orang tuanya tidak media sosial online. Seperti yang dialami oleh
menggunakan smartphone. Akan tetapi, dalam ketiga informan, bahwa mereka pernah
hal berkomunikasi maupun membangun mendapatkan SMS atau telefon penipuan dari
hubungan relasi sosial dengan teman- seseorang yang tidak mereka kenali
temannya, Ia menggunakan aplikasi online identitasnya. Akan tetapi, ketiga informan tidak
seperti WhatsApp (WA) dan line. pernah merespon atau menanggapi kasus
Sebagai seorang santri mahasiswa penipuan tersebut, karena mereka sudah
sudah sepatutnya yang harus dilakukan yaitu mengetahui ciri-ciri isi pesan tersebut.


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat profil-pengguna-internet-indonesia-


disimpulkan bahwa santri mahasiswa di 2014-riset-oleh-apjii-dan-puskakom-ui.
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, diakses pada tanggal 5 November 2017
Sumurboto, Semarang dapat memanfaatkan pukul 12.46
media online sebagai sarana untuk membangun Creswell, John W. 2015. Penelitian kualitatif &
relasi sosial dan menjalin komunikasi dengan desain riset: memilih di antara lima
keluarga maupun dengan orang yang tidak pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dikenalinya. Hal tersebut didukung pula oleh Emzir. 2012. Metodologi penelitian kualitatif:
pendapat dari European Commision (2009) analisis data. Jakarta: PT Raja Grafindo
yang menyatakan bahwa kemampuan literasi Persada.
media dilihat dari kemampuannya dalam European Commission. 2009. Study on
hubungan komunikasi dan juga menciptakan assessment criteria for media
berbagai manfaat dengan adanya banyak fitur literacylevels. Brussels.
di media sosial. Krismanto, Yulia dan Hasnah. 2017.
Kemampuan menyusun skripsi ditinjau
4. Simpulan dari tingkat literasi media. Jurnal
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, Publikasi Pendidikan, 7(1), Februari
Kajian Literasi Media Santri Mahasiswa di 2017.
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Fattah, Kurnia dan Astuti. 2017. Peta literasi digital di
Sumurboto, Semarang dapat diketahui melalui indonesia: studi tentang pelaku, ragam
beberapa aspek dari pengalaman santri kegiatan, kelompok sasaran dan mitra.
mahasiswa dalam berliterasi media. Jurnal Informasi Kaijian Ilmu
Hasilnya menunjukkan bahwa santri komunikasi, 47(2), Desember 2017.
mahasiswa di Pondok Pesantren Mahasiswa Mukhtar. 2013. Metode praktis penelitian
Al-Fattah, Sumurboto, Semarang mampu deskriptif kualitatif. Jakarta: GP Press
memahami makna informasi yang terkandung Group.
di dalam media online. Selanjutnya, dari segi Muttaqin, Misbah Zaenal. 2016. Kemampuan
mengakses informasi di media online, santri literasi media (media literacy) di
mahasiswa memiliki kecenderungan kalanganRemaja rural di kabupaten
mengakses media sosial online dengan mudah, lamongan. Jurnal Unair, 5(2)
karena berbagai fitur yang terdapat disetiap Potter, W. James. 2008. The State of Media
aplikasi media sosial online tidak terlalu sulit Literacy. Journal of Broadcasting &
untuk dipahami. Dari segi pengalaman santri Electronic Media, 54(4): Desember 2008
mahasiswa dalam berliterasi media melalui diakses dari https://sci-
media online, santri dapat memahami, hub.io/http://dx.doi.org/10.1080/0883815
menganalisis, mengkritisi, dan mengevaluasi 1.2011.521462 pada tanggal 23 Januari
informasi yang mereka akses. Selanjutnya dari 2017 pukul 10.11
segi pengalaman santri mahasiswa dalam Purba, Rebekka. 2015. Tingkat literasi media
berkomunikasi dan membangun relasi, santri pada mahasiswa (studi deskriptif
mahasiswa dapat memanfaatkan media online pengukuran tingkat literasi media
sebagai sarana untuk membangun relasi sosial berbasis individual competence
dan menjalin komunikasi dengan keluarga framework pada mahasiswa departemen
maupun dengan orang yang tidak dikenalinya. Ilmu Komunikasi USU). Jurnal USU,
2(9). Diakses dari
Daftar Pustaka https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/art
Al Hamidy, Yususf Dzul Ikram. 2012. icle/view/11584 pada tanggal 12 Juli
“Kemampuan literasi informasi 2017 pukul 17.47 WIB
mahasiswa pada layananamerican corner Purwono. 2008. Makalah: Strategi Penelusuran
di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo Informasi Melalui Internet. Depok:
Semarang menurut association of college Perpustakaan MBRC, FISIP UI. Diakses
and research libraries”. Skripsi, dari
Universitas Diponegoro http://eprints.rclis.org/12193/1/Strategi_
Anwas. 2015. Pemanfaatan teknologi Penelusuran_melalui_Internet.pdf pada
informasi dan komunikasi padapesantren tanggal 17 Juli 2017 pukul 01.56
rakyat Sumber Pucung Malang. Jurnal Santoso, Agus. 2015. Media literacy siswa
Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3), muslim Surabaya dalam penggunaan
Desember 2015. internet. Jurnal Komunikasi Islam, 5(1)
APJII, 2014. “Jumlah dan penetrasi pengguna Sholihuddin, Muhammad. 2014. Pengaruh
internet di Indonesia”. kompetisi individu (individual
https://www.slideshare.net/internetsehat/ competence) terhadap literasi media


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R2NWREHU

internet di kalangan santri: studi


eksplanatif tentang pengaruh technical
skills, critical undestanding dan
communicative abilities terhadap literasi
media internet di kalangan santri Pondok
Pensantren Bahrul ‘Ulum Jombang.
Jurnal Universitas Airlangga, 3(3)
Sugiyono. 2016. Metode penelitian kuantitatif,
kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharso, Putut. 2019. “Pemanfaatan Drone
Emprit Dalam Melihat Trend
Perkembangan Bacaan Digital Melalui
Akun Twitter.” Anuva: Jurnal Kajian
Budaya, Perpustakaan, dan Informasi
3(4): 333–46.
Suharso, Putut, and Sarbini Sarbini. 2018.
“Coastal Community Response to the
Movement of Literacy: A Study on
Literacy Culture in Demak Pesantren’s.”
E3S Web of Conferences: SCiFiMaS 2018
47(7004): 1–6.



Anda mungkin juga menyukai